BAB II TINJAUAN PUSTAKA. mencari dan menerima pelayanan kedokteran dan tempat pendidikan

dokumen-dokumen yang mirip
BAB II TINJAUAN PUSTAKA. a. Rekam Medis menurut Huffman EK, diagnosa dan pengobatan serta merekam hasilnya. (6)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 1204/Menkes/SK/X/2004. pencemaran lingkungan dan gangguan kesehatan. (14) 340/MENKES/PER/III/2010

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. American Hospital Association mendefinisikan rumah sakit. sebagai sebagai organisasi yang didalamnya terdiri atas tenaga

BAB 1 PENDAHULUAN. mengutamakan pelaksanaannya melalui upaya penyembuhan pasien, rehabilitasi dan pencegahan gangguan kesehatan. Rumah sakit berfungsi

BAB I PENDAHULUAN. kompleks, padat pakar, dan padat modal. Kompleksitas ini muncul karena

BAB III METODE PENELITIAN

INDIKATOR KINERJA UTAMA

BAB III METODE PENELITIAN

I. PENDAHULUAN. dilaksanakan di seluruh sarana pelayanan kesehatan pemerintah dan swasta,

BAB III METODE PENELITIAN. Indikator URI BOR LOS TOI BTO GDR NDR. Gambar 3.1 Kerangka Konsep

BAB III. METODyE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Rumah sakit adalah institusi pelayanan kesehatan yang. menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna

PENGELOLAAN DATA PASIEN MASUK, KELUAR DAN TRANSFER DI TEMPAT PENDAFTARAN PASIEN RSU JATI HUSADA KARANGANYAR

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. kepada masyarakat, baik kuratif maupun preventif, rumah sakit juga

Analisis pemanfaatan data sensus harian rawat inap untuk pelaporan indikator pelayanan rawat inap di rumah sakit umum daerah dr.

BAB I PENDAHULUAN. yang tujuan utamanya adalah untuk meningkatkan kesehatan dan. mencegah penyakit dengan sasaran utamanya adalah masyarakat.

EVALUASI KINERJA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH (RSUD) PATUT PATUH PATJU KABUPATEN LOMBOK BARAT TAHUN 2015

BAB 1 : PENDAHULUAN. Tahun Pemerintah berkewajiban mengupayakan tersedianya pelayanan

BAB 1 : PENDAHULUAN. sehat. Namun saat ini rumah sakit bukan hanya sebagai fasilitas sarana kesehatan

BAB III METODE PENELITIAN

LAPORAN KINERJA TRIWULANAN RSUD LAWANG TAHUN 2015

Jurnal Manajemen Informasi Kesehatan Indonesia, ISSN: X, Vol.1, No.2, Oktober 2013

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan non profit, yaitu unit usaha yang bertujuan tidak untuk mencari

RENCANA KINERJA TAHUNAN RSUD PLOSO KABUPATEN JOMBANG TAHUN 2015 RUMUS/ FORMULA. tahun = Jumlah pasien rawat inap + Jumlah pasien rawat jalan

Analisis Pemanfaatan Data Sensus Harian Rawat Inap Untuk Pelaporan Indikator Pelayanan Rawat Inap Di Rumah Sakit Umum Daerah Dr.

ANALISIS EFISIENSI PELAYANAN RAWAT INAP BERDASARKAN GRAFIK BARBER JOHNSON PADA BANGSAL KELAS III DI RSUD PANDAN ARANG BOYOLALI PERIODE TRIWULAN TAHUN

BAB I PENDAHULUAN. oleh karena itu rumah sakit dituntut untuk meningkatkan mutu. pelayanan kesehatan demi kepuasan masyarakat yang menggunakan

2 Menurut Alamsyah (2012) salah satu aktivitas yang rutin dilakukan dalam statistik rumah sakit adalah menghitung tingkat efisiensi hunian tempat tidu

Penampilan rumah sakit dapat diketahui dari beberapa indikator antara lain : a. Cakupan dan mutu pelayanan dilihat melalui indikator :

PEDOMAN ORGANISASI UNIT REKAM MEDIS DISUSUN OLEH : UNIT REKAM MEDIS RSUD KOTA DEPOK

GAMBARAN EFFISIENSI PENGGUNAAN TEMPAT TIDUR RUANG PERAWATAN KELAS III DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH TASIKMALAYA TAHUN 2011 DAN 2012

HUBUNGAN KUNJUNGAN PASIEN RAWAT INAP DENGAN PERSENTASE PENGGUNAAN TEMPAT TIDUR DI RSUD SRAGEN PERIODE TAHUN

BAB I PENDAHULUAN. tidak dilepaskan dari kebijaksanaan pembangunan yaitu harus sesuai

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. menyebabkan masalah kesehatan benar-benar merupakan kebutuhan. penting. Oleh karena itu, organisasi pelayanan kesehatan diharapkan

1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN

Indikator pelayanan rumah sakit By : Setiadi

BAB I PENDAHULUAN. berkualitas tidak terlepas dari peran tenaga medis dan nonmedis.

BAB III METODOLOGI. Dokumentasi berupa data harian, bulanan, dan tahunan yang dilakukan di Rumah

Penilaian pelayanan di RSUD AM Parikesit menggunakan indikator pelayanan kesehatan, adapun data indikator pelayanan dari tahun yaitu :

BAB 1 PENDAHULUAN. tingginya tingkat pendidikan dan kesejahteraan masyarakat, maka tuntutan

ABSTRAK. Kepustakaan : 11 ( )

BAB I PENDAHULUAN. menyediakan pelayanan rawat inap, rawat jalan, dan gawat darurat. 1. pelayanan lain yang telah diberikan kepada pasien.

BAB III METODE PENELITIAN. Rekapitulasi SHRI :

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. of Hospital Care yang dikutip Azwar (1996) mengemukakan beberapa

BAB I PENDAHULUAN. Nomor 23 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum dan

SISTEM PENGOLAHAN DATA RAWAT INAP DI RSUP Dr. SOERADJI TIRTONEGORO KLATEN BERBASIS MULTIUSER

BAB III ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. 1. Sejarah Rumah Sakit Kasih Ibu Surakarta. 1. Hadi Soebroto, 2. Robby Sumampow,

BAB I PENDAHULUAN. Rumah Sakit Tk II Putri Hijau Medan sebagai organisasi yang bergerak

BAB I PENDAHULUAN. untuk menghasilkan dampak pada kematian, kesakitan, ketidakmampuan dan

BAB I PENDAHULUAN. tahun 2009). Dengan meningkatnya kebutuhan masyarakat akan kesehatan,

BAB I PENDAHULUAN. 269/MENKES/PER/III/2008 tentang Rekam Medis, sarana pelayanan

BAB 1 : PENDAHULUAN. upaya kesehatan yang bertujuan untuk meningkatkan kesadaran, kemauan, dan (1, 2)

JENIS FORMULIR REKAM MEDIS

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

2 Sumber daya manusia medis dan non medis merupakan kunci keberhasilan rumah sakit, karena rumah sakit adalah suatu bentuk organisasi yang berfungsi s

NAMA SKPD VISI MISI TUGAS POKOK FUNGSI. a. Penyelenggaraan pelayanan medis

BAB II TINJAUAN UMUM RUMAH SAKIT. upaya kesehatan. Upaya kesehatan adalah setiap kegiatan untuk memelihara dan

BAB I PENDAHULUAN. memberikan pelayanan rawat jalan, rawat inap dan gawat darurat. Dari

DAFTAR ISI. BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Tinjauan Pustaka B. Landasan Teori C. Kerangka Konsep Penelitian D. Pertanyaan Penelitian...

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. meningkatkan derajat kesehatan masyarakat. Di dalam rumah sakit. terdapat suatu Unit Rekam Medis yang merupakan komponen

INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU) RUMAH SAKIT UMUM DAERAH Dr. SOETOMO SURABAYA PROVINSI JAWA TIMUR TAHUN 2015

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Rumah sakit adalah suatu institusi pelayanan kesehatan dengan fungsi yang

BAB II TINJAUAN UMUM RUMAH SAKIT. Rumah Sakit, rumah sakit adalah institusi pelayanan kesehatan yang

BAB I PENDAHULUAN. meningkatkan kualitas atau mutu pelayanan yang ada di rumah sakit.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pembangunan kesehatan pada hakekatnya adalah upaya yang dilaksanakan

Tinjauan Keakuratan Data pada Sensus Harian Rawat Inap Di Rumah Sakit Khusus Bedah Banjarmasin Siaga

BAB I PENDAHULUAN. Memasuki era perdagangan bebas dunia yang dimulai dengan Asean Free Trade

PREDIKSI KEBUTUHAN TEMPAT TIDUR MENURUT STANDAR EFISIENSI BOR DEPKES TIAP BANGSAL RAWAT INAP RSUD KABUPATEN KUDUS BULAN JUNI DESEMBER TAHUN 2014

BAB I PENDAHULUAN. Rumah sakit adalah sarana kesehatan yang menyelenggarakan. pelayanan kesehatan secara merata, dengan mengutamakan upaya

BAB 1 PENDAHULUAN. Organisasi tempat kerja merupakan wadah dimana para pegawai melakukan interaksi

BAB IV HASIL PENELITIAN. A. Gambaran Umum RSUD Sunan Kalijaga Demak. RSUD Sunan Kalijaga Demak berada di Jl. Sultan Fatah Nomor

BAB I PENDAHULUAN. meningkat, hal itu disebabkan karena semakin tingginya kesadaran masyarakat akan

HUBUNGAN JUMLAH PASIEN RAWAT INAP DENGAN BOR (BED OCCUPANCY RATE) DI RSUD DR. MOEWARDI PERIODE TAHUN

BAB I PENDAHULUAN. nyata penyediaan layanan publik di bidang kesehatan adalah adanya rumah

BAB I PENDAHULUAN. (Sumber: diakses pada 25/04/2014 pukul WIB)

BAB 1 PENDAHULUAN. institusi pelayanan kesehatan bagi masyarakat dengan karakteristik tersendiri yang

BAB 1 PENDAHULUAN. gawat darurat. Sedangkan Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia. pencegahan penyakit serta upaya perbaikan.

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN. Sakit, rumah sakit adalah institusi pelayanan kesehatan yang. menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna yang

BAB 1 PENDAHULUAN. menyediakan pelayanan rawat inap, rawat jalan, dan gawat darurat. dan Undang-undang No. 36 tahun 2010 tentang kesehatan, membawa

PENILAIAN EFISIENSI PELAYANAN RAWAT INAP BERDASARKAN GRAFIK BARBER JOHNSON DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH SRAGEN PERIODE TRIWULAN TAHUN 2011

BAB I PENDAHULUAN. bersifat mutlak. Kesehatan adalah keadaan sehat, baik secara fisik, mental,

Jurnal Manajemen Informasi Kesehatan Indonesia Vol. 4 No.2 Oktober 2016 ISSN: (online); X (Printed)

BAB I PENDAHULUAN. Medis, pengertian sarana pelayanan kesehatan adalah tempat. untuk praktik kedokteran atau kedokteran gigi. Rumah sakit merupakan

BAB II TINJAUAN UMUM RUMAH SAKIT. upaya kesehatan dengan memfungsikan berbagai kesatuan personel terlatih dan

BAB 1 PENDAHULUAN. investasi dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia. Pembangunan

BAB I PENDAHULUAN. tersebut mengakibatkan ketertarikan masyarakat umum semakin berlomba

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Kementrian Kesehatan RI,Permenkes No.269/Menkes/Per/III/2008 tentang Rekam Medis,Jakarta: 2008

LAPORAN KINERJA (LKj) RUMAH SAKIT UMUM DAERAH LAWANG TAHUN 2015

BAB II TINJAUAN UMUM RUMAH SAKIT DAN INSTALASI FARMASI RUMAH SAKIT. pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna yang menyediakan pelayanan

Transkripsi:

BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Rumah Sakit 1. Pengertian Rumah Sakit Menurut Wolfer dan Pena, rumah sakit merupakan tempat orang sakit mencari dan menerima pelayanan kedokteran dan tempat pendidikan klinik bagi mahasiswa kedokteran, perawat dan berbagai tenaga profesi lainnya. (5) 2. Klasifikasi Rumah Sakit Di Indonesia klasifikasi rumah sakit terbagi menjadi 4 jenis, antara lain : a. Rumah Sakit kelas A, memiliki pelayanan kesehatan spesialistik dan sub spesialistik terdaftar. b. Rumah Sakit kelas B, memiliki pelayanan kesehatan minimal sebelas spesialistik dan sub spesialistik terdaftar. c. Rumah Sakit kelas C, memiliki pelayanan kesehatan spesialistik paling sedikit 4 spesialistik dasar yaitu bedah, penyakit dalam, kebidanan, dan kesehatan anak. d. Rumah Sakit kelas D, tempat pelayanan dasar. 10

11 Di Indonesia juga dikenal 3 jenis rumah sakit berdasarkan kepemilikannya antara lain : a. Rumah Sakit Pemerintah. b. Rumah Sakit BUMN. c. Rumah Sakit Swasta. (6) B. Rekam Medis 1. Pengertian Rekam Medis a. Menurut Edna K. Huffman, Rekam medis adalah catatan atau rekaman mengenal siapa, apa, mengapa, bilamana dan bagaimana pelayanan yang diberikan kepada pasien selama masa perawatan yang memuat pengetahuan mengenai pasien dan pelayanan yang diperolehnya serta memuat informasi yang cukup untuk menemu kenali (mengidentifikasi) pasien, membenarkan diagnosis dan pengobatan serta merekam hasilnya. (7) b. Berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No.749a/Menkes/PER/XII/1989 tentang rekam medis adalah berkas yang berisikan catatan dan dokumen tentang identitas pasien, pemeriksaan, pengobatan, tindakan dan pelayanan lain kepada pasien pada sarana pelayanan kesehatan. (8)

12 2. Tujuan Rekam Medis Rekam medis memiliki tujuan untuk menunjang tercapainya tertib administrasi dalam upaya peningkatan pelayanan kesehatan di rumah sakit. Tanpa didukung suatu sistem pengelolaan rekam medis yang baik dan benar, mustahil tertib administrasi rumah sakit akan berhasil seperti yang diharapkan. (9) 3. Kegunaan Rekam Medis a. Aspek Administrasi Berkas rekam medis memiliki nilai administrasi karena isinya mengenai tindakan berdasarkan wewenang dan tanggung jawab sebagai tenaga paramedis dan medis dalam mencapai tujuan pelayanan kesehatan. b. Aspek Medis Berkas rekam medis memiliki nilai medik karena catatan rekam medis digunakan sebagai dasar dalam merencanakan pengobatan dan perawatan yang harus diberikan kepada pasien. c. Aspek Hukum Berkas rekam medis memiliki nilai hukum karena isinya mengenai masalah jaminan kepastian hukum atas dasar keadilan dalam rangka usaha menegakkan hukum dan penyediaan bahan tanda bukti untuk menegakkan keadilan.

13 d. Aspek Keuangan Berkas rekam medis memiliki nilai uang karena isinya mengandung informasi atau data yang bisa digunakan sebagai aspek keuangan. e. Aspek Penelitian Berkas rekam medis memiliki nilai penelitian karena isinya mengenai informasi atau data yang bisa digunakan sebagai aspek penelitian dan pengembangan ilmu pengetahuan dalam bidang kesehatan. f. Aspek pendidikan Berkas rekam medis memiliki nilai pendidikan karena isinya mengandung informasi atau data mengenai perkembangan kronologis dan kegiatan pelayanan medik yang diberikan kepada pasien. g. Aspek Dokumentasi Berkas rekam medis memiliki nilai dokumentasi karena isinya menyangkut sumber ingatan yang harus di dokumentasikan dan dipakai sebagai bahan pertanggungjawaban dan laporan rumah sakit. (10)

14 C. Statistik Rumah Sakit 1. Pengertian Statistik Statistik merupakan ilmu tentang cara pengumpulan, pengelompokan atau pengolahan, analisis dan penyajian data serta cara pengambilan kesimpulan berdasarkan hasil penelitian yang tidak menyeluruh. (3) 2. Pengertian Statistik Rumah Sakit Statistik rumah sakit adalah statistik yang menggunakan dan mengolah data dari pelayanan kesehatan di rumah sakit untuk menghasilkan informasi, fakta dan penegetahuan yang berkaitan dengan pelayanan di rumah sakit. Data dikumpulkan setiap hari dari pasien rawat darurat, rawat jalan dan rawat inap. Data berguna untuk memantau perawatan pasien selama di rumah sakit. Informasi dari statistik rumah sakit digunakan untuk perencanaan, pemantauan, pendapatan dan pengeluaran dari pasien oleh pihak manajemen rumah sakit, pemantauan kinerja medis dan non medis. (11) 3. Manfaat Data Statistik di Rumah Sakit a. Membandingkan antara rumah sakit saat ini dan rumah sakit masa lalu b. Sebagai acuan dalam perencanaan dan pengembangan rumah sakit di masa yang akan datang c. Menilai penampilan kerja tenaga rekam medis perawatan dan staf d. Mengetahui biaya rumah sakit atau teknis jika disponsori oleh pemerintah, serta untuk melakukan penelitian

15 e. Sebagai sumber penelitian. (12) D. Unit Rawat Inap Rawat inap yaitu pelayanan kesehatan yang meliputi observasi, pengobatan, keperawatan, rehabilitasi medik dengan menginap di ruang rawat inap di rumah sakit pemerintah dan swasta, serta rumah bersalin dan puskesmas. Penderita harus menginap dan mengalami tingkat transformasi, yaitu sejak pasien masuk ruang perawatan sampai pasien pulang. (13) E. Analising Reporting Deskripsi Pokok Kegiatan Analising Reporting Dalam Pelayanan Rekam Medis : a. Menerima sensus harian dari bagian assembling b. Meminjam indeks penyakit rawat jalan dan rawat inap dari bagian koding indeksing untuk menyusun pelaporan c. Mengkalkulasi data rekam medis dari laporan tersebut dianalisis data statistiknya d. Membuat laporan khusus untuk keperluan manajemen rumah sakit bersamasama fungsi lain yang terkait e. Mengolah data rekam medis untuk analisis statistik rumah sakit f. Menyiapkan dan menyusun laporan- laporan untuk dikirim ke Dinas Kesehatan Kabupaten / Kota, Dinas Kesehatan Propinsi dan

16 Departemen Kesehatan serta Pemilik Rumah Sakit yang bersangkutan. (14) F. Sensus Harian Rawat Inap (SHRI) 1. Pengertian Sensus Harian Rawat Inap (SHRI) SHRI adalah kegiatan perhitungan pasien yang dilakukan tiap hari di ruang rawat inap. Berisi tentang mutasi pasien keluar masuk selama 24 jam sejak pukul 00.00 sampai 24.00. 2. Kegunaan SHRI a. Untuk mengetahui pasien keluar dan masuk rumah sakit serta meninggal di rumah sakit. b. Untuk mengetahui penggunaan tempat tidur. c. Untuk mengetahui tingkat penyediaan fasilitas atau sarana pelayanan kesehatan. d. Tanggung jawab pelaksanaan. 1) Kepala perawat ruang rawat inap bertanggung jawab terhadap pengisian sensus harian. 2) Bidan atau perawat yang memutasikan pasien atau petugas yang ditunjuk kepala perawat melaksanakan sensus harian sesuai petunjuk yang telah ditetapkan. (15)

17 G. Indikator Unit Rawat Inap Menurut Barber Johnson Dalam indikator statistik rawat inap pemantauan efisiensi dari data yang diolah menggunakan empat parameter yaitu BOR, LOS, TOI dan BTO serta grafik Barber Johnson dan untuk menilai mutu ada 2 parameter yaitu NDR dan GDR. Berikut ini adalah indikator yang digunakan untuk menilai yaitu : 1. BOR (Bed Occupancy Rate) Merupakan presentase pemakaian tempat tidur pada periode tertentu. Standar efisiensi BOR 75-85%, apabila BOR > 85% berarti tempat tidur yang dipakai di rumah sakit penuh. BOR = 2. LOS (Lenght of Stay) Rata-rata jumlah hari pasien rawat inap yang tinggal di rumah sakit, tidak termasuk bayi lahir. Standar efisiensi LOS 3-12 hari dan LOS lebih baik serendah mungkin tanpa mempengaruhi kualitas pelayanan perawatan. LOS = 3. TOI (Turn Over Interval) Rata-rata tempat tidur kosong atau rata-rata tempat tidur tersedia pada periode tertentu yang tidak terisi antara pasien keluar atau pasien mati dengan pasien masuk. Standar efisiensinya yaitu 1-3 hari TOI = ( )

18 4. BTO (Bed Turn Over) BTO yaitu berapa kali satu tempat tidur digunakan oleh pasien dalam periode tertentu. Standar efisiensi BTO adalah 30 kali. BTO = Keterangan : O = rata-rata tempat tidur yang terisi ( ) HP A D = Hari Perawatan = rata-rata tempat tidur yang siap pakai = pasien keluar (hidup dan mati) T = waktu (Hari / bulan / tahun ) (4) 5. NDR (Net Death Rate) Angka kematian 48 jam setelah dirawat untuk 1000 penderita keluar. NDR memberikan gambaran tentang mutu pelayanan di rumah sakit. NDR = Nilai ideal NDR adalah kurang dari 25 per 1000. 6. GDR (Gross Death Rate ) Angka kematian umum untuk 1000 penderita keluar rumah sakit. GDR =

19 Nilai GDR idealnya tidak lebih dari 45 per 1000 penderita keluar. (16) H. Sumber Data Unit Rawat Inap 1. Data kegiatan pelayanan rumah sakit (RL 3) Laporan harian kegiatan rumah sakit dari setiap ruangan, dari ruang rawat inap berupa sensus harian rawat inap, atau formulir lainnya yang telah diisi oleh masing-masing bagian. Bagian pengolah data mengolah data tersebut sehingga laporan sesuai dengan kebutuhan untuk mengisi RL dan rumah sakit. 2. Data keadaan morbiditas dan mortalitas pasien rawat inap rumah sakit (RL 4a) Formulir RL 4a merupakan formulir untuk data keadaan morbiditas pasien rawat inap yang merupakan formulir rekapitulasi dari jumlah pasien keluar rumah sakit baik pasien hidup maupun mati untuk periode tahunan. 3. Data dasar rumah sakit (RL 1) Data tentang jumlah tempat tidur yang ada di rumah sakit dan fasilitas yang ada di unit rawat jalan/poliklinik yang menyediakan pelayanan dokter spesialis/sub spesialis untuk menangani pasien. 4. Daftar 10 besar penyakit rawat inap (RL 5.3) Rekapitulasi data 10 besar penyakit rawat inap berdasarkan jumlah pasien keluar rumah sakit baik pasien hidup maupun mati untuk satu tahun. (16)

20 I. Jumlah Tempat Tidur Jumlah tempat tidur merupakan jumlah tempat tidur yang ada di ruang rawat inap, tidak termasuk tempat tidur yang digunakan untuk bersalin, kamar pemulihan, kamar tindakan, untuk pemeriksaan pada unit rawat jalan (umum, spesialisasi dan subspesialisasi serta unit rawat jalan gigi) dan klinik unit gawat darurat. (16) J. Hari Perawatan Hari perawatan (patient day) merupakan jumlah pasien yang ada saat sensus dilakukan ditambah dengan pasien yang masuk dan keluar pada hari yang sama pada hari sensus diambil. Angka ini dapat menunjukkan beban kerja unit perawatan dalam suatu periode waktu tertentu. Jumlah hari perawatan (total patient day) menunjukkan jumlah hari perawatan setiap hari dalam periode waktu tertentu. Angka ini dapat dilihat dari formulir sensus. (11) K. Trend Linier Trend linier digunakan untuk menentukan nilai proyeksi suatu variabel pada periode yang akan datang, baik jangka panjang maupun jangka pendek. Nilai proyeksi trend linier memiliki kecenderungan positif yang artinya menunjukkan peningkatan. Metode yang digunakan adalah metode kuadrat terkecil dengan rumus berikut ini : (17) Y = a + bx

21 Mencari nilai a dan b dengan rumus : a = Y n a = XY X 2 Keterangan : Y X a b : Variabel terikat (dependent variabel) : Variabel bebas (independent variabel) : Konstanta, besarnya tetap tidak dipengaruhi variabel : Koefisien arah garis yang menentukan tingkat kemiringan garis L. Mutu Dalam Pelayanan Kesehatan Mutu pelayanan kesehatan adalah hasil akhir dari interaksi dan ketergantungan antara berbagai aspek, komponen atau unsur organisasi pelayanan kesehatan sebagai suatu sistem. (18)

22 M. Kerangka Teori URI SHRI Analising/ Reporting Rekapitulasi Data Tahunan a. Jumlah tempat tidur b. Jumlah pasien masuk dan keluar c. Hari perawatan d. Jumlah hari efektif Indikator URI : Prediksi kebutuhan tempat tidur tahun 2016-2021 a. BOR b. BTO c. LOS d. TOI Mutu pelayanan Gambar 2.1 Kerangka Teori Sumber : 13, 15, 14, 16, 16, 4, 11, 4, 4, 17, 18