PERANCANGAN TAPAK II DESTI RAHMIATI, ST, MT

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III: GAMBARAN UMUM LOKASI STUDI

KETENTUAN PRASARANA DAN SARANA MINIMAL

BAB IV KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

Lampiran 7: Pertanyaan Kuesioner dan Wawancara

BAB VI HASIL RANCANGAN. terdapat pada Bab IV dan Bab V yaitu, manusia sebagai pelaku, Stadion Raya

BAB IV KONSEP PERANCANGAN

b. Kebutuhan ruang Rumah Pengrajin Alat Tenun

HOTEL RESORT DI DAGO GIRI, BANDUNG

VI. PERENCANAAN LANSKAP PEDESTRIAN SHOPPING STREET

BAB V KONSEP PERANCANGAN

BAB 2 EKSISTING LOKASI PROYEK PERANCANGAN. Proyek perancangan yang ke-enam ini berjudul Model Penataan Fungsi

BAB VI HASIL PERANCANGAN

DAFTAR ISI... HALAMAN JUDUL... HALAMAN PENGESAHAN... ABSTRAK... KATA PENGANTAR... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR TABEL... DAFTAR DIAGRAM...

BAB VI HASIL RANCANGAN

BAB V KONSEP PERANCANGAN

BAB V KONSEP DAN PROGRAM DASAR PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

V. KONSEP Konsep Dasar Pengembangan Konsep

BABV LAPORAN PERANCANGAN. D C o H, B. Gb.79 Zoning Site plan. Ruang tapak mempertahankan bentuk kontur yang dipadukan dengan

BAB V KONSEP. mengasah keterampilan yaitu mengambil dari prinsip-prinsip Eko Arsitektur,

BAB IV : KONSEP. 4.1 Konsep Dasar. Permasalahan & Kebutuhan. Laporan Perancangan Arsitektur Akhir

BAB VI HASIL PERANCANGAN

BAB VI KESIMPULAN. berdasarkan kebutuhan pengguna? 6.1 Penilaian Pengguna Mengenai Komponen Setting Fisik Ruang Terbuka Publik Kawasan Eks MTQ

PERANCANGAN KOTA. Lokasi Alun - Alun BAB III

BAB V KONSEP. V. 1. Konsep Dasar. Dalam merancang Gelanggang Olahraga di Kemanggisan ini bertitik

BAB 5 KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

BAB V PROGRAM DASAR PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB V KONSEP PERENCANAAN

BAB VII RENCANA. 7.1 Mekanisme Pembangunan Rusunawa Tahapan Pembangunan Rusunawa

Terdapat 3 (tiga) metode dalam memarkir kendaraan, diantaranya adalah:

II. TINJAUAN PUSTAKA. alami maupun buatan manusia, yang merupakan total dari bagian hidup manusia

BAB 6 HASIL PERANCANGAN. konsep Hibridisasi arsitektur candi zaman Isana sampai Rajasa, adalah candi jawa

BAB II TINJAUAN PUSTAKA


BAB 5 KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN. dengan lingkungannya yang baru.

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

Pengembangan RS Harum

BAB IV ANALISA TAPAK

BAB V KONSEP PERANCANGAN PASAR. event FESTIVAL. dll. seni pertunjukan

BAB V ANALISIS SINTESIS

VII. RENCANA TAPAK. Tabel 15. Matriks Rencana Pembagian Ruang, Jenis Aktivitas dan Fasilitas (Chiara dan Koppelman, 1990 dan Akmal, 2004)

PUSAT MODIFIKASI MOBIL BAB V KONSEP PERANCANGAN KONSEP METAFORA PADA BANGUNAN Beban angin pada ban lebih dinamis.

BAB III METODE PERANCANGAN. daksa yang dapat menerima segala umur dan kelas sosial, memudahkan

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN. yang mampu mengakomodasi kebutuhan dari penghuninya secara baik.

BAB V KONSEP PERANCANGAN

BAB VI KONSEP RANCANGAN

KUESIONER KENYAMANAN PENGGUNA

Asrama Mahasiswa Universitas Atma Jaya Yogyakarta

BAB VI KLASIFIKASI KONSEP DAN APLIKASI RANCANGAN. dirancang berangkat dari permasalahan kualitas ruang pendidikan yang semakin

BAB VI HASIL RANCANGAN. dalam perancangan yaitu dengan menggunakan konsep perancangan yang mengacu

Gambar 5.1. Zoning Ruang (sumber:konsep perancangan.2012)

BAB V. KONSEP PERANCANGAN

BAB VI HASIL RANCANGAN. Perancangan Kembali Citra Muslim Fashion Center di Kota Malang ini

Pokok Bahasan Pedoman Pelaksanaan Pembangunan Tapak. Subject Matter Expert Ir. Irina Mildawani, MT. Agus Suparman, ST., MT.

BAB III METODE PERANCANGAN. Dalam proses perancangan Kepanjen Education Park ini dibutuhkan

BAB 5 KONSEP PERANCANGAN. adalah High-Tech Of Wood. Konsep High-Tech Of Wood ini memiliki pengertian

II. TINJAUAN PUSTAKA. desain taman dengan menggunakan tanaman hias sebagai komponennya

Structure As Aesthetics of sport

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 2010). Aksesibilitas adalah konsep yang luas dan fleksibel. Kevin Lynch

BAB 5 KONSEP PERANCANGAN

BAB V KESIMPULAN 5.1 Kondisi Sistem Setting dan Livabilitas Ruang Terbuka Publik di Lapangan Puputan

Konsep dasar perancangan pada Sekolah Pembelajaran Terpadu ini terbentuk. dari sebuah pendekatan dari arsitektur prilaku yaitu dengan cara menganalisa

BAB V KONSEP PERANCANGAN. konsep dasar yang digunakan dalam Pengembangan Kawasan Wisata Pantai Boom Di

BAB VI HASIL RANCANGAN. tema Sustainable Architecture yang menerapkan tiga prinsip yaitu Environmental,

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB V KONSEP PERANCANGAN

Perkiraan dan Referensi Harga Satuan Perencanaan

BAB III: DATA DAN ANALISA

MATA KULIAH PERENCANAAN TAPAK

BAB V LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN. kendaraan dan manusia akan direncanakan seperti pada gambar dibawah ini.

LAMPIRAN 1 PERAN ENERGI DALAM ARSITEKTUR

BAB IV ANALISIS PERANCANGAN. 4.1 Analisis Obyek Rancangan Terhadap Kondisi Eksisting

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Jalan adalah prasarana transportasi darat yang meliputi segala bagian jalan,

SEKOLAH MENENGAH TUNANETRA BANDUNG

BAB V KONSEP. marmer adalah Prinsip Sustainable Architecture menurut SABD yang terangkum

BAB V KONSEP PERANCANGAN

PERMUKIMAN SEHAT, NYAMAN FARID BAKNUR, S.T. Pecha Kucha Cipta Karya #9 Tahun 2014 KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM

BAB 6 HASIL RANCANGAN. Konsep dasar rancangan yang mempunyai beberapa fungsi antara lain: 1.

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB V KONSEP. V. 1. Konsep Dasar. Dalam merancang Gelanggang Olahraga ini berdasarkan dari konsep

BAB 4. TINJAUAN UMUM KAWASAN KAMBANG IWAK PALEMBANG

BAB V KONSEP PERANCANGAN. Konsep dasar yang digunakan dalam Perancangan Kembali Terminal Bus. Tamanan Kota Kediri mencangkup tiga aspek yaitu:

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB V KONSEP. V.1 Konsep Perencanaan dan Perancangan. Konsep desain untuk fungsi M al dan Apartemen ini mencoba menampung kegiatankegiatan

BAB VI HASIL RANCANGAN. Redesain terminal Arjosari Malang ini memiliki batasan-batasan

BAB VI KONSEP PERENCANAAN

BAB V KONSEP PERANCANGAN

ANALISIS PENATAAN RUANG PARKIR PASAR CENTRAL KOTA GORONTALO. Lydia Surijani Tatura Fakultas Teknik Universitas Gorontalo

BAB V KONSEP PERANCANGAN

BAB V KONSEP PERANCANGAN. tema perancangan dan karakteristik tapak, serta tidak lepas dari nilai-nilai

ANALISIS DAN PEMECAHAN MASALAH

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN. 5.1 Konsep Tapak Bangunan Pusat Pengembangan dan Pelatihan Mesin Industri Zoning

BAB IV KONSEP PERANCANGAN

BAB IV PEMAHAMAN DAN ANALISIS LAHAN

BAB VI HASIL RANCANGAN. Perancangan Pusat Rekreasi Peragaan IPTEK ini terletak di Batu,karena

BAB IV ANALISA PERENCANAAN

BAB 5 KONSEP PERANCANGAN. Terakota di Trawas Mojokerto ini adalah lokalitas dan sinergi. Konsep tersebut

BAB V KONSEP 5.1 Konsep Tata Ruang Luar Gambar 5.1 Skema Site Plan

BAB VI PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

Transkripsi:

PERANCANGAN TAPAK II DESTI RAHMIATI, ST, MT

DESKRIPSI OBJEK RUANG PUBLIK TERPADU RAMAH ANAK (RPTRA) Definisi : Konsep ruang publik berupa ruang terbuka hijau atau taman yang dilengkapi dengan berbagai permainan menarik, pengawasan CCTV, fasilitas olahraga seperti jogging track dan ruangan-ruangan yang melayani komuniti yang ada di sekitarnya seperti ruang perpustakaan, PKK mart, ruang laktasi dan lainnya. Lokasi RPTRA : RPTRA dibangun tidak pada lokasi strategis, namun berada di tengah permukiman warga, terutama lapisan bawah dan padat penduduk, sehingga manfaatnya bisa dirasakan oleh warga di sekitarnya.

DESKRIPSI OBJEK FASILITAS : - Taman (Ruang Terbuka Hijau) - Arena Bermain - Fasilitas Olahraga (Jogging Track, Batu Refleksi, Jalur Sepeda/ Skate Park) - Ruang Perpustakaan - PKK Mart(minimarket) - Ruang Laktasi - Toilet - Area PKL (Pedagang Kaki Lima) - Area Parkir Kendaraan Bermotor - Pos Jaga ** Note : Area perkerasan, termasuk paving maksimal 30%

PERLENGKAPAN BERMAIN DAN REKREASI Dalam merancang fasilitas taman bermain, seorang perancang tapak akan dihadapkan dalam 2 pilihan, yakni : 1. Memilih barang/alat permainan yang sudah tersedia di pasaran (+) memudahkan pelaksana dalam proses pemasangan (-) tingkat kepuasan pemakai yang rendah 2. Mendesain sendiri barang/alat permainan (+) tngkat kepuasan pemakai yang lebih tinggi (-) proses pemasangan akan lebih sulit karena belum tersedianya instruksi dari produsen.

FAKTOR FAKTOR DALAM PERANCANGAN TAMAN REKREASI Faktor utama yang harus dipertimbangkan dalam perancangan tapak suatu taman rekreasi, yaitu : Prosentase antara perkerasan dengan ruang terbuka/daerah resapan air. Penataan zona dalam tapak Sirkulasi dan penataan parkir pada tapak Aksesibilitas Menurut Walker (1996), faktor-faktor yang juga harus dipertimbangkan dalam perancangan tapak suatu taman rekreasi, antara lain : Keamanan; terkait dengan penggunaan material Kenyamanan; terkait dengan perabot dan perlengkapan tapak Estetika; terkait dengan pengolahan elemen air Utilitas tapak Suatu ruang publik harus dirancang berdasarkan prinsip demokratis, yang berarti ruang tersebut dapat digunakan oleh semua kalangan masyarakat tanpa terkecuali, termasuk kaum difabel (penyandang cacat).

PENATAAN ZONA DI TAPAK Penataan zona pada tapak ditentukan oleh kebutuhan setiap ruang/fasilitas berdasarkan variabel-variabel dalam analisis tapak, yaitu : Topografi Potensi Tapak View (View ke Luar dan Dalam Tapak) Iklim (Lintasan Matahari dan Arah Angin) Aksesibilitas (Sirkulasi) Kebisingan

SIRKULASI & PARKIR Penataan sirkulasi dan parkir perlu diperhatikan karena menjadi salah satu pembentuk struktur lingkungan perkotaan yang dapat mengontrol aktivitas kawasan. Sirkulasi dibagi menjadi beberapa kelompok berdasarkan jenis pelaku, yaitu : Sirkulasi pejalan kaki (Ukuran lebar minimum jalur pedestrian adalah 120 cm untuk jalur searah dan 160 cm untuk dua arah) Sirkulasi pengguna sepeda Sirkulasi pengguna kendaraan bermotor.

DESAIN AREA PARKIR MOTOR DESAIN AREA PARKIR MOBIL Ketersediaan ruang sempit Ketersediaan ruang cukup memadai Sumber : Departemen Perhubungan Darat, 1998

DESAIN AREA PARKIR MOBIL Ketersediaan ruang cukup luas Sumber : Departemen Perhubungan Darat, 1998

DESAIN AREA PARKIR BUS / TRUK Sumber : Departemen Perhubungan Darat, 1998

AKSESIBILITAS Salah satu faktor penting yang menunjang fungsi dari suatu fasilitas/lingkungan binaan adalah aksesibilitas. Aksesibilitas pada ruang terbuka publik dapat dicapai dengan menyediakan tangga dan ramp (sudut kemiringan maks. 7⁰).

FAKTOR KEAMANAN Meningkatnya klaim terhadap kecelakaan di taman rekreasi yang menyangkut tanggung jawab dan hukum kelalaian membuat perancang harus benar-benar memperhatikan faktor keamanan. Untuk memberikan keamanan dalam taman rekreasi, seorang perancang harus memperhatikan kesesuaian penggunaan material, misalnya : Logam yang digunakan harus tahan terhadap karat; Bahan kayu yang digunakan sebaiknya kayu red-wood atau kayu dengan proses pengawetan yang memakai pengawet yang tak beracun. Penggunaan material pasir dan serutan kayu sebagai alas tempat bermain lebih baik daripada menggunakan aspal. Material kayu dan lainnya harus tidak boleh tajam / dibuat membulat guna menghindari kecelakaan dan bahaya bagi anak-anak. Hampir semua tempat bermain harus dilengkapi dengan saluran air untuk mencegah penggenangan air dan memaksimalkan penggunaan daerah yang dapat digunakan untuk bermain.

FAKTOR KENYAMANAN Faktor kenyamanan sangat berkaitan dengan ketersediaan perabot dan perlengkapan tapak, diantaranya : Bangku Bollard Tempat bendera Rambu (signages) Area PKL Tempat penyimanan sepeda Bak tanaman Bak sampah Penahan dan pelindung pohon Penahan roda mobil

Desain daerah tempat duduk harus memanfaatkan potensi pepohonan sebagai peneduh. Daerah tempatduduk juga harus memiliki saluran air agar tidak ada penggenangan air di daerah tersebut.

FAKTOR ESTETIKA Salah satu cara untuk mencapai tujuan estetika pada suatu tapak adalah dengan melakukan pengolahan elemen air yang ada pada tapak itu sendiri. Air memiliki daya tarik estetika yang sangat berarti. Pemandangan dan suara air yang mengalir akan menimbulkan sensasi tersendiri. Di alam, air dapat ditemukan baik dalam keadaan tenang maupun bergerak. Air yang diam didapatkan dalam danau, dapat ditonjolkan melalui desain kolam refleksi Air yang bergerak dapat berupa air terjun ataupun aliran sungai, dapat ditonjolkan dengan membentuk tebingan yang mengalir dari satu ketinggian ke bawah.

UTILITAS TAPAK Keberadaan Utilitas sangat diperlukan untuk menentukan suksestidaknya seluruh fungsi dalam tapak. Elemen utilitas yang perlu dipertimbangkan oleh perancang tapak, yaitu : Sistem pengairan Bak penampung Penutup lubang manusia (manhole) Cabang saluran air Sumur kering Titik kontrol kebakaran Kotak pengontrol Kran air minum Kotak telepon umum Sistem pencahayaan

SISTEM PENCAHAYAAN Dalam pemilihan sistem pencahayaan, perancang tapak harus mempertimbangkan efisiensi pencahayaan, meliputi : Kenaikan harga listrik setiap tahun Lampu pijar menghasilkan 15-24 lumen per watt, umur penggunaan berkisar antara 750-2.500 jam. Lampu neon menghasilkan 63-100 lumen per watt, umur penggunaan mencapai 12.000-20.000 jam Lampu pressure sodium menghasilkan 79-130 lumen per watt. Sistem pencahayaan yang lebih efisien membutuhkan pemeliharaan yang lebih sedikit. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa pencahayaan yang efisien merupakan investasi terbaik.

Lampu neon dengan sinar putih memberikan penampilan warna yang lebih baik, sehingga lebih ideal untuk pencahayaan ruang luar. Pencahayaan merkuri memiliki warna putih dingin, dan sangat baik untuk pencahayaan tanaman hidup. Lampu high pressure sodium (HPS) memiliki sinar hangat kekuningan yang sangat baik untuk jalan daerah parkir, tetapi tidak baik untuk tanaman

Mengacu pada buku Illuminating Engineering Society Lighting Handbook, berikut tingkatan pencahayaan yang dinyatakan dalam lilin kaki (footcandles-fc) : Olahraga rekreasi dalam ruangan (indoor) Lokasi Olahraga profesional dalam ruangan (indoor) Pameran dalam ruangan (indoor), ruang gambar Olahraga rekreasi di luar ruangan (outdoor) Olahraga turnamen di luar ruangan (outdoor) Daerah parkir, jalan masuk Parkir umum dan taman Jalan setapak dan tangga Latar belakang, pagar, dinding, tanaman Bak tanaman, batu Pencahayaan tanaman untuk penekanan Taman utama, besar Taman utama, kecil Mall Bagian luar bangunan, warna muda Bagian luar bangunan, warna sedang Bagian luar bangunan, warna gelap Footcandles-fc : ukuran jumlah sinar yang jatuh di permukaan. Pencahayaan 20 fc 50 fc 100 fc 10 fc 30 fc 1-3 fc 0.5 fc 1 fc 2 fc 5 fc 5 fc 10 fc 20 fc 5-10 fc 5-15 fc 10-30 fc 20-50 fc

Sistem pengairan UTILITAS TAPAK Saluran Air Hujan

Manhole UTILITAS TAPAK Kran Air Minum

Kotak Telepon Umum UTILITAS TAPAK Sistem Pencahayaan