Activity Based Costing untuk Menentukan Inefisiensi Proses Produksi Pada Perusahaan Pengrajin Kayu di Jawa Timur

dokumen-dokumen yang mirip
PERHITUNGAN BIAYA POKOK PENJUALAN DENGAN METODE ACTIVITY BASED COSTING PADA INDUSTRI MEBEL

ABSTRACT Siti Eka Fariyani COST EFFICIENCY PRODUCTION METHOD ACTIVITY BASED MANAGEMENT (ABM) Essay, Majoring In Accountant, Faculty Of Econo

ABSTRAKS. Kata kunci : Aktivitas, Sistem Akuntansi Tradisional, Sistem ABC, Harga Pokok Produk.

Definisi Activity Based Management Aktivitas utama manjemen adalah mancari laba untuk kelangsungan hidup perusahaan. Setiap aktivitas harus

ABSTRACT. Keywords: production costs, transportation costs, selling prices, activity-based. viii

PENERAPAN METODE ACTIVITY BASED COSTING UNTUK MENENTUKAN HARGA POKOK PRODUKSI

METODE PEMBEBANAN BOP

BAB I PENDAHULUAN. dan semakin kompleks. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi

ABSTRACT. Key word: ABC, non value added activity, rework defective product rolls activity. vii. Universitas Kristen Maranatha

Risma Yurnita, Holly Deviarti. Universitas Bina Nusantara Jln. Kebon Jeruk Raya No. 20 Jakarta Barat Phone

PENENTUAN HARGA PRODUK PLYWOOD MENGGUNAKAN METODE ACTIVITY BASED COSTING SYSTEM

BAB I PENDAHULUAN. Keberhasilan perusahaan umumnya ditentukan oleh kemampuan manajemen

Akuntansi Biaya. Rista Bintara, SE., M.Ak. Modul ke: Fakultas Ekonomi dan Bisnis. Program Studi Akuntansi.

ABSTRACT. Keywords: activity-based costing, process value analysis, value content assessment. vii. Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. Pertumbuhan pasar dan perdagangan internasional yang disebabkan oleh

ACTIVITY BASED COSTING (ABC) DAN ACTIVITY BASED MANAGEMENT (ABM)

PERHITUNGAN HARGA POKOK PRODUKSI, ACTIVITY BASED COSTING DAN SISTEM BIAYA KONVENSIONAL PADA PERUSAHAAN X.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. operasionalnya berdasarkan tingkat biaya pelanggan dan aktivitas masing- masing

ABSTRAK. Kata-kata kunci: harga pokok produksi, job-order costing method. vii. Universitas Kristen Maranatha

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 1. Pengertian Harga Pokok Produk. rupa sehingga memungkinkan untuk : a. Penentuan harga pokok produk secara teliti

PENERAPAN SISTEM ACTIVITY BASED COSTING (ABC) SEBAGAI DASAR DALAM PENERAPAN BIAYA PRODUKSI PADA UD. MULYADI

BAB 7. ALOKASI BIAYA BERBASIS AKTIVITAS. Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi-Universitas Kristen Petra 2011

ABSTRAK. Kata-kata kunci: harga jual, harga pokok produk, job order costing method, full costing, variable costing. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRACT. Key words: target costing, efficiency, production costs, selling prices.

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu aspek yang cukup berperan dalam menentukan daya saing

ABSTRACT. Keywords: Activity Based Costing (ABC) dan Cost of Good Manufactured (COGM) vii. Universitas Kristen Maranatha

Tria Tomayahu,. J.J. Tinangon. Analisis Perhitungan Harga

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PENDEKATAN ACTIVITY BASED COSTING SYSTEM DALAM MENENTUKAN BESARNYA TARIF KAMAR RAWAT INAP PADA RUMAH SAKIT KASIH IBU DENPASAR

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

ACTIVITY BASED COSTING

TONY PUJIARYANTO Universitas Dian Nuswantoro Semarang

ABSTRACT. Keyword: Activiity based Costing system, Cost of Goods Manufacture, Cost Driver, Overhead Cost. vii. Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sejalan dengan pesatnya perkembangan industri menyebabkan semakin banyaknya perusahaan yang didirikan baik

BAB II KAJIAN PUSTAKA. menerapkan metode Activity Based Costing dalam perhitungan di perusahan. metode yang di teteapkan dalam perusahaan.

BAB I PENDAHULUAN. khususnya di Indonesia. Salah satu dampak yang nyata bagi industri dalam

I. PENDAHULUAN. dituntut untuk mampu menjadi institusi pelipat ganda kekayaan. Suatu perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. metode tradisional dalam menghitung harga pokok produksi. Metode tradisonal atau

BAB I PENDAHULUAN. baku menjadi produk jadi yang siap untuk dijual. Keseluruhan biaya yang dikeluarkan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

ABSTRAK. Kata kunci : Activity Based Costing System dan Harga Pokok Produk. Universitas Kristen Maranatha

Maria S. Rumampuk, Perbandingan Perhitungan Harga Pokok

ABSTRAK. Kata-kata kunci: Harga pokok produksi, metode job order costing, biaya bahan baku, biaya tenaga kerja, biaya overhead pabrik.

BAB I PENDAHULUAN. organisasi (Mulyadi, 2003;4). Atau lebih singkatnya dapat dikatakan bahwa kos

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

commit to user 6 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian, Klasifikasi Kos (Cost) dan Biaya (Expense) 1. Kos (Cost) a. Pengertian Kos

PENETAPAN HARGA POKOK SEBAGAI DASAR PENENTUAN TARIF RAWAT INAP BERDASARKAN ACTIVITY BASED COSTING SYSTEM DI RUMAH SAKIT UMUM PKU MUHAMMADIYAH BANTUL

PERHITUNGAN HARGA POKOK PRODUKSI PADA CV. DESIGN KREASINDO SAMARINDA. Kuat Sudrajat 1

PERHITUNGAN HARGA POKOK PRODUKSI STANDAR PADA CV. LINTAS NUSA

METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. kelangsungan hidup perusahaan, melakukan pertumbuhan serta upaya untuk

BAB I PENDAHULUAN. Berkembangnya jaman, kehidupan dunia usaha semakin berkembang.

BAB I PENDAHULUAN. Penetapan harga pokok produk sangatlah penting bagi manajemen untuk

Analisis Perhitungan Kos Produk Kubah Dengan Menggunakan Metode Full Costing Pada UKM Bakat Jaya

Management Analysis Journal

ABSTRAK. iii. Universitas Kristen Marantha

BAB II LANDASAN TEORI. mengukur pengorbanan ekonomis yang dilakukan untuk mencapai tujuan organisasi.

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan-perusahaan domestik harus mempersiapkan secara matang kinerja dan

PENENTUAN HARGA TRANSFER DENGAN METODE ACTIVITY BASED COSTING (ABC) Zulkifli Bokiu Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Negeri Gorontalo

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB II KAJIAN PUSTAKA. selalu mengupayakan agar perusahaan tetap dapat menghasilkan pendapatan yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA Pengertian Sistem Biaya Tradisional. sistem tradisional, penulis mengutip pengertian mengenai sistem

ABSTRACT. Keywords : Activity Based Costing and Traditional Method. vii. Universitas Kristen Maranatha

BAB 1 PENDAHULUAN. jasa. Semakin tinggi kemampuan mengelola biaya (cost), maka akan semakin baik. diklasifikasikan dan dialokasikan dengan tepat.

APLIKASI PERHITUNGAN HARGA POKOK PRODUKSI MENGGUNAKAN METODE ACTIVITY BASED COSTING (STUDI KASUS : CV DWI SUMBER, SEMARANG)

BAB II LANDASAN TEORI

PERHITUNGAN BIAYA BERDASARKAN AKTIVITAS (ABC) : ALAT BANTU PEMBUAT KEPUTUSAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. oleh perusahaan. Hal itu, dikarenakan akuntansi biaya dapat membantu kelancaran

PENENTUAN TARIF JASA RAWAT INAP PADA RUMAH SAKIT BERSALIN JEUMPA PONTIANAK MENGGUNAKAN METODE ACTIVITY BASED COSTING SYSTEM

BAB II LANDASAN TEORI. Hansen dan Mowen (2004:40) mendefinisikan biaya sebagai:

BAB I PENDAHULUAN. cepatnya terjadi perubahan di dunia usaha. Untuk dapat mengikuti arus persaingan

BAB I PENDAHULUAN. Tujuan suatu perusahaan adalah untuk dapat menjaga kelangsungan. hidup perusahaan, melakukan pertumbuhan serta dapat meningkatkan

ABSTRAK. Kata Kunci: harga pokok produksi, full costing, variable costing

ABSTRACT. Key Words: Overhead cost, Production cost, Conventional method, Activity-Based Costing (ABC) Method. vii Universitas Kristen Maranatha

ACTIVITY-BASED MANAGEMENT

PENERAPAN JOB ORDER COSTING METHOD DENGAN PENDEKATAN FULL COSTING DALAM MENENTUKAN HARGA POKOK PRODUKSI PANEL LISTRIK PADA CV.

BAB 1 PENDAHULUAN. Banyak usaha yang dilakukan oleh perusahaan untuk dapat bertahan dalam

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. yang bergerak dalam bidang ini untuk selalu meningkatkan efisiensi dan

BAB III OBYEK DAN METODE PENELITIAN. Obyek penelitian merupakan variabel-variabel yang menjadi perhatian

PENERAPAN ACTIVITY-BASED COSTING SYSTEM SEBAGAI ALTERNATIF PENENTUAN HARGA POKOK PRODUKSI ( Studi Pada PT. JAMU AIR MANCUR Surakarta )

BAB I PENDAHULUAN. industri. Kenapa sektor industri dituntut untuk selalu berkembang? Hal ini

BAB 2 TINJAUAN TEORI

BAB 1 PENDAHULUAN. kesehatan, perusahaan asuransi, jasa pariwisata ataupun lembaga keuangan.

BAB I PENDAHULUAN. Dalam era globalisasi dan ditunjang perkembangan dunia usaha yang

KONSEP-KONSEP DASAR AKUNTANSI MANAJEMEN

Penetapan Biaya Produksi Pada Home Industri Pembuatan Gelang Dan Tasbih (Studi kasus pada UD. Gaharu Murni)

BAB I PENDAHULUAN. Globalisasi ekonomi berkembang dengan sangat pesat sehingga menyebabkan

BAB I PENDAHULUAN. merupakan pengorbanan sumber ekonomi yang diukur dalam satuan uang, untuk

Perhitungan Biaya Berdasarkan Aktivitas (source: Hansen & Mowen, 2007, Chapter 4) Present By: Ayub WS Pradana 16 Maret 2016

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

Akuntansi Biaya. Review : Joint Product, Material, Labor, Factory Overhead, Activity-Based Costing. Rista Bintara, SE., M.Ak.

BAB I PENDAHULUAN. memaksimalkan penggunaan sumber daya secara efektif dan efisien.

PENENTUAN BIAYA PRODUK BERDASARKAN AKTIVITAS (ACTIVITY-BASED COSTING)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

ABSTRACT. Keywords : joint costing, product cost per unit, joint cost allocation method. viii. Universitas Kristen Maranatha

Transkripsi:

Activity Based Costing untuk Menentukan Inefisiensi Proses Produksi Pada Perusahaan Pengrajin Kayu di Jawa Timur Kelvin 1 *, Pram Eliyah Yuliana 2, Sri Rahayu 3 1 Sekolah Tinggi Teknik Surabaya, Jl. Ngagel Jaya Tengah 73-77 Surabaya-60284 2 Sekolah Tinggi Teknik Surabaya, Jl. Ngagel Jaya Tengah 73-77 Surabaya-60284 3 Sekolah Tinggi Teknik Surabaya, Jl. Ngagel Jaya Tengah 73-77 Surabaya-60284 * kelvin@stts.edu ABSTRAK Perusahaan pengrajin kayu dalam menentukan harga jual produk selama ini hanya menggunakan metode perhitungan tradisional. Padahal biaya pokok penjualan yang tidak dihitung dengan cermat dan hanya mengunakan perkiraan dapat menimbulkan kerugian baik terhadap perusahaan maupun konsumen. Adapun tujuan dari penelitian ini adalah mengidentifikasi pemakaian material langsung dan tidak langsung, pekerja yang terlibat (langsung dan tidak langsung) beserta upahnya dan menganalisa efisiensi proses produksi. Metode yang digunakan adalah Activity Based Costing (ABC). Prinsip dari ABC adalah menghitung biaya produk berdasarkan banyaknya aktivitas yang terlibat dalam pembuatan produk tersebut dengan terlebih dahulu mengetahui cost driver apa saja yang menyebabkan harga dari sebuah produk itu tinggi, kemudian melakukan perubahan proses produksi untuk mengurangi non-value added activities dengan menggunakan Activity Based Management. Hasil dari penelitian ini adalah adanya serapan biaya tidak langsung dari tiap aktivitas proses produksi kayu yang lebih detail dan akurat yaitu menurun 14,4% dari perhitungan dengan metode tradisional. Dan penggunaan metode ABC tidak mengurangi biaya dari proses pembuatan produk, namun hanya membagi serapan biaya tidak langsung sesuai dengan aktivitas proses yang dilalui selama proses produksi. Kata Kunci : Activity Based Costing, Activity Based Management, Cost Driver, Customer, Non Value Added Activity. ABSTRACT Company craftsmen in determining the price for this product using only traditional methods of calculation. Though the cost of goods sold which are not calculated carefully and only use estimates may cause harm to both the enterprise and consumer. The purpose of this study is to identify the use of direct and indirect materials, workers involved (directly and indirectly) and wages and analyze the efficiency of the production process. The method used is Activity Based Costing (ABC). The principle of ABC is counting the cost of the product based on the amount of activity involved in the manufacture of the product by first knowing the cost drivers are causing the price of a product is high, then make changes in production processes to reduce non-value added activities by using Activity Based Management, Results from this study is the absorption of indirect costs for each activity wood production process is more detailed and accurate which decreased 14.4% from the calculations by traditional methods. And 1

the use of the ABC method does not reduce the cost of the product manufacturing process, but only split the absorption of indirect costs in accordance with the process through activities during the production process. Key Words : Activity Based Costing, Activity Based Management, Cost Driver, Customer, Non Value Added Activity. PENDAHULUAN Perusahaan pengrajin kayu yang menjadi obyek penelitian adalah sebuah perusahaan yang memproduksi furniture secara job order dengan variasi yang sangat sesuai dengan pesanan konsumen. Furniture yang dibuat biasanya perabotan seperti lemari, cabinet, railing tangga, daun pintu, serta daun jendela. Kusen merupakan bagian dari konstruksi pada dinding bangunan yang mempunyai fungsi peletakan dan duduknya daun pintu dan daun jendela. Untuk menentukan harga jual dari kusen atau daun pintu dan jendela yang telah dibuat, perusahaan tidak memiliki patokan harga pastinya. Selama ini perhitungan harga jual masih menggunakan cara tradisional. Sehingga tidak dapat diketahui secara pasti apakah harga tersebut sesuai dengan biaya pokok produksi. Oleh karena itu, perlu dilakukan perhitungan harga pokok penjualan Kusen dan daun pintu dengan metode Activity Based Costing agar dapat mengetahui harga dari setiap komponen yang ada. Prinsip dari Activity Based Costing (Mulyadi, 2007) adalah menghitung biaya produk berdasarkan banyaknya aktivitas yang terlibat dalam pembuatan produk tersebut hingga sampai ke customer. Hasilnya adalah harga kusen yang ditawarkan sesuai dengan apa yang akan didapat customer. Apabila cost driver yang menyebabkan harga dari sebuah produk itu tinggi sudah diketahui, maka dapat dilakukan perubahan proses produksi untuk mengurangi non-value added activities dengan menggunakan Activity Based Management (Islahuzzaman, 2011). Tujuan dari penelitian ini nantinya adalah mengidentifikasi pemakaian material langsung dan tidak langsung, pekerja yang terlibat beserta upahnya, serta banyaknya aktivitas pembuatan masing-masing komponen sebagai dasar perhitungan biaya pokok pembuatan kusen dan menganalisa efisiensi proses produksi. 2

Activity Based Costing (ABC) adalah proses perhitungan biaya produk/jasa berdasarkan aktivitasnya. ABC sistem menghasilkan informasi biaya produk/jasa lebih cermat dibandingkan dengan informasi yang dihasilkan oleh akuntansi biaya tradisional. Informasi biaya tersebut didapatkan dari hubungan sebab akibat yang dibangun di antara produk/jasa, aktivitas, dan sumber daya. Biaya yang dibebankan sebagai biaya produk/jasa dapat ditelusuri dengan jelas dan cermat melalui hubungan sebab akibat antara produk/jasa, aktivitas, dan sumber daya. Penggunaan activity driver yang bervariasi sesuai dengan tuntutan konsumsi aktivitas oleh produk/jasa. ABC tidak hanya menggunakan satu activity driver, seperti volume related driver untuk membebankan biaya aktivitas ke produk/jasa, namun menggunakan activity driver yang bervariasi seperti batch related activity, product sustaining activity driver, dan facility sustaining activity driver. Gambar 1. Activity Based Costing Activity Based Management (ABM) merupakan pendekatan yang terintegrasi yang memfokuskan perhatian manajemen pada aktivitas yang bertujuan untuk meningkatkan nilai yang diterima oleh pelanggan (customer value) dan meningkatkan laba perusahaan melalui penyediaan nilai pelanggan terseut dengan menggunakan informasi yang diperoleh dari Activity-Based Costing System, dimana antara ABM dan ABC saling berkaitan satu sama lain (Muji Lestari, 2009). Manfaat ABM (Yudi Avrillianti, 2006) adalah sebagai berikut: mengukur kinerja keuangan dan pengoperasian (non keuangan) organisasi dan aktivitas-aktivitasnya. menentukan biaya- 3

biaya profitabilitas yang benar untuk setiap tipe produk atau jasa. Mengidentifikasi aktivitas-aktivitas (faktor-faktor yang memicu biaya) dan mengendalikannya. Mengelompokkan aktivitas bernilai tambah dan tidak bernilai tambah. Mengefisiensikan aktivitas bernilai tambah dan mengeliminasi aktivitas yang tidak bernilai tambah. Menjamin bahwa pembuatan keputusan, perencanaan, dan pengendalian didasarkan pada isu-isu bisnis yang luas dan tidak semata berdasar informasi keuangan. Menilai penciptaan rangkaian nilai tambah (value added chain) untuk memenuhi kebutuhan dan kepuasan konsumen. METODE PENELITIAN Metode penelitian adalah sebagai berikut: Identifikasi dan Perumusan Masalah Studi Literatur Pengumpulan Data (pengamatan, wawancara dan pengukuran) Analisis ABC (Perhitungan Biaya) Perhitungan Biaya Langsung Perhitungan Biaya Tak Langsung Harga Pokok Penjualan (HPP) Analisis HPP dengan ABM Kesimpulan Gambar 2. Metodologi Penelitian HASIL DAN PEMBAHASAN 4

Sebelum melakukan perhitungan biaya dari aktivitas dengan metode Activity Based Costing, harus menganalisa terlebih dahulu aktivitas apa saja yang ada dalam tiap proses produksi. Aktivitas tersebut merupakan aktivitas yang terjadi selama proses pengolahan bahan baku dari kayu mentah, hingga menjadi sebuah produk kusen yang siap dikirimkan ke konsumen. Dari biaya yang dihasilkan dari aktivitas tersebut, maka dapat dilakukan analisa ataupun perbaikan untuk menentukan aktivitas pengganti atau reduksi aktivitas yang bisa dilakukan tanpa merusak nilai dan mengganggu jalannya proses produksi. Analisa aktivitas dilakukan dengan cara pengamatan dan wawancara dengan pemilik. Activity Based Costing digunakan untuk menghitung biaya tidak langsung. Biaya tidak langsung yang mempengaruhi biaya pokok produksi adalah biaya permesinan dan biaya tenaga kerja. Data waktu proses dari setiap aktivitas menentukan total biaya permesinan dan biaya tenaga kerja. Dari total biaya tersebut, biaya serapan aktivitas ke setiap part dapat ditentukan. Tabel 1. Serapan Biaya Overhead Part BV1 Setelah mengetahui serapan biaya overhead untuk setiap aktivitas, kemudian melakukan perhitungan biaya manufaktur atau harga pokok penjualan yang merupakan penjumlahan dari biaya overhead, biaya bahan baku dan biaya bahan baku tambahan. Tabel 2. Perbandingan Biaya Manufaktur Produk BV1 5

Tabel 2 adalah rincian perbedaan biaya pokok penjualan produk BV1 dengan menggunakan dua metode yang berbeda. Terdapat perbedaan penentuan biaya pokok produksi sebesar IDR 88,070.62 untuk BV1. Perbedaan biaya pokok produksi timbul karena adanya perbedaan pengalokasian biaya overhead pada produk BV1 yang tidak bisa diidentifikasi dengan metode tradisional. Sedangkan perbedaan pada produk P3 adalah sebagai berikut. Tabel 3. Perbandingan Biaya Manufaktur Produk P3 Untuk produk P3 terdapat perbedaan biaya pokok produksi sebesar IDR 87,692.21. Perbedaan biaya pokok ini dikarenakan metode tradisional tidak dapat menemukan true cost dari biaya overhead yang terjadi dalam proses produksi kusen. Dengan menggunakan metode ABC, biaya overhead dapat dirinci berdasar aktivitas yang terserap. Biaya overhead yang muncul merupakan biaya yang terserap berdasarkan banyaknya serapan biaya ke aktivitas yang terjadi saat memproduksi produk P3. Dari setiap aktivitas yang terjadi dalam proses produksi kusen, tidak ditemukan adanya non value added activity, karena setiap aktivitas diperlukan untuk menentukan produk tersebut sesuai dengan fungsinya. Perbaikan dapat dilakukan di sektor pekerja, dengan melakukan pemampatan tenaga kerja. Karena dari perhitungan overhead tenaga kerja, cukup banyak biaya terserap untuk aktivitas. Dengan didapatkan tenaga kerja yang memiliki keahlian lebih tinggi dalam penguasaan alat, maka jumlah tenaga kerja dengan keahlian sejenis dapat dikurangi. Selain itu perbaikan juga dapat dilakukan dengan menentukan suplier bahan baku yang mutu kualitas produknya sudah terjamin, sehingga mengurangi resiko untuk barang cacat akibat bahan baku yang tidak sesuai dengan ketentuan. KESIMPULAN Dari hasil perhitungan menggunakan Activity Based Costing (ABC), biaya pokok penjualan dari BV1 adalah Rp. 521.666,88 sedangkan jika menggunakan traditional costing adalah Rp. 609.737,50 terdapat margin sebesar Rp. 88.070,62. Dari hasil perhitungan menggunakan ABC, biaya pokok penjualan dari P3 adalah Rp. 6

1.171.282,79 sedangkan jika menggunakan traditional costing adalah Rp. 1.258.975,00. Terdapat margin sebesar Rp. 87.692,21. Metode ABC tidak mengurangi pemakaian biaya dari biaya tidak langsung. Penggunaan metode ABC hanya menunjukkan pembagian serapan biaya aktivitas ke produk sesuai dengan aktivitas yang digunakan untuk menghasilkan produk. Margin yang didapatkan dengan menggunakan metode ABC tidak merubah total biaya yang dikeluarkan oleh pemilik. UCAPAN TERIMAKASIH Terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam penelitian ini. Diantaranya adalah pemilik dan semua karyawan dari perusahaan pengrajin kayu yang menjadi obyek penelitian. Rekan sejawat yang membantu dalam pengolahan dan analisis data. Mahasiswa yang turut membantu dalam pengambilan data dan juga observasi lapangan. Juga kepada institusi (STTS) tempat kami bernaung yang mensupport semua kebutuhan dalam penyelesaian penelitian ini. DAFTAR PUSTAKA Andhika, Tejo. 2007. Peranan Activity Based Manajemen dalam peningkatan efisiensi biaya produksi (Study kasus pada PG. Kebon Agung Malang). Skripsi, tidak dipublikasikan, Fakultas Ekonomi, Universitas Barawijaya, Malang, [online], (http://eprints.umm.ac.id/id/eprins/13056, diakses tanggal 18 April 2016, 12:05) Ikin, Solikin. 2008. Activity Based Costing (ABC) dan Activity Based Management (ABM). Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Tridarma Bandung. Islahuzzaman. 2011. Activity Based Costing-Teori dan Aplikasi. Bandung Alfabeta. L. Jade, Faliany. 2008. Faktor-faktor Penentu Penerapan Sistem Biaya Berbasis Aktivitas. Jakarta: Universitas Khatolik Indonesia Atmajaya. Meike, Nawir. 2010. Analisa Non-Value Added Activity dengan menggunakankonsep Activity Based Manajemen untuk mencapai Efisiensi biaya produksi. Jurnal Akuntansi dan Keuangan, Vol.3, No.1, Mei 2001:30-50,(http://puslit.petra.ac.id/journal/accounting, diakses tanggal 18 April 2016, 15:00) Muji, Lestari. 2009. Activity Based Management. Jakarta. Mulyadi. 2007. Activity-Based Cost System. Yogyakarta : UPP STIM YKPN Yogyakarta. Yudi, Avrilianti. 2006. Penerapan activity Based Management (ABM) sebagai Sarana untuk Mendorong Efisiensi Biaya Produksi. Malang: Universitas Brawijaya. Zia. 2011. ABM (Activity Based Management). Jakarta. 7