PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK NUMBERED HEADS TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS SISWA KELAS VIII SMPN 13 PADANG TAHUN PELAJARAN 2015/2016 Windy Violita*), Rahima**), Melisa**) * ) Mahasiswa Program Studi Pendidikan Matematika STKIP PGRI Sumatera Barat ** ) Staf Pengajar Program Studi Pendidikan Matematika STKIP PGRI Sumatera Barat ABSTRACT The research was based on the concept understanding of mathematic the students Grade VIII of SMPN 13 Padang are still low. The purpose of the research is to know the students understanding about the concept of mathematic in Grade VIII of SMPN 13 Padang by applayed the model of cooperative learning technic Numbered Heads is better than the students understanding about the concept of conventional learning in Grade VIII SMPN 13 Padang. This type is experiment research with the design of randomized trials on the subject. The population of the research is the students of Grade VIII SMPN 13 Padang in the learning year 2015/2016 with two classess. The technique of data removal is Randomly. The researcher choose the Grade VIII 1 for her experiment and Grade VIII 7 for the control class. The instrument of the research is the final test with used the indicator of the understanding concept and the result based on analitik heading. The technic of data analysis is t test for one side. Based on the result of the analysis is know that both of the sample class is normal distribute and homogen in real standard α = 0,05. The result of hyphothesis is get t count = 2,16 and t (1-α) = 1,645. Because t count > t (1-α) so push away H 0. So it can concluded that cooperative learning technique Numbered Heads is better than the students understanding about the concept of conventional learning in Grade VIII SMPN 13 Padang in the learning year 2015/2016. Key Word: Conceptual Understanding, Numbered Heads PENDAHULUAN Berdasarkan hasil observasi pada tanggal 11-13 Februari 2015 di kelas VII SMPN 13 Padang terlihat bahwa pembelajaran masih cenderung terpusat pada guru. Aktivitas siswa pada umumnya mendengarkan dan mencatat materi pelajaran yang disampaikan guru. Siswa juga menganggap matematika itu sulit dan membosankan. Sebagian siswa belum mau berpartisipasi selama proses pembelajaran berlangsung, hal ini terlihat dari sedikit jumlah siswa yang mau mengemukakan ide-ide, dan hanya mengandalkan informasi yang diberikan guru. Saat guru memberikan latihan sebagian siswa hanya menunggu dan menyalin jawaban latihan dari teman tanpa mau mencari sendiri, karena mereka
kurang mengerti terhadap soal latihan tersebut. Ini menunjukkan bahwa siswa kurang paham terhadap konsep yang diberikan oleh guru. Hasil wawancara dengan dua orang guru matematika yang mengajar pada kelas VIII diperoleh informasi bahwa siswa kurang bertanggung jawab terhadap latihan yang diberikan. Jika dilakukan belajar kelompok hanya siswa dengan kemampuan tinggi saja yang aktif sedangkan yang lainnya menunggu jawaban dari teman kelompoknya tanpa mau berusaha terlebih dahulu. Hasil wawancara dengan beberapa orang siswa dapat disimpulkan bahwa matematika itu pelajaran yang susah, menakutkan, dan tidak menyenangkan. Mengatasi permasalahan tersebut, maka diperlukan suatu model yang tepat agar dapat melibatkan siswa untuk aktif dalam belajar sehingga diharapkan mampu meningkatkan pemahaman konsep matematis siswa. Salah satu usaha yang dapat dilakukan adalah dengan menerapkan model pembelajaran kooperatif, karena dengan pembelajaran kooperatif siswa dapat bertanggung jawab dalam kelompoknya. Numbered Heads adalah salah satu teknik pembelajaran kooperatif. Teknik ini diharapkan dapat membantu guru dalam mengelola kelompok belajar, agar siswa lebih aktif berkomunikasi baik dengan guru maupun siswa lainnya. Selain itu teknik ini juga dapat meningkatkan rasa tanggung jawab siswa terhadap kelompok dan dirinya sendiri. Pelaksanaan teknik Numbered Heads memberikan kesempatan yang sama kepada siswa untuk selalu membagikan ide-ide dan mempertimbangkan jawaban yang paling tepat. Setiap siswa dalam kelompok mendapat nomor kepala sebagai pengganti identitas mereka selama proses pembelajaran berlangsung. Setelah selesai berdiskusi, salah satu siswa mempresentasikan hasil kerja sama kelompoknya. Penelitian yang relevan dengan penelitian ini adalah penelitian yang dilakukan oleh Apriyoni (2015) dengan judul penerapan pembelajaran kooperatif tipe Numbered Heads terhadap kemampuan bernalar dan berkomunikasi matematis siswa kelas XI IPS SMA PGRI 1 Padang. Hasil
yang diperoleh dari penelitian tersebut adalah bahwa pemahaman komunikasi matematis siswa dengan menggunakan model pembelajaran Tipe Numbered Heads lebih baik dari pada pemahaman komunikasi matematis siswa dengan menggunakan konvensional. pembelajaran Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah pemahaman konsep matematis siswa dengan menerapkan model pembelajaran kooperatif teknik Numbered Heads lebih baik dari pada pemahaman konsep matematis dengan menerapkan pembelajaran SMPN 13 Padang. METODE PENELITIAN Waktu penelitian adalah pada tanggal 2 sampai 22 Februari 2016. Penelitian dilaksanakan pada semester genap Tahun Pelajaran 2015/2016 di kelas VIII.1 dan kelas VIII.7 SMPN 13 Padang. Model rancangan penelitian yang digunakan adalah Random terhadap subjek. Tabel 1. Rancangan Penelitian Kelas Perlakuan Tes Akhir Eksperimen X O Kontrol - O Hipotesis dalam penelitian ini adalah pemahaman konsep matematis siswa dengan menerapkan model pembelajaran kooperatif teknik Numbered Heads lebih baik dari pada pemahaman konsep matematis siswa menerapkan pembelajaran SMPN 13 Padang. Prosedur penelitian terdiri dari tiga tahap, yaitu tahap persiapan, tahap pelaksanan dan tahap akhir. Instr umen yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes akhir yang berbentuk essay. Sebelum diadakan tes akhir dilakukan uji coba tes di kelas VIII SMPN 15 Padang pada tanggal 17 Februari 2016. Hasil uji coba tes menunjukkan semua soal diterima dengan reliabilitas 0,899. Untuk mengukur pemahaman konsep siswa digunakan rubrik analitik skala 4. (Iryanti, 2004:14). Teknik analisis data tes akhir dengan menggunakan uji-t satu pihak dengan taraf nyata α = 0,05. Sebelum menganalisis data hasil penelitian terlebih dahulu dilakukan uji normalitas dan uji homogenitas, kemudian uji hipotesis dengan uji-t satu pihak (Sudjana, 2005:239).
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan pada kedua kelas sampel, diperoleh data mengenai pemahaman konsep matematis siswa. Data diperoleh melalui tes akhir yang dilakukan pada akhir penelitian yang berbentuk esai dengan 5 butir soal. Jumlah siswa pada kelas eksperimen (VIII.1) adalah 35 sedangkan jumlah siswa kelas kontrol (VIII.7) adalah 36 siswa. Hasil tes akhir siswa pada kedua kelas ini diperoleh rata-rattertinggi (X maks ), skor terendah (X min ) ( ), skor dan simpangan baku (S) seperti pada Tabel 2. Tabel 2. Perhitungann Rata-rata ( ), Skor Tertinggi (X maks ), Skor Terendah (X min ), Simpangan Baku (S) Tes Akhir Kelas Sampel Kelas ( ) (X maks ) (X min ) S Eksperimen 77,9 100 39 17,2 Kontrol 67,97 97 30 20,7 Berdasarkan Tabel 2 dapat dilihat bahwa nilai rata-rata siswa pada kelas eksperimen lebih tinggi dari nilai ratarata kelas kontrol. Berdasarkan hasil pengujian hipotesis yang dilakukan dengan uji-t satu pihak, diperoleh bahwa dan t tabel = 1,645 dengan > t tabel maka H 0 ditolak. Jadi dapat disimpulkan bahwa pemahaman konsep matematis siswa dengan penerapan pembelajaran kooperatif Numbered Heads (NH) lebih baik dari pada pemahaman konsep matematis siswa dengan penerapan pembelajaran SMPN 13 Padang Tahun Pelajaran 2015/2016. Hasil jawaban siswa pada ujian tes akhir dapat dilihat pada Gambar 1. model teknik Gambar 1. Lembar jawaban tes akhir eksperimen kelas siswa yang berkemampuan tinggi Jawaban siswa yang terdapat pada Gambar 1 terlihat bahwa siswa pada kelas eksperimen sudah mampu menyatakan ulang sebuah konsep luas lingkaran dan mengaplikasikan konsep atau algoritma kepemecahan masalah untuk menentukan jari-jari lingkaran. Adapun jawaban siswa pada kelas kontrol yang
berkemampuan tinggi seperti terlihat pada Gambar 2. Gambar 2. Lembar jawaban tes akhir siswa kelas kontrol yang berkemampuan tinggi Gambar 2 terlihat bahwa siswa sudah dapat menyatakan menyatakan ulang sebuah konsep luas lingkaran, namun penyelesaiannya siswa tersebut masih ada yang menjawab salah. Tes akhir pemahaman matematis siswa pada kedua kelas sampel secara keseluruhan, siswa sudah mampu memenuhi indikator menyatakan ulang sebuah konsep, dan mengaplikasikan algoritma ke dalam masalah. KESIMPULAN Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan yang telah dikemukakan dapat diambil kesimpulan bahwa pemahaman konsep dengan penerapan konsep indicator dalam konsep atau pemecahan matematis siswa model pembelajaran kooperatif teknik Numbered Heads (NH) lebih baik dari pada pemahaman konsep matematis siswa dengan penerapan pembelajaran SMPN 13 Padang Tahun Pelajaran 2015/2016. SARAN Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh, penulis mengajukan saran sebagai berikut: Guru Matematika SMPN 13 Padang dapat menerapkan model pembelajaran kooperatif teknik Numbered Heads (NH) yang dapat dijadikan sebagai salah satu alternatif dalam pembelajaran. Peneliti yang ingin melanjutkan penelitian ini diharapkan dapat menerapkan pada materi lainnya secara lebih mendalam. DAFTAR RUJUKAN Apriyoni. 2015. Penerapan Pembelajaran Kooperatif Tipe Numbered Heads Terhadap Kemampuan Bernalar dan Komunikasi Matematis Siswa Kelas XI IPS SMA PGRI 1 Padang (Skripsi) STKIP. Arikunto, Suharsimi. 2010. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: PT. Rineka Cipta. Iryanti, Puji. 2004. Penilaian Unjuk Kerja. Yogyakarta: Depdiknas.
Lie, Anita. 2010. Cooperative Learning. Jakarta: Grasindo. Sudjana. 2005. Metoda Statistika Bandung: Tarsito.