PERPANJAI{GAN JARINGAN IRIGASI DI KANAGARIAN LUBUK JANTAN KECAMATAN I{NTAU BUO UTARA KABUPATEN TANAH DATAR JURNAL Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Strata Satu (SI) WIDRA SUS$ITI NPM. 12030199 Pembimbiug I Pemhimblng II Drs. DASRIZAL, MP rur?/,,.,, ELVI ZURYANT, S.Si., M.Si PROGRAil{ STUDI PENDIDIKAN GEOGRAFI SEKOLAII TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN (STKIP) PGRI SUMATERA BARAT PADAl\[G 2016
Extension Irrigation Networks In Kenagarian Lubuk Jantan Kecamatan Lintau Buo Utara Kabupaten Tanah Datar Skripsi. Gography Edication Study Program Of Stkip Pgri West Sumatera. Padang, 2016. By : Widra Susanti*Dasrizal **Elvi Zuryani** Geography Education College Student STKIP PGRI Western Sumatera* Geography EducationLecturers of STKIP PGRI Western Sumatera** ABSTRACT This study aims to get information, analyze and explain the data to the public about the Extension Irrigation in Lubuk Males Kanagarian Lintau District of North Buo Tanah Datar visits of perception and participation. This research is qualitative research. Who became an informant for the study was Mr. Wali Nagari, Mr. Jorong and troubled communities in Lubuk Males Kanagarian Lintau District of North Buo Tanah Datar. The informant was taken with purposive sampling technique that is people who do not agree with long Irrigation. Data collection techniques using observation, interviews and documentation then do triangulation techniques. The research found that: 1) the public does not agree with long irrigation network because people found irrigation networks there are no benefits for them, their land is used for the extension of irrigation networks not at the price of compensation to the village the other, and a lack of public understanding of the benefits irrigation. 2) lack of socialization and communication between people with Wali Nagari so that the public is less participation and do not know what the benefits / functionality of the irrigation network for them. Keywords: Extension, Irrigation. 1
PERPANJANGAN JARINGAN IRIGASI DI KANAGARIAN LUBUK JANTAN KECAMATAN LINTAU BUO UTARA KABUPATEN TANAH DATAR Oleh: Widra Susanti*Dasrizal **Elvi Zuryani** Mahasiswa Pendidikan Geografi STKIP PGRI Sumatera Barat* Dosen Pendidikan Geografi STKIP PGRI Sumatera Barat** ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk memproleh informasi, menganalisis dan menjelaskan data pada masyarakat tentang Perpanjangan Jaringan Irigasi di Kanagarian Lubuk Jantan Kecamatan Lintau Buo Utara Kabupaten Tanah Datar dilihat dari persepsi dan partisipasi masyarakat. Jenis penelitian ini merupakan penelitian kualitatif. Yang menjadi informan penelitian adalah Bapak Wali Nagari, Bapak Jorong dan masyarakat yang bermasalah di Kanagarian Lubuk Jantan Kecamatan Lintau Buo Utara Kabupaten Tanah Datar. Informan ini diambil dengan teknik Purposive Sampling yaitu masyarakat yang tidak setuju dengan Perpanjanagn Jaringan Irigasi. Teknik pengumpulan data dengan menggunakan observasi, wawancara dan dokumentasi kemudian dilakukan teknik triangulasi. Hasil penelitian ditemukan bahwa: 1) masyarakat tidak setuju dengan perpanjangn jaringan irigasi karena masyarakat berpendapat bahwa jaringan irigasi tersebut tidak ada manfaatnya buat mereka, lahan mereka yang dipakai untuk tidak sama harga ganti ruginya dengan nagari lain, dan kurangnya pemahaman masyarakat tentang manfaat irigasi. 2) kurangnya sosialisasi dan komunikasi antara masyarakat dengan Wali Nagari sehingga masyarakat kurang partisipasinya dan tidak tau apa manfaat/fungsi dari jaringan irigasi buat mereka. Kata kunci: Perpanjangan, Jaringan Irgasi PENDAHULUAN Dari tahun ketahun jumlah penduduk Indonesia selalu meningkat begitu juga dengan kebutuhan yang diperlukan penduduk selalu meningkat, terutama kebutuhan pangan. Penduduk Indonesia sebagian besar bekerja sebagai petani dengan makanan pokoknya beras, sagu dan ubi yang berasal dari hasil pertanian. Diprediksi pada tahun 2025 jumlah penduduk Indonesia 275 juta jiwa, maka untuk memenuhi produksi bahan makanan pokok berupa padi, sangat diperlukan jaringan irigasi Salim, (2005). Yang mana irigasi ini berfungsi untuk mengalirkan air sampai pada areal persawahan 2
seperti yang kita ketahui bahwa pertanian tidak dapat terlepas dari air. Menurut peraturan pemerintah nomor 20 tahun 2006 tentang irigasi pada ketentuan umum bab 1 pasal 1 berbunyi irigasi adalah usaha penyediaan, pengaturan dan pembuangan air irigasi untuk menunjang pertanian yang jenisnya adalah irigasi permukaan, rawa, air bawah tanah, pompa dan tambak. Dengan adanya irigasi bisa meningkatkan hasil pertanian dan kebutuhan pangan penduduk. Irigasi merupakan metode pemberian air untuk memenuhi kebutuhan air bagi tanaman, yang meliputi kegiatan penampungan air dari sumbernya, mengalirkan melalui saluran-saluran ke lahan pertanian, dan membuang kelebihan air ke saluran-saluran ke lahan pertanian, dan membuang kelebihan air ke saluran pembuangan (subagyono dalam suprio guntoro, 2011:137). Irigasi sebagai suatu cara mengambil sumbernya air guna keperluan pertanian, dengan mengalirkan dan membagikan air secara teratur dalam usaha pemamfaatan air untuk mengairi tanaman Mawardi, (2004) dalam Zuhdi, (2013:1). Pada era sebelum reformasi kebijakan pengelolaan irigasi didominasi oleh pemerintah, karena pemerintah lebih berwenang dalam pengambilan keputusan dan pelaksaan pengelolaan irigasi. Secara teknik pemberian air irigasi dan jumlah air yang harus diberikan sangat tergantung pada air yang dibutuhkan tanaman. Kenagarian Lubuk Jantan merupakan daerah yang mempunyai DAS (daerah aliran sungai) yang merupakan sumber daya alam yang sangat dibutuhkan oleh makhluk hidup di muka bumi ini sehingga dengan adanya DAS ini, maka pada daerah Kenagarian Lubuk Jantan diadakan dengan tujuan untuk membantu para petani dalam mengolah lahan pertaniannya, karena dengan semakin lancarnya perairan sawah, maka bisa meningkatkan hasil pertanian dan juga perekonomian masyarakat Kenagarian Lubuk Jantan. Sebagian besar masyarakat/penduduk di Kenagarian Lubuk Jantan berpropesi sebagai petani dan penghasilan utama mereka berasal dari hasil pertanian dan perkebunan karet. Dimana pendapatan mereka kadangkadang menurun dan meningkat. Berikut data rata-rata pendapatan penduduk dari tahun 2010 sampai 2015. Tabel I. 1. Data Luas Tanam, Panen, Produksi dan Produktivitas Kanagarian Lubuk Jantan. Ta nam (Ha) Pa nen (Ha) Pro si on) Pro duk tivitas (KWT/ Ha) Ta No. Hun 1. 2010 248 249 1267 5,09 2. 2011 248 249 1314 5,28 3. 2012 298 310 1782 5,75 4. 2013 308 323 1905 5,9 5. 2014 310 310 1822 5,88 6. 2015 291 268 1689 6,01 3
Sumber : Wali Nagari tahun 2015. Berdasarkan observasi yang penulis lakukan bahwa masyarakat di Kenagarian Lubuk Jantan ada yang tidak setuju dengan perpanjangan jaringan irigasi yang ada pada daerah mereka, sehingga masyarakat ada yang tidak mau memberikan lahannya untuk perpanjangan jaringan irigasi tersebut. Padahal lahan masyarakat yang akan digunakan untuk perpanjangan jaringan irigasi tersebut sudah dibayar oleh pemerintah tapi masyarakat di Kenagarian Lubuk Jantan ini masih saja meminta kembali untuk dibayar lagi oleh kepala proyek atas lahan yang digunakan mereka dalam. Maka dengan adanya masalah tersebut penulis tertarik untuk meneliti dengan judul Perpanjangan Jaringan Irigasi Di Kenagarian Lubuk Jantan Kecamatan Lintau Buo Utara Kabupaten Tanah Datar. METODOLOGI PENELITIAN penelitian ini merupakan penelitian kualitatif, yaitu berusaha mengungkapkan bagaimana Perpanjangan Jaringan Irigasi Di Kenagarian Lubuk Jantan Kecamatan Lintau Buo Utara Kabupaten Tanah Datar. Menurut Moleong, (2010:6) penelitian kualitatif adalah penelitian yang bermaksud untuk memahami fenomena tentang apa yang dialami oleh subjek penelitian misalnya prilaku, persepsi, motivasi, tindakan dll. Metode yang digunakan adalah metode wawancara, pengamatan dan pemanfaatan dokumen. Metode ini dipilih karena dengan metode ini bisa melihat dan mengamati secara langsung perilaku informan, sehingga data yang diproleh lebih akurat. Jenis data yang dikumpulkan dalam penelitian ini adalah data primer dan data sekunder. Data Sekunder Merupakan data penunjang dari sumber yang tidak langsung memberikan data kepada pengumpul data, misalnya lewat orang lain atau berupa dokumen (Sugiyono, 2011). Dalam penelitian ini diproleh dari dokumen Wali Nagari, tentang geografis Nagari, keadaan penduduk, agama, mata pencarian dan adat. Data Primer Yaitu data pokok dari sumber data yang langsung memberikan data kepada pengumpul data (Sugiyono, 2011). Data tersebut dapat diproleh langsung dari informan peneliti yaitu masyarakat yang tidak setuju tentang perpanjangan jaringan irigasi di Kanagarian Lubuk Jantan Kecamatan Lintau Buo Utara Kabupaten Tanah Datar. HASIL DAN PEMBAHASAN Setelah diproses hasil penelitian, baik yang diperoleh melalui observasi maupun yang diperoleh melalui wawancara penelitian di lapangan dapat diketahui bahwa perpanjangan jaringan irigari di Kanagarian Lubuk Jantan Kecamatan Lintau 4
Buo Utara Kabupaten Tanah Datar adalah sebagai berikut : Pertama : hasil penelitian bahwa persepsi masyarakat tentang perpanjangan jaringan irigasi di Kanagarian Lubuk Jantan Kecamatan Lintau Buo Utara Kabupaten Tanah Datar kurang setuju, karena jaringan irigasi ini tujuan utamanya dibangun bukan untuk Kanagarian Lubuk Jantan tapi untuk Kanagarian Sijunjung dan Kanagarian Tigo Jangko. Sesuai dengan pendapat yang dikemukakan Walgito, (2004:87) bahwa persepsi merupakan suatu proses yang didahului oleh pengindraan yaitu proses diterimanya situmulus oleh individu melalui alat indera. Menurut Rahmat, (1998:51) dalam Rosleny Persepsi merupakan tanggapan, pendapat yang dinyatakan dalam bentuk pengetahuan tentang lingkungan yang didasarkan pada pengalaman, peristiwa sehingga menghasilkan suatu pandangan yang akan mempengaruhi sikap masyarakat terhadap lingkungan. Banyak masyarakat yang komplen dan kuurang setuju dengan perpanjangagn jaringan irigasi di Kanagarian Lubuk Jantan karena masalah ganti rugi lahan yang tidak seimbang dengan Nagari lain, di Nagari Lubuk Jantan harga lahannya 15.000/m sedangkan di Nagari lain seperti Nagari Pangian 30.000/m. Masyarakat di Lubuk Jantan ini juga tidak setuju karena dampak pembuatan jaringan irigasi terhadap lahan mereka melebihi dari yang diperkirakan dan yang dimusyawarahkan. Kurangnya komunikasi antara masyarakat dengan Wali Nagari lama juga menyebabkan masyarakat tambah komplen sehingga pembangunan jaringan irigasi tidak berjalan lancar dibandingkan dengan nagari lain, Nagari Lubuk Jantan ini paling lama proses pembuatan jaringan irigasinya. Di Nagari lain jaringan irigasinya sudah ada yang selesai sementara di Nagari Lubuk Jantan masih dalam proses. Kurangnya pengetahuan masyarakat dan rendahnya pendidikan juga mempengaruhi proses pembuatan jaringan irigasi karena hal tersebut, masyarakat rata-rata dari yang di wawancarai tidak tau apa manfaat jaringan irigasi, yang mereka tau hanya proyek jaringan irigasi tersebut milik pemerintah. Jadi, persepsi masyarakat tentang perpanjangan jaringan irigasi tidak baik sehingga menyebabkan masyarakat di Kanagarian Lubuk Jantan kurang setuju dengan karena terdapatnya perbedaan harga lahan antara Nagari seperti Nagari Pangian dengan Nagari Lubuk Jantan dan kurangnya pengetahuan masyarakat tentang manfaat jaringan irigasi juga menyebabkan persepsi masyarakat tidak baik mengenai yang ada pada daerah Nagari Lubuk Jantan. 5
Kedua : Partisipasi masyarakat terhadap pembuatan jaringan irigasi kurang bahkan bisa dikatakan tidak ada sama sekali, karena masyarakat Lubuk Jantan beranggapan bahwa jaringan irigasi yang ada di daerah mereka tidak ada gunanya untuk mereka, yang ikut berpartisipasi hanya sebagian dari mereka yaitu masyarakat yang setuju dengan tersebut dengan cara memberikan lahan mereka tanpa ada banyak komplen, jika ada musyawarah tentang jaringan irigasi mereka menghadirinya dan mendukung pembuatan jaringan irigasi dan anak-anak mereka yang ikut berpartisipasi dalam bekerja itupun hanya sebentar saja. Hal ini disebabkan karena mereka beranggapan bahwa gaji yang didapat tidak mencukupi biaya sehari-hari mereka. Beda dengan Nagari lain seperti Pangian, masyarakat di Pangian sangat mendukung perpanjangan jarigan irigasi yang ada didaerah mereka sehingga pembuatan atau pembangunan jaringan irigasi didaerah mereka cepat selesai. Masyarakat di Pangian juga banyak yang ikut berpartisipasi terhadap pembuatan jaringan irigasi ini terutama mereka yang tidak ada pekerjaan, partisipasi yang mereka lakukan yaitu mengambil batu disungai kemudian batu tersebut dibayar oleh proyek dan ada juga yang memasang batu di jaringan irigasi tersebut. Masyarakat di Nagari Lubuk Jantan tidak mau ikut berpartisipasi karena mereka kurang memahami tentang jaringan irigasi, bahkan ada juga diantara mereka yang tidak tau apa alasannya jaringan irigasi tersebut diperpanjang. Sesuai dengan pendapat yang dikemukakan oleh Rianse dan Abdi, (2010:241) bahwa partisipasi merupakan keterlibatan seseorang atau masyarakat secara aktif dan sukarela terhadap keseluruhan proses kegiatan pembangunan, mulai perencanaan pembangunan, pelaksanaan pembangunan, evaluasi sampai kepada pemamfaatan pembangunan. Menurut Sambroek dalam Rianse, (2010:241) partisipasi merupakan suatu proses dimana seluruh pihak terkait secara aktif dan terlibat mulai dari perencanaan sampai pada pelaksanaan, keterlibattannya tidak selalu berarti secara fisik tetapi dalam mengambil keputusan tentang apa yang akan dikerjakan dan bagaimana caranya, keterlibatan masyarakat dalam pelaksanaan program dan keputusan dengan menyumbangkan beberapa sumber daya atau bekerjasama dalam proses pembangunan. KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Hasil penelitian mengenai di Kanagarian Lubuk Jantan Kecamatan Lintau Buo Utara Kabupaten Tanah Datar dapat 6
diambil kesimpulan sebagai berikut : 1. Masyarakat Lubuk Jantan tidak setuju dengan karena masyarakat Lubuk Jantan berpendapat bahwa jaringan irigasi yang dibangun di kanagariannya itu tidak ada manfaatnya bagi mereka, mereka beranggapan bahwa jaringan irigasi itu dibangun hanya untuk Nagari Tigo Jangko dan Sijunjung, masyarakat juga tidak setuju karena masyarakat kurang memahami tentang manfaat irigasi. Masyarakat tidak setuju juga karena masalah ganti rugi lahan antar nagari berbeda, dimana harga lahan di nagari mereka lebih murah dibandingkan nagari lain seperti Nagari Pangian. 2. Partisipasi masyrakat. B. Saran terhadap perpanjangan jaringan irigasi kurang bahkan bisa dikatan tidak ada. Sehingga, menyebabkan masyarakat kurang tau tentang manfaat jaringan irigasi itu sendiri, bahkan ada masyrakat tidak tau alasannya kenapa jaringan irigasi tersebut diperpanjang. Selain itu juga ada diantara masyrakat yang tidak tau proyek apa yang ada pada daerah mereka. Berdasarkan penelitian dan kesimpulan yang dikemukakan di atas maka peneliti menyarankan sebagai berikut : 1. Bagi pemerintah harus mensosialisasikan program pembangunan yang dibuat untuk masyarakat agar masyarakat mengetahui program apa yang akan dilakukan. 2. Masyarakat harus bisa berpartisipasi dalam pembangunan khususnya dalam perpanjanagn jaringan irigasi yang ada pada Kanagarian Lubuk Jantan dan juga pada pembangunan lainnya, supaya masyarakat dapat mengetahui apa manfaat perpanjangan jaringan irigasi.. DAFTAR PUSTAKA Guntoro, Suprio. 2011. Saatnya Menerapkan Pertanian Tekno-ekologis. Penerbit PT Agro Media, Jakarta. Marliany, Rosleny.2010. Psikologi Umum. Pustaka Setia. Bandung. Moleong, Lexy J, M.A. 2010. Metodologi Penelitian Kualitatif. Penerbit PT Remaja Rosdakarya. Bandung. Rianse, Usman & Abdi. 2010. Agroforesteri Solusi Sosial dan Ekonomi Pengelolaan Sumber Daya Hutan. Bandung. Alfabeta. Salim. 2005. Usaha Tani Terpadu PATI, PT. Agro Media Pustak. Jakarta. Zuhdi. 2013. Partisipasi Petani Dalam Pemeliharaan Irigasi Di Desa Pagar Puding Kecamatan Tebo 7
Ulu Kabupaten Tebo Provinsi Jambi. STKIP PGRI Sumbar. Padang. Skripsi. 8