BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang merupakan salah satu kota besar di Indonesia kekayaan alam dan budaya yang sangat indah. dikenal kehidupan masyarakatnya yang sederhana, kental budaya, arif, dan ramah. juga memiliki banyak tempat wisata, baik wisata alam maupun budaya. Hal tersebut tentu saja menjadi daya tarik bagi para wisatawan untuk berwisata ke. Selain itu, juga dikenal sebagai Kota Pelajar. Banyaknya sekolah dan universitas ternama menarik minat para pelajar untuk menuntut ilmu di kota yang nyaman ini. Sebagai Kota Wisata yang tidak pernah sepi oleh pengunjung, harus selalu meningkatkan sarana dan prasarana untuk mendukung perkembangan kotanya, terutama sarana dan prasarana transportasi. Jalan-jalan besar di saat ini sudah mulai padat kendaraan. Padatnya jumlah kendaraan di bukan hanya dikarenakan banyaknya jumlah kendaraan pengunjung, melainkan juga karena angka kepemilikan kendaraan pribadi di lingkungan masyarakat sendiri sudah cukup tinggi. Seperti yang disebutkan oleh Lestarini (2010), bahwa pertumbuhan kepemilikan kendaraan bermotor dan peningkatan aktivitas kegiatan masyarakat serta faktor pertumbuhan prasarana transportasi yang tidak sebanding kebutuhan akan transportasi, menjadi faktor penyebab utama padatnya arus lalu lintas di jalan raya yang berakibat terhadap munculnya permasalahan transportasi. Kepadatan lalu lintas terjadi akibat kapasitas suatu jalan sudah tidak dapat melayani jumlah kendaraan yang melintas di jalan tersebut yang kemudian akan berdampak kemacetan serta menurunnya tingkat kinerja jalan. Peningkatan kembali kinerja jalan dapat dilakukan mengurangi jumlah kendaraan yang ada. Dengan berkurangnya penggunaan kendaraan bermotor maka kemungkinan terjadinya kepadatan lalu lintas menjadi lebih kecil, sehingga kinerja jalan pun akan meningkat. Upaya untuk mengurangi penggunaan kendaraan bermotor ini direkayasa pengalihan pengguna kendaraan bermotor ke angkutan umum. Angkutan umum 1
2 yang direncanakan dalam hal ini adalah trem. Trem merupakan suatu jenis angkutan umum berupa kereta listrik yang memiliki rel khusus dan dapat diaplikasikan di jalan perkotaan. Dengan adanya angkutan trem, para pengguna kendaraan pribadi diharapkan akan beralih menggunakan angkutan umum trem ini sehingga jumlah kendaraan bermotor di jalan raya akan berkurang. Dengan demikian, kepadatan lalu lintas akan berkurang sehingga kinerja ruas jalan akan meningkar dan tercipta suasana berkendaran yang aman dan nyaman di. 1.2 Rumusan Masalah Rumusan masalah yang dibahas atau diangkat dalam penelitian ini adalah sebagai berikut. 1. Bagaimana kinerja ruas jalan pada kondisi tanpa trem di jam puncak berdasarkan analisis MKJI 1997? 2. Bagaimana kinerja ruas jalan pada kondisi ada trem (jalur trem dapat dilalui kendaraan lain) di jam puncak berdasarkan analisis MKJI 1997? 3. Bagaimana kinerja ruas jalan pada kondisi ada trem (jalur trem tidak dapat dilalui kendaraan lain) di jam puncak berdasarkan analisis MKJI 1997? 4. Bagaimana kinerja ruas jalan pada tahun 2015, 2020, 2025, dan 2030 untuk masingmasing kondisi jalan? 5. Berapa jumlah penumpang yang harus pindah ke angkutan umum agar kinerja ruas jalan kembali efektif (derajat kejenuhan 0,75)? 6. Bagaimana solusi peningkatan kinerja ruas jalan apabila ada 50% arus lalu lintas akibat perpindahan moda ke angkutan umum trem? 1.3 Tujuan Penelitian Tujuan yang ingin dicapai dari penelitian tugas akhir ini adalah: 1. Melakukan analisis kinerja ruas jalan di jam puncak pada kondisi tanpa trem 2. Melakukan analisis kinerja ruas jalan di jam puncak pada kondisi ada trem (jalur trem dapat dilalui kendaraan lain) 3. Melakukan analisis kinerja ruas jalan di jam puncak pada kondisi ada trem (jalur trem tidak dapat dilalui kendaraan lain)
3 4. Melakukan analisis proyeksi kinerja ruas jalan pada tahun 2015, 2020, 2025, dan 2030 untuk masing-masing kondisi jalan 5. Melakukan analisis jumlah penumpang yang harus pindah ke angkutan umum trem 6. Mengusulkan solusi peningkatan kinerja ruas jalan apabila ada 50% arus lalu lintas akibat perpindahan moda ke angkutan umum trem 1.4 Batasan Masalah Untuk mengetahui sejauh mana cakupan penelitian yang dilakukan dalam penelitian ini, maka dilakukan pembatasan pada beberapa hal berikut ini. 1. Lokasi penelitian dibatasi hanya pada: a. Ruas 1: Jalan Solo (Ring Road-Janti) b. Ruas 2: Jalan Adi Sucipto (Janti-UIN) c. Ruas 3: Jalan Adi Sucipto (UIN-Gejayan) 2. Pengambilan data arus lalu lintas dilakukan pada jam sibuk pagi di hari kerja setiap 15 menit selama 2 jam, yaitu pada pukul 06:00-08:00 WIB 3. Data yang diambil dari pelaksanaan survei lalu lintas adalah jumlah arus lalu lintas yang melalui ruas jalan yang ditinjau dan waktu tempuh kendaraan. 4. Analisis kinerja ruas jalan mengacu pada MKJI 1997 mengkondisikan masing-masing ruas jalan 3 kondisi, yaitu: a. Kondisi 1: Kondisi ruas jalan tanpa trem b. Kondisi 2: Kondisi ruas jalan ada trem (jalur trem dapat dilalui kendaraan lain) c. Kondisi 3: Kondisi ruas jalan ada trem (jalur trem tidak dapat dilalui kendaraan lain) d. Tingkat keefektifan kinerja ruas jalan didasarkan hanya pada nilai derajat kejenuhan e. Perpindahan arus tidak memperhitungkan kapasitas penumpang yang dapat ditampung oleh trem f. Karakteristik ruas jalan tanpa trem dan perencanaan trem mengacu pada Kajian Rencana Pengembangan Transportasi Perkeretaapian di Perkotaan dan Daerah Istimewa yang disusun oleh tim dari Universitas Gadjah Mada, Direktorat Jenderal Perkeretaapian Kementrian Pembangunan, Pemerintah Daerah Istimewa, PT. LEN INDUSTRI (Persero), dan PT INDUSTRI KERETA API (Persero).
1.5 Manfaat Penelitian 4 Manfaat diharapkan dapat diambil dari penyusunan penelitian ini antara lain: 1. Dalam bidang pendidikan dapat digunakan sebagai ilmu pengetahuan dan informasi tentang pengaruh pengembangan angkutan umum trem terhadap kinerja suatu ruas jalan 2. Dapat dijadikan sebagai bahan pertimbangan bagi pemerintah dan instansi terkait dalam merencanakan pengadaan angkutan umum trem di Daerah Istimewa 3. Dapat menjadi pertimbangan dan pendorong bagi masyarakat untuk memilih menggunakan angkutan trem daripada kendaraan pribadi 1.6 Keaslian Penelitian Keaslian penelitian ini dilakukan untuk menghindari duplikasi antar penelitian sehingga terlihat pemisahan-pemisahan yang jelas antara yang satu yang lain. Penelitian mengenai kinerja ruas jalan sudah pernah dilakukan oleh beberapa peneliti sebelumnya, tetapi terdapat perbedaan-perbedaan pada setiap penelitian yang telah dilakukan. Umam (2008), Evaluasi Kinerja Ruas Jalan Dago, Kota Bandung. Pada penelitiannya, Ikhdal Umam menganalisis kinerja ruas Jalan Dago yang terkenal sebagai pusat perbelanjaan yang ramai dikunjungi dan menjadi salah satu pusat kemacetan di Kota Bandung. Analisis yang dilakukan yaitu mengenai kecepatan perjalanan, kecepatan jalan, karakteristik aliran lalu lintas. Zuriansyah (2008), Analisis Pengaruh U-turn terhadap Kinerja Ruas Jalan. Dalam penelitiannya, Fanny Zuriansyah menganalisis kinerja ruas Jalan Laksda Adi Sucipto km 6, pada kondisi lingkungan daerah komersil aktivitas pusat perbelanjaan dan pertokoan. Parameter kinerja ruas jalan yang digunakan adalah analisis terhadap kecepatan arus bebas, kapasitas jalan, derajat kejenuhan, kecepatan perjalanan rata-rata sesungguhnya dan tundaan terhadap kendaraan ringan (LV) yang melintas akibat pengaruh U-turn. Selain itu, dilakukan juga analisis kinerja U-turn parameter yang digunakan adalah volume lalu lintas dan lamanya waktu yang dibutuhkan kendaraan ringan (LV) untuk melewati fasilitas U-turn.
5 Pranata (2010), Analisis Kinerja Ruas Jalan Perkotaan (Studi Kasus Jalan Kaliurang km 4,5-5,7 ). Dalam penelitiannya, Fadli Pranata menganalisis kinerja ruas Jalan Kaliurang km 4,5 sampai 5,7 Sleman, yang berupa daerah komersil yang terdiri dari pertokoan dan pemukiman. Parameter yang digunakan dalam analisis kinerja ruas ini adalah kapasitas, kecepatan arus bebas, waktu tempuh dan derajat kejenuhan. Pada penyusunan tugas akhir ini, penulis melakukan analisis kinerja ruas Jalan Solo (Ring Road-Janti), Jalan Adi Sucipto (Janti-UIN), dan Jalan Adi Sucipto (UIN-Gejayan), Sleman, adanya perencanaan angkutan umum trem. Parameter kinerja ruas jalan yang digunakan adalah analisis terhadap kecepatan arus bebas, kapasitas jalan, derajat kejenuhan, kecepatan perjalanan rata-rata sesungguhnya dan faktor asumsi jumlah pengurangan arus kendaraan bermotor akibat perpindahan moda ke angkutan umum trem. Dari uraian beberapa penelitian tugas akhir di atas, perbedaan antar tiap penelitian penelitian tugas akhir penulis disajikan pada Tabel 1.1. Tabel 1.1 Perbandingan Keaslian Penelitian Peneliti Tahun Tinjauan Metode Analisis Ikhdal Umam 2008 Fanny Zuriansyah 2008 Fadli Pranata 2010 Friciliandra Ayu Wiranti 2015 Menganalisis kinerja ruas jalan yang berupa daerah pusat perbelanjaan padat pengunjung Menganalisis pengaruh U-turn terhadap kinerja ruas jalan Menganalisis kinerja ruas jalan yang berupa daerah komersil yang terdiri dari pertokoan dan pemukiman Menganalisis perbandingan kinerja ruas jalan daerah komersil pada saat kondisi sebelum dan setelah adanya trem Jalan Jalan Dago Jalan Laksda Adi Sucipto km 6 Lokasi Jalan Kaliurang km 4,5-5,7 Jalan Solo (Ring Road- Janti), Jalan Adi Sucipto (Janti-UIN dan UIN- Gejayan) Kota Bandung