BAB V PENUTUP 5.1. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian Korelasi Karakteristik Input Mahasiswa (Jalur Masuk, Lokasi Asal SMA dan Sumber Dana) terhadap Prestasi Akademik Mahasiswa Program Pendidikan Sarjana di Universitas Gadjah Mada dapat diambil kesimpulan bahwa antara jalur masuk dengan IPK terdapat hubungan yang positif dengan nilai correlation coefficient sebesar 0,127 serta nilai probabilitas Sig. sebesar 0,000. Nilai rata-rata IPK terbaik dicapai oleh mahasiswa yang masuk melalui jalur seleksi nasional SPMB (2002-2007) dan SNMPTN Tulis (2008-2012). Demikian pula halnya antara jalur masuk dan lama studi terdapat hubungan yang positif dengan nilai correlation coefficient sebesar 0,016 serta nilai probabilitas Sig. sebesar 0,017. Rata-rata lama studi terbaik dicapai oleh mahasiswa yang diterima melalui jalur khusus (kerjasama). Dari hasil penelitian juga terbukti bahwa antara lokasi asal SMA dengan IPK terdapat hubungan yang negatif dengan nilai correlation coefficient sebesar -0,122 serta nilai probabilitas Sig. sebesar 0,000. Rata-rata nilai IPK terbaik (3,07) dicapai oleh mahasiswa yang berasal dari SMA dalam wilayah kota Yogyakarta dan di luar kota Yogyakarta tetapi masih dalam wilayah DIY. Hubungan lokasi asal SMA dan lama studi menunjukkan hubungan yang positif dengan nilai correlation coefficient sebesar 0,047 serta nilai probabilitas Sig. sebesar 0,007. Rata-rata lama studi terbaik dicapai oleh mahasiswa yang berasal dari SMA dalam wilayah kota Yogyakarta. 79
80 Hubungan antara sumber dana dengan IPK terdapat hubungan yang positif dengan nilai correlation coefficient sebesar 0,341 serta nilai probabilitas Sig. sebesar 0,000. Rata-rata nilai IPK terbaik dicapai oleh mahasiswa penerima beasiswa, dan terbukti terdapat hubungan yang negatif antara sumber dana dan lama studi dengan nilai correlation coefficient sebesar -0,202 serta nilai probabilitas Sig. sebesar 0,000 dengan rata-rata lama studi terbaik 4,02 tahun yang dicapai oleh mahasiswa penerima beasiswa. Berdasarkan hasil analisis korelasi Spearman Rank diperoleh bahwa yang mempunyai pengaruh lebih signifikan terhadap IPK adalah sumber dana dan jalur masuk, sedangkan untuk lama studi yang mempunyai pengaruh lebih signifikan adalah lokasi asal SMA dan sumber dana. Secara simultan terbukti bahwa antara jalur masuk, lokasi asal SMA, dan sumber dana terdapat hubungan yang positif terhadap IPK. Kontribusi secara simultan variabel jalur masuk, lokasi asal SMA dan sumber dana terhadap variabel IPK ditunjukkan dengan R 2 sebesar 0,142 atau 14,2% yang berarti sisanya sebesar 85,8% ditentukan oleh variabel lain. Variabel lain sebesar 85,8% tersebut dapat berasal dari dalam diri mahasiswa (faktor internal) yang meliputi antara lain intelegensia atau kecerdasan, bakat, minat, motivasi, keadaan fisik, keadaan psikis, dan dapat juga dipengaruhi oleh faktor eksternal, antara lain kurikulum, dosen, lingkungan, sumbersumber belajar (sarana dan prasarana), metode pembelajaran, waktu yang tersedia untuk proses interaksi, keuangan, suasana belajar, dan lain-lain.
81 Demikian pula antara variabel jalur masuk, lokasi asal SMA, dan sumber dana terhadap lama studi terdapat hubungan yang positif secara simultan terhadap variabel lama studi dengan nilai koefisien korelasi ganda (R) sebesar 0,171. Kontribusi secara simultan variabel jalur masuk, lokasi asal SMA dan sumber dana terhadap variabel lama studi R 2 adalah 0,029 atau sebesar 2,9% yang berarti sisanya sebesar 97,1% ditentukan oleh variabel lain. Faktor lain sebesar 97,1% tersebut dapat berasal dari faktor internal maupun eksternal. Faktor internal antara lain dapat berupa minat, bakat dan motivasi, sedangkan faktor internal dapat berupa tuntutan keluarga, kondisi lingkungan, dosen, sistem pembelajaran/kurikulum dan lain sebagainya. Prestasi akademik yang baik ditunjukkan oleh klaster sosio humaniora yang mempunyai rata-rata nilai IPK terbaik 3,24 dan rata-rata lama studi 4,72 tahun, diikuti selanjutnya oleh klaster kesehatan dengan rata-rata nilai IPK 3,00 dan lama studi 4,26 tahun. Pada tingkat fakultas yang memiliki kedua kriteria prestasi akademik terbaik, yaitu yang memiliki rata-rata nilai IPK tinggi (di atas 3,00) dan rata-rata lama studi yang cukup singkat adalah Fakultas Kedokteran (rata-rata IPK 3,02; rata-rata lama studi 4,27 tahun) dan Fakultas Ekonomika dan Bisnis (rata-rata IPK 3,20; rata-rata lama studi 4,67 tahun). Prestasi akademik yang dicapai oleh Fakultas Kedokteran dan Fakultas Ekonomika dan Bisnis tersebut tidak terlepas dari kualitas input calon mahasiswanya. Ratio antara peminat dan mahasiswa yang diterima pada fakultas dengan prestasi akademik yang baik tersebut rata-rata cukup tinggi. Hal itu menunjukkan tingkat
82 persaingan yang ketat, sehingga mahasiswa yang diterima (lolos seleksi) adalah yang mahasiswa yang berkualitas. Pada jalur prestasi, rata-rata IPK terbaik dicapai oleh mahasiswa dari jalur PBUB (3,68) dan SNMPTN Undangan (3,38), sedangkan rata-rata lama studi terbaik (4,00 tahun) dicapai oleh mahasiswa dari jalur prestasi nasional (SNMPTN Undangan), sedangkan untuk jalur mandiri tidak ada perbedaan yang signifikan untuk rata-rata IPK dan lama studi yang dicapai oleh mahasiswa dari jalur mandiri reguler dan mandiri internasional. Jalur PBUB diperuntukkan bagi siswa dengan kemampuan akademik disertai prestasi bidang ilmu pengetahuan dan teknologi (pemenang olimpiade di bidang ilmu pengetahuan tingkat Nasional atau finalis tingkat Internasional), sedangkan jalur SNMPTN Undangan diperuntukkan bagi siswa yang mempunyai prestasi akademik di sekolahnya, sehingga mahasiswa yang diterima melalui jalur ini memang sudah memiliki kemampuan akademik yang tinggi. Pada penelitian ini terbukti bahwa prestasi akademik mahasiswa (IPK dan lama studi) dengan jenis kelamin wanita lebih baik dari pria. Menurut Dijk (1975), wanita mempunyai comparative advantage pada bidang pendidikan. Wanita dianggap lebih tekun, lebih teliti (terutama untuk bidang ajar matematika), dan bersedia mendengarkan dengan baik. 5.2. Saran Berdasarkan hasil analisis, pembahasan, dan kesimpulan dalam penelitian ini, maka diajukan beberapa saran sebagai berikut:
83 5.2.1. Bagi Pemerintah Dari hasil penelitian diperoleh bahwa mahasiswa yang mendapat beasiswa menunjukkan prestasi akademik yang lebih baik. Disarankan pemerintah dapat terus meningkatkan kuota beasiswa bagi mahasiswa yang kurang mampu tetapi memiliki prestasi akademik yang baik dan menerapkan metode seleksi yang lebih selektif agar pemberian beasiswa tersebut tepat sasaran. Berdasarkan hasil analisis data dalam penelitian ini terlihat bahwa prestasi akademik mahasiswa yang berasal dari wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta dan pulau Jawa lebih baik dibandingkan mahasiswa dari luar pulau Jawa. Oleh karena itu diperlukan dukungan dari Pemerintah Pusat maupun Pemerintah Daerah dalam meningkatkan mutu pendidikan menengah di daerah, baik berupa dukungan terhadap kebutuhan sumber daya manusia sebagai tenaga pengajar yang berkualitas, sarana dan prasarana yang memadai, maupun penerapan kurikulum yang tepat. Hal itu bertujuan untuk meningkatkan kualitas peserta didik dan menunjang keberhasilan mereka untuk mampu bersaing dalam seleksi penerimaan mahasiswa dan mampu mengikuti pola pendidikan di perguruan tinggi. 5.2.2. Bagi Universitas Gadjah Mada Sesuai dengan hasil penelitian yang menunjukkan bahwa ada hubungan antara jalur masuk perguruan tinggi dengan prestasi akademik, disarankan Universitas Gadjah Mada dapat memilih dan menerapkan metode seleksi penerimaan mahasiswa baru yang tepat, terutama untuk jalur seleksi mandiri, sehingga mampu menyeleksi mahasiswa dengan baik dan mendapatkan input mahasiswa yang berkualitas.
84 Sebagai salah satu upaya mendukung program pemerintah dalam memberi kesempatan bagi mahasiswa yang kurang mampu, Universitas Gadjah Mada diharapkan dapat meningkatkan kuota jalur penerimaan melalui beasiswa bagi mahasiswa kurang mampu tetapi memiliki prestasi akademik yang baik dengan seleksi yang tepat, karena dari data penelitian terbukti bahwa mahasiswa yang mendapat beasiswa menunjukkan prestasi akademik (IPK dan lama studi) yang lebih baik. Jalur penerimaan ini terbukti mampu memotivasi mahasiswa untuk meningkatkan prestasi akademiknya karena adanya aturan batasan IPK minimal serta lama studi maksimal bagi penerima beasiswa. Dalam rangka memberikan kesempatan yang lebih terbuka bagi calon mahasiswa yang berasal dari daerah di luar pulau Jawa, disarankan Universitas Gadjah Mada dapat mengembangkan sistem seleksi yang lebih berimbang baik dari segi kuota maupun penyesuaian sistem seleksi dengan kondisi daerah. Dalam hal ini seleksi penerimaan mahasiswa baru dapat dilaksanakan di beberapa wilayah dan menyesuaikan dengan standar yang berlaku di wilayah tersebut. Seleksi tersebut diperuntukkan hanya bagi peserta didik yang berasal dari SMA di wilayah tersebut. Dengan demikian akan dapat memberikan kesempatan lebih besar bagi calon mahasiswa yang berasal dari daerah untuk lolos dalam seleksi masuk perguruan tinggi. Selanjutnya untuk memberi dukungan dalam meningkatkan prestasi belajar mahasiswa yang berasal dari luar pulau Jawa terutama untuk daerah 3T atau daerah lain yang masih tertinggal perlu ada dukungan program matrikulasi yang tepat di awal
85 perkuliahan agar calon mahasiswa tersebut dapat mengikuti kegiatan pembelajaran di perguruan tinggi. Berdasarkan data pada laporan wisuda program sarjana di Universitas Gadjah Mada diperoleh bahwa rata-rata IPK lulusan di atas 3,00, akan tetapi rata-rata lama studi masih di atas 4 tahun. Lama studi tidak hanya dipengaruhi oleh kemampuan akademik, banyak mahasiswa pandai yang tidak dapat menyelesaikan studi tepat waktu. Diharapkan pada penelitian selanjutnya dapat mengkaji lebih dalam faktorfaktor apa saja yang menyebabkan terhambatnya masa studi mahasiswa baik dari sisi faktor internal, antara lain meliputi kemampuan akademik mahasiswa, motivasi, bakat, dan kesesuiaian bidang studi, maupun dari faktor eksternal, yaitu antara lain dosen, lingkungan, kurikulum, fasilitas, dana, dan lain sebagainya. Penelitian ini perlu dilanjutkan dengan analisis yang lebih luas dan lebih dalam, yaitu antara lain dengan melakukan analisis sampai ke tingkat program studi yang berada di lingkungan Universitas Gadjah Mada. Selain itu penelitian ini dapat dikembangkan dengan memasukkan variabel-variabel lain yang menjadi faktor internal maupun eksternal yang mempengaruhi prestasi akademik selain variabel yang sudah digunakan dalam penelitian ini. Variabel faktor eksternal yang bisa diteliti lebih lanjut antara lain kurikulum, dosen, sarana dan prasarana, metode pembelajaran, sedangkan untuk faktor internal antara lain intelegensia atau kecerdasan, bakat, minat, motivasi, keadaan fisik dan psikis mahasiswa. Diharapkan dengan adanya penelitian lanjutan yang lebih luas dan lebih dalam akan memberikan hasil yang lebih sempurna sebagai masukan bagi pengembangan proses pembelajaran di Universitas Gadjah Mada.