Judul : Tata Cara Perhitungan, Penyetoran dan Pelaporan PPh Pasal 21 atas Pegawai Tetap pada CV. X Nama : Ida Ayu Mirah Sunari NIM : 1406043010 ABSTRAK Pajak merupakan salah satu sumber pendapatan negara dalam proses mencapai Pembangunan di Negara Indonesia. Sesuai dengan tujuan dari pembangunan Nasional yaitu untuk kesejahteraan rakyat, maka sudah selayaknya rakyat diikut sertakan dalam pembangunan tersebut. Pembayaran kewajiban perpajakan dilakukan oleh masyarakat selaku wajib pajak yang merupakan salah satu wujud dari peran serta mereka terhadap pelaksanaan Pembangunan Nasional. Salah satu dari sumber penerimaan pajak yaitu Pajak Penghasilan PPh Pasal 21 atas pegawai tetap. Perhitungan PPh Pasal 21 dilakukan dengan cara menghitung penghasilan bruto lalu dikurangi dengan biaya jabatan dan biaya-biaya lainnya yang ditanggung karyawan tersebut, maka akan diperoleh penghasilan neto. Untuk mencari jumlah penghasilan neto setahun maka penghasilan neto sebulan tersebut disetahunkan. Lalu dikurangi dengan PTKP maka akan mendapat jumlah Penghasilan kena pajak setahun, kemudian dikalikan dengan lapisan penghasilan kena pajak menurut tarif PPh Pasal 17 Undang-Undang PPh. Total PPh Pasal 21 setahun dibagi 12 bulan untuk mencari jumlah PPh Pasal 21 terutang bulan tersebut. Penyetoran PPh Pasal 21 terutang sebulan paling lambat disetor ke kas negara yaitu tanggal 10 bulan berikutnya. Serta untuk melakukan pelaporan PPh Pasal 21 terutang sebulan dilaporkan paling lambat tanggal 20 bulan berikutnya. Kata Kunci : Perhitungan PPh 21, Penyetoran, dan Pelaporan v
DAFTAR ISI Halaman LEMBAR JUDUL... LEMBAR PENGESAHAN... KATA PENGANTAR... ABSTRAK... DAFTAR ISI... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR LAMPIRAN... i ii iii vi vii ix x BAB I PENDAHULUAN... 1 1.1 Latar Belakang Masalah... 1 1.2 Tujuan Penelitian... 3 1.3 Kegunaan Penelitian... 4 1.4 Sistematika Penulisan... 4 BAB II KAJIAN PUSTAKA... 6 2.1 Landasan Teori... 6 2.1.1 Pengertian Pajak... 6 2.1.2 Fungsi Pajak... 7 2.1.3 Pengelompokan Pajak... 7 2.1.4 Sistem Pemungutan Pajak... 8 2.1.5 Tarif Pajak... 10 2.2 Tinjauan Umum Pajak Penghasilan PPh Pasal 21... 11 2.2.1 Pengertian Pajak Penghasilan Pasal 21... 11 2.2.2 Pemotong Pajak Penghasilan Pasal 21... 11 2.2.3 Subjek Pajak PPh Pasl 21... 14 2.2.4 Subjek Pajak yang Dikecualikan... 15 2.2.5 Objek Pajak PPh Pasal 21... 16 2.2.6 Tidak Termasuk Objek Pajak PPh Pasal 21... 17 2.2.7 Pajak Penghasilan Wajib Pajak Orang Pribadi... 19 2.3 Tinjauan Umum Surat Pemberithuan (SPT)... 20 2.3.1 Pengertian SPT... 20 2.3.2 Fungsi SPT... 20 2.3.3 Jenis SPT... 21 2.3.4 Batas Waktu Penyampaian SPT... 21 2.3.5 Perpanjangan Batas Waktu Penyampaian SPT Tahunan... 22 2.3.6 Sanksi Terlambatatau tidak Menyampaikan SPT... 23 vi
2.4 Tinjauan Umum Surat Setoran Pajak (SSP)... 24 2.4.1 Pengertian Surat Setoran Pajak... 24 2.4.2 Fungsi Surat Setoran Pajak... 24 2.4.3 Tempat Pembayaran/Penyetoran Pajak... 24 2.3.4 Batas Waktu Pembayaran dan Penyetoran Pajak... 25 BAB III METODE PENELITIAN... 26 3.1 Lokasi Penelitian... 26 3.2 Objek Penelitian... 26 3.3 Identifikasi Variabel... 26 3.4 Defisini Operasional Variabel... 28 3.5 Jenis dan Sumber Data... 28 3.6 Metode Pengumpulan Data... 29 3.7 Teknis Analisis Data... 29 BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN... 30 4.1 Gambaran Umum Daerah/ Deskripsi Hasil Penelitian... 30 4.1.1 Sejarah Berdirinya KKP Santana Bujangga & Rekan... 30 4.1.2 Struktur Organisasi dan Uraian Jabatan... 31 4.1.3 Bidang Usaha CV. X... 36 4.2 Pembahasan Hasil Penelitian... 36 4.2.1 Tata Cara Perhitungan PPh Pasal 21... 36 4.2.2 Rincian Perhitungan atas Gaji Pegawai Tetap... 38 4.3 Tata Cara Penyetoran PPh Pasal 21 pada CV. X... 39 4.4 Tata Cara Pelaporan PPh Pasal 21 pada CV. X... 41 BAB V SIMPULAN DAN SARAN... 43 5.1 Simpulan... 43 5.2 Saran... 44 DAFTAR RUJUKAN LAMPIRAN-LAMPIRAN vii
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pembangunan adalah kegiatan yang berkesinambungan dengan tujuan utama adalah untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat. Untuk mewujudkan tujuan tersebut perlu memperhatikan masalah pembiayaan pembangunan. Pembangunan dapat dilaksanakan dengan lancar apabila ada sumber dana yang mendukung. Menurut APBN sumber pendapatan terbanyak didapat dari sektor perpajakan meskipun masih banyak sektor lain seperti minyak dan gas bumi, serta bantuan luar negeri. Hal ini bisa dibuktikan saat negara kita dilanda krisis berkepanjangan sampai saat inipun masih diragukan apakah negara kita bisa menumbuhkan keadaan perekonomian, sektor pajak masih tetap memiliki nilai besar bahkan mengalami kenaikan serta menembus sampai pada prosentase terbesar dari sektor non migas sementara sektor non migas cenderung mengalami penurunan dan juga bantuan luar negeri yang bunganya bisa membesar seiring fluktuasi mata uang dolar terhadap rupiah. Diharapkan pemasukan dari pajak terus dinaikkan salah satunya dengan mengadakan kebijakan kebijakan baru seperti ekstensifikasi dan intensifikasi. Ekstensifikasi perpajakan dilaksanakan dengan cara meningkatkan jumlah pajak dan obyek pajak baru sedangkan intensifikasi perpajakan dilaksanakan dengan berorientasi pada peningkatan 1
kepatuhan dan kesadaran wajib pajak, suatu misal dengan cara pengadaan penyuluhan langsung pada masyarakat. Dengan banyaknya perusahaan baru yang muncul ataupun yang sudah lama serta instansi instansi pemerintah diharapkan pemasukan dari pajak penghasilan yang digunakan untuk pembiayaan negara dan pembangunan nasional nantinya. Menurut UU KUP No.16 Tahun 2009 Pasal 1, Pajak adalah kontribusi wajib kepada Negara yang terutang oleh orang pribadi atau badan yang bersifat memaksa berdasarkan UU dengan tidak mendapatkan imbalan secara langsung dan digunakan untuk keperluan negara bagi sebesar-besarnya kemakmuran rakyat. Seperti yang dijelaskan dalam definisi pajak menurut UU KUP, orang pribadi atau badan yang merupakan wajib pajak harus melaksanakan kewajiban perpajakannya mulai dari memperhitungkan sampai melaporkan pajak, khususnya Pajak Penghasilan ( PPh ). Pajak Penghasilan merupakan pajak yang dikenakan terhadap subjek pajak yaitu Orang Pribadi, Badan, Bentuk Usaha Tetap ( BUT ) atas penghasilan yang diterima atau diperoleh dalam tahun pajak. Penghasilan kena pajak merupakan dasar perhitungan untuk menentukan besarnya pajak yang terhutang. Khususnya bagi pegawai yang bekerja di suatu perusahaan yang menerima penghasilan dari pemberi kerja akan dipungut/dipotong pajak. Pajak yang dipotong/dipungut tersebut termasuk Pajak Penghasilan Pasal 21 untuk Wajib Pajak Orang Pribadi. Lebih jelasnya, yang dimaksud dengan PPh Pasal 21 adalah 2
pajak atas penghasilan berupa gaji, honorarium, tunjangan, dan pembayaran lain dengan nama dan bentuk apapun sehubungan dengan pekerjaan atau jabatan, jasa, dan kegiatan yang dilakukan oleh orang pribadi yang disebut subyek pajak dalam negeri. Sebagaimana dimaksud dalam pasal 21 Undang Undang Nomor 36 Tahun 2008, tentang pajak penghasilan. Penelitian ini mengambil lokasi di CV. X adalah perusahaan dagang yang didirikan dengan kegiatan operasi yaitu pembuatan berbagai jenis handicraft berbahan baku silver, kuningan, logam, kain, dan yang lainnya dengan merk Kapal Laut.berlokasi di Jl. Kesambi Gg. Kesambi No. 23 Kerobokan. CV. X mempunyai 100 pegawai yang semua merupakan pegawai tetap, maka penulis menyimpulkan CV. X ini dikenakan PPh 21 atas Pegawai Tetap, dan penulis tertarik untuk membahas Tata Cara Perhitungan dan Pelaporan PPh 21 atas Pegawai Tetap. Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan di atas, maka pokok permasalahan dalam penelitian ini adalah Bagaimana Tata Cara Perhitungan, dan Pelaporan PPh Pasal 21 pada CV. X? 1.2 Tujuan Penelitian Tujuan penelitian dari laporan ini adalah untuk mengetahui tata cara perhitungan, penyetoran dan pelaporan pajak penghasilan pasal 21 atas pegawai tetap pada CV. X 3
1.1.1 Kegunaan Penelitian 1) Manfaat Teoritis Penelitian ini dapat digunakan sebagai aplikasi teoritis yang diperoleh di bangku kuliah dengan kenyataan yang ada di lapangan agar dapat meningkatkan dan menambah wawasan terhadap masalah perpajakan yang terus berkembang. 2) Manfaat Praktis Penelitian ini diharapkan akan digunakan sebagai masukan serta tolak ukur agar lebih meningkatkan wawasan mengenai peraturan peraturan perpajakan agar kedepannya dapat menyajikan satu bentuk perhitungan yang benar. 1.1 Sistematika Penulisan Untuk lebih jelasnya dan terarahnya penyusunan penulisan tugas akhir ini, maka disajikan pokok pembahasan yang dibagi menjadi lima bab masing masing mengandung pembahasan dengan rincian sebagai berikut : Bab I Pendahuluan Menguraikan tentang latar belakang masalah pokok permasalahan, tujuan, dan kegunaan penelitian serta sistematika Penelitian. 4
Bab II Kajian Pustaka Dalam Bab ini diuraikan mengenai pengertian menurut para ahli tentang pengertian Pajak, Fungsi Pajak,Tarif Pajak dan Seputaran tentang Pph Pasal 21. Bab III Sistematika Penulisan Menguraikan Tentang lokasi penelitian, objek penelitian, identifikasi variabel, definisi operasional variabel, jenis dan sumber data, metode pengumpulan data, serta teknik analisis data. Bab IV Pembahasan Hasil Penelitian Merupakan deskripsi dari hasil penelitian yang sudah dilakukan serta pembahasan hasil penelitian tersebut. Bab V Simpulan dan Saran Merupakan bab penutup yakni menyimpulkan mengenai babbab yang telah diuraikan sebelumnya dengan disertai saransaran. 5