BAB III METODE PENELITIAN. mendeskripsikan data yang diperoleh. Sebagaimana dijelaskan oleh. Sukmadinata (2012: 53) sebagai berikut:

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif. Arikunto (2006: 12) Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. obyek penelitian adalah para pengguna software akuntansi pada perusahaanperusahaan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. sampel auditor internal pada perusahaan perusahaan tersebut. Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. yang terdaftar di Dinas Koperasi & UKM Raden Panji Suroso Malang.

BAB III METODE PENELITIAN. Waktu penelitian bulan Maret sampai bulan April 2015.

Bab III METODELOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini yaitu korelatif explonaratif dan menggunakan

BAB III METODE PENELITIAN. pengukuran kualitas website Untag. Secara singkat dapat dilihat pada Gambar 3.1

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. menjadi sampel dalam penelitian mengenai pengaruh harga, kualitas produk, citra merek

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Universitas Mercu Buana Jakarta, hal tersebut

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. menganalisis dan menyajikan fakta yang ada secara sistematik. 1. Sumber data dalam penelitian ini meliputi: 2

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Akademi Keperawatan Karangnyar 17

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Pada bab ini menjelaskan tahapan yang dilakukan dalam penelitian dengan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian dilakukan terhadap dua lokasi penelitian yaitu :

III METODE PENELITIAN. Lampung, di kelas IV. Di sekolah tersebut ada 3 kelas IV, yakni kelas IV A 23

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODELOGI PENELITIAN. juga terdapat data-data yang berasal dari pihak Solo Grand Mall dan

BAB III METODE PENELITIAN. diartikan sebagai metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB III METODELOGI PENELITIAN. kuantitatif deskriptif. Metode penelitian kuantitatif merupakan salah satu jenis

BAB III METODE PENELITIAN

pandangan terhadap pekerjaan antara laki-laki dan perempuan. 2. Program Studi

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN. alat ukur yang digunakan dalam penelitian. Tabel 5.1 Hasil Uji Validitas. Variable Corrcted item total R tabel Keterangan

BAB III METODE PENELITIAN. perumusan masalah yang teridentifikasi, pengumpulan dasar teori yang

BAB III METODE PENELITIAN. dan sesuai dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dan verifikatif. Menurut

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. penyusunan metode dalam pengumpulan data, penyusunan instrumen, hingga

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan hubungan kausal yakni hubungan yang bersifat sebab akibat. Dalam

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian ini yaitu mahasiswa pada program studi Akuntansi terakreditasi A

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. pada filsafat positivisme, digunakan untuk meneliti pada populasi atau sampel

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODELOGI PENELITIAN

research) yaitu pengamatan langsung ke obyek yang diteliti guna mendapatkan data yang relevan. Penelitian ini termasuk penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN Jenis Penelitian Penelitian yang akan dilakukan merupakan penelitian kuantitatif yaitu metode

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. variabel-variabel yang diduga mampu memprediksi minat mahasiswa untuk

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. yang menjadi sasaran atau tujuan penelitian. Dalam penyusunan skripsi ini,

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. nasabah bank umum yang diambil secara acak di DIY. pengukuran atau alat pengambilan data langsung pada subjek sebagai

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini termasuk ke dalam penelitian ex post facto. Menurut

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. kuantitatif yang mementingkan adanya variable-variabel sebagai obyek penelitian

BAB III METODE PENELITIAN 3.1. VARIABEL PENELITIAN DAN DEFINISI OPERASIONAL

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. sejak Maret 2017 sampai dengan Agustus Semesta Jl. Kemanggisan raya no 19 Jakarta Barat.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. objektif, valid, dan reliabel tentang suatu hal (variabel tertentu). Subjek adalah

BAB III METODE PENELITIAN. Lokasi Penelitian dilaksanakan di SMA Negeri 1 Kampar Timur dan waktu

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Adapun metode penelitian yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini termasuk dalam penelitian survei. Penelitian survei

BAB III METODE PENELITIAN. Alasan penentuan Kantor Akuntan Publik (KAP) di Kota Malang sebagai objek

BAB IV ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. penelitian, objek penelitian ini menjadi sasaran dalam penelitian untuk

BAB III METODE PENELITIAN

A. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Variabel. 1) Variabel bebas ( variabel independen): faktor internal (X 1 ) serta faktor

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan kuesioner sebagai alat pengumpulan data yang pokok.

BAB III METODE PENELITIAN. data sekunder. Data primer merupakan sumber data penelitian yang

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. orang, obyek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan

BAB III METODE PENELITIAN. (Dinas Pendapatan Daerah) Kota Malang yang terletak di Jalan Mayjen Sungkono

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. kuantitatif adalah sebagai penelitian yang menekankan pada pengujian teori-teori

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. jumlah sampel, nilai minimum, nilai maksimum, rata-rata (mean) dan standar

Transkripsi:

42 BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dikarenakan data yang diambil dalam bentuk angka-angka yang akan dianalisis secara statistik, kemudian dijabarkan secara deskriptif karena hasilnya akan diarahkan untuk mendeskripsikan data yang diperoleh. Sebagaimana dijelaskan oleh Sukmadinata (2012: 53) sebagai berikut: Penelitian kuantitatif didasari oleh filsafat positivisme yang menekankan fenomena-fenomena objektif dan dikaji secara kuantitatif. Maksimalisasi objektifitas desain penelititan ini dilakukan dengan menggunakan angka-angka, pengolahan statistik, struktur dan percobaan kontrol. Penelitian ini berbentuk penelitian non eksperimen dengan jenis desain Korelasi-kausal atau ekpos fakto. Penelitian ekspos fakto (expost facto research) meneliti hubungan sebab-akibat yang tidak dimanipulasi atau diberi perlakuan (dirancang dan dilaksanakan) oleh peneliti (Sukmadinata, 2012: 55). B. Variabel Penelitian Adapun variabel-variabel yang terdapat dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Variabel bebas (X1) Variabel bebas (X1) pada penelitian ini adalah minat baca siswa. Aspek minat membaca meliputi kesenangan membaca, kesadaran akan

43 manfaat membaca, frekuensi membaca dan jumlah buku bacaan yang pernah dibaca (Sudarsana dan Bastiano, 2010: 4.27). Peneliti dapat membatasi bahwa indikator minat baca yakni: a. Kesenangan membaca b. Kesadaran akan manfaat membaca c. Frekuensi membaca d. Jumlah buku bacaan yang pernah dibaca 2. Variabel bebas (X2) Variabel bebas (X2) pada penelitian ini adalah Kecerdasan Emosional siswasiswa. Aspek Kecerdasan Emosi menurut Daniel Goleman (2003: 513-514) yaitu meliputi: kesadaran diri, pengaturan diri, motivasi, empati dan ketrampilan sosial. Indikator Kecerdasan Emosional pada penelitian ini yakni: a. Kesadaran diri b. Pengaturan diri c. Motivasi d. Empati e. Keterampilan sosial 3. Variabel terikat (Y) Variabel terikat (yang dipengaruhi) pada penelitian ini adalah hasil belajar siswa. Kajian hasil penilaian formatif dan sumatif dapat memberikan gambaran tentang hasil belajar yang dicapai siswa setelah ia menempuh proses belajar mengajar (Sudjana, 2012: 15).

44 Hasil belajar yang dimaksud pada penelitian ini diperoleh berdasarkan penilaian yang dilakukan oleh guru yakni berupa rata-rata nilai akhir pengetahuan dan keterampilan siswa kelas VII Madrasah Mu allimin Muhammadiyah Yogyakarta Tahun Pelajaran 201/2017. Selanjutnya data hasil belajar siswa kelas VII Madrasah Muallimin dikelompokkan sesuai dengan panduan penilaian oleh Kemendikbud (2015: 43) yakni sebagai berikut: Tabel 1. Panduan Penilaian No. Predikat Keterangan 1. Sangat Baik (A) 8-100 2. Baik (B) 71-85 3. Cukup (C) 5-70 4. Kurang (D) 55 4. Pengaruh Minat Baca dan Kecerdasan Emosional terhadap Hasil Belajar Siswa Hasil belajar adalah kemampuan-kemampuan yang dimiliki oleh siswa setelah ia menerima pengalaman belajarnya (Sudjana, 2012: 22). Faktor internal siswa yang dapat mempengaruhi belajar siswa yaitu adanya minat dan kecerdasan yang dimiliki siswa (Slameto, 2003: 54-71). Minat membaca adalah merasa tertarik dan senang terhadap aktivitas membaca, sehingga dilakukan dengan kemauan sendiri (Sudarsana dan Bastiano, 2010: 4.27). Membaca besar pengaruhnya terhadap belajar. Hampir sebagian besar kegiatan belajar adalah membaca (Slameto 2003: 83-84). Manfaat

45 lain membaca yaitu..akan memperoleh pemahaman yang lebih baik terhadap minat tersebut dibandingkan dengan orang yang kurang berminat terhadap topik tersebut (Sudarsana dan Bastiano, 2010: 4.25). Doug Lennick dalam Goleman (2003: 3) mengatakan bahwa orang juga memerlukan kecakapan emosi untuk memanfaatkan potensi bakat mereka secara penuh. Jadi, berdasarkan beberapa pendapat para ahli diatas dapat disimpulkan bahwa minat baca dan Kecerdasan Emosional merupakan faktor yang berpengaruh terhadap pemahaman belajar siswa yang dapat direpresentasikan dalam bentuk hasil belajar. C. Populasi dan Sampel Populasi pada penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VII Madrasah Mu allimin Muhammadiyah Yogyakarta Tahun Pelajaran 201/2017. Teknik sampling menggunakan teknik Purposive sampling yaitu teknik pengambilan sampel dengan pertimbangan tertentu (Sugiyono, 2015: 85). Sampel dipilih berdasarkan kelompok kelas. Pemilihannya dilakukan pada kelas yang dianggap memiliki karakteristik minat baca, kecerdasan emosional dan hasil belajar Akhlak yang paling bervariasi/berbeda. Cara menentukan jumlah anggota sampel dengan menggunakan Nomogram Herry King (Sugiyono, 2015: 88). Jumlah populasi mencapai 240 siswa, maka penggunaan rumus berdasarkan Nomogram Herry King yaitu sebagai berikut: Jumlah sampel = (Ukuran populasi x Prosentase populasi yang diambil sebagai sampel x Faktor pengali taraf kesalahan 15%) = (240 x 0,13 x 0,875) = 27,3 dibulatkan

4 menjadi 27 siswa. Sedangkan sampel pada penelitian ini adalah kelas VII C Madrasah Mu allimin Muhammadiyah Yogyakarta berjumlah 40 responden. D. Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah angket dan dokumentasi. 1. Angket atau kuesioner Angket (questionnaire) digunakan untuk memperoleh data minat baca dan kecerdasan emosional siswa kelas VII Madrasah Mu allimin Muhammadiyah Yogyakarta. Instrumen angket pada penelitian ini menggunakan skala likert. Skala Likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial (Sugiyono, 2015: 93). Terdapat dua jenis kalimat pernyataan yang disajikan dalam angket, yakni kalimat positif dan negatif. Pertanyaan/pernyataan dalam angket perlu dibuat kalimat positif dan negatif agar responden dalam memberikan jawaban setiap pertanyaan lebih serius dan tidak mekanistis (Sugiyono, 2015: 143). Urutan item pernyataan dibuat acak dan dimulai dari yang bersifat umum menuju yang khusus. Urutan pertanyaan dalam angket, dimulai dari yang umum menuju ke hal yang spesifik, atau dari yang mudah menuju ke hal yang sulit, atau diacak (Sugiyono, 2015: 144).

47 Tabel 2. Kisi-kisi Angket Minat Baca No. Aspek Indikator 1. 2. 3. 4. Kesenangan membaca Kesadaran akan manfaat membaca Frekuensi Membaca Jumlah buku bacaan yang pernah dibaca Ketertarikan membaca Meminjam buku perpustakaan Menambah pengetahuan Memperluas wawasan Memperoleh informasi Positif Nomor Item Negatif Nomor Item 1, 20 8, 23 2 7 21 22 10 12 17 Jml Kebiasaan harian 11 5 Membaca di waktu 3, 1 13, 19 luang Kuantitas buku yang dibaca 9, 18 15, 24 Intensitas membaca / meminjam buku 14 4 Jumlah 24 Tabel 3. Kisi-kisi Angket Kecerdasan Emosional No. Aspek Indikator 1. 2. Kesadaran diri Pengaturan diri 3. Motivasi Pengambilan keputusan diri Positif Nomor Item Negatif Nomor Item 25 44 Kepercayaan diri 3 29 Kesadaran akan kemampuan diri Menahan gejolak emosi Pulih dari tekanan emosi Sanggup menunda kenikmatan pragmatis Bertahan hadapi kegagalan 53 47 45 54 28 40. 4 49 Jml 31 2

48 4. Empati 5. Ketrampilan sosial Bertindak efektif 50 52 Hasrat untuk bertindak Hubungan saling percaya Merasakan perasaan orang lain 51 48 41 35 33 37 Menyelaraskan diri 34 38 Bermusyawarah dan mempengaruhi 39 43 Kerjasama tim 32 27 Kelancaran interaksi 42 30 Jumlah 30 2. Dokumentasi Dokumentasi menurut Arikunto (2013: 274) adalah: Metode dokumentasi yaitu mencari data mengenai hal-hal atau variabel yang berupa catatan, transkip, buku, surat kabar, majalah, prasasti, notulen rapat, lengger, agenda dan sebagainya. Pengumpulan data melalui dokumentasi untuk memperoleh data hasil belajar Akhlak siswa kelas VII Madrasah Mu allimin Muhammadiyah Yogyakarta. E. Validitas-Reliabilitas 1. Uji Validitas Validitas instrumen menunjukkan bahwa hasil dari suatu pengukuran menggambarkan segi atau aspek yang diukur (Sukmadinata, 2012: 228). Penelitian ini menggunakan jenis uji validitas konstruk.

49 Rumus yang digunakan untuk uji validitas konstruk dengan teknik korelasi product moment (Siregar, 2015: 48). Uji Validitas dapat dihitung menggunakan bantuan aplikasi komputer SPSS (Statistical Product and service solutions) versi 1. Setiap item instrumen dapat dikatakan valid apabila koefisien korelasi product moment > r-tabel ( ; n-2) n = jumlah sampel (Siregar, 2015: 48). Selanjutnya item yang lolos uji validitas akan disebarkan kepada responden guna pengambilan data. 2. Uji Realibilitas yakni: Pengertian uji reliabilitas menurut Sukmadinata (2012: 229-230) Reliabilitas berkenaan dengan tingkat keajegan atau ketetapan hasil pengukuran. Suatu instrumen memiliki tingkat reliabilitas yang memadai, bila instrumen tersebut digunakan mengukur aspek yang diukur beberapa kali hasilnya sama atau relatif sama. Pengujian realibilitas instrumen menggunakan teknik Alpha Cronbach dengan menggunakan bantuan aplikasi komputer SPSS (Statistical Product and service solutions) versi 1. Menurut Siregar (2015: 57) Teknik Alpha Cronbach dapat digunakan untuk menentukan apakah suatu instrumen penelitian reliabel atau tidak. Kriteria suatu instrumen dikatakan reliabel, bila koefisien reliabilitas (r 11 ) > 0,.

50 F. Analisis Data 1. Uji Statistik Deskriptif Statistik deskriptif adalah statistik yang digunakan untuk menganalisis data dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah terkumpul. Termasuk dalam statistik ini antara lain adalah penyajian data melalui tabel, grafik, diagram lingkaran, pictogram, modus, median, mean, desil, persentil, perhitungan penyebaran data melalui perhitungan rata-rata dan standar deviasi, perhitungan prosentase (Sugiyono, 2015: 147-148). 2. Uji Asumsi Klasik Sebelum memasuki analisis Uji Regresi, maka terlebih dahulu instrumen harus melakukan Uji Asumsi Klasik, yakni meliputi: a. Uji Normalitas Sebelum pengujian hipotesis dilakukan, maka data setiap variabel yang akan dianalisis harus berdistribusi normal yang diuji melalui pengujian normalitas data (Sugiyono, 2015: 172). Untuk melakukan uji normalitas data kita menggunakan uji Kolmogorof- Smirnov (Tuhuleley, 2015: 35). Dasar pengambilan keputusan dalam uji normalitas yakni: 1) Jika nilai signifikansi lebih besar dari 0,05 maka data tersebut berdistribusi normal. 2) Jika nilai signifikansi lebih kecil dari 0,05 maka data tersebut tidak berdistribusi normal.

51 b. Uji Linearitas Uji linieritas bertujuan untuk mengetahui apakah dua variabel mempunyai hubungan yang liniear secara signifikan atau tidak. Data yang baik seharusnya terdapat hubungan yang linier antara variabel independen (X) dengan variabel terikat (Y). Dasar pengambilan keputusan dalam uji linearitas adalah sebagai berikut: 1) Jika nilai signifikansi lebih besar dari 0,05 maka terdapat hubungan linear secara signifikan antara variabel bebas (X) dengan variabel terikat (Y). 2) Jika nilai signifikansi lebih kecil dari 0,05 maka tidak terdapat hubungan linear secara signifikan antara variabel bebas (X) dengan variabel terikat (Y). c. Uji Multikolinieritas Uji multikolinieritas bertujuan untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas. Model regresi yang baik mengisyaratkan tidak adanya masalah multikolonieritas (Tuhuleley, 2015: 82). Dasar pengambilan keputusan pada uji multikolinieritas dapat dilakukan dengan dua cara: 1) Melihat nilai Tolerance a) Jika nilai Tolerance lebih besar dari 0,10 maka artinya tidak terjadi multikolinieritas.

52 b) Jika nilai Tolerance lebih kecil dari 0,10 maka artinya terjadi multikolinieritas. 2) Melihat nilai VIF (Variance Inflation Factor) a) Jika nilai VIF lebih kecil dari 10,00 maka artinya tidak terjadi multikolinieritas. b) Jika nilai VIF lebih besar dari 10,00 maka artinya terjadi multikolinieritas. d. Uji Heteroskedastisitas Menurut Ghazali (2011: 139) uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain. Model regresi yang baik mengisyaratkan tidak adanya masalah heteroskedastisitas (Tuhuleley, 2015: 82). Uji heteroskedastisitas pada penelitian ini dengan menggunakan uji Glejser Dasar pengambilan keputusan pada Uji Heteroskedastisitas yakni: 1) Jika nilai signifikansi lebih besar dari 0,05 maka berarti tidak terjadi heteroskedastisitas. 2) Jika nilai signifikansi lebih kecil dari 0,05 maka berarti terjadi heteroskedastisitas. e. Uji Autokorelasi Uji korelasi bertujuan menguji apakah dalam model regresi linier ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t dengan

53 kesalahan pengganggu pada periode t 1 (sebelumnya) (Ghozali, 2011: 110). Jika terjadi korelasi, maka dinamakan ada problem autokorelasi. Model regresi yang baik mengisyaratkan tidak adanya masalah Autokorelasi (Tuhuleley, 2015: 82). Metode pengujian autokorelasi menggunakan uji Durbin- Watson. Tuhuleley (2015: 85) mengemukakan aturan penyimpulannya adalah sebagai berikut: 1) du < d < 4 du, tidak terjadi autokorelasi 2) d < dl, atau d > 4 dl, terjadi autokorelasi 3) dl < d < du, atau 4 du < d < 4 dl, tidak ada kesimpulan 3. Uji Hipotesis Regresi Linier Berganda Regresi Linier Berganda adalah untuk mengetahui pengaruh satu atau lebih variabel bebas (independent) terhadap satu variabel tak bebas (dependent) (Siregar, 2015: 301). Oleh karena penelitian ini menggunakan dua variabel bebas, maka analisis statistik yang digunakan adalah uji regresi linier berganda. Adapun pengujiannya dengan menggunakan bantuan program komputer SPSS versi 1 for windows. Beberapa langkah yang dilakukan dalam analisis Regresi Linier Berganda akan dijelaskan sebagai berikut: a. Uji t Uji statistik t pada dasarnya menunjukkan seberapa jauh pengaruh satu variabel penjelas/independen secara individual dalam menerangkan variabel dependen (Ghazali, 2011: 98). Berdasarkan

54 perhitungan aplikasi SPSS versi 1 for windows, maka nilai t hitung dan nilai signifikansi uji t dapat diperoleh dari tabel output Coefficient. Kaidah pengujian uji t menurut Siregar (2015: 305) adalah sebagai berikut: 1) Jika, - t tabel t hitung t tabel, maka Ho diterima. 2) Jika, t hitung > t tabel, maka Ho ditolak. Berdasarkan nilai signifikansi hasil output SPSS: 1) Jika nilai Sig. < 0,05 maka variabel bebas berpengaruh signifikan terhadap variabel terikat. 2) Jika nilai Sig. > 0,05 maka variabel bebas tidak berpengaruh signifikan terhadap variabel terikat. b. Uji F Uji statistik F pada dasarnya menunjukkan semua variabel independen atau bebas yang dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh secara bersama-sama terhadap variabel dependen/terikat (Ghazali, 2011: 98). Berdasarkan perhitungan aplikasi SPSS versi 1 for windows, maka nilai F hitung dan nilai signifikansi uji F dapat diperoleh dari tabel output ANOVA. Kaidah pengujian uji F menurut Siregar (2015: 304) yaitu: 1) Jika, F hitung F tabel, maka terima Ho 2) Jika, F hitung F tabel, maka tolak Ho Dasar pengambilan keputusan uji F berdasarkan nilai signifikansi:

55 1) Jika nilai signifikansi < 0,05, maka variabel independen secara bersama-sama berpengaruh signifikan terhadap variabel independen. 2) Jika nilai signifikansi > 0,05, maka variabel independen secara bersama-sama tidak berpengaruh signifikan terhadap variabel independen. c. Uji Koefisien Determinasi Koefisien determinasi adalah untuk mengetahui seberapa besar sumbangan (kontribusi) yang diberikan variabel X terhadap perubahan variabel Y (Siregar, 2015: 290). Berdasarkan perhitungan aplikasi SPSS versi 1 for windows, maka nilai koefisien determinasi (R Square) dapat diperoleh dari tabel output Model Summary.