BAB V PENUTUP A. K esimpulan

dokumen-dokumen yang mirip
BAB V PENUTUP. A. Kesimpulan

negeri namun tetap menuntut kinerja politisi yang bersih.

BAB VI PENUTUP. Analisis Percakapan Online atas Diskusi Politik Online tentang pembentukan

BAB V KESIMPULAN DAN PENUTUP. Secara umum, mengacu pada temuan-temuan di atas, performa digital partai. yang sekaligus menjawab pertanyaan penelitian:

Menuju Pemilu Demokratis yang Partisipatif, Adil, dan Setara. Pusat Kajian Politik (Puskapol) FISIP Universitas Indonesia Jakarta, 16 Desember 2015

BAB V PENUTUP A. Kesimpulan

SIAP Mencoba Yammer? MENGAPA YAMMER? ANDA DAPAT MENGGUNAKAN YAMMER UNTUK BERGABUNG DENGAN JARINGAN SEKARANG JUGA!

2015 HUBUNGAN ANTARA SIKAP TERHADAP KAMPANYE DI MEDIA MASSA DENGAN PARTISIPASI POLITIK PADA MAHASISWA DI UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

BAB V PENUTUP. Penelitian hubungan antara karakteristik pemilih, konsumsi media, interaksi peergroup dan

BAB I PENDAHULUAN. menggunakan teknologi yang disebut dengan internet. Hal ini, secara tidak

BAB 1 PENDAHULUAN. Kegiatan pemilu merupakan agenda politik yang diadakan oleh negara setiap

BAB IV PENUTUP. menjadi peserta pemilu sampai cara mereka untuk hadir tidak hanya sekedar menjadi

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

Bab I. Pendahuluan. proses pengambilan keputusan antara lain dengan melalui kampanye politik sebagai

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Komunikasi menjadi salah satu kegiatan penting dalam suatu

Visi: Pengembangan kapasitas pemuda melalui pengabdian masyarakat (civic participation) Misi:

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

RANCANGAN PERATURAN KPU TENTANG SOSIALISASI, PENDIDIKAN PEMILIH, DAN PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PENYELENGGARAAN PEMILIHAN UMUM

BAB V PENUTUP A. Kesimpulan

BAB 1 PENDAHULUAN. karena keberhasilan suatu perusahaan atau organisasi terletak pada kemampuan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. pada tahun 2014 ini. Politik selalu menjadi topik yang menarik untuk dibahas bagi

BAB 1 PENDAHULUAN. menyampaikan informasi kepada publik secara serempak. Melalui media massa,

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Akhir akhir ini semakin banyak fenomena menarik di sekitar kita yang

BAB I PENDAHULUAN. Manusia sebagai makhluk sosial mempunyai kebutuhan yang paling dasar

KUESIONER TWITTER DAN TINGKAT KETERBUKAAN DIRI

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sosialisasi yang dilaksanakan di Madrasah Aliyah Sukasari Desa Cibeureum Kecamatan Kertasari Kabupaten Bandung,

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. modern yang saat ini berkembang dengan pesat dan telah menjadi bagian hidup

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Dudih Sutrisman, 2015

BAB I PENDAHULUAN. demokratis. Kenyataan bahwa media media konveksional dan elektronik seperti

BAB V PENUTUP A. Kesimpulan

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN REKOMENDASI

BAB I PENDAHULUAN. pemimpin, kebijakan dan kemana arah masa depan bangsa. Kita ketahui

PERATURAN KPU TENTANG SOSIALISASI DAN PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PEMILIHAN GUBERNUR DAN WAKIL GUBERNUR, BUPATI DAN WAKIL BUPATI, DAN/ATAU WALIKOTA

BAB I PENDAHULUAN. mendapatkan dukungan teknik-teknik marketing, dalam pasar politik pun diperlukan

VARIASI GAYA BAHASA SLOGAN DALAM ATRIBUT CALEG PEMILU 2009 DI SURAKARTA SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. politiknya bekerja secara efektif. Prabowo Effect atau ketokohan mantan

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN

Ketentuan Kompetisi Blog Kaum Muda Bicara Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Dengan adanya teknologi informasi dan komunikasi yang berkembang sangat

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB V PENUTUP. dipilih melalui pemilihan umum. DPR memegang kekuasaan membentuk. undang-undang. Setiap rancangan undang-undang dibahas oleh DPR dan

BAB 1 PENDAHULUAN. kandidat presiden juga memanfaatkan media online termasuk di dalamnya

BAB 1 PENDAHULUAN. Kesuksesan konvergensi/ kombinasi digital media dapat dirasakan oleh

BAB V. Kesimpulan. pemilu legislatif tahun 2009 menghasilkan kesimpulan sebagai berikut :

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang

I. PENDAHULUAN. pengaruh yang ditimbulkan oleh media massa (Effendy, 2003: 407).

RANCANGAN PERATURAN KPU TENTANG TAHAPAN, PROGRAM DAN JADWAL PENYELENGGARAAN PEMILIHAN UMUM TAHUN 2019

BAB I PENDAHULUAN. pemerintah setelah runtuhnya Orde Baru, di era reformasi saat ini, media dengan

BAB 5 PENUTUP A. K ESIM PULAN

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian. Dari tahun ke tahun penggunaan internet semakin penting dan menjadi

BAB I PENDAHULUAN. Pada tahun 2014 ini diselenggarakan Pemilihan Umum (Pemilu) Legislatif (DPR,

BAB I PENDAHULUAN. Berkembangnya penggunaan teknologi berbasis internet kini mulai marak

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Perjalanan politik di Indonesia selama ini telah menorehkan sejarah panjang

BAB 5 KESIMPULAN. kebutuhan untuk menghasilkan rekomendasi yang lebih spesifik bagi para aktor

BAB V PENUTUP Pertama

BAB I PENDAHULUAN. memanfaatkan media sosial Twitter sebagai media komunikasinya. Melalui

BAB I PENDAHULUAN. Dunia perpolitikan di Indonesia mengalami perkembangan pesat bila ditinjau dari segi

Sekilas Program. Tujuan Program

METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian dengan metode kombinasi ( mixed

PEDOMAN OPERASIONAL, PENGELOLAAN DAN PEMBERDAYAAN KAMPUNG MEDIA

BAB I PENDAHULUAN. untuk penerimanya sehingga dapat bermanfaat dan dapat digunakan oleh

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Juanda, 2013

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pemuda sebagai generasi penerus bangsa idealnya mempunyai peran

Strategi Gerakan untuk Kepentingan Perempuan Surya Tjandra Unika Atma Jaya Jakarta, 10 Maret 2016

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian

RENCANA KEGIATAN PUBLIKASI DAN SOSIALISASI INFORMASI PEMILU

PETUNJUK PELAKSANAAN PROGRAM RELAWAN DEMOKRASI (RELASI) PEMILU TAHUN 2014

EFEKTIVITAS TWITTER SEBAGAI MEDIA GERAKAN SOSIAL DAN FAKTOR YANG BERHUBUNGAN

BAB V PENUTUP. Pemkab Sragen, dalam hal ini Disparbudpor, telah melaksanakan komunikasi

Lampiran: Pengumuman Nomor: 145/PP.08-PU/1503/KPU-Kab/III/2018 Tentang Pendaftaran Kursus SIngkat Kepemiluan (Election Shortcourse)

Headline Berita Hari Ini Periode: 30/05/2014 Tanggal terbit: 30/05/2014

KI 1 Belitung, 22 April 2017

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAAN

Chat Commerce: Terobosan Masa Kini Untuk Bisnis Online Anda

Pokok-pokok Pikiran RUU Kebudayaan, Negara dan Rakyat 1 [sebuah catatan awam] 2. Oleh Dadang Juliantara

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah B. Rumusan Masalah

BAB I PENDAHULUAN. yang kita ketahui, teknologi adalah suatu kreasi yang telah menjadi bagian

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

I PENDAHULUAN. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004, dan Pemerintahan Daerah dalam. Daerah dan Wakil Kepala Daerah. Pemilukada perlu dilakukan untuk

PARTISIPASI POLITIK PEMILU

V. HASIL DAN PEMBAHASAN. Responden dalam penelitian ini adalah masyarakat Kabupaten Way Kanan

Oleh Dra. Hj. Siti Masrifah, MA (Ketua Umum DPP Perempuan Bangsa) Anggota Komisi IX DPR RI Fraksi PKB 1

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Pendidikan Indonesia repository.upi.edu perpustakaan.upi.edu

Antara Harapan dan Kecemasan Menyusup di Celah Sempit Pemilu 2004

Antara Harapan dan Kecemasan Menyusup di Celah Sempit Pemilu 2004

KEWAJIBAN PELAPORAN DANA KAMPANYE PESERTA PEMILIHAN UMUM LEGISLATIF 2014

BAB I PENDAHULUAN. mempertahankan kekuasaan. Bahasa-bahasa para politisi tersebut yang. pesan yang disampaikan dapat sampai pada sasaran.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Perkembangan teknologi dan informasi yang lajunya begitu cepat saat ini

BAB I PENDAHULUAN 1 PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Berdasarkan pertimbangan Undang-undang nomor 22 tahun 2009

Bab 5. KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

RELASI RELAWAN DEMOKRASI DAN PEMILIH PADA PEMILU TAHUN Muryanto Amin 2

BAB I PENDAHULUAN. Teknologi informasi dan komunikasi (TIK) saat ini sudah menjadi elemen

BAB I PENDAHULUAN. warga tertentu. Strategi komunikasi politik juga merupakan

PENDIDIKAN POLITIK BAGI PEMILIH PEMULA. Oleh RANGGA Kamis, 19 Juni :56

Transkripsi:

BAB V PENUTUP Bagian ini berisi kesimpulan dan saran terhadap penelitian. Kesimpulan berisi gambaran menyeluruh tentang hasil temuan dan analisis yang merupakan jawaban dari rumusan masalah yaitu pemanfaatan Twitter dalam gerakan sosial politik Turun Tangan. Sedangkan bagian saran akan mengemukakan pentingnya penelitian ini untuk berbagai pihak dan usulan topik penelitian yang bisa dikembangkan. A. Kesimpulan Tweet yang dihasilkan akun @turuntangan dalam jumlah masif membawa peneliti menemukan alasan dan manfaat gerakan Turun Tangan menggunakan Twitter secara aktif. Selain itu, Twitter pun turut mengiringi perjalanan dinamika identitas Turun Tangan sebagai kom unikator dalam proses komunikasi politik. Gerakan Turun Tangan pada awalnya diciptakan sebagai gerakan sosial yang mendukung gerakan-gerakan yang sudah terlebih dahulu muncul. Aktivisme yang didukung bermacam-macam karena gerakan ini percaya bahwa turun tangan mengatasi masalah bisa melalui bidang apapun dan tidak seharusnya terkotak-kotakkan. Dalam perkembangannya, Turun Tangan menganggap gerakan sosial akan lebih efektif jika didukung oleh politik. Mereka lalu mendukung Anies Baswedan, salah satu penggagas, dalam Konvensi Partai Demokrat mencari calon presiden Pemilu 2014. Dalam konsep komunikasi politik, langkah tersebut jadi mengaburkan karakteristik salah satu komunikator dalam organisasi politik bernama kelompok penekan (pressure groups). Gerakan sosial sebagai kelompok penekan tidak bertujuan menduduki kursi pemerintahan, hanya sebatas memengaruhi kebijakan. Untuk membuktikan Turun Tangan bukan sekadar gerakan massa Anies Baswedan, gerakan tersebut tetap aktif setelah pelaksanaan konvensi dan menyatakan ketegasan tidak mendukung salah satu pasangan calon presiden dan 103

wakil presiden pada pemilu. Turun Tangan menjalankan misi memberi pendidikan politik bagi masyarakat dan melakukan aksi-aksi sosial lewat relawanrelawan yang tersebar di berbagai daerah. Media baru khususnya internet adalah saluran andalan dalam mengembangkan Turun Tangan. Gerakan sosial membutuhkan massa sama seperti Turun Tangan membutuhkan relawan. Website turuntangan.org dipilih sebagai landing page sekaligus pintu masuk menjadi relawan, dengan fitur sign up dan penghitung jumlah relawan yang telah resmi terdaftar. Twitter dan media sosial lain digunakan untuk memberi tahu keberadaan Turun Tangan sekaligus mengarahkan masyarakat untuk mendaftar sebagai relawan melalui website. Selain mengarahkan untuk mendaftar di website, Twitter berperan dalam kepentingan publikasi dan interaksi gerakan Turun Tangan. Kepentingan publikasi diantaranya memberi tahu kegiatan yang sedang dan tidak sedang berlangsung (real time and non-real time activities). Pada real time activities, tim digital melaporkan langsung dari lokasi tentang situasi yang sedang terjadi. Pada non-real time activities, Twitter dimanfaatkan untuk memberikan narasi mengenai isu, identitas gerakan, dan melakukan klarifikasi serta pemberitahuan. Keberad aan relawan daerah pun dapat diketahui lewat akun @turuntangan karena selalu disampaikan lewat tweet dan retweet. Sedangkan untuk kepentingan interaksi, Turun Tangan mengadakan #TanyaRelawan yaitu tanya-jawab online dengan relawan yang berbeda setiap hari. Fitur reply juga dimanfaatkan untuk membalas tweet dari netizen, baik relawan maupun non-relawan. Bagi Turun Tangan, Twitter bermanfaat untuk menjalankan hubungan horizontal, menyalurkan informasi dengan mudah dan ekonomis, dan membangun sisi kebersamaan. Pola gerakan yang tidak terstruktur tetapi terorganisasi (unstructured but organized) menghasilkan hubungan yang tidak hierarkis antar relawan. Komunikasi yang terjalin pada media sosial pun bersifat demikian oleh karena intensitas dan kecepatan informasi. Turun Tangan terdiri dari banyak relawan yang tersebar di berbagai daerah. Twitter mempermudah distribusi informasi tentang Anies dan kegiatan yang berlangsung antar daerah. Turun Tangan mengalami keterbatasan dana sehingga melakukan hal tersebut, utamanya 104

membangun relawan, dapat tetap dilakukan karena penggunaan media online tidak membutuhkan banyak biaya. Terakhir, lewat Twitter turut pula dibangun kebersamaan antar relawan. Gaya bahasa yang santai dan penyebutan slogan Pejuang, bukan? Hadapi! merupakan beberapa usaha untuk membangun kebersamaan. Dilihat dari pendekatan Teori Konvergensi, proses komunikasi pada akun @turuntangan membantu pencapaian persamaan makna (mutual understanding) yang berdampak pada penambahan jumlah relawan. Admin, netizen, informasi, dan otoritas menghasilkan informasi menjadi unsur-unsur utama yang membentuk pencapaian tersebut. Dari sudut pandang komunikasi politik, pemanfaatan Twitter pada Turun Tangan telah memicu keaktifan dan keterlibatan politik masyarakat, khususnya kaum muda. Turun Tangan memberikan pendidikan politik agar masyarakat yang tidak tahu menjadi tahu, kemudian terlibat untuk melakukan perubahan dimulai dari lingkungan sekitar. Kedekatan Turun Tangan dengan kaum muda dipengaruhi oleh penggunaan Twitter yang merupakan bagian dari media baru. Media baru muncul pada generasi setelah media konvensional, sehingga penggunaannya lebih dikuasai oleh kaum muda. Di satu sisi, memanfaatkan Twitter memberikan banyak keuntungan bagi keberlangsungan Turun Tangan, tetapi di sisi lain juga memiliki kelemahan. Fitur microblogging pada Twitter menyebabkan pergerakan informasi berjalan secara cepat. Percakapan mengenai satu topik dengan mudah dapat hilang tergantikan oleh topik yang lain. Sulit pula untuk menerapkan kedalaman informasi. Untuk mendapatkan informasi yang lengkap harus dibantu oleh situs seperti Chirpstory yang bisa merangkai sejumlah tweet menjadi satu topik pembahasan. Selain itu, pada Twitter banyak terjadi kampanye hitam. Ada yang berasal dari akun asli, namun banyak pula yang menggunakan akun-akun palsu yang digandakan. Aksi tersebut mengganggu kelancaran publikasi Turun Tangan di tengah netizen secara luas. 105

B. Saran Penelitian mengenai pemanfaatan Twitter pada Turun Tangan ini diharapkan dapat memberi kesadaran dan pemahaman baru mengenai pemanfaatan media sosial, khususnya Twitter, dalam pembangunan dan keberlangsungan gerakan sosial politik. Bagi relawan Turun Tangan, peneliti menyampaikan apresiasi terhadap tenaga, waktu, dan pikiran yang dicurahkan untuk mewujudkan dan mengembangkan gerakan ini. Di tengah apatisme banyak orang mengenai politik, gerakan ini menumbuhkan optimisme dengan kepercayaan masih terdapat orang baik dalam politik yang harus diberikan dukungan. Di tengah politik uang dan kampanye hitam, gerakan ini melakukan kampanye sehat dan pendidikan politik dalam seminar dan diskusi. Semua itu pun dilakukan secara sukarela dalam gelar relawan 0 rupiah. Peneliti menyarankan untuk menghidupkan kembali semangat kegerakan relawan Turun Tangan seperti ketika masa kampanye dan pemilu. Konsep Turun Tangan yang baru yaitu project-based memiliki makna yang baik untuk memfokuskan relawan pada keterlibatan. Namun, relawan di beberapa daerah terlihat surut bahkan hilang. Langkah mudah yang dapat dilakukan adalah membuat publikasi tentang proyek-proyek relawan daerah yang telah berjalan melalui Twitter dan media online lainnya. Publikasi hendaknya dibuat secara intensif agar dapat memantik kembali relawan daerah yang telah surut. Bagi para aktivis dan organisasi masyarakat sipil, penelitian ini ingin menunjukkan penggunaan media sosial yang maksimal dapat membantu pembangunan gerakan. Keterbatasan dana bukan hambatan untuk menjangkau massa dan melakukan aktivitas. Banyak kegiatan yang bisa dilakukan secara online untuk tetap eksis di tengah masyarakat dan membangun kebersamaan diantara partisipan. Melihat dinamika yang dialami Turun Tangan pun dapat memberi inspirasi bagi gerakan lain yang ingin masuk ke dunia politik. Ti dak mustahil suatu gerakan dapat digunakan untuk mendukung seseorang masuk ke dunia politik. Hanya saja perlu dijaga agar dapat selalu mempertahankan nilainilai gerakan yang telah diciptakan sejak awal. 106

Bagi para politisi dan calon politisi, penelitian ini ingin menunjukkan gerakan sosial dapat menjadi pilihan alternatif untuk memiliki massa. Gerakan sosial fokus pada isu dan aksi sebagai solusi. Maka massa yang bergabung tentunya yang memiliki kepedulian terhadap isu dan menginginkan perubahan. Bertarung dalam arena politik dengan memberi perhatian pada permasalahan masyarakat dan mengusahakan suatu solusi akan menaikkan kualitas politisi dan memicu persaingan sehat. Bagi pembelajar Ilmu Komunikasi, penelitian ini diharapkan dapat membantu memahami pemanfaatan media sosial pada gerakan sosial ditinjau dari kajian ilmu komunikasi. Media sosial bukan sekadar alat publikasi dan interaksi, tetapi media yang memberikan manfaat bagi keberlangsungan komunikasi politik. Peneliti juga berharap penelitian ini dapat menginspirasi pembelajar lain untuk melakukan penelusuran lebih dalam tentang hubungan media sosial dan gerakan sosial, untuk pengembangan kajian mengenai penggunaan media sosial dalam komunikasi politik. Pada akhirnya, peneliti ingin memberikan beberapa saran tema penelitian yang masih berkaitan dengan penelitian ini agar dapat melanjutkan kontribusi positif dalam pengembangan kajian media sosial dan komunikasi politik: 1. Efektivitas penggunaan media sosial dalam komunikasi politik 2. Partisipasi politik kaum muda menggunakan media sosial 3. Media sosial dan gerakan sosial di Indonesia 107