HUBUNGAN USIA IBU SAAT MELAHIRKAN DENGAN KEJADIAN BERAT BADAN BAYI LAHIR RENDAH DI RSUD TIDAR MAGELANG NASKAH PUBLIKASI

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. berat badan kurang dari 2500 gram pada saat lahir (Hasan & Alatas, 2005).

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

Volume 4 No. 1, Maret 2013 ISSN : HUBUNGAN PARITAS DENGAN KEJADIAN BERAT BADAN LAHIR RENDAH (BBLR) DI RSUD R.A KARTINI JEPARA INTISARI

HUBUNGAN USIA DAN PARITAS DENGAN KEJADIAN RETENSIO PLASENTA PADA IBU BERSALIN

BAB I PENDAHULUAN. Berat bayi lahir rendah (BBLR) didefinisikan oleh World Health

HUBUNGAN USIA, PARITAS DAN PEKERJAAN IBU HAMIL DENGAN BAYI BERAT LAHIR RENDAH

FAKTOR FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN BBLR DI RSUD. PROF. DR. HI. ALOEI SABOE KOTA GORONTALO TAHUN Tri Rahyani Turede NIM

Hubungan Pengetahuan Dan Pendidikan Ibu Dengan Pertumbuhan Balita DI Puskesmas Plaju Palembang Tahun 2014

BAB I PENDAHULUAN. Children's Emergency Fund (WHO dan UNICEF 2004), berat badan lahir

Relationships between Parity and Age of Pregnant Women with Infant Birth Weight in Puskesmas Kota Karang Bandar Lampung in 2012

HUBUNGAN PENAMBAHAN BERAT BADAN IBU SELAMA HAMIL DENGAN KEJADIAN BBLR DI RUMAH SAKIT DR. NOESMIR BATURAJA TAHUN 2014

KARAKTERISTIK IBU KAITANNYA DENGAN KEJADIAN BAYI BERAT BADAN LAHIR RENDAH

HUBUNGAN LINGKAR LENGAN ATAS (LILA) DAN KADAR HEMOGLOBIN (Hb) DENGAN BERAT BAYI LAHIR

Hubungan Antara Anemia Pada Ibu Hamil Dengan Kejadian Bayi Berat Lahir Rendah Di RS Pendidikan Panembahan Senopati Bantul

Hubungan Usia Ibu dan Paritas dengan Tingkat Kejadian BBLR di Wilayah Kerja Puskesmas Plered, Kecamatan Plered Kabupaten Purwakarta Tahun 2014

BAB 1 : PENDAHULUAN. satu penyebab tingginya angka kematian bayi (AKB). sehingga akan berpengaruh kepada derajat kesehatan. (1-5)

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN ANEMIA IBU HAMIL TRIMESTER III DI PUSKESMAS CIKAMPEK KABUPATEN KARAWANG

HUBUNGAN PARITAS DAN USIA IBU DENGAN BERAT BADAN BAYI BARU LAHIR DI RUMAH SAKIT UMUM INSANI KECAMATAN STABAT KABUPATEN LANGKAT TAHUN 2014

HUBUNGAN ANEMIA PADA IBU HAMIL DENGAN KEJADIAN BERAT BADAN BAYI LAHIR. Nofi Yuliyati & Novita Nurhidayati Akademi Kebidanan Estu Utomo Boyolali

HUBUNGAN BAYI BERAT LAHIR RENDAH (BBLR) DENGAN KEMATIAN NEONATAL DI RSUD. DR. H. ABDUL MOELOEK BANDAR LAMPUNG TAHUN 2013 ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN. Kematian Bayi (AKB) menjadi indikator pertama dalam menentukan derajat

Rendah. Veronica Magdalena Pinontoan 1, Sandra G.J Tombokan 2, 1. RSUP.Prof.Dr.R.D.Kandou Manado 2,3, Jurusan Kebidanan Poltekkes Kemenkes Manado

HUBUNGAN POLA ASUH IBU DAN BERAT BADAN LAHIR DENGAN KEJADIAN STUNTING

FAKTOR RISIKO YANG BERHUBUNGAN DENGAN BERAT BAYI BARU LAHIR DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS MARTAPURA KABUPATEN BANJAR

BAB I PENDAHULUAN. Penyebab tingginya angka kematian ibu terutama disebabkan karena faktor

TINJAUAN PUSTAKA Bayi dengan Berat Badan Lahir Rendah (BBLR) Definisi Bayi dengan Berat Badan Lahir Rendah

HUBUNGAN ANTARA IBU HAMIL PRE EKLAMSI DENGAN KEJADIAN BERAT BADAN LAHIR RENDAH DI RSUD SLEMAN YOGYAKARTA TAHUN

MATERNAL FACTOR THAT RELATED WITH LOW BIRTH WEIGHT BABIES AT THE REGIONAL GENERAL HOSPITAL PRINGSEWU YEAR Siti Indarti* ABSTRACT

I. PENDAHULUAN. terpenting dalam pertumbuhan anak dimasa datang (Rodhi, 2011) World Health Organization (WHO) 2008, telah membagi umur kehamilan

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEJADIAN PERDARAHAN POSTPARTUM DI RSU PKU MUHAMMADIYAH BANTUL

NASKAH PUBLIKASI. Disusun oleh: Aribul Maftuhah

PERBEDAAN BERAT BADAN LAHIR DAN NILAI APGAR BAYI PADA IBU PARITAS TINGGI DAN PARITAS RENDAH DI RSUD CILACAP TAHUN 2016

BAB I PENDAHULUAN. antara gram), dan berat badan lebih (berat lahir 4000 gram). Sejak

KARAKTERISTIK IBU HAMIL YANG MELAHIRKAN BAYI DENGAN BERAT BADAN LAHIR RENDAH DI RSU RA KARTINI JEPARA. Gunawan, Anik Sholikah, Aunur Rofiq INTISARI

ABSTRAK. Audylia Hartono Pembimbing I : Rimonta F. Gunanegara, dr., Sp.OG. Pembimbing II : July Ivone, dr., MKK., MPd.Ked.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

HUBUNGAN ANTARA STATUS ANEMIA IBU HAMIL TRIMESTER III DENGAN KEJADIAN BAYI BERAT LAHIR RENDAH DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS HALMAHERA, SEMARANG

Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Kejadian Berat Badan Lahir Rendah

HUBUNGAN USIA IBU DENGAN BAYI BERAT BADAN LAHIR RENDAH (BBLR) DI RSUD DR. H. MOCH. ANSARI SALEH BANJARMASIN TAHUN

Hubungan Umur dan Paritas Dengan Kejadian Abortus Di RSUD Kabupaten Rokan Hulu 2015

FAKTOR MATERNAL YANG BERHUBUNGAN DENGAN BBLR

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan metode rancangan penelitian retrospektif. Penelitian ini

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. negara berkembang lainnya. Angka Kematian Bayi (AKB) adalah jumlah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

HUBUNGAN BERAT LAHIR DENGAN KEJADIAN IKTERIK PADA NEONATUS TAHUN 2015 DI RSUD. DR. H. MOCH. ANSARI SALEH BANJARMASIN

NASKAH PUBLIKASI. Disusun oleh FENNY NIM

HUBUNGAN PARITAS DENGAN KEJADIAN ANEMIA PADA IBU HAMIL DI PUSKESMAS GODEAN II SLEMAN YOGYAKARTA 2015

ANALISIS BEBERAPA FAKTOR IBU YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN BERAT BAYI LAHIR RENDAH (BBLR) (Studi di Wilayah Kerja Puskesmas Ciamis Tahun 2013)

BAB 1 : PENDAHULUAN. morbiditas dan mortalitas bayi karena rentan terhadap kondisi-kondisi infeksi saluran

Jurnal Keperawatan, Volume XII, No. 1, April 2016 ISSN HUBUNGAN UMUR DAN PARITAS DENGAN KEJADIAN PLASENTA PREVIA PADA IBU BERSALIN

Relationship of Age, Parity And Maternal Education With Intra Uterin Fetal Death In Maternity RSUD Dr. H. Moch. Ansari Saleh Banjarmasin In 2013

HUBUNGAN USIA IBU DENGAN KEJADIAN BAYI BERAT LAHIR RENDAH (BBLR) DI RS PKU MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA TAHUN 2012 NASKAH PUBLIKASI

HUBUNGAN ANTENATAL CARE DENGAN BERAT BADAN LAHIR BAYI DI KLINIK BERSALIN LINDA SILALAHI KECAMATAN PANCUR BATU

HUBUNGAN STATUS GIZI DENGAN KEJADIAN ANEMIA PADA IBU HAMIL TRIMESTER III DI PUSKESMAS PALIYAN GUNUNGKIDUL NASKAH PUBLIKASI

Abstract. Healthy Tadulako Journal 11. Hubungan antara pendampingan persalinan...( Abd. Halim, Fajar, Nur)

BAB I PENDAHULUAN. dan kesejahteraan keluarga. Setelah era Millenium Development Goals

HUBUNGAN IBU HAMIL PEROKOK PASIF DENGAN KEJADIAN BAYI BERAT LAHIR RENDAH DI BADAN LAYANAN UMUM DAERAH RSU MEURAXA BANDA ACEH

GAMBARAN UMUR DAN PARITAS IBU HAMIL DENGAN KEJADIAN ABORTUS INKOMPLIT DI RUMAH SAKIT MUHAMADIYAH PALEMBANGTAHUN 2014

HUBUNGAN USIA DAN JARAK KEHAMILAN DENGAN KEJADIAN BERAT BADAN LAHIR RENDAH (BBLR) DI RSUD PANEMBAHAN SENOPATI BANTUL YOGYAKARTA TAHUN

FAKTOR RISIKO IBU HAMIL KUNJUNGAN PERTAMA DENGAN ANEMIA DI PUSKESMAS PAJANGAN KABUPATEN BANTUL Ayu Cahyaningtyas 1, Sujiyatini 2,Nur Djanah 3

HUBUNGAN PREEKLAMSIA DAN PERDARAHAN ANTEPARTUM DENGAN KEJADIAN KEMATIAN JANIN DALAM RAHIM DI RUANG BERSALIN RSUD ULIN BANJARMASIN

HUBUNGAN PREMATURITAS DENGAN KEJADIAN ASFIKSIA PADA BAYI BARU LAHIR DI RSUD JEND. AHMAD YANI KOTA METRO TAHUN 2016

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN RETENSIO PLASENTA DI RSUD Dr.H.Moch.ANSARI SALEH BANJARMASIN

HUBUNGAN USIA DAN PARITAS DENGAN KEJADIAN PERDARAHAN POSTPARTUM DI RSU PKU MUHAMMADIYAH BANTUL TAHUN NASKAH PUBLIKASI

PERBEDAAN HASIL LUARAN BAYI ANTARA IBU PARITAS TINGGI DAN IBU PARITAS RENDAH

ABORTUS INKOMPLIT DAN FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DI RSUD ARIFIN ACHMAD PEKANBARU

HUBUNGAN GRAVIDITAS DAN RIWAYAT ABORTUS DENGAN KEJADIAN RETENSIO PLASENTA PADA IBU BERSALIN DI RSUD

BAB 1 PENDAHULUAN. berkembang lainnya. Angka Kematian Bayi (AKB) adalah jumlah kematian bayi

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEKURANGAN ENERGI KRONIS PADA IBU HAMIL DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS SUNGAI BILU BANJARMASIN

HUBUNGAN USIA DAN PARITAS IBU HAMIL DENGAN KEJADIAN PERDARAHAN ANTEPARTUM DI RSUD ABDOEL MOELOEK BANDAR LAMPUNG TAHUN 2013

JURNAL KARYA TULIS ILMIAH HUBUNGAN PARITAS DENGAN KEJADIAN BAYI BERAT LAHIR RENDAH DI RSUP DR SOERADJI TIRTONEGORO KABUPATEN KLATEN TAHUN 2009

GAMBARAN PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU HAMIL TRIMESTER I TENTANG ANTENATAL CARE DIPUSKESMAS JEPON KABUPATEN BLORA. Oleh

BAB 1 PENDAHULUAN. Angka Kematian Bayi (AKB). AKB menggambarkan tingkat permasalahan kesehatan

ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga ABSTRAK. Kata kunci: BBLR, kualitas, kuantitas, antenatal care. viii

GAMBARAN KARAKTERISTIK IBU YANG MELAHIRKAN BAYI BARU LAHIR RENDAH DI RSUD AMBARAWA KABUPATEN SEMARANG ARTIKEL

HUBUNGAN FREKUENSI ANTENATAL CARE DENGAN BERAT BAYI LAHIR RENDAH DI RS PKU MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA TAHUN

HUBUNGAN KEPATUHAN MINUM TABLET FE PADA IBU PRIMIGRAVIDA DENGAN KEJADIAN ANEMIA DI PUSKESMAS TEGALREJO TAHUN 2016

HUBUNGAN USIA, PARITAS DAN KEHAMILAN GANDA DENGAN KEJADIAN BBLR DI RSUD ABDOEL MOELOEK PROVINSI LAMPUNG TAHUN 2016

FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN KURANG ENERGI KRONIS PADA IBU HAMIL DI PUSKESMAS I DENPASAR SELATAN TAHUN 2015

BAB I PENDAHULUAN. paling kritis karena dapat menyebabkan kesakitan dan kematian bayi. Kematian

PERBANDINGAN KEJADIAN ASFIKSIA ANTARAPERSALINAN PRETERM DAN ATERM PADA PREEKLAMSIA BERAT DI RSUD PANEMBAHAN SENOPATI BANTUL

GAMBARAN KEJADIAN ANEMIA BERDASARKAN KARAKTERISTIK PADA IBU HAMIL DI BPM NENENG MAHFUZAH, S.Si.T.,M.,M.Kes BANJARMASIN

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEJADIAN PERDARAHAN POSTPARTUM DI RSUD PANEMBAHAN SENOPATI BANTUL YOGYAKARTA TAHUN NASKAH PUBLIKASI

*Armi

Jurnal Sehat Mandiri Jilid 7 Nomor 1 Tahun 2013 Hal 13-22

BAB 1 PENDAHULUAN. dan atau perkembangan fisik dan mental anak. Seseorang yang sejak didalam

FAKTOR RISIKO YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEMATIAN PERINATAL DI KABUPATEN LAMPUNG UTARA TAHUN 2014

HUBUNGAN ANTARA STATUS GIZI IBU HAMIL DAN BBLR DI RSUD SURAKARTA KARYA TULIS ILMIAH

BAB 1 PENDAHULUAN UKDW. masih tingginya angka kematian bayi. Hal ini sesuai dengan target Millenium

ANALISIS FAKTOR RESIKO KEJADIAN BAYI BERAT LAHIR RENDAH DI RUMAH SAKIT IBU DAN ANAK SITI FATIMAH KOTA MAKASSAR

GAMBARAN PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU HAMIL TENTANG KEHAMILAN RESIKO TINGGI DIPUSKESMAS PEKAUMAN BANJARMASIN

JUMAKiA Vol 3. No 1 Agustus 2106 ISSN

GAMBARAN STATUS GIZI IBU HAMIL PADA KEJADIAN BERAT BADAN LAHIR RENDAH (BBLR) DI RSUD WONOSARI TAHUN 2014

BAB I PENDAHULUAN. system kesehatan yang bertujuan untuk menjaga kesehatan ibu selama kehamilan

Faktor Terjadinya Ketuban Pecah Dini pada Ibu Bersalin di Rumah Sakit Umum Daerah Rokan Hulu 2011

HUBUNGAN PELAKSANAAN SENAM HAMIL TERHADAP KEJADIAN KALA II LAMA DI RSUD dr. H. MOCH. ANSARI SALEH BANJARMASIN TAHUN 2015 ABSTRAK

HUBUNGAN USIA DAN PARITAS DENGAN KEJADIAN PERSALINAN SUNGSANG DI RSUD ULIN BANJARMASIN TAHUN 2013

Analisis Determinan Kejadian Berat Bayi Lahir Rendah (BBLR) di RSUD Tani dan Nelayan

BAB I PENDAHULUAN. bayi berat lahir rendah (BBLR), dan infeksi (Depkes RI, 2011). mampu menurunkan angka kematian anak (Depkes RI, 2011).

Transkripsi:

HUBUNGAN USIA IBU SAAT MELAHIRKAN DENGAN KEJADIAN BERAT BADAN BAYI LAHIR RENDAH DI RSUD TIDAR MAGELANG NASKAH PUBLIKASI Diajukan untuk Memenuhi Sebagai Syarat Memperoleh Derajat Sarjana Keperawatan pada Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Yogyakarta Disusun oleh NOVELINDA PERMATASARI 20130320147 PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA 2017 1

HALAMAN PENGESAHAN KARYA TULIS ILMIAH Naskah Publikasi HUBUNGAN USIA IBU SAAT MELAHIRKAN DENGAN KEJADIAN BERAT BADAN BAYI LAHIR RENDAH DI RSUD TIDAR MAGELANG oleh: NOVELINDA PERMATASARI Telah disetujui dan diseminarkan pada tanggal: 28 Agustus 2017 Dosen Pembimbing Dosen Penguji Dewi Puspita, S.Kp.,M.Sc NIK: 197711042005012001 Rahmah, Ns.,M.Kep.,Sp.Kep.An NIK: 198201302005012002 Mengetahui, Ka. Prodi Ilmu Keperawatan Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Yogyakarta Sri Sumaryani, Ns., M.Kep., Sp.Mat HNC NIK : 19770313200104173046 2

HUBUNGAN USIA IBU SAAT MELAHIRKAN DENGAN KEJADIAN BERAT BADAN BAYI LAHIR RENDAH DI RSUD TIDAR MAGELANG (The Correlation Between The Maternal Age of Low Birth Weight In RSUD Tidar Magelang ) Novelinda Permatasari 1, Dewi Puspita 2 1 Mahasiswa Program Studi Ilmu Keperawatan Universitas Yogyakarta 2 Dosen Program Studi Ilmu Keperawatan Universitas Yogyakarta INTISARI Latar Belakang: Salah satu penyebab kematian pada bayi dan anak ialah BBLR (Berat Badan Bayi Lahir Rendah). Faktor yang mempengaruhi kejadian BBLR ialah usia ibu. Usia ibu yang beresiko untuk masa persalinan, yaitu kurang dari 20 tahun dan lebih dari 35 tahun. Sedangkan untuk usia ibu tidak beresiko dalam rentang usia 20 35 tahun. Usia ibu melahirkan < 20 tahun alat-alat reproduksi belum berfungsi secara optimal, baik alat-alat reproduksi internal maupun eksternal termasuk keadaan endometrium yang belum siap menerima nidasi dan pada usia ibu melahirkan > 35 tahun telah mengalami penurunan fungsi kondisi fisik karena penuaan, antara lain menurunnya fungsi organ dan sistem tubuh yaitu sistem otot-otot syaraf endokrin, kardiovaskuler, dan reproduksi yang dapat menimbulkan gangguan pertumbuhan hasil konsepsi. Tujuan Penelitian: Untuk mengetahui hubungan antara usia ibu saat melahirkan dengan kejadian berat badan bayi lahir rendah di RSUD Tidar Magelang. Metode: Jenis penelitian menggunakan data sekunder. Rancangan peneliti dengan uji statistik Chi Square meneliti 2.589 responden dengan teknik total sampling dari usia ibu saat melahirkan dengan berat badan bayi lahir. Hasil: Uji statistik menggunakan Chi Square didapatkan nilai 0,315 (p value > 0,05) yang artinya tidak terdapat hubungan antara kedua variabel yaitu usia ibu saat melahirkan dengan kejadian berat badan bayi lahir rendah di RSUD Tidar Magelang. Kesimpulan: Tidak terdapat hubungan antara usia ibu saat melahirkan dengan kejadian berat badan bayi lahir rendah di RSUD Tidar Magelang. Kata Kunci: usia ibu saat melahirkan dan berat badan bayi lahir rendah ABSTRACT Background: One of the causes deathed infants and children was low birth weight infants in addition to disruption during perinatal. Factor that affected the incidenced of low birth weight was maternal age. Mothers who are at risk of less than 20 years and more than 35 years for the birth. While for maternal age is not at risk in the 20-35 years range. Maternal age of birth< 20 years of reproduction bodily organ has not functioned optimally both internal and external reproduction devices including endometrial state that was not ready to received nidation. The maternal age > 35 years old has decreased the function of the physical condition due to aging, organ function in the body system the endocrine nervous system, cardiovascular and reproductive disorders that could lead to impaired growth of conception results Objective: To determine the correlation between maternal age with low birth weight in RSUD Tidar Magelang Methods: The type of this research was secondary data. Research design with statistical test Chi Square. The sample of this research as much as 2.5895 respondens total sampling Result: Analysis Chi Square p value 0,315 (>0,05), its mean there was not correlation between maternal age of low birth weight in RSUD Tidar Magelang Conclusion: There was not correlation between maternal age of low birth weight at RSUD Tidar Magelang Keyword: maternal age, low birth weight 3

Pendahuluan Penyebab kematian pada bayi dan anak ialah BBLR (Berat Badan Bayu Lahir Rendah) selain gangguan selama perinatal. BBLR (Berat Badan Bayi Lahir Rendah) adalah bayi yang lahir dengan berat badan kurang dari 2500 gram pada saat lahir 1. Hasil survey World Health Organization (WHO) 2012, angka kematian bayi adalah 35/1000 kelahiran hidup. Menurut United Nations International Children`s Emergency Fund (UNICEF) 2011, angka kematian anak Indonesia saat masa neonatal sebesar 19/1000 kelahiran hidup 2. Angka kejadian BBLR yang meningkat disebabkan oleh beberapa faktor meliputi usia ibu saat hamil, komplikasi kehamilan, paritas, tingkat ekonomi, riwayat pemeriksaan antenatalcare (ANC), wilayah tempat tinggal, beban kerja ibu, paparan asap rokok, penggunaan tablet besi selama kehamilan, jenis kelamin perempuan, dan jarak kehamilan dengan anak sebelumnya 3. Faktor yang mempengaruhi kejadian BBLR ialah usia ibu. Usia ibu yang berisiko kurang dari 20 tahun dan lebih dari 35 tahun untuk masa persalinan sedangkan untuk usia ibu tidak berisiko dalam rentang usia 20 35 tahun. Metode Penelitian Jenis penelitian yang digunakan yaitu penelitian data sekunder dengan melihat dan mencatat data rekam medik usia ibu melahirkan dan berat badan bayi lahir. Rancangan penelitian menggunakan desain kasus kontrol yaitu pemilihan subjek diawali dari efek kemudian diselidiki ke masa lalu untuk mengidentifikasi adanya faktor resiko 4. Penelitian dilakukan pada ibu yang melahirkan di RSUD Tidar Magelang yang berjumlah 2.589 pada bulan Juli-Agustus 2017. Sampel yang digunakan sebanyak 2.589 orang pada ibu yang melahirkan di RSUD Tidar Magelang. Teknik pengambilan sampel menggunakan total sampling. Instrumen dalam penelitian ini tabel yang terdiri usia ibu saat melahirkan dan berat badan lahir. Uji statistik yang digunakan untuk mengetahui hubungan menggunakan uji Chi Square. Hasil Penyajian data yang ditampilkan meliputi data analisa univariat dan data analisa bivariat. Data analisa univariat meliputi frekuensi ibu saat melahirkan dan frekuensi berat badan bayi lahir rendah. Analisa univariat Tabel 1 Distribusi Frekuensi Ibu Saat Melahirkan (N=2.589). Denyut Frekuensi Presentase (%) Nadi < 20 tahun 20-35 tahun >35 tahun 225 1.867 497 8.7 72.1 19.2 Total 2.589 100 Sumber: Data Primer (2017). Tabel 1 menunjukkan bahwa mayoritas usia ibu saat melahirkan ialah usia 20-35 tahun sebanyak 1.867 orang (72.1%), diikuti usia > 35 tahun sebanyak 497 orang (19.2%) dan < 20 tahun sebanyak 225 orang (8.7%). 4

Tabel 2 Distribusi Frekuensi Berat Badan Bayi Lahir Rendah (N=2.589). Berat Badan Bayi Lahir Rendah Frekuensi Persentase (%) BBLR, 1500-2500 gr 446 18 Tidak BBLR Berat badan bayi < 1500 gr Berat Badan Bayi > 109 201 4.2 77.8 2500 gr 4 Total 258 9 100 Sumber: Data Sekunder (2017). Tabel 2 menunjukkan bahwa fekuensi mayoritas berat badan lahir di RSUD Tidar Magelang yaitu berat badan > 2500 gr sebanyak 2.014 orang (77,8%), diikuti 446 orang (18,0%) dengan berat badan bayi lahir rendah dan berat badan bayi < 1500 gr 109 orang (4,20%). Analisa bivariat Tabel 3 Hasil Analisa Hubungan Usia Ibu Saat Melahirkan Dengan Kejadian Berat Badan Bayi Lahir Rendah di RSUD Tidar Magelang (N=2.589). Usia ibu BBLR p saat BBLR Tidak Total value melahirkan BBLR < 20 tahun Jumlah 48 177 225 0.315 Total 1.9% 6.8% 8.7% Presentase 20-35 tahun Jumlah 325 1542 1867 Total 12.6% 59.6% 72.1% Presentase > 35 tahun Jumlah 93 404 497 Total 3.6% 15.6% 19.2% Presentase Total Jumlah 466 2123 2589 Total Presentase 18.0% 82.0% 100.0 % Sumber: Data Sekunder (2017). Tabel 3 menunjukkan bahwa usia ibu < 20 tahun melahirkan BBLR sebanyak 48 (1,9%) dan tidak BBLR sebesar 177 (6.8%), ibu yang berusia 20-34 tahun melahirkan BBLR sebanyak 325 (12.6%) dan tidak BBLR 1.542(72.1%,), dan usia ibu > 35 tahun melahirkan BBLR sejumlah 93 (3.6%) dan tidak BBLR sebesar 404 (15.6%). Pembahasan Usia Ibu Saat Melahirkan Usia reproduksi sehat wanita menjalankan kehamilan yaitu usia 20 35 tahun. Usia tersebut dianggap batasan relatif paling aman dan sehat dari segi reproduksi ibu serta dapat memelihara secara baik dalam masa kehamilan. sehingga dapat tercapai well health mother for well born baby 5. Menurut hasil penelitian Khairina (2013) mengatakan bahwa usia kurang dari 20 tahun yang menjalani kehamilan dari segi fisik dan mental akan mengalami masalah. Secara fisik kondisi panggul dan rahim belum berkembang dan menyebabkan kesakitan dan kematian bagi ibu dan bayinya serta pertumbuhan dan perkembangan fisik ibu akan terhenti/terhambat. Serta dari segi mental, ibu belum siap menjalani kehamilan dan perubahan saat hamil, belum siap menjadi peran seorang ibu dan belum siap menghadapi permasalahan yang akan terjadi dalam rumah tangga 6. Hasil penelitian menunjukkan mayoritas usia ibu saat melahirkan ialah usia 20-35 tahun sebanyak 1.867 orang (72.1%), diikuti usia > 35 tahun sebanyak 497 orang (19.2%) dan < 20 tahun sebanyak 225 orang (8.7%). Berat Badan Bayi Lahir Rendah Bayi berat lahir rendah ialah berat badan bayi yang lahir kurang dari 2500 gram tanpa memandang masa gestasi atau usia kehamilan 7. Bayi berat lahir rendah (BBLR) 5

dengan berat badan 1500 2500 gram, bayi berat lahir sangat rendah (BBLSR) kurang dari 1500 gram, dan bayi berat lahir ekstrem rendah (BBLER) kurang dari 1000 gram 8. Faktor faktor yang menyebabkan BBLR meliputi faktor ibu, faktor bayi, dan faktor lingkungan. Faktor ibu yaitu umur > 20 tahun dan < 35 tahun, paritas 1 atau 4, kebiasaan ibu (merokok, meminum alkohol, dan pemakaian narkoba), komplikasi saat hamil (pre eklamsia, perdarahan antepartum, dan eklamsia). Faktor bayi meliputi bayi prematur, hidramion, dan gemeli (kehamilan ganda). Serta faktor lingkungan antara lain tempat tinggal di daratan tinggi dan sosioekonomi rendah. Menurut Rahmawati,dkk (2013) mengatakan bahwa faktor yang mempengaruhi kejadian berat badan bayi lahir rendah yaitu karakteristik sosial ekonomi (pendidikan ibu, pekerjaan ibu, dan status ekonomi), riwayat persalinan (umur ibu, urutan anak, dan keguguran/lahir mati), dan pelayanan antenatal (frekuensi periksa hamil, tenaga pemeriksa hamil, dan umur kandungan saat memeriksa kehamilan) 9. Kejadian BBLR dipengaruhi oleh pengetahuan ibu terkait asupan gizi bagi ibu hamil. Hal ini berkaitan erat dengan kunjungan ANC karena selain dilakukan pemeriksa kehamilan, selama kunjungan ibu diberikan pendidikan kesehatan tentang asupan gizi yang harus dipenuhi selama menjalani kehamilan. Selain itu diakhir pemeriksaan ANC, ibu diberikan tablet besi 10. Kejadian BBLR mempunyai dampak antara lain masalah pemberian ASI terhambat, asfiksia, ikterus, gangguan imunologik, hipotermia, hipoglikemia, hiperglikemia, bayi BBLR mengalami gangguan dalam pertumbuhan dan perkembangan, kemampuan bicara dan berkomunikasi terganggu, serta gangguan neurologis dan kognisi 11. Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan menunjukkan bahwa fekuensi mayoritas berat badan lahir di RSUD Tidar Magelang yaitu berat badan > 2500 gr sebanyak 2.014 orang (77,8%), diikuti 446 orang (18,0%) dengan berat badan bayi lahir rendah dan berat badan bayi < 1500 gr 109 orang (4,20%). Hubungan Usia Ibu Saat Melahirkan Dengan Kejadian Berat Badan Bayi Lahir Rendah Berdasarkan tabel 3 menunjukkan bahwa tidak ada hubungan antara usia ibu saat melahirkan dengan kejadian berat badan bayi lahir rendah di RSUD Tidar Magelang (p value = 0,315). Hal ini terjadi karena usia 20 35 tahun (usia tidak berisiko) yang paling mendominasi sebanyak 1.867 orang (72.1%) sedangkan angka kejadian berat badan lahir bayi mayoritas tidak BBLR (berat badan < 1500 gr/ > 2500 gr) sejumlah 2.123 bayi (82%) selain itu disebabkan oleh faktor pengganggu yang tidak bisa dikendalikan oleh peneliti karena jenis penelitian ini data sekunder berupa data rekam medik RSUD Tidar Magelang. Faktor pengganggu meliputi paritas, komplikasi saat hamil, status ekonomi, riwayat persalinan terdahulu, beban pekerjaan ibu, frekuensi antenatal care, dan penggunaan tablet besi. Hal ini didukung oleh penelitian yang dilakukan oleh Khairina (2013) mengatakan bahwa tidak ada hubungan yang signifikan antara umur ibu dengan kejadian BBLR di wilayah kerja Puskesmas Cipayung Bogor 2013 selain itu menurut penelitian Rahayu, YP, dkk (2015) menyimpulkan bahwa usia ibu dengan BBLR di RSUD DR.H.Moch.Ansari Saleh Banjarmasin tidak ada hubungan karena data yang paling banyak di usia tidak berisiko. Hal ini tidak sesuai dengan teori Manuaba (2010), semakin rendahnya usia ibu dan 6

bertambahnya usia ibu saat melahirkan semakin meningkatnya angka kejadian BBLR. Hal ini disebabkan karena keadaan anatomis reproduksi pada usia ibu < 20 tahun belum berfungsi dengan optimal baik alat-alat reproduksi internal maupun eksternal termasuk keadaan endometrium yang belum mampu menerima nidasi, dan usia ibu > 35 tahun yang mengalami penurunan fungsi karena penuaan, antara lain menurunnya fungsi berbagai organ dan sistem tubuh diantaranya sistem otot-otot syaraf kardiovaskuler, endokrin, dan reproduksi yang dapat menyebabkan gangguan pertumbuhan hasil konsepsi 12. Teori tersebut didukung oleh penelitian yang dilakukan Mulyanawati, dkk (2015) mengatakan bahwa umur merupakan indikator penting bagi kehamilan. Ibu berisiko yaitu kurang dari 20 tahun dan lebih dari 35 tahun akan berisiko melahirkan bayi kecil, terjadi keguguran, dan lahir mati 13. Sehingga usia ibu yang paling aman dan sehat untuk menjalankan proses kehamilan yaitu usia antara 20 34 tahun karena sistem reproduksi (siklus reproduksi sudah teratur) dan organ reproduksi sudah matang (endometrium). Penelitian yang dilakukan oleh Mubasyiroh, dkk (2016) yang menyatakan bahwa usia reproduksi yang belum matang dan usia ibu beresiko saat melahirkan mempengaruhi kejadian BBLR 14. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian sebagian besar responden melahirkan di usia 20 34 tahun sebanyak 1.867 (72,10%), usia > 35 tahun sebesar 497 (19,20%), dan usia < 20 tahun sejumlah 225 (8,70%). Mayoritas frekuensi berat badan bayi lahir yaitu tidak BBLR dengan berat badan > 2500gr sebesar 2.014 (77,80%), bayi BBLR sejumlah 466 (18%), dan berat badan bayi < 1500 gr sejumlah (4,2%).Selanjutnya, didapatkan nilai p value sebesar 0,315 (p>0,05) menunjukkan tidak terdapat hubungan yang bermakna antara usia ibu saat melahirkan dengan angka kejadian berat badan bayi lahir rendah (BBLR) di RSUD Tidar Magelang. Saran Diharapkan adanya tindakan preventif dan promotif dari RSUD Tidar Magelang atau Mahasiswa Ilmu Keperawatan untuk memberikan promkes terkait usia reproduksi yang matang untuk menjalani kehamilan dan risiko melahirkan berat badan bayi lahir rendah. Daftar Pustaka 1. Susilani, A.T (2015). Hubungan Ukuran Lingkar Lengan Atas Ibu Dengan Berat Badan Lahir di Rumah Bersalin Widuri 2. Saifuddin Bari Abdul, Adriaansz George. Dkk. 2009.Buku Acuan Nasional Pelayanan Kesehatan Maternal dan Neonatal.Penerbit PT Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo : Jakarta 3. Saputra Lyndon Dr. 2014. Pengantar Asuhan Neonatus, Bayi, dan Balita. Penerbit Binarupa Aksara : Tangerang Selatan. 4. Dahlan S.M. 2012. Langkah-langkah Membuat Proposal Penelitian Bidang Kedokteran dan Kesehatan Edisi Dua. Penerbit Sagung Seto : Jakarta 5. Pramono Setyo Mochamad, Paramita Astridya. (2015). Pola Kejadian dan Determinan Bayi Dengan Berat Badan Lahir Rendah (BBLR) di Indonesia tahun 2013. Vol 18 No. 1 6. Pinontoan, V.M & Tombokan, S.G.J. (2015). Hubungan Umur dan Paritas 7

Ibu dengan Kejadian Bayi Berat Lahir Rendah. Vol 3 No. 1 7. Khairina & Modjo. R (2013). Faktor Yang Berhubungan dengan Kejadian Bayi BeratLahir Rendah (BBLR) Di Wilayah kerja Puskesmas Kecamatan Cipayung Kota Depok Provinsi Jawa Barat 8. Rahmawati I, dkk. (2013). Hubungan Paritas Dengan Kejadian Berat Badan Lahir Rendah Di RSUD R.A Kartini Jepara 9. Pramono S.M, Muzakkiroh. (2011). Pola Kejadian Bayi Berat Lahir Rendah dan Faktor Yang Mempengaruhi di Indonesia tahun 2010. Vol 14 No. 3 10. Mulyanawati N, dkk. (2014). Hubungan Antara Usia Ibu Primipara Dengan Kejadian Bayi Berat Lahir Rendah Di Rumah sakit Dokter Mochamad Salamun Bandung. 11. Manuaba, IBG. 2007. Ilmu Kebidanan, Penyakit Kandungan dan Keluarga Berencana untuk Pendidikan Bidan. Penerbit EGC : Jakarta 12. Proverawati Atikah. Dkk. 2010. Berat Badan Lahir Rendah. Penerbit Mitra Cendekia : Yogyakarta 13. Manuaba, IBG. 2010. Ilmu Kebidanan Penyakit Kandungan dan KB. Penerbit EGC : Jakarta 14. Mubasyiroh R, dkk. (2016). Hubungan Kematangan Reproduksi Dan Usia Saat Melahirkan Dengan Kejadian Bayi Berat Lahir Rendah Di Indonesia Tahun 2010. Vol 7 No.2 8