PENGEMBANGAN PENUNTUN PRAKTIKUM BERORIENTASI GAMBAR PADA MATERI JARINGAN UNTUK KELAS VII SMP ARTIKEL

dokumen-dokumen yang mirip
PENGEMBANGAN PENUNTUN PRAKTIKUM YANG DILENGKAPI GAMBAR PADA MATERI PROTISTA UNTUK SISWA KELAS X SMA

PENGEMBANGAN PENUNTUN PRAKTIKUM IPA PADA MATERI SISTEM ORGANISASI KEHIDUPAN UNTUK SMP E-JURNAL

PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA BERBASIS PENDEKATAN PROBLEM SOLVING PADA MATERI SISTEM KOORDINASI MANUSIA UNTUK SMA ABSTRACT

PENGEMBANGAN HANDOUT BERGAMBAR DISERTAI PETA KONSEP PADA MATERI KEANEKARAGAMAN HAYATI UNTUK SISWA SMA KELAS X

ARTIKEL ILMIAH YUSRIKA NENGSIH NIM

PENGEMBANGAN HANDOUT BERGAMBAR DISERTAI PETA KONSEP PADA MATERI KINGDOM ANIMALIA UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS (SMA) Oleh:

PENGEMBANGAN HANDOUT BERGAMBAR DISERTAI NETWORK TREE PADA MATERI STRUKTUR DAN FUNGSI JARINGAN HEWAN SEMESTER I KELAS XI UNTUK SMA.

PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) BIOLOGI PADA MATERI JARINGAN TUMBUHAN UNTUK SMA. Program Studi Pendidikan Biologi STKIP PGRI Sumatera Barat

ARTIKEL ROPIKO NIM

Pengembangan Penuntun Praktikum Disertai Gambar Pada Materi Sel Untuk Kelas XI Sekolah Menengah Atas

PENGEMBANGAN HANDOUT BERBASIS KONTEKSTUAL PADA MATERI KERUSAKAN LINGKUNGAN UNTUK SISWA SMP E - JURNAL TESSA MUTIARA. T NIM.

Keywords : Teaching Materials, Student Worksheets, Learning Cycle 5-E

PENGEMBANGAN HANDOUT BERGAMBAR DILENGKAPI PETA KONSEP PADA MATERI PROTISTA UNTUK SISWA SMA/MAKELAS X ARTIKEL ILMIAH FIRMANA JUTIN NIM.

PENGEMBANGAN LEMBAR KEGIATAN SISWA (LKS) BERBASIS PENEMUAN TERBIMBING PADA MATERI KAIDAH PENCACAHAN UNTUK SISWA KELAS XI MIA SMAN 7 PADANG

PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) BIOLOGI DILENGKAPI MIND MAP PADA MATERI POKOK SISTEM RESPIRASI UNTUK SMA

Pengembangan Lembar Kerja Siswa (LKS) Berbasis Penemuan Terbimbing Pada Materi Persamaan Kuadrat Untuk SMPN 12 Padang

PENGEMBANGAN LEMBAR KEGIATAN SISWA (LKS) BERBASIS GAMBAR PADA MATERI SISTEM PENCERNAAN UNTUK SMP KELAS VIII SEMESTER 1

PENGEMBANGAN HANDOUT BERBASIS GAMBAR PADA MATERI SISTEM GERAK MANUSIA DI SEKOLAH MENENGAH ATAS (SMA) Oleh: Yesi Wispa¹, Sudirman², Siska Nerita¹

PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA BERBASIS LEARNING CYCLE 5-E DILENGKAPI PETA KONSEP PADA MATERI KLASIFIKASI MAKHLUK HIDUP UNTUK SMP

PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) BIOLOGI BERBASIS GAMBAR PADA MATERI STRUKTUR DAN FUNGSI JARIANGAN TUMBUHAN UNTUK SMP

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN BERUPA KOMIK BIOLOGI PADA MATERI SISTEM PENCERNAAN MAKANAN UNTUK SISWA KELAS XI IPA. Oleh :

PENGEMBANGAN HANDOUT DILENGKAPI DENGAN TEKA-TEKI SILANG PADA PEMBELAJARAN BIOLOGI MATERI SISTEM EKSKRESI DI MAN 1 MUARA BUNGO

PENGEMBANGAN HANDOUT BERBENTUK BUKU SAKU PADA MATERI KLASIFIKASI MAKHLUK HIDUP UNTUK KELAS VII SMP JURNAL

PENGEMBANGAN MODUL MATERI HIMPUNAN BERBASIS KONTEKSTUAL UNTUK SISWA KELAS VII SMP/MTs ABSTRACT

PENGEMBANGAN MODUL BERBASIS PROBLEM BASED LEARNING (PBL) PADA MATERI PENYAJIAN DATA STATISTIK UNTUK KELAS X SMA N 3 PADANG. Oleh

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR HANDOUT BIOLOGI BERBASIS GAMBAR BERWARNA DISERTAI PETA KONSEP PADA MATERI SISTEM EKSKRESI MANUSIA UNTUK SMP ARTIKEL

PENGEMBANGAN MODUL YANG DILENGKAPI PETA KONSEP BERGAMBAR PADA MATERI KLASIFIKASI MAKHLUK HIDUP UNTUK SMP

PRAKTIKALITAS PENGEMBANGAN LEMBAR KEGIATAN SISWA (LKS) BERBASIS KONSTRUKTIVISME PADA MATERI MATRIKS UNTUK KELAS XI SMAN 3 PADANG ARTIKEL E-JURNAL

PENGEMBANGAN HANDOUT DILENGKAPI GAMBAR DAN PETA KONSEP PADA MATERI SISTEM PEREDARAN DARAH PADA MANUSIA UNTUK SMP. Oleh:

PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) BERNUANSA PROBLEM BASED LEARNING (PBL) PADA MATERI PROTISTA UNTUK SISWA SMA ARTIKEL JURNAL

PENGEMBANGAN LEMBAR KEGIATAN SISWA (LKS) BERBASIS PENEMUAN TERBIMBING PADA MATERI MATRIKS UNTUK KELAS X SMKN 4 PADANG. Oleh

PENGEMBANGAN MODUL BERGAMBAR PADA MATERI SISTEM PENCERNAAN PADA MANUSIA KELAS VIII SEMESTER I UNTUK SMP

PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) BERBASIS KONTEKSTUAL PADA MATERISISTEM EKSKRESI UNTUK SMA

Oleh ABSTRACT PENDAHULUAN

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBENTUK BUKU SAKU DILENGKAPI PETA KONSEP PADA MATERI EKOSISTEM UNTUK SISWA KELAS VII SMPN 3 GUNUNG TULEH

PENGEMBANGAN MODUL BERBASIS MASALAH UNTUK MATERI PROGRAM LINEAR PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA SISWA KELAS X SMKN 6 PADANG ABSTRACT

PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) MATEMATIKA BERBASIS DISCOVERY LEARNING PADA MATERI TEOREMA PYTHAGORAS KELAS VIII MTsN LUBUK BUAYA PADANG

PENGEMBANGAN MODUL DILENGKAPI MIND MAP DAN GLOSARIUM PADA MATERI PELAJARAN BIOLOGI UNTUK SISWA KELAS X SMAN 12 PADANG

PENGEMBANGAN LEMBAR KEGIATAN SISWA (LKS) BERBASIS PENEMUAN TERBIMBING PADA MATERI PERSAMAAN LINIER SATU VARIABEL UNTUK SISWA KELAS VII

PENGEMBANGAN HANDOUT BIOLOGI SMA BERBASIS KONTEKSTUAL DISERTAI GAMBAR BERWARNA PADA MATERI SISTEM EKSKRESI MANUSIA. Oleh:

PENGEMBANGAN LEMBAR KEGIATAN SISWA (LKS) BERBASIS PENEMUAN TERBIMBING PADA MATERI EKSPONEN DAN LOGARITMA UNTUK SISWA KELAS X SMA KARTIKA 1-5 PADANG

PENGEMBANGAN MODUL BERBASIS KONTEKSTUAL PADA MATERI GEOMETRI UNTUK SISWA KELAS X DI SMA PGRI 1 PADANG ABSTRACT

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR BERUPA HANDOUT YANG DILENGKAPI GLOSARIUM PADA PEMBELAJARAN BIOLOGI SISWA KELAS XI IPA SMAN 1 TIGO NAGARI KABUPATEN PASAMAN

PENGEMBANGAN HANDOUT DISERTAI PETA KONSEP BERGAMBAR PADA MATERI SISTEM PERNAPASAN UNTUK SISWA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA (SMP) ABSTRACT

PENGEMBANGAN LKS BERORIENTASI PENDEKATAN INKUIRI TERBIMBING PADA MATERI SISTEM PEREDARAN DARAH UNTUK KELAS XI SMA E JURNAL

PENGEMBANGAN MODUL PADA MATERI SEGIEMPAT DAN SEGITIGA BERBASIS PEMECAHAN MASALAH UNTUK SISWA KELAS VII SMP. Oleh ABSTRACT

PENGEMBANGAN LEMBAR KEGIATAN SISWA (LKS) DENGAN PENDEKATAN PENEMUAN TERBIMBING UNTUK MATERI PERSAMAAN DAN PERTIDAKSAMAAN KELAS X SMKN 6 PADANG.

PENGEMBANGAN MODUL BERBASIS KONSTRUKTIVISME UNTUK MATERI BILANGAN BULAT PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA KELAS VII SMPN 2 RAO UTARA KECAMATAN RAO UTARA

PENGEMBANGAN HANDOUT BERGAMBAR DILENGKAPI PETA KONSEP PADA MATERI KINGDOM PROTISTA UNTUK SISWA SMA E JURNAL RINI SANDIKA NIM.

Pengembangan Modul Bernuansa Newspaper Dilengkapi dengan Concept Map Bergambar dan Poster pada Siswa Kelas XI IPA di SMA Negeri 12 Padang

PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) BIOLOGI BERBASIS GAMBAR PADA MATERI POKOK PLANTAE UNTUK SMA. Oleh

PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) BERBASIS PROBLEM BASED LEARNING

PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) BERBASIS PROBLEM SOLVING PADA MATERI SISTEM EKSKRESI MANUSIA UNTUK SISWA SEKOLAH MENENGAH ATAS (SMA) Oleh:

PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) BERBASIS SAINTIFIK PADA MATERI VIRUS UNTUK SISWA SEKOLAH MENENGAH ATAS (SMA)

ABSTRACT. Keyword : Worksheet,, Guided Discovery, Trigonometry

JURNAL RISET FISIKA EDUKASI DAN SAINS

PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) BIOLOGI BERBASIS PROBLEM SOLVING PADA MATERI PENCEMARAN LINGKUNGAN KELAS VII SMP Oleh:

PENGEMBANGAN MODUL YANG DIAWALI DENGAN PETA KONSEP BERGAMBAR PADA MATERI SISTEM PENCERNAAN PADA MANUSIA UNTUK KELAS VIII SMP.

PENGEMBANGAN HANDOUT BERGAMBAR DILENGKAPI PETA KONSEP PADA MATERI ALAT INDERA UNTUK SMP

PENGEMBANGAN LEMBAR KEGIATAN SISWA (LKS) BERBASIS PENEMUAN TERBIMBING PADA MATERI ARITMATIKA SOSIAL UNTUK SISWA KELAS VII SMP 1 BAYANG UTARA ABSTRACT

PENGEMBANGAN HANDOUT BERNUANSA NEWSPAPER DILENGKAPI PERMAINAN SCRAMBLE PADA MATERI EKOSISTEM UNTUK SISWA KELAS VII SMP

PENGEMBANGAN MODUL DISERTAI PETA KONSEP JENIS SPYDER CONCEPT MAP PADA MATERI SISTEM GERAK MANUSIA UNTUK KELAS VIII SMP. Oleh:

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR LEMBAR KERJA SISWA (LKS) BERGAMBAR DENGAN PENDEKATAN BERBASIS LEARNING CYCLE 5-E

Hasil Uji Validitas Buku Siswa Berbasis Inkuiri pada Pembelajaran IPA untuk Siswa Kelas VIII SMP

PENGEMBANGAN MODUL BERBASIS PENDIDIKAN MATEMATIKA REALISTIK (PMR) PADA MATERI BILANGAN PECAHAN UNTUK SISWA KELAS VII SMPN 27 PADANG ABSTRACT

PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) BERBASIS DISCOVERY PADA MATERI KEANEKARAGAMAN HAYATI UNTUK KELAS X DI SMA/MA JURNAL MELA NENGSRI NIM.

PENGEMBANGAN LKS DENGAN PENDEKATAN SAINTIFIK PADA MATERI KLASIFIKASI MAKHLUK HIDUP UNTUK KELAS VII SMP. E-Jurnal

PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN BERBASIS KELAS PADA MATA PELAJARAN BIOLOGI MATERI SISTEM RESPIRASI KELAS XI IPA E JURNAL

PPENGEMBANGAN LEMBAR KEGIATAN SISWA (LKS) DILENGKAPI GAMBAR PADA MATERI SISTEM PEREDARAN DARAH UNTUK SISWA SMA/MA

Pengembangan Handout Berbasis Kontekstual Disertai Peta Konsep Pada Materi Bahan Kimia Dalam Kehidupan Untuk Siswa SMP

PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) BIOLOGI BERBASIS GAMBAR PADA MATERI SISTEM PENCERNAAN UNTUK SMA

PENGEMBANGAN MODUL DILENGKAPI WINDOW ZOOMING PADA MATERI FOTOSINTESIS UNTUK SISWA KELAS VIII DI SMPN 21 TEBO, JAMBI

Rizallisa Ariyanti*), Anna Cesaria**), Merina Pratiwi**) ABSTRACT

Development Handout Comes with Display Color Image Magazine on Learning Biology Class X students of SMA Negeri 5 Padang

PENGEMBANGAN LEMBAR KEGIATAN SISWA (LKS) BERBASIS PENEMUAN TERBIMBING PADA MATERI PERBANDINGAN UNTUK SISWA KELAS VII SMP NEGERI 12 PADANG

Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Bung Hatta

PENGEMBANGAN HANDOUT BERNUANSA KONTEKSTUAL PADA MATERI SISTEM REGULASI MANUSIA UNTUK SMA

PENGEMBANGAN LEMBAR KEGIATAN SISWA (LKS) BERBASIS REALISTIK UNTUK MATERI RUANG DIMENSI TIGA PADA KELAS X SMA N 1 BONJOL KABUPATEN PASAMAN ABSTRACT

PENGEMBANGAN LEMBAR KEGIATAN SISWA (LKS) BERBASIS MASALAH PADA MATERI BENTUK ALJABAR UNTUK SISWA KELAS VII SMP NEGERI 1 SIJUNJUNG JURNAL

PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) BERBASIS GAMBAR PADA MATERI PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN MAKHLUK HIDUP UNTUK SMP

PENGEMBANGAN LEMBAR KEGIATAN SISWA (LKS) BERBASIS PROBLEM BASED LEARNING

Pengembangan Modul Pembelajaran Berbasis Konsep Disertai Contoh pada Materi Sel untuk Siswa SMA

PENGEMBANGAN COMPACT DISK (CD) INTERAKTIF MENGGUNAKAN MACROMEDIA FLASH PADA MATERI KUBUS UNTUK SISWA KELAS VIII SMP/MTs

Oleh: Desi Novita *), Anna Cesaria **), Hamdunah **) Mahasiswa Program Studi Pendididkan Matematika STKIP PGRI Sumatera Barat.

PENGEMBANGAN HANDOUT DENGAN PENDEKATAN SAINTIFIK PADA MATERI KLASIFIKASI MAKHLUK HIDUP UNTUK SISWA SMP ABSTRACT

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR BERUPA HANDOUT DENGAN TAMPILAN SITUS WEB DILENGKAPI GLOSARIUM PADA PEMBELAJARAN BIOLOGI SISWA KELAS XI IPA SMA PGRI 1 PADANG

PENGEMBANGAN BUKU TEKS KELAS V SEKOLAH DASAR BERBASIS TEMATIK DENGAN MODEL MULTIPLE GAMES. Rosyidah Umami Octavia STKIP PGRI SIDOARJO.

Mahasiswa Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia STKIP PGRI Sumatera Barat 2

Key Words: Student worksheet, Discovery Learning, social aritmatic

PENGEMBANGAN HANDOUT BERGAMBAR DISERTAI PETA KONSEP PADA MATERI KLASIFIKASI MAKHLUK HIDUP UNTUK SISWA SMP/MTs E JURNAL WIWIT GUSDIANTI NIM.

PENGEMBANGAN MEDIA INTERAKTIF PADA MATERI ORGANISASI KEHIDUPAN UNTUK SEKOLAH MENENGAH PERTAMA (SMP)

PENGEMBANGAN LEMBAR KEGIATAN SISWA (LKS) BERBASIS KONSTRUKTIVISME PADA MATERI KAIDAH PENCACAHAN UNTUK SISWA KELAS XI IS SMAN 3 LENGAYANG

PENGEMBANGAN MODUL BERBASIS MASALAH PADA MATERI PERSAMAAN DAN PERTIDAKSAMAAN LINEAR SATU VARIABEL UNTUK SISWA KELAS VII MTsN I MATUR KABUPATEN AGAM

PENGEMBANGAN LKS BIOLOGI BERBASIS KONTEKSTUAL DILENGKAPI DENGAN MIND MAP PADA MATERI ARCHAEBACTERIA DAN EUBACTERIA UNTUK SISWA SMA

Mahasiswa Program Studi Pendidikan Biologi

PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) YANG DIAWALI PETA KONSEP DISERTAI GAMBAR PADA MATERI JARINGAN HEWAN UNTUK SISWA SMA

PENGEMBANGAN LEMBAR KEGIATAN SISWA (LKS) BERBASIS PROBLEM BASED LEARNING (PBL) PADA MATERI POLA BILANGAN

PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA BERBASIS LEARNING CYCLE 5-E PADA MATERI SISTEM PERNAPASAN UNTUK SISWA SMP KELAS VIII

PENGEMBANGAN MODUL BERBASIS MASALAH PADA MATERI SEGI EMPAT KELAS VII MTs PONDOK PESANTREN DR M NATSIR ALAHAN PANJANG Oleh

PENGEMBANGAN PENUNTUN PRAKTIKUM BIOTEKNOLOGI KELAS XII IPA SMA NEGERI 1 BINAMU KAB. JENEPONTO

Transkripsi:

PENGEMBANGAN PENUNTUN PRAKTIKUM BERORIENTASI GAMBAR PADA MATERI JARINGAN UNTUK KELAS VII SMP ARTIKEL Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S1) Disusun Oleh : RAMA FITRIANI NIM. 10010072 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN (STKIP) PGRI SUMATERA BARAT PADANG 2015

PENGEMBANGAN PENUNTUN PRAKTIKUM BERORIENTASI GAMBAR PADA MATERI JARINGAN UNTUK KELAS VII SMP Rama Fitriani, Siska Nerita, Lince Meriko Program Studi Pendidikan Biologi STKIP PGRI Sumatera Barat Email: Rhamaelice@yahoo.co.id ABSTRAK This research is motivated by the implementation of practical activities is still less regular, this is due to students not using practical guide. For guiding lab, biology teacher just took from the book teacher and student books. Therefore, studies have been conducted to develop practical guidance oriented image. This study aims to develop and produce a product that is in accordance with the demands of the curriculum in KTSP the form of image oriented practical handbook on tissue material class VII SMP N 26 Padang valid and practical in accordance with the needs of students.this type of research is the development research (research and the development) with the procedural model. The population in this study VII 2 grade students of SMP N 26 Padang The school year 2015/2016. Oriented research lab procedures guiding this image was developed by using three stages of development of the 4 - D models that define, design and develop. The results showed that the average value of test results the validity of guiding practical oriented image by 80.91 % with the criteria of very valid, the average value of the test the practicalities of guiding practical oriented image by teachers is 86.22 % with the criteria of very practical and the average value of the test the practicalities of guiding image oriented practicum by students is 95.73 % with a very practical criteria. From this study it can be concluded that have produced practical guidance oriented images on material for class VII SMP tissue very valid and very practical. Keywords : Practical guidance -oriented pictures, material tissue, class VII PENDAHULUAN Ilmu pengetahuan alam (IPA) adalah suatu ilmu pembelajaran yang berkaitan dengan kehidupan sehari hari atau alam, sehingga Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) bukan hanya penguasaan kumpulan pengetahuan yang berupa fakta-fakta, konsep-konsep atau prinsipprinsip saja tetapi juga merupakan suatu proses penemuan. Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) juga merangkum ke dalam pembelajaran biologi. Biologi adalah ilmu yang mempelajari tentang mahluk hidup dan sekitarnya. Pembelajaran biologi selain berhubungan dengan alam nyata juga berhubungan dengan proses-proses kehidupan sehari-hari. Pembelajaran ini juga menekankan pada pemberian pengalaman langsung dan juga diarahkan untuk mencari tahu dan berbuat sehingga dapat membantu untuk memperoleh pemahaman siswa yang lebih luas dan mendalam tentang dirinya sendiri dan alam sekitar. Pembelajaran biologi tidak dapat dipahami jika hanya diajarkan secara hafalan. Oleh karena itu, diperlukan suatu kegiatan yang akan meningkatkan pemahaman siswa dalam pembelajaran biologi yaitu melalui kegiatan praktikum. Suatu kegiatan praktikum dapat dilakukan oleh siswa di laboratorium atau di lapangan. Menurut Rahayuningsih (2005) dalam Susantini (2012:102) praktikum merupakan bagian integral dari kegiatan belajar mengajar. Praktikum menjadi sarana pengenalan bahan dan peralatan yang semula dianggap abstrak menjadi lebih nyata sehingga siswa lebih memahami konsep-konsep materi pembelajaran. Pembelajaran dengan praktikum sangat efektif untuk mencapai seluruh ranah pengetahuan secara bersamaan, antara lain melatih agar teori dapat diterapkan pada permasalahan yang nyata (kognitif), melatih perencanaan kegiatan secara mandiri (afektif) dan melatih penggunaan instrument tertentu (psikomotor). Hal tersebut menunjukkan betapa pentingnya peranan praktikum dalam pencapaian tujuan pembelajaran, dimana kegiatan praktikum dapat menunjang pengetahuan dan pemahaman siswa terhadap materi pelajaran biologi, sehingga kegiatan praktikum itu sudah menjadi komponen dari pembelajaran biologi. Selain itu, kegiatan 1

praktikum dapat mengembangkan keterampilan dasar bereksperimen siswa. Kegiatan praktikum memerlukan buku petunjuk praktikum yang akan mempermudah melakukan kegiatan praktikum yaitu penuntun praktikum. Dalam suatu penuntun praktikum terdapat SK, KD, tujuan pembelajaran, dasar teori, alat dan bahan, langkah kerja, hasil pengamatan, pembahasan, kesimpulan, pertanyaan dan daftar pustaka (Rohman dan Amri, 2013: 97-98). Salah satu materi pembelajaran biologi yang membutuhkan kegiatan praktikum adalah materi jaringan. Jaringan adalah salah satu materi yang bersifat abstrak dalam pembelajaran biologi di kelas VII SMP, sehingga materi jaringan memerlukan suatu kegiatan praktikum agar siswa lebih memahami dan mengetahui struktur dan fungsi jaringan tumbuhan dan jaringan hewan. Berdasarkan hasil observasi di SMPN 26 Padang pada bulan Agustus 2014 pelaksanaan kegiatan praktikum masih kurang teratur, karena pelaksanaan kegiatan praktikum masih jarang dilakukan. Dimana menurut tuntutan SK dan KD kegiatan praktikum dalam 1 semester seharusnya dilakukan sebanyak 5 kali pertemuan yaitu pada KD 5.3, KD 6.1, KD 6.3, KD 7.1, KD 7.4, tetapi kegiatan praktikum yang dilakukan dalam 1 semester hanya 2-3 kali pada pembelajaran biologi. Berdasarkan hasil wawancara yang telah dilakukan terhadap guru dan siswa SMPN 26 Padang didapatkan bahwa guru menyatakan pengaruh suatu kegiatan praktikum dalam pembelajaran biologi sebesar 20% terhadap pembelajaran biologi dan siswa juga menyatakan bahwa dalam pelaksanaan praktikum siswa masih mengalami kesulitan dalam kegiatan praktikum, hal ini disebabkan siswa belum menggunakan penuntun praktikum. Materi yang seharusnya memerlukan suatu kegiatan praktikum sering kali tidak melakukan kegiatan praktikum dikarenakan sekolah belum memiliki penuntun praktikum. Penggunaan suatu penuntun dalam praktikum sangat penting dalam pelaksanaan praktikum, hal ini dapat membantu siswa dalam memahami materi praktikum yang akan dilakukan dan juga dapat mengoptimalkan waktu dalam melaksanakan kegiatan praktikum. Untuk penuntun praktikum, guru biologi hanya mengambil dari buku guru dan buku siswa. Dari analisis buku guru dan buku siswa kurikulum KTSP diperoleh bahwa buku tersebut belum memiliki petunjuk praktikum yang sesuai dengan kebutuhan siswa. Penuntun praktikum adalah pedoman pelaksanaan praktikum yang berisi tata cara persiapan, pelaksanaan, analisis data dan pelaporan yang disusun dan ditulis oleh seorang atau kelompok staf pengajar yang menangani praktikum tersebut dan mengikuti kaidah tulisan ilmiah (Depdiknas, 2006 dalam Meyhandoko, 2013). Keterbatasan penuntun praktikum ini menyulitkan guru untuk melaksanakan kegiatan praktikum di sekolah. Walaupun sarana dan prasana dalam laboratorium sudah memadai, tetapi pelaksanaan praktikum masih kurang teratur. Kesulitan juga dihadapi oleh siswa, karena siswa tidak mengetahui kegiatan praktikum apa yang akan dilaksanakan dan menyebabkan kurangnya persiapan siswa dalam melakukan praktikum. Oleh karena itu perlu dikembangkan suatu penuntun praktikum yang berisi materi IPA terpadu dan dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa dalam kegiatan praktikum. Salah satu cara mengatasi permasalahan tersebut adalah dengan mengembangkan suatu penuntun praktikum. Dengan mengembangkan penuntun praktikum diharapkan dapat membantu pada proses belajar mengajar. Pemakaian penuntun praktikum dapat mengoptimalkan waktu pembelajaran dan mempermudah siswa dalam melakukan kegiatan praktikum sehingga kegiatan menjadi terarah dan lebih menarik dalam proses belajar mengajar serta membantu guru dalam menyampaikan materi pelajaran. Berdasarkan uraian di atas penulis telah mengembangan Penuntun Praktikum Berorientasi Gambar Pada Materi Jaringan Untuk Kelas VII SMP. METODOLOGI PENELITIAN Jenis penelitian ini merupakan penelitian pengembangan (research and the development) dengan model prosedural. Model prosedural adalah model yang bersifat deskriptif yang menggariskan langkah-langkah yang harus diikuti untuk menghasilkan produk. Prosedur penelitian penuntun praktikum berorientasi gambar ini dikembangkan dengan menggunakan 3 tahap pengembangan dari 4-D models yaitu Define, Design dan Develop. 2

Secara ringkas model ini dikembangkan oleh S. Thagarajan, Dorothy S. Semmel dan Melvyn I. Semmel (Trianto, 2012:93). Model pengembangan 4-D terdiri atas 3 tahap utama yaitu: (1) Define (Pendefenisian), (2) Design (Perancangan), (3) Develop (Pengembangan). Analisis ujung Depan Analisis Siswa Analisis Tugas Analisis Konsep Analisis Tujuan Pembelajaran Draf Awal Perancangan Uji Validasi Penuntun Praktikum Berorientasi Gambar Analisis Hasil Uji Validasi Penuntun Praktikum Berorientasi Gambar Revisi Uji Praktikalitas Penuntun Praktikum Berorientasi Gambar Revisi II Analisis Hasil Uji Praktikalitas Penuntun Praktikum Berorientasi Gambar Produk Penuntun Praktikum Berorientasi Gambar Define Design Develop Gambar 1. Modifikasi Model Pengembangan Perangkat Pembelajaran 4-D (Four D) Menurut Thiagarajan, Semmel dan Semmel (1974) Dalam Trianto (2012:94) Dalam pengumpulan data dapat digunakan berbagai teknik pengumpulan data yang disesuaikan dengan karakteristik data yang akan dikumpulkan dan responden penelitian. Instrumen yang digunakan untuk mengumpulkan data dalam penelitian ini. 1. Lembar Validasi Lembar validitas ini digunakan untuk mengumpulkan data validitas dari penuntun praktikum berorientasi gambar yang dikembangkan. Lembar validitas yang digunakan merupakan modifikasi dari Riza (2013:60-63). Menurut Depdiknas (2008:28) komponen penelitian mencakup ; a. Komponen kelayakan isi b. Komponen kebahasaan c. Komponen penyajian d. Komponen kegrafikan 2. Angket Uji Praktikalitas Angket uji praktikalitas ini digunakan untuk mengumpulkan data praktikalitas penuntun praktikum berorientasi gambar yang diujicobakan. Data praktikalitas ini diperoleh melalui angket yang diberikan kepada guru dan siswa. Angket ini diberikan setelah uji coba selesai. Angket ini bertujuan untuk memperoleh masukan dari guru dan siswa terhadap penuntun praktikum berorientasi gambar yang diujicobakan. Angket uji praktikalitas yang disusun merupakan angket modifikasi dari Riza (2013:64-66). Menurut Depdiknas (2008:29) komponen evaluasi mencakup: a. Komponen kemudahan penggunaan b. Komponen efektifitas waktu pembelajaran c. Komponen manfaat Teknis analisis data penelitian ini dilakukan dengan menggunakan statistik deskripif. Analisis meliputi analisis validitas penuntun praktikum, analisis praktikalitas penuntun praktikum dan analisis respons guru dan siswa terhadap penuntun praktikum. Teknik analisis data yang digunakan disesuaikan dengan jenis data dikumpulkan. 1. Analisis validitas penuntun praktikum Data uji validitas penggunaan penuntun praktikum dianalisis dengan persentase (%), menggunakan rumus berdasarkan skala likert dari Riduwan (2010:87) berikut ini : Nilai validitas = Jumlah skor item yang diperoleh Jumlah skor maksimum x 100 % 3

2. Analisis uji pratikalitas penuntun praktikum. Data uji praktikalitas penggunaan penuntun praktikum dianalisis dengan persentase (%), menggunakan rumus berdasarkan skala likert dari Riduwan (2010:87) berikut ini: Nilai praktikalitas = Jumlah skor item yang diperoleh Jumlah skor maksimum 3. Analisis respons guru dan siswa terhadap penuntun praktikum. Data respons terhadap penuntun praktikum yang dihasilkan dianalisis dengan persentase (%), menggunakan rumus berdasarkan skala likert dari Riduwan (2010:87) sebagai berikut : Nilai respons = Jumlah skor item yang diperoleh Jumlah skor maksimum HASIL DAN PEMBAHASAN x 100 % x 100 % Hasil penelitian pengembangan penuntun praktikum berorientasi gambar melalui 3 tahapan yaitu Define, Design, Develop. Hasil tahap define yang dilakukan adalah a). Hasil analisis ujung depan yaitu dengan menetapkan masalah dasar yang dihadapi dalam pengembangan dilakukan observasi dan wawancara kepada guru dan siswa. Berdasarkan analisis di atas, maka bahan ajar berupa penuntun praktikum berorientasi gambar ini akan membantu guru dan siswa dalam proses pembelajaran penuntun praktikum sesuai dengan SK, KD dan tujuan pembelajaran. Penuntun praktikum ini juga diberi gambar berwarna, sehingga dengan adanya gambar dan latar penuntun praktikum berwarna dapat memotivasi siswa untuk belajar dan memahami konsep yang dipelajari. b). Hasil analisis siswa yang digunakan adalah analisis usia, usia siswa yang duduk di SMP kelas VII umumnya adalah 12-15 tahun. Berarti pada tahap ini siswa sudah bisa diajak untuk melakukan kegiatan yang menuntun kemampuan siswa merumuskan hipotesis seperti kegiatan praktikum. c). Hasil analisis tugas yaitu dengan menganalisis struktur isi KTSP mata pelajaran Biologi SMP adalah sebagai berikut : Standar Kompetensi (SK) dan Kompetensi Dasar (KD). d). Hasil analisis konsep ini didapatkan dari SK, KD dan tujuan pembelajaran. Kemudian didapatkan konsep-konsep utama yang terdapat dalam materi jaringan. e). Hasil analisis tujuan pembelajaran didapatkan berdasarkan analisis tugas dan analisis konsep, maka tujuan pembelajaran untuk materi jaringan. Tahap design (perancangan), di dalam tahap perancangan ini penuntun praktikum yang dirancang dapat mempermudah siswa dalam melakukan kegiatan praktikum. Dengan format yang berisikan komponen yang terdapat didalam penuntun praktikum. Adapun komponen-komponen dalam penuntun praktikum ini sebagai berikut : cover dan kata pengantar, daftar isi dan tata tertib di laboratorium, halaman awal (halaman ini berisikan SK, KD dan tujuan pembelajaran), alat dan bahan (menggunakan gambar), langkah kerja (menggunakan diagram alir bergambar), kolom hasil pengamatan, kolom pembahasan, pertanyaan, kolom jawaban, kolom kesimpulan dan daftar pustaka. Tahap develop (pengembangan), tujuan tahap ini adalah untuk menghasilkan penuntun praktikum yang sudah direvisi berdasarkan masukan dari validator dan diikuti uji praktikalitas oleh guru dan siswa. Tahap ini terdiri dari : a). Hasil validitas penuntun praktikum yang berorientasi gambar. Uji validitas penuntun praktikum berorientasi gambar pada materi jaringan dilakukan oleh 5 orang validator, 3 diantaranya dosen STKIP PGRI Sumatera Barat dan 2 orang validator lagi adalah guru Biologi SMPN 26 Padang. Berdasarkan hasil validitas masingmasing validator dengan menggunakan instrumen berupa angket uji validitas, diperoleh data sesuai pada Tabel 1 Sebagai berikut : Tabel 1. Hasil Angket Uji Validitas Penuntun Praktikum Berorientasi Gambar Komponen Nilai Kriteria N o penilaian validitas 1 Kelayakan isi 81.71% Sangat Valid 2 Kebahasaan 81.45% Sangat Valid 3 Penyajian 79.42% Valid 4 Kegrafikan 81.09% Sangat Valid Total : 323.67% Rata-rata : 80.91% Sangat Valid 4

Berdasarkan hasil angket uji validasi penuntun praktikum berorientasi gambar pada materi jaringan yang telah direvisi dan divalidasi oleh dosen dan guru pada Tabel 1 diperoleh nilai rata-rata yaitu 80.91% dengan kriteria sangat valid. Hasil ini menunjukkan bahwa penuntun praktikum dapat menunjang dalam proses pembelajaran. Penuntun praktikum tersebut sudah divalidasi dari berbagai komponen diantaranya komponen kelayakan isi, kebahasaan, penyajian dan kegrafikan. Hasil validasi penuntun praktikum berorientasi gambar dari komponen kelayakan isi yaitu sangat valid dengan nilai validitas 81.71%, dimana penuntun praktikum berorientasi gambar yang dikembangkan sesuai dengan kurikulum KTSP yang mencakup kesesuaian materi dengan SK dan KD yang akan dicapai siswa. Hal ini disesuaikan dengan pendapat Prastowo (2011:28) menyatakan bahwa dalam membuat suatu bahan ajar yang baik harus ada komponen kompetensi yang akan dicapai siswa. Dilihat dari komponen kebahasaan yaitu komponen yang berhubungan dengan penggunaan kalimat. Penuntun praktikum yang dikembangkan termasuk kriteria valid oleh validator dengan nilai rata-rata 79.42%. Hal ini menunjukkan bahwa penulisan penuntun praktikum menggunakan bahasa yang telah sesuai dengan kaidah bahasa indonesia yang benar dan baik serta menggunkan kalimat yang singkat, padat dan jelas agar siswa mudah memahami penunutun praktikum tersebut. Prastowo (2011:89) menyatakan bahwa dalam penulisan penuntun praktikum usahakan agar kalimat yang digunakan tidak terlalu panjang dan menggunakan kalimat yang sederhana, namun jumlah kalimat perparagrafnya sekitar 3-4 kalimat. Komponen penyajian penuntun praktikum diringkas dari beberapa buah buku sumber yang relevan sesuai dengan materi. Hal ini dapat dilihat dari hasil uji angket validitas dinyatakan kriteria sangat valid oleh validator dengan nilai rata-rata 81.45%. Kriteria tersebut terpenuhi karena penuntun praktikum berorientasi gambar yang dikembangkan dapat meningkatkan minat siswa dalam melakukan praktikum karena penuntun praktikum dilengkapi dengan warna dan gambar yang menarik sesuai dengan aslinya. Hal ini sesuai dengan yang dinyatakan oleh Rohman dan Amri (2013:105) bahwa warna merupakan unsur tambahan yang sangat penting dalam media gambar, dapat memberikan penekanan, pemisahan dan kesatuan. Komponen kegrafikan yaitu komponen yang berhubungan dengan tampilan penuntun praktikum. Berdasarkan hasil angket uji validasi yang diperoleh dari validator dinyatakan kategori sangat valid dengan nilai rata-rata 81.09%. Hal ini menunjukkan bahwa desain penuntun praktikum secara menyeluruh sudah baik dan menarik baik dari segi cover, ukuran jenis huruf, tata letak, warna dan ilustrasi gambar. Gambar yang disajikan di dalam penuntun praktikum sesuai dengan materi yang diajarkan, dilengkapi dengan keterangan dan sumber gambar. Hal ini sesuai dengan yang dinyatakan oleh Arsyad (2014:20) bahwa gambar berfungsi untuk menarik dan mengarahkan perhatian siswa untuk berkonsentrasi kepada isi pelajaran yang berkaitan dengan makna gambar yang ditampilkan dan menyertai teks materi pelajaran. Selain itu pengisian angket uji validitas, validator juga memberikan saran dan kritikan demi perbaikan penuntun praktikum. Secara keseluruhan validator memberi saran menyangkut kesesuaian cover, warna yang digunakan, kejelasan gambar, keterangan gambar, kesesuaian soal dan tujuan pembelajaran. Setelah dilakukan beberapa kali perbaikan dan memperoleh kriteria sangat valid, maka penelitian ini dilanjutkan ke tahap selanjutnya yaitu tahap uji praktikalitas. b). Praktikalitas penuntun praktikum, uji praktikalitas penuntun praktikum berorientasi gambar dilakukan Terhadap guru dan siswa. Instrumen yang dilakukan untuk memperoleh data penelitian terhadap guru adalah angket praktikalitas terhadap guru dapat dilihat secara ringkas pada Tabel 2 Sebagai berikut : 5

Tabel 2. N o Hasil Uji Praktikalitas Penuntun Praktikum Berorientasi Gambar Oleh Guru. Aspek Penilaan Nilai Praktikalitas Kriteria 1 Kemudahan penggunaan 92% Sangat 2 Efektifitas waktu 83.33% Sangat pembelajara n 3 Manfaat 83.33% Sangat Total : 258.66% Rata-rata : 86.22% Sangat Berdasarkan hasil analisis angket uji praktikalitas keseluruhan oleh guru pada Tabel 2 diperoleh bahwa penuntun praktikum berorientasi gambar memiliki kriteria sangat praktis dengan nilai rata-rata 86,22%. Hal ini menunjukkan bahwa penuntun praktikum dapat memudahkan guru dalam menyampaikan materi pembelajaran tersebut. Dapat dilihat dari beberapa aspek berikut ini. Ditinjau dari aspek kemudahan dalam penggunaan penuntun praktikum yang telah dikembangkan termasuk kategori sangat praktis oleh guru dengan nilai rata-rata 92%. Hal ini menunjukkan bahwa penuntun praktikum sudah mengunakan bahasa yang baik dan benar serta mudah dipahami. Materi pada penuntun praktikum tersusun secara sistematis dan juga jelas, serta gambar dalam penuntun praktikum dapat membantu siswa dalam memahami konsep. Hal ini sesuai dengan pendapat Prastowo (2011:205) bahwa bahan ajar berfungsi untuk mempermudahkan siswa untuk memahami materi yang diberikan dan membantu siswa menemukan suatu konsep. Aspek efektifitas waktu pembelajaran, penuntun praktikum yang telah dikembangkan termasuk kategori sangat praktis oleh guru dengan nilai rata-rata 83,33%. Hal ini menunjukkan bahwa dengan penggunaan penuntun praktikum waktu pembelajaran lebih efektif. Sehingga membantu guru dalam proses belajar mengajar dan memudahkan guru dalam menyampaikan materi. Hal ini sesuai dengan pendapat Prastowo (2011:206) bahwa bahan ajar bertujuan memudahkan pelaksanaan pengajaran kepada siswa. Kemudian dilihat dari aspek manfaat, penuntun praktikum yang dikembangkan termasuk kategori sangat praktis oleh guru dengan nilai rata-rata 83,33%. Hal ini menunjukkan bahwa penuntun praktikum dikembangkan dapat mendukung peran guru sebagai fasilitator. Gambar yang digunakan dalam penuntun praktikum dapat membantu siswa memahami materi pelajaran dan juga penampilan penuntun praktikum yang menggunakan gambar dan warna yang menarik dalam penuntun praktikum dapat meningkatkan minat dan motivasi siswa untuk belajar. Hal ini sesuai dengan pendapat Prastowo (2011:24) bahwa fungsi bahan ajar bagi guru menghemat waktu guru serta mengubah peran guru dari pengajar menjadi seorang fasilitator. Disamping itu, untuk mengetahui kepraktisan penuntun praktikum yang dihasilkan, uji praktikalitas juga dilakukan terhadap siswa SMP N 26 Padang kelas VII 2 dengan jumlah siswa 29. Hal ini dilakukan untuk mengetahui kepraktisan penuntun praktikum yang dihasilkan. Data praktikalitas oleh siswa diperoleh dengan menggunakan angket uji praktikalitas. Data lengkap dari hasi uji praktikalitas oleh siswa dapat dilihat secara ringkas pada Tabel 3 Sebagai berikut : Tabel 3. Hasil Uji Praktikalitas Penuntun Praktikum Berorientasi Gambar Oleh Siswa. N o Aspek Nilai praktikalita s Kriteria 1. Kemudahan penggunaan 94,75% Sangat 2. Efektifitas waktu 97,01% Sangat pembelajara n 3. Manfaat 95,43% Sangat Total : 287,19% Rata-rata : 95,73% Sangat Berdasarkan hasil analisis angket uji praktikalitas keseluruhan oleh siswa pada Tabel 3 diperoleh bahwa penuntun praktikum berorientasi gambar termasuk sangat praktis oleh siswa dengan nilai rata-rata 95,73%. Hal ini menunjukkan bahwa penuntun praktikum sangat praktis untuk digunakan dalam pembelajaran dan dapat dijadikan sebagai buku 6

pegangan bagi siswa untuk mendukung bahan ajar lainnya disamping penjelasan dari guru. Siswa juga merasa senang melakukan kegiatan praktikum dengan menggunakan penuntun praktikum yang dihasilkan. Penuntun praktikum dinilai oleh siswa mampu meningkatkan minat dan memotivasi belajar siswa. Tampilan penuntun praktikum dengan menggunakan gambar dan warna yang menarik juga membuat siswa lebih tertarik untuk melakukan kegiatan praktikum. Kepraktisan penuntun praktikum berorientasi gambar dapat diperoleh dari 3 aspek yaitu kemudahan dalam penggunaan, efektifitas waktu pembelajaran dan manfaat. Ditinjau dari aspek kemudahan dalam penggunaan penuntun praktikum yang telah dikembangkan termasuk kategori sangat praktis oleh siswa dengan nilai rata-rata 94,75%. Hal ini menunjukkan bahwa penuntun praktikum mudah digunakan oleh siswa. Penuntun praktikum menggunaan bahasa yang sederhana sehingga materi yang disampaikan mudah dimengerti. Penyajian materi pada penuntun praktikum tersusun secara sistematis sehingga isi penuntun praktikum mudah dipahami. Gambar yang digunakan dalam penuntun praktikum dapat membantu siswa dalam memahami konsep. Hal ini sesuai dengan pendapat Prastowo (2011:28) bahwa kegunaan bahan ajar bagi siswa adalah siswa mendapatkan kemudahan dalam mempelajari setiap kompetensi yang harus dikuasainya. Dilihat dari aspek efektifitas waktu pembelajaran, penuntun praktikum yang telah dikembangkan termasuk kategori sangat praktis oleh siswa dengan nilai rata-rata 97,01%. Hal ini menunjukkan bahwa dengan penggunaan penuntun praktikum berorientasi gambar dapat menyebabkan waktu pembelajaran lebih efektif dan siswa dapat mandiri tanpa bimbingan oleh guru. Selain itu, penuntun praktikum juga memberikan kesempatan kepada siswa untuk belajar sesuai dengan kecepatan belajarnya masing-masing. Hal ini sesuai dengan pendapat Prastowo (2011:27) bahwa tujuan pembuatan bahan ajar untuk memudahkan siswa dalam melaksanakan pembelajaran. Kemudian dilihat dari aspek manfaat, penuntun praktikum yang dikembangkan termasuk kategori sangat praktis oleh siswa dengan nilai rata-rata 95,45%. Hal ini menunjukkan bahwa penuntun praktikum dihasilkan dapat membantu siswa memahami materi dengan baik serta pembelajaran guru yang kurang dipahami dapat dipelajari dengan menggunakan penuntun praktikum. Selain itu, penuntun praktikum berorientasi gambar yang dikembangkan juga dapat meningkatkan minat dan motivasi siswa untuk belajar. Penampilan gambar dan warna yang menarik yang digunakan dalam penuntun praktikum dapat menarik perhatian siswa. Hal ini sesuai dengan pendapat Arsyad (2012:89) menyatakan bahwa gambar digunakan untuk menekankan informasi (materi) sehingga pembelajaran dapat terlaksanaan dengan baik dan pemberian warna harus digunakan secara realistik untuk mengarahkan perhatian dan membedakan komponen-komponen. KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan yang diperoleh berdasarkan penelitian dan analisis data yang dilakukan dapat disimpulkan bahwa telah dihasilkan penuntun praktikum berorientasi gambar pada materi jaringan untuk kelas VII SMP yang sangat valid dan sangat praktis. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, maka peneliti menyarankan peneliti selanjutnya dapat mengembangkan penuntun praktikum berorientasi gambar pada materi yang berbeda sehingga penuntun praktikum ini dapat dijadikan sebagai bahan ajar yang dapat digunakan dalam proses pembelajaran. KEPUSTAKAAN Akbar, S. 2013. Instrumen Perangkat Pembelajaran. Jakarta: PT Remaja Rosdakarya Arsyad, A. 2013. Media Pembelajaran. Jakarta:Rajawali Pers Depdiknas. 2008. Panduan Pengembangan Bahan ajar. Jakarta : Dikdasmen Meyhandoko, A. 2013. Pengembangan Petunjuk Praktikum Kontekstual Dengan Pemamfaatan Kondisi Lingkungan Lokal Dalam Pembelajaran Materi Pencemaran Di SMA 2 Rembang. Jurnal Pendidikan. Hal 1-145 Prastowo, A. 2011. Panduan Kreatif Membuat Bahan Ajar Inovatif. Yogyakarya:DIVA Press Riduwan. 2010. Belajar Mudah Penelitian untuk Guru, Karyawaan Peneliti Pemula. Bandung: Alfabeta Riza, E. 2013. Pengembangan Penuntun Praktikum Disertai Gambar Pada Materi 7

Sel Untuk Kelas XI Sekolah Menengah Atas. Skripsi. Pendidikan Biologi.STKIP PGRI. Rohman dan Sofan Amri. 2013. Strategi dan Desain Pengembangan Sistem Pembelajaran. Jakarta:Prestasi Pustakaraya. Susantini, E. 2012. Pengembangan Petunjuk Praktikum Genetika Untuk Melatih Keterampilan Berfikir Kritis. Jurnal Pendidikan IPA Indonesia. Hal 1-13 Trianto. 2012. Model Pembelajaran Terpadu. Jakarta : PT Bumi Askara 8