ANALISIS KUALITAS JASA DALAM MENINGKATKAN KEPUASAN KONSUMEN DI BAKER STREET CAFE BANDUNG

dokumen-dokumen yang mirip
ANALISIS TINGKAT KEPENTINGAN DAN KINERJA LAYANAN: STUDI KASUS PADA BANK MANDIRI DAN BANK BCA

ANALISIS KUALITAS PELAYANAN PADA BAGIAN KLAIM BERDASARKAN TINGKAT KEPUASAN NASABAH DI PT. AJC MENGGUNAKAN METODE SERVICE QUALITY

Pengaruh Kualitas Pelayanan terhadap Kepuasan Pelanggan Usaha Perjalanan Wisata

BAB III METODE PENELITIAN. pelayanan yang terdiri dari bukti fisik (tangibles), empati (empathy),

ANALISIS KUALITAS PELAYANAN UNTUK MENILAI TINGKAT KEPUASAN NASABAH PT. BANK RAKYAT INDONESIA UNIT GENTENG BANYUWANGI. Rinawati Anwar Rudi Kusubagio

BAB 1 PENDAHULUAN. Suatu hal yang banyak menarik perhatian manusia dewasa ini adalah

Analisis kualitas pelayanan (service quality) terhadap kepuasan konsumen pada rumah makan sop ayam Pak Min Klaten di Malang

Bisma, Vol 1, No. 6, Oktober 2016 SERVICE PERFORMANCE PADA HOTEL GRAND MAHKOTA PONTIANAK

Optimalisasi Penggunaan Layanan Komunikasi 147 Oleh Pelanggan Indihome Optimization of Communications Service Care 147 by Customer Indihome

Novita Sari, SE, MM Staf Pengajar Fakultas Ekonomi Universitas Jambi ABSTRAK

ANALISIS KUALITAS PELAYANAN JASA KESEHATAN (STUDI PASIEN RAWAT INAP RUMAH SAKIT UMUM YARSI PONTIANAK)

Bisma, Vol 1, No. 8, Desember 2016 KEPUASAN KONSUMEN PADA DIVISI SERVICE PT ANZON AUTO PLAZA DI PONTIANAK

ANALISIS KESENJANGAN KUALITAS PELAYANAN TERHADAP PENGUNJUNG PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS DIPONEGORO

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V HASIL DAN ANALISA

USULAN PERBAIKAN KUALITAS PELAYANAN DI CAFE X DENGAN MENGGUNAKAN METODE DINESERV DAN SERVICE QUALITY (SERVQUAL)

ANALISIS TINGKAT KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP KUALITAS PELAYANAN PADA TOKO BUKU ANGGREK PALEMBANG

Evaluasi Kepuasan Konsumen terhadap Pelayanan (Farida Baroroh) 135

KUALITAS PELAYANAN (RELIABILITY, RESPONSIVENESS, ASSURANCE, EMPHATY, TANGIBLES) DI LEGEND PREMIUM COFFEE YOGYAKARTA

KESENJANGAN (GAP) PELAYANAN DAN KEPUASAN KONSUMEN Studi Kasus Minimarket X di Jakarta Timur

ANALISIS KEPUASAN KONSUMEN ATAS KUALITAS LAYANAN JASA WIFI.ID PADA WIFICORNER PT.TELKOMDI KOTA BANDUNG

BAB I PENDAHULUAN. Industri restoran memang dapat dikatakan tidak pernah sepi, meskipun

PENGARUH DIMENSI KUALITAS PELAYANAN ORGANISASI TERHADAP KEPUASAN KONSUMEN (STUDI PADA STIE TOTALWIN SEMARANG)

ANALISA PENGARUH KUALITAS LAYANAN TERHADAP KEPUASAN PELANGGAN DI THE LIGHT CUP CAFE SURABAYA TOWN SQUARE DAN THE SQUARE SURABAYA

* Agus Mansur, ** Intan Wahyu WD Jurusan Teknik Industri, Universitas Islam Indonesia, Yogyakarta * **

ANALISIS KEPUASAN PELANGGAN MENGENAI KUALITAS LAYANAN FIRST MEDIA DI BANDUNG MENGGUNAKAN METODE IMPORTANCE PERFORMANCE ANALYSIS

NASKAH PUBLIKASI PENGARUH KUALITAS PELAYANAN TERHADAP KEPUASAN KONSUMEN YANG MENGUNJUNGI SOLO GRAND MALL SURAKARTA

*Herlin Dwi Kartikasari **Abadyo Program Studi Matematika Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Malang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

ANALISIS TINGKAT KEPUASAN WISATAWAN DOMESTIK TERHADAP KUALITAS PELAYANAN TICKETING PADA PT. INDONESIA AIR ASIA CABANG DENPASAR

HUBUNGAN KUALITAS PELAYANAN DENGAN KEPUASAN PELANGGAN (Studi Kasus Pengguna Jasa Bengkel Honda Bintang Motor Cibinong)

PENGARUH KUALITAS PELAYANAN TERHADAP KEPUASAN NASABAH (STUDI KASUS PADA PD. BPR BKK BOJA CABANG PATEBON KENDAL)

PENGARUH SERVICE QUALITY TERHADAP CUSTOMER SATISFACTION DI RESTORAN JADE IMPERIAL

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KUALITAS PELAYANAN PADA POLITEKNIK NEGERI MEDIA KREATIF MAKASSAR

BAB I PENDAHULUAN. Membaiknya kondisi perekonomian Indonesia belakangan ini tentunya

Analisis Kepuasan Pelanggan Berbelanja Produk Nutrifood pada PT. Sumber Fajar Inti Abadi. Abstrak

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. lingkungan yang memenuhi atau melebihi harapan. Pelayanan adalah

ABSTRAK. Kata Kunci : Kualitas pelayanan dan loyalitas. Universitas Kristen Maranatha

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. 1. Persepsi Mahasiswa terhadap Pelayanan Pendidikan. kecenderungan jawaban responden sebagian besar pada kategori baik

ANALISA PENGARUH KUALITAS JASA TERHADAP KEPUASAN PELANGGAN PADA LEMBAGA PENDIDIKAN ALFABANK DI SURAKARTA

ANALISIS KESENJANGAN KUALITAS PELAYANAN TERHADAP PENGUNJUNG PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS DIPONEGORO

BAB I PENDAHULUAN. kebutuhan pokok dan kebutuhan sehari hari dengan luas ruang penjualan ±

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Pelayanan Prima 4G Telkomsel oleh Customer Service GraPARI Service Excellent By Customer Service 4G Telkomsel GPARI

ANALISIS KUALITAS LAYANAN AKADEMIK UNIVERSITAS COKROAMINOTO PALOPO

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil penelitian, maka kesimpulan penelitian ini adalah sebagai

ANALISIS PENGARUH KUALITAS PELAYANAN TERHADAP KEPUASAN PENUMPANG KERETA API SRIWEDARI DI STASIUN SOLO BALAPAN JURUSAN SOLO-YOGYAKARTA

Kualitas Pelayanan Penduduk Lanjut Usia pada Komda Lansia Kabupaten Wonosobo

ANALISA KEPUASAN PELANGGAN SEBAGAI UPAYA PENINGKATAN KUALITAS PELAYANAN DI SF DIGITAL PHOTO SERVICE

Pengembangan Instrumen Antecedent Gap ServQual Antecedent Gap ServQual Instrument Development

PENGARUH KUALITAS PELAYANAN TERHADAP LOYALITAS ANGGOTA PRIMKOP DHARMA PUTRA JEMBER PADA TAHUN 2012

BAB I PENDAHULUAN. Persaingan di dunia bisnis telah semakin ketat. Setiap perusahaan saling

ANALISIS TINGKAT KEPUASAN NASABAH ATAS KUALITAS PELAYANAN (STUDI KASUS PADA BANK SWASTA DI RIAU) Fenny Trisnawati & Lukman

6 Media Bina Ilmiah ISSN No

INTISARI. Kata kunci: Kualitas Jasa, Bukti Fisik, Keandalan, Daya Tanggap, Jaminan, Empati, Kepuasan Konsumen. Universitas Kristen Maranatha

BAB 2 LANDASAN TEORI. Universitas Sumatera Utara

yang akan datang (Anderson et al.,1994). Menurut Hoffman dan Bateson (1997) kepuasan pelanggan dipengaruhi oleh kualitas layanan dari suatu

fundamental management journal eissn: (online) Volume:1(S) No.1 Part 2 (E-MKT 2016) Special Issues of Marketing Management

BAB7 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB IV PENUTUP. mereka terima dari perusahaan. 2. Berdasarkan temuan peneltian, pelayanan dimensi reliability dan assurance

ANALISIS KESENJANGAN ANTARA EKSPEKTASI KONSUMEN TERHADAP PERSEPSI JASA PELAYANAN (Studi Kasus pada Bengkel Cat dan Las Mobil Warna Indah di Kediri)

Jordyanto Hermanus Laemonta & Metta Padmalia, Pengaruh Inovasi dan Kualitas Layanan terhadap Loyalitas Konsumen Terang Bulan Martabak 93

ANALISIS TINGKAT KEPUASAN PELANGGAN ATAS KUALITAS PELAYANAN PADA PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM (PDAM) DI KECAMATAN BENGKALIS Oleh :

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan yang dapat menghasilkan barang atau jasa berkualitas yang mampu

BAB III METODE PENELITIAN. Sanjiwani yang berlokasi di Jalan Ciung Wanara Nomor 2, Kabupaten

USULAN PERBAIKAN KUALITAS LAYANAN MENGGUNAKAN METODE SERVICE QUALITY

Nora Tristiana Abstrak

ANALISIS TINGKAT KEPUASAN MAHASISWA ATAS KUALITAS PELAYANAN LAYANAN ADMINISTRASI MAHASISWA UNIVERSITAS BUNDA MULIA, JAKARTA

PENGARUH KUALITAS PELAYANAN TERHADAP KEPUASAN KONSUMEN (Survei pada Konsumen The Little A Coffee Shop Sidoarjo)

ANALISIS KUALITAS PELAYANAN PADA BAGIAN TATA USAHA BERDASARKAN TINGKAT KEPUASAN MAHASISWA

BAB III METODE PENELITIAN

PENGARUH KUALITAS PELAYANAN TERHADAP KEPUASAN PENGUNJUNG HOTEL DI KOTA MAKASSAR (Studi pada Hotel TM Makassar) H A D I D U STIE-YPUP Makassar

Analisis Kepuasan atas Kualitas Pelayanan Angkutan Umum Bus Damri di Kota Bandung (Studi pada Trayek Leuwipanjang Dipatiukur Non AC)

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

PENGARUH KUALITAS PELAYANAN TERHADAP LOYALITAS NASABAH PADA BANK MANDIRI CABANG GORONTALO

PENGARUH KUALITAS PELAYANAN TERHADAP KEPUASAN PASIEN RAWAT INAP UNIT GEDUNG A-RSCM JAKARTA

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang word of mouth

Pengaruh Mutu Pelayanan Terhadap Tingkat Kepuasan Konsumen Apotek Non Praktek Dokter di Kuta Utara

FAKTOR KUALITAS LAYANAN TERHADAP LOYALITAS NASABAH KREDIT PADA PT. BANK PANIN TBK SURABAYA

BAB IV. Hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa ada hubungan yang positif. kelas pelayanan berhubungan dengan persepsi pasien rawat inap terhadap

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

EFEKTIVITAS PEMBELIAN BUKU MATERI POKOK (MODUL) UT MELALUI TOKO BUKU ONLINE (TBO) ANTARA HARAPAN DAN KENYATAAN

Usulan Peningkatan Kualitas Pelayanan di Perguruan Tinggi X Dengan Menggunakan Metode Service Quality (Servqual) *

ANALISIS TINGKAT KEPUASAN PASIEN TERHADAP PELAYANAN KAMAR OBAT PUSKESMAS KABUPATEN JEPARA TAHUN 2017

ANALISIS KUALITAS PELAYANAN PADA RUMAH MAKAN METRO

ANALISIS KEPUASAN PELANGGAN TENTANG KUALITAS LAYANAN CALL CENTER PT GARUDA INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Kristen Maranatha

PENGARUH KUALITAS PELAYANAN TERHADAP KEPUASAN KONSUMEN PADA L AMORE CAFE DI DENPASAR. Oleh Ni Kadek Yuliastina 1 Made Jatra 2

Jurnal Ilmiah INTEGRITAS Vol. 3 No. 2 Desember 2017

Journal Industrial Servicess Vol. 3 No. 1a Oktober 2017

PENGUKURAN KEPUASAN PELANGGAN COMLABS INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG (ITB)

BAB II KERANGKA TEORITIS. Webster s 1928 Dictionary, dalam Lupiyoadi (2013), menyatakan bahwa

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. ketatnya persaingan. Masing-masing restoran harus mampu menyediakan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

UPAYA PENINGKATAN PENJUALAN DENGAN PENDEKATAN METODE SEVICE QUALITY DAN FOCUS GROUP DISCUSSION PADA KAFE HOUSE OF PADMANING SURABAYA

Kata kunci : Persepsi, pasien, pelayanan, kesehatan

ANALISA KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP KUALITAS LAYANAN tea house TONG TJI SURABAYA

Transkripsi:

ANALISIS KUALITAS JASA DALAM MENINGKATKAN KEPUASAN KONSUMEN DI BAKER STREET CAFE BANDUNG Abstract Adisty Arindiaty* dan Merita Bernik* meritabernik26@gmail.com The globalization at present has brought a great impact on the business world development. The alternative selected products offered to the customers vary and make the customer expectation more to get something they want. This condition requires for every company to try to give the best satisfaction to its customers. This is done in order that the business people can maintain their business in facing the tough competition. This research tried to assess the customer satisfaction toward the service quality of Baker Street Café, Bandung. The research method used here was the descriptive qualitative one, using sampling technique, that is, the technique of probability sampling and purposive sampling method. The data were collected using a field study consisted of observation, interviews, questionnaires, and literature study. The method of performance analysis was used to assess the customer satisfaction. The result of the study showed that the service quality provided by Baker Street Café, Bandung was categorized as good with the average highest score for the dimension of reliability by 4,074 and the lowest for dimension of empathy and assurance by 3,93. At this customer expectation level, the average highest score was for the dimension of assurance by 4,55 and the lowest for the dimension of reliability by 4,5, which means that the customers were unsatisfied because their expectation was higher than the performance demonstrated by Baker Street Café, Bandung. Keywords: service quality, customer satisfaction, performance analysis. Pendahuluan Setiap pelaku usaha atau sumber daya manusia di dalam bisnis dituntut untuk memiliki kepekaan terhadap setiap perubahan yang terjadi dan menempatkan orientasi kepada kepuasan konsumen sebagai tujuan utama (Kotler & Keller, 2012). Untuk memberikan kepuasan kepada konsumen, pelaku usaha harus mempelajari terlebih dahulu keinginan dan kebutuhan baik untuk saat ini maupun masa yang akan datang. Kualitas pelayanan dapat dikatakan sebagai suatu bentuk penilaian konsumen dari tingkat layanan yang diterima konsumen, dengan tingkat layanan yang diharapkan * Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Padjadjaran, Bandung Jurnal Bisnis Terapan ISSN 2580-4928 43

konsumen di mana akan berpengaruh terhadap kepuasan konsumen. Pelayanan yang baik akan menciptakan dampak positif yaitu meningkatnya kepuasan dan terciptanya loyalitas konsumen, juga munculnya keinginan untuk melakukan pembelian kembali (rebuying). Perusahaan dituntut untuk mampu memenuhi kebutuhan dan keinginan konsumen dengan memberikan pelayanan yang terbaik dan berkualitas agar dapat bersaing, bertahan hidup, dan berkembang. Maka dengan hal tersebut, konsumen akan merasa mendapatkan kepuasan tersendiri dan merasa dihargai. Salah satu bisnis kuliner di kota Bandung yang turut merasakan ketatnya persaingan bisnis adalah Baker Street. Baker Street merupakan bisnis kuliner yang berbentuk café dimana konsumen dapat menikmati produk dan pelayanan yang diberikan dengan nyaman. Sesuai dengan namanya, Baker Street ini café yang secara khusus menjual aneka bakery dan brunch. Dalam menjalankan bisnisnya, Baker Street menyadari bahwa diperlukannya pengetahuan mengenai dimensi-dimensi dalam kualitas jasa (service quality) yang merupakan upaya dalam pemberian kualitas jasa untuk dapat memuaskan konsumen. Menurut Rambat Lupiyoadi (2014,p 216), ada 5 dimensi dalam kualitas jasa (service quality) antara lain, Tangible, Empathy, Reliability, Responsiveness, dan Assurance (Lupiyoadi, 2014). Baker street menawarkan pelayanan jasa untuk memberikan kemudahan dan rasa nyaman kepada konsumen. Kualitas jasa (service quality) yang diterapkan oleh Baker Street adalah Tangible meliputi penampilan fisik café, interior bangunan café dan penampilan dari karyawan café. Empathy yang meliputi rasa peduli dan perhatian secara pribadi yang diberikan kepada konsumen. Reliability meliputi kemampuan café untuk memberikan pelayanan-pelayanan yang terbaik. Responsiveness meliputi kesediaan karyawan café untuk membantu konsumen dan memberikan pelayanan yang cepat. Assurance meliputi sopan santun dari para karyawan dan kemampuan mereka untuk membangkitkan rasa kepercayaan dari konsumen. Meskipun konsumen telah dilayani sesuai dengan keinginan namun masih terdapat beberapa keluhan dalam hal kepuasan konsumen baik itu dari segi pelayanan, penyediaan fasilitas, maupun pengetahuan produk dari karyawannya sendiri. Berdasarkan permasalahan yang dihadapi oleh Baker Street Café, maka perlu diketahui kualitas jasa yang diberikan oleh Baker Street Café dan pengukuran kepuasan konsumen terhadapa kualitas jasa Baker Street Café. Hubungan Kualitas Pelayanan terhadap Kepuasan Konsumen Produk dan kualitas pelayanan, kepuasan konsumen dan profitabilitas perusahaan berhubungan erat. Semakin tinggi hasil kepuasan menghasilkan tingkat kepuasan konsumen yang lebih tinggi, di mana membantu tingginya harga dan pengurangan pengeluaran. (Kotler & Keller, 2012). Hoofman dan Bateson menuliskan dasar pemikirannya tentang hubungan kualitas jasa dan kepuasan konsumen antara lain : 1. Bila konsumen tidak memiliki pengalaman sebelumnya dengan suatu perusahaan, maka persepsinya terhadap kualitas jasa perusahaan tersebut akan didasarkan pada ekspektasinya. 2. Interaksi (service encounter) berikutnya dengan perusahaan tersebut akan menyebabkan konsumen memasuki proses dikonfirmasi dan merevisi persepsinya terhadap kualitas jasa. 3. Setiap interaksi tambahan dengan perusahaan itu akan memperkuat atau sebaliknya malah mengubah persepsi konsumen terhadap kualitas jasa. 44 ISSN 2580-4928 Jurnal Bisnis Terapan

4. Persepsi terhadap kualitas jasa yang telah direvisi memodifikasi minat beli konsumen terhadap pembelian di masa yang akan datang (Tjiptono, 2014). Servqual Servqual merupakan model pengukuran Gap kualitas jasa/layanan (service quality) yang diperkenalkan oleh Zeithaml, Parasuraman dan Berry pada tahun 1985 (dalam buku Vincent Gaspersz yang dikutip kembali oleh Tjiptono dan Chandra). Model yang dikenal dengan istilah Gap Analysis Model ini berkaitan erat dengan model kepuasan pelanggan yang didasarkan pada ancangan diskonfirmasi (attribute performance) meningkat lebih besar daripada harapan (expectations) atas atribut bersangkutan, maka persepsi terhadap kualitas pelayanan atau jasa akan positif dan sebaliknya. Metode Penelitian Metode yang dipergunakan adalah metode deskriptif. Menurut Sugiyono (2012:29), Metode Deskriptif adalah metode yang menggambarkan data yang telah terkumpul sebagaimana adanya tanpa bermaksud membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum atau generalisasi Adapun teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini non probabiility sampling dengan metode purposive sampling karena yang diberikan kuesioner adalah orang yang berpengalaman mengunjungi Baker Street. Kriteria responden adalah berumur minimal 17 tahun dengan alasan mempunyai kemampuan untuk memahami dan mengisi kuesioner yang diberikan. Jumlah populasi yaitu konsumen dari Baker Street Café sebanyak 900 orang, dengan jumlah sampel dalam penelitian ini adalah 100 konsumen. Operasional Variabel Operasional varibel yang dipergunakan berdasarkan variable TERRA (Tangibel, Empathy, Reliability, Responsiveness, dan Assurance). Skala yang dipergunakan adalah skala ordinal. Adapun operasional variable dalam penelitian ini sebagai berikut (Tabel 1). Berdasarkan data primer dan data sekunder yang telah diperoleh selanjutnya akan diolah sebagai berikut: 1. membobot setiap jawaban responden; 2. menentukan Total Skore kinerja dan harapan dalam bentuk persentase; 3. Data yang terlah diperoleh dengan menggunakan skala ordinal diubah menjadi skala interval, kemudian hasil akan dimasukkan ke dalam garis kontinum dengan kecendrungan jawaban responden berdasarkan pada nilai ratarata skor yang selanjutnya dikategorikan pada rentang skor; 4. menentukan rata-rata kinerja dan ratarata harapan; rata-rata kinerja dan rata-rata harapan = total skor / total frekuensi; 5. membuat diagram Kartesius yang bertujuan agar dapat mengetahui tingkat kinerja dan kepuasan pada kualitas jasa yang telah diberikan oleh perusahaan kepada pelanggan dan tingkat harapan pelanggan terhadap kinerja yang diberikan oleh perusahaan. Hasil Penelitian dan Pembahasan Tanggapan responden mengenai kualitas jasa atau pelayanan dalam meningkatkan kepuasan pelanggan. Jurnal Bisnis Terapan ISSN 2580-4928 45

Tabel 1. Operasional Variabel Sub Variabel Konsep Variabel Indikator Ukuran (Tangible) bukti fisik Segala sesuatu yang ada meliputi penampilan fisik, perlengkapan, penampilan pegawai dan sarana komunikasi. 1. Dekorasi dan design bangunan café yang menarik 2. Jumlah meja makan memadai 3. Tempat duduk yang nyaman 4. Kebersihan alat dan perlengkapan makan 5. Tersedianya Fasilitas Wifi/ Internet, toilet, tempat parker Ordinal Scale (Empathy) empati Ketetapan memperdulikan serta perhatian secara pribadi ke konsumen seperti jam kerja, perhatian dalam pelayanan, menjadikan konsumen tertarik kepada perusahaan dan kebutuhan konsumen. 1. 2. 3. 4. Keramahan pegawai dalam melayani pelanggan Inisiatif pegawai untuk menawarkan menu favorit kepada pelanggan Kesediaan pegawai membantu pelanggan Memberikan perhatian individu melalui senyum, salam dan sapa Ordinal Scale Kualitas Jasa/ Pelayanan (Reliability) keandalan Meliputi pemenuhan janji pelayanan dengan segera, akurat dan memuaskan dari perusahaan. 1. 2. 3. Kesesuaian antara produk dengan gambar di buku menu Kesesuaian antara menu yang dipesan dengan menu yang dihidangkan Biaya yang dibayar sesuai dengan menu yang dipesan Ordinal Scale (Responsiveness) daya tanggap Ketanggapan para karyawan untuk membantu para konsumen dan memberikan layanan secara cepat dan tanggap. 1. 2. 3. 4. 5. Melayani dengan baik pada saat situasi cafe sedang ramai Pegawai menangani permintaan pelanggan dengan cepat Pegawai menyajikan menu tidak lama setelah di pesan Kemudahan proses pembayaran (billing) Mengarahkan pelanggan ke tempat duduk Ordinal Scale (Assurance) jaminan Jaminan kepada konsumen mencakup kemampuan, kesopansantunan dan sifat dapat dipercaya oleh para karyawan, bebas dari bahaya atau resiko keragu-raguan. 1. 2. 3. Pegawai menguasai informasi produk menu Pegawai dapat menjelaskan produk menu dengan sangat meyakinkan Makanan yang disajikan layak untuk dikonsumsi Ordinal Scale Sumber : Data olah Penulis, 2017. 46 ISSN 2580-4928 Jurnal Bisnis Terapan

a. Tanggapan Responden terhadap Kualitas Jasa Dimensi Tangible 4,064 1 1,8 2,6 3,4 4,2 5 Gambar 1. Garis Kontinum Dimensi Tangible 4,394 Berdasarkan garis kontinum untuk Gambar 1 dapat dilihat bahwa total rata-rata skor harapan lebih tinggi dibandingkan dengan total rata-rata skor kinerja mengenai kualitas jasa atau pelayanan dimensi tangible. Tanggapan responden terhadap kinerja Baker Street café pada dimensi tangible atau bukti fisik berada dalam kategori baik dilihat berdasarkan total rata-rata skor kinerja pada dimensi ini adalah sebesar 4,064. Sedangkan harapan responden atau pelanggan terhadap kualitas jasa dimensi tangible atau bukti fisik ini berada pada kategori sangat penting dengan total ratarata skor harapan sebesar 4,394. Hal ini menunjukkan kepuasan yang dirasakan pelanggan masih lebih rendah dibandingkan dengan harapan pelanggan. Baker Street masih perlu ditingkatkan dan diperhatikan kembali mengingat penilaian harapan responden yang menilai dimensi ini sangat penting. b. Tanggapan Responden terhadap Kualitas Jasa Dimensi Empathy 3,93 1 1,8 2,6 3,4 4,2 5 Gambar 2. Garis Kontinum Dimensi Empathy 4,29 Berdasarkan garis kontinum untuk Gambar 2, diketahui bahwa rata-rata skor kinerja lebih rendah dibandingkan dengan rata-rata skor harapan pelanggan. Rata-rata skor kinerja responden sebesar 3,93. Namun hal tersebut dapat dikatakan bahwa kinerja pada kualitas jasa Baker Street café dimensi empathy berada dalam kategori baik. Rata-rata skor harapan pelanggan sebesar 4,29 yang lebih tinggi daripada kinerja. Hal ini menyatakan bahwa responden atau pelanggan menilai kualitas jasa/ pelayanan dimensi empathy di Baker Street café sangat penting. Oleh Karen itu, masih perlu ditingkatkan bagi Baker Street café dalam kinerja pada dimensi empathy mengingat penilaian harapan responden yang menilai dimensi ini sangat penting untuk dilakukan dan dipertimbangkan bagi pihak Baker Street café dalam melayani pelanggannya. c. Tanggapan Responden terhadap Kualitas Jasa Dimensi Reliability 4,074 1 1,8 2,6 3,4 4,2 5 Gambar 3. Garis Kontinum Dimensi Reliability 4,5 Jurnal Bisnis Terapan ISSN 2580-4928 47

Berdasarkan garis kontinum untuk Gambar 3, memperlihatkan bahwa total rata-rata skor kinerja sebesar 4,074 hal ini menunjukkan kualitas jasa terhadap kinerja dalam dimensi reliability berada dalam kategori baik namun, masih lebih rendah dibandingkan dengan total rata-rata skor harapan pelanggan sebesar 4,5 yang menilai bahwa pernyataan no.10 sampai dengan no. 12 itu sangat penting dimana seorang pegawai mampu memberikan pelayanan sesuai yang dijanjikan dan membantu penyelesaian masalah yang dihadapi pelanggan dengan cepat. d. Tanggapan Responden terhadap Kualitas Jasa Dimensi Responsiveness 3,96 1 1,8 2,6 3,4 4,2 5 Gambar 4. Garis Kontinum Dimensi Responsiveness 4,37 Berdasarkan garis kontinum untuk Gambar 4, mengenai kualitas jasa/pelayanan dimensi Responsiveness, memperlihatkan bahwa total rata-rata skor kinerja sebesar 3,96 berada dalam kategori baik namun, masih lebih rendah dibandingkan dengan total rata-rata skor harapan pelanggan sebesar 4,37 yang menilai bahwa kualitas jasa pada harapan dalam dimensi responsiveness itu sangat penting. Oleh karena itu, pada dimensi responsiveness ini diharapkan Baker Street dapat memperbaiki dan meningkatkan kembali kualitas pelayanan yang diberikan oleh pegawainya agar kepuasan pelanggan tercapai sesuai dengan harapan pelanggan. e. Tanggapan Responden terhadap Kualitas Jasa Dimensi Assurance 3,93 1 1,8 2,6 3,4 4,2 5 4,55 Gambar 5. Garis Kontinum Dimensi Assurance Berdasarkan garis kontinum untuk Gambar 5, mengenai kualitas jasa/ pelayanan dimensi Assurance, menunjukkan bahwa total rata-rata skor kinerja sebesar 3,93 hal ini menunjukkan bahwa kualitas jasa pada kinerja dalam dimensi assurance berada dalam kategori baik tetapi, memang masih dikatakan lebih rendah dibandingkan dengan total rata-rata skor harapan pelanggan yaitu sebesar 4,55 yang artinya responden menilai bahwa kualitas jasa pada harapan dalam dimensi assurance ini sangat penting. Oleh karena itu, Baker Street harus lebih memperhatikan pelanggannya terutama dalam segi jaminan yang akan diberikan kepada pelanggannya. Termasuk kualitas makanan yang disediakan Baker Street harus terjamin kelayakannya untuk dikonsumsi oleh pelanggan. Diagram Kartesius Nilai X = 3,99 dan Y= 4,404 pada Tabel 4.11 menunjukkan total skor rata-rata kinerja dan harapan yang merupakan titik sumbu pembagian kuadran, selanjutnya menempatkan titik X dan Y tiap indikator kedalam diagram kartesius. Berikut ini diagram kartesius dari kesesuaian kinerja dengan harapan pelanggan pada Baker Street Café Bandung (Gambar 6.): Berdasarkan Diagram Kartesius di atas, maka dapat disimpulkan bahwa dalam Diagram Kartesius terdapat tingkat kinerja 48 ISSN 2580-4928 Jurnal Bisnis Terapan

pada sumbu X dan tingkat harapan pada sumbu Y. Letak faktor dari kualitas jasa terdiri dari 4 kuadran, sebagai berikut : 1. Kuadran A Variabel pada kuadran ini menunjukan kinerja suatu variabel adalah lebih rendah dari harapan pelanggan sehingga perusahaan harus meningkatkan kinerja agar optimal.. 2. Kuadran B Variabel yang berada pada kuadran B ini berarti kinerja dan harapan pelanggan pada suatu variabel berada pada tingkat tinggi dan sesuai atau kinejra yang mendekati harapan pelanggan, sehingga perusahaan cukup mempertimbangkan kinerja variabel tersebut. 3. Kuadran C Kinerja dan keinginan pelanggan pada suatu variabel berada pada tingkat rendah, sehingga perusahaan belum perlu melakukan perbaikan. Street Cafe Bandung Gambar 6. Diagram Kartesius Analisis Kualitas Jasa Pada Baker Street Café Bandung Keterangan Gambar 6 : 1. Dekorasi dan design bangunan yang menarik 2. Jumlah meja makan memadai 3. Tempat duduk yang nyaman 4. Kebersihan alat dan perlengkapan makan 5. Tersedianya Fasilitas Wifi/ Internet, toilet, tempat parkir 6. Keramahan pegawai dalam melayani pelanggan 7. Inisiatif pegawai untuk menawarkan menu favorit kepada pelanggan 8. Kesediaan pegawai membantu pelanggan 9. Memberikan perhatian individu melalui senyum, sapa dan salam 10. Kesesuaian antara produk dengan gambar di buku menu 11. Kesesuaian antara menu yang dipesan dengan menu yang dihidangkan 12. Biaya yang dibayar sesuai dengan menu yang dipesan 13. Melayani dengan baik pada saat situasi cafe sedang ramai 14. Pegawai menangani permintaan pelanggan dengan cepat 15. Pegawai menyajikan menu tidak lama setelah di pesan 16. Kemudahan proses pembayaran (billing) 17. Mengarahkan pelanggan ke tempat duduk 18. Pegawai menguasai informasi produk menu 19. Pegawai dapat menjelaskan produk menu dengan sangat meyakinkan 20. Makanan yang disajikan layak untuk dikonsumsi Jurnal Bisnis Terapan ISSN 2580-4928 49

4. Kuadran D Kinerja perusahaan berada dalam tingkat tinggi tetapi keinginan pelanggan akan kinerja dari variabel tersebut hanya rendah, sehingga perusahaan perlu mengurangi hasil yang dicapai agar dapat mengefisiensikan sumberdaya perusahaan Simpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dilakukan mengenai meningkatkan kepuasan konsumen di Baker Street Café Bandung, maka dapat ditarik beberapa kesimpulan sebagai berikut: 1. Kualitas jasa yang diberikan Baker Street café terdiri dari 5 dimensi yaitu Tangible, Empathy, Reliability, Responsiveness, dan Assurance. Ke- 5 dimensi tersebut berada dalam kategori Baik yang artinya kinerja yang diberikan Baker Street Café sudah dianggap baik oleh pelanggannya. Total rata-rata skor tertinggi dari lima dimensi tersebut berada pada dimensi Reliability yaitu sebesar 4,074 pada dimensi Tangible sebesar 4,064 dimensi Responsiveness sebesar 3,96 dimensi Empathy 3,93 dan dimensi Assurance dengan total rata-rata skor sebesar 3,93. 2. Penilaian pelanggan terhadap pelayanan yang diberikan Baker Street Café masih dikatakan belum puas walaupun berada didalam kategori baik menurut garis kontingen. Hal ini dilihat berdasarkan rata-rata skor harapan pelanggan yang lebih tinggi di bandingkan dengan ratarata skor kinerja yang diberikan oleh Baker Street Café. Berdasarkan total ratarata skor tanggapan responden tertinggi terhadap kinerja yang diberikan oleh Baker Street Café berada pada dimensi Reliability yaitu sebesar 4,074 yang menyatakan bahwa menu yang dipesan di Baker Street café sesuai dengan menu yang dihidangkan dan harapan tertinggi berada pada dimensi Assurance yaitu sebesar 4,55 yang menyatakan bahwa Pegawai di Baker Street café dapat menjelaskan produk dengan sangat jelas dan meyakinkan. Daftar Pustaka Alwi, H. 2007. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka. Buchari, Alma. 2013. Manajemen Pemasaran dan Pemasaran Jasa. Bandung: Alfabeta. Fandy Tjiptono & Chandra, G. 2011. Service, Quality and Satisfaction (ed.3). Yogyakarta: Andi Offset. Fandy Tjiptono. 2014. Pemasaran Jasa. Jakarta: Gramedia Cawang. Felita Sasongko. 2013. Pengaruh Kualitas Layanan terhadap Kepuasan Pelanggan Restoran Ayam Penyet Ria. Jurnal Manajemen Pemasaran Petra. Vol. 1, No.2. http://studentjournal.petra. ac.id. Retrieved 2 11, 2017. Utami, Ida Ayu Inten Surya; I Made Jatra. 2015. Pengaruh Kualitas Layanan Terhadap Kepuasan Pelanggan Restoran Baruna Sanur. E-Jurnal Manajemen Unud. Vol. 4, No. 7. http://id.portalgaruda.org. Retrieved 2 15, 2017. Jessica Lauw; Yohanes Sondang Kunto. 2013. Analisa Pengaruh Kualitas Layanan Terhadap Kepuasan Pelanggan di The Light Cup Café Surabaya Town Square dan The Square Surabaya. Jurnal Manajemen Pemasaran. Vol.1, No.1. http://studentjournal.petra. ac.id. Retrieved 2 13, 2017. 50 ISSN 2580-4928 Jurnal Bisnis Terapan

Kotler, P., & Amstrong, G. 2012. Prinsip-Prinsip Pemasaran Edisi 13, Jilid 1. Jakarta : Erlangga. Kotler, P., & Keller, a. K. 2012. Marketing Management 13. New Jersey : Pearson Prentice Hall, Inc. Lovelock, C., Wirtz, J., & Mussry, J. 2012. Pemasaran Jasa Manusia, Teknologi, Strategi: Perspektif Indonesia. Jakarta: Erlangga. Milzam Haidi R; Bambang Munas Dwiyanto. 2016. Analisis Pengaruh Kualitas Layanan dan Store Atmosphere Terhadap Kepuasan Konsumen untuk Menciptakan Loyalitas Konsumen. Diponegoro Journal Of Management. Vol. 5, No.1. http://id.portalgaruda. org. Retrieved 2 11, 2017. Putra, W. 2012. Analisis Statistika dan Data Spasial. http://analisis-statistika.blogspot. co.id/2012/09/menentukan-jumlah-sampel-dengan-rumus.html?m=1. Retrieved 2 15, 2017. Rambat Lupiyoadi. 2014. Manajemen Pemasaran Jasa edisi Ketiga. Jakarta: Salemba Empat. Rambat Lupiyoadi. 2014. Manajemen Pemasaran Jasa. Edisi Ketiga. Jakarta: Salemba Empat. Sabir Irfan R; Irfan Muhammad; Akhtar Naeem; Rehman Ur A. 2014. Customer Satisfaction in The Restaurant Industry; Examining the Model in Local Industry Perspective. http:// aessweb.com/journal-detail.php?id=5006. Retrieved 2 13, 2017. Sugiyono. 2012. Memahami Penelitian Kualitatif. Bandung: Alfabeta. Jurnal Bisnis Terapan ISSN 2580-4928 51

52 Jurnal Bisnis Terapan ISSN 2580-4928