Jurnal Akademi Farmasi Prayoga ISSN-Online : X Diterbitkan Oleh Akademi Farmasi Prayoga Padang jurnal.akfarprayoga.ac.

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. FPMIPA Universitas Pendidikan Indonesia dan Laboratorium Kimia Instrumen

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret sampai dengan Juni 2012.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Riset, Jurusan Pendidikan Kimia,

Prosiding SNaPP2015 Kesehatan pissn eissn

BAB III. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Riset, Jurusan Pendidikan Kimia,

UJI AKTIVITAS ANTIOKSIDAN EKSTRAK DAUN SIRIH HITAM (Piper sp.) TERHADAP DPPH (1,1-DIPHENYL-2-PICRYL HYDRAZYL) ABSTRAK

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Instrumen Jurusan Pendidikan Kimia FPMIPA Universitas Pendidikan

BAB III METODE PENELITIAN. salam dan uji antioksidan sediaan SNEDDS daun salam. Dalam penelitian

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Sampel yang digunakan pada penelitian ini adalah kentang merah dan

KAJIAN AWAL AKTIFITAS ANTIOKSIDAN FRAKSI POLAR KELADI TIKUS (typhonium flagelliforme. lodd) DENGAN METODE DPPH

BAB III MATERI DAN METODE. Laboratorium Nutrisi dan Pakan Ternak Fakultas Peternakan dan Pertanian,

III. METODOLOGI PENELITIAN. Metodologi penelitian meliputi aspek- aspek yang berkaitan dengan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. di Laboratorium Kimia Riset Makanan dan Laboratorium Kimia Analitik

BAB III METODE PENELITIAN. pendahuluan berupa uji warna untuk mengetahui golongan senyawa metabolit

DAFTAR ISI... HALAMAN JUDUL... HALAMAN PENGESAHAN... SURAT PERNYATAAN... PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH... PRAKATA...

IDENTIFIKASI SENYAWA ANTIOKSIDAN DALAM SELADA AIR (Nasturtium officinale R.Br)

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. di Laboratorium Kimia Riset Makanan dan Material Jurusan Pendidikan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang dilakukan adalah penelitian eksperimental, karena

BAB III METODE PENELITIAN

Rahmani Prastiwati, Wranti Sri Rahayu, Dwi Hartanti

BAB III METODE PENELITIAN. Subjek penelitian ini adalah ekstrak etanol daun pandan wangi.

Pengaruh Cara Pengeringan terhadap Perolehan Kadar Senyawa Fenolat dan Aktivitas Antioksidan pada Tumbuhan Meniran (Phyllanthus niruri, Linn.

AKTIVITAS ANTIOKSIDAN KULIT BUAH KAKAO MASAK DAN KULIT BUAH KAKO MUDA

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. (Pandanus amaryllifolius Roxb.) 500 gram yang diperoleh dari padukuhan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

UNIVERSITAS PANCASILA DESEMBER 2009

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan dari bulan Maret sampai dengan Juni 2010 di

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Objek atau bahan penelitian ini adalah cincau hijau. Lokasi penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Udayana. Untuk sampel

IDENTIFIKASI FITOKIMIA DAN UJI AKTIVITAS ANTIOKSIDAN EKSTRAK ETANOL TAUGE (Phaseolus radiatus L.)

3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

Aktivitas Antioksidan Fraksi Dietileter Buah Mangga Arumanis (Mangifera indica L.) dengan Metode DPPH

BAB III METODE PENELITIAN. kandungan fenolik total, kandungan flavonoid total, nilai IC 50 serta nilai SPF

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISA DATA

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian dilaksanakan pada bulan November 2016 Mei 2017 di

BAB III METODE PENELITIAN

The Experiment Antioxidant Activity Of Aleurites moluccana (L.) Willd Leaves Ethanolic Extract By DPPH (2,2-Diphenyl-1-Picrylhydrazyl) Method.

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metodologi penelitian

Pengaruh Cara Pengeringan terhadap Perolehan Kadar Senyawa Fenolat dan Aktivitas Antioksidan dari Daun Jambu Biji (Psidium guajava Linn.

III. METODE PENELITIAN. Alat yang digunakan yaitu pengering kabinet, corong saring, beaker glass,

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian adalah eksperimen. Penelitian ini dilakukan dilaboratorium Kimia Universitas

THE EXPERIMENT ANTIOXIDANT ACTIVITY OF RUMPUT TEKI LEAVES (Cyperus rotundus L.) ETHANOLIC EXTRACT WITH DPPH (2,2-Diphenyl-1-Picrylhydrazyl) METHOD

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Pengolahan Hasil Pertanian dan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB III METODE PENELITIAN. dengan tempat penelitian sebagai berikut :

BAB III METODE PENELITIAN. ini berlangsung selama 4 bulan, mulai bulan Maret-Juni 2013.

METODE. Waktu dan Tempat Penelitian

UJI FITOKIMIA DAN AKTIVITAS ANTIOKSIDAN EKSTRAK DAUN RAMBUTAN (Nephelium lappaceum)dengan METODE DPPH (1,1-diphenyl-2-picryhidrazyl)

BAHAN DAN METODE. Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Pengolahan Hasil Pertanian dan

BAB III METODE PENELITIAN. Desain penelitian yang dilakukan pada penelitian ini adalah penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Neraca analitik, tabung maserasi, rotary evaporator, water bath,

Pengaruh Perebusan Terhadap Kadar Senyawa Fenolat Total dan Daya Antioksidan Dari Daun Kol (Brassica oleracea L. Var. capitata L,)

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian eksperimen. Penelitian dilakukan di laboratorium Kimia Universitas

BAB III METODE PENELITIAN

B.A. Martinus, Afdhil Arel, Adi Gusman Sekolah Tinggi Farmasi Indonesia Perintis Padang ABSTRACT

BAB III METODE PENELITIAN

METODE Waktu dan Tempat Bahan dan Alat Tahapan

BAB III BAHAN DAN METODE

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian akan dilaksanakan pada bulan November 2016 di Laboratorium

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian dilakukan di Laboratorium Riset Kimia, Laboratorium Riset

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Peralatan yang digunakan dalam penelitian ini antara lain neraca analitik,

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Riset Kimia dan Laboratorium

Uji Aktivitas Antioksidan Ekstrak Metanol Daun Pecah Beling. (Strobilanthes crispus)

r = pengulangan/replikasi 15 faktor nilai derajat kebebasan Penurunan bilangan peroksida pada minyak jelantah.

Berna Elya, Abdul Mun im, Eva Kurnia Septiana. Departemen Farmasi FMIPA-UI

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Pengolahan Hasil Pertanian,

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Pengolahan Hasil Pertanian dan

BAB III METODELOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

PENGARUH METODE EKSTRAKSI TERHADAP AKTIVITAS ANTIOKSIDAN KULIT BUAH DURIAN

BAB III METODE PENELITIAN

UJI AKTIVITAS DAYA ANTIOKSIDAN BUAH RAMBUTAN RAPIAH DENGAN METODE DPPH

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Alur penelitian ini seperti ditunjukkan pada diagram alir di bawah ini:

Bab III Bahan dan Metode

Ros Sumarny, Ratna Djamil, Afrilia Indira S. FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS PANCASILA rosaries15@yahoo.com ABSTRAK

PENETAPAN KADAR VITAMIN C DAN UJI AKTIFITAS ANTIOKSIDAN SARI BUAH SONGI (Dillenia serrata Thunb.) TERHADAP RADIKAL DPPH (DIPHENYLPICRYLHYDRAZYL)

PENGARUH CARA PENGERINGAN OVEN DAN MICROWAVE TERHADAP PEROLEHAN KADAR SENYAWA FENOLAT DAN DAYA ANTIOKSIDAN DARI DAUN JAMBU BIJI (Psidii folium)

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Fisiologi Tumbuhan, Jurusan

EKSTRAKSI SENYAWA BIOAKTIV DARI DAUN MORINGA OLEIFERA

4. HASIL DAN PEMBAHASAN

ABSTRACT. Keywords :2.2-diphenyl-1-picrylhydrazyl, Spectrophotometer UV-Vis, Antioxidants, Dragon Fruits.

Lampiran 1. Hasil identifikasi tumbuhan

Uji Aktivitas Antioksidan Ekstrak Etanol Daun Afrika Selatan (Vernonia amygdalina Del.) dengan Menggunakan Metode DPPH (1,1- diphenil-2-picryhidrazyl)

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Lokasi Pengambilan Sampel dan Tempat Penenlitian. Sampel yang diambil berupa tanaman MHR dan lokasi pengambilan

III. METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Tanah Balai Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Berdasarkan prosedur analisa besi, baik secara kualitatif maupun. kuantitatif, maka yang menjadi kerangka konsep adalah:

Transkripsi:

Jurnal Akademi Farmasi Prayoga, 1(1), 13-18 Jurnal Akademi Farmasi Prayoga ISSN-Online : 2548-141X Diterbitkan Oleh Akademi Farmasi Prayoga Padang http:// jurnal.akfarprayoga.ac.id AKTIVITAS ANTIOKSIDAN INFUSA DAUN BAYAM MERAH (Amaranthus tricolor L.) dengan MENGGUNAKAN METODE DPPH (1,1-diphenil-2-picryhydrazyl) Reny 1), Winda Maiza 1) Akademi Farmasi Prayoga, Jl. Sudirman No. 50, Padang, Sumbar Corresponding author : renyhandra@yahoo.co.id; windamaiza79@gmail.com ABSTRAK Senyawa antioksidan merupakan senyawa penting dalam menjaga kesehatan tubuh. Hal ini disebabkan oleh fungsinya sebagai penangkap radikal bebas yang berlebih di dalam tubuh. Senyawa antioksidan ini dapat ditemukan di alam dalam bentuk senyawa metabolit sekunder. Pemanfaatan senyawa antioksidan dari alam sangat dianjurkan dan salah satu tumbuhan yang mengandung zat antioksidan adalah tanaman bayam merah, maka dilakukanlah uji aktivitas antioksidan yang terkandung pada infusa daun bayam merah dengan menggunakan metode DPPH. Penentuan kekuatan aktivitas antioksidan didasarkan pada nilai IC50, sesuai aturannya konsentrasi dari nilai IC50 itu harus kecil agar nilai aktivitas antioksidannya tinggi. Hasil pengukuran memperlihatkan nilai IC50 untuk infusa daun bayam merah berada pada konsentrasi 28,98 ppm. Kata Kunci : Antioksidan, infusa, bayam merah, DPPH. PENDAHULUAN Kesehatan tubuh manusia dipengaruhi oleh gizi makanan. Gizi makanan memegang peranan penting dalam sistim metabolisme tubuh. Menu gizi seimbang meliputi 4 sehat 5 sempurna. Pada menu ini terkandung zat gizi seperti karbohidrat, protein, lemak, vitamin, mineral dan air sebagai media. Jika kebutuhan ini terpenuhi seluruhnya dengan baik (sesuai standar gizi seimbang) maka tubuh berada dalam

keadaan sehat. Namun dari data Riset Kesehatan Dasar ( Riskesdas) yang dilaporkan pada tahun 2010 sebanyak 40,6% penduduk Indonesia masih mengonsumsi makanan di bawah kebutuhan gizi minimal perharinya. (Depkes, 2010) Kekurangan gizi akan mengakibatkan menurunnya daya tahan tubuh sehingga tubuh menjadi mudah terserang penyakit. Penurunan daya tahan tubuh dapat diatasi karsinogenik dan dapat menimbulkan kerusakan hati. (Matheos,2014). Efek antioksidan sintetis ini membuat para ahli meneliti kandungan senyawa pada ekstrak tanaman yang dapat berfungsi sebagai antioksidan. Menurut hasil penelitian, beberapa ekstrak tanaman yang memiliki senyawa seperti fenolik dan flavonoid bersifat antioksidan yang lebih efektif daripada antioksidan sintetis. dengan meningkatkan jumlah antioksidan Keefektifan ini disebabkan karena dalam tubuh. Tubuh memang telah memiliki antioksidan sendiri namun antioksidan ini tidaklah cukup maka perlu tambahan dari luar. (Winarsi, 2007). Antioksidan tambahan tersebut dapat diperoleh dari sayur-sayuran ataupun buah-buahan segar yang mengandung senyawa metabolit sekunder seperti senyawa flavonoid, fenolat dan alkaloid.(erawati, 2012). mekanisme kerja senyawa antioksidan alami seperti: asam fenolat, polifenol, flavonoid dalam menghambat radikal peroksida, hidroperoksida atau lipid peroxyl untuk mengalami reaksi oksidasi sehingga mencegah penyakit degeneratif, seperti tumor atau hepatitis (Inggrid,2014). Salah satu alternatif antioksidan alami yang cukup potensial adalah Manfaat dari mengonsumsi zat tanaman bayam merah (Amaranthus tricolor L.). Tanaman bayam merah merupakan salah satu jenis sayuran yang kaya protein, vitamin A, vitamin C, garam-garam mineral yang sangat antioksidan tambahan dalam jumlah yang memadai dapat menurunkan kejadian penyakit degeneratif seperti kardiovaskular, kanker, aterosklerosis, osteoporosis, dan lainlain. Akhir- akhir ini penggunaan dibutuhkan oleh tubuh (besi dan antioksidan sintetik seperti BHT (butylated kalsium) dan antosianin. hydroxytoluen), BHA (butylated hydroxyanisole) dan TBHQ (tertbutylhydroxy quinone) telah dibatasi METODE PENELITIAN Bahan dan Alat Bahan utama dari penelitian ini adalah pada produk-produk makanan karena bersifat daun bayam merah yang diperoleh dari 14 Jurnal Akademi Farmasi Prayoga, Vol 1 No.1, 2016

ladang penduduk di daerah Balai Baru Padang. Selain itu juga diperlukan bahan kimia lainnya seperti aquades, methanol p.a. (Merck), vitamin C dan serbuk DPPH (Sigma, Singapura). Alat-alat yang digunakan adalah Oven, Blender (Philips), timbangan analitik (Precisa), ayakan no 40 dan 46, lampu spritus, kaki tiga, kaca asbes, beker glass, thermometer, kain flanel, corong, spatel, batang pengaduk, labu ukur (100, 50, 10) ml, aluminium foil, pipet mikro(10; 2; 0,5; 0,2; 0,1) ml, tabung reaksi, dulang, spektrofotometer UV-Vis (T70). Preparasi Sampel Tanaman bayam merah yang diambil disortasi basah, dicuci, daunnya dipetik, dikeringkan dengan menggunakan oven pada suhu 250 C selama 10 menit menjadi sampel kering. Sampel kering yang diperoleh sudah dapat diremas namun belum halus sehingga perlu dihaluskan lagi dengan menggunakan blender, diayak dan hasil ayakan ditimbang. Sebanyak 10 gram simplisia ditimbang, dimasukan ke dalam 100 ml aquades kemudian dipanaskan selama 15 menit. Amati suhu saat 90 C dilakukan pengadukan sekali-sekali. Setelah itu saring dengan kain flannel, tambahkan air panas secukupnya melalui ampas hingga diperoleh volume infusa 100 ml. Penentuan Aktivitas Penangkap Radikal Bebas dengan DPPH Penentuan aktivitas penangkapan radikal bebas menurut Molyneux(2004 dilakukan dengan cara sebanyak 2 ml masingmasing infusa dengan konsentrasi 25, 50, 75, 100 ppm ditambahkan dengan 2 ml larutan DPPH, dikocok homogen, dan dibiarkan selama 30 menit dalam ruang gelap. Setelah itu, dilakukan pengukuran pada panjang gelombang 513 nm, kemudian diamati perbandingannya dengan vitamin C sebagai standar. Aktivitas penangkapan radikal bebas dihitung sebagai persentase berkurangnya warna DPPH dengan menggunakan persamaan : % inhibisi = x 100 % Penentuan Nilai IC50 Nilai IC50 dihitung dari interpolasi pada grafik hubungan antara konsentrasi larutan sampel dan % inhibisi pada konsentrasi (12,5; 25; 50; 75; 100) ppm kemudian dibandingkan dengan nilai IC50 larutan standar vitamin C. Nilai IC50 merupakan konsentrasi penghambatan 50% terhadap radikal bebas DPPH oleh infusa daun bayam merah. 15 Jurnal Akademi Farmasi Prayoga, Vol 1 No.1, 2016

HASIL DAN PEMBAHASAN Penentuan Aktivitas Penangkapan Radikal Bebas dengan DPPH Pengujian infusa daun bayam merah yang berfungsi sebagai antioksidan dengan daya hambat sebesar 50% berada pada konsentrasi antara 25-50 µg/ml dengan nilai % inhibisi 49,30%-54,39%. Dari nilai % inhibisi dapat dibuat kurva persamaan regresi linear antara konsentrasi sampel (x) dengan % inhibisi (y). Nilai IC50 yang menunjukkan aktivitas sebagai antioksidan sebesar 28,9847 µ g/ml, dikelompokkan pada aktivitas antioksidan sangat kuat. Menurut Blois, suatu senyawa dikatakan memiliki aktivitas antioksidan sangat kuat jika nilai IC50 kurang dari 50 µg/ml (Mailandari, 2012). Berikut tabel 1 dan gambar 1 dari aktivitas antioksidan infusa daun bayam merah Penentuan Aktivitas Antioksidan Larutan Pembanding (VitaminC) Penentuan aktivitas antioksidan vitamin C dengan larutan DPPH dibuat pada konsentrasi 0,002 µ g/ml; 0,01 µ g/ml; 0,25 µ g/ml; 0,75 µ g/ml; 1,25 µ g/ml. Hasil penentuan nilai absorbansi dan % inhibisi larutan vitamin C dengan larutan DPPH (tabel 2) memperlihatkan daya hambat sebesar 50% berada pada konsentrasi antara 0,25-0,75 µg/ml dengan nilai % inhibisi 49,25%-55,40%. Tabel 1. Hasil Penentuan Nilai Absorban dan Nilai % Inhibisi Larutan Sampel dengan DPPH No (µ g/ml) Serapan DPPH 35 Sampel µ g/ml % Inhibis 1 12,5 0,432 0,230 46,75 2 25 0,432 0,219 49,30 3 50 0,432 0,197 54,39 4 75 0,432 0,179 58,5 5 100 0,432 0,154 64,35 Gambar 4. Kurva Regresi Hubungan Antara + Sampel dengan % Inhibisi Keterangan : y = 0,197x + 44,29 r = 0,997 Nilai % inhibisi secara kurva persamaan regresi linear (gambar 5) antara konsentrasi sampel (x) dengan % inhibisi (y) menunjukkan 50% aktivitas antioksidannya pada konsentrasi 0,3533 µg/ml, ini dikelompokkan pada aktivitas antioksidan sangat kuat. 16 Jurnal Akademi Farmasi Prayoga, Vol 1 No.1, 2016

Menurut Blois, suatu senyawa dikatakan memiliki aktivitas antioksidan sangat kuat jika nilai IC50 kurang dari 50 µ g/ml (Mailandari, 2012). Tabel 2. Hasil Penentuan Nilai Absorban dan Nilai % Inhibisi Larutan Vitamin C dengan DPPH No (µg/ml) DPPH 35 µg/ml Serapan Vitami n C + DPPH % Inhibisi 1 0,002 0,601 0,332 44,75 2 0,01 0,601 0,327 45,59 3 0,25 0,601 0,305 49,25 4 0,75 0,601 0,268 55,40 5 1,25 0,601 0,231 61,56 Gambar 5. Kurva Regresi Hubungan Antara Inhibisi Keterangan : y = 13,13x + 45,36 r = 0,995 Vitamin C dengan% UCAPAN TERIMA KASIH Terima kasih kami sampaikan kepada Laboratorium Kopertis Wilayah X yang telah menfasilitasi laboratorium untuk penelitian ini. DAFTAR PUSTAKA Anonim. 2010. Laporan Nasional Riset Kesehatan Dasar. Depkes RI. (Online). 20 Maret 2016. Erawati. 2012. Uji Aktivitas Antioksidan Ekstrak Daun Garcinia daedalanthera Pierre dengan Metoda DPPH (1,1 difenil-2- pikrilhidrazil) dan Identifikasi Golongan Senyawa Kimia Dari Fraksi Paling Aktif. Skripsi tidak diterbitkan. Universitas Indonesia. Inggrid, H. M., & Santoso, H. 2014. Ekstraksi Antioksidan dan Senyawa Aktif Dari Buah Kiwi (Actinidia deliciosa). Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat. Universitas Katolik Parahyangan. Mailandari, M. 2012. Uji Aktivitas Antioksidan Ekstrak Daun Garcinia kydia Roxb. dengan Metode DPPH dan Identifikasi Senyawa Kimia Fraksi yang Aktif. Skripsi. Universitas Indonesia KESIMPULAN Berdasarkan hasil penelitian di atas, infusa daun bayam merah memiliki aktivitas antioksidan sangat kuat dengan nilai IC 50 berada pada konsentrasi 28,93 µ g/ml. Matheos, H., dkk. 2014. Aktivitas Antioksidan Dari Ekstrak Daun Kayu Bulan (Pisonia alba). Jurnal Ilmiah Farmasi - UNSRAT. 3(3). Molyneux, P. 2004. The use of the stable free radical diphenylpicryl hydrazyl (DPPH) for estimating antioxidant activity. 17 Jurnal Akademi Farmasi Prayoga, Vol 1 No.1, 2016

Songklanakarin J.Sci.Technol.26(2):211-219. (online). 4 April 2016. Pebrianti, C., dkk. 2015. Uji Kadar Antosianin dan Hasil Enam Varietas Tanaman Bayam Merah (Alternantheraamoena Voss) Pada Musim Hujan. Jurnal Produksi Tanaman. 3(1): 27-33. Takashi M. & Shibamoto, T.1997. Antioxidant Activities of Natural Compound Found in Plants. J.Agric. Food.Chem. 45:1819-1822. Winarsi, H. 2007. Antioksidan Alami dan Radikal Bebas. Yogyakarta: Kanisius. 18 Jurnal Akademi Farmasi Prayoga, Vol 1 No.1, 2016