4.6 Data Waktu Siap Setiap Mesin Pengerjaan Komponenkomponen Screw Conveyor Penentuan Due Date BAB 5 PENGOLAHAN DATA DAN ANALISIS

dokumen-dokumen yang mirip
ABSTRAK. Laporan Tugas Akhir. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. iii Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. iv Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. v Universitas Kristen Maranatha

BAB 1 PENDAHULUAN 1-1

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

Usulan Penjadwalan Proses Manufaktur Screw Conveyor dengan Menggunakan Metode Simulated Annealing untuk Meminimasi Makespan di PT Kerta Laksana

ABSTRAK. iv Universitas Kristen Maranatha

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Penelitian Awal Identifikasi Masalah Perumusan Masalah

ABSTRAK. i Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK Giffler dan Thompson

BAB 1 PENDAHULUAN. 1-1 Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. untuk menyusun suatu urutan prioritas kerja (sequencing) yang sesuai dengan

ABSTRAK. iv Universitas Kristen Maranatha

pekerjaan pada mesin dan penugasan tenaga kerja pada mesin. Sangat penting bagi perusahaan untuk melakukan perencanaan yang tepat pada saat menerima

USULAN PENERAPAN PENJADWALAN DENGAN MENGGUNAKAN METODE ALGORITMA GENETIKA DI PD BLESSING

Bab 1 Pendahuluan Latar Belakang Masalah

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA

BAB 1 PENDAHULUAN. penyelesaian masalah yang memiliki peranan penting dalam industri. yang terbatas terhadap pekerjaan yang berlebihan (Pinedo, 1992).

BAB 3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH

I-1 BAB I PENDAHULUAN

PENJADWALAN PRODUKSI DENGAN MENGGUNAKAN ALGORITMA SIMULATED ANNEALING DI PT. GUNA KEMAS INDAH TUGAS SARJANA : Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. produksi yang umumnya ditemukan adalah sistem flow shop dan job shop. Dalam

BAB 1 PENDAHULUAN. mesin, manusia serta bahan-bahan baku produk merupakan salah satu faktor yang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1-1 Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAKSI. Kata Kunci : Algoritma Jadwal Aktif, Job Shop. Jurusan Tehnik Industri UPN Veteran Yogyakarta

Analisis Dan Usulan Penjadwalan Produksi Dengan Menggunakan Metode Campbell Dudek Smith (CDS) Pada PT. Muliaglass Container

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Penjadwalan produksi merupakan ketepatan suatu perusahaan dalam

Usulan Penjadwalan Proses Manufaktur Kursi dan Meja dengan Menggunakan Algoritma Simulated Annealing Untuk Meminimasi Makespan

PENJADWALAN PRODUKSI MENGGUNAKAN ALGORITMA JADWAL NON DELAY UNTUK MEMINIMALKAN MAKESPAN STUDI KASUS DI CV. BIMA MEBEL

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

DAFTAR DIAGRAM Diagram Judul Halaman 5.1. Penjadwalan Awal Produk Singlet Penjadwalan Awal Produk Baju Penjadwalan Awal Produk Jaket

DAFTAR ISI DAFTAR ISI

2.2.2 Penjadwalan Flow Shop 8

BAB I PENDAHULUAN. antara perusahaan yang satu dengan yang lainnya. Perusahaan yang dapat. jumlah konsumennya. Salah satu usahanya adalah dengan

PENJADWALAN JOB SHOP STATIK DENGAN METODE SIMULATED ANNEALING UNTUK MEMINIMASI WAKTU MAKESPAN

BAB I PENDAHULUAN. yang dikerjakan pada beberapa buah mesin (Rosnani Ginting, 2009). Pekerjaan

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

BAB 1 Pendahuluan 1.1 Latar Belakang

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. pekerjaan turun ke lantai produksi. Sistem penjadwalan yang kurang baik dapat

BAB I PENDAHULUAN. 1-1 Universitas Kristen Maranatha


BAB 1 PENDAHULUAN. pesanan yang dijanjikan baik dari segi waktu maupun dari segi jumlah yang dijanjikan,

BAB 3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. lama, maka kesalahan di dalam analisis dan perencanaan layout akan

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. Pemenuhan pesanan tepat waktu merupakan salah satu kepentingan utama

BAB I PENDAHULUAN. Sistem manufaktur adalah kumpulan dari equipment yang terintegrasi dan

2.2 Konsep Dasar Penjadwalan ( Scheduling) Pengertian Penjadwalan ( Scheduling) 13

BAB I PENDAHULUAN. konsumen terhadap barang elektronik menyebabkan produsen tidak dapat

ANALISA PERBANDINGAN PENGGUNAAN ATURAN PRIORITAS PENJADWALAN PADA PENJADWALAN NON DELAY N JOB 5 MACHINE

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

BAB II LANDASAN TEORI

BAB 3 METODE PEMECAHAN MASALAH

BAB I PENDAHULUAN. waktu yang bervariasi akan menemui banyak hambatan bila tidak ada metode

BAB II LANDASAN TEORI. menolong manusia dalam melaksanakan tugas tertentu. Aplikasi software yang. dirancang untuk menjalankan tugas tertentu.

PENERAPAN ALGORITMA SIMULATED ANNEALING DAN ALGORITMA TABU SEARCH PADA PRODUKSI SEPATU DENGAN PENJADWALAN FLOWSHOP SKRIPSI. Oleh

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA USULAN PERBAIKAN SISTEM PENJADWALAN PRODUKSI N JOB M MACHINE PADA PERUSAHAAN PT. POLIDAYAGUNA PERKASA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 LANDASAN TEORI

Penjadwalan Job Shop pada Empat Mesin Identik dengan Menggunakan Metode Shortest Processing Time dan Genetic Algorithm

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. pembuatan sepatu, sandal berbahan dasar karet dan bahan baku dasar untuk

PENJADWALAN PRODUKSI DENGAN METODE N-JOB M-MESIN UNTUK MEMINIMALISASI MAKESPAN PADA PT. HARAPAN WIDYATAMA PERTIWI UNTUK PEMBUATAN PIPA PVC

ABSTRAK. Indonesia merupakan negara yang sedang berkembang di segala bidang, hal

Optimasi Penjadwalan Mesin Produksi Flowshop dengan Metode Campbell Dudek and Smith (CDS) dan Nawaz Enscore Ham (NEH) pada Departemen Produksi Massal

BAB 1 PENDAHULUAN. 1-1 Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. 1-1 Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. pemanfaatan teknologi informatika semakin meluas baik dalam bidang bisnis

PERENCANAAN PENJADWALAN PRODUKSI PADA PT HARAPAN WIDYATAMA PERTIWI UNTUK PRODUK PIPA PVC

Indeks Produksi Industri Sedang Besar

PENGANTAR DAN UCAPAN TERIMA KASIH...

BAB 3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH

BAB 3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH

Diagram Alir Penelitian Langkah-langkah yang dilakukan dalam penelitian ini dapat dilihat pada Gambar 1.1.

BAB I PENDAHULUAN. Persaingan bisnis yang semakin kompetitif membuat perusahaan

PENGEMBANGAN MODEL PENJADWALAN MENGGUNAKAN TEKNIK SISIPAN (INSERTION TECHNIQUE)

BAB I PENDAHULUAN. Sumber : PT. Dirgantara Indonesia (Persero) Departemen Machining, 2014

PENJADWALAN PRODUKSI DENGAN METODE TABU SEARCH PADA LANTAI PABRIK PADA PD. ANEKA INDUSTRI DAN JASA (PDAIJ) SUMATERA UTARA.

DAFTAR ISI. ABSTRAK... iv KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... vii. DAFTAR GAMBAR... xii. DAFTAR TABEL...xvii BAB I PENDAHULUAN Tujuan...

Universitas Kristen Maranatha

MODEL PENJADWALAN BATCH PADA JOB SHOP DENGAN KELOMPOK MESIN HETEROGEN UNTUK MEMINIMASI TOTAL WAKTU TINGGAL AKTUAL

PENJADWALAN PRODUKSI DI LINE B MENGGUNAKAN METODE CAMPBELL-DUDEK-SMITH (CDS)

BAB I PENDAHULUAN. 1-1 Universitas Kristen Maranatha

PENJADWALAN PRODUKSI DENGAN METODE BRANCH AND BOUND PADA PT. XYZ

BAB I PENDAHULUAN I-1

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

Transkripsi:

ABSTRAK PT Kerta Laksana merupakan perusahaan manufaktur berskala internasional yang membuat berbagai jenis mesin, dimana setiap pesanan dikerjakan sesuai dengan permintaan dan keinginan konsumen (job order). Penjadwalan yang dilakukan oleh perusahaan saat ini, berdasarkan skala prioritas pengerjaan, yaitu mendahulukan pengerjaan komponen-komponen secara berurutan yang didasarkan pada pengalaman perusahaan selama memproduksi screw conveyor. Dengan metode penjadwalan tesebut, tidak dapat diketahui urutan jadwal kerja yang optimal untuk menghasilkan makespan yang paling minimum, sehingga sering terjadi mesin-mesin produksi menunggu (delay). Untuk mengatasi permasalahan tersebut diusulkan menggunakan dua buah alternatif metode, yaitu metode simulated annealing dan metode non-delay untuk meminimasi makespan proses pembuatan screw conveyor. Sebelum digunakan untuk memecahkan permasalahan yang dihadapi perusahaan, maka terlebih dahulu perlu dilakukan pengembangan metode menggunakan software Delphi, kemudian hasil software diuji validitas dengan perhitungan yang dilakukan secara manual. Selain itu, dilakukan pula pengujian metode terbaik, yang membandingkan antara metode perusahaan, metode jadwal aktif, metode simulated annealing, dan metode non-delay. Metode perusahaan menghasilkan nilai makespan sebesar 874 menit dengan delay sebesar 8,394 menit dan rata-rata tingkat utilisasi penggunaan mesin sebesar 19.97%, metode simulated annealing menghasilkan nilai makespan sebesar 488 menit dengan delay sebesar 3,762 menit dan tingkat utilisasi penggunaan mesin sebesar 35.76%, dan metode non-delay menghasilkan nilai makespan sebesar 494 menit dengan delay sebesar 3,834 menit dan tingkat utilisasi penggunaan mesin sebesar 35.32%. Dengan demikian, pihak perusahaan dapat menghemat waktu pengerjaan screw conveyor sebesar 386 menit (44.16%), penurunan delay sebesar 4,632 menit (55.18%), dan peningkatan rata-rata utilisasi penggunaan mesin sebesar 15.79%. Oleh karena itu, keterlambatan penyelesaian pesanan dapat ditekan, efisiensi penggunaan mesin meningkat, sehingga kepercayaan konsumen dapat dipertahankan. iv

DAFTAR ISI ABSTRAK... iv KATA PENGANTAR... v DAFTAR ISI... vii DAFTAR TABEL... x DAFTAR GAMBAR... xii DAFTAR LAMPIRAN... xiv BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian... 1-1 1.2 Identifikasi Masalah... 1-2 1.3 Pembatasan Masalah dan Asumsi... 1-2 1.3.1 Pembatasan Masalah... 1-2 1.3.2 Asumsi... 1-2 1.4 Perumusan Masalah... 1-3 1.5 Tujuan Penelitian... 1-3 1.6 Sistematika Penulisan... 1-3 BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penjadwalan... 2-1 2.1.1 Pengertian Penjadwalan... 2-1 2.1.2 Masukan untuk Penjadwalan... 2-2 2.1.3 Notasi dan Istilah Penjadwalan... 2-3 2.1.4 Klasifikasi Penjadwalan... 2-5 2.1.5 Jenis-jenis Jadwal yang dihasilkan pada Penjadwalan Job Shop... 2-12 2.2 Metode Simulated Annealing... 2-14 2.2.1 Konsep Simulated Annealing... 2-14 2.2.2 Algoritma Simulated Annealing... 2-15 2.2.3 Metode Simulated Annealing untuk Penjadwalan Job Shop... 2-17 2.3 Peta Kerja... 2-18 2.3.1 Macam-macam Peta Kerja... 2-18 vii

2.3.2 Peta Proses Operasi... 2-19 2.3.2.1 Kegunaan Peta Proses Operasi... 2-20 2.3.2.2 Prinsip-prinsip Peta Proses Operasi.... 2-20 2.3.2.3 Analisis Suatu Peta Proses Operasi... 2-21 BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metodologi Penelitian... 3-1 3.2 Keterangan Metodologi Penelitian... 3-4 3.3 Langkah-langkah Pengolahan Data Menggunakan Metode Simulated Annealing... 3-6 3.4 Penjelasan Langkah-langkah Pengolahan Data Menggunakan Metode Simulated Annealing... 3-9 3.5 Langkah-langkah Pengolahan Data untuk Jadwal Awal Job Shop Menggunakan Metode Jadwal Aktif... 3-13 3.6 Penjelasan Langkah-langkah Pengolahan Data untuk Jadwal Awal Job Shop Menggunakan Metode Jadwal Aktif... 3-14 3.7 Langkah-langkah Pengolahan Data Menggunakan Metode Jadwal Non-Delay... 3-16 3.8 Penjelasan Langkah-langkah Pengolahan Data Menggunakan Metode Non-Delay... 3-17 3.9 Langkah-langkah Penjadwalan Perusahaan... 3-19 3.10 Penjelasan Langkah-langkah Penjadwalan Perusahaan... 3-20 BAB 4 PENGUMPULAN DATA 4.1 Data Umum Perusahaan... 4-1 4.1.1 Sejarah Singkat Perusahaan... 4-1 4.1.2 Struktur Organisasi dan Deskripsi Perusahaan... 4-1 4.1.3 Waktu Kerja... 4-8 4.1.4 Tenaga Kerja... 4-9 4.2 Peta Proses Operasi... 4-9 4.3 Proses Produksi Screw Conveyor... 4-9 4.4 Gambar Produk... 4-10 4.5 Data Mesin/Peralatan yang digunakan... 4-13 viii

4.6 Data Waktu Siap Setiap Mesin Pengerjaan Komponenkomponen Screw Conveyor... 4-13 4.7 Penentuan Due Date... 4-14 BAB 5 PENGOLAHAN DATA DAN ANALISIS 5.1 Pengolahan Data... 5-1 5.2 Pengolahan Data Manual Metode Simulated Annealing... 5-7 5.3 Pengolahan Data Menggunakan Metode Non-Delay... 5-29 5.4 Analisis... 5-31 5.4.1 Analisis Kelemahan Metode Penjadwalan Perusahaan... 5-31 5.4.2 Analisis Validasi Software... 5-32 5.4.3 Analisis Parameter... 5-34 5.4.4 Analisis Perbandingan Metode Terbaik... 5-37 5.4.5 Analisis Makespan untuk Seluruh Metode yang digunakan dalam Pengolahan Data... 5-38 5.4.6 Analisis Delay untuk Seluruh Metode yang digunakan dalam Pengolahan Data... 5-39 5.4.7 Analisis Tingkat Utilisasi Penggunaan Mesin untuk Seluruh Metode yang digunakan dalam Pengolahan Data... 5-41 5.4.8 Analisis Manfaat Metode Penjadwalan Usulan... 5-42 BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN 6.1 Kesimpulan... 6-1 6.1 Saran... 6-3 DAFTAR PUSTAKA... xv LAMPIRAN KOMENTAR DOSEN PENGUJI DATA PENULIS ix

DAFTAR TABEL Tabel Judul Halaman Tabel 4.1 Waktu Kerja PT Kerta Laksana 4-8 Tabel 4.2 Tenaga Kerja di PT Kerta Laksana 4-9 Tabel 4.3 Mesin/Peralatan yang digunakan 4-13 Tabel 4.3 Waktu Siap Mesin 4-14 Tabel 5.1 Matriks Routing Proses 5-1 Tabel 5.2 Matriks Waktu Proses 5-2 Tabel 5.3 Rangkuman Pengolahan Data Menggunakan Metode Perusahaan 5-5 Tabel 5.4 Rangkuman Pencarian Solusi Awal Job Shop 5-8 Tabel 5.5 Rangkuman Pengolahan Data Menggunakan Metode Simulated Annealing untuk T=80 C 5-19 Tabel 5.6 Rangkuman Pengolahan Data Menggunakan Metode Simulated Annealing untuk T=64 C 5-20 Tabel 5.7 Rangkuman Pengolahan Data Menggunakan Metode Simulated Annealing untuk T=51.2 C 5-22 Tabel 5.8 Rangkuman Pengolahan Data Menggunakan Metode Simulated Annealing untuk T=40.96 C 5-23 Tabel 5.9 Rangkuman Pengolahan Data Menggunakan Metode Simulated Annealing untuk T=32.77 C 5-25 Tabel 5.10 Rangkuman Pencapaian Solusi Terbaik (C0) Menggunakan Metode Simulated Annealing 5-26 Tabel 5.11 Rangkuman Pengolahan Data Menggunakan Metode Non-Delay 5-29 Tabel 5.12 Perbandingan Makespan 5-31 Tabel 5.13 Perbandingan Total Delay 5-31 Tabel 5.14 Perbandingan Rata-rata Tingkat Utilisasi Penggunaan x

Mesin 5-31 Tabel Judul Halaman Tabel 5.15 Rangkuman Validasi Software 5-33 Tabel 5.16 Makespan yang dihasilkan Pengujian Parameter CR pada Kasus A 5-35 Tabel 5.17 Persentase Pencapaian Makespan Terkecil Pengujian Pengujian Parameter CR pada Kasus A 5-36 Tabel 5.18 Perbandingan Makespan Contoh Kasus untuk Seluruh Metode 5-37 Tabel 5.19 Perbandingan Makespan Seluruh Metode 5-38 Tabel 5.20 Perbandingan Delay Metode Perusahaan dengan Metode Simulated Annealing 5-39 Tabel 5.21 Perbandingan Delay Metode Non-Delay dengan Metode Simulated Annealing 5-40 Tabel 5.22 Rangkuman Penurunan Delay Metode Simulated Annealing Terhadap Metode Lainnya 5-40 Tabel 5.23 Perbandingan Tingkat Utilisasi Penggunaan Mesin Seluruh Metode 5-41 Tabel 5.24 Hasil Makespan, Total Delay, dan Rata-rata Tingkat Utilisasi Penggunaan Mesin 5-42 xi

DAFTAR GAMBAR Gambar Judul Halaman Gambar 2.1 Pola Aliran Pure Flow Shop 2-10 Gambar 2.2 Pola aliran Generale Flow Shop 2-11 Gambar 2.3 Tipe Mesin Pada Job Shop 2-11 Gambar 2.4 Flowchart Standar Metode Simulated Annealing 2-16 Gambar 2.5 Graph 2-17 Gambar 3.1 Metodologi Penelitian 3-1 Gambar 3.2 Langkah-langkah Pengolahan Data Menggunakan Metode Simulated Annealing 3-6 Gambar 3.3 Langkah-langkah Pengolahan Data untuk Jadwal Awal Job Shop Menggunakan Metode Jadwal Aktif 3-13 Gambar 3.4 Langkah-langkah Pengolahan Data Menggunakan Metode Non-Delay 3-16 Gambar 3.5 Langkah-langkah Penjadwalan Perusahaan 3-19 Gambar 4.1 Struktur Organisasi PT Kerta Laksana 4-2 Gambar 4.2 Screw Conveyor Tampak Depan 4-10 Gambar 4.3 A-A 4-10 Gambar 4.4 Screw Conveyor Tampak Samping 4-10 Gambar 4.5 Pipa Screw 4-11 Gambar 4.6 Pipa Screw Berikut Blade dan Blade Pembalik 4-11 Gambar 4.7 Flens Corong 4-11 Gambar 4.8 Blade 4-11 Gambar 4.9 Flens U 4-11 Gambar 4.10 Penutup Jaket Pendingin 4-12 Gambar 4.11 Sekat 4-12 Gambar 4.12 Dudukan Motor 4-12 Gambar 4.13 Rencana Pengerjaan Pesanan Screw Conveyor 4-14 xii

Gambar Judul Halaman Gambar 5.1 Notasi 5-4 Gambar 5.2 Graph Awal 5-10 Gambar 5.3 Graph Jadwal Aktif 5-11 Gambar 5.4 Lintas Kritis untuk T=100 C 5-12 Gambar 5.5 Graph Simulated Annealing T0=100 C ; N=1 5-13 Gambar 5.6 Graph Simulated Annealing T0=100 C ; N=2 5-15 Gambar 5.7 Graph Simulated Annealing T0=100 C ; N=3 5-17 Gambar 5.8 Lintas Kritis untuk T=80 C 5-18 Gambar 5.9 Lintas Kritis untuk T=64 C, Alternatif 1 5-19 Gambar 5.10 Lintas Kritis untuk T=64 C, Alternatif 2 5-20 Gambar 5.11 Lintas Kritis untuk T=51.2 C, Alternatif 1 5-21 Gambar 5.12 Lintas Kritis untuk T=51.2 C, Alternatif 2 5-21 Gambar 5.13 Lintas Kritis untuk T=40.96 C, Alternatif 1 5-22 Gambar 5.14 Lintas Kritis untuk T=40.96 C, Alternatif 2 5-23 Gambar 5.15 Lintas Kritis untuk T=32.77 C, Alternatif 1 5-24 Gambar 5.16 Lintas Kritis untuk T=32.77 C, Alternatif 2 5-24 Gambar 5.17 Rangkuman Pengujian Parameter T0 5-34 Gambar 5.18 Rangkuman Pengujian Parameter CR 5-35 Gambar 5.19 Rangkuman Pengujian Parameter Nmax 5-36 xiii

DAFTAR LAMPIRAN Lampiran Judul Halaman 1 Peta Proses Operasi L1-1 2 Pengolahan Data Kasus Perusahaan Menggunakan Metode Perusahaan L2-1 3 Pengolahan Data Kasus Perusahaan Menggunakan Metode Simulated Annealing L3-1 4 Pengolahan Data Kasus Perusahaan Menggunakan Metode Non-Delay L4-1 5 Panduan Penggunaan Software Simulated Annealing L5-1 6 Uji Parameter L6-1 xiv