BAB II KAJIAN PUSTAKA

dokumen-dokumen yang mirip
BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II Kajian Pustaka

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA

15. Metode Discovery

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Model pembelajaran discovery (penemuan) adalah model mengajar yang

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB III METODE PENELITIAN

Bab II Landasan Teori

BAB III METODE PENELITIAN

BAB II KAJIAN PUSTAKA

II. TINJAUAN PUSTAKA. Pendekatan discovery adalah suatu prosedur mengajar yang dapat. mengalami sendiri bagaimana cara menemukan atau menyelidiki

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Aktivitas belajar merupakan hal yang sangat penting bagi siswa, karena

II. TINJAUAN PUSTAKA. menyatakan bahwa aktivitas belajar adalah segala macam kegaitan yang dilakukan

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri,

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN TEORITIS DAN HIPOTESIS TINDAKAN. 2.1 Hakekat Hasil Belajar Siswa Pada Materi Perubahan Penampakan Benda Langit

II. TINJAUAN PUSTAKA. Konstruktivisme merupakan salah satu aliran filsafat pengetahuan yang menekankan

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. status gizi masyarakat, karena status gizi adalah salah satu faktor yang. menentukan kualitas kehidupan masyarakat.

TINJAUAN PUSTAKA. Metakognisi merupakan suatu istilah yang dimunculkan oleh beberapa ahli

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA

II. TINJAUAN PUSTAKA. Metode discovery adalah suatu prosedur mengajar yang menitikberatkan

BAB II KAJIAN PUSTAKA

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V MELALUI METODE DISCOVERY

BAB I PENDAHULUAN. sehingga dapat menciptakan perubahan perilaku anak baik cara berfikir maupun

BAB III METODE PENELITIAN

II. TINJAUAN PUSTAKA. Metakognisi adalah keterampilan untuk mengontrol ranah atau aspek kognitif.

NO NAMA SISWA NILAI PRA SIKLUS KETERANGAN

II. TINJAUAN PUSTAKA. penyalur pesan guna mencapai tujuan pembelajaran. Dalam kegiatan

TINJAUAN PUSTAKA. Banyak orang belum mengetahui apa itu leaflet dan apa perbedaannya dengan

BAB II KAJIAN PUSTAKA. 1. Pengertian Metode Penemuan (Discovery) Penemuan (Discovery) adalah suatu metode / strategi yang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. emosional peserta didik dan merupakan penunjang keberhasilan dalam

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

PENINGKATAN KETERAMPILAN BELAJAR IPA MATERI PROSES TERJADINYA TANAH DENGAN METODE PEMBELAJARAN PENEMUAN (DISCOVERY)

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB II KAJIAN TEORI Pengertian Belajar Matematika

BAB I PENDAHULUAN. Penerapan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi sekarang ini telah mulai

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan menjadi hal yang sangat penting bagi suatu bangsa, dikatakan

I. PENDAHULUAN. rendah hingga makhluk hidup tingkat tinggi. Biologi tidak hanya terdiri atas

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA. eduaktif mewarnai interaksi yang terjadi antara guru dengan anak didik

II. TINJAUAN PUSTAKA. Pembelajaran kooperatif merupakan model pembelajaran yang mengacu pada

MODEL & PENDEKATAN PEMBELARAN. (A. Suherman)

II. TINJAUAN PUSTAKA. Model inkuiri terbimbing merupakan suatu model yang digunakan guru untuk

BAB II KAJIAN PUSTAKA

II. TINJAUAN PUSTAKA. Ruggiero (Johnson, 2007:187) mengartikan berfikir sebagai segala aktivitas mental

BAB I PENDAHULUAN. dengan pembukaan Undang-undang Dasar 1945 alinea ke-4 serta ingin mencapai

BAB II KAJIAN PUSTAKA

II.KAJIAN PUSTAKA. Menurut teori ini yang terpenting adalah masukan atau input yang berupa

Belajar adalah perubahan dari tidak mengerti menjadi mengerti. Tentang. pengertian belajar itu sendiri sudah banyak dikemukaan oleh para ahli

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan di Indonesia dalam masa perkembangan, sehingga perlu

BAB II KAJIAN PUSTAKA. individu untuk memperoleh perubahan tingkah laku secara keseluruhan

Jeffry Gagah Satria Frigatanto

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Keberhasilan proses pembelajaran sebagai proses pendidikan di suatu sekolah

BAB I PENDAHULUAN. yang wajib dipelajari di Sekolah Dasar. Siswa akan dapat mempelajari diri

BAB II KAJIAN TEORITIK

2 BAB II KAJIAN PUSTAKA

jadikan sebagai indikator aktivitas belajar siswa adalah:

BAB II KAJIAN PUSTAKA

I. PENDAHULUAN. dengan guru, siswa dengan lingkungan, dan siswa dengan sesamanya serta siswa. dan penyampaian (media informasi pendidikan) yang tepat.

II. TINJAUAN PUSTAKA. juga mengalami sehingga akan menyebabkan proses perubahan tingkah laku pada

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Berdasarkan pengalaman peneliti mengajar mata pelajaran fisika di. kelas VIII salah satu SMP negeri di Bandung Utara pada semester

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. mutu pendidikan, karena pendidikan merupakan sarana yang sangat penting

BAB I PENDAHULUAN. dasarnya kurikulum berfungsi sebagai pedoman atau acuan. Bagi guru, kurikulum

II. TINJAUAN PUSTAKA. A. Model Pembelajaran Penemuan Terbimbing. arah (ceramah reflektif) dan sistem dua arah (penemuan terbimbing).

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Model pembelajaran kooperatif merupakan suatu model pembelajaran yang

Jurnal Ilmiah Guru COPE, No. 01/Tahun XVII/Mei 2013 PENGEMBANGAN KETERAMPILAN PROSES MELALUI STRATEGI INQUIRI DALAM PEMBELAJARAN IPA SMP

BAB. I PENDAHULUAN. Hilman Latief,2014 PENGARUH PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL TERHADAP HASIL BELAJAR Universitas Pendidikan Indonesia repository.upi.

BAB I PENDAHULUAN. Selama ini sistem pendidikan masih cenderung mengarah pada dua

BAB II KAJIAN TEORETIS

I. PENDAHULUAN. didiknya. Sekolah sebagai lembaga pendidikan berusaha secara terus menerus dan

BAB II LANDASAN TEORI. A. Keterlaksanaan Pembelajaran Matematika

I. PENDAHULUAN. bertukar informasi. Pengertian pembelajaran merupakan bantuan yang diberikan

BAB I PENDAHULUAN. melakukan aktivitas berupa pekerjaan yang harus diselesaiakan. Hal ini

Deti Ahmatika Universitas Islam Nusantara, Jl. Soekarno Hatta No. 530, Bandung; Abstrak

II. TINJAUAN PUSTAKA. demikian, media merupakan wahana penyalur informasi belajar atau penyalur. perantara/sarana/alat untuk proses komunikasi.

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA MELALUI METODE DISCOVERY PADA BIDANG STUDI MATEMATIKA TENTANG PERKALIAN DAN PEMBAGIAN PECAHAN

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Belajar akan lebih bermakna jika anak mengalami dan menemukan sendiri apa

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB II KAJIAN PUSTAKA

I. PENDAHULUAN. Dalam pembelajaran Biologi, siswa dituntut tidak hanya sekedar tahu

Transkripsi:

BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Kajian Teori 2.1.1 Hasil Belajar IPA Hasil belajar adalah kemampuan yang dimiliki siswa setelah ia menerima pengalaman belajarnya. Hasil belajar mempunyai peranan penting dalam proses pembelajaran. Proses penilaian terhadap hasil belajar dapat memberikan informasi kepada guru tentang kemajuan siswa dalam upaya mencapai tujuan-tujuan belajarnya melalui kegiatan belajar. Selanjutnya dari informasi tersebut guru dapat menyusun dan membina kegiatan-kegiatan siswa lebih lanjut, baik untuk keseluruhan kelas maupun individu. Iskandar (2001:12) menarik kesimpulan bahwa hasil belajar IPA berupa fakta-fakta, hukum-hukum, prinsip-prinsip klasifikasi dan struktur. Hasil IPA penting bagi kemajuan hidup manusia, Cara kerja memperoleh itu disebut proses IPA, dalam proses IPA terkandung cara kerja, sikap dan cara berfikir. Beberapa pendapat menggambarkan bahwa hasil belajar IPA merupakan proses perubahan tingkah laku yang meliputi pengetahuan, sikap dan keterampilan yang merupakan hasil dari aktivitas belajar yang ditunjukkan dalam bentuk angka-angka seperti yang dapat dilihat pada nilai rapor. Hasil belajar juga diartikan sebagai tingkat penguasaan yang dicapai oleh siswa dalam mengikuti proses pembelajaran sesuai dengan program pendidikan yang ditetapkan. 2.1.1.1 Pembelajaran IPA Suyitno (2004:2) menyimpulkan pembelajaran adalah upaya menciptakan iklim dan pelayanan terhadap kemampuan, potensi, minat, bakat dan kebutuhan siswa yang beragam agar terjadi interaksi optimal antara guru dengan siswa serta antara siswa dengan siswa. Pengajaran IPA dikembangkan berdasarkan persoalan atau tema untuk dapat dikaji dari aspek kemampuan siswa yang mencakup aspek mengkomunikasikan konsep secara ilmiah, aspek pengembangan konsep dasar, dan pengembangan kesadaran dalam konteks ekonomi dan sosial. 5

6 Menurut Iskandar (2001: 2-13) hakikat pembelajaran IPA terdiri dari: 1) Ilmu Pengetahuan Sebagai Produk IPA sebagai produk adalah fakta-fakta, konsep-konsep, prinsip-prinsip dan teoriteori IPA. Fakta dalam IPA adalah pertanyaan benda-benda yang benar-benar ada, atau peristiwa yang betul-betul terjadi dan sudah dikonfirmasi secara objektif. Konsep IPA adalah suatu ide yang mempersatukan fakta-fakta IPA. Prinsip IPA adalah generalisasi tentang hubungan diantara konsep-konsep IPA. Teori ilmiah merupakan kerangka yang lebih luas dari fakta-fakta, konsep-konsep dan prinsip-prinsip yang saling berhubungan. 2) Ilmu Pengetahuan Alam Sebagai Proses. Ketrampilan proses IPA adalah ketrampilan yang dilakukan oleh para ilmuan diantaranya adalah : (1) Mengamati (2) Mengukur (3) Menarik kesimpulan (4) Mengendalikan variabel (5) Membuat grafik dan tabel data (6) Membuat definisi operasional (7) Melakukan eksperimen 3) Ilmu Pengetahuan Alam Sebagai Sikap IPA sebagai sikap ilmiah yaitu dalam memecahkan masalah seorang ilmuan sering berusaha mengambil sikap tertentu yang memungkinkan usaha mencapai hasil yang diharapkan. Beberapa ciri sikap ilmiah yaitu : (1) Obyektif terhadap fakta (2) Tidak tergesa gesa mengambil kesimpulan (3) Berhati terbuka (4) Tidak mencampur adukan fakta dengan pendapat (5) Bersifat hati hati (6) Ingin menyelidiki.

7 Pembelajaran IPA dapat didifinisikan yaitu ilmu yang mempelajari peristiwaperistiwa yang terjadi di alam. Mata pelajaran IPA merupakan ilmu yang nyata yang setiap harinya berkaitan dengan kehidupan manusia dan lingkungan. Hal ini menyebabkan siswa kesulitan memahami konsep pembelajaran jika guru dalam melaksanakan proses pembelajaran tidak dibuat dengan menggunakan model yang nyata. Salah satu model pembelajaran yang nyata yaitu menerapkan metode discovery dengan memanfaatkan media gambar dalam materi pertumbuhan makhluk hidup pada siswa kelas III SD Negeri 3 Purwodadi. 2.1.1.2 Hasil Belajar Hasil belajar merupakan proses perubahan tingkah laku yang meliputi pengetahuan, sikap dan keterampilan yang merupakan hasil dari aktivitas belajar yang ditunjukkan dalam bentuk angka-angka seperti yang dapat dilihat pada nilai rapor. Hasil belajar juga diartikan sebagai tingkat penguasaan yang dicapai oleh siswa dalam mengikuti proses pembelajaran sesuai dengan program pendidikan yang ditetapkan. Hasil belajar digunakan untuk bahan pertimbangan dalam menentukan kenaikan kelas, umpan balik dalam perbaikan proses belajar mengajar, meningkatkan motivasi belajar siswa, evaluasi diri terhadap kinerja siswa. Belajar merupakan proses yang menimbulkan terjadinya perubahan atau pembaharuan dalam tingkah laku atau kecapakan. Jadi berhasil tidaknya seseorang dalam proses belajar tergantung dari faktor-faktor yang mempengaruhinya. Menurut Slameto (1995: 54-72) faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar dapat digolongkan dalam dua bagian, yaitu faktor intern dan faktor ekstern. Faktor ekstern adalah faktor yang mempengaruhi prestasi belajar yang berasal dari luar diri siswa. Faktor-faktor ekstern itu antara lain: 1) Latar belakang pendidikan orang tua 2) Status ekonomi sosial orang tua 3) Ketersediaan sarana dan prasarana di rumah dan sekolah 4) Media yang di pakai guru 5) Kompetensi guru

8 Faktor Intern adalah faktor yang mempengaruhi pretasi belajar yang berasal dari dalam diri siswa. Faktor-faktor intern itu antara lain: 1) Kesehatan 2) Kecerdasan/ intelegensia 3) Cara belajar 4) Bakat 5) Minat 6) Motivasi Untuk dapat mencapai hasil belajar yang optimal, seorang guru harus dapat memilih model pembelajaran yang efektif dan efisien, serta metode yang dapat menumbuhkan kegiatan belajar siswa agar situasi kegiatan belajar mengajar dapat berlangsung dengan baik, dengan suasana yang tidak membosankan siswa. Salah satu model pembelajaran yang diharapkan mampu meningkatkan hasil belajar dengan menerapkan metode discovery dengan menggunakan media gambar sebagai objek. Hasil belajar dengan menerapkan metode discovery mempunyai keuntungan antara lain: pengetahuan bertahan lama dan mudah diingat, hasil belajar discovery mempunyai efek transfer yang lebih baik dari pada hasil lainnya, secara menyeluruh belajar discovery meningkatkan penalaran siswa dan kemampuan untuk berpikir bebas. Secara khusus belajar penemuan melatih keterampilan-keterampilan kognitif siswa untuk menemukan dan memecahkan masalah tanpa pertolongan orang lain. Sehingga dapat meningkatkan hasil belajar dan tujuan pembelajaran dapat tercapai. 2.1.2 Media Gambar dalam Penerapan Metode Discovery 2.1.2.1 Penggunaan Media Gambar Media Pembelajaran adalah saluran komunikasi atau perantara yang digunakan untuk membawa atau menyampaikan suatu pesan guna mencapai tujuan pengajaran. Media merupakan alat bantu atau penunjang yang digunakan oleh guru untuk menunjang proses belajar mengajar pada siswa sekolah dasar. Media sangat dibutuhkan, karena siswa sekolah dasar masih berfikir secara real. Mereka lebih mudah memahami pelajaran yang menggunakan media daripada tanpa menggunakan media. Nana Sudjana (2002:511) menarik kesimpulan bahwa media digunakan dengan tujuan mempermudah proses pembelajaran, dalam arti guru lebih mudah untuk

9 menerangkan dan siswa dapat terlibat secara aktif dalam pembelajaran sehingga dapat memahami pelajaran dengan baik. Secara rinci manfaat media pengajaran dalam proses pembelajaran siswa antara lain : 1) Pembelajaran akan lebih menarik siswa sehingga dapat menumbuhkan motivasi belajar 2) Bahan pengajaran lebih jelas maknanya 3) Metode mengajar lebih bervariasi 4) Siswa lebih banyak melakukan kegiatan belajar karena tidak hanya mendengarkan uraian dari guru tetapi juga mengamati, melakukan, mendemonstrasikan, dll Media memegang peranan penting dalam proses belajar mengajar. Media mampu membantu guru dalam mengungkapkan pesan yang akan disampaikan kepada siswa. Guru sadar bahwa tanpa bantuan media, maka materi pembelajaran sukar untuk dicerna dan dipahami oleh siswa, terutama materi pembelajaran yang rumit dan komplek. Fungsi dan peranan media pembelajaran yaitu (1) menangkap suatu obyek atau peristiwaperistiwa tertentu, (2) memanipulasi keadaan, peristiwa, atau obyek tertentu, (3) menambah gairah dan motivasi belajar siswa. Dari beberapa fungsi diatas media memiliki fungsi yang jelas yaitu memperjelas, memudahkan dan membuat menarik pesan kurikulum yang akan disampaikan oleh guru kepada siswa sehingga dapat memotivasi belajar siswa. Media yang digunakan dalam penelitian ini adalah media gambar yaitu merupakan media paling nyata yang sangat membantu guru dalam menerapkan sesuatu kepada siswanya. Pengajaran realitas yang diselenggarakan di kelas dapat membantu siswa memahami materi yang diajarkan. 2.1.2.2 Metode Pembelajaran Discovery Ditinjau dari arti katanya, discover berarti menemukan dan "discovery" adalah penemuan. Jadi, seorang siswa dikatakan melakukan '"discovery"' bila anak terlihat menggunakan proses rnentalnya dalam usaha menemukan konsep-konsep atau prinsipprinsip. Proses-proses mental yang dilakukan, misalnya mengamati, menggolongkan, mcngukur, menduga, dan mengambil kesimpulan. Suherman (2001) menyimpulkan metode pembelajaran discovery (penemuan) adalah metode mengajar yang mengatur pengajaran sedemikian rupa sehingga anak memperoleh pengetahuan yang sebelumnya belum diketahuinya itu tidak melalui

10 pemberitahuan, sebagian atau seluruhnya ditemukan sendiri. Dalam pembelajaran discovery (penemuan) kegiatan atau pembelajaran yang dirancang sedemikian rupa sehingga siswa dapat menemukan konsep-konsep dan prinsip-prinsip melalui proses mentalnya sendiri. Dalam menemukan konsep, siswa melakukan pengamatan, menggolongkan, membuat dugaan, menjelaskan, menarik kesimpulan dan sebagainya untuk menemukan beberapa konsep atau prinsip. Mulyasa (2006:110) menyimpulkan metode discovery merupakan metode yang lebih menekankan pada pengalaman langsung. Roestiyah (2001:20) mengemukakan metode discovery adalah metode mengajar mempergunakan teknik penemuan. Metode discovery adalah proses mental dimana siswa mengasimilasi sesuatu konsep atau sesuatu prinsip. Proses mental tersebut misalnya mengamati, menggolong-golongkan, membuat dugaan, menjelaskan, mengukur, membuat kesimpulan, dan sebagainya. Dalam teknik ini siswa dibiarkan menemukan sendiri atau mengalami proses mental itu sendiri, guru hanya membimbing dan memberikan instruksi. Dengan demikian metode discovery/penemuan diartikan sebagai prosedur pembelajaran yang mementingkan pembelajaran perseorangan, manipulasi obyek, melakukan percobaan, sebelum sampai kepada generalisasi. Metode discovery mengutamakan cara belajar siswa aktif (CBSA), berorientasi pada proses, mengarahkan sendiri, mencari sendiri, dan reflektif. Dan dapat disimpulkan pembelajaran dengan menggunakan metode discovery ialah suatu pembelajaran yang melibatkan siswa dalam proses kegiatan mental melalui tukar pendapat, dengan berdiskusi, membaca sendiri, melihat sendiri dan mencoba sendiri, agar anak dapat belajar sendiri. 2.1.2.3 Pengggunaan Media Gambar dalam Penerapan Metode Discovery Media gambar merupakan faktor pendukung dalam pencapaian tujuan pembelajaran yang menerapkan metode discovery. Segala sesuatu yang dapat menyampaikan pesan pembelajaran sekaligus mampu merangsang perhatian, pikiran dan perasaan siswa sehingga terjadi proses pembelajaran. Penggunaan media gambar dalam proses belajar mengajar dengan metode discovery dapat menarik perhatian dan menambah aktivitas siswa karena siswa dapat melihat, mencoba, berbuat dan berfikir. Menurut Soli. A (2008: 7.12) pembelajaran dengan menggunakan metode discovery/penemuan dapat ditempuh dengan langkah-langkah kegiatan:

11 1) Kegiatan Persiapan a) Mengidentifikasi kebutuhan belajar siswa (need assessment). b) Merumuskan tujuan pembelajaran. c) Menyiapkan problem (materi pelajaran) yang akan dipecahkan. Problem itu dinyatakan dalam bentuk pernyataan atau pertanyaan. Problem tentang konsep atau prinsip yang akan ditemukan itu perlu ditulis dengan jelas. d) Menyiapkan alat dan bahan yang diperlukan. 2) Kegiatan Pelaksanaan Penemuan (1) Kegiatan Pembukaan a) Melakukan apersepsi, yaitu mengajukan pertanyaan mengenai materi pelajaran yang telah diajarkan. b) Memotivasi siswa dengan cerita pendek yang ada kaitannya dengan materi yang diajarkan. c) Mengemukakan tujuan pembelajaran dan kegiatan/tugas yang dilakukan untuk mencapai tujuan pembelajaran itu. (2) Kegiatan Inti a) Mengemukakan problema yang akan dicari jawabannya melalui kegiatan penemuan. b) Diskusi pengarahan tentang cara pelaksanaan penemuan/pemecahan problema yang telah ditetapkan. c) Pelaksanaan penemuan berupa kegiatan penyelidikan/percobaan untuk menemukan konsep atau prinsip yang telah ditetapkan. d) Membantu siswa dengan informasi atau data, jika diperlukan siswa. e) Membantu siswa melakukan analisis data hasil temuan, jika diperlukan. f) Merangsang terjadinya interaksi antar siswa dengan siswa. g) Memuji siswa yang giat dalam melaksanakan penemuan. h) Memberi kesempatan siswa melaporkan hasil penemuannya. (3) Kegiatan Penutup a) Meminta siswa membuat rangkuman hasil-hasil penemuannya. b) Melakukan evaluasi hasil dan proses penemuan.

12 c) Melakukan tindak lanjut, yaitu meminta siswa melakukan penemuan ulang jika ia belum menguasai materi, dan meminta siswa mengerjakan tugas pengayaan bagi siswa yang telah melakukan penemuan dengan baik. Metode discovery yang dapat dilakukan oleh guru dengan menggunakan media gambar pada pelajaran IPA dalam penelitian ini, dilakukan dengan langkah-langkah kegiatan sebagai berkut: a) Melakukan apersepsi, yaitu mengajukan pertanyaan mengenai materi yang dibahas. b) Memotivasi siswa dengan cerita pendek yang ada kaitannya dengan materi yang diajarkan. c) Menyampaikan tujuan pembelajaran dan kegiatan/tugas yang dilakukan. d) Menjelaskan meteri pelajaran melalui pengamatan gambar yang sudah ditetapkan. e) Mengemukakan masalah yang akan dicari jawabannya, melalui pengamatan gambar untuk menemukan jawaban melalui lembar tugas. f) Menunjukkan dan mengenalkan gambar yang akan diamati g) Diskusi pengarahan tentang cara pelaksanaan penemuan/pemecahan masalah melalui lembar tugas. h) Membagikan lembar tugas siswa. i) Menyuruh siswa untuk melakukan penemuan dengan mengamati gambar yang sudah ditentukan yang diberi perlakuan. j) Menyuruh siswa menghimpun informasi atau data dari hasil pengamatannya. k) Membantu siswa melakukan analisis data hasil temuan. l) Menyuruh siswa melaporkan hasil temuannya. m) Memuji siswa yang giat dalam melaksanakan penemuan. n) Meminta siswa membuat rangkuman hasil-hasil penemuannya. o) Melakukan evaluasi. p) Melakukan tindak lanjut, yaitu meminta siswa melakukan penemuan ulang jika ia belum menguasai materi, dan meminta siswa mengerjakan tugas pengayaan bagi siswa yang telah melakukan penemuan dengan baik. Langkah-langkah kegiatan penerapan metode discovery dengan menggunakan media gambar diatas mampu meningkatkan hasil belajar IPA siswa kelas III SD Negeri 3 Purwodadi semester 1 tahun pelajaran 2011/2012.

13 2.1.3 Pertumbuhan Makhluk Hidup Penelitian ini mengambil mata pelajaran IPA pada materi pokok pertumbuhan maklhuk hidup. Pertumbuhan makklhuk hidup meliputi pertumbuhan manusia, hewan dan tumbuhan. Semua makhluk hidup mengalami pertumbuhan. Pertumbuhan adalah salah satu ciri makhluk hidup. Dengan adanya perubahan-perubahan yang terjadi pada makhluk hidup tersebut mengalami pertumbuhan. Jadi apabila makhluk hidup menunjukkan peningkatan mencakup peningkatan tinggi, panjang, berat dan besarnya berarti makhluk hidup mengalami pertumbuhan. Contohnya, pertumbuhan manusia lahir dari masa bayi, masa balita, masa anak sekolah, masa remaja, masa dewasa sampai masa tua. Salah satu faktor yang mempengaruhi pertumbuhan adalah gizi yang didapat oleh tubuh. Karena itu pemberian makanan bergizi yang teratur sangat penting untuk pertumbuhan. Makanan yang sehat dan bergizi harus memenuhi empat sehat lima sempurna yaitu: 1) makanan pokok, 2) lauk pauk, 3) sayur mayur, 4) buah-buahan dan susu. Zat gizi yang diperlukan oleh tubuh yaitu: karbohidrat, protein, lemak, vitamin, dan mineral. Selain makanan dan minuman yang bergizi untuk kesehatan, manusia setiap hari selalu berfikir dengan otak, bergerak dengan organ tubuh. Organ tubuh dan otak perlu istirahat dan santai agar dapat dipergunakan lagi dengan pikiran dan badan yang segar. Macam-macam caranya yaitu: rekreasi, istirahat dan olahraga. 2.2 Kajian Hasil Penelitian yang Relevan Banyak penelitian yang dilakukan dalam rangka meningkatkan kualitas pembelajaran dengan menerapkan metode discovery dalam pembelajaran akan tetapi berbeda dengan penelitian yang penulis lakukan ini. Seperti penelitian yang dilakukan diantaranya oleh: Yuana F.(2008) bukunya berjudul Peningkatan aktivitas belajar IPA Melalui Metode Discovery-Inquiry Pada Siswa Kelas IV SD Negeri 3 Kartasura. Menyimpulkan bahwa hasil penelitian dengan menerapkan metode discovery dapat digunakan sebagai salah satu alternatif untuk meningkatkan aktifitas belajar siswa dalam mengikuti pembelajaran IPA di kelas IV SD Negeri 3 Kartasura. Dalam penelitiannya siswa terlibat aktif untuk

14 melihat, mengamati, dan menganalisis proses terjadinya baik dalam menangani masalah atau mengemukakan pendapatnya atas inisiatif sendiri dengan memberikan kebebasan kepada siswa untuk belajar sendiri serta bersifat terbuka diharapkan nantinya akan tertanam konsep yang lebih mantap dalam diri siswa. 2.3 Kerangka Pikir Beberapa keunggulan metode discovery/penemuan juga diungkapkan oleh Suherman, dkk (2001: 179) sebagai berikut: 1) Siswa aktif dalam kegiatan belajar, sebab ia berpikir dan menggunakan kemampuan untuk menemukan hasil akhir; 2)Siswa memahami benar bahan pelajaran, sebab mengalami sendiri proses menemukannya. Sesuatu yang diperoleh dengan cara ini lebih lama diingat; 3)Menemukan sendiri menimbulkan rasa puas. Kepuasan batin ini mendorong ingin melakukan penemuan lagi sehingga minat belajarnya meningkat; 4) Siswa yang memperoleh pengetahuan dengan metode penemuan akan lebih mampu mentransfer pengetahuannya ke berbagai konteks; 5) Metode ini melatih siswa untuk lebih banyak belajar sendiri. Metode discovery bila diterapkan dalam pembelajaran IPA dengan materi struktur pertumbuhan dan perubahan manusia pada siswa kelas III SD Negeri 3 Purwodadi sangat berpengaruh terhadap hasil belajar siswa. Karena penggunaan metode discovery ini guru berusaha untuk meningkatkan aktivitas siswa dalam proses belajar mengajar. Sehingga metode discovery memiliki keunggulan sebagai berikut: (a) Teknik ini mampu membantu siswa untuk mengembangkan, memperbanyak kesiapan, serta panguasaan ketrampilan dalam proses kognitif/pengenalan siswa, (b) Siswa memperoleh pengetahuan yang bersifat sangat pribadi/individual sehingga dapat kokoh atau mendalam tertinggal dalam jiwa siswa tersebut, (c) Dapat meningkatkan kegairahan belajar para siswa. Sehingga hasil belajar IPA siswa dapat meningkat dan tujuan pembelajaran akan tercapai dengan baik.

15 2.4 Hipotesis Tindakan Berdasarkan uraian dari kerangka pikir, maka dapat dirumuskan hipotesis tindakan penggunaan media gambar dalam penerapan metode discovery diduga dapat meningkatkan hasil belajar IPA pada siswa kelas III SD Negeri 3 Purwodadi Kecamatan Purwodadi Kabupaten Grobogan semester 1 tahun pelajaran 2011/2012.