PENGARUH KUALITAS CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP KINERJA PERUSAHAAN PUBLIK SKRIPSI. Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan Mendapatkan Gelar

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. pertumbuhan dan stabilitas ekonomi yang berkesinambungan. perusahaan (Sijabat, 2007). Setelah terjadinya krisis ekonomi pada tahun

PENGARUH KARAKTERISTIK PERUSAHAAN DAN KUALITAS GOOD CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP KETEPATAN WAKTU PENYAMPAIAN LAPORAN KEUANGAN PERUSAHAAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN. dan pemeringkatan penerapan GCG pada perusahaan-perusahaan di Indonesia.

BAB I PENDAHULUAN. yang berkepentingan terhadap pengelolaan perusahaan (Farid dan Kautsar

BAB I PENDAHULUAN. lemahnya praktek good corporate governance pada korporasi atau perusahaan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan melalui implementasi keputusan keuangan yang terdiri dari

BAB 1 PENDAHULUAN. Tujuan utama perusahaan adalah meningkatkan nilai perusahaan melalui

BAB I PENDAHULUAN. menghasilkan laba pada tingkat yang diinginkannya. Angka profitabilitas

BAB I PENDAHULUAN. menganalisis informasi yang terbatas, maka tujuan pelaporan akuntansi

BAB 1 PENDAHULUAN. 1 Universitas Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. Selama 12 tahun terakhir, isu mengenai corporate governance menjadi

BAB 1 PENDAHULUAN. Lemahnya good corporate governance (GCG) yang ada di negara-negara di

PENERAPAN CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP RASIO HUTANG PERUSAHAAN SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. corporate governance ini diharapkan ada regulasi serta aturan mengenai

Oleh: Inayah B

BAB I PENDAHULUAN. Tujuan penting dalam pendirian perusahaan adalah untuk meningkatkan

BAB I PENDAHULUAN. munculnya kasus Enron, Worldcom, Parmalat, dan Tyco. Perusahaan tersebut

BAB 1 PENDAHULUAN. kesimpulan bahwa sistem corporate governance yang buruk dalam. menimpa negara-negara ASEAN. Praktik-praktik corporate governance

BAB I PENDAHULUAN. yang menarik. Isu mengenai corporate governance ini mulai mengemuka,

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan go public merupakan istilah yang tidak asing lagi di

BAB 1 PENDAHULUAN. mengalami krisis yang berkepanjangan karena lemahnya praktik corporate

BAB I PENDAHULUAN. yang popular. Alasan Corporate Governancemenjadi topik yang popular adalah,

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan. Manajer diharapkan menggunakan resources yang ada sematamata

BAB I PENDAHULUAN. Tujuan dari sebuah perusahaan adalah peningkatan nilai perusahaan dengan

BAB I PENDAHULUAN. Corporate Governance diperkenalkan oleh Cadbury Committee tahun

BAB I PENDAHULUAN. mengalami krisis yang berkepanjangan karena lemahnya praktik corporate

BAB I PENDAHULUAN. 1.5 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Penelitian ini meneliti pengaruh ukuran dewan direksi, yang merupakan

BAB I PENDAHULUAN. corporate governance semakin meningkat karena banyak terjadi pelanggaran tata

BAB I PENDAHULUAN. perusahaaan juga harus dimaksimalkan, nilai peusahaan yang telah go public

BAB 1 PENDAHULUAN. diterapkannya good corporate governance di Indonesia merupakan salah satu

BAB 1 PENDAHULUAN. untuk perusahaan yang sudah go public. Apabila harga saham suatu perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. dan kinerja yang telah dilakukan. Dalam PSAK No 1 (Revisi 2012) menyebutkan bahwa

BAB I PENDAHULUAN. disebut dengan Good Corporate Governance. Good Corporate Governance. yang berpartisipasi dalam pengelolaan dan kinerja perusahaan.

BAB I PENDAHULUAN. saat ini adalah informasi tentang tanggung jawab sosial perusahaan. Corporate

BAB 1 PENDAHULUAN. yang baik. Penerapan corporate governance dalam dunia usaha merupakan

BAB I PENDAHULUAN. Corporate governance merupakan tata kelola perusahaan yang menjelaskan

BAB I PENDAHULUAN. dengan globalisasi memicu munculnya perusahaan dengan jenis dan

BAB I PENDAHULUAN. Isu mengenai good corporate governance dapat ditelusuri dari pengembangan

Tanggung jawab perusahaan tidak hanya diberikan kepada pemegang saham, namun juga kepada Stakeholders

BAB I PENDAHULUAN. ekonomi kapitalis mendominasi iklim perekonomian di berbagai belahan dunia, baik

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Krisis moneter yang terjadi di Indonesia pada tahun membuat perekonomian di Indonesi menjadi

BAB I PENDAHULUAN. kepada stakeholders dan bondholders, yang secara langsung memberikan

BAB I PENDAHULUAN. dilihat dari banyak bermunculan pesaing-pesaing baru didalam dunia usaha. Oleh

BAB I PENDAHULUAN. Pada umumnya tujuan utama didirikannya suatu perusahaan adalah untuk

BAB I PENDAHULUAN. Corporate Governance di perusahaan publik, bank maupun BUMN. Penerapan

BAB 1 PENDAHULUAN. karena perusahaan lebih terstruktur dan adanya pengawasan serta monitoring

BAB I PENDAHULUAN. diungkapkan oleh perusahaan adalah Good Corporate Governance (GCG),

BAB I PENDAHULUAN. Penelitian ini bertujuan untuk meneliti pengaruh dari komponen corporate

BAB I PENDAHULUAN. Financial distress yang terjadi pada perusahaan property and real estate UKDW

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pada umumnya tujuan utama dengan mendirikan suatu perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. kegiatan operasionalnya, yaitu mencari profit, akan tetapi selain mencari

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Kondisi perekonomian negara Indonesia saat ini telah mengalami

BAB 1 PENDAHULUAN. Perusahaan korporasi pada awalnya dibentuk agar badan usaha dapat

BAB I PENDAHULUAN. suatu negara. Peranan bank yang utama yaitu memobilisasi dana dari masyarakat

BAB 1 PENDAHULUAN. Adanya pemisahaan antara fungsi kepemilikan (ownership) dan fungsi

BAB I PENDAHULUAN. Tujuan suatu perusahaan didirikan adalah untuk meningkatkan nilai

BAB 1 PENDAHULUAN. Krisis moneter yang terjadi di Indonesia pada tahun membuat

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia di era sekarang ini, keadaan ekonomi selalu mengalami

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu tujuan penting pendirian suatu perusahaan adalah untuk

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Indonesia. Analisis pengaruh..., Sri Mulyati, FE UI, 2010.

BAB I PENDAHULUAN. Krisis finansial di Asia Timur dan Asia Tenggara tahun 1997, bangkrutnya

BAB I PENDAHULUAN. 1 Pakaryaningsih, E., dan Y.S. Wibowo. Juli 2006, Pengaruh Board System dan Board

PENDAHULUAN. perusahaan yang ditransaksikan di bursa untuk perusahaan yang sudah go public. Dalam

BAB 1 PENDAHULUAN. tingkat pengembalian investasi yang tinggi kepada pemegang saham

BAB I PENDAHULUAN. sektor perekonomian. Salah satu penyebab krisis adalah lemahnya implementasi

BAB I PENDAHULUAN. negatif. Oleh karena kondisi itulah, perusahaan dituntut untuk semakin peduli

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. laporan keuangan adalah laba, karena laba mengandung informasi potensial yang

BAB I PENDAHULUAN. kelola perusahaan yang baik dikenal dengan istilah Good Corporate Governance

BAB I. Pendahuluan. disebut Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) dimulai tahun 2015 ini. Secara

BAB I PENDAHULUAN. tuntutan terhadap good corporate governance semakin meningkat. Banyak. dikarenakan lemahnya corporate governance (Wardhani, 2008).

BAB I PENDAHULUAN. dari keberadaan isu Corporate Governance (Swasembada, edisi: 09/XXI/28 april-

BAB I PENDAHULUAN. Laporan keuangan merupakan proses akhir dalam proses akuntansi yang

2015 PENGARUH GOOD CORPORATE GOVERNANCE TERHAD AP HARGA SAHAM PAD A PERUSAHAAN YANG MENGIKUTI PEMERINGKATAN CORPORATE GOVERNANCE PERCEPTION IND EX

BAB 1 PENDAHULUAN. Awal munculnya konsep Corporate Governance ini karena adanya. bertanggung jawab. Masalah Corporate Governance ini semakin menjadi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA Pengertian Good Corporate Governance. kreditor, pemerintah, karyawan, dan pihak pihak yang

BAB I PENDAHULUAN. kegagalan penerapan Good Corporate Governance (Daniri, 2005). Menurut

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Sebuah perusahaan didirikan memiliki beberapa tujuan diantaranya adalah

PENGARUH PRAKTEK CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP AGENCY COST PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR DI INDONESIA

BAB1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. manajemen dan auditor. Terkuaknya skandal Enron Corporation dan WorldCom

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Undang Undang Republik Indonesia Nomor 8 tahun 1995 mengenai

BAB I PENDAHULUAN. Pembuatan keputusan investasi di pasar modal membutuhkan analisis terhadap

BAB I PENDAHULUAN. Akuntansi adalah proses pengidentifikasian, pengukuran, untuk penilaian (judgement) dan pengambilan keputusan oleh pemakai

BAB 1 PENDAHULUAN. Teori kontrakting atau bisa disebut juga teori keagenan (agency

BAB I PENDAHULUAN. Setiap perusahaan yang didirikan pasti memiliki tujuan yang ingin

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan yang melakukan penawaran melalui publik ( go public) di

BAB I PENDAHULUAN. interaksi dengan pihak-pihak yang terkait dengan perusahaan. Dalam

PENGARUH CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP MANAJEMEN LABA PADA INDUSTRI PERBANKAN INDONESIA

BAB 1 PENDAHULUAN. meningkatkan kesejahteraan pemiliknya atau pemegang saham, serta

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pengungkapan informasi secara terbuka mengenai perusahaan

BAB 1 PENDAHULUAN. situasi kompetisi global seperti ini, Good Corporate Governance (GCG)

BAB I PENDAHULUAN. Tujuan utama didirikannya perusahaan adalah untuk mencari keuntungan, profit

BAB I PENDAHULUAN. harus terus meningkatkan eksistensinya agar dapat bertahan. Perusahaan dituntut

BAB I PENDAHULUAN. Good corporate governance (selanjutnya disingkat GCG), dalam Bahasa

Transkripsi:

PENGARUH KUALITAS CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP KINERJA PERUSAHAAN PUBLIK SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan Mendapatkan Gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Akuntansi Disusun Oleh: Siti Muayanah B 200 060 198 FAKULTAS EKONOMI JURUSAN AKUNTANSI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2010 i

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Isu mengenai corporate governance mengalami perkembangan dari waktu ke waktu. Perkembangan ini muncul sebagai reaksi terhadap berbagai kegagalan korporasi (corporation failures) sebagai akibat dari buruknya tata kelola perusahaan. Krisis corporate governance pertama kali terjadi pada tahun 1700an yang dikenal dengan the south sea bubble. Krisis ini ditanggapi dengan gerakan revolusi regulasi dan praktek bisnis di Inggris. Pada tahun 1929, revolusi regulasi juga terjadi di Amerika Serikat, khususnya regulasi mengenai surat berharga (securities) sebagai dampak krisis pasar modal yang terjadi saat itu. Hasil kajian yang dilakukan beberapa lembaga riset internasional menyimpulkan secara eksplisit bahwa lemahnya tata kelola perusahaan merupakan salah satu faktor utama pendorong keruntuhan ekonomi negara-negara korban krisis ekonomi di Asia (Sijabat, 2007). Dari dalam negeri, The Indonesian Institute for Corporate Governance (IICG) mendefinisikan corporate governance sebagai proses dan struktur yang diterapkan dalam menjalankan perusahaan, dengan tujuan utama meningkatkan nilai pemegang saham dalam jangka panjang, dengan tetap memperhatikan kepentingan stakeholder yang lain. Tujuan penerapan corporate governance boleh dibilang untuk mengoptimalkan tingkat profitabilitas dan nilai perusahaan dalam jangka panjang (tanpa mengabaikan 1

2 kepentingan stakeholder lainnya), corporate governance tidak hanya dijalankan saat perusahaan mengalami krisis. Dalam praktiknya, di area bisnis nasional kita bisa melihat beberapa perusahaan yang konsisten menerapkan corporate governance mampu menikmati kinerja yang memuaskan (Sugiarsono, 2008). The Organization for Economic Cooperation and Development (OECD) (1999) dalam Farid, et al. (2007), corporate governance merupakan suatu elemen kunci dalam meningkatkan efisiensi ekonomis, yang meliputi serangkaian hubungan antara manajemen perusahaan, dewan direksinya, para pemegang sahamnya dan stakeholders lainnya. Corporate governance juga memberikan suatu struktur yang memfasilitasi penentuan sasaran-sasaran dari suatu perusahaan, dan sebagai sarana untuk mencapai sasaran-sasaran tersebut dan sarana untuk menentukan teknik monitoring kinerja. Berdasarkan argumen yang dikembangkan oleh Keasey dan Wright (1993) corporate governance dipandang mempunyai dua dimensi besar. Pertama, monitoring terhadap kinerja manajemen dan meyakinkan akuntabilitas manajemen terhadap pemegang saham yang menekankan pertanggungjawaban dan dimensi akuntabilitas dari corporate governance. Kedua, struktur, mekanisme dan proses governance yang memotivasi perilaku manajerial untuk meningkatkan kemakmuran bisnis dan perusahaan. Kedua perspektif tersebut perlu dipertimbangkan ketika ada usaha untuk menciptakan struktur dan prosedur governance yang mengarah ke perbaikan kinerja (Sayidah, 2007).

3 Pengelolaan perusahaan juga mempengaruhi nilai perusahaan. Masalah corporate governance muncul karena terjadinya pemisahan antara pemilikan dengan pengendalian perusahaan. Pemisahan ini didasarkan pada agency theory yang dalam hal ini manajemen cenderung akan meningkatkan keuntungan pribadinya daripada tujuan perusahaan. Selain memiliki kinerja keuangan yang baik perusahaan juga diharapkan memiliki tata kelola yang baik (Wirakusuma, et al. 2007). McKinsey dan Co (2002) melakukan survei yang hasilnya menunjukkan bahwa para investor cenderung menghindari perusahaanperusahaan dengan predikat buruk dalam corporate governance. Perhatian yang diberikan investor terhadap good corporate governance sama besarnya dengan perhatian terhadap kinerja keuangan perusahaan. Para investor yakin bahwa perusahaan yang menerapkan praktek good corporate gonernance telah berupaya meminimalkan resiko keputusan yang salah atau yang menguntungkan diri sendiri, sehingga meningkatkan nilai perusahaan yang pada akhirnya memaksimalkan nilai perusahaan. Oleh sebab itu tujuan corporate governance bukan hanya diterapkannya praktek-praktek good corporate governance tetapi juga meningkatkan nilai perusahaan ( Tim BPKP, 2003 dalam Sayidah, 2007). Selain itu penelitian oleh Gompers et al (2003) yang menemukan hubungan positif antara indeks corporate governance dengan kinerja perusahaan jangka panjang (Pangaribuan, 2008). Beberapa perusahaan yang sukses menerapkan good corporate governance merasakan manfaat yang besar. Dari penelusuran di kalangan

4 perusahaan-perusahaan yang mendapat predikat terpercaya, penerapan good corporate governance diakui mampu meningkatkan kredibilitas, kinerja bisnis, dan menciptakan iklim kerja yang menarik bagi karyawan. PT United Tractors Tbk. setelah menerapkan good corporate governance dengan baik penguasan pasarnya mencapai 51%. Pertumbuhan bisnisnya dari tahun ke tahun terus menanjak. Per September pendapatannya Rp 13,2 triliun atau naik 26,5% dibanding pendapatan periode yang sama tahun 2006 (Suryadi, 2008). Penerapan good corporate governance yang dilakukan secara konsisten dari tahun ke tahun memberikan hasil yang memuaskan. Terbukti, sejak 2004 kinerja PT Adhi Karya terus meningkat. Sebagai gambaran, pada tahun 2006 pendapatan mencapai Rp 4,33 triliun dan laba bersih Rp 95,6 miliar. Ini meningkat dibanding kinerja 2005 dimana pendapatan sebesar Rp 3,03 triliun dan laba bersih Rp 77,92 miliar (Firdanianty, 2008) Berdasarkan pengalaman PT Medco Energi E&P Indonesia Tbk, implementasi prinsip good corporate governance ternyata pararel dengan kinerja perusahaan. Korelasinya positif terhadap perbaikan rapor perusahaan secara keseluruhan, baik dimata investor mitra bisnis maupun karyawan. Dari sisi kinerja keuangan, pertumbuhan Medco dari tahun ke tahun cukup signifikan. Semakin banyak pemilik modal yang berminat menggandeng dan berbisnis dengan Medco. Dari sisi karyawan, penerapan good corporate governance juga bisa menuai respon positif. Salah satu contohnya, demi menjalankan good corporate governance Medco rutin mengukur kepuasan kinerja karyawan dengan Employee Opinion Survey (Sudarmadi, 2008).

5 Di Indonesia terdapat sebuah lembaga swadaya yang setiap tahunnya melakukan survei terhadap praktek good corporate governance yang diterapkan oleh perusahaan, yaitu The Indonesian Institute for Corporate Governance (IICG) yang nantinya menghasilkan skor Corporate Governance Perception Index (CGPI). Akan tetapi dari tahun ke tahun hanya sedikit perusahaan yang bersedia menjadi peserta CGPI. Hal ini menunjukkan bahwa masih sedikit perusahaan yang menerapkan praktek corporate governance. Motivasi dilakukannya penelitian adalah untuk berusaha membuktikan kembali mengenai pengaruh kualitas corporate governance terhadap kinerja perusahaan. Berdasarkan uraian latar belakang diatas, maka penulis mengambil judul penelitian Pengaruh Kualitas Corporate Governance terhadap Kinerja Perusahaan Publik. B. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah tersebut, maka penulis merumuskan suatu pokok permasalahan yaitu apakah kualitas corporate governance memiliki pengaruh terhadap kinerja perusahaan? C. Tujuan Penelitian Tujuan dari penelitian ini adalah : 1. Untuk menganalisis pengaruh kualitas corporate governance yang diterapkan suatu perusahaan terhadap kinerja perusahaan.

6 2. Untuk menganalisis pengaruh book to market, umur perusahaan dan ukuran perusahaan sebagai variabel kontrol pada kinerja perusahaan. D. Manfaat Penelitian Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi : 1. Perusahaan Memberikan wacana tentang pentingnya corporate governance untuk diterapkan dalam suatu perusahan guna meningkatkan nilai tambah perusahaan tersebut. 2. Investor Berguna untuk proses decisin making dalam penanaman modalnya. 3. Akademisi Bisa dijadikan referensi dalam penelitian-penelitian selanjutnya disamping sebagai sarana untuk menambah wawasan. E. Sistematika Penulisan Sistematika penulisan yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : BAB I Pendahuluan Bab ini menjelaskan mengenai latar belakang masalah, perumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, serta sistematika penulisan.

7 BAB II Tinjauan Pustaka Bab ini merupakan uraian landasan teori yang mendasari corporate governance dan pengaruhnya terhadap kinerja perusahaan, kajian penelitianpenelitian sebelumnya dan pengembangan hipotesis. BAB III Metode Penelitian Bab ini berisi uraian tentang variabel penelitian dan definisi operasional, penentuan sampel, jenis dan sumber data, metode pengumpulan data, dan metode analisisnya. BAB IV Hasil dan Pembahasan Bab ini menjelaskan mengenai deskripsi obyek penelitian serta analisis data dan pembahasan yang dilakukan, sesuai dengan alat analisis yang digunakan. BAB V Penutup Bab terakhir ini berisi kesimpulan dari hasil penelitian yang dilakukan dan saran-saran yang berhubungan dengan penelitian serupa di masa yang akan datang.