Meningkatkan Prestasi Belajar Pkn Menggunakan Model Pembelajaran Numbered Heads Together pada Siswa Kelas V SD Inpres Palupi

dokumen-dokumen yang mirip
Oleh: Veranika Siti Nurjanah Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas PGRI Yogyakarta

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENJAGA KEUTUHAN NKRI MENGGUNAKAN METODE COOPERATIVE LEARNING TIPE JIGSAW. Parjimin

UPAYA PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA NYARING MELALUI METODE NHT (NUMBERED HEADS TOGETHER) PADA KELAS VII D SMP NEGERI 7 PURWOREJO

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENDESKRIPSIKAN NKRI MELALUI PENERAPAN PEMBELAJARAN MODEL THINK-PAIR-SHARE. Erly Pujianingsih

BAB III METODE PENELITIAN. yang lazim dikenal dengan classroom action research. Kunandar (2010: 46)

BAB III METODE PENELITIAN

PROSES PEMBELAJARAN SHOLAT MELALUI METODE NHT. Siti Musta anah

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE PADA MATERI AJAR MENJAGA KEUTUHAN NKRI. Tri Purwati

BAB III METODE PENELITIAN. Kelas (PTK). Penentuan bentuk penelitian ini karena kegiatan penelitian

Anna Revi Nurutami Universitas PGRI Yogyakarta

BAB III METODE PENELITIAN. berhubungan dengan tugas guru di lapangan. Maka dalam melaksanakan

Desra Putri Devi. Program Studi Pendidikan Sosiologi Antropologi, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta.

UPAYA MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEAD TOGETHER

PENGGUNAAN PENDEKATAN NUMBERED HEADS TOGETHER UNTUK MENUMBUHKAN PEMBELAJARAN PKN YANG JOYFULL LEARNING DI KELAS VII A SMP NEGERI 1 WONOAYU SIDOARJO

Kata kunci: Minat, Hasil Belajar, Model Pembelajaran Kooperatif tipe Numbered Head

BAB III METODE PENELITIAN. B. Subjek Penelitian Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas V di MI Falahiyyah Rowosari yang berjumlah 18 siswa.

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENYELESAIKAN OPERASI HITUNG KPK DAN FPB MELALUI MODEL KOOPERATIF NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT) BERBANTUAN MEDIA DEKAK

UPAYA MENINGKATKAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER

UPAYA MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NHT (NUMBERED HEADS TOGETHER) SISWA

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN NUMBERED HEADS TOGETHER

Kata kunci : Pembelajaran kooperatif tipe Think Pair Share (TPS), motivasi dan prestasi belajar

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA AL-QUR AN PADA HUKUM BACAAN MAD LAZIM MELALUI METODE DRILL. Siti Sofiyah

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

Peningkatan Motivasi Belajar Matematika Melalui Pembelajaran Berbasis Masalah pada Siswa Kelas V SD Inpres Palupi

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Dalam peningkatan kualitas pendidikan yang juga tidak terlepas dari

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Penelitian Tindakan

NASKAH PUBLIKASI. Disusun untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. yang berjumlah 29 siswa, terdiri dari 12 siswa laki-laki dan 17 siswa

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGHITUNG PENJUMLAHAN DAN PENGURANGAN PECAHAN MELALUI PENDEKATAN KONSTRUKTIVISME. Dina Hikmah Safariyah

Penerapan Metode Problem Based Learning untuk Meningkatkan Hasil Belajar Materi Barisan dan Deret Bilangan Pada Siswa Kelas IX E SMPN 1 Kalidawir

Kata kunci: Pembelajaran Kooperatif Tipe Numbered Heads Together (NHT), Motivasi, Hasil Belajar.

BAB III METODE PENELITIAN. lazim dilalui, yaitu: (1) perencanaan, (2) pelaksanaan, (3) observasi, dan (4)

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. kelasnya sendiri melalui refleksi diri, dengan tujuan untuk memperbaiki

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas Iii Pada Penggolongan Makhluk Hidup Hewan Melalui Media Gambar di SDN Inpres Saiyong

Oleh: Bakim SDN 2 Ngembel Kecamatan Watulimo Kabupaten Trenggalek

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan di SDN2 Labuhan Ratu Kecamatan Kedaton. Bandar lampung pada semester II tahun 2011.

Oleh ; Ria Fajrin Rizqy Ana Dosen STKIP PGRI Tulungagung

Frekuensi Persentase Rata-rata Selang

4 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MENGGUNAKAN MODEL KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) PADA SISWA KELAS 6 SEKOLAH DASAR

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian tindakan kelas dilakukan dalam dua siklus dan masing-masing

BAB III METODE PENELITIAN

MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN SEJARAH DI SMAN 1 MEDAN DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF JIGSAW

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TSTS UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DI SMK NU GRESIK

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

PENINGKATAN MENGHITUNG OPERASI BILANGAN BULAT DENGAN METODE EKSPOSITORY BERBANTUAN MEDIA GARIS BILANGAN. Sri Eti Ermawati

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Model Pembelajaran Kooperatif pada Mata Pelajaran IPA di Kelas V SD Negeri 2 Tatura

Naskah Publikasi Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1. Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Riwa Giyantra *) Armis, Putri Yuanita **) Kampus UR Jl. Bina Widya Km. 12,5 Simpang Baru, Pekanbaru

Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa Melalui Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Think-Pair Share

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Seting Dan Karakteristik Subjek Penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

NASKAH PUBLIKASI. Disusun sebagai persyaratan Guna mencapai Sarjana S-1 Pendidikan Guru Sekolah Dasar. Diajukan Oleh: WAHYUNINGSIH A

PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR DAN HASIL BELAJAR PPKn MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER

PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN METODE COURSE REVIEW HORAY (CRH) UNTUK MENINGKATKAN MINAT BELAJAR SISWA

PEMAHAMAN SISTEM PEMERINTAHAN PUSAT MELALUI METODE DISKUSI DENGAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL. Sumarni

III. METODE PENELITIAN. Metode yang dugunakan dalam penelitian ini termasuk metode penelitian tindakan

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. tindakan kelas merupakan salah satu upaya guru atau praktisi dalam bentuk

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN METODE NUMBERED HEADS TOGETHER

BAB III METODE PENELITIAN. kelas (Classroom Action Research). Penelitian tindakan kelas adalah

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian yang digunakan adalah penelitian tindakan kelas. Penelitian

I. METODE PENELITIAN. Subjek dalam peneltian ini adalah siswa kelas IV SD Negeri 5 Talang

Upaya Meningkatkan Motivasi Belajar dan Kemampuan Menghitung Luas Bangun Datar dan Segi Banyak Melalui Pendekatan Quantum Learning

Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 4 No10 ISSN X. Hartati Hapusa SD Negeri 21 Palu, Sulawesi Tengah

*Keperluan korespondensi, telp: ,

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

NASKAH PUBLIKASI. Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1 Pendidikan Guru Sekolah Dasar

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB IV DESKRIPSI HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Kabupaten Boalemo, dengan jumlah siswa 20 orang terdiri dari laki-laki 8 orang

UPAYA PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR IPS DENGAN MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIF NUMBER HEAD TOGETHER (NHT) Abstrak

BAB III METODE PENELITIAN. dan kuantitatif. Hal ini dikarenakan dalam penelitian, peneliti membuat deskripsi

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. pembelajaran yang dilakukan dikelas. PTK berfokus pada kelas atau pada. Sesuai dengan metode penelitian tindakan kelas,

Peningkatan Hasil Belajar Siswa Kelas VI SDN 1 Tatura Melalui Penerapan Media Gambar dan Metode Eksperimen

MENINGKATKAN KEAKTIFAN BELAJAR MATEMATIKA MELALUI KOMBINASI MODEL NUMBERED HEADS TOGETHER DENGAN COURSE REVIEW HORAY

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS EKONOMI MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBER HEAD TOGETHER PADA SISWA KELAS IX-H SMP NEGERI 1 BALONGBENDO

PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJARMATEMATIKA SISWA KELAS IV SD NEGERI KEPATIHAN PURWOREJO DENGAN METODE PEMBELAJARAN COOPERATIVE LEARNING

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. kinerja sehingga hasil belajar siswa meningkat (dalam Wardhani. 2009:1.3)..

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. istilah yang digunakan dalam skripsi ini akan dijelaskan sebagai berikut:

Hesti Yunitasari Universitas PGRI Yogyakarta

BAB III METODE PENELITIAN. A. Jenis Penelitian Penelitian ini termasuk dalam jenis penelitian tindakan kelas. Karakteristik

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENENTUKAN KPK DAN FPB MELALUI PENERAPAN PEMBELAJARAN TUTOR SEBAYA

BAB III METODE PENELITIAN. sebagai guru,sehingga hasil belajar siswa menjadi meningkat.

BAB III METODE PENELITIAN. yang difokuskan pada situasi kelas yang lazim dikenal dengan Classroom

Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dengan Menggunakan Metode NHT (Numbered Head Together) Pada Pokok Bahasan Gaya Kelas V SDN 6 Tambun

Rizky Ridlo Rahmanda Putri. Kata kunci: model GI, aktivitas siswa, prestasi belajar fisika

Penerapan Model Kooperatif Tipe Numbered Heads Together (NHT) Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Materi Kenampakan Alam Dan Sosial Budaya

Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa Kelas IV SDN Ambelang Pada Mata Pelajaran PKn Melalui Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan jenis Penelitian Tindakan Kelas (Classroom

MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIKA MELALUI MODEL PROBLEM SOLVING LEARNING BERBASIS DISCOVERY PADA KELAS VII

Transkripsi:

Meningkatkan Prestasi Belajar Pkn Menggunakan Model Pembelajaran Numbered Heads Together pada Siswa Kelas V SD Inpres Palupi Irmayani SD Inpres Palupi, Palu Sulawesi Tengah ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan prestasi belajar PKN menggunakan model pembelajaran Numbered Heads Together (NHT) pada siswa kelas V SD Inpres Palupi. Penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas dengan subjek penelitian siswa kelas V SD Inpres Palupi yang berjumlah 40 siswa dan obyek dalam penelitian ini adalah pelaksanaan pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan menggunakan model pembelajaran NHT pada pokok materi menghargai keputusan bersama. Model yang digunakan dalam penelitian ini berkolaborasi dengan guru kelas V SD Inpres Palupi dan peneliti. Teknik pengumpulan data menggunakan tes dan observasi sedangkan analisis data menggunakan teknik deskriptif kuantitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa model Numbered Heads Together dapat meningkatkan prestasi belajar siswa: (1) Prestasi belajar siswa pada pra siklus dengan rata-rata kelas 68,63 dan persentase ketuntasan 53% termasuk kriteria sedang, setelah dilakukan tindakan siklus I prestasi belajar siswa meningkat dengan rata-rata kelas menjadi 74,13 dan persentase ketuntasan 65% termasuk kriteria tinggi, kemudian setelah dilakukan tindakan siklus II prestasi belajar siswa meningkat dengan rata-rata kelas menjadi 80,88 dan persentase ketuntasan mencapai 85% termasuk kriteria sangat tinggi. (2) Aktivitas guru dalam pembelajaran PKN pada siklus I yaitu 82,5% termasuk kriteria sangat tinggi, dan pada siklus II meningkat menjadi 97,5% termasuk kriteria sangat tinggi. (3) Aktivitas siswa pada siklus I yaitu 81,25% termasuk kriteria sangat tinggi, dan pada siklus II meningkat menjadi 93,75% termasuk kriteria sangat tinggi. Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa model pembelajaran NHT dapat meningkatkan prestasi belajar PKN siswa pada siswa kelas V SD Inpres Palupi. Kata Kunci: PKN, prestasi belajar, model pembelajaran Numbered Heads Together I. PENDAHULUAN Pendidikan adalah usaha sadar untuk menumbuhkembangkan potensi sumber daya manusia (SDM) melalui kegiatan pengajaran. Pendidikan mempunyai posisi yang strategis dalam rangka peningkatan kualitas sumber daya manusia. Posisi yang strategis tersebut dapat tercapai bila pendidikan yang dilaksanakan mempunyai kualitas. Salah satu aspek kehidupan itu adalah pendidikan. Pendidikan berfungsi untuk mengembangkan kemampuan dan membentuk watak pribadi manusia. 363

Terdapat beberapa faktor yang menyebabkan rendahnya prestasi siswa dalam mencapai kompetensi yang diharapkan pada mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan (PKN). Faktor-faktor tersebut antara lain tidak tersedianya sarana prasarana dan kemampuan profesional guru. Sebagai pengelola pembelajaran guru hendaklah mampu mengorganisir dan menggali potensi-potensi dalam pembelajaran agar terjadi interaksi yang optimal yang pada akhirnya dapat meningkatkan kualitas proses dan prestasi belajar. Faktor lain penyebab rendahnya kemampuan belajar mata pelajaran PKn adalah siswa. Dari prestasi belajar siswa menunjukkan bahwa tingkat penguasaan peserta didik terhadap tugas-tugas dalam kegiatan pembelajaran yang dituntut oleh kurikulum rata-rata masih rendah. SD Inpres Palupi menentukan nilai KKM 75 dan sebanyak 55% siswa yang telah mencapai KKM yang telah disepakati di SD Inpres Palupi, sedangkan sebanyak 45% siswa yang belum mencapai KKM. Hal tersebut dapat disebabkan oleh beberapa faktor, diantaranya adalah pembelajaran yang membosankan karena model pembelajaran yang digunakan guru kurang menarik dan tidak melibatkan keaktifan siswa dalam proses pembelajaran, sehingga siswa kurang antusias mengikuti pembelajaran tersebut. Penggunaan model pembelajaran NHT diharapkan membantu guru menumbuhkan semangat belajar siswa membangun konsep-konsep Pendidikan Kewarganegaraan (PKN) agar pembelajaran lebih menarik dan menyenangkan. Dalam pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran NHT, siswa bekerja bersama dalam kelompok kecil yang saling membantu dalam belajar. Melalui model ini siswa saling berinteraksi dalam mengemukakan pendapat untuk memecahkan masalah bersama, sehingga model pembelajaran NHT ini dapat meningkatkan penguasaan konsep PKN dan meningkatkan prestasi belajar PKN siswa. Berdasarkan latar belakang dan landasan teori tersebut maka dalam penelitian dirumuskan permasalahan sebagai berikut: Bagaimana upaya meningkatkan prestasi belajar PKN menggunakan Model Pembelajaran Numbered Heads Together pada siswa kelas V di SD Inpres Palupi Tahun Pelajaran 2014/2015? Dari latar belakang dan rumusan masalah di atas, maka tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkan prestasi belajar PKN pada siswa kelas V dengan model pembelajaran Numbered Heads Together (NHT) di SD Inpres Palupi Tahun Pelajaran 2014/2015. 364

II. METODOLOGI PENELITIAN Penelitian ini dilaksanakan di SD Inpres Palupi. Penelitian dilaksanakan pada bulan Januari-Februari semester genap tahun pelajaran 2014/2015. Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas V SD Inpres Palupi, yang berjumlah 40 siswa yang terdiri dari 26 siswa putra dan 14 siswa putri. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (PTK). Menurut Arikunto, dkk, (2011:16) ada beberapa ahli yang mengemukakan model penelitian tindakan dengan bagan yang berbeda, namun secara garis besar terdapat empat tahapan yang lazim dilalui, yaitu (1) perencanaan, (2) pelaksanaan, (3) pengamatan, dan (4) refleksi, seperti terlihat pada gambar 1 berikut: Gambar 1: Alur Siklus menurut Arikunto, dkk (2011:16) Langkah-langkah tindakan diupayakan untuk meningkatkan prestasi belajar PKN menggunakan Model Pembelajaran NHT mulai dari perencanaan, tindakan, observasi, dan refleksi. Jenis penelitian kelas yang dilakukan adalah partisipatif dan kolaboratif. Kolaboratif yaitu peneliti bekerjasama dengan rekan sejawat SD Inpres Palupi dalam pembelajaran PKN. Penelitian ini berlangsung dua siklus, setiap siklus terdiri atas empat tahap, yaitu (1) tahap perencanaan, meliputi: menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran, menyusun LKS dan tes prestasi, menyusun lembar observasi, dan menyiapkan perlengkapan untuk pelaksanaan pembelajaran yang sesuai dengan model pembelajaran. 365

(2) tahap pelaksanaan tindakan, meliputi: pelaksanaan kegiatan dari perencanaan yang dibuat terdiri dari dua pertemuan, (3) tahap observasi, yaitu pengamatan dari pelaksanaan tindakan melalui pedoman observasi, observasi disini meliputi observasi terhadap aktivitas mengajar guru dan aktivitas belajar siswa kelas V SD Inpres Palupi terhadap mata pelajaran PKN serta menggunakan catatan lapangan, (4) tahap refleksi, yaitu menganalisis dan memberi pemaknaan dari pelaksanaan tindakan, sehingga dapat dibuat perencanaan tindakan pada siklus berikutnya. Untuk mengetahui prestasi belajar PKN yang dicapai siswa dengan menggunakan model pembelajaran NHT sebagaimana dimaksudkan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan beberapa teknik yaitu: observasi, wawancara, tes, catatan lapangan, dokumentasi. Instrument yang digunakan dalam penelitian ini adalah instrumen yang berupa lembar observasi, lembar wawancara, tes, catatan lapangan, dan dokumentasi. Tes digunakan untuk memperoleh data tentang peningkatan prestasi belajar PKN pada siswa. Alat tes yang digunakan yaitu menggunakan tes prestasi yang dilakukan disetiap akhir siklus. 366

IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Hasil Penelitian Data Nilai Pra Siklus, Siklus I, dan Siklus II Kelas V SD Inpres Palupi No Subjek Pra Siklus Ket Siklus I Ket Siklus II Ket 1 AY 60 BT 65 BT 70 BT 2 DE 75 T 80 T 85 T 3 HA 75 T 80 T 85 T 4 AA 80 T 85 T 85 T 5 AN 60 BT 65 BT 65 BT 6 AV 75 T 75 T 80 T 7 AM 70 T 70 BT 80 T 8 AF 75 T 80 T 90 T 9 AZ 65 BT 85 T 95 T 10 AP 75 T 75 T 90 T 11 AW 70 BT 75 T 85 T 12 AH 70 BT 70 BT 90 T 13 AK 75 T 80 T 80 T 14 AH 65 BT 65 BT 70 BT 15 BS 75 T 85 T 85 T 16 DA 80 T 90 T 90 T 17 DN 65 BT 65 BT 65 BT 18 DD 55 BT 55 BT 70 BT 19 APH 60 BT 60 BT 80 T 20 FA 55 BT 55 BT 60 BT 21 FW 75 T 75 T 75 T 22 SN 70 T 70 T 80 T 23 EK 50 BT 65 BT 75 T 24 EA 75 T 75 T 75 T 25 GK 75 T 80 T 80 T 26 HD 75 T 75 T 75 T 27 HN 75 T 75 T 75 T 28 MF 70 BT 70 BT 80 T 29 MR 65 BT 70 BT 90 T 30 MRM 55 BT 80 T 90 T 31 NR 55 BT 65 BT 75 T 32 RA 60 BT 80 T 85 T 367

33 RS 55 BT 75 T 80 T 34 SA 80 T 80 T 95 T 35 TY 65 BT 65 BT 75 T 36 WY 75 T 85 T 85 T 37 BI 75 T 90 T 90 T 38 WA 65 BT 75 T 75 T 39 APP 75 T 80 T 90 T 40 FY 75 T 75 T 90 T 2745 2965 3235 68.63 74.13 80.88 Berdasarkan tes prestasi pada siklus II dapat diketahui bahwa persentase ketuntasan belajar 85% dengan rata-rata prestasi 80,88. Siswa yang tuntas belajar berjumlah ada 34 anak, sedangkan yang belum tuntas ada 6 anak. Peningkatan persentase ketuntasan siswa sari Siklus I ke Siklus II sebesar 20%. Hasil persentase tersebut dapat dilihat sebelum dilakukan tindakan. Data tersebut kemudian dapat disajikan ke dalam bentuk histrogram yaitu sebagai berikut. Gambar 3. Rekapitulasi Rata-rata Prestasi dan Ketuntasan Belajar Pra Siklus, Siklus 1, Siklus 2 Berdasarkan hasil di atas, peneliti menyimpulkan bahwa penerapan model pembelajaran Numbered Heads Together (NHT) dapat meningkatkan prestasi belajar PKN siswa kelas V SD Negeri Palupi. Hal ini dapat dilihat dengan meningkatnya nilai rata-rata kelas yang semula 68,63 dengan persentase ketuntasan 65% kemudian pada Siklus I nilai rata-rata kelas meningkat menjadi 74,13 dengan persentase ketuntasan 65%. 368

Siklus II mengalami peningkatan lagi nilai rata-rata kelas menjadi 80,88 dengan ketuntasan belajar mencapai 85%. Pembahasan Berdasarkan penelitian tindakan kelas dengan menggunakan pembelajaran model Numbered Heads Together (NHT) di kelas V SD Inpres Palupi terjadi peningkatan prestasi belajar siswa. Penggunaan model pembelajaran ini memang dibutuhkan untuk membantu siswa dalam pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan. Dengan menggunakan model pembelajaran Numbered Heads Together (NHT) siswa terlibat secara aktif dalam pembelajaran sehingga pembelajaran menjadi lebih bermakna. Sebelum diterapkannya model pembelajaran Numbered Heads Together (NHT), prestasi belajar siswa masih rendah dengan nilai rata-rata 68,63 dari 21 siswa yang dapat menyelesaikan soal dengan nilai 75 atau memenuhi KKM hanya 19 siswa. Setelah diterapkan model pembelajaran Numbered Heads Together (NHT), menunjukkan prestasi belajar siswa meningkat. Dari hasil tes prestasi pada Siklus I dan II mengalami peningkatan. Pada Siklus I sebanyak 25 siswa tuntas dan 15 siswa belum tuntas dengan persentase ketuntasan 65% kemudian pada Siklus II menunjukkan peningkatan sebanyak 34 siswa tuntas dan 6 siswa belum tuntas dengan persentase ketuntasan 85%. Dari hasil observasi diperoleh hasil observasi aktivitas siswa Siklus I sebesar 81,25% dan meningkat menjadi 93,75% dan keterlaksanaan proses pembelajaran guru pada Siklus I sebesar 82,5% dan Siklus II meningkat menjadi 97,5%. Persentase belajar siswa pada nilai awal, Siklus I, dan Siklus II seperti terlihat pada tabel 1 berikut: Tabel 1 Rekapitulasi Rata-rata Prestasi Belajar Pra Siklus 68,63 Siklus I 74,13 Siklus II 80,88 Gambar 4: Grafik Rekapitulasi Rata-rata Prestasi Belajar Per Tindakan 369

Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat bahwa terjadi peningkatan dari Siklus I dengan Siklus II. Tabel 2 Rekapitulasi Ketuntasan Belajar Pra Siklus 53% Siklus I 65% Siklus II 85% Gambar 5: Grafik Rekapitulasi Ketuntasan Belajar Berdasarkan pembahasan di atas dapat disimpulkan bahwa ada peningkatan prestasi belajar siswa dari siklus ke siklus berikutnya. Peningkatan ini dikarenakan penggunaan model pembelajaran Numbered Heads Together (NHT) lebih memudahkan siswa dalam untuk bertukar pengetahuan dalam menyelesaikan permasalahan yang ada. Selain itu siswa lebih memahami materi pelajaran karena setiap anggota kelompok mempunyai tanggung jawab dalam mempresentasikan hasil diskusi kelompok. Semua anggota harus siap dan memahami hasil diskusi kelompok agar bila dipanggil nomornya oleh guru dapat mempresentasikan hasil diskusi dengan baik. Dengan demikian model pembelajaran Numbered Heads Together (NHT) dapat meningkatkan prestasi belajar Pendidikan Kewarganegaraan pada siswa kelas V SD Inpres Palupi. 370

IV. KESIMPULAN DAN SARAN 1. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan di SD Inpres Palupipada siswa kelas V mata pelajaran PKN melalui model pembelajaran Numbered Heads Together (NHT) dapat disimpulkan sebagai berikut: a. Model pembelajaran Numbered Heads Together (NHT) dapat meningkatkan prestasi belajar PKN siswa kelas V SD Inpres Palupi. Hasil dari nilai pra siklus persentase ketuntasan belajar 53% dengan nilai rata-rata kelas 68,63. Pada siklus I persentase ketuntasan belajar meningkat menjadi 65% dengan nilai rata-rata kelas 74,13 dan pada siklus II persentase ketuntasan belajar meningkat lagi menjadi 85% dengan nilai rata-rata kelas 80,88. b. Penerapan model pembelajaran Numbered Heads Together (NHT) dapat meningkatkan aktivitas pembelajaran guru dan aktivitas siswa kelas V SD Inpres Palupi. Persentase aktivitas pembelajaran guru pada siklus I adalah 82,5% kemudian meningkat pada siklus II menjadi 97,5%. Persentase aktivitas siswa pada siklus I mencapai 81,25% kemudian meningkat pada siklus II menjadi 93,75%. 2. Saran Berdasarkan hal-hal yang telah dikemukan selanjutnya dapat diajukan beberapa saran sebagai berikut: a. Bagi Guru 1). Dalam kegiatan pembelajaran guru hendaknya menggunakan model pembelajaran yang bervariasi. Contohnya dengan menggunakan model pembelajaran Numbered Heads Together (NHT) karena dengan menggunakan model pembelajaran Numbered Heads Together (NHT) ini siswa akan lebih aktif, lebih percaya diri, meningkatkan pembelajaran yang mengaktifkan siswa dalam kelompok, sehingga meningkatkan prestasi belajar dengan proses yang menyenangkan. 2). Guru menciptakan suasana pembelajaran yang lebih menyenangkan agar siswa tidak merasa tegang dan bosan dengan materi yang disampaikan. b. Bagi Siswa 371

Siswa harus berpartisipasi aktif dalam pembelajaran menggunakan model pembelajaran Numbered Heads Together (NHT) sehingga prestasi belajar yang diharapkan menjadi lebih baik. c. Bagi Sekolah Sebaiknya sekolah meningkatkan sarana dan prasarana untuk mendukung keberhasilan proses belajar seperti media pembelajaran. Memberi fasilitas kepada siswa secara maksimal agar siswa dapat mengembangkan kemampuan secara optimal. DAFTAR PUSTAKA Huda, M. 2011. Cooperative Learning. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Miftahul Huda. 2013. Model-model Pengajaran dan Pembelajaran. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Hamalik, O. 2012. Psikologi Belajar dan Mengajar. Bandung: Sinar Baru Algensindo. Saifuddin, A. 2011. Pengantar Psikologi Intelegensi. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Arikunto, dkk. 2011. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: PT Bumi Aksara. 372