JURNAL TAMAN VOKASI VOL. 4 NO. 2 DESEMBER

dokumen-dokumen yang mirip
PENERAPAN PROBLEM SOLVING DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS VII SMP N 1 BANGUNTAPAN

PENGGUNAAN METODE DEMONSTRASI DENGAN CUTTING ENGINE

MENINGKATKAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA DENGAN MENGGUNAKAN TWO STAY TWO STRAY SISWA KELAS X-AK SMK BHUMI PAHALA PARAKAN TEMANGGUNG

BELAJAR MATEMATIKA SISWA MELALUI PENDEKATAN GUIDED DISCOVERY LEARNING SISWA KELAS XE SMA NEGERI1 TANJUNGSARI, GUNUNG KIDUL TAHUN AJARAN 2012/2013

Lilik Anton Susilo (1) & Tarto Sentono (2) Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa Yogyakarta

LINDA ROSETA RISTIYANI K

Key words: method, activity, achivement i

Keywords: results of the study, activeness, resitasi

ABSTRACT. Candra Rian Irawan 1 & Slamet Priyanto 2 1 & 2

UPAYA MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI PENDEKATAN OPEN ENDED SISWA KELAS X SMA TAMAN MADYA JETIS YOGYAKARTA

UNION: Jurnal Pendidikan Matematika Vol 2 No 1, Maret 2014

UPAYA MENINGKATKAN MINAT DAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA MENGGUNAKAN METODE PERMAINAN PADA SISWA KELAS V SD N 1 KAYUMAS KECAMATAN JATINOM

UPAYA MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA DENGAN STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISION SISWA KELAS VII B SMP NEGERI 2 KOKAP

Tarmini 1 SDN Maribaya 01, Kec. Kramat, Kab. Tegal Kata Kunci: Aktivitas Siswa, Hasil Belajar, Media Gelas Fakel

PENINGKATAN KREATIVITAS DAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA MELALUI TEAMS GAMES TOURNAMENTS SISWA KELAS VIID SMP NEGERI 2 DUKUN, MAGELANG

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING

ABSTRACT. Key Words: Learning achievement, Small group discussion/buzz group strategies

Key words: media, motivation, learning achievement

UNION: Jurnal Pendidikan Matematika Vol 2 No 1, Maret 2014

UNION: Jurnal Pendidikan Matematika Vol 2 No 1, Maret 2014

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS XI UPW SMK NEGERI 1 JEMBER MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE

UNION: Jurnal Pendidikan Matematika, Vol 1 No 1, November 2013

Akhmad Suyono *) Dosen FKIP Universitas Islam Riau

PENINGKATAN KEDISIPLINAN DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEAD TOGETHER

Edu Elektrika Journal

MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VIII SMP N 4 WONOSARI MELALUI STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISONS

Mukarromah et al., Penerapan Model Pembelajaran...

UPAYA MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIKA SISWA MELALUI CREATIVE PROBLEM SOLVING SISWA KELAS XI-IPA1 SMA NEGERI I IMOGIRI

PENINGKATKAN MINAT DAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA MELALUI PEMBELAJARAN MAKE A MATCH SISWA KELAS VII F SMP 1 BANGUNTAPAN

JURNAL TAMAN VOKASI VOL. 4 NO. 2 DESEMBER

PENERAPAN PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL UNTUK MENINGKATKAN MINAT DAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS X SMA NEGERI WANGON

UNION: Jurnal Pendidikan Matematika Vol 2 No 2, Juni 2014

UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA DI SD N CEPIT DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA BENDA KONGKRIT

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGGUNAKAN ALAT UKUR TEKNIK DENGAN METODE DRILL PADA SISWA KELAS X TKR 2 SMK N 1 SAWIT BOYOLALI TAHUN AJARAN 2014/2015

IMANUEL DALAPANG K

Yuanis et al., Penerapan Model Quantum Learning...

PENINGKATAN MINAT DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI PEMBELAJARAN TIPE MAKE A MATCH

PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN TALKING STICK UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN ISI BACAAN

PENERAPAN METODE STAD DISERTAI MEDIA TORSO UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR BIOLOGI

PENERAPAN METODE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION SEBAGAI UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR MATA PELAJARAN SISTEM PENGAPIAN

PENINGKATAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM ASSISTED INDIVIDUALISATION

ABSTRACT. Puput Hananto* Pairun Roniwijaya** Mechanical Engineering Study Program Guidance and Counseling JPTK

PENERAPAN METODE DEMONSTRASI UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR

Kata Kunci: Snowball Throwing, partisipasi, prestasi belajar, Teknik Elektronika Dasar.

Program Studi Pendidikan Matematika Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas PGRI Yogyakarta (UPY)

Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Team Assisted Individualization (TAI) Untuk Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar Siswa

Penerapan Model Pembelajaran Problem Solving

Sumarwan Samsul Hadi. Pendidikan Teknik Mesin, FKIP UST Yogyakarta ABSTRACT

MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN PRESTASI BELAJAR TEKNOLOGI PENGUKURAN DENGAN METODE PROBLEM SOLVING

INCREASED INTEREST IN STUDYING GRADE IIIA IN LEARNING SOCIAL STUDIES THROUGH THE TECHNIQUES OF ICE BREAKER IN SD KARTIKA 1-10 PADANG

Jurnal Pendidikan Akuntansi Indonesia, Vol. XII, No. 1, Tahun 2014 Shinta Agustina Siregar & Sukanti 1-13

Economic Education Analysis Journal

PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TIME TOKEN

PENERAPAN METODE PROBLEM-BASED LEARNING UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA Ana Susana SMK 1 Kawung Surabaya

IMPLEMENTATION QUANTUM TEACHING MODEL TO IMPROVE RESULT OF IPS STUDIES STUDENT CLASS V SD NEGERI 031 TANJUNG SARI KECAMATAN PUJUD ROHIL

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN BLENDED LEARNING

MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA DENGAN MENGGUNAKAN METODE BAMBOO DANCING

ERI SETYANINGSIH K

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPA MENGGUNAKAN METODE EKSPERIMEN DI SEKOLAH DASAR

PENERAPAN MODEL IMPROVING LEARNING DENGAN TEKNIK INKUIRI PADA POKOK BAHASAN TEOREMA PYTHAGORAS

Kata Kunci : Model Pembelajarann Creative Problem Solving, Aktivitas dan Hasil Belajar Akuntansi Siswa

Penulis 1: Dwi Yanu Mardi S. Penulis 2: Sri Palupi, M.Pd

PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR SISWA KELAS IV PADA PEMBELAJARAN IPS MELALUI MODEL KOOPERATIF TIPE JIGSAW DI SDN 08 SUNGAI AUR PASAMAN BARAT

PENINGKATAN KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MENGGUNAKAN MAKE A MATCH SISWA KELAS VIII A SMP N 2 TEMON

PENINGKATAN AKTIFITAS DAN HASIL BELAJAR DENGAN METODE PROBLEM BASIC LEARNING (PBL)

UPAYA MENINGKATKAN AKTIVITAS KETERAMPILAN MENULIS WACANA DESKRIPSI DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION

PENINGKATAN MINAT DAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN MASTERY LEARNING

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPA MELALUI METODE INKUIRI TERBIMBING DI KELAS V SD NEGERI TERBAHSARI ARTIKEL SKRIPSI

PEMBERIAN TUGAS DAN RESITASI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MENGGAMBAR TEKNIK DASAR PADA SISWA SMK NEGERI 1 MERDEKA BERASTAGI

Kata Kunci: Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Everyone Is Teacher Here

PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN SAVI UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR IPA PADA SISWA KELAS V SDN KERTOSARI II TAHUN PELAJARAN 2016/2017 ABSTRAK

PENINGKATAN KEAKTIFAN DAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA DENGAN PEMBELAJARAN NUMBERED HEAD TOGETHER

Nita Sholehah Program Studi Pendidikan Seni Rupa JPBS FKIP Universitas Sebelas Maret ABSTRAK

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM QUIZ DALAM MENINGKATKAN KEAKTIFAN BELAJAR SISWA

Nenden Tiara Ardani* & Setuju** & ABTRACT

PENERAPAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS FLASH 8.0 UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR PADA KOMPETENSI SISTEM PENGISIAN KONVENSIONAL

PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN DISKUSI TIPE BUZZ GROUP UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA


UNION: Jurnal Pendidikan Matematika Vol 4 No 2, Juli 2016

Devi Yuniar 16, Hobri 17, Titik Sugiarti 18

Keywords: Method demonstrations, picture media, learning activities, learning out

Kata Kunci: aktivitas belajar siswa, hasil belajar siswa, pendidikan matematika, teori Bruner dalam metode diskusi kelompok.

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENYIMPULKAN MELALUI

JURNAL PGSD INDONESIA P-ISSN E-ISSN Vol 3 No 1 Tahun 2017

PENGGUNAAN MEDIA BENDA KONKRET UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA ANAK TUNAGRAHITA PADA POKOK BAHASAN PERKALIAN

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PASSING

Briandika Doni Arnanda Dr. T.Sulistyono, M.Pd., MM. Universitas PGRI Yogyakarta ABSTRAK

Linda Syarif 1, Zulfa Amrina 1, Syafni Gustina Sari 1. Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Bung Hatta

PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR IPA MELALUI MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER PADA SISWA KELAS V SDN 26 PASAMAN

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA DENGAN MENGGUNAKAN METODE PENEMUAN TERBIMBING PADA SISWA KELAS VII 7 SMPN 1 SOLOK SELATAN

PENGGUNAAN MODEL KOOPERATIF TEKNIK MAKE A MATCH

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN METODE STAD DALAM PEMBELAJARAN KELISTIKAN OTOMOTIF DI SMK CIPTA KARYA PREMBUN

MENINGKATKAN MINAT DAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA MELALUI METODE SEPAK BOLA VERBAL

MENINGKATKAN MINAT DAN PRESTASI BELAJAR ATEMATIKA DENGAN METODE MULTIPLE INTELLIGENCE SISWA KELAS VIII A SMP NEGERI 2 SANDEN

UNION: Jurnal Pendidikan Matematika Vol 3 No 2, Juli 2015

Rahayu et al., Peningkatan Aktivitas Belajar...

Rohmah Mujibatur., Penerapan Metode Role Playing dengan Media Gambar...

PENERAPAN MODEL PBL MELALUI METODE EKSPERIMEN UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOGNITIF SISWA PADA SUHU DAN KALOR KELAS X-5 SMAN GONDANGREJO

PENGGUNAAN METODE MAKE A MATCH UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP PETA

MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA MELALUI MEDIA GAMBAR SERI PADA SISWA KELAS V SD MUHAMMADIYAH 11 MANGKUYUDAN SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2013/2014

Transkripsi:

MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR MATERI SISTEM STATER PADA MATA PELAJARAN PEMELIHARAAN KELISTRIKAN KENDARAAN RINGAN DENGAN METODE PENEMUAN TERBIMBING PADA SISWA KELAS XI TKR SMK TAMANSISWA JETIS TAHUN PELAJARAN 2015/2016 Dodi Setiawan dan Suparmin Program Studi Pendidikan Teknik Mesin Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa E-mail: dodi.setiawan.19051994@gmail.com dan Suparminust@yahoo.com ABSTRAK Tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkan keaktifan dan hasil belajar siswa kelas XI TKR B SMK Tamansiswa Tahun Ajaran 2015/ 2016 pada mata pelajaran kelistrikan kendaraan ringan. Jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas. Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas XI TKR B berjumlah 25 siswa dan objeknya adalah peningkatan keaktifan dan hasil belajar pada mata pelajaran kelistrikan kendaraan ringan menggunakan metode penemuan terbimbing. Teknik pengumpulan data pada penelitian ini adalah menggunakan observasi, wawancara, tes, dan dokumentasi. Teknik analisis data tentang keaktifan siswa dilakukan dengan cara melakukan pengamatan saat pembelajaran berlangsung, sedangkan hasil belajar dilakukan dengan menghitung nilai rata-rata dan menghitung persentase ketuntasan siswa memenuhi KKM. Hasil penelitian menunjukkan setelah menggunakan metode penemuan terbimbing keaktifan dan hasil belajar siswa mengalami peningkatan. Hal ini dapat dilihat pada kondisi pra siklus presentase keaktifan siswa 44,8%, siklus I presentase keaktifan siswa 62,8%, siklus II presentase keaktifan siswa 70,8% sedangkan siklus III presentase keaktifan siswa 83,6% sedangkan nilai rata-rata siswa sebelum dilaksanakan tindakan 64,40 dengan presentase ketuntasan sebesar 33,33%, siklus I nilai rata-rata siswa 7,04 dengan presentase ketuntasan sebesar 76%, siklus II nilai rata-rata siswa meningkat menjadi 7,56 dengan presentase ketuntasan sebesar 88%, dan siklus III nilai rata-rata siswa meningkat menjadi 7,84 dengan presentase ketuntasaan 96%. Kata Kunci: keaktifan belajar, hasil belajar, dan metode pembelajaran JURNAL TAMAN VOKASI VOL. 4 NO. 2 DESEMBER 2016 271

TO INCREASE ACTIVITY AND RESULT OF STUDY START MATERIAL SYSTEM IN ELECTRICAL LIGHT VEHICLE USING GUIDED DISCOVERY METHOD AT ELEVENTH VOCATIONAL HIGH SCHOOL LIGHT VIHICLE ENGINEERING TAMANSISWA JETIS IN ACADEMIC YEAR 2015/2016 Dodi Setiawan 1, Suparmin 2 Engineering Study Progam Faculty of Teacher Training and Education Sarjanawiyata Tamansiswa University E-mail: dodi.setiawan.19051994@gmail.com and Suparminust@yahoo.com ABSTRACT The purpose of this research for increase activities and result study of XI TKR B students of Vocational High School Tamansiswa academic year 2015/2016 in electrical light vehicle. Type of this research is action research class, subject of this research is XI TKR B students amount 25 students and the object is increase activities and result of study in electrical light vehicle using guided discovery method. Data accumulator technique in this research using observation, interview, test, and documentation. Data analysis technique about students doing observation during learning activity, while the result of study conduct by calculating the average value and percentage that completed KKM. Result of this research showing after using guided discovery method, activeness and result of student learning increase. It can be seen pra-cycle condition students activeness percentage 44,8%, cycle I percentage of students of activity 62%, cycle II percentage of students activity 70,8%, cycle III percentage of students activity 83,6%, while students average value before activity 64,40 with percentage of completeness about 33,33%, cycle I student average score 7,04 with percentage of completeness about 76%, cycle II students average before increased to 7,56 with percentage of completeness about 88% and cycle III students average score increased to 7,84 with percentage of completeness about 96%. Key words: increase activity, result of study, and learning method PENDAHULUAN Pendidikan merupakan hal penting dalam kehidupan manusia. Pada dasarnya pendidikan merupakan suatu proses untuk membantu manusia dalam mengembangkan potensi dirinya. Pendidikan merupakan upaya penting dalam rangka pengembangan potensi diri dalam penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi. Pendidikan dapat mendukung pembangunan di masa mendatang adalah pendidikan dapat mengembangkan potensi peserta didik, sehingga bersangkutan mampu menghadapi dan memecahkan masalah kehidupan dihadapinya. Majunya suatu bangsa dipengaruhi oleh mutu pendidikan dari bangsa itu sendiri, karena mutu pendidikan tinggi dapat mencetak sumber daya manusia berkualitas. Oleh sebab itu, peningkatan mutu pendidikan harus dilakukan. Salah satu bukti tingginya mutu pendidikan dicerminkan oleh prestasi belajar siswa. Apabila prestasi belajar diperoleh siswa tinggi dapat diartikan pendidikan bermutu baik. Sebaliknya, apabila prestasi belajar siswa rendah artinya mutu pendidikan kurang baik. Prestasi belajar JURNAL TAMAN VOKASI VOL. 4 NO. 2 DESEMBER 2016 272

dicapai siswa merupakan salah satu indikator keberhasilan pembelajaran. Guru sebagai fasilitator dalam pembelajaran mempunyai peranan dalam keberhasilan siswa. Oleh sebab itu, guru harus mampu menciptakan kegiatan pembelajaran tepat agar tercipta kegiatan ideal. Kegiatan pembelajaran ideal ini ditunjukkan dengan sikap siswa selalu memperhatikan pada saat guru menyampaikan materi, tidak berbicara dengan teman semeja, dan selalu aktif. Menurut Syaiful Bahri Djamarah (2013: 38), dalam kegiatan belajar mengajar, anak adalah sebagai subjek dan sebagai objek dari kegiatan pengajaran. Karena itu, inti dari proses pengajaran tidak lain yaitu kegiatan belajar anak didik dalam mencapai suatu tujuan pengajaran. Tujuan pengajaran itu sendiri tentu saja akan dapat tercapai jika anak didik berusaha secara aktif untuk mencapainya. Keaktifan anak didik disini tidak hanya dituntut dari segi fisik, tetapi juga dari segi kejiwaan. Bila hanya fisik anak aktif, tetapi pikiran dan mentalnya kurang aktif, maka kemungkinan besar tujuan pembelajaran tidak tercapai. Karena ini sama halnya anak didik tidak belajar, karena anak didik tidak merasakan perubahan di dalam dirinya. Padahal belajar pada hakikatnya adalah perubahan terjadi didalam diri seseorang setelah berakhirnya melakukan aktifitas belajar. Walaupun pada kenyataannya tidak semua perubahan termasuk kategori belajar, misalnya, perubahan fisik, mabuk, gila, dan sebagainya. Pada permasalahan kurang aktifnya siswa dalam pembelajaran menyebabkan hasil belajar siswa rendah, sehingga tujuan pembelajaran belum tercapai. Yang mana tujuan pembelajaran membantu dalam perencanaan proses kegiatan belajar mengajar. Dengan tujuan jelas dapat mebantu guru dalam menentukan materi pelajaran, metode atau strategi pembelajaran, alat, media, dan sumber belajar serta dalam menetukan dan merancang alat evaluasi untuk melihat keberhasilan belajar siswa. Hasil belajar merupakan salah satu indikator bisa dijadikan ukuran keberhasilan proses pembelajaran mana di dalamnya terjadi keinginan memperoleh perubahan dalam diri anak didik berupa pengetahuan, keterampilan, ataupun sikap dan perilaku dilakukan dengan interaksi antara guru dan anak didik di lingkungan belajar. Pembelajaran sistem stater di SMK Taman Jetis kelas XI jurusan Teknik Kendaraan Ringan belum berhasil dengan baik. Sehingga hampir setiap tahun hasil belajar pada materi sistem starter siswa masih belum memuaskan. Salah satu faktor mempengaruhi hasil belajar siswa adalah kegiatan pembelajaran berlangsung dikelas pada umumnya masih menggunakan pendekatan konvensional, dimana guru menerangkan dan siswa mencatat, sehingga keaktifan siswa di dalam kelas masih sangat kurang. Berdasarkan observasi dan wawancara dengan Fani Susilo, S. Pd guru SMK Taman Jetis pada hari Senin 22 Februari 2016 ditemukan berbagai permasalahan dikelas, diantaranya sebagian besar siswa masih banyak kurang aktif dalam proses pembelajaran, termasuk di pembelajaran kelistikan otomotif. Hal ini diikuti hasil belajar siswa dalam materi sistem starer masih banyak belum memenuhi kriteria ketuntasan. Masalah lain diperoleh bahwa sebagian besar siswa tidak memperhatikan apa dijelaskan oleh guru mana siswa tidak mendengarkan dan melihat informasi disampaikan oleh guru dalam mengikuti proses pembelajaran, dan hasil belajar siswa pada materi sistem stater kelas XI SMK Tamansiswa Jetis Tahun Pelajaran 2015/2016 masih 75% siswa nilainya di bawah standar ketuntasan belajar, dimana nilai ketuntasan minimal 70. Kemungkinan penyebab rendahnya hasil belajar siswa adalah guru belum mendapatkan metode atau cara lain sesuai dalam menyampaikan materi, sehingga keaktifan dan hasil belajar siswa masih rendah. Rendahnya hasil belajar siswa dikarenakan peran siswa pasif karena hanya bertugas mencatat dan JURNAL TAMAN VOKASI VOL. 4 NO. 2 DESEMBER 2016 273

menghafalkan kode-kode semata. Sementara dari hasil interview dengan beberapa siswa diperoleh informasi bahwa siswa cenderung kurang menyukai materi ini. Hal ini ditunjukkan dengan sikap mereka tidak mau memperhatikan pada saat materi disampaikan oleh guru, berbicara dengan teman semeja, dan dalam pembelajaran siswa hanya diam saja. Dari permasalahpermasalahan di atas diperlukan suatu perbaikan proses pembelajaran, salah satunya dengan menerapakan metode pembelajaran penemuan terbimbing. Dengan menggunakan metode pembelajaran penemuan terbimbing siswa lebih banyak terlibat dan aktif di dalam proses pembelajaran. Metode penemuan terbimbing adalah metode pembelajaran sengaja dirancang dengan menggunakan pendekatan penemuan. Para siswa diajak atau didorong untuk melakukan kegiatan eksperimental, sedemikian sehingga pada akhirnya siswa dapat menemukan sesuatu diharapkan sehingga model pembelajaran ini dapat memancing keaktifan siswa dan meningkatkan hasil belajar siswa. Metode penemuan terbimbing bisa dikolaborasikan dengan cara pembelajaran lain termasuk memadukan metode ini dengan bahan praktek. Keaktifan dalam pembelajaran merupakan salah satu usaha untuk meningkatkan hasil belajar siswa. Untuk mencapai hasil belajar siswa baik di perlukan pembelajaran ideal yaitu adanya interaksi baik antara guru dengan siswa. Tetapi pada kenyataannya tidak sesuai harapan sering kali siswa masih belum aktif, tidak memperhatikan penjelasan guru,, dan guru masih menggunakan metode ceramah. Untuk mengatasi permasalahan di atas diperlukan metode penemuan terbimbing agar keaktifan belajar meningkat sehingga hasil belajar meningkat. Dalam proses penelitian ini memberikan kesempatan untuk mengidentifikasi masalahmasalah pembelajaran di kelas sehingga dapat dikaji, ditingkatkan, dan dituntaskan. Dengan demikian proses pembelajaran kelistrikan otomotif dengan metode penemuan terbimbing dapat meningkatkan keaktifan dan hasil belajar otomotif siswa kelas XI TKR SMK Tamansiswa Jetis. METODE PENELITIAN Metode penelitian digunakan dalam metode ini adalah metode Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Menurut Suharsimi Arikunto dkk (2008:16-21), desain penelitian dalam penelitian tindakan kelas secara umum terbagi dalam empat tahap, yaitu Perencanaan (planning), Pelaksanaan tindakan (acting), Pengamatan (observing), Refkesi (reflecting). Teknik pengumpulan data merupakan langkah paling utama dalam penelitian, karena tujuan utama dari penelitian adalah memperoleh data (Sugiyono, 2009: 308). Subjek penelitian ini adalah siswa kelas XI TKR B SMK Tamansiswa Jetis, berjumlah 25 siswa. Objek penelitian ini adalah keaktifan dan hasil belajar pada mata pelajaran Pemeliharaan Kelistrikan Kendaraan Ringan. Teknik pengumpulan data menggunakan teknik observasi, tes dan dokumentasi. Instrumen penelitian ini menggunakan lembar observasi, tes, dan studi dokumentasi. Analisis data menggunakan analisis deskriptif kualitatif, yaitu untuk mendeskripsikan hasil pengamatan observasi terhadap keaktifan siswa selama proses pembelajaran dan analisis kuantitatif untuk mengetahui presentase peningkatan hasil belajar pada masing-masing siklus. HASIL PENELITIAN 1. Perbandingan Hasil Observasi Keaktifan Keaktifan Pra, I, II, Dan III Dalam melaksanakan pengamatan selama penelitian tindakan, peneliti menggunakan instrument berupa pedoman observasi memuat aspek-aspek berhubungan dengan keaktifan siswa. Data menunjukkan keaktifan siswa dihitung untuk setiap siklus, dicari presentasenya dan dikualifikasikan berdasarkan kriteria telah ditetapkan. JURNAL TAMAN VOKASI VOL. 4 NO. 2 DESEMBER 2016 274

Adapun rata-rata persentase keaktifan siswa dari masing-masing aspek dapat dilihat pada table berikut kriteria telah ditetapkan. Adapun rata-rata persentase keaktifan siswa dari masingmasing kriteria telah ditetapkan. Adapun rata-rata persentase keaktifan siswa dari masingmasing aspek dapat dilihat pada table berikut Tabel 1. Rata-rata Persentase Keaktifan Ket Pra I II II Jml Skor 112 169 177 209 Persentase Skor 44,8% 62,8% 70,8% 83,6% Peningkatan rata-rata persentase hasil observasi keaktifan siswa dari masing-masing aspek pada tiap siklus dapat dilihat pada gambar diagram berikut ini. kembali mengalami peningkatan menjadi 83,6% dengan jumlah skor 209. Secara umum, berdasarkan pedoman observasi keaktifan siswa mengalami peningkatan sangat signifikan setelah diterapakan metode penemuan terbimbing. 2. Perbandingan Hasil Belajar Pra, I, II, dan siklus III Peningkatan hasil belajar siswa dalam pembelajaran materi sistem stater dengan metode penemuan terbimbing dapat dilihat dari hasil belajar siswa sebelum dan sesudah dilakukan tindakan berupa nilai kemampuan awal yaitu nilai tes prasiklus, nilai tes siklus I, nilai tes siklus II, dan tes nilai tes siklus III. Berikut ini disajikan diagram nilai pra siklus, nilai tes siklus I, nilai tes siklus II, dan tes nilai tes siklus III. 120 200 180 160 140 120 100 80 60 40 20 0 Pra I II III Jumlah Skor Presentase Skor 100 80 60 40 20 0 Gambar 1. Diagram rata-rata presentase keaktifan siswa Berdasarkan diagram tersebut, dapat diketahui bahwa rata-rata presentase keaktifan siswa tiap aspek pada prasiklus sebesar 44,8 % dengan jumlah skor 112. Kemudian mengalami peningkatan pada siklus I menjadi 62,8% dengan jumlah skor 169. Lalu mengalami peningkatan kembali pada siklus II menjadi 70,8% dengan jumlah skor 177. Sedangkan pada siklus III PRA SIKLUS SIKLUS II SIKLUS I SIKLUS III Gambar 2. Diagram perbandingan hasil pra siklus, siklus I, siklus II, dan siklus III Berdasarkan diagram tersebut terlihat bahwa nilai siswa telah mengalami peningkatan baik dari prasiklus ke siklus I ke siklus II, maupun siklus III. Peningkatan hasil belajar sistem stater siswa dapat dilihat dari meningkatnya nilai rata- JURNAL TAMAN VOKASI VOL. 4 NO. 2 DESEMBER 2016 275

rata tes memenuhi Kriteria Ketuntasan Minimum (KKM). Berikut disajikan dalam tabel rata-rata nilai siswa memenuhi KKM pada pra siklus, siklus I, siklus II, dan siklus III. Tabel 2. Rata-rata Nilai dan Jumlah memenuhi KKM Ket. Banyak Banyak Belum Persentase Persentase Belum Nilai Rata-rata Pra I II III 9 19 22 24 18 6 3 1 33,33% 76% 88% 96% 66,66% 24% 12% 4% 64,40 7,04 7,56 7,84 Dari hasil ulangan harian pembelajaran sebelumnya digunakan sebagai nilai pra siklus, terlihat dari 27 siswa terdapat 18 siswa atau sekitar 66,66% siswa belum dapat memenuhi KKM, yaitu 70 dan 9 siswa atau 33,33% mendapat nilai diatas KKM sedangkan nilai rata-rata siswa 64,40. Kemudian setelah dilakukan tindakan menggunakan model pembelajaran penemuan terbimbing dapat diketahui adanya peningkatan hasil belajar pemeliharaan kelistrikan kendaraan ringan terhadap materi pada masing-masing siklus. Peningkatan terlihat dari perhitungan rata-rata nilai siswa dan persentase ketuntasan dengan deskripsi sebagai berikut. Setelah diberi tindakan pada siklus I terlihat peningkatan signifikan, yaitu hasil tindakan siklus I persentase ketuntasan adalah 76% atau 19 siswa memenuhi KKM dan sekitar 24% atau 6 siswa belum memenuhi nilai KKM dengan nilai rata-rata siswa 7,4, sedangkan hasil siklus II persentase ketuntasan hasil belajar siswa 88% atau 22 siswa memenuhi KKM dan sekitar 12% atau 3 siswa belum memenuhi KKM dengan nilai rata-rata siswa 7,56, dan hasil siklus III persentase ketuntasan hasil belajar siswa meningkat menjadi 96% atau 24 siswa menenuhi KKM dan sekitar 4% atau 1 siswa belum memenuhi KKM. PEMBAHASAN Berdasarkan data hasil penelitian telah diuraikan sebelumnya, diketahui bahwa sebelum dilakukan tindakan pada mata pelajaran Pemeliharaan Kelistrikan Kendaraan Ringan menggunakan model pembelajaran Penemuan Terbimbing keaktifan siswa kelas XI TKR B SMK Tamansiswa Jetis masih rendah. Hal tersebut ditunjukkan dari hasil observasi keaktivan pra siklus,dari 10 kriteria penilaian dengan 25 siswa hanya didapat 44,8% siswa aktif.kemudian setelah dilakukan tindakan menggunakan model pembelajaran Penemuan terbimbing dapat diketahui adanya peningkatan keaktifan siswa. Setelah diberi tindakan pada siklus I terlihat peningkatan signifikan, yaitu hasil tindakan siklus I persentase keaktifan siswa adalah 62,8%, sedangkan hasil siklus II persentase keaktifan siswa meningkat menjadi 70,8%, dan hasil siklus III persentase keaktifan siswa 83,6%. Jadi dilihat dari hasil tindakan siklus II terjadi peningkatan dibandingkan hasil dari tindakan siklus I dan pra siklus,serta di yakinkan dengan sisklus III. maka penggunaan model pembelajaran penemuan terbimbing dapat meningkatkan keaktifan materi sistem stater pada mata pelajaran pemeliharaan kelistrikan kendaraan ringan pada kelas XI TKR B SMK Tamansiswa Jetis. Berdasarkan data hasil belajar siswa diuraikan sebelumnya, diketahui bahwa sebelum JURNAL TAMAN VOKASI VOL. 4 NO. 2 DESEMBER 2016 276

dilakukan tindakan pada mata pelajaran pemeliharaan kelistrikan kendaraan ringan menggunakan metode pemebelajaran penemuan terbimbing pada kelas XI TKR B SMK Taman jetis masih rendah. Hal tersebut ditunjukkan dari hasil ulangan harian pembelajaran sebelumnya digunakan sebagai nilai pra siklus, terlihat dari 27 siswa terdapat 18 siswa atau sekitar 66,66% siswa belum dapat memenuhi KKM, yaitu 70 dan 9 siswa atau 33,33% mendapat nilai diatas KKM sedangkan nilai rata-rata siswa 64,40. Kemudian setelah dilakukan tindakan menggunakan model pembelajaran penemuan terbimbing dapat diketahui adanya peningkatan hasil belajar. Setelah diberi tindakan pada siklus I terlihat peningkatan signifikan, yaitu hasil tindakan siklus I persentase ketuntasan adalah 76% atau 19 siswa memenuhi KKM dan sekitar 24% atau 6 siswa belum memenuhi nilai KKM dengan nilai rata-rata siswa 7,4, sedangkan hasil siklus II persentase ketuntasan hasil belajar siswa 88% atau 22 siswa memenuhi KKM dan sekitar 12% atau 3 siswa belum memenuhi KKM dengan nilai rata-rata siswa 7,56, dan hasil siklus III persentase ketuntasan hasil belajar siswa meningkat menjadi 96% atau 24 siswa menenuhi KKM dan sekitar 4% atau 1 siswa belum memenuhi KKM. Jadi dilihat dari hasil tindakan siklus II terjadi peningkatan dibandingkan hasil dari tindakan siklus I dan pra siklus,serta di yakinkan dengan sisklus III. maka penggunaan model pembelajaran penemuan terbimbing dapat meningkatkan keaktifan dan hasil belajar materi sistem stater pada mata pelajaran pemeliharaan kelistrikan kendaraan ringan pada kelas XI TKR B SMK Tamansiswa Jetis. ringan pada siswa kelas XI TKR B SMK Tamansiswa Jetis Tahun Pelajaran 2015/1016. Hal ini terbukti pada kondisi awal presentase keaktifan siswa diperoleh rata-rata presentase 44,8%, nilai rata-rata siswa 64,40 dengan presentase ketuntasan hanya 33,33%. Pada siklus I presentase keaktifan siswa meningkat menjadi 62,8%, nilai rata-rata siswa meningkat menjadi 70,4 dengan presentase ketuntasan 76%. Pada siklus II presentase keaktifan siswa meningkat menjadi 70,8%, nilai rata-rata siswa meningkat menjadi 75,6 dengan presentase ketuntasan 88%. Dan pada siklus III presentase keaktifan siswa meningkat menjadi 83,6%, nilai rata-rata siswa meningkat menjadi 78,4 dengan presentase ketuntasan 96%. DAFTAR RUJUKAN Arikunto, Suharsimi. 2010. Penelitian tindakan kelas. Jakarta: Bumi Aksara Bahri, Syaiful Djamarah. 2013. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta Sugiyono. 2009. Metode Penelitian Bisnis (Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D).Bandung: Alfabeta SIMPULAN Berdasarkan hasil penelitian tindakan kelas dilaksanakan dalam tiga siklus, dapat disimpulkan bahwa pembelajaran melalui metode penemuan terbimbing dapat meningkatkan keaktifan dan hasil belajar kelistrikan kendaraan JURNAL TAMAN VOKASI VOL. 4 NO. 2 DESEMBER 2016 277