BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Masalah
|
|
- Fanny Kurniawan
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Masalah Minat besar pengaruhnya terhadap belajar, karena bila bahan pelajaran yang dipelajari tidak sesuai dengan minat, siswa tidak akan belajar dengan sebaikbaiknya, karena tidak ada daya tarik baginya. Ia segan-segan untuk belajar ia tidak memperoleh kepuasan dari pelajaran itu. Bahan pelajaran yang menarik minat siswa, lebih mudah dipelajari dan disimpan karena minat menambah kegiatan belajar (Slameto, 2010). Menurut (Djamarah, 2011) minat adalah perasaan yang didapat karena berhubungan dengan sesuatu. Minat sesuatu itu dipelajari dan dapat mempengaruhi belajar selanjutnya serta mempengaruhi minat-minat baru. Jadi minat terhadap sesuatu merupakan hasil belajar dan cenderung mendukung aktivitas belajar selanjutnya. Salah satu faktor internal adalah aktivitas dan minat siswa sedangkan salah satu faktor eksternal bersumber dari guru adalah penggunaan metode pembelajaran yang kurang bervariasi dalam proses belajar mengajar (Slameto, 2003). Dari dua penelitian hubungan minat belajar biologi dengan prestasi belajar biologi siswa yang telah dilakukan oleh beberapa peneliti. Peneliti pertama yaitu Samosir (2007), menunjukkan bahwa adanya hubungan yang signifikan antara minat belajar biologi dengan prestasi belajar biologi siswa, dengan koefisien korelasi 0,54 % pada minat belajar biologi dan 28,63 % pada prestasi belajar sedangkan peneliti kedua yaitu Hakim (2008), menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara minat belajar yang koefisien korelasinya sebesar 58 % dan prestasi belajar biologi siswa yang koefisien korelasinya sebesar 32 %. Dari hasil wawancara penulis dengan Ibu Desma Lumbangaol guru bidang studi Biologi di sekolah SMA Negeri 1 Salak Kabupaten Pakpak Bharat menunjukkan bahwa hasil belajar biologi dari kelas X.1 X.4 disetiap kelas tersebut terdapat lebih kurang 10 siswa atau sebesar 29% menunjukkan angka hasil belajar yang kurang memuaskan dimana nilai biologi para siswa tersebut yaitu, 60,00-65,00, dan nilai yang harus dicapai siswa yaitu 70.
2 Salah satu penyebabnya adalah rendahnya minat siswa terhadap pelajaran biologi, yang berpengaruh juga dengan hasil belajar yang tidak maksimal. Menurut Suprijanto (2009) minat merupakan keinginan yang datang dari hati nurani untuk ikut serta dalam kegiatan belajar. Makin besar minatnya, makin besar semangat dan makin besar hasil kerjanya. Menurut Syah (2004) minat adalah kecenderungan yang tinggi atau keinginan yang besar terhadap sesuatu yang ingin dicapai. Usman (2002) menyatakan bahwa minat merupakan suatu sifat yang relatif menetap pada diri seseorang. Menurut Hurlock (1990) para remaja yang kurang berminat pada pendidikan biasanya mereka orang yang berprestasi rendah, bekerja di bawah kemampuannya dalam setiap mata pelajaran atau dalam mata pelajaran yang tidak disukai. Ada yang membolos dan berusaha memperoleh izin dari orang tua untuk berhenti sekolah setelah duduk di kelas terakhir tanpa merasa perlu memperoleh ijazah. Hal ini terjadi biasanya pada remaja yang matang lebih awal, yang tidak hanya memandang sekolah sebagai sesuatu yang tidak menyenangkan tetapi sebagai pengalaman yang merendahkan. Selanjutnya, dalam menentukan pilihan siswa sesuai dengan jurusannya memerlukan adanya suatu perhatian. Menurut Slameto (2010) perhatian merupakan kegiatan yang dilakukan seseorang dalam hubungannya dengan pemilihan rangsangan yang datang dari lingkungannya. Tingkat yang lebih tinggi dalam menaruh perhatian adalah minat. Orang tidak lagi hanya bersedia mendengarkan sesuatu, tetapi ia juga bersedia memberi tanggapan mengenai apa yang didengarnya. Orang mengarahkan perhatiannya pada hal-hal yang sesuai dengan minat, pengalaman dan kebutuhannya. Untuk dapat menjamin hasil belajar yang baik, maka siswa harus mempunyai perhatian bahan yang dipelajarinya, jika bahan pelajaran tidak menjadi bahan perhatian siswa, timbulah kebosanan, sehingga ia tidak suka lagi belajar dengan baik. Pemilihan jurusan yang berbeda dengan bidang ilmu yang ditekuni anak seusia SMA memang belum bisa memastikan karirnya. Jangankan anak SMA, Mahasiswa perguruan tinggi pun masih mengalami kebimbangan dalam menentukan karirnya setelah lulus kuliah (Asep, 2011).
3 Hasil penelitian yang dilakukan dibeberapa SMA di Madiun, menunjukkan bahwa rendahnya angka melanjutkan ke Perguruan Tinggi dapat disebabkan oleh banyak hal, di antaranya ketidakmampuan akademik, gagal dalam UN, gagal dalam ujian masuk PT. Kegagalan dalam berbagai jenis ujian tersebut bisa disebabkan oleh kurangnya persiapan siswa. Kurangnya persiapan selama proses pembelajaran kemungkinan bisa diakibatkan rendahnya minat terhadap mata pelajaran (Asep, 2011). Idealnya penjurusan di SMA harus disesuaikan kepada minat, bakat, serta kemampuan yang dimiliki siswa. Berdasarkan uraian latar belakang di atas, maka penulis tertarik untuk meneliti tentang HUBUNGAN MINAT BELAJAR BIOLOGI DENGAN HASIL BELAJAR DAN PEMILIHAN JURUSAN IPA PADA SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 SALAK KABUPATEN PAKPAK BHARAT TAHUN PEMBELAJARAN 2012/ Identifikasi Masalah Beranjak dari latar belakang di atas maka identifikasi masalah dalam penelitian ini adalah : 1. Masih banyak siswa yang memiliki hasil belajar yang lebih rendah dari nilai yang harus dicapai oleh siswa. 2. Banyak siswa yang mengalami kegagalan dalam pelajaran biologi karena tidak memiliki minat yang kuat dan besar dalam menyelesaikan tugas biologi. 3. Masih kurangnya persiapan siswa selama proses pembelajaran karena rendahnya minat terhadap mata pelajaran. 4. Masih banyak siswa mengalami kesulitan dalam menentukan jurusan karena tingkat persiapan kemampuan minat belajar yang rendah. 5. Rendahnya minat siswa dalam penjurusan di SMA karena tidak memiliki komitmen yang kuat dan sungguh-sungguh dalam melanjutkan ke perguruan tinggi.
4 1.3.Batasan Masalah Mengingat luasnya identifikasi masalah, keterbatasan waktu, dana serta kemampuan peneliti, maka masalah dalam penelitian ini dibatasi hanya untuk mengetahui hasil belajar siswa, minat belajar biologi siswa dan hubungannya dengan pemilihan jurusan IPA pada siswa kelas X SMA Negeri 1 Salak Kabupaten Pakpak Bharat Tahun Pembelajaran 2012/ Rumusan Masalah Berdasarkan batasan masalah di atas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini, adalah : 1. Bagaimana minat belajar biologi pada siswa kelas X SMA Negeri 1 Salak Kabupaten Pakpak Bharat Tahun Pembelajaran 2012/2013? 2. Bagaimana hubungan minat dengan hasil belajar pada siswa kelas X SMA Negeri 1 Salak Kabupaten Pakpak Bharat Tahun Pembelajaran 2012/2013? 3. Bagaimana hubungan minat belajar biologi dengan hasil belajardan pemilihan jurusan IPA pada siswa kelas X SMA Negeri 1 Salak Kabupaten Pakpak Bharat Tahun Pembelajaran 2012/2013? 1.5.Tujuan Penelitian Adapun tujuan dari penelitian ini adalah: 1. Untuk mengetahui minat belajar biologi pada siswa kelas X SMA Negeri 1 Salak Kabupaten Pakpak Bharat Tahun Pembelajaran 2012/ Untuk mengetahui hubungan minat belajar dengan hasil belajar siswa kelas X SMA Negeri 1 Salak Kabupaten Pakpak Bharat Tahun Pembelajaran 2012/ Untuk mengetahui hubungan antara minat belajar biologi dengan hasil belajar dan pemilihan jurusan IPA pada siswa kelas X SMA Negeri 1 Salak Kabupaten Pakpak Bharat Tahun Pembelajaran 2012/2013.
5 1.6. Manfaat Penelitian 1. Bagi siswa, penelitian diharapkan bermanfaat untuk dapat memberikan motivasi dalam hal minat belajar terhadap dirinya sendiri secara positif. 2. Memberi informasi kepada guru bidang studi khususnya bidang studi biologi mengenai pengetahuan tentang minat belajar biologi dengan hasil belajar dan pemilihan jurusan IPA. 3. Sebagai informasi bagi mahasiswa sebagi calon guru mengenai pentingnya dalam memahami minat siswa terhadap biologi agar dapat mengenal dan memahami siswa dan tahu bagaimana menanggapi siswa sesuai dengan minatnya khususnya dalam belajar biologi. 4. Sebagai bahan masukan dan sumber referensi bagi penelitian berikutnya yang melakukan penelitian yang ada hubungannya dalam penelitian ini.
BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Mutia Ramadanti Nur,2013
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Dalam perkembangan selama hidupnya, manusia dihadapkan pada dua peran yaitu sebagai mahluk individu dan mahluk sosial. Sebagai mahluk sosial, manusia selalu
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Salah satu aspek untuk mewujudkan pendidikan yang bermutu adalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Salah satu aspek untuk mewujudkan pendidikan yang bermutu adalah komitmen yang kuat untuk belajar. Komitmen dalam konteks pendidikan dan belajar harus merupakan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. biologis dan ditutup dengan aspek kultural. Transisi dari masa kanak-kanak ke remaja
BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masa remaja merupakan suatu masa transisi yang diawali dengan perubahan biologis dan ditutup dengan aspek kultural. Transisi dari masa kanak-kanak ke remaja ditandai
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Setiap negara di dunia telah memasuki awal era globalisasi, dimana
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Setiap negara di dunia telah memasuki awal era globalisasi, dimana manusia menghadapi tantangan dalam berkembang pesatnya globalisasi. Indonesia sebagai salah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. pelajaran yang telah diberikan oleh guru dan didukung oleh nilai-nilai budipekerti
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Prestasi belajar peserta didik terfokus pada hasil yang dicapai peserta didik dalam proses belajar mengajar di sekolah. Prestasi tersebut diperoleh setelah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. individu untuk menuju kedewasaan atau kematangan adalah masa remaja
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Salah satu periode perkembangan yang harus dilalui oleh seorang individu untuk menuju kedewasaan atau kematangan adalah masa remaja (Yusuf, 2006). Masa remaja
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan memegang peranan yang sangat penting dalam proses
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan memegang peranan yang sangat penting dalam proses peningkatan kualitas sumber daya manusia dan merupakan suatu proses yang terintegrasi dengan proses
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. suatu hal yang mudah. Hal itu dikarenakan keberhasilan belajar sangat
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Setiap orang tua yang menyekolahkan anaknya menginginkan anaknya berprestasi dengan baik. Namun untuk mencapai hal itu bukanlah suatu hal yang mudah. Hal itu
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pendidikan mempunyai peranan yang sangat penting bagi. tinggi dan berbagai keterampilan khusus yang dimiliki oleh peserta didik
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan mempunyai peranan yang sangat penting bagi perkembangan dan kemampuan siswa. Dengan pendidikan diharapkan individu (siswa) dapat mengembangkan potensi-potensinya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. berkualitas tinggi akan membawa kemajuan suatu negara dan pembentukan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan suatu hal yang tidak dapat dielakan oleh manusia, suatu perbuatan yang tidak boleh tidak terjadi, karena pendidikan itu membimbing generasi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Manusia dan pendidikan tidak dapat dipisahkan, sebab pendidikan merupakan kunci dari masa depan manusia yang dibekali dengan akal dan pikiran. Pendidikan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian,
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan merupakan suatu hal pokok di dalam mendukung serta menunjang demi terciptanya kemajuan suatu bangsa. Melalui pendidikan, kualitas dari suatu individu atau
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. teknologi, telah berdampak kepada munculnya bidang-bidang baru dalam dunia
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Era globalisasi yang ditandai dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, telah berdampak kepada munculnya bidang-bidang baru dalam dunia pekerjaan. Bidang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. sumber daya manusia yang bermutu tinggi karena maju mundurnya sebuah negara
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pada era globalisasi yang semakin kompetitif seperti saat ini diperlukan sumber daya manusia yang bermutu tinggi karena maju mundurnya sebuah negara sangat bergantung
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN SARAN. 1. Penilaian prestasi kerja di Kantor Distribusi PT PLN (Persero) Distribusi
126 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan yang telah dilakukan maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut: 1. Penilaian prestasi kerja di Kantor Distribusi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. (dalam Jurnal Anisah: 2015.) menyebutkan bahwa siswa SMA berada pada masa
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Setiap siswa pasti ingin mempunyai masa depan yang baik, cerah dan sesuai dengan impian. Upaya untuk mewujudkan impian yang diinginkan harus mempunyai perencanaan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. mengembangkan potensinya semaksimal mungkin. Oleh. berharap agar sekolah dapat mempersiapkan anak-anak untuk menjadi warga
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Salah satu tujuan dari pendidikan adalah membantu anak mengembangkan potensinya semaksimal mungkin. Oleh karena itu pendidikan sangat dibutuhkan baik bagi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. setiap orang sepanjang hidupnya. Proses belajar itu terjadi karena adanya interaksi
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Belajar merupakan suatu proses yang kompleks yang terjadi pada diri setiap orang sepanjang hidupnya. Proses belajar itu terjadi karena adanya interaksi antara
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Manusia senantiasa membutuhkan kehadiran orang lain untuk berinteraksi
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Manusia senantiasa membutuhkan kehadiran orang lain untuk berinteraksi dalam hidupnya. Guna memenuhi kebutuhan tersebut, manusia harus dapat melakukan penyesuaian
Lebih terperinciBAB 5 SIMPULAN, DISKUSI, DAN SARAN. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, dapat diambil
59 BAB 5 SIMPULAN, DISKUSI, DAN SARAN 5.1 Simpulan Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, dapat diambil kesimpulan sebagai berikut: 1. Self-efficacy yang dimiliki sebagian besar mahasiswa jurusan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yang terjadi pada peserta didik, seperti kesulitan dalam belajar.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang terus menerus berkembang pesat akan membawa dampak kemajuan pada bidang kehidupan dan teknologi,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sekolah sebagai lembaga formal merupakan salah satu sarana dalam rangka pencapaian tujuan pendidikan. Pendidikan adalah suatu usaha atau kegiatan yang dijalankan
Lebih terperinciNomer : Fakultas : Semester : PETUNJUK PENGISIAN
Nomer : Fakultas : Semester : PETUNJUK PENGISIAN 1. Bacalah pernyataan-pernyataan pada lembar berikut, kemudian jawablah dengan sungguh-sungguh sesuai dengan keadaan yang sebenarnya. 2. Jawablah semua
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Belajar merupakan suatu kegiatan yang dilakukan secara sadar dan terencana yang mengarah kepada pencapaian tujuan dari kegiatan belajar yang sudah dirumuskan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pendidikan penting diberikan kepada siswa selaku generasi muda yang akan datang, karena dengan bekal pendidikan yang dimiliki diharapkan dapat membentuk siswa
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. itu kebutuhan fisik maupun psikologis. Untuk kebutuhan fisik seperti makan,
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Setiap manusia memiliki serangkaian kebutuhan yang harus dipenuhi baik itu kebutuhan fisik maupun psikologis. Untuk kebutuhan fisik seperti makan, minum, pakaian
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. diartikan sebagai usaha atau keinginan yang dilakukan dengan sengaja dan teratur
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Meningkatkan mutu pendidikan disetiap jenjang pendidikan yang ada merupakan salah satu sarana untuk mencapai tujuan pendidikan. Pendidikan dapat diartikan sebagai
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Kepercayaan Diri 2.1.1 Pengertian Kepercayaan Diri Percaya diri merupakan salah satu aspek kepribadian yang sangat penting dalam kehidupan manusia. Orang yang percaya diri yakin
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pendidikan dalam membina subyek-subyek didiknya. Hal. kebutuhan-kebutuhan kemanusiaan manusia itu sendiri (Muhmidayeli, 2007:
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pembentukan dan penyempurnaan kualitas manusia dalam dunia pendidikan selalu berkenaan dengan persoalan proses yang mengarah pada perbaikan dan kemajuan. Demikian
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Giska Nabila Archita,2013
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan dapat dicapai melalui proses belajar baik di lingkungan sekolah maupun di luar lingkungan sekolah. Belajar merupakan kegiatan yang berproses dan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi saat ini mempercepat modernisasi segala bidang, sehingga
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi saat ini mempercepat modernisasi segala bidang, sehingga menimbulkan persaingan yang sangat ketat antar bangsa.
Lebih terperinciBAB V PENUTUP. Berdasarkan hasil penelitian Korelasi Karakteristik Input Mahasiswa (Jalur
BAB V PENUTUP 5.1. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian Korelasi Karakteristik Input Mahasiswa (Jalur Masuk, Lokasi Asal SMA dan Sumber Dana) terhadap Prestasi Akademik Mahasiswa Program Pendidikan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. jenjang pendidikan, di dalam suatu pembelajaran harus ada motivasi belajar, agar
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan hal yang sangat penting terutama bagi generasi muda agar dapat menghadapi masa depan yang penuh tantangan. Pada setiap jenjang pendidikan,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan suatu proses pengembangan diri individu dari
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan suatu proses pengembangan diri individu dari kepribadian seseorang yang dilakukan secara sadar dan penuh tanggung jawab untuk dapat meningkatkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. awalan men, menjadi mendidik, yaitu kata kerja yang artinya memelihara
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan dari segi bahasa berasal dari kata dasar didik, dan diberi awalan men, menjadi mendidik, yaitu kata kerja yang artinya memelihara dan memberi latihan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Karir merupakan bagian dari kehidupan setiap orang. Bahkan karir bagi
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Karir merupakan bagian dari kehidupan setiap orang. Bahkan karir bagi sebagian orang dianggap sebagai status yang dapat menghidupkan atau mematikan seseorang. Karir
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. dan sebaliknya prestasi belajar yang rendah menunjukkan bahwa tujuan belajar
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Prestasi belajar merupakan salah satu tolak ukur keberhasilan dalam dunia pendidikan. Prestasi belajar yang tinggi menunjukkan keberhasilan pembelajaran, dan sebaliknya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. perubahan. Sebagaimana yang diungkapkan Slameto (2003), belajar adalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Setiap individu pasti mengalami peristiwa belajar. Orang mengalami perbuatan belajar dengan sengaja dengan tujuan yang sama yaitu mengalami perubahan. Sebagaimana
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. semua jabatan, organ visual ini memainkan peranan yang menentukan. Badan
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Masalah Mata mengendalikan lebih dari 90 % kegiatan sehari-hari. Dalam hampir semua jabatan, organ visual ini memainkan peranan yang menentukan. Badan kesehatan dunia
Lebih terperinciDESKRIPSI KEMAMPUAN MENYELESAIKAN SOAL-SOAL GEOMETRI TRANSFORMASI
Pedagogy Volume 2 Nomor 1 ISSN 2502-3802 DESKRIPSI KEMAMPUAN MENYELESAIKAN SOAL-SOAL GEOMETRI TRANSFORMASI Sukmawati 1, Eva Dwika Masni 2 Program Studi Pendidikan Matematika 1,2, Fakultas Keguruan dan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan tonggak pembangunan sebuah bangsa. Kemajuan. dan kemunduran suatu bangsa dapat diukur melalui pendidikan yang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan tonggak pembangunan sebuah bangsa. Kemajuan dan kemunduran suatu bangsa dapat diukur melalui pendidikan yang diselenggarakan di dalamnya.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Seiring ketatnya persaingan didunia pekerjaan, peningkatan Sumber Daya
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Seiring ketatnya persaingan didunia pekerjaan, peningkatan Sumber Daya Manusia tetunya menjadi focus perhatian semua kalangan masyarakat untuk bisa semakin
Lebih terperinci*Korespondensi Penulis. Telp: , ISSN: ABSTRAK
HUBUNGAN MOTIVASI BELAJAR DENGAN HASIL BELAJAR MAHASISWA TINGKAT II PADA MATA KULIAH ASUHAN KEBIDANAN KEHAMILAN DI AKADEMI KEBIDANAN SARI MULIA BANJARMASIN Sismeri Dona 1, Ravenalla Abdurrahman A.S.P.S
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pendidikan merupakan kebutuhan yang sangat penting bagi setiap
1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN Pendidikan merupakan kebutuhan yang sangat penting bagi setiap manusia. Dalam perkembangan selanjutnya pendidikan didasari sebagai sentral pembangunan suatu bangsa.
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN REKOMENDASI. Kesimpulan dalam penelitian ini disusun berdasarkan latar belakang
BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN REKOMENDASI A. Kesimpulan Kesimpulan dalam penelitian ini disusun berdasarkan latar belakang masalah, tujuan, hasil pengolahan data dan pembahasan hasil penelitian yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Keberhasilan dan kegagalan proses belajar dipengaruhi oleh beberapa faktor yang secara garis besar dibagi menjadi faktor internal dan faktor eksternal. Faktor
Lebih terperinciBab V Simpulan, Disuksi dan Saran
Bab V Simpulan, Disuksi dan Saran 5.1 Simpulan Hasil penelitian menunjukkan bahwa mayoritas siswa kelas I dan II SMA Santo Lukas Penginjil I memiliki konsep diri yang dalam tingkatan dikatakan sedang (71%)
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pembangunan pendidikan nasional ditujukan untuk mewujudkan cita-cita
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pembangunan pendidikan nasional ditujukan untuk mewujudkan cita-cita kemerdekaan bangsa Indonesia khususnya dalam upaya mencerdaskan kehidupan bangsa sehingga
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. tingkat pekerjaan yang sesuai. Serta mengimplementasikan pilihan karir
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Mempersiapkan masa depan, terutama karir merupakan salah satu tugas remaja dalam tahap perkembangannya (Havighurst, dikutip Hurlock, 1999). Pada masa ini remaja
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah
1.1. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN Keberhasilan dan kegagalan proses belajar dipengaruhi oleh beberapa faktor yang secara garis besar dibagi menjadi faktor internal dan faktor eksternal. Faktor
Lebih terperinciBAB V SIMPULAN DAN SARAN
BAB V SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan penulis terhadap mahasiswa Program Studi Akuntansi pada Fakultas Ekonomi Universitas Widyatama Bandung yang pernah menempuh
Lebih terperinciHUBUNGAN ANTARA PERSEPSI SISWA PERHATIAN SELAMA PEMBELAJARAN DAN KECEMASAN SEBELUM TES DENGAN PRESTASI BELAJAR
HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI SISWA PERHATIAN SELAMA PEMBELAJARAN DAN KECEMASAN SEBELUM TES DENGAN PRESTASI BELAJAR Diana Weny Prasetyowati 1)* Widodo Budhi 2) 1) 2) Program Studi Pendidikan Fisika, Fakultas
Lebih terperinciBAB V PENUTUP. 1. Terdapat pengaruh yang positif dan signifikan Minat Belajar terhadap
BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian di atas dapat diambil kesimpulan sebagai berikut. 1. Terdapat pengaruh yang positif dan signifikan Minat Belajar terhadap Prestasi Belajar Mahasiswa
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Universitas merupakan sebuah tempat di mana berlangsungnya sebuah proses belajar-mengajar. Pelaksanaan proses belajar-mengajar tersebut melibatkan peran serta sumber
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kehidupan sehari-hari melalui sekolah, baik dalam lingkungan, di rumah maupun
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sekolah Menengah Atas adalah salah satu lembaga pendidikan yang memberikan pengajaran kepada peserta didiknya. Lembaga pendidikan ini memberikan pembelajaran
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Perencanaan Karir 2.1.1. Pengertian Karir Bekerja merupakan konsep dasar yang menunjuk pada sesuatu yang kita lakukan karena kita menginginkannya dengan harapan dapat kita nikmati.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pendidikan terdiri dari akademik dan non akademik. Pendidikan. matematika merupakan salah satu pendidikan akademik.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang terus menerus berkembang pesat akan membawa dampak kemajuan pada bidang kehidupan dan teknologi,
Lebih terperinciHUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN KELUARGA DENGAN MOTIVASI BELAJAR PADA SISWA SMA NASKAH PUBLIKASI
HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN KELUARGA DENGAN MOTIVASI BELAJAR PADA SISWA SMA NASKAH PUBLIKASI Diajukan kepada Fakultas Psikologi Untuk Memenuhi Sebagai Syarat Memperoleh Gelar Sarjana (S-1) Psikologi Diajukan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan usaha sadar yang dilakukan untuk meningkatkan
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan usaha sadar yang dilakukan untuk meningkatkan kualitas hidup manusia, baik jasmani maupun rohani. Pendidikan harus ditata atau diperbaiki
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Mekanisme institusional yang fundamental untuk mengembangkan ketrampilan dan pengetahuan manusia adalah pendidikan. Manusia dan pendidikan tidak dapat dipisahkan,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. berkualitas dan tangguh bagi pembangunan nasional. Indonesia seperti adanya program sertifikasi, dan SM-3T.
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pendidikan memegang peranan penting dalam pembangunan suatu negara. Keberhasilan pembangunan disektor pendidikan mempunyai pengaruh yang sangat luas terhadap
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Cipta,2008), hlm. 2.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan bagi kehidupan umat manusia merupakan kebutuhan mutlak yang harus dipenuhi sepanjang hayat. Tanpa pendidikan sama sekali mustahil bagi suatu kelompok
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. inteligensi adalah faktor utama yang menentukan academic performance. Para
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pada penelitian-penelitian psikologi yang terdahulu ditemukan bahwa inteligensi adalah faktor utama yang menentukan academic performance. Para peneliti tidak
Lebih terperinciBAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian 1. Uji Asumsi Sebelum analisis data dilakukan, terlebih dahulu dilakukan uji asumsi untuk mengetahui normal tidaknya sebaran data dan linear atau
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. mengembangkan perilaku maupun sikap yang diinginkan. Pendidikan dapat
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pendidikan merupakan suatu usaha atau kegiatan yang dijalankan secara sengaja, teratur dan terprogram dengan tujuan untuk mengubah dan mengembangkan perilaku maupun
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. namun tergantung dari profesi dan kesenangan masing-masing individu
1 BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Peningkatan prestasi belajar merupakan suatu upaya yang maksimal di dalam diri seorang siswa untuk menunjang proses pendidikannya. Banyak kegiatan yang dapat
Lebih terperinciBAB V PEMBAHASAN. A. Pengaruh Minat Belajar Terhadap Prestasi Belajar Siswa
114 BAB V PEMBAHASAN A. Pengaruh Minat Belajar Terhadap Prestasi Belajar Siswa Sesuai analisa data penelitian diperoleh bahwa minat belajar siswa mempunyai pengaruh secara parsial sebesar 0.608 atau 60.80%
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Masa remaja merupakan masa di mana individu banyak mengambil
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Masa remaja merupakan masa di mana individu banyak mengambil keputusan dalam berbagai hal (Santrock, 2002). Menurut Papalia dan Olds (2009:8), masa remaja adalah
Lebih terperinciPERBANDINGAN PRESTASI AKADEMIK MAHASISWA KADER MUHAMMADIYAH DAN MAHASISWA REGULER
PERBANDINGAN PRESTASI AKADEMIK MAHASISWA KADER MUHAMMADIYAH DAN MAHASISWA REGULER (Studi Kasus di Fakultas Agama Islam Universitas Muhammadiyah Surakarta Angkatan 2010) NASKAH PUBLIKASI Diajukan untuk
Lebih terperinciHUBUNGAN MINAT MEMILIH PRROGRAM KEAHLIAN TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA SMK
206 HUBUNGAN MINAT MEMILIH PRROGRAM KEAHLIAN TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA SMK Muhammad Fadhil 1, Bambang Darmawan 2, Maman Kusman 3 Universitas Pendidikan Indonesia Jl. Dr. Setiabudhi No.229 Bandung 40154
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Pendidikan berperan penting dalam pembangunan masyarakat suatu bangsa,
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pendidikan berperan penting dalam pembangunan masyarakat suatu bangsa, karena pendidikan merupakan sarana utama yang dapat mengembangkan kemampuan dan potensi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Masa remaja merupakan periode yang penting, walaupun semua periode
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Masa remaja merupakan periode yang penting, walaupun semua periode dalam rentang kehidupan adalah penting namun kadar kepentingannya berbedabeda. Kadar kepentingan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. PT. Remaja Rosdakarya, 2010), Cet. 13, hlm ), hlm. 97
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Guru merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi keberhasilan proses belajar mengajar di sekolah, selain peserta didik dan tujuan. Ketiga komponen tersebut
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Di jaman yang semakin maju, pendidikan menjadi salah satu faktor
BAB I PENDAHULUAN I. Latar Belakang Masalah Di jaman yang semakin maju, pendidikan menjadi salah satu faktor kesuksesan. Pendidikan merupakan salah satu faktor yang menentukan pekerjaan dan karier yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan mempunyai peranan yang sangat penting sebagai kebutuhan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan mempunyai peranan yang sangat penting sebagai kebutuhan dan modal untuk menentukan masa depan bangsa. Pendidikan juga erat kaitannya dengan bagimana
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pembentukan sumber daya manusia yang baik sangatlah penting dilakukan
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pembentukan sumber daya manusia yang baik sangatlah penting dilakukan sebagai modal dasar pembangunan nasional, terutama dalam menghadapi persaingan di era
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Masa remaja adalah suatu masa bagi individu untuk mempersiapkan diri
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Masa remaja adalah suatu masa bagi individu untuk mempersiapkan diri guna memasuki masa dewasa. Remaja memiliki tugas-tugas perkembangan, salah satu tugas
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Bimbingan dan Konseling memiliki peranan yang sangat menentukan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Bimbingan dan Konseling memiliki peranan yang sangat menentukan dalam rangka meningkatkan sumber daya manusia dan mengembangkan kepribadian dan potensi (bakat, minat
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1-1
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Seiring dengan majunya berbagai sektor di Indonesia, pendidikan juga mengalami kemajuan yang pesat. Hal ini ditandai dengan berkembangnya perguruan tinggi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Dengan adanya perkembangan dunia yang semakin maju dan persaingan
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Dengan adanya perkembangan dunia yang semakin maju dan persaingan yang terjadi semakin ketat, individu dituntut untuk memiliki tingkat pendidikan yang memadai
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan proses pembentukan kepribadian manusia. Pendidikan pada umumya bertujuan untuk
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan proses pembentukan kepribadian manusia. Pendidikan pada umumya bertujuan untuk membentuk manusia yang bermoral dan berilmu. Berbicara
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi terutama pada era
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi terutama pada era globalisasi dewasa ini menuntut adanya kualitas sumber daya manusia yang berkualitas baik. Perkembangan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah sarana utama dalam pembentukan sumber daya
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah sarana utama dalam pembentukan sumber daya manusia yang berkualitas. Pendidikan merupakan kebutuhan manusia sepanjang hidup dan selalu berubah
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA
5 BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Kajian Teori 1. Minat Belajar Secara bahasa, minat berarti kecenderungan hati yang tinggi terhadap sesuatu. Minat merupakan sifat yang relatif menetap pada diri seseorang. Minat
Lebih terperinci: NOVITA TYAS SUVIANA NIM K
HUBUNGAN KAUSAL ANTARA MOTIVASI INTERNAL DAN KESIAPAN BELAJAR DENGAN HASIL BELAJAR KOGNITIF PADA MATA PELAJARAN BIOLOGI DI SMA NEGERI 1 CAWAS TAHUN PELAJARAN 2011/2012 SKRIPSI Oleh : NOVITA TYAS SUVIANA
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pendidikan bagi anak usia sekolah tidak hanya dalam rangka pengembangan individu, namun juga untuk
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pendidikan bagi anak usia sekolah tidak hanya dalam rangka pengembangan individu, namun juga untuk kemajuan pembangunan bangsa dan negara, karena anak-anak
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Sebagai makhul sosial, manusia tidak akan dapat bertahan hidup sendiri. Interaksi
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sebagai makhul sosial, manusia tidak akan dapat bertahan hidup sendiri. Interaksi dengan lingkungan senantiasa dibutuhkan untuk memenuhi kebutuhannya. Salah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dalam kehidupan suatu negara, pendidikan memegang peranan yang amat
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam kehidupan suatu negara, pendidikan memegang peranan yang amat penting untuk menjamin kelangsungan hidup Bangsa dan Negara, karena pendidikan merupakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. tahun. Menurut Erickson masa remaja merupakan masa berkembangnya identity.
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Siswa SMA tergolong ke anak remaja yang memiliki rentang usia 15-18 tahun. Menurut Erickson masa remaja merupakan masa berkembangnya identity. Identitas diri ini mencakup
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) berkaitan dengan cara mencari tahu (inquiry) tentang alam secara sistematis, sehingga IPA bukan hanya sebagai penguasaan kumpulan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Mahasiswa saat ini diharapkan menjadi sosok manusia yang berintelektual
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Mahasiswa saat ini diharapkan menjadi sosok manusia yang berintelektual tinggi sehingga menjadi sumber daya yang berkualitas, namun pada kenyataan masih banyak
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Ganda (PSG), sebagai perwujudan kebijaksanan dan Link and Match. Dalam. Dikmenjur (2008: 9) yang menciptakan siswa atau lulusan:
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) adalah pendidikan formal yang memiliki pola pelatihan khusus untuk mengarahkan peserta didik agar menjadi lulusan yang siap terjun
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Mahasiswa merupakan generasi muda yang belajar dan menuntut ilmu
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Mahasiswa merupakan generasi muda yang belajar dan menuntut ilmu di perguruan tinggi. Mahasiswa harus mempunyai intelektual dan sebagai calon pimpinan maka perlu mengembangkan
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. dalam lingkungan yang lebih luas, harus dapat ditumbuh kembangkan melalui
1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Keanekaragaman disiplin berdasarkan norma atau nilai yang telah dimiliki masyarakat Indonesia yang majemuk, baik dalam lingkungan tradisi maupun dalam lingkungan yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Setiap orang tua yang menyekolahkan anaknya menginginkan anaknya
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Setiap orang tua yang menyekolahkan anaknya menginginkan anaknya berprestasi yang baik. Namun untuk mencapai hal itu bukanlah suatu hal yang mudah, karena keberhasilan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. di bidang tekhnologi, ilmu pengetahuan, ekonomi, dan pendidikan. Perubahan
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pada tahun-tahun terakhir terjadi perubahan yang semakin pesat dalam berbagai sektor kehidupan. Perubahan tersebut terjadi sebagai dampak dari kemajuan di
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Orientasi karir merupakan salah satu bagian penting dalam upaya untuk membantu siswa
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Orientasi karir merupakan salah satu bagian penting dalam upaya untuk membantu siswa dalam mengidentifikasi dan menemukan karir yang sesuai dengan kebutuhan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pada perkembangan teknologi yang semakin modern dan canggih, banyak siswa yang menghabiskan waktu setelah pulang dari sekolah tidak untuk kegiatan belajar.
Lebih terperinciKONTRIBUSI KONSEP DIRI DAN PERSEPSI MENGAJAR GURU TERHADAP MOTIVASI BERPRESTASI DITINJAU DARI JENIS KELAMIN SISWA SMA GAMA YOGYAKARTA TAHUN 2009 TESIS
KONTRIBUSI KONSEP DIRI DAN PERSEPSI MENGAJAR GURU TERHADAP MOTIVASI BERPRESTASI DITINJAU DARI JENIS KELAMIN SISWA SMA GAMA YOGYAKARTA TAHUN 2009 TESIS Diajukan Kepada Program Studi Manajemen Pendidikan
Lebih terperinci