BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Indonesia, khususnya di kota-kota besar memiliki masyarakat yang heterogen, dimana terdiri dari orang-orang dengan bermacam perilaku, kebiasaan, dan kesukaan. Atas bermacam perilaku, kebiasaan dan kesukaan tersebut, maka terbentuklah sebuah komunitas berdasarkan kesamaan pada hal tertentu. Komunitas menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) adalah kelompok organisme (orang dan sebagainya) yang hidup dan saling berinteraksi di dalam daerah tertentu. Menurut Kertajaya Hermawan, komunitas adalah sekelompok orang yang saling peduli satu sama lain lebih dari yang seharusnya, dimana dalam sebuah komunitas terjadi relasi pribadi yang erat antar para anggota komunitas tersebut karena adanya kesamaan interest (perhatian) atau value (nilai). Volkswagen Indonesia adalah komunitas pecinta Volkswagen di Indonesia. Volkswagen Indonesia berdiri sejak tahun 1981. Klub ini telah menghelat berbagai acara untuk mempersatukan seluruh pecinta Volkswagen di Indonesia, salah satunya adalah Jambore Nasional yang dilakukan di berbagai kota berbeda setiap tahunnya. Volkswagen Indonesia telah membawahi 94 klub Volkswagen di seluruh penjuru Indonesia, termasuk Kota Tasikmalaya. Volkswagen Club Tasikmalaya atau disingkat VECTA, adalah sebuah komunitas bagi pecinta mobil Volkswagen di Kota Tasikmalaya. VECTA didirikan pada tanggal 4 November 2000 dan dalam naungan Volkaswagen Indonesia. VECTA didirikan bertujan untuk mewadahi hobi dan kegemaran unik para pecinta Volkswagen di Kota Tasikmalaya. Anggota dari komunitas pecinta mobil produksi Jerman ini telah mencapai lebih dari 200 anggota dengan latar belakang usia, pekerjaan, dan pendidikan yang beragam. VECTA, selain beranggotakan para pecinta 1
2 Volkswagen yang memiliki atau tidak memiliki kendaraan ini, juga beranggotakan mekanik juga pedagang onderdil. VECTA memiliki banyak agenda kegiatan mingguan, bulanan hingga tahunan. Kegiatan VECTA tidak hanya diminati oleh para pecinta Volkswagen di Kota Tasikmalaya, melainkan para pecinta Volkswagen yang bergabung dengan komunitas serupa di berbagai kota di Indonesia. Kegiatan VECTA tersebut berguna mempertahankan eksistensi juga merekrut anggota baru di Kota Tasikmalaya. Kegiatan VECTA tersebut berupa kopdar, halal bihalal, donor danar, buka bersama, touring, konvoi, qurban bersama, perayaan ulang tahun komunitas, pelantikan anggota baru, bakti sosial dan kegiatan lainnya. Perayaan ulang tahun VECTA biasanya berupa event tingkat nasional yang dapat menarik banyak peserta bukan hanya pecinta Volkswagen dari Tasikmalaya. Pada tahun 2013 VECTA mengadakan Volkswagen in Harmony, VW Party on The Beach II pada tahun 2011, Go Green VW pada tahun 2010, VW Party on The Beach I pada tahun 2005. Volkswagen in Harmony yang dihelat pada 9-10 November 2013 ini sekaligus merayakan Hari Pahlawan, diadakan rangkaian kegiatan berupa kontes VW, bursa, bazaar, upacara Hari Pahalwan, temu veteran, donor darah untuk penyakit Thalassemia, penanaman pohon, dan fun drag race yang diikuti oleh mobil-mobil dari klub VW dan klub mobil lain yang diundang dalam acara ini. Tujuan dari kegiatan-kegiatan di atas adalah untuk memperkuat tali silahturahmi antar anggota, mempersatukan klub-klub Volkswagen di Indonesia, sarana bertukar inspirasi dan cerita antar peserta, meningkatkan kepedulian terhadap pahlawan, alam dan keadaan saudara-saudara kita yang kurang beruntung. Saat ini, sayangnya corporate identity dan rancangan pada media promosi VECTA masih terlalu sederhana dan tidak tersistem dengan baik. Dalam membantu mengkukuhkan citra dan eksistensi juga perekrutan anggota baru VECTA, penulis ingin melakukan strategi Perancangan Branding Volkswagen Club Tasikmalaya. Perancangan branding ini dimaksudkan agar dapat memberikan brand atau image lebih baik kepada VECTA, melalui branding ini diharapkan dapat menumbuhkan kepercayaan atau trust dan pengalaman serta anggapan positif di masyarakat dan pecinta Volkswagen Kota Tasikmalaya.
3 1.2 Perumusan dan Pembatasan Masalah Perancangan branding bertujuan menanamkan persepsi atau anggapan konsumen terhadap suatu produk. Perancangan branding di anggap penting karena dapat menentukan keberhasilan suatu produk. Dalam perancangan branding VECTA (Volkswagen Club Tasikmalaya) ini akan ditentukan perumusan serta pembatasan masalah agar dapat mempermudah dalam menyelesaikan masalah yang dihadapi antara lain, 1.2.1 Perumusan Masalah Topik yang disampaikan tidak lepas dari perumusan masalah, sebagai langkah awal dalam perancangan branding yang tepat adalah bagaimana strategi yang digunakan sehingga perancangan branding dapat dilakukan dengan baik dan beberapa perumusan masalah tersebut antara lain: 1. Bagaimana menumbuhkan anggapan atau persepsi positif terhadap VECTA agar dikenal baik di Kota Tasikmalaya. 2. Bagaimana melakukan strategi branding VECTA yang tepat secara konsep, desain, dan ide kreatif sehingga berhasil memiliki brand dalam arti memiliki reputasi di masyarakat dan pecinta Volkswagen di Kota Tasikmalaya. 3. Bagaimana menentukan media yang tepat dan komunikatif dalam menginformasikan VECTA kepada masyarakat pecinta Volkswagen di Kota Tasikmalaya. 1.2.2 Pembatasan Masalah Proses perumusan masalah yang telah ditentukan, kemudian disesuaikan dengan kebutuhan utama dan bidang kajian keilmuan grafis,
4 sehingga akan tercipta suatu pembahasan dan rancangan yang lebih fokus dan terarah, berupa uraian pembatasan antara lain: 1. VECTA akan diinformasikan dan dikomunikasikan kepada masyarakat melalui strategi perancangan branding, karena melalui strategi ini diharapkan dapat mempertahankan eksistensi VECTA sebagai komunitas pecinta Volkswagen terbesar di Kota Tasikmalaya. 2. Strategi perancangan branding yang akan digunakan dalam menginformasikan VECTA adalah dengan menggali keunggulan, keunikan, potensi yang dapat dijadikan sebagai dasar konsep visual, sehingga mampu menampilkan komunitas ini secara utuh. 3. Perancangan branding VECTA akan ditentukan sesuai kebutuhan media yang diperlukan komunitas dan dibuat dalam berbagai media yang dapat mewakili secara utuh komunitas. 1.3 Maksud dan Tujuan Topik untuk merancang Perancangan Branding Volkswagen Club Tasikmalaya (VECTA) ini memiliki maksud dan tujuan, agar dapat menggali dan memunculkan kelebihan serta keunikan yang dimiliki komunitas. 1.3.1 Maksud Melakukan perancangan branding VECTA dengan pendekatan secara lengkap, informatif dan menggali keunikan komunitas. 1.3.2 Tujuan VECTA merupakan komunitas pecinta Volkswagen terbesar dan tertua di Kota Tasikmalaya, sehingga strategi perancangan branding ini memiliki berbagai tujuan, yaitu:
5 1 Membantu mengukuhkan eksistensi VECTA, sehingga dapat lebih menarik banyak perhantian masyarakat dan pecinta Volkswagen di Kota Tasikmalaya. 2 Mengembangkan produktivitas komunitas sesuai dengan citra, karakter, dan ciri khas yang dimiliki. 3 Membantu menyampaikan dan menghubungkan target pasar dengan konsumen secara emosional sehingga dapat mempertahankan kesetiaan anggota dan merekrut anggota baru. 1.4 Manfaat Tugas Akhir Terminasi Strategi perancangan branding VECTA ini memberikan manfaat untuk komunitas itu sendiri, manfaat tersebut meliputi manfaat profesi dan manfaat akademis, dimana manfaat proyek akhir grafis ini telah diuraikan dalam poinpoin tertentu. 1.4.1 Manfaat Profesi Poin dari manfaat profesi dalam strategi perancangan branding VECTA untuk komunitas sendiri adalah: 1. Membantu mempromosikan VECTA untuk memperkenalkan keunikan dan citra komunitas kepada masyarakat dan pecinta Volkswagen di Kota Tasikmalaya. 2. VECTA dapat menggunakannya sebagai referensi perancangan branding dari Proyek Akhir Grafis ini, ketika akan melakukan rebranding di kemudian hari. 3. Memberikan tambahan ide dan gagasan kreatif yang positif pada VECTA untuk merancang konsep visual dalam merealisasikan perancangan branding pada komunitas. 1.4.2 Manfaat Akademis Poin dari manfaat akademis dalam strategi perancangan branding VECTA untuk Universitas Widyatama adalah:
6 1. Memperkaya literatur akademik mengenai perancangan media branding dan penerapannya dalam berbagai media, khususnya bagi segenap civitas academica di lingkungan Fakultas Desain Komunikasi Visual, Universitas Widyatama. 2. Proses eksplorasi bidang keilmuan Desain Grafis, khususnya mengenai perancangan konsep visual untuk branding, hingga dalam segi teknis pengaplikasian konsep visual ke berbagai media. 3. Dapat menerapkan keilmuan desain grafis secara aplikatif melalui proses perkuliahan dan proses proyek akhir grafis ini. 4. Menambah pengalaman dalam proses pemecahan masalah kajian Desain Komunikasi Visual. 1.5 Sistematika Penulisan Sistematika penulisan memberikan kerangka untuk bekerja dan menentukan rancangan pada tiap bab, sehingga membuat proses penulisan jadi lebih terperinci, terencana dan lebih teratur guna mencapai tujuan penulisan dari tugas akhir terminasi ini. Bab demi bab memiliki pembahasan yang saling dikhususkan guna memperoleh informasi secara terperinci agar tidak mengalami kesulitan dalam membuat tugas akhir terminasi tersebut. Bab I Pendahuluan Di dalam bab ini memuat latar belakang penulisan yang menjelaskan kondisi komunitas VECTA saat ini hingga pemecahan masalah. Terdiri dari latar belakang, perumusan dan pemecahan masalah, maksud dan tujuan, manfaat Proyek Akhir Grafis, dan sistematika penulisan. Bab II Kajian Masalah Untuk bab ini memuat teori yang digunakan pada penulisan Proyek Akhir Grafis yaitu teori branding.
7 Bab III Analisis Masalah Dalam bab ini diuraikan mengenai jenis metode apa yang digunakan dalam penulisan Proyek Akhir Grafis. Jenis-jenis pengumpulan data adalah salah satu yang dibahas di bab ini. Lalu diikuti oleh tinjauan masalah, profil perusahaan, analisis STP, analisis USP, dan analisis branding. Bab IV Pemecahan Masalah Pada bab ini, dijelaskan dan dilampirkan cakupan teknis dari Proyek Akhir Grafis yang dikerjakan seperti konsep visual yang akan diterapkan, konsep bentuk yang sesuai untuk perancangan branding VECTA sehingga branding yang dibuat akan sesuai dengan kebutuhan dan sasaran dengan mengeksplorasikan pada keadaan, keunggulan dan keunikan yang ada. Bab V Rincian Tugas Perancangan media branding VECTA dapat menyampaikan informasi tentang keunggulan dan citra komunitas kepada masyarakat dan pecinta Volkswagen di Kota Tasikmalaya. Media branding dibuat di berbagai media grafis yang diterapkan pada kendaraan, stationary set, seragam, gedung dan media promosi.