BAB III METODE PENELITIAN

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODOLOGI PENELITIAN sampai dengan Waktu penelitian dimulai bulan April sampai dengan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN. consumer goods yang tedaftar di Bursa Efek Indonesia pada tahun 2009.

Perkembangan Laba Bersih (Rp. Milyar) yang Dihasilkan Perusahaan Sektor Industri Barang Konsumsi yang Terdaftar di BEI selama :

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

LAMPIRAN. Populasi dan Sampel Populasi Penelitian. Kriteria ADES PT Ades Waters Indonesia v v -

BAB III METODE PENELITIAN. Menurut (Sugiyono, 2007). Dilihat dari sumber perolehannya data dapat dibagi

Lampiran 1 Daftar Populasi dan Sampel Perusahaan Manufaktur Tahun NO Nama Perusahaan Kode

BAB III METODE PENELITIAN. mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam Penelitian ini sampel dan data penelitian diambil dari perusahaan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

Daftar Perusahaan Manufaktur Sektor Barang Konsumsi

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODELOGI PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini perusahaan-perusahaan pada sektor manufaktur

METODE PENELITIAN. Metode penelitian adalah suatu kegiatan yang menggunakan metode yang. 3.1 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Variabel

DAFTAR ITEM PENGUNGKAPAN SUKARELA. 1. Informasi yang merinci jumlah yang dibelanjakan untuk karyawan yang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Lampiran 1 Daftar Populasi dan SampelPerusahaan Manufaktur Tahun

LAMPIRAN. Populasi dan Sampel. Populasi

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. perusahaan foods and beverages yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun

BAB III METODE PENELITIAN. minumanyang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Penelitian dimulai sejak bulan

III. METODE PENELITIAN. Penelitian deskriptif merupakan suatu metode penelitian yang ditunjukkan untuk

BAB III METODELOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan dengan electronic research melalui situs IDX dan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. dan Minuman yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Periode

BAB 3 METODE PENELITIAN. Desain penelitian meliputi: tujuan studi, tipe hubungan variabel, setting penelitian,

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. perusahaan perusahaan manufaktur sub sektor makanan dan minuman yang

Daftar Populasi Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METEDOLOGI PENELITIAN. Lokasi penelitian adalah perusahaan makanan dan minuman yang terdaftar

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Objek penelitian ditunjukan untuk meneliti objek-objek yang terlibat.

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini digolongkan pada penelitian asosiatif. Menurut Sugiyono (2012:

BAB III METODE PENELITIAN. yang diambil dari dan Yaitu dengan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Pembangunan perekonomian suatu negara dibutuhkan biaya atau dana

BAB III METODE PENELETIAN. Indonesia Periode Data penunjang lainnya diperoleh melalui situs resmi

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB II LANDASAN TEORI

BAB III METODE PENELITIAN. berupa bukti, catatan atau laporan historis perusahaan. Pengambilan sumber data

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI). Penelitian ini mengambil data-data

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

Lampiran 1 Daftar Populasi Perusahaan Manufaktur Sektor Industri Barang Konsumsi

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

Team project 2017 Dony Pratidana S. Hum Bima Agus Setyawan S. IIP

BAB III METODE PENELITIAN. Cash Turnover, Receivable Turnover, dan Inventory Turnover terhadap Return On Asset.

BAB III METODE PENELITIAN. Metode Penelitian adalah suatu kegiatan yang menggunakan metode yang

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Jendral Sudirman Kav Jakarta Selatan dan melalui situs resmi BEI

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan dengan mengambil data-data dari laporan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 3 METODA PENELITIAN. 3.1 Jenis Penelitian dan Gambaran Populasi (Obyek) Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Indonesia pada periode Perusahaan yang menjadi objek juga

BAB III METODE PENELITIAN. digunakan diperoleh dari situs resmi Bursa Efek Indonesia situs

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Indonesia (BEI) yaitu tentang laporan keuangan,

BAB III DESAIN PENELITIAN

BAB IV DESAIN DAN METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. terhadap profitabilitas dengan leverage dan perputaran persediaan sebagai

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini mengambil objek penelitian yaitu perusahaan manufaktur. Populasi

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Bursa Efek Indonesia periode penelitian yang digunakan yaitu jenis data sekunder.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. membuktikan hubungan biasa (korelasi) antara variabel bebas (independent

BAB III METODE PENELITIAN. Efek Indonesia (BEI) melalui situs dan di pojok bursa Universitas

BAB III METODE PENELITIAN. Pertambangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) tahun

BAB III METODE PENELITIAN. adalah perusahaan manufaktur sektor industri barang konsumsi yang terdaftar di

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 3 METODA PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. untuk mengetahui pengaruh antara satu atau lebih variable bebas (independent

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Objek pada penelitian ini adalah perusahaan food and beverage

BAB III METODE PENELITIAN. Bursa Efek Indonesia melalui internet ( Perusahaan yang. Efek Indonesia periode tahun

BAB III OBJEK DAN METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN. BEI Universitas Islam Negeri (UIN) Maulana Malik Ibrahim Malang.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Populasi adalah jumlah dari keseluruhan objek (satuan-satuan / individu-individu) yang

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. dengan Juli Adapun data penelitian diperoleh dengan melakukan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV DESAIN DAN METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah dengan penelitian asosiatif kausal.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Perusahaan yang menjadi obyek penelitian dalam skripsi ini adalah

BAB III METODE PENELITIAN. laporan keuangan perusahaan transportation services yang terdaftar di Bursa

BAB III METODE PENELITIAN. diterbitkan dan telah diaudit oleh akuntan publik. Peneliti melakukan

Transkripsi:

BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Dalam penelitian ini objek yang digunakan adalah perusahaan-perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada tahun 2010-2012 dengan beberapa kriteria. Kegiatan penelitian ini dilakukan pada bulan Maret 2014 sampai dengan bulan Juli 2014. Sedangkan tempat penelitian dilakukan di Bursa Efek Indonesia (BEI) melalui situs www.idx.co.id. B. Desain Penelitian Penelitian ini berbentuk penelitian kausal, yaitu penelitian yang dilakukan untuk memngetahui pengaruh antara satu atau lebih variabel bebas (independen variable) terhadap variabel terikat (dependen variable). Metode ini untuk melihat pengaruh antara Kepemilikan Institusional, Kepemilikan Manajemen, Ukuran Dewan Komisaris Independen, Keberadaan Komite Audit dan Ukuran Dewan Direksi terhadap Nilai Perusahaan. C. Definisi dan Operasionalisasi Variabel Variabel adalah objek penelitian atau yang menjadi titik perhatian suatu penelitian. Pengertian lain bahwa variabel adalah construct yang diukur dengan berbagai macam nilai untuk memberikan gambaran yang telah nyata mengenai fenomena-fenomena kehidupan yang diamati. Definisi operasional variabel 48

49 adalah bagaimana menemukan dan mengukur variabel-variabel tersebut di lapangan dengan merumuskan secara singkat dan jelas, serta tidak menimbulkan berbagai tafsiran. Variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian ini yaitu variabel terikat (dependen) dan variabel bebas (independen). Dalam penelitian ini ada dua macam variabel yang diamati yaitu: 1. Variabel terikat (Dependent variable) Variabel terikat (dependen) adalah variabel yang nilainya dipengaruhi oleh variabel independen. Variabel terikat yang digunakan dalam perusahaan ini adalah nilai peusahaan. Variabel dependen dalam penelitian ini menggunakan indikator rasio yang dipakai untuk mengukur nilai perusahaan dalam penelitian ini adalah Tobin s Q. Menurut Andri dan Hanung (2007) dalam Nica Febrina (2010) nilai perusahaan adalah nilai jual perusahaan atau nilai tumbuh bagi pemegang saham, nilai perusahaan akan tercermin dari harga pasar sahamnya. Tobin s Q yaitu nilai pasar dari suatu perusahaan dengan membandingkan nilai pasar suatu perusahaan yang terdaftar di pasar keuangan dengan nilai penggantian aset (asset replacement value) perusahaan. Dalam mengukur nilai perusahaan, manajer lebih tertarik pada nilai pasar perusahaan. Hal ini disebabkan karena rasio nilai pasar perusahaan memberikan indikasi bagi manajemen mengenai penilaian investor terhadap kinerja perusahaan di masa lampau dan prospeknya di masa yang akan datang. Sukamulja (2004) menyatakan bahwa salah satu rasio yang dinilai dapat

50 memberikan informasi paling baik adalah Tobin s Q, karena rasio ini dapat menjelaskan berbagai fenomena dalam kegiatan perusahaan, misalnya terjadi perbedaan crossectional dalam pengambilan keputusan investasi dan diversifikasi, hubungan antara kepemilikan saham manajemen dan nilai perusahaan, hubungan antara kinerja manajemen dengan keuntungan dalam akuisisi, dan kebijakan pendanaan, dividen, dan kompensasi. Rumus yang digunakan sebagai berikut (Lastanti, 2004): Tobin s Q = (EMV + D) (EBV + D) Keterangan: Tobin s Q = Nilai Perusahaan EMV = Nilai pasar ekuitas (Equity Market Value), yang diperoleh dari hasil perkalian harga saham penutupan (closing price) akhir tahun dengan jumlah saham yang beredar pada akhir tahun D EBV = Nilai buku dari total hutang = Nilai buku dari equitas (Equity Book Value), yang diperoleh dari selisih total asset perusahaan dengan total kewajiban Jika rasio-q diatas satu, ini menunjukkan bahwa investasi dalam aktiva menghasilkan laba yang memberikan nilai yang lebih tinggi daripada pengeluaran investasi, hal ini akan merangsang investasi baru. Jika rasio-q dibawah satu, investasi dalam aktiva tidaklah menarik.

51 2. Variabel bebas (Independent variable) Variabel bebas (independen) adalah variabel yang mempengaruhi variabel terikat. Variabel independen di dalam penelitian ini adalah corporate governance yang terdiri dari kepemilikan institusional, kepemilikan manajerial, proporsi dewan komisaris independen, komite audit dan ukuran dewan direksi. a. Kepemilikan Institusional Kepemilikan institusional merupakan saham perusahaan yang dimiliki oleh institusi atau lembaga seperti LSM, perusahaan swasta, perusahaan efek, dana pensiun, perusahaan asuransi, bank dan perusahaan-perusahaan investasi. Persentase saham tertentu yang dimiliki oleh institusi dapat mempengaruhi proses penyusunan laporan keuangan yang tidak menutup kemungkinan terdapat akrualisasi sesuai kepentingan pihak manajemen (Boediono, 2005). Indikator yang digunakan untuk mengukur kepemilikan institusional adalah persentase jumlah saham yang dimiliki oleh investor institusi dibandingkan dengan jumlah lembar saham perusahaan yang beredar, dapat dirumuskan: KI = Jumlah saham yang dimiliki institusional 100% Total saham beredar b. Kepemilikan Manajerial Kepemilikan manajerial adalah jumlah kepemilikan saham oleh pihak manajemen dari seluruh modal saham perusahaan yang dikelola (Boediono, 2005). Secara teoritis ketika kepemilikan saham oleh manajerial tinggi maka kemungkinan terjadinya perilaku opportunistic

52 manajer (manajemen laba) akan menurun. Indikator yang digunakan untuk mengukur kepemilikan manajerial adalah persentase jumlah saham yang dimiliki pihak manajemen (dewan direksi, komisaris, pendiri dan karyawan) dibandingkan dengan jumlah lembar saham perusahaan yang beredar, dapat dirumuskan: KM = Jumlah saham yang dimiliki manajemen 100% Total saham beredar c. Dewan Komisaris Independen Komisaris independen adalah anggota dewan komisaris yang tidak terafiliasi dengan manajemen, anggota dewan komisaris lainnya dan pemegang saham pengendali, serta bebas dari hubungan bisnis atau hubungan lainnya yang dapat mempengaruhi kemampuannya untuk bertindak independen (Komite Nasional Kebijakan Governance, 2006). Komisaris independen dapat bertindak penengah dalam perselisihan yang terjadi diantara para manajer dan mengawasi kebijakan manajemen serta memberi nasihat kepada manajemen (Ujiyantho dan Pramuka, 2007). Proporsi dewan komisaris independen diukur dengan menggunakan indikator persentase anggota dewan komisaris yang berasal dari luar perusahaan dibandingkan dengan seluruh anggota komisaris perusahaan, dapat dirumuskan: DKI = Jumlah komisaris independen 100% Jumlah komisaris

53 d. Komite Audit Audit merupakan suatu proses untuk mengurangi ketidakselarasan informasi yang terdapat antara manajer dan para pemegang saham dengan menggunakan pihak luar untuk memberikan pengesahan terhadap laporan keuangan (Meutia, 2004). Hal ini berarti auditor mempunyai peran yang penting dalam pengesahan laporan keuangan suatu perusahaan. Komite audit adalah auditor internal yang dibentuk dewan komisaris, yang bertugas melakukan pemantauan dan evaluasi atas perencanaan dan pelaksanaan pengendalian intern perusahaan. Indikator yang digunakan untuk mengukur komite audit adalah jumlah anggota komite audit pada perusahaan sampel. Berdasarkan Peraturan Bank Indonesia No. 8/14/PBI/2006 tentang pelaksanaan Good corporate Govenance jumlah anggota komite audit minimal 3 orang, dapat dirumuskan: KA = Jumlah anggota komite audit e. Ukuran Dewan Direksi Dewan direksi yaitu dewan yang dipilih oleh pemegang saham, bertugas mengawasi pekerjaan yang dilakukan oleh manajemen dalam mengelola perusahaan, dengan tujuan kepentingan para pemegang saham. Adapun indikator yang penulis gunakan untuk mengukur variabel ini adalah indikator yang digunakan oleh Isshaq Zangina (2009) dalam Noor Laila (2011), yaitu: DD = Jumlah anggota dewan direksi

54 D. Pengukuran Variabel Pengukuran variabel adalah proses menentukan jumlah atau intensitas informasi mengenai orang, peristiwa, gagasan, dan atau obyek tertentu serta hubungannya dengan masalah atau peluang bisnis. Dengan kata lain, menggunakan proses pengukuran yaitu dengan menetapkan angka atau tabel terhadap karakteristik atau atribut dari suatu obyek, atau setiap jenis fenomena atau peristiwa yang menggunakan aturan-aturan tertentu yang menunjukkan jumlah dan atau kualitas dari faktor-faktor yang diteliti. Skala pengukuran adalah alat yang digunakan oleh peneliti dalam upaya untuk memperoleh dan mendapatkan data sesuai dengan spesifikasi yang dibutuhkan. Skala pengukuran yang digunakan dalam penelitian ini adalah pada table 3.1 berikut ini:

55 Tabel 3.1 Skala Pengukuran Variabel No. Variabel Dimensi Indikator Pengukuran Skala 1. Dependen Nilai Perusahaan Tobin Q (EMV + D) (EBV + D) Rasio Kepemilikan Institusional saham yang dimiliki oleh institusi saham beredar Rasio 2. Independen Good Corporate Governance Kepemilikan Manajerial Dewan Komisaris Independen saham yang dimiliki manajemen saham beredar komisaris independen komisaris Rasio Rasio Komite Audit komite audit Nominal Ukuran Dewan Direksi anggota dewan direksi Nominal Sumber: Data sekunder yang diolah E. Populasi dan Sampel Penelitian Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI). Periode pengamatan penelitian dilakukan dari tahun 2010-2012. Pemilihan perusahaan manufaktur

56 sebagai objek penelitian dikareakan bahwa industry manufaktur merupakan kelompok terbesar dibandingkan dengan kelompok indutri lain. Penentuan perusahaan yang menjadi sampel dalam penelitian ini menggunakan metode purposive sampling, dimana jenis sampel yang dipilih didasarkan pada kriteriakriteria tertentu. Kriteria-kriteria yang dimaksud adalah sebagai berikut: 1. Perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia selama periode tahun 2010-2012. 2. Perusahaan manufaktur yang mempublikasikan laporan keuangan secara konsisten selama periode tahun 2010-2012. 3. Perusahaan manufaktur yang mengungkapkan informasi mengenai Good Corporate Governance, yaitu data mengenai kepemilikan institusional, kepemilikan manajerial, dewan komisaris independen, komite audit dan ukuran dewan direksi selama periode tahun 2010-2012. 4. Perusahaan manufaktur yang menerbitkan laporan keuangan dalam bentuk mata uang rupiah dan berakhir pada tanggal 31 Desember selama periode pengamatan tahun 2010-2012. Berdasarkan kriteria sampel di atas, maka dalam penelitian ini diperoleh sampel sebanyak 36 perusahaan. Proses seleksi sampel tersebut dapat dilihat pada tabel 3.2 berikut ini:

57 Tabel 3.2 Penentuan Jumlah Sampel No. Keterangan Jumlah Emiten 1 2 3 4 Perusahaan yang listing pada periode waktu penelitian (tahun 2010-2012) 40 Perusahaan yang delisting pada periode waktu penelitian (tahun 2010-2012) (3) Perusahaan yang tidak memiliki data variabel Kepemilikan Institusional, Kepemilikan Manajerial, Proporsi Dewan Komisaris Independen, Komite Audit dan Ukuran Dewan Direksi yang lengkap Perusahaan manufaktur yang tidak menerbitkan laporan keuangan dalam bentuk mata uang rupiah dan berakhir pada tanggal 31 Desember selama periode pengamatan tahun 2010-2012. Jumlah Perusahaan Sampel Penelitian 36 Jumlah Data Pengamatan ( n = 36 ) x ( 3 tahun ) 108 Sumber : www.idx.co.id (1) (0) Berdasarkan kriteria diatas, maka ukuran sampel yang diambil pada tahun 2010, 2011 dan 2012 didapat 36 sampel perusahaan manufaktur yang akan diteliti. Adapun perusahaan yang terpilih secara keseluruhan menjadi sampel pada tahun 2010-2012 tersebut adalah sebagai berikut:

58 Tabel 3.3 Sampel Penelitian No. Kode Emiten Nama Emiten Tanggal IPO 1 ADES PT Akasha Wira International Tbk 13-Jun-1994 2 AISA PT Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk 11-Jun-1997 3 AUTO PT Astra Otoparts Tbk 15-Jun-1998 4 CEKA PT Cahaya Kalbar Tbk 9-Jul-1996 5 DLTA PT Delta Djakarta Tbk 12-Feb-1984 6 DVLA PT Darya-Varia Laboratoria Tbk 11-Nop-1994 7 GGRM PT Gudang Garam Tbk 27-Agust-1990 8 GJTL PT Gajah Tunggal Tbk 8-May-1990 9 ICBP PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk 7-Okt-2010 10 IMAS PT Indomobil Sukses Internasional Tbk 15-Sep-1993 11 INAF PT Indofarma (Persero) Tbk 17-Apr-2001 12 INDF PT Indofood Sukses Makmur Tbk 14-Jul-1994 13 INTP PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk 5-Dec-1989 14 KAEF PT Kimia Farma (Persero) Tbk 4-Jul-2001 15 KDSI PT Kedawung Setia Industrial Tbk 29-Jul-1996 16 KICI PT Kedaung Indah Can Tbk 28-Okt-1993 17 KLBF PT Kalbe Farma Tbk 30-Jul-1991 18 KLBF PT Kalbe Farma Tbk 30-Jul-1991 19 LMPI PT Langgeng Makmur Industry Tbk 17-Okt-1994 20 MERK PT Merck Tbk 23-Jul-1981 21 MLBI PT Multi Bintang Indonesia Tbk 17-Jan-1994 22 MRAT PT Mustika Ratu Tbk 27-Jul-1995 23 MYOR PT Mayora Indah Tbk 4-Jul-1990 24 PSDN PT Prasidha Aneka Niaga Tbk 18-Okt-1994 25 PYFA PT Pyridam Farma Tbk 16-Okt-2001 26 RMBA PT Bentoel International Investama Tbk 5-Mar-1990 27 ROTI PT Nippon Indosari Corpindo Tbk 28-Jun-2010 28 SCPI PT Schering-Plough Indonesia Tbk 7-Okt-2010 29 SKLT PT Sekar Laut Tbk 8-Sep-1993 30 SMCB PT Holcim Indonesia Tbk 10-Aug-1997 31 SMGR PT Semen Gresik (Persero) Tbk 8-Jul-1991 32 STTP PT Siantar Top Tbk 16-Des-1996 33 TCID PT Mandom Indonesia Tbk 23-Sep-1993 34 TSPC PT Tempo Scan Pacific Tbk 17-Jan-1994 35 ULTJ PT Ultra Jaya Milk Tbk 2-Jul-1990 36 UNVR PT Unilever Indonesia Tbk 11-Jan-1982 Sumber : www.idx.co.id

59 F. Teknik Pengumpulan Data Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah berupa data sekunder. Data sekunder adalah data-data yang diperoleh dari catatan atau sumber lain yang telah ada sebelumnya. Data-data yang digunakan dalam penelitian ini berupa laporan keuangan yang diperoleh dari website masingmasing perusahaan dan situs resmi Bursa Efek Indonesia (BEI) yaitu www.idx.co.id. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah pengumpulan data sekunder dengan teknik dokumentasi dan penelitian kepustakaan (library research). Teknik dokumentasi yaitu suatu teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara mencatat data dari dokumen yang berkaitan dengan objek penelitian. Sedangkan penelitian kepustakaan dilakukan dengan telaah pustaka dan mengkaji berbagai literatur pustaka seperti jurnal, artikel, dan materi-materi yang berkaitan yang didapat melalui internet. G. Metode Analisis Data Dalam penelitian ini peneliti menggunakan analisis statistik regresi linier berganda dengan bantuan program SPSS (Statiscal Product and Service Solution) versi 19 untuk mengukur pengaruh antara variabel bebas dan variabel terikat serta menguji hipotesis yang diajukan. Adapun analisis statistik yang digunakan adalah sebagai berikut:

60 1. Statistik Deskriptif Analisi statistik deskriptif ini berguna sebagai alat untuk menganalisa data dengan cara menggambarkan sample yang telah ada, tanpa maksud membuat kesimpulan yang berlaku umum dan generalisasi. Analisis ini menghitung nilai mean dan standar deviasi. Dalam Ghozali (2011) disebutkan bahwa analisis yang digunakan dalam uji statistik deskriptif antara lain adalah nilai maksimum, minimum, rata-rata (mean), dan standar deviasi. Statistik deskriptif menyajikan ukuran-ukuran numerik yang sangat penting bagi data sampel. Uji statistik deskriptif tersebut dilakukan dengan program SPSS. 2. Uji Asumsi Klasik Uji asumsi klasik dilakukan untuk memastikan bahwa dalam penelitian tidak terdapat multikoliniearitas, autokorelasi, dan heteroskedastisitas, serta terdistribusi secara normal. Dalam penelitian ini digunakan uji asumsi klasik sebelum menguji hipotesis dengan menggunakan analisis regresi berganda. Uji asumsi klasik yang digunakan dalam penelitian ini meliputi: a. Uji Normalitas Data Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah model regresi, variabel penggnggu atau residual memiliki distribusi normal. Menurut Ghozali (2011), ada dua cara untuk mengetahui apakah residual terdistribusi normal atau tidak yaitu dengan analisis grafik dan uji statistik. Karena

61 analisis grafik dapat menyesatkan, maka dilakukan uji statistik Kolmogorov-Smirnov dengan melihat tingkat signifikansinya. Uji ini dilakukan sebelum data diolah. Pendeteksian normalitas data apakah terdistribusi normal atau tidak dengan menggunakan uji Kolmogorov- Smirnov. Residual dinyatakan terdistribusi normal jika nilai signifikansi Kolmogorov-Smirnov > 0,05. b. Uji Multikolinieritas Uji multikolinieritas bertujuan untuk menguji apakah di dalam model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas (independen). Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi diantara variabel independen (Ghozali, 2011). Untuk mendeteksi ada atau tidaknya multikolinieritas di dalam model regresi dapat dilihat dari nilai tolerance (tolerance value) dan nilai Variance Inflation Factor (VIF). Kedua ukuran ini menunjukkan setiap variabel bebas manakah yang dijelaskan oleh variabel bebas lainnya. Multikolinieritas terjadi jika nilai Variance Inflation Factor (VIF) lebih besar dari 10. Nilai tolerance yang rendah sama dengan nilai VIF tinggi (karena VIF = 1/Tolerance). Nilai cutoff yang umum digunakan untuk menunjukkan adanya multikolonieritas adalah nilai tolerance < 0,10 atau sama dengan nilai VIF > 10. Apabila nilai tolerance lebih dari 0,10 atau nilai VIF kurang dari 10 maka dapat dikatakan bahwa tidak terjadi multikolinieritas antar variabel dalam model regresi.

62 c. Uji Autokorelasi Pengujian ini dilakukan untuk menguji apakah di dalam suatu model regresi linear terdapat korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t dengan kesalahan pengganggu pada periode t-1 (Ghozali, 2011). Autokorelasi muncul karena observasi yang berurutan sepanjang waktu berkaitan satu sama lain. Masalah ini timbul karena residual tidak bebas dari satu observasi ke observasi lainnya. Model regresi yang baik adalah regresi yang bebas dari autokorelasi. Untuk menguji ada atau tidaknya autokorelasi dapat dilakukan dengan menggunakan uji Durbin-Watson (DW test), di mana hasil pengujian ditentukan berdasarkan nilai Durbin-Watson (DW test). Pengambilan keputusan uji autokorelasi dapat dilihat pada tabel berikut ini: Tabel 3.4 Tabel Autokorelasi Hipotesis Nol Keputusan Jika Tidak ada autokorelasi positif Tidak ada autokorelasi positif Tidak ada korelasi negatif Tidak ada korelasi negatif Tidak ada autokorelasi positif atau negatif Sumber : Ghozali (2011) Tolak No decision Tolak No decision Tidak ditolak 0 < d < dl dl d du 4 dl < d < 4 4 du d 4 - dl du < d < 4 - du Keterangan : DL = batas bawah DW DU = batas atas DW

63 d. Uji Heteroskedastisitas Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk melihat apakah di dalam model regresi terjadi ketidaksamaan varians dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Jika varians dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain tetap, maka disebut homoskedastisitas dan jika berbeda disebut heteroskedastisitas. Model regresi yang baik adalah yang homoskedastisitas atau tidak terjadi heteroskedastisitas (Ghozali, 2011). Pengujian heterokedasitas menggunakan grafik scatter plot dilakukan dengan cara melihat grafik scatter plot antara standarzided value (ZPRED) dengan stundentized residual (SRESID), ada tidaknya pola tertentu pada grafik scatter plot antara SRESID dan ZPRED dimana sumbu Y adalah Y yang telah diprediksi dan sumbu X adalah residual (Y prediksi Y sesungguhnya) yang telah di stundentized. Adapun dasar atau kriteria pengambilan keputusan berkaitan dengan gambar tersebut adalah (Ghozali, 2011): 1) Jika ada pola tertentu, seperti titik-titik yang ada membentuk pola tertentu yang teratur (bergelombang, melebar kemudian menyempit), maka mengindikasikan telah terjadi heteroskedastisitas. 2) Jika tidak ada pola yang jelas, serta titik-titik menyebar di atas dan di bawah angka 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi heterokedasitas.

64 3. Uji Hipotesis a. Uji Simultan (Uji F-Test) Uji F digunakan untuk menguji tingkat pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen secara bersama-sama. Uji F dapat dicari dengan melihat Fhitung dari tabel anova output SPSS 19. Uji F dilakukan dengan membandingkan nilai F hitung dengan F tabel dan melihat nilai signifikansi F pada output hasil regresi menggunakan SPSS dengan nilai signifikansi 0,05. Dengan cara sebagai berikut: 1. Bila F hitung > F tabel atau probabilitas < nilai signifikan (Sig 0,05), maka hipotesis tidak dapat ditolak, ini brarti bahwa seara simultan variabel independen mempunyai pengaruh signifikan terhadap varibel dependen. 2. Bila F hitung < F tabel atau probabilitas > nilai signifikan (Sig 0,05), maka hipotesis tidak dapat diterima, ini brarti bahwa seara simultan variabel independen tidak mempunyai pengaruh signifikan terhadap varibel dependen. b. Uji Parsial (Uji t-test) Uji T digunakan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen. Uji t dipakai untuk melihat signifikansi dari pengaruh independen secara individu terhadap variabel dependen dengan menganggap variabel lain bersifat konstan. Uji ini dilakukan dengan memperbandingkan t hitung dengan t tabel (Sulaiman, 2004). Dilakukan dengan cara sebagai berikut:

65 1. Bila t hitung > t tabel atau probabilitas < tingkat signifikansi (Sig < 0,05), maka menolak Ho dan menerima Ha. 2. Bila t hitung < t tabel atau probabilitas > tingkat signifikansi (Sig > 0,05), maka menerima Ho dan menolak Ha. 4. Koefisien Determinasi (Adjusted R 2 ) Pengukuran koefisien determinasi (R 2 ) digunakan untuk mengetahui persentase pengaruh variabel independen terhadap perubahan variabel dependen. Nilai R 2 mempunyai interval antara 0 sampai 1 (0 R 2 1). Semakin kecil nilai R 2, maka semakin kecil pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen. Dan jika R 2 semakin mendekati 1, maka semakin kuat pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen. Nilai R 2 yang kecil berarti kemampuan variabel-variabel independen dalam menjelaskan variasi variabel dependen sangat terbatas. Nilai yang mendekati satu berarti variabel-variabel independen memberikan hamper semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variasi dependen (Ghozali, 2011). 5. Analisis Regresi Berganda Model yang digunakan dalam penelitian ini adalah model regresi linier berganda. Hal ini dilakukan untuk mengetahui seberapa besar hubungan antara variabel independen dengan variabel dependen. Adapun model dasarnya dapat dirumuskan sebagai berikut: Y = α + β1x1 + β2x2 + β3x3 + β4x4 +β5x5 + e

66 Keterangan: Y = Nilai perusahaan (Tobin s Q) α = Konstanta β1, β2, β3, β4, β5 = Koefisien regresi dari masing-masing variabel independen X1 X2 X3 X4 X5 e = Kepemilikan institusional = Kepemilikan manajerial = Dewan komisaris independen = Komite audit = Ukuran dewan direksi = Variabel residual Besarnya konstanta tercermin dalam α dan besarnya koefisien regresi dari masing-masing variabel independen ditunjukkan dengan β1, β2, β3, β4 dan β5. Pada model persamaan di atas dapat diketahui tanda positif atau negative dari masing-masing variabel independen terhadap variabel dependen.