BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN

dokumen-dokumen yang mirip
BAB 7 KESIMPULAN. 7-1 Universitas Kristen Maranatha

BAB 1 PENDAHULUAN 1-1. Universitas Kristen Maranatha

ANALISIS POSTUR KERJA DAN KELUHAN PEKERJA PADA AKTIVITAS PEMOTONGAN BAHAN BAKU PEMBUATAN KERIPIK

BAB V ANALISIS DAN INTERPRETASI HASIL

Jurnal Ilmiah Widya Teknik Volume 16 Nomor ISSN

ERGONOMI DESAIN MEJA DAN KURSI SISWA SEKOLAH DASAR

A. Etika, Moral, dan Hukum dalam Penggunaan Teknologi Informasi dan Komunikasi

BAB I PENDAHULUAN. negara. Industri sepenuhnya terintegrasi ke dalam rantai pasokan secara

BAB I PENDAHULUAN. 1-1 Universitas Kristen Maranatha

BAB 4 PENGUMPULAN, PENGOLAHAN DAN ANALISA DATA

Angkat kedua dumbbell ke depan dengan memutar pergelangan tangan (twist) hingga bertemu satu sama lain.

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

ASPEK ERGONOMI DALAM PERBAIKAN RANCANGAN FASILITAS PEMBUAT CETAKAN PASIR DI PT X.

BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR PERAWATAN JENAZAH

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) PERAWATAN JENASAH

BAB I PENDAHULUAN. dilakukan setelah perang dunia kedua, tepatnya tanggal 12 Juli 1949 di Inggris

GANGGUAN FISIK MAHASISW A SELAMA BEKERJA DENGAN KOMPUTER (STUDI KASUS : MAHASISW A GUNADARMA)

UKDW BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

RANCANG ULANG WHEELBARROW YANG ERGONOMIS DAN EKONOMIS

LAMPIRAN. Universitas Sumatera Utara

BAB V HASIL DAN ANALISA

Ergonomic Assessment Pada Home Industri (Studi Kasus Industri Tempe)

BAB VII KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. 1-1 Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. jasa produksi (Eko Nurmianto, 2008). Fasilitas kerja yang dirancang tidak

PENERAPAN KONSEP ERGONOMI DALAM DESIGN KURSI DAN MEJA BELAJAR YANG BERGUNA BAGI MAHASISWA

TUGAS AKHIR PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT UKUR SUDUT TANGAN DAN KAKI MANUSIA. (Studi Kasus Laboratorium Teknik Industri-UMS)

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Lampiran 1. A. Kuesioner Nordic Body Map Nama : Umur : Pendidikan terakhir : Masa kerja :...tahun

BAB I PENDAHULUAN. Postur kerja kurang ergonomis saat bekerja bersumber pada posisi kerja operator

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV PEMBAHASAN DAN ANALISIS

BAB 7 KESIMPULAN DAN SARAN

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

BAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN

SENAM REFLEKSI TAHAP PELEBURAN (terdiri dari tujuh gerakan)

BAB VII KESIMPULAN DAN SARAN

ERGONOMI PENGGUNAAN KOMPUTER Ergonomi:

BAB 8 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 1 PENDAHULUAN 1-1

INSTRUMENTASI PERIODONTAL

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

BAB V ANALISIS DAN INTERPRETASI HASIL

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 7 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB VII KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG

BAB 6 PERANCANGAN. Gambar 6.1 Kontur Perancangan Kursi pelatih dan penyanyi dan Penyanyi [ 7,6-8 ] 6-1 Universitas Kristen Maranatha

BAB 7 KESIMPULAN DAN SARAN

Perbaikan Postur Kerja Dengan Menggunakan Metode RULA (Rapid Upper Limb Assesment) Di CV.XYZ

PERTEMUAN #6 PERANCANGAN SISTEM KERJA #2 (MESIN, PERALATAN, & LINGKUNGAN KERJA) TKT TAUFIQUR RACHMAN ERGONOMI DAN PERANCANGAN SISTEM KERJA

BAB I PENDAHULUAN. dapat memenuhi kebutuhan siswa karena jika digunakan perabot kelas yang

BAB V HASIL DAN ANALISA

Novena Ayu Parasti, Chandra Dewi K., DM. Ratna Tungga Dewa

BENDA DAN KEGUNAANNYA

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

PERBAIKAN STASIUN PEMOTONGAN BAHAN BAKU MELALUI PERANCANGAN ALAT BANTU PEMOTONG SPON DENGAN MENGGUNAKAN METODE KREATIF DI IKM PERMATA

BAB 1 PENDAHULUAN. 1-1 Universitas Kristen Maranatha

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. lingkungan fisik yang merupakan hasil budi daya manusia (made-man). Hal ini. menaklukkan alam lingkungannya. Tujuan pokok manusia

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

PENUNTUN SKILLS LAB BLOK 4.3 ELEKTIF Topik 2.A KESEHATAN INTERNASIONAL DAN KARANTINA

Mempelajari Proses Produksi Dan Postur Kerja Operator Pada Pemindahan Karung Pupuk Urea Bersubsidi Di PT Pupuk Kujang

BAB IV PEMBAHASAN DAN ANALISIS

STANDART OPERASIONAL PROSEDUR

BAB VII KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN UKDW

Seminar Nasional IENACO 2016 ISSN: DESAIN ALAT BANTU PADA AKTIVITAS PENUANGAN MATERIAL KEDALAM MESIN PENCAMPUR DI PT ABC DENGAN METODE REBA

Bab I Pendahuluan. I.1 Latar Belakang

ANALISIS RANCANGAN A. KRITERIA RANCANGAN B. RANCANGAN FUNGSIONAL


BAB V PEMBAHASAN. lebih tinggi dari perempuan. Hal tersebut dipengaruhi oleh faktor-faktor

RANCANG BANGUN ALAT TANAM BENIH JAGUNG ERGONOMIS DENGAN TUAS PENGUNGKIT

PEDOMAN MEMIJAT PADA BAYI DAN ANAK. ppkc

BAB 1 PENDAHULUAN 1-1

BAB II LANDASAN TEORI. Bahan baku batu bata adalah tanah liat atau tanah lempung yang telah

BAB I PENDAHULUAN. yang berulang-ulang. Salah satunya adalah mengetik atau menekan dan

GIGI KEMUDI TYPE RAK DAN PINION

LAMPIRAN SUKHASANA SHAVASANA

BAB III METODE PENELITIAN. mengarah pada tujuan penelitian serta dapat dipertanggungjawabkan secara. pada ketepatan dalam penggunaan metode.

PEMBELAJARAN X ERGONOMI DAN PRODUKTIVITAS KERJA

PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan salah satu peranan penting dalam kemajuan suatu. bangsa, karena maju tidaknya suatu bangsa tergantung pada kualitas

DAFTAR ISI ABSTRAK KATA PENGANTAR DAN UCAPAN TERIMA KASIH

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB V ANALISA HASIL. 5.1 Hasil Perhitungan Seluruh Tahapan Menggunakan Metode REBA, REBA, OWAS & QEC

Orientasi dan Mobilitas

GERAK PARABOLA DAN GERAK MELINGKAR ABDUL AZIZ N.R (K ) APRIYAN ARDHITYA P (K )

PANDUAN CLINICAL SKILL LABORATORIUM SENAM KAKI DIABETIK. Oleh. Tim Endokrin dan Metabolik

BAB II LANDASAN TEORI

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

BAB 7 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Ergonomi adalah ilmu, seni dan penerapan teknologi untuk menyerasikan atau

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB 4 PENGUMPULAN DAN ANALISA DATA

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Transkripsi:

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN 6.1 Kesimpulan 6.1.1 Karakteristik Handle. Karakteristik handle kursi roda pada awalnya tidak ergonomis karena handle membentuk sudut siku-siku. dan tinggi handle kursi roda tidak dapat disesuaikan dengan keinginan pendorong. Handle yang membentuk sudut siku-siku tersebut membuat tulang telapak tangan dan tulang lengan bawah tidak lurus sehingga dapat menyebabkan tangan cepat mengalami kelelahan dan pegal. Hal tersebut lama kelamaan dapat menyebabkan gangguan-gangguan pada tulang telapak tangan dan tulang lengan bawah. Tinggi handle kursi roda yang tidak dapat disesuaikan juga menjadi permasalahan dalam mendorong kursi roda karena dapat menyebabkan pendorong yang memiliki postur tubuh tinggi harus membungkuk karena handle terlalu rendah. 6.1.2 Perpindahan dari Kursi Roda ke Tempat Tidur atau Sebaliknya. Kesulitan-kesulitan yang dialami ketika menggunakan kursi roda sangatlah banyak. Salah satu kesulitan yang dialami oleh penyandang sendiri adalah ketika ingin melakukan perpindahan dari kursi roda ke tempat tidur atau sebaliknya. Jika penyandang ingin berpindah dari kursi roda, membutuhkan bantuan orang lain untuk menggendong penyandang. Hal tersebut membuat penyandang harus merepotkan orang lain dalam membantunya. 6.1.3 Kondisi pada Saat Hujan. Ketika penyandang dan pendorong berada dalam lingkungan terbuka dan pada saat hujan, penyandang dan pendorong akan kesulitan untuk berlindung dari hujan. Menggunakan payung tentu menjadi kesulitan bagi penyandang maupun pendorong karena tidak memungkinkan jika 6-1

Bab 6 Kesimpulan dan Saran 6-2 penyandang yang membantu memegang payung atau pendorong yang sedang mendorong kursi roda sambil memegang payung. Maka, ketika hujan turun, penyandang dan pendorong kursi roda kesulitan dalam berlindung dari hujan. 6.1.4 Kondisi Pakaian Penyandang pada Saat Mengayuh Kursi Roda. Penyandang kursi roda tentu ingin mengenakan baju lengan panjang. Namun, ketika mengenakan baju lengan panjang, penyandang merasa tidak nyaman karena menghadapi kesulitan-kesulitan ketika mengenakan baju tersebut. Penyandang yang menggunakan baju lengan panjang, akan mengalami kesulitan seperti kotor pada bagian lengan karena terkena roda pada saat mengayuh kursi roda. Selain bagian baju lengan panjang menjadi kotor, terkadang bagian baju lengan panjang dapat tersangkut pada bagian roda. Maka, penyandang menjadi merasa tidak nyaman ketika mengenakan baju lengan panjang. Bagi penyandang kursi roda yang tidak memakai baju lengan panjang, dapat merasakan tidak nyaman juga. Ketidaknyamanan tersebut dikarena pada saat mengayuhkan kursi roda, pergelangan tangan dapat mengenai roda sehingga membuat pergelangan tangan penyandang menjadi kotor. 6.1.5 Tempat Penyimpanan Tongkat. Pada umumnya, penyandang yang menggunakan kursi roda biasanya menggunakan tongkat juga untuk membantu menopang tubuh penyandang ketika berjalan. Tapi ketika penyandang menggunakan kursi roda, penyandang kesulitan ketika ingin menyimpan tongkatnya. Jika tongkat ditempatkan di atas pangkuan penyandang, itu akan menyulitkan penyandang baik ketika akan mengayuh kursi roda maupun ketika mengambil tongkat saat jatuh dari pangkuan penyandang.

Bab 6 Kesimpulan dan Saran 6-3 6.1.6 Tempat Penempatan Barang Bawaan. Penyandang dan pendorong kursi roda yang ketika pergi berbelanja, pasti akan membawa beberapa barang bawaan. Pada umumnya penyandang dan pendorong kursi roda akan menempatkan barang bawaan mereka dengan menggantungkannya ke handle kursi roda atau menempatkannya di atas pangkuan penyandang kursi roda. Resiko-resiko yang akan terjadi jika menempatkan barang bawaan di handle kursi roda adalah bungkusan barang akan bergesekan langsung dengan roda sehingga lama-kelamaan bungkusan barang tersebut akan robek dan barang-barang yang ada di dalam bungkusan dapat terjatuh dari bungkusan. Dan jika penempatan barang diletakkan pada pangkuan penyandang, penyandang akan kesulitan juga jika harus memegang barang bawaan yang banyak. Ketika penyandang ingin mengistirahatkan tangannya di atas sandaran tangan, barang-barang di atas pangkuannya dapat terjatuh dari pangkuannya. 6.1.7 Sandaran Kepala pada Kursi Roda. Penyandang kursi roda juga terkadang memiliki aktivitas yang banyak. Sehingga penyandang butuh untuk beristirahat. Terutama dapat beristirahat di atas kursi roda. Tapi, pada umumnya penyandang yang menggunakan kursi roda dalam waktu yang lama, tidak dapat beristirahat dengan menyandarkan kepalanya pada kursi roda. Hal ini dikarenakan kursi roda pada umumnya tidak memiliki sandaran kepala. Hal tersebut dapat menyebabkan penyandang mengalami sakit maupun nyeri pada bagian leher. 6.1.8 Kondisi Ketika Melewati Jalanan Berkerikil atau Jalanan yang Tidak Rata. Ketika penyandang kursi roda melewati jalanan berkerikil maupun jalanan yang tidak rata, guncangan yang dialami sangat terasa. Hal tersebut membuat penyandang merasa tidak nyaman karena guncangan tersebut

Bab 6 Kesimpulan dan Saran 6-4 membuat badan penyandang terasa sakit dan juga dapat membuat penyandang sakit kepala.

Bab 6 Kesimpulan dan Saran 6-5 6.2 Saran 6.2.1 Usulan Karakteristik Handle. Peneliti mengusulkan sebanyak lima jenis model handle yang dapat dinilai menggunakan concept scoring. Kriteria yang menjadi pembanding antara kelima handle adalah kemudahan pemasangan handle, berat handle, dan sistem penyambungan. Dari kelima jenis handle yang ada, dilakukan ranking berdasarkan kriteria yang telah ditentukan untuk menentukan model handle terbaik. Maka dari kelima jenis handle, jenis handle D lah yang terpilih. Handle D yang terpilih dari hasil concept scoring, dirancang portable agar dapat dipasangkan pada handle kursi roda yang sudah ada. Handle D telah dirancang dengan ergonomis agar pendorong dapat mendorong dengan nyaman karena keadaan tulang telapak tangan dan tulang lengan bawah ketika mendorong kursi roda sudah lurus. Handle pada kursi roda yang dirancang secara keseluruhan juga telah dirancang dengan ergonomis. Handle dapat diatur ketinggiaannya sesuai dengan keinginan pendorong dan handle dapat diputar ke dalam sehingga pendorong dapat mendorong kursi roda dengan nyaman dan aman. Juga pada kursi roda telah dilengkapi dengan adanya rem pada handle pendorong. 6.2.2 Usulan Tata Cara Pasien Berpindahan dari Kursi Roda ke Tempat Tidur atau Sebaliknya. Perpindahan dari kursi roda ke tempat tidur atau sebaliknya dapat dilakukan dengan menggunakan alat bantu yang terbuat dari papan fiber. Papan fiber dirancang berbentuk seperti huruf L namun membentuk sudut 135 dan memiliki tiang penyangga yang dapat membantu menopang ketika penyandang melakukan perpindahan. Dengan menggunakan alat bantu papan fiber tersebut, penyandang dapat melakukan perpindahan dari kursi roda ke tempat tidur atau sebaliknya.

Bab 6 Kesimpulan dan Saran 6-6 6.2.3 Usulan bagi Penyandang dan Pendorong Kursi Roda pada Saat Hujan. Ketika dalam kondisi hujan, penyandang dan pendorong kursi roda dapat menggunakan payung yang dirancang khusus untuk kursi roda. Payung dapat dipasang pada handle kursi roda dengan cara dijepit. Payung tersebut juga dilengkapi dengan plastik mika bening yang panjang dan mengelilingi penyandang dan pendorong kursi roda sehingga dapat melindungi secara keseluruhan. Terdapat juga tas tempat penyimpanan payung dan plastik mika pada saat tidak ingin digunakan. 6.2.4 Usulan Kondisi Pakaian Penyandang pada Saat Mengayuh Kursi Roda. Bagi penyandang kursi roda yang telah memiliki kursi roda, dapat menggunakan sarung tangan yang panjang untuk melindungi lengan baju penyandang yang panjang agar tidak menjadi kotor ketika sedang mengayuh kursi roda. Sarung tangan terbuat dari kain agar tangan penyandang tidak panas, namun pada bagian jari-jari pada sarung tangan terdapat karet yang bertujuan agar tidak licin pada saat mengayuh kursi roda. Ketika tidak ingin menggunakan sarung tangan, terdapat kantong tempat menyimpan sarung tangan yang dapat diikat di tiang sandaran tangan kursi roda. Pada kursi roda yang dirancang secara keseluruhan, dilengkapi dengan adanya pelindung yang dipasang pada bagian roda. Sehingga penyandang dapat mengenakan baju lengan panjang tanpa harus khawatir bagian lengan bajunya akan kotor maupun tersangkut pada bagian roda. 6.2.5 Usulan Tempat Penyimpanan Tongkat. Penyimpanan tongkat pada kursi roda dapat dilakukan dengan menempatkan tongkatnya pada tiang sandaran tangan yang ada pada bagian kiri dan kanan. Penyimpan tersebut dapat dilakukan dengan menggunakan perepet ketika ingin menempatkan tongkat pada tiang yang

Bab 6 Kesimpulan dan Saran 6-7 ada pada kursi roda. Selain dengan menggunakan perepet untuk mengikat tongkat pada tiang kursi roda, pasang sebuah ring pada tongkat yang berfungsi untuk menahan tongkat pada perepet agar tidak merosot ke bawah. Pada ring terdapat karet didalamnya yang berfungsi untuk menjepit tongkat dengan erat. 6.2.6 Tempat Penempatan Barang Bawaan. Untuk memudahkan penyandang dan pendorong kursi roda dalam menempatkan barang bawaan, maka diusulkan pemasangan sebuah rantai pada handle kursi roda. Rantai tersebut dilengkapi sebuah ring penjepit yang berfungsi untuk mengikat rantai pada handle kursi roda. Dan pada ring terdapat pengunci agar rantai dapat dilepas jika tidak ingin menggunakan atau dipasang ketika ingin menggunakan. Setelah rantai dengan ring telah terpasang pada handle kursi roda, barang bawaan penyandang dan pendorong kursi roda dapat digantung pada rantai dengan menggunakan pengait yang berbentuk huruf S. 6.2.7 Usulan Sandaran Kepala pada Kursi Roda. Sandaran kepala dirancang dengan model portable sehingga sandaran kepala dapat dipasang dan juga dapat dilepas. Penyandang dapat memasang sandaran kepala pada handle pendorong bagian kiri. Pemasangan sandaran kepala dapat dilakukan dengan cara dijepit pada handle. 6.2.8 Usulan Bilamana Melewati Jalanan Berkerikil atau Jalanan yang Tidak Rata. Pada kursi roda yang dirancang secara keseluruhan, telah dilengkapi dengan adanya penambahan pegas. Pegas tersebut dipasang pada tiang yang bersambungan dengan roda sehingga ketika melewati jalanan berkerikil atau jalanan yang tidak rata, akan membantu meredam getaran. Penyandang dapat menggunakan kursi roda dengan nyaman.

Bab 6 Kesimpulan dan Saran 6-8 *Dibutuhkan penelitian lanjut untuk penambahan pegas peredam getaran pada kursi roda