LAPORAN EKSPLORASI BAHAN GALIAN BATU ANDESIT KELOMPOK V

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG 1.2 TUJUAN 1.3 LOKASI PENELITIAN

BAB II TINJAUAN UMUM

BAB I PENDAHULUAN. Pendahuluan

BAB II TINJAUAN UMUM

BAB III GEOLOGI DAERAH PENELITIAN

Gambar 1. Lokasi kesampaian daerah penyelidikan di Daerah Obi.

BAB I PENDAHULUAN. Geologi Daerah Beruak dan Sekitarnya, Kabupaten Kutai Kartanegara, Provinsi Kalimantan Timur

Tanah dapat diartikan sebagai lapisan kulit bumi bagian luar yang merupakan hasil pelapukan dan pengendapan batuan. Di dala

BAB 3 GEOLOGI DAERAH PENELITIAN

BAB III GEOLOGI DAERAH PENELITIAN

BAB III GEOLOGI DAERAH PENELITIAN

BAB III TATANAN GEOLOGI DAERAH PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1.2 Permasalahan

BAB III TINJAUAN WILAYAH

BAB II TINJAUAN UMUM

BAB III GEOLOGI DAERAH PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. masalah yang berhubungan dengan ilmu Geologi. terhadap infrastruktur, morfologi, kesampaian daerah, dan hal hal lainnya yang

III.1 Morfologi Daerah Penelitian

BAB II TINJAUAN UMUM

Gambar 2. Lokasi Penelitian Bekas TPA Pasir Impun Secara Administratif (

BAB 3 GEOLOGI DAERAH PENELITIAN

BAB II TINJAUAN UMUM

Geologi dan Endapan Batubara Daerah Pasuang-Lunai dan Sekitarnya Kabupaten Tabalong, Provinsi Kalimantan Selatan BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. Secara umum kondisi geologi menyimpan potensi kebencanaan yang dapat

Geologi Daerah Perbukitan Rumu, Buton Selatan 19 Tugas Akhir A - Yashinto Sindhu P /

BAB III GEOLOGI DAERAH PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Geologi dan Studi Longsoran Desa Sirnajaya dan Sekitarnya, Kecamatan Gununghalu, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat

Gambar 3.13 Singkapan dari Satuan Lava Andesit Gunung Pagerkandang (lokasi dlk-13, foto menghadap ke arah barat )

BAB III GEOLOGI DAERAH PENELITIAN

BAB II TATANAN GEOLOGI

BAB II TINJAUAN UMUM

PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Batuan beku Batuan sediment Batuan metamorf

TPL 106 GEOLOGI PEMUKIMAN

BAB II KONDISI WILAYAH STUDI

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1.2 Maksud dan Tujuan

BAB II TINJAUAN UMUM

BAB II TINJAUAN UMUM

PEMETAAN GEOLOGI METODE LINTASAN SUNGAI. Norma Adriany Mahasiswa Magister teknik Geologi UPN Veteran Yogyakarta

BAB I PENDAHULUAN. curam, hanya beberapa tempat yang berupa dataran. Secara umum daerah Pacitan

BAB II TINJAUAN UMUM

BAB I PENDAHULUAN PENDAHULUAN 1

BAB III GEOLOGI DAERAH PENELITIAN

BAB II TINJAUAN UMUM

BAB II TINJAUAN UMUM

BAB III GEOLOGI DAERAH PENELITIAN

IV. KONDISI UMUM 4.1 Kondisi Fisik Wilayah Administrasi

KONSEP PEDOMAN TEKNIS TATA CARA PELAPORAN BAHAN GALIAN LAIN DAN MINERAL IKUTAN. Oleh : Tim Penyusun

BAB III GEOLOGI DAERAH PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

KARAKTERISTIK WILAYAH STUDI. A. Kondisi Fisiografi

PENYEBARAN CEBAKAN TIMAH SEKUNDER DI DAERAH KECAMATAN AIRGEGAS KABUPATEN BANGKA SELATAN PROPINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG

BAB I PENDAHULUAN I.1.

RESUME HASIL KEGIATAN PEMETAAN GEOLOGI TEKNIK PULAU LOMBOK SEKALA 1:

BAB I PENDAHULUAN. Batugamping Bukit Karang Putih merupakan bahan baku semen PT Semen

Gambar 2.8. Model tiga dimensi (3D) stratigrafi daerah penelitian (pandangan menghadap arah barat laut).

Subsatuan Punggungan Homoklin

Longsoran translasi adalah ber-geraknya massa tanah dan batuan pada bidang gelincir berbentuk rata atau menggelombang landai.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. yang diperoleh dapat bermanfaat. Metode penelitian dilakukan guna menunjang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang 1.2. Maksud dan Tujuan

BAB II TINJAUAN UMUM

BAB I PENDAHULUAN 1. 1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Air merupakan kebutuhan vital setiap makhluk hidup. Dalam kehidupan

BAB II DESKRIPSI DAERAH STUDI

PEDOSFER BAHAN AJAR GEOGRAFI KELAS X SEMESTER GENAP

BAB III GEOLOGI DAERAH PENELITIAN

BAB III GEOLOGI DAERAH PENELITIAN

GEOLOGI DAERAH PENELITIAN

BAB III GEOLOGI DAERAH PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. 1. Menerapkan ilmu geologi yang telah diberikan di perkuliahan.

EKSPLORASI TIMAH DAN REE DI PULAU JEMAJA, KECAMATAN JEMAJA KABUPATEN ANAMBAS, PROVINSI KEPULAUAN RIAU

BAB II TINJAUAN UMUM

BAB II TINJAUAN UMUM

Metamorfisme dan Lingkungan Pengendapan

geografi Kelas X PEDOSFER II KTSP & K-13 Super "Solusi Quipper" F. JENIS TANAH DI INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. butiran batuan atau rekahan batuan yang dibutuhkan manusia sebagai sumber air

Integrasi SIG dan citra ASTER BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

POTENSI BAHAN GALIAN PASIR KUARSA DI KECAMATAN LABUHAN MARINGGAI, KABUPATEN LAMPUNG TIMUR, PROVINSI LAMPUNG

INVENTARISASI MINERAL LOGAM DI KABUPATEN BOVEN DIGOEL PROVINSI PAPUA Reza Mochammad Faisal Kelompok Penyelidikan Mineral Logam SARI

BAB III GEOLOGI DAERAH PENELITIAN

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Maksud dan Tujuan 1.2 Lokasi Penelitian

BAB III GEOLOGI DAERAH PENELITIAN

MENGENAL JENIS BATUAN DI TAMAN NASIONAL ALAS PURWO

INVENTARISASI DAN EVALUASI MINERAL NON LOGAM DI KABUPATEN OGAN KOMERING ILIR, PROVINSI SUMATERA SELATAN DAN KABUPATEN TULANG BAWANG, PROVINSI LAMPUNG

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB III TINJAUAN WILAYAH KABUPATEN SLEMAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB VI NIKEL LATERIT DI DAERAH PENELITIAN

BAB IV GEOMORFOLOGI DAN TATA GUNA LAHAN

BAB III GEOLOGI DAERAH PENELITIAN

PEDOMAN PRAKTIKUM GEOLOGI UNTUK PENGAMATAN BATUAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 1. Letak, Batas, dan Luas Daerah Penelitian. Sungai Oyo. Dalam satuan koordinat Universal Transverse Mercator

REKAMAN DATA LAPANGAN

TANAH / PEDOSFER. OLEH : SOFIA ZAHRO, S.Pd

KEADAAN UMUM LOKASI PENELITIAN

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. Kecamatan Susukan merupakan salah satu Kecamatan yang berada di

Transkripsi:

LAPORAN EKSPLORASI BAHAN GALIAN BATU ANDESIT KELOMPOK V BLOK GUNUNG KELIR/SONYO, DESA JATIMULYO, KECAMATAN GIRIMULYO, KABUPATEN KULON PROGO, DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA OLEH : APRIANI SAREMPA 710011106 PROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGAN SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI NASIONAL YOGYAKARTA 2013

KATA PENGANTAR Kegiatan Eksplorasi di Blok Gunung Kelir/Sonyo, Desa Jatimulyo, Kecamatan Girimulyo, Kabupaten Kulonprogo, Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta yang di laksanakan pada tanggal 11 Juni 2013 dalam rangka menyelesaikan Tugas Kuliah salah satu Program Studi Teknik Pertambangan STTNAS Tahun ajaran 2012/2013. Laporan ini berisikan hasil kegiatan eksplorasi antara lain studi laporan terdahulu, penyelidikan geologi, pemetaan topografi, perhitungan sumber daya bahan galian, pengambilan dan analisa contoh. Dengan selesainya kegiatan lapangan dan tersusunnya laporan ini di ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu, dengan harapan semoga laporan ini bermanfaat demi perkembangan daerah dan masyarakat. Yogyakarta, 12 Juni 2013 Penulis i

DAFTAR ISI Halaman KATA PENGANTAR...i DAFTAR ISI....ii DAFTAR FOTO...iv BAB I PENDAHULUAN.....1 A. Latar Belakang.....1 B. Maksud dan tujuan..1 C. Lokasi dan Kesampaian Daerah..1 D. Tim dan Waktu Pelaksanaan...2 BAB II KEADAAN UMUM...4 A. Keadaan Lingkungan..4 B. Letak Geografis...4 C. Iklim....4 D. Flora dan Fauna...4 E. Morfologi...5 F. Stratigrafi...6 G. Peralatan...6 BAB III KEGIATAN EKSPLORASI...8 A. Persiapan..8 B. Pemetaan Geoligi.....8 C. Pengolahan data...9 D. Pengolahan Contoh..9 E. Pembuatan Peta..10 ii

BAB IV HASIL PENYELIDIKAN DAN PEMBAHASAN.11 A. Bentuk dan Penyebaran Batu Andesit...11 B. Sifat dan Kualitas Endapan Andesit.12 C. Cadangan 13 BAB V KEMUNGKINAN PENGUSAHAAN...14 BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN... 15 iii

DAFTAR FOTO Halaman 1. Foto 1.1. Lokasi Blok Gunung Kelir/Sonyo...2 2. Foto 1.2. Tim Eksplorasi kelompok 5 STTNAS Yogyakarta......3 3. Foto 2.1. Peralatan yang dipergunakan selama pelaksanaan......7 4. Foto 3.1. Peta kontur kelompok 5 STTNAS Yogyakarta....9 5. Foto 3.2. Basecamp Eksplorasi Kelompok 5 STTNAS Yogyakarta...10 6. Foto 4.1. Kenampakan visual batu andesit ( Sampel 1 )........11 7. Foto 4.2. Bentuk dan penyebaran batu andesit ( Sampel 2 )....12 iv

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Ketersediaan data atau informasi mengenai Sumber Daya Mineral (bahan galian) merupakan salah satu faktor penting dalam upaya mempromosikan potensi bahan galian kepada investor. Dalam rangka otonomi daerah potensi bahan galian merupakan salah satu aset pemerintah daerah yang perlu dimanfaatkan. Untuk memanfaatkan potensi bahan galian tambang di Blok Gunung Kelir/Sonyo, Desa Jatimulyo, Kecamatan Girimulyo, Kabupaten Kulonprogo dan menarik minat investor terlebih dahulu perlu dilakukan penyelidikan pendahuluan dan kajian terhadap prospek pengembangannya dan hasilnya disusun secara singkat, padat dan sistematis dalam bentuk Profil Sumberdaya Mineral. Dengan memberdayakan potensi bahan galian tambang baik industri hulu maupun industri hilir, akan menunjang pembangunan ekonomi Kabupaten Kulonprogo yang secara tidak langsung akan berdampak pada pertumbuhan Sektor Unggulan Pembangunan Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta yaitu Sektor Pertambangan dan Sektor Usaha Kecil-Menengah dan Kerajinan. B. MAKSUD DAN TUJUAN Maksud pelaksanaan kegiatan penyusunan profil sumberdaya mineral di Kabupaten Kulon Progo ini adalah sebagai sarana penyediaan data/informasi yang akurat di bidang sumberdaya mineral melalui survai tinjau, penyelidikan pendahuluan atau eksplorasi dan disajikan dalam bentuk Profil Sumberdaya Mineral Kabupaten Kulon Progo. Tujuan kegiatan ini adalah untuk menarik minat investor dalam rangka memberdayakan potensi bahan galian dan memberdayakan masyarakat guna menunjang pembangunan ekonomi di era otonomi. C. LOKASI DAN KESAMPAIAN DAERAH Lokasi dan kesampaian daerah tiap-tiap bahan galian berbeda-beda tingkat kesulitannya tergantung dari tipe maupun cebakan bahan galian itu terbentuk. Daerah penyelidikan terletak di Laporan Tugas Eksplorasi II 1

Blok Gunung Kelir/Sonyo, Desa Jatimulyo, Kecamatan Girimulyo, Kabupaten Kulonprogo, Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. Lokasi penyelidikan dapat dicapai dengan menggunakan kendaraan roda dua melalui jalan beraspal dan jalan tanah dengan kondisi yang cukup baik dalam waktu ± 1 jam 30 menit perjalanan dari Kampus melalui jalan Godean Yogyakarta. Dilanjutkan dengan berjalan kaki melewati Singkapan andesit membentuk perbukitan yang tampak jelas terletak di Blok Gunung Kelir/Sonyo, Desa Jatimulyo, Kecamatan Girimulyo, Kabupaten Kulonprogo, Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. Foto 1.1. Lokasi Blok Gunung Kelir/Sonyo, Desa Jatimulyo, Kecamatan Girimulyo, Kabupaten Kulonprogo, Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. D. TIM DAN WAKTU PENYELIDIKAN Dalam pelaksanaan penyelidikan/eksplorasi diwilayah tersebut, telah diturunkan tim eksplorasi kelompok 5 dan waktu pelaksanaan sebagai berikut : Laporan Tugas Eksplorasi II 2

Susunan tim : Ketua tim : Puguh Setyadi 710010091 Wakil ketua : Freddy Merauje 711210056 Anggota : 1. Asep Julianto 711210104 2. Doris Aneke 710010089 3. Yosef Oktovino 710010092 4. Joel F. X Pereira 710010105 5. Juanneri 712211121 6. Harci Petrof 710010090 7. Ana Ansoriyah 710010097 8. Apriani Sarempa 710011106 9. Ana Sulistiawati 712211168 Jumlah tim : 11 orang Waktu : Hari Minggu 11 Juni 2013 Foto 1.2. Tim Eksplorasi kelompok 5 STTNAS Yogyakarta. Laporan Tugas Eksplorasi II 3

BAB II KEADAAN UMUM A. KEADAAN LINGKUNGAN Penduduk di Kabupaten Kulon Progo merupakan penduduk asli dan sebagian merupakan pendatang dari penjuru Pulau Jawa. Sebagian besar penduduk yang tinggal di desa-desa mata pencahariannya dengan berkebun cengkeh dan berladang, sedangkan yang tinggal di kota-kota bekerja sebagai pegawai negera, swasta, berdagang, dan buruh. Agama yang dianut adalah lslam, Kristen, Budha dan Hindu. Sarana pendidikan terutarna SD, SLTP cukup merata di tiap Kecamatan, sedangkan SLTA hanya terdapat di sebagian besar Ibukota Kecamatan. Sarana ibadah seperti masjid, gereja, dan sarana ibadah lainnya cukup tersedia. Hutan-hutan yang ada sebagian sudah gundul ditebangi penduduk setempat, dan sebagian lagi terutama yang ada di sepanjang bukit barisan masih cukup lebat. B. LETAK GEOGRAFIS Koordinat tugas Eksplorasi kelompok 5 terletak antara X1 110.125687 sampai X2 110.128413 dan Y1-7.781684 sampai Y2-7.778976, meliputi wilayah yang luasnya 65.449,5 km 2 dan berbatasan dengan : Sebelah Utara Sebelah Selatan Sebelah Timur Sebelah Barat : Dengan Desa Purwosari Kecamatan Girimulyo Kabupaten Kulonprogo. : Dengan Desa Hargowilis Kecamatan Girimulyo Kabupaten Kulonprogo. : Dengan Desa Sidomulyo Kecamatan Girimulyo Kabupaten Kulonprogo. : Dengan Desa Hargotirto Kecamatan Girimulyo Kabupaten Kulonprogo. Laporan Tugas Eksplorasi II 4

C. IKLIM Kabupaten Kulonprogo mempunyai iklim tropis dan basah, keadaan suhu udara di Kabupaten Kulonprogo pada tahun 2013 menunjukkan variasi antara 24 Celsius sampai dengan 34 Celcius, sedangkan rata-rata kelembaban udara sebesar 80,30. Keadaan iklim daerah setempat memiliki curah hujan yang cukup tinggi karena daerah setempat merupakan daerah pegunungan dengan ketinggian sekitar 600 meter dari permukaan laut. D. FLORA DAN FAUNA Keadaan flora dan fauna yang ada di Lokasi Blok Gunung Kelir/Sonyo, Desa Jatimulyo, Kecamatan Girimulyo, Kabupaten Kulonprogo terdapat bermacam-macam. Keadaan flora daerah penyelidikan antara lain : - Tanaman budidaya seperti ketela, kelapa, jagung, pisang, jati, pada umumnya di usahakan oleh masyarakat setempat diladang mereka. - Tanaman liar berupa jenis perdu atau belikar lain dan tanaman keras walaupun populasinya jarang. Untuk jenis fauna merupakan peliharaan seperti kambing, sapi, ayam, anjing yang umumnya masyarakat memelihara binatang tersebut merupakan sampingan yang berfungsi sebagai tabungan untuk keperluan jangka panjang. Sedangkan fauna liar antara lain ular, serangga, burung dan lain-lain. E. MORFOLOGI Berdasarkan bentuk ketinggian dan sudut lereng morfologi daerah penyelidikan dapat di bedakan menjadi 2 satuan morfologi. Yaitu satuan morfologi perbukitan terjal dan satuan morfologi dataran. a) Satuan morfologi perbukitan terjal. Merupakan satuan morfologi utama dengan penyebaran miring daerah perbukitan dengan ketinggian 600 meter dari muka laut, sudut lereng antara 30º - 80º, menempati sekitar 65% dari luas wilayah. b) Satuan morfologi dataran. Terdapat di bagian atas dan bawah wilayah penyelidikan menempati sekitar 35% dari luas wilayah, mempunyai ketinggian 350 meter dari muka air laut. Laporan Tugas Eksplorasi II 5

Pola aliran/sungai-sungai dan cabangnya yang ada di lokasi ini merupakan ujung bagian hulu, berpusat seolah-olah dari tengah daerah penyelidikan mengalir ke segala arah diluar daerah penyelidikan dengan membentuk pola aliran sub-radier dengan stadia erosi muda dewasa. F. STRATIGRAFI Stratigrafi daerah penelitian dan sekitarnya yang dibahas di sini mendasarkan pada hasil studi. Andesit termasuk jenis batuan beku kategori menengah sebagai hasil bentukan lelehan magma diorit. Nama andesit sendiri diambil berdasarkan tempat ditemukan yaitu di daerah Pegunungan Andes, Amerika Selatan. Peranan bahan galian ini penting sekali di sektor konstruksi, terutama dalam pembangunan infrastruktur, seperti jalan raya, gedung, jembatan, saluran air/irigasi dan lainnya. Dalam pemanfaatannya dapat berbentuk batu belah, split dan abu batu. Sebagai negara yang sedang membangun Indonesia membutuhkan bahan galian ini yang terus setiap tahun. a. Mula Jadi Jenis magma diorit merupakan salah satu magma terpenting dalam golongan kapur alkali sebagai sumber terbentuknya andesit. Lelehan magma tersebut merupakan kumpulan mineral silikat yang kemudian menghablur, akibat pendinginan magma pada temparatur antara 1500 2500 C andesit berkomposisi mineral felspar plagioklas jenis kalium felspar natrium plagioklas, kuarsa, felspatoid serta mineral tambahan berupa hornblenda, biotit dan piroksen. Andesit bertekstur afanitik mikro kristalin dan berwarna gelap. b. Sifat Kimia dan Fisika Komposisi kimia dalam batuan andesit terdiri dari unsur-unsur silikat, alumunium, besi, kalsium, magnesium, natrium, kalium, titanium, mangan, fosfor dan air. Prosentasi kandungan unsur-unsur tersebut sangat berbeda di beberapa tempat. Andesit berwarna abu-abu kehitaman, sedangkan warna dalam keadaan lapuk berwarna abu-abu kecoklatan. Berbutir halus sampai kasar. Laporan Tugas Eksplorasi II 6

G. PERALATAN Peralatan dan bahan yang dipergunakan selarna pelaksanaan dan penyusunan di Lokasi Blok Gunung Kelir/Sonyo, Desa Jatimulyo, Kecamatan Girimulyo, Kabupaten Kulonprogo, Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta adalah sebagai berikut : 1. Palu Geologi. 2. Global Positioning System (GPS) 3. Kompas Geologi. 4. Kamera. 5. Kantong sampel. 6. Meteran ukuran 5 meter. 7. Notes dan alat tulis. 8. Larutan HCL Foto 2.1. Peralatan yang dipergunakan selama pelaksanaan. Laporan Tugas Eksplorasi II 7

BAB III KEGIATAN EKSPLORASI A. PERSIAPAN Sebelum melakukan penyelidikan lapangan, terlebih dahulu dilakukan persiapan-persiapan, seperti berikut : a. Menyiapkan peta geologi regional skala 1 : 60.000. b. Menyiapkan peta topografi skala 1 : 1700 yang sesuai dengan kegiatan yang akan dilakukan. c. Mempelajari materi Eksplorasi terlebih dahulu dimana ini sangat berguna pada saat penulisan laporan. d. Mempelajari literatur yang relevan dengan kegiatan yang akan dilakukan. Data yang akan di hasilkan berupa kondisi umum permukaan baik berupa kondisi topografi, singkapam batuan, struktur, variasi andesit, kemungkinan potensi lain, kondisi umum tanamtumbuh kemungkinan dari obyek-obyek lain yang di perlukan dalam tahap pengembangan. B. PEMETAAN GEOLOGI Pemetaan geologi dilakukan dengan cara menelusuri singkapan-singkapan yang ada di daerah telitian. Singkapan batuan biasanya berada di tebing-tebing dan bekas galian penduduk. Setiap menemukan singkapan bahan galian, dideskripsi kemudian diplot di peta dengan batuan alat GPS, serta diambil sampel batuannya untuk kemudian dianalisa di laboratorium. Pemetaan geologi sangat penting dilakukan pada setiap penyelidikan bahan galian karena dari data primer ini kita dapat mengetahui luas penyebaran bahan galian dan formasi batuannya juga kualitasnya secara megaskopis. Laporan Tugas Eksplorasi II 8

Foto 3.1. Peta kontur kelompok 5 STTNAS Yogyakarta. C. PENGOLAHAN DATA Setelah selesai penyelidikan lapangan kemudian dibuat laporan dalam bentuk tulisan yang diketik dengan komputer dimana bahan laporan diambil dari data primer atau data lapangan serta literatur yang relevan dengan penyelidikan yang dilakukan. Pengolahan data dilakukan secara statistik dan penyajian data dibuat dalam bentuk tulisan, gambar dan foto. D. PENGOLAHAN CONTOH Contoh bahan galian diambil dari singkapan bahan galian dengan menggunakan palu geologi kemudian dimasukkan dalam kantong sampel dan ditutup rapat lalu disimpan di basecamp pada tempat yang kering. Setelah selesai penyelidikan lapangan sampel bahan galian dibawa ke kampus dan dianalisakan dilaboratorium sebagian lagi disimpan untuk data. Laporan Tugas Eksplorasi II 9

Foto 3.2. Basecamp Eksplorasi Kelompok 5 STTNAS Yogyakarta. E. PEMBUATAN PETA Dari hasil komplikasi data maupun temuan bahan galian baru di lapangan, dapat dikelompokkan bahan galian bukit dan dari data ini dapat dibuat peta sebaran bahan galian. Data yang dldapatkan dapat berupa nama-narna daerah/desa maupun data GPS dimana bahan galian itu terdapat. Peta dibuat dengan format yang baku dan biasa dipakai dalarn suatu laporan-laporan ilmiah pada umumnya. Laporan Tugas Eksplorasi II 10

BAB IV HASIL PENYELIDIKAN DAN PEMBAHASAN A. BENTUK DAN PENYEBARAN BATU ANDESIT Bahan galian batu andesit yang terdapat di daerah penyelidikan dengan luas area 65449,5 m² di perkirakan berumur miosen merupakan batu andesit massif berwarna hitam kotor hingga hitam kehijauan. Dari data penyelidikan yang telah di lakukan menunjukkan endapan batu andesit di daerah penyelidikan menyeluruh dalam wilayah KP kelompok 5 dengan ketebalan singkapan rata-rata batu andesit yang telah di ketahui dari hasil penyelidikan adalah 210 cm dan di perkirakan ketebalan masih menerus kearah dalam sudut N 272 E/35. Kondisi batu andesit di permukaan pada bagian atas masih terdapat lapisan batu andesit yang berwarna hitam kecoklatan kotor dan sampai saat ini belum dimanfaatkan. Pada kedalaman tertentu terdapat lapisan batu andesit kalkarinit dan batu andesit kristalin yang umumnya berwarna hitam kecoklatan berbutir halus secara megaskopis. Foto 4.1. Kenampakan visual batu andesit ( Sampel 1 ) Laporan Tugas Eksplorasi II 11

Kenampakan visual dan hasil analisa kimia menunjukkan sangat sedikit kotoran baik kimiawi maupun klastik. Beberapa rekahan di dalam batu andesit terisi oleh lempung dan ini merupakan jenis pengotoran yang umum. Baik dipermukaan maupun di bagian dalam terdapat retakan tetapi tidak ditemukan alterasi kimia. Singkapan umumnya lapuk berwarna hitam kecoklatan. Foto 4.2. Bentuk dan penyebaran batu andesit ( Sampel 2 ) B. SIFAT DAN KUALITAS ENDAPAN BATU ANDESIT Sifat endapan batu andesit didaerah penyelidikan sangat sedikit pengotor (impuritis) senyawa kimia, rongga dan rekahan yang ada di isi oleh lempung. Kualitas endapan batu andesit hasil analisa contoh yang di lakukan oleh tim eksplorasi kelompok 5 menunjukkan bahwa kualitas endapan batu andesit di daerah ini termasuk jenis batu andesit yang baik. Peranan bahan galian ini penting sekali di sektor konstruksi terutama dalam pembangunan infrastruktur seperti jalan raya, gedung, jembatan, saluran air/irigasi dan lainnya. Dalam pemanfaatannya dapat berbentuk batu belah, split dan abu batu. Sebagai negara yang sedang membangun Indonesia membutuhkan bahan galian ini yang terus setiap tahun. Laporan Tugas Eksplorasi II 12

C. CADANGAN Metode kontur dipakai pada endapan bijih dimana ketebalan dan kadar mengecil dari tengah ke tepi endapan. Volume dapat dihitung dengan cara menghitung luas daerah yang terdapat di dalam batas kontur, kemudian mempergunakan prosedur-prosedur yang umum di kenal. Cadangan endapan batu andesit dihitung dengan menggunakan metode elevasi conturing pada software surpac. Perhitungan cadangan yang terdapat di daerah penyelidikan dilakukan dengan cara metoda elevasi conturing menggunakan software Surpac yang sangat cocok untuk batuan yang penyebarannya homogen serta ketebalannya relatif merata. Volume cadangan dihitung dari elevasi tertinggi sampai pada elevasi pada jalan masyarakat adalah ketebalan pada titik-titik eksplorasi di sekelilingnya. Dengan menjumlahkan volume keseluruhan pada wilayah yang ada di daerah penyelidikan tersebut, maka jumlah cadangan dapat diketahui. Perhitungan ketebalan batuan dengan keseluruhan : Ca - Cb = Tb Keterangan : Ca : Contur Atas. Cb Tb : Contur Bawah. : Tebal batuan. Laporan Tugas Eksplorasi II 13

BAB V KEMUNGKINAN PENGUSAHAAN Mengingat beberapa faktor antara lain lokasi penyebaran dimana endapan batu andesit di daerah ini pada umumnya terdapat dipermukaan dan tertutup oleh lapisan tanah penutup yang tidak tebal dengan jenis lapisan penutupnya relaif lunak bentuk endapannya yang merata dan berbentuk bukit-bukit. Sifat endapannya yang agak keras sampai agak lunak dan ada retakan di bagian atasnya serta mengingat nilai endapan batu abdesit yang cukup potensial maka sisitem penambangannya yang cocok adalah dengan cara tambang terbuka (quarry mine). Adapun tahapan-tahapan dalam pelaksanaan dalam penambangan adalah sebagai berikut : a) Pemberaian tanah penutup. Pada beberapa tempat sebelum menggali batu andesit perlu di lakukan pengupasan lapisan penutupnya, memisahkan batu andesit (yang sampai saat ini belum dimanfaatkan) ditempat yang relatif lebih rendah dan aman agar suatu saat bila hendak dimanfaatkan memudahkan penambangannya. b) penggalian atau pengambilan endapan disarankan mulai dari endapan yang lebih tinggi pelaksanaan penggalian dibuat sedemikian rupa sehingga bekas galian dapat dipakai sebagai sarana jalan angkut hasil tambang. Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam pelaksanaan penggalian antara lain : 1. Dalam pembuatan teras-teras (bench) undak-undak galian harus diperhatikan masalah kemiringan lereng serta lebar teras (bench) agar pelaksanaan penggalian dapat berjalan lancer dan aman bagi pekerja. 2. Sistim pengeringan harus diatur dengan baik agar tidak terjadi kubangan-kubangan, sehingga seluruh endapan yang akan ditambang dapat diambil secara maksimal. Laporan Tugas Eksplorasi II 14

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN A. KESIMPULAN Dari hasil penyelidikan yang telah dilakukan oleh kelompok kami ( kelompok 5 ) Jurusan Teknik Pertambangan STTNAS dapat disimpulkan bahwa : 1. Deposit batu Andesit di Blok Gunung Kelir/Sonyo, Desa Jatimulyo, Kecamatan Girimulyo, Kabupaten Kulonprogo, Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. Untuk menuju lokasi deposit dapat dicapai dengan menggunakan kendaraan roda dua melalui jalan beraspal dan jalan tanah dengan kondisi yang cukup baik. Di wilayah tersebut terdapat endapan batu Andesit dengan Luas Area 65.449,5 M², Volume 9.359.279 M³ dan Tebal 143 M. 1. Berdasarkan sifat dan bentuknya endapan tersebut dapat ditambang secara Quary Mine dengan sistem bench cut ( tambang terbuka dengan sistem undak-undak ) 2. Mengingat hal-hal tersebut di atas secara teknis endapan batu Andesit di wilayah ini mempunyai prospek yang baik. 3. Suatu nilai kualitas dan kuantitas, serta kesampaian daerah suatu bahan galian merupakan beberapa point penting yang akan dipertimbangkan investor untuk rnenanamkan modalnya ataupun mengusahakan bahan galian. B. SARAN 1. Untuk mendapatkan data dan informasi yang akurat dari suatu bahan galian, penelitian lanjutan sangatlah penting untuk dilakukan minimal sampai pada tahap penyelidikan pendahuluan sehingga dapat diketahui jumlah sumberdaya. 2. Selain penyelidikan lanjutan suatu bahan galian yang pernah di survai tinjau, penyelidikan untuk menemukan bahan galian baru sebaiknya dilakukan pula sehingga Kabupaten Kulonprogo akan mempunyai data yang lengkap dan sangat berguna untuk memberdayakan potensi bahan galian yang ada. Laporan Tugas Eksplorasi II 15