PENGARUH PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TIPE PEER LESSON TERHADAP AKTIVITAS DAN PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS SISWA KELAS VIII SMPN 30 PADANG Oleh: Elsa Sri Elka Fitri *), Delsi K **), Rahima **) * ) Mahasiswa Program Studi Pendidikan Matematika STKIP PGRI Sumatera Barat ** ) Staf Pengajar Program Studi Pendidikan Matematika STKIP PGRI Sumatera Barat ABSTRACT This research is motivated by the students are not active as well as the lack of understanding students' mathematical concepts. The research aims to know how the student activity use active learning strategy Peer Lesson type and whether the student comprehension of mathematic concept by using active learning strategy Peer Lesson type is better than conventional learning on class VIII student SMPN 30 Padang. This is the experimental research. The object of the research is all students of class VIII in SMPN 30 Padang in the academic year 2015/2016. The sampling technique was randomly selected as the sample class is the class as a class experiment is VIII.2 and VIII.3 class as the control class. The instrument in this research is the student observation sheet and the final test of understanding of mathematical concep. The data anlysis technique from activity using techniques percentage with the results of the percentage increase every meeting while understanding the concept of data analysis techniques is Uji-t one part with the assistance of Minitab software obtained the grade value t tabel = 1.67 and t hitung = 2.89. Because t hitung > t tabel so the hypothesis was accepted on the realistic level α = 0.05. the conclusion is the understanding of student mathematic concept with the use active learning strategy Peer Lesson is better than conventional learning on class VIII student in SMPN 30 Padang and improves the student learning activity during learning process ongoing. Keywords: Peer Lesson, Activity, Concept Understanding PENDAHULUAN Kenyataan yang terjadi di lapangan, masih banyak nilai siswa yang belum mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yang telah ditentukan sekolah. Dalam proses pembelajaran matematika siswa kurang memperhatikan pada saat pembelajaran, siswa tidak mau untuk bertanya kepada guru apabila ada materi pelajaran yang belum dipahami, dan apabila guru meminta siswa untuk bertanya, siswa hanya diam, serta pada saat diberikan latihan, kebanyakan siswa hanya melihat punya teman.
Siswa tidak berani bertanya kepada guru, apabila ada materi pelajaran yang kurang dipahami tetapi siswa lebih cenderung bertanya kepada temannya. Jika guru bertanya, siswa hanya diam saja, yang bisa bermakna mengerti atau tidak sama sekali, serta guru sudah mengadakan pembelajaran secara berkelompok, namun pelaksanaannya belum berjalan dengan baik karena siswa hanya menuggu jawaban dari kelompok lain yang sudah selesai. Terkait dengan permasalahan diatas maka salah satu strategi yang dapat diterapkan untuk mengatasi aktivitas dan pemahaman konsep yang rendah adalah strategi pembelajaran aktif tipe Peer Lesson. Peer lesson (belajar dari teman). Strategi ini bertujuan untuk melihat bagaimanakah aktivitas siswa selama pembelajaran dengan menerapkan strategi pembelajaran aktif tipe Peer Lesson pada siswa kelas VIII SMPN 30 Padang tahun pelajaran 2015/2016 dan Apakah pemahaman konsep matematis siswa dengan menerapkan strategi pembelajaran aktif tipe Peer Lesson lebih baik daripada pembelajaran konvensional pada siswa kelas VIII SMPN 30 Padang tahun pelajaran 2015/2016. Penelitian yang relevan dengan penelitian ini adalah penelitian Ramadatul Alwahyuni (2011) dengan judul Penerapan Strategi Pembelajaran Aktif Tipe Peer Lesson Disertai Penggunaan Peta Pikiran Dalam Pembelajaran Matematika Siswa Kelas VIII SMPN 3 Rambatan Kabupaten Tanah Datar. METODE PENELITIAN Penelitian ini adalah penelitian eksperimen dengan rancangan Randon Terhadap Subjek. Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 03 30 November 2015. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII SMPN 30 Padang Tahun Pelajaran 2015/2016 yang terdiri dari 9.Teknik pengambilan sampel dilakukan secara acak, yang terpilih sebagai kelas sampel adalah kelas VIII.2 sebagai kelas eksperimen dan kelas VIII.3 sebagai kelas kontrol. Instrumen yang dilakukan dalam penelitian ini adalah lembar observasi aktivitas siswa dan tes
akhir. Teknik analisis data yang digunakan adalah uji t satu pihak. HASIL DAN PEMBAHASAN Berdasarkan penelitian yang dilakukan diperoleh hasil penelitian yaitu persentase aktivitas siswa dan tes akhir pemahaman konsep matematis siswa seperti pada Tabel 1 dan Tabel 2. Tabel 1. Persentase Aktivitas Belajar Siswa Eksperimen Setiap Pertemuan. Indikator I II III IV A 87,9% 93,9% 93,8% 93,9% B 100% 100% 100% 100% C 48,5% 51,5% 50% 57,6% Tabel 1 dapat dilihat bahwa aktivitas siswa dalam pembelajaran matematika pada kelas keksperimen rata-rata mengalami peningkatan. Tabel 2.Hasil Tes Pemahaman Konsep Matematis Siswa Kelas Sampel Kelas Sampel ( ) S X min X maks Eksperimen 80,42 11,81 60 98 Kontrol 69,75 16,97 31 94 Tabel 2 dapat dilihat bahwa hasil tes pemahaman konsep matematis siswa kelas eksperimen lebih baik daripada kelas kontrol. Gambar 1. Jawaban tes akhir kelas eksperimen Hasil tes pemahaman konsep siswa dapat dilihat pada Gambar 1 bahwa siswa kelas eksperimen sudah bisa menjawab soal no 5 dengan cara menyatakan ulang konsep yaitu merubah persamaan yang berbentuk pecahan kebentuk persamaan biasa dengan konsep yang benar dan siswa juga mengaplikasikan konsep atau algaritma pemecahan masalahnya juga benar dengan metode eliminasi dan substitusi. Gambar 2. Jawaban tes akhir siswa kelas kontrol. Berdasarkan Gambar 2 dapat dilihat untuk jawaban no 5 siswa kelas kontrol pada saat mengaplikasikan konsep dengan metode eliminasi sudah benar akan tetapi dalam
mensubtitusikan nilai siswa dalam mengaplikasikan konsepnya tidak benar, dimana siswa dalam menambahkan masing-masing ruas ditambahkan dengan 9. Padahal agar memperoleh hasilnya benar seharusnya kedua ruas dikurangi 9. Setelah dianalisis dengan menggunakan uji t dua pihak diperoleh = 2,89 dengan = 1,67, karena >, maka tolak dan terima, sehingga dapat disimpulkan bahwa pemahaman konsep matematis siswa dengan strategi aktif tipe peer lesson lebih baik daripada pembelajaran konvensional di SMPN 30 Padang. Aktivitas siswa dalam pembelajaran matematika pada pokok bahasan Sistem Persamaan Linear Dua Variabel dapat dikatakan secara umum terjadi peningkatan jumlah siswa yang melakukan aktivitas Pada pertemuan pertama ada sedikit siswa yang tidak memperhatikan, karena siswa belum terbiasa melihat temannya yang menjelaskan di depan, ada juga sebagian siswa sibuk dengan kegiatannya masing-masing seperti mengobrol dengan temannya, dan ada juga yang sibuk dengan chart kelompoknya. Akan tetapi pada pertemuan kedua, ketiga dan keempat terjadi peningkatan siswa sudah mulai terlihat memperhatikan penjelasan guru dan presentasi diskusi dikarenakan rasa ingin tahu siswa terhadap materi yang disampaikan. Pada saat berdiskusi (kerjasama) kelompok pada umumnya siswa sudah mampu bekerjasama. Setiap) siswa terlihat sangat baik melakukan diskusi kelompoknya, terlihat pada saat menyampaikan pendapat antar sesama anggota kelompok mereka saling memberi saran dan pendapat. Sedangkan siswa yang bertanya pada setiap pertemuan terjadi peningkatan. Pada pertemua pertama ada beberapa orang siswa yang bertanya, pada pertemuan kedua sedikit peningkatan karena siswa masih ragu dengan materi, pada pertemuan ketiga terjadi sedikit penurunan yang bertanya dikarenakan dalam berdiskusi dengan temannya sudah bertanya, serta pada pertemuan
keempat terjadi peningkatan dikarenakan pada materi ini siswa masih banyak yang ragu atau kurang memahami. Penelitian ini menggunakan strategi pembelajaran aktif tipe Peer Lesson. Tipe Peer Lesson, siswa duduk dalam kelompok berdasarkan subbab yang dipelajari, kemudian siswa diberi sejumlah informasi, konsep dan cara mengajar kepada sisa kelas. Siswa melakuka diskusi singkat dan cara mempersentasikan didepan kelas dengan menggunakan chart. Siswa dari kelompok lain juga boleh untuk menanggapi atau memberika pertanyaan. Pada pertemuan pertama siswa terlihat kurang bersemangat. Waktu banyak terpakai pada saat pembagian kelompok karena siswa masih bingung dengan anggota dan posisi duduk kelompok. Siswa terlihat canggung karena belum terbiasa berdiskusi dalam kelompok, siswa masih kelihatan ragu saat menulis pada kertas chart dengan apa yang akan dibuat disana. Namun pada saat pembelajaran Tipe Peer Lesson diterapkan, siswa terlihat aktif dan termotivasi mengikuti pembelajaran KESIMPULAN DAN SARAN Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh dan melakukan analisis data dapat disimpulkan bahwa Penggunaan strategi aktif tipe Peer Lesson dalam pembelajaran matematika dapat meningkatkan aktivitas siswa selama proses pembelajaran. Pemahaman konsep matematis siswa dengan menerapkan strategi pembelajaran aktif tipe Peer Lesson lebih baik daripada pemahaman konsep matematis siswa dengan menerapkan strategi pembelajaran konvensional pada kelas VIII SMPN 30 Padang. Guru matematika SMPN 30 Padang, strategi pembelajaran ini dapat diterapkan untuk menambah keterampilan guru dalam mengajar dan bagi peneliti yang ingin melanjutkan penelitian ini diharapkan dengan menggunakan materi yang berbeda.
DAFTAR PUSTAKA Ramadatul Alwahyuni (2011) dengan judul Penerapan Strategi Pembelajaran Aktif Tipe Peer Lesson. Disertai Penggunaan Peta Pikiran Dalam Pembelajaran Matematika Siswa Kelas VIII SMPN 3 Rambatan Kabupaten Tanah Datar. Arikunto, Suharsimi.2010. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta : Rineka Cipta.. 2008. Dasar Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara. Silberman, Melvin L. 2007. Aktive Learning101 cara belajar siswa aktif. Jakarta: Nusa Media. Nana. Sudjana. 2011. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: Remaja Rosdakarya.