BAB II TINJAUAN PUSTAKA

dokumen-dokumen yang mirip
ANALISA KINERJA JALAN MARGONDA RAYA KOTA DEPOK Endang Susilowati Jurusan Teknik Sipil Universitas Gunadarma

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Gambar 4.1 Potongan Melintang Jalan

BAB IV ANALISA DATA DAN PEMBAHASAN. mengenai rekapitulasi untuk total semua jenis kendaraan, volume lalulintas harian

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB V ANALISIS DAN PEMBAHASAN. Data hasil pengamatan dari studi kasus Jalan Ngasem Yogyakarta

UNIVERSITAS 17 AGUSTUS 1945 SAMARINDA FAKULTAS TEKNIK JURUSAN TEKNIK SIPIL

STUDI KAPASITAS, KECEPATAN DAN DERAJAT KEJENUHAN PADA JALAN LEMBONG, BANDUNG MENGGUNAKAN METODE MKJI 1997

BAB III LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. transportasi darat memiliki fungsi sangat mendasar yaitu : 1. membantu pertumbuhan ekonomi nasional,

BAB I PENDAHULUAN. Pertambahan jumlah kepemilikan kendaraan dewasa ini sangat pesat.

STUDI KINERJA JALAN SATU ARAH DI JALAN KEBON KAWUNG, BANDUNG

RINGKASAN SKRIPSI ANALISIS TINGKAT PELAYANAN JALAN SISINGAMANGARAJA (KOTA PALANGKA RAYA)

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Sektor transportasi merupakan salah satu mata rantai jaringan distribusi

STUDI PARAMETER LALU LINTAS DAN KINERJA JALAN TOL RUAS MOHAMMAD TOHA BUAH BATU

BAB IV PENGOLAHAN DATA DAN PEMBAHASAN

BAB 1 PENDAHULUAN. simpang merupakan faktor penting dalam menentukan penanganan yang paling tepat

NASKAH SEMINAR TUGAS AKHIR DAMPAK LALULINTAS AKIBAT AKTIVITAS MALIOBORO MALL DAN RENCANA PEMBANGUNAN HOTEL MALIOBORO YOGYAKARTA

TINJAUAN PUSTAKA. Kinerja atau tingkat pelayanan jalan menurut US-HCM adalah ukuran. Kinerja ruas jalan pada umumnya dapat dinyatakan dalam kecepatan,

BAB III METODE PENELITIAN

RENCANA JALAN TOL TENGAH DI JL. AHMAD YANI SURABAYA BUKAN MERUPAKAN SOLUSI UNTUK PENGURANGAN KEMACETAN LALU-LINTAS

ANALISIS KINERJA LALU LINTAS JAM SIBUK PADA RUAS JALAN WOLTER MONGINSIDI

III. METODOLOGI PENELITIAN. yang dibutuhkan yang selanjutnya dapat digunakan untuk dianalisa sehingga

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

Studi Pemindahan Lokasi Parkir dari On-street parking menjadi Off-street parking (Studi Kasus Jalan Dhoho Kediri)

TUGAS AKHIR ANALISIS TINGKAT PELAYANAN RUAS JALAN JOGJA - WATES AKIBAT PEMBANGUNAN JOGJA INLAND PORT (JIP)

III. METODOLOGI PENELITIAN

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

BAB II STUDI PUSTAKA 2.1 ANALISIS KINERJA JARINGAN JALAN DALAM KAMPUS

STUDI PUSTAKA PENGUMPULAN DATA SURVEI WAKTU TEMPUH PENGOLAHAN DATA. Melakukan klasifikasi dalam bentuk tabel dan grafik ANALISIS DATA

D3 TEKNIK SIPIL POLITEKNIK NEGERI BANDUNG BAB V PENUTUP

BAB V ANALISIS DAN PEMBAHASAN. A. Data Hotel Malioboro. yang menampung sebanyak 12 unit kendaraan mobil penumpang. Luas lahan. B. Data Geometri Jalan

Gambar 5.1. Geometrik Tinjauan Titik I Lokasi Penelitian.

JURNAL ANALISIS KINERJA RUAS JALAN STUDI KASUS : JALAN WATURENGGONG DI KOTA DENPASAR

II. TINJAUAN PUSTAKA. berupa jalan aspal hotmix dengan panjang 1490 m. Dengan pangkal ruas

Efektivitas Penyediaan Celukan Angkutan Kota Di Jalan Margonda Raya (Studi Kasus: Depan Depok Town Square)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Manual Kapasitas Jalan Indonesia (MKJI) tahun 1997, ruas jalan

BAB V ANALISIS DATA A. Data Masukan Gambar 5.1 Gambar 5.1 Tabel Tabel 5.1

Irvan Banuya NRP : Pembimbing : Ir. Silvia Sukirman FAKULTAS TEKNIK JURUSAN TEKNIK SIPIL UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA BANDUNG ABSTRAK

III. METODOLOGI PENELITIAN. Tahap-tahap dalam melakukan sebuah penelitian yang hasil akhirnya berupa

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

PENGARUH TARIKAN MANADO TOWN SQUARE TERHADAP LALU LINTAS DI RUAS JALAN BOULEVARD MANADO

BAB III LANDASAN TEORI. karakteristik arus jalan, dan aktivitas samping jalan.

DAMPAK PUSAT PERBELANJAAN SAKURA MART TERHADAP KINERJA RUAS JALAN TRANS SULAWESI DI KOTA AMURANG

III. METODOLOGI PENELITIAN. memperoleh kesimpulan yang ingin dicapai dalam penelitian. Metodologi yang

KAJIAN LAJUR KHUSUS SEPEDA MOTOR PADA JALAN JEND. AHMAD YANI PONTIANAK

ANALISA KINERJA JARINGAN JALAN DALAM KAMPUS UNIVERSITAS SAM RATULANGI

dipresentasikan pada hari Sabtu dan Senin, sedangkan untuk hari Minggu tingkat

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

EVALUASI FAKTOR PENYESUAIAN HAMBATAN SAMPING MENURUT MKJI 1997 UNTUK JALAN SATU ARAH

ANALISA DAMPAK HAMBATAN SAMPING DAN U-TURN TERHADAP KECEPATAN KENDARAAN (STUDI KASUS DEPAN PASAR FLAMBOYAN JALAN GAJAH MADA KOTA PONTIANAK)

Jurnal Sipil Statik Vol.2 No.1, Januari 2014 (29-36) ISSN:

JURNAL ANALISA KAPASITAS DAN TINGKAT PELAYANAN RUAS JALAN H.B YASIN BERDASARKAN MKJI Oleh RAHIMA AHMAD NIM:

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB III LANDASAN TEORI. Pengolongan jenis kendaraan sebagai berikut : Indeks untuk kendaraan bermotor dengan 4 roda (mobil penumpang)

II. TINJAUAN PUSTAKA. Karakteristik suatu jalan akan mempengaruhi kinerja jalan tersebut.

PENGARUH PARKIR ON-STREET TERHADAP KINERJA RUAS JALAN ARIEF RAHMAN HAKIM KOTA MALANG

11.8. Tingkat Pelayanan 10

ANALISIS KAPASITAS, TINGKAT PELAYANAN, KINERJA DAN PENGARUH PEMBUATAN MEDIAN JALAN. Adhi Muhtadi ABSTRAK

PERBANDINGAN KARAKTERISTIK ARUS LALU LINTAS DI RUAS JALAN GUNUNG SARI (STA STA 2+820) KOTA SURABAYA DENGAN MODEL UNDERWOOD DAN MODEL GREENSHIELD

PENGARUH PENUTUPAN CELAH MEDIAN JALAN TERHADAP KARAKTERISTIK LALU LINTAS DI JALAN IR.H.JUANDA BANDUNG

ANALISA KINERJA RUAS JALAN MANADO BYPASS TAHAP I DI KOTA MANADO

BAB III LANDASAN TEORI. hal-hal yang mempengaruhi kriteria kinerja lalu lintas pada suatu kondisi jalan

BAB III METODELOGI PENELITIAN

DERAJAT KEJENUHAN JALAN DUA ARAH DENGAN MAUPUN TANPA MEDIAN DI KOTA BOGOR. Syaiful 1, Budiman 2

BAB I PENDAHULUAN. Kebutuhan akan tranportasi darat saat ini khususnya di jalan raya, dirasakan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Pengaruh Variasi Nilai emp Sepeda Motor Terhadap Kinerja Ruas Jalan Raya Cilember-Raya Cibabat, Cimahi ABSTRAK

BAB II STUDI PUSTAKA

ANALISIS LALU LINTAS AKIBAT PARKIR DI BADAN JALAN (STUDI KASUS DI JALAN JENDERAL SUDIRMAN AMBARAWA) TUGAS AKHIR SARJANA STRATA SATU

III. METODE PENELITIAN. mengemukakan secara teknis tentang metoda-metoda yang digunakan dalam

BAB IV PENGOLAHAN DAN ANALISA DATA

Analisis Kapasitas Ruas Jalan Raja Eyato Berdasarkan MKJI 1997 Indri Darise 1, Fakih Husnan 2, Indriati M Patuti 3.

PENGARUH AKTIVITAS PERDAGANGAN DAN JASA TERHADAP VOLUME LALU LINTAS DI RUAS JALAN HERTASNING KOTA MAKASSAR

PENGARUH PELEBARAN RUAS JALAN TERHADAP PENGURANGAN KEMACETAN DI JALAN TEUKU UMAR KOTA BANDAR LAMPUNG


STUDI KECEPATAN DAN DERAJAT KEJENUHAN JALAN TOL RUAS PASTEUR BAROS

III. PARAMETER PERENCANAAN GEOMETRIK JALAN RAYA A. JENIS KENDARAAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Bundaran Boulevard Kelapa Gading mempunyai empat lengan masing-masing lengan adalah

BAB I PENDAHULUAN. Bintaro Utama 3 Jalan Bintaro Utama 3A Jalan Pondok Betung Raya Jalan Wr

ANALISIS KINERJARUAS JALAN PERINTIS KEMERDEKAAN JATI - PADANG

BAB 2 TINJAUAN KEPUSTAKAAN. titik pada jalan per satuan waktu. Arus lalu lintas dapat dikategorikan menjadi dua

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Dalam bab ini akan dibahas mengenai analisis Kapasitas jalan, volume

ANALISIS KINERJA RUAS JALAN MAJAPAHIT KOTA SEMARANG (STUDI KASUS: SEGMEN JALAN DEPAN KANTOR PEGADAIAN SAMPAI JEMBATAN TOL GAYAMSARI) Oleh :

KAJIAN PELAYANAN FUNGSI JALAN KOTA BOGOR SELATAN (Studi Kasus Ruas Jalan Bogor Selatan Zona B)

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Konferensi Nasional Teknik Sipil I (KoNTekS I) Universitas Atma Jaya Yogyakarta Yogyakarta, Mei 2007

BAB III LANDASAN TEORI. kapasitas. Data volume lalu lintas dapat berupa: d. Arus belok (belok kiri atau belok kanan).

BAB 3 METODOLOGI. untuk mengetahui pengaruh yang terjadi pada jalan tersebut akibat pembangunan jalur

II. TINJAUAN PUSTAKA. kecepatan bebas ruas jalan tersebut mendekati atau mencapai

EVALUASI KORIDOR JALAN KARANGMENJANGAN JALAN RAYA NGINDEN SEBAGAI JALAN ARTERI SEKUNDER. Jalan Karangmenjangan Jalan Raya BAB I

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

DAFTAR ISI Komposisi arus dan pemisahan arah Pengaturan arus lalu lintas... 9

ANALISIS TINGKAT PELAYANAN JALAN (Studi Kasus Jalan Medan Banda Aceh km s.d km )

BAB IV PENGOLAHAN DATA DAN ANALISA

ANALISA KINERJA RUAS JALAN HASANUDDIN KOTA MANADO

Transkripsi:

BAB II TINJAUAN PUSTAKA Penelitian-penelitian sebelumnya tentang ruas jalan yang digunakan sebagai tinjauan pustaka adalah sebagai berikut : 1. Penggunaan Software Vissim untuk evaluasi hitungan MKJI 1997 Kinerja Ruas Jalan Perkotaan. Winneteu & Munawar (2015) melakukan studi kasus Jalan Affaandi Yogyakarta dan dapat diambil kesimpulannya sebagai berikut : 1. Proses kalibrasi sangat berpengaruh pada Vissim sehingga perlu penelitian lebih lanjut hingga modelnya dapat menyerupai keadaan sebenarnya. Pada proses kalibrasi dilakukan 9 kali trial hingga mendapatkan hasil yang terbaik dari segi volume kendaraan maupun kecepatan kendaraan. Trial ke-7 menjadi trial terbaik karena volume kendaraannya sudah memenuhi proses validasi dan memiliki nilai uji MAPE yang terendah dibandingkan trial lain. Hal ini menunjukkan bahwa software Vissim dapat memberikan hasil yang berbeda, yaitu dengan melakukan perubahan-perubahan pada nilai driving behavior, sehingga software Vissim dapat mensimulasikan kondisi transportasi di berbagai tempat. 2. Pada analisis kecepatan, didapatkan hasil yaitu tidak ada perbedaan yang signifikan pada kecepatan mobil dan sepeda motor antara kecepatan di lapangan dengan kecepatan di software Vissim. Dikarenakan jumlah kedua kendaraan tersebut mendominasi jalan, yaitu > 90%, maka model ini dapat digunakan sebagai acuan pada penelitian selanjutnya, yaitu untuk mencari nilai waktu tempuh dan lain sebagainya. Sedangkan pada perbandingan kecepatan di lapangan dengan MKJI 1997, terdapat perbedaan yang signifikan pada mobil dan sepeda motor. Hal ini perlu menjadi catatan, karena MKJI 1997 merupakan pedoman di Indonesia untuk melakukan analisis kinerja ruas jalan dan perancangan jalan. Hal ini juga disebabkan 3

4 dengan berkembangnya transportasi di Indonesia sehingga kecepatan kendaraan dan karakteristik pengemudi sudah berbeda. Dengan hasil dari penelitian ini diharapkan dapat menjadi acuan / saran sebagai perumusan pedoman perancangan dan analisis kinerja ruas jalan di penelitian selanjutnya. 2. Analisa Kinerja Jalan Margonda Raya Kota Depok Susiloweti (2012) pernah melakukan penelitian analisis kinerja ruas jalan di Margorejo kota Depok. Penelitian dilakuakan pada hari kerja selasa (15 Maret 2012) jam puncak 07.00-08.00. Kinerja Jalan Margonda Raya dapat dilihat dari hasil perhitungan tingkat pelayanan (Level Of Service). Hasil yang didapat pada kondisi Volume Lalu Lintas Maksimum kinerja Jalan Margonda Raya adalah sebagai berikut: Tabel 2.1 Kinerja Ruas Jalan Margonda Raya Segmen Batasan Jalur Waktu DS LOS I Bundaraan UI sampai pertigaan jalan Margonda Raya- Jalan Ir.H.Juanda a. Jakarta- Depok b. Depok Jakarta 17.00-18.00 08.00-09.00 0.84 D 0.81 D II Pertigaan Jalan Margonda Raya- Jalan Ir.H.Juanda sampai pertigaan Jalan Margonda Raya-Jalan Arief Rahman Hakim a. Jakarta- Depok b. Depok Jakarta 19.00-20.00 07.00-08.00 0.84 D 0.81 D

5 Segmen Batasan Jalur Waktu DS LOS III Pertigaan Jalan Margonda Raya- Jalan Arief Rahman Hakim sampai Pertigaan Jalan Margonda Raya- Depok II-Bojong Gede a. Jakarta- Depok b. Depok Jakarta 17.00-18.00 07.00-08.00 0.81 D 0.8 D Dari Tabel 2.1 diatas bahwa diketahui pada kondisi volume lalu lintas maksimum termasuk dalam tingkat pelayanan D yang artinya Arus mendekati tidak stabil kecepatan masih dapat dikendalikan V/C masih dapat ditolerir terutama keadaan seperti ini dapat dilihat pada tiga lokasi survey yaitu depan Kampus D Universitas Gunadarma, depan Mall Depok dan depan Terminal Depok. Dari hasil perhitungan kapasitas jalan, diketahui bahwa hasilnya 2937 smp/jam dengan demikian hasilnya lebih besar dibandingkan dengan volume kendaraan maksimum pada setiap segmennya. Dengan melihat keadaan aktual dari jalan Margonda Raya yang memiliki tipe jalan 4 lajur 2 jalur, kemacetan yang timbul disepanjang jalan tersebut disebabkan oleh: a. Angkutan kota yang berhenti tidak sesuai dengan tempat pemberhentian (Halte). b. Pejalan kaki yang tidak disiplin, karena tidak memanfaatkan fasilitas yang telah disediakan (jembatan penyebrangan) terutama dilokasi survey di depan Mall Depok dan Terminal Depok. 3. Kinerja Ruas Jalan Perkotaan Jalan Prof DR. Sartio, DKI JAKARTA Kalowai (2009) melakukan Penelitian pada jalan prof DR. Satrio DKI Jakarta dan berdasarkan hasil evaluasi kinerja ruas jalan berdasarkan MKJI 1997, maka dapat disimpulkan dari penelitian tersebut adalah sebagai berikut :

6 Hasil survei menyimpulkan bahwa total jumlah arus terbesar dua arah berada pada jam puncak hari kerja Senin sore dan jam puncak hari libur Sabtu siang. Pada hari kerja Senin sore, jumlah total arus mencapai 4184,9 smp/jam untuk arah Barat-Timur, serta 3314,8 smp/jam untuk arah Timur-Barat. Pada hari libur, tepatnya Sabtu siang, jumlah arus arah Barat-Timur mencapai 3082,2 smp/jam dan arah Timur-Barat sejumlah 3080,2 smp/jam. Kemudian, dengan data-data masukkan dari hasil survey lapangan geometris jalan maka dapat diketahui kapasitas jalan aktual saat ini. Kapasitas jalan aktual dipengaruhi oleh kapasitas dasar, faktor penyesuaian lebar jalur lalu lintas, faktor penyesuaian pemisah arah, faktor penyesuaian hambatan samping, dan faktor penyesuaian ukuran kota. Hasilperhitungan kapasitas jalan menunjukkan bahwa kapasitas aktual jalan tahun 2009 untuk hari kerja Senin sore adalah 5204 smp/jam (Barat-Timur) dan 4433 smp/jam (TimurBarat). Sedangkan untuk hari libur Sabtu siang, kapasitas aktual jalan untuk arah BaratTimur sebesar 5337 smp/jam dan arah TimurBarat sebesar 4547 smp/jam. Perbandingan antara total arus dengan kapasitas jalan menghasilkan derajat kejenuhan. Nilai perbandingan tersbut juga yang akan menjadi penentu tingkat pelayanan jalan. Tingkat pelayanan jalan pada jam puncak hari kerja mencapai LoS D dan LoS C. Kecepatan aktual kendaraan ringan yang dihasilkan berada dibawah angka kecepatan arus bebas aktual dan menyebabkan waktu tempuh yang cukup lama. Melalui analisis kinerja ruas jalan tahun 2014 maka dapat diketahui bahwa kinerja jaringan jalan tahun 2014 mengalami penurunan yang cukup signifikan bila dibandingkan dengan kinerja pada tahun 2009 terutama dari derajat kejenuhan jalan yang melebihi angka 1. Pada tingkat pelayanan jalan, pada hari Senin sore mencapai tingkat pelayanan F dan E yang berarti tingkat pelayanannya buruk. Untuk mengatasi buruknya kinerja ruas jalan pada tahun 2014, maka diajukan alternatif penanganan untuk meningkatkan kinerja ruas jalan. Adapun terdapat 3 alternatif yang coba diberikan.tiga buah alternatif

7 tersebut kemudian dianalisis dan dipilih alternatif mana yang menghasilkan peningkatan kinerja jaringan jalan paling signifikan. Analisis yang dilakukan memberikan hasil bahwa alternatif ketiga merupakan alternatif yang dapat meningkatkan kinerja ruas jalan dalam jumlah yang cukup besar. Melalui alternatif ketiga, tingkat pelayanan jalan tahun 2014 yang awalnya dianalisis memiliki tingkat pelayanan F (arah Barat-Timur) dan E (arah Timur-Barat) pada hari Senin sore, serta tingkat pelayanan C (arah Barat-Timur) dan D (arah Timur-Barat) untuk hari Sabtu siang mengalami peningkatan. Pada hari Senin sore meningkat menjadi tingkat pelayanan C (arah Barat-Timur), dan C (arah Timur-Barat), serta tingkat pelayanan B dan B untuk kedua arah pada hari Sabtu siang.hal tersebut didukung dengan adanya perubahan angka kecepatan aktual serta waktu tempuh pada tahun 2014 dengan penanganan menggunakan alternatif ketiga. Angka kecepatan aktual kendaraan serta waktu tempuh tahun 2014 pada arah Barat-Timur hari kerja sebelumnya tidak dapat didefinisikan karena arus lalu lintas macet (derajat kejenuhan > 1).Setelah adanya penanganan maka kecepatan aktual dan waktu tempuh pada arah Barat-Timur hari kerja menjadi terdefinisikan dan menjadi lebih baik dibandingkan tanpa alternatif dan dibandingkan alternatif lainnya. 4. Analisis Tingkat Pelayanan Ruas Jalan Jogja Wates Akibat Pembangunan Jogja Inland Port (JIP) Adiwijaya (2010) melakukan Penelitian yang diperoleh dari ruas jalan Raya Wates Km 14,1yang dilaksanakan pada senin 13 juli 2009, maka dapat di simpulkan dari hasil analisis adalah sebagai berikut : 1. Kapasitas maksimal ruas jalan Raya Wates Km 14,1 adalah 5754,84 smp/jam. 2. Besarnya kecepatan tertinggi kendaraaan pada ruas jalan Raya Wates Km 14,1 adalah 117,65 km/jam antara jam 08.15 08.30 WIB pada hari sabtu dan 103,45 km/jam antara jam 10.30 10.45 WIB Pada hari senin.

8 3. Besarnya kecepatan rata-rata maksimum (total 2 arah) pada ruas jalan Raya Wates KM 14,1 untuk hari sabtu 11 juli 2009 kecepatann terbesar adalah 52,33km/jam dan kecepatan rata-rata sebesar 51,13 km/jam, sedangkan untuk hari senin 13 juli 2009 kecepatan maksimum 54,08 km/jam dengan kecepatan rata-rata 53,4 km/jam. 4. Besarnya volume maksimum (total 2 arah) adalah 2016,8 smp/jam pada hari sabtu dengan volume rata-rata 1867,11 smp/jam, sedangkan pada hari senin adalah 2233 smp/jam dengan volume rata-rata 36,34 smp/jam. 5. Besarnya kepadatan maksimum (total 2 arah) adalah 41,73 smp/km pada hari Sabtu dengan kepadaan rata-rata 36,56 smp/km, sedangkan pada hari Senin adalah 42,66 smp/km dengan kepadatan rata-rata 35,34 smp/km. 6. Nilai derajat kejenuhan tertinggi sebesar 0,35 pada hari sabtu dan 0,39 pada hari senin dengan tingkat pelayanan B. 7. Dari analisis Level of Service dengan volume dibagi kapasitas pada hari sabtu dan senin didapat tingkat pelayanan B, dengan demikian kapasitas jalan masih mampu menampung volume lalu lintas yang melalui ruas jalan tersebut dan dalam kondisi masih setabil. 8. Hubungan volume lalu lintas pada jam sibuk terhadap tingkat pelayanan dihari Sabtu dan Senin pada ruas Jalan Raya Wates Km 14,1 didapat tingkat pelayanan B, hal ini mengindikasikan tingkat pelayanan ruas jalan masih cukup baik pada volume jam sibuk. 9. Terjadi kenaikan derajat kejenuhan pada hari Sabtu sebesar 0,01 dari 0,32 menjadi 0,33 meski kecil sekali kenaikan namun akan berpengaruh terhadap bertambahnya kepadatan lalu lintas sehingga dapat mempengaruh kelancaran arus lalu lintas. Secara keseluruhan nilai tingkat pelayanan tidak berubah tetap B, artinya besarnya bangkitan perjalanan tidak mempengaruhi penurunan tingkat pelayanan ruas Jalan Raya Wates Km 14,1.