PENERAPAN TEKNIK MENGAJUKAN PERTANYAAN MENGGUNAKAN PERTANYAAN YANG DITEMPELKAN DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA SISWA KELAS XI IPA SMA ADABIAH 2 PADANG Oleh Para Della Shandy *), Ainil Mardiyah **) *) Mahasiswa Program Studi Pendidikan Matematika STKIP PGRI Sumatera Barat **) Dosen Program Studi Pendidikan Matematika STKIP PGRI Sumatera Barat ABSTRACT The objective of this research talks about student s low understanding concept and participate on giving question. The purpose is in onder to know wheter the student s understanding concept which applies asking question technique by using question adhered it would be better than if student using conventional learning model. The type of this research is experiment research with random to the subject. The population in this research all of students in the second grade of SMA Adabiah 2 Padang 2015/2016 academic year with the sampling technique was randomly. The instrument of this research was final test with data analysis techniques by using t test. The statistic result of t test getting t count =3,1 and t table = 1,67. It can be concluded that students understanding of mathematical concept which applies asking question technique by using question adhered it would be better than if student using conventional learning model at the second grade of SMA Adabiah 2 Padang and thus student s participate on giving questions would increase better gradually. keywords : Asking question technique by using question adhered, Understanding on Mathematics Concept PENDAHULUAN Matematika melatih kemampuan siswa dalam berpikir secara logis, kritis, dan sistematis. Pembelajaran matematika juga melatih kemampuan siswa dalam mengembangkan aktivitas kreatif yang melibatkan imajinasi dengan mengembangkan pemikiran divergen, orisinil, rasa ingin tahu, membuat prediksi dan dugaan, serta mencoba-coba. Proses pembelajaran yang baik memerlukan proses interaksi dengan semua komponen yang terlibat dalam pembelajaran di kelas, baik antar guru dengan siswa maupun antara siswa dengan siswa. Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan di SMA Adabiah 2 Padang
pada tanggal 27 Januari sampai 02 Februari 2015 didapatkan informasi bahwa pada saat proses pembelajaran berlangsung, ditemukan bahwa pembelajaran matematika masih terpusat kepada guru. Siswa juga jarang bertanya saat guru menjelaskan materi pembelajaran sehingga saat guru memberikan latihan banyak siswa yang tidak bisa mengerjakan dan sebagian besar siswa hanya menyalin jawaban dari temannya. Disamping itu, siswa ditemukan mengalami kesulitan dalam menyelesaikan soal yang berbeda dengan contoh soal yang diberikan dan siswa cenderung menghafal rumus-rumus yang dipelajari dari pada memahami konsep-konsep matematika yang diajarkan. Pembelajaran yang bisa meningkatkan pemahaman konsep matematika perlu diterapkan untuk mengatasi masalah tersebut. Salah satunya dengan memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya dan membantu siswa untuk memunculkan pertanyaan dalam proses pembelajaran. Kemampuan bertanya menunjukkan pikiran yang selalu ingin tahu dan merupakan tanda siswa yang baik dalam belajar (Meier, 2005:202). Mengajak siswa untuk aktif dalam bertanya akan membantu siswa dalam memahami materi yang diberikan. Pembelajaran yang menerapkan ditempelkan akan meningkatkan pemahaman siswa karena setiap siswa akan menuliskan pertanyaan yang tidak dipahami pada kertas tempel dan ditempelkan pada papan tempel, lalu Siswa memperhatikan pertanyaan-pertanyaan pada papan tempel tersebut dan mengambil pertanyaan yang dapat diselesaikan. Pertanyaan yang sudah diambil didiskusikan bersama kelompoknya masing-masing, dengan demikian setiap pertanyaan yang muncul akan memicu siswa untuk memberikan solusi sehingga setiap siswa bisa memahami materi dari pertanyaanpertanyaan yang diajukan. Teknik mengajukan pertanyaan ditempelkan merupakan salah satu cara yang digunakan dalam proses pembelajaran untuk membantu siswa
dalam menyampaikan pertanyaanpertanyaan, sehingga siswa tidak perlu lagi merasa takut atau malu bertanya tentang materi yang tidak mereka pahami seperti yang dikemukakan oleh Meier (2005:202). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah pemahaman konsep siswa yang menggunakan ditempelkan lebih baik dari pada siswa yang menggunakan pembelajaran konvensional. Penelitian ini relevan dengan penelitian yang telah dilakukan oleh Saswita (2012) diperoleh hasil bahwa pemahaman konsep siswa yang menerapkan pembelajaran ditempelkan lebih baik dari pada pembelajaran Konvensional. METODE PENELITIAN Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimen dengan rancangan penelitian random terhadap subjek. Penelitian ini telah dilaksanakan pada semester ganjil tanggal 13 Agustus sampai dengan 03 September 2015 tahun pelajaran 2015/2016 di SMA Adabiah 2 Padang. Populasi pada penelitian ini adalah siswa kelas XI IPA SMA Adabiah 2 Padang dan sampel yaitu kelas XI IPA 2 sebagai kelas eksperimen dan kelas XI IPA 3 sebagai kelas kontrol. Instrumen yang digunakan berupa tes berbentuk esai yang mengandung indikator pemahaman konsep dan menggunakan penskoran rubrik analitik yang berpedoman pada Iryanti (2004: 13). Sebelum diadakan tes akhir dilakukan uji coba tes di kelas XI IPA 3 SMA Adabiah 1 Padang pada tanggal 29 Agustus 2015. Hasil uji coba tes menunjukkan semua soal dipakai dengan reliabelitas 0,94. Untuk menentukan reliabilitas digunakan rumus alpha yang dinyatakan oleh Arikunto (2010: 239). Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis dengan uji-t satu pihak pada Sudjana (2005: 239). Sebelum menganalisis data hasil penelitian terlebih dahulu dilakukan uji normalitas yang merujuk pada Santoso (2010: 89) dan uji homogenitas yang merujuk pada Walpole (1993: 314).
HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil analisis data tes akhir diperoleh rata-rata, simpangan baku, nilai tertinggi dan terendah dari masing-masing kelas diperoleh data seperti Tabel 1. Tabel 1. Nilai Pemahaman Konsep Matematika Siswa Kelas Sampel Berdasarkan Tabel 1 dapat dilihat bahwa rata-rata pemahaman konsep matematika siswa kelas eksperimen lebih tinggi dari rata-rata pemahaman konsep matematika siswa kelas kontrol. Berdasarkan hasil Pengujian hipotesis dilakukan dengan uji-t satu pihak, diperoleh bahwa dan Kelas Sampel x S X maks X min Eksperimen 60,16 24,74 96 29 Kontrol 41,74 23,44 83 8 dengan t hitung > t tabel maka H 0 ditolak, dengan demikian hipotesis diterima yaitu pemahaman konsep siswa yang menerapkan ditempelkan lebih baik dari pada pemahaman konsep siswa yang menggunakan model pembelajaran konvensional. Berdasarkan hasil pengamatan peneliti terhadap pemahaman konsep matematika siswa, terlihat bahwa pemahaman konsep siswa selama menerapkan ditempelkan mengalami peningkatan. Hal ini diketahui berdasarkan pertanyaan dan jawaban yang diajukan siswa selama proses pembelajaran berlangsung. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, siswa pada kelas eksperimen dengan menerapkan ditempelkan ditemukan berani dalam bertanya dan mengeluarkan pendapat. Siswa berkemampuan tinggi mampu bekerja sama dan saling berbagi pengetahuan dengan siswa berkemampuan rendah, hal ini akan membantu siswa dalam meningkatkan Pemahaman konsep matematis serta partisipasi siswa dan kelompok dalam mengungkapkan atau mengajukan dan menjawab pertanyaan berlangsung dengan baik. Kemampuan pemahaman konsep siswa kelas eksperimen dan kelas kontrol dapat dilihat pada soal nomor 5.a: diketahui data 4, 6, 8, 5,
6, 9, 3, 7, 10,11, tentukan nilai Q 3 dan D 5. Gambar 8. Jawaban siswa berkemampuan sedang pada kelas eksperimen Gambar 8, menunjukkan bahwa siswa mampu mengaplikasikan konsep atau algoritma kepemecahan masalah sehingga siswa bisa menyelesaikan soal no 5.a dengan benar tanpa ada kesalahan. Sedangkan pada kelas kontrol dapat dilihat pada Gambar 9: Berdasarkan uraian tersebut maka dapat ditarik kesimpulan bahwa pemahaman konsep siswa yang menerapkan teknik mengajukan pertanyaan menggunakan pertanyaan yang ditempelkan lebih baik dari pada pemahaman konsep siswa yang menggunakan pembelajaran konvensional di kelas XI IPA SMA Adabiah 2 Padang. KESIMPULAN Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan yang telah dikemukakan dapat diambil kesimpulan bahwa pemahaman konsep siswa yang menerapkan teknik mengajukan pertanyaan menggunakan pertanyaan yang ditempelkan lebih baik dari pada pemahaman konsep siswa yang menggunakan model pembelajaran konvensional di kelas XI IPA SMA Adabiah 2 Padang. Gambar 9. Jawaban siswa berkemampuan sedang kelas kontrol Berdasarkan Gambar 9, terlihat bahwa siswa hanya mencari nilai data ke-i saja, tidak menentukan nilai dari kuartil dan desil yang diminta. DAFTAR PUSTAKA Arikunto, Suharsimi.(2009). Dasardasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara Fauzi Saswita. 2012. pengaruh penerapan pembelajaran menggunakan pertanyaan yang ditempelkan terhadap
pemahaman konsep Matematis Siswa Kelas VIII SMP N 2 Lubuk Sikaping. STKIP PGRI SUMBAR Iryanti, Puji. (2004). Penilaian Unjuk Kerja.Yogyakarta: Depdiknas. Meier, D. (2005). The Accelerated Learning.Bandung: Kaifa. Sudjana. 2005. Metoda Statistik. Bandung: Tarsito. Walpole, Ronald E. (1992). Pengantar Statistik. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.