PENGEMBANGAN LEMBAR KEGIATAN SISWA (LKS) BERBASIS PENEMUAN TERBIMBING PADA MATERI PERBANDINGAN UNTUK SISWA KELAS VII SMP NEGERI 12 PADANG Oleh Cahya Suminar Ramadhani*, Rina Febriana**, Melisa** *) Mahasiswa Program Studi Pendidikan Matematika STKIP PGRI SUMBAR. **) Staf Pengajar Program Studi Pendidikan Matematika STKIP PGRI SUMBAR. ABSTRACT Background of the research was that the teaching material used in SMPN 12 Padang had not facilitated the student to find out the concept. The research was a developmental research aimed at producing a valid, practical, and effective Guided Discovery based Student s Worksheet on proportion material at VII class SMPN 12 Padang. The developmental procedures used were 4-D development consisting four stages i.e. define, design, develop, and disseminate. It only implemented 3 stages such as define, design and develop. Define stage consisted of teacher and student s syllabus, syllabus analysis, textbook analysis characteristics analysis, literature analysis. Design stage was student s worksheet designing. Was developing the student worksheet and conducting the validity, practicality and effectiveness test. Based on the analysis, it is found that the developed student s worksheet is in the very valid criteria with the average score 81,39%. Result of the teacher s practicality questionnaire analysis is 88,54% in the category of very practical and result of the student s practicality questionnaire analysis is 82,71% in the category of very practical. Result of the student s learning outcome at VII.2 class SMPN 12 Padang is effective where the average percentage of minimum completeness criteria reaches 80 is 83,33%. It can be concluded that Guided Discovery based Student s Worksheet on proportion material at VII class SMPN 12 Padang is valid, practical, and effective. Keywords : Development, LKS, Guided Discovery PENDAHULUAN Matematika merupakan cabang ilmu yang memegang peranan penting dalam kehidupan manusia. Menurut Kline dalam Suherman (2003: 17) bahwa Matematika itu bukanlah pengetahuan menyendiri yang dapat sempurna karena dirinya sendiri, tetapi adanya matematika itu terutama untuk membantu manusia dalam memahami dan membantu permasalahan sosial, ekonomi, dan alam. Matematika juga dapat dikatakan sebagai landasan bagi 1
perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi karena matematika dapat mengembangkan kemampuan berfikir logis dan sistematis. Berdasarkan observasi yang dilakukan pada tanggal 28 Januari 2016 sampai 1 Februari 2016 di kelas VII SMPN 12 Padang pada proses pembelajaran matematika guru dan siswa sudah menggunakan bahan ajar berupa buku teks. Buku teks yang digunakan belum mampu dipahami siswa dengan baik. Pada buku teks tersebut berisikan uraian materi, contoh soal yang berisikan masalah-masalah dan penyelesaian serta latihan. Namun dalam buku tersebut masalah yang dipaparkan sudah tertera langsung penyelesaiannya tanpa adanya memberikan kesempatan terlebih dahulu kepada siswa untuk menemukan sendiri konsep dan menyelesaikan masalah-masalah yang ada pada buku tersebut. Berdasarkan permasalahan di atas maka perlu dilakukan upaya untuk membantu siswa dalam memahami materi Perbandingan. Salah satu upaya yang dapat dilakukan adalah dengan mengembangkan LKS. LKS menurut Hamdani (2011: 74) merupakan lembaran kertas yang berupa informasi maupun soal-soal. LKS yang akan disusun adalah berbasis penemuan terbimbing. Penemuan terbimbing merupakan salah satu sebagai dari pembelajaran penemuan yang banyak melibatkan siswa dalam kegiatan belajar mengajar, namun dalam proses penemuan siswa mendapat bimbingan dari guru, agar mereka lebih terarah. Adapun langkah-langkah pembelajaran dengan penemuan terbimbing menurut Markaban (2006 : 17) adalah 1) Merumuskan masalah yang akan diberikan kepada siswa, perumusan harus jelas. 2) Dari data yang diberikan guru, siswa menyusun, mengorganisir, dan menganilisis data tersebut. 3) Siswa menyusun konjektur. 4) Konjektur yang telah dibuat siswa tersebut diperiksa oleh guru 5) Verbalisasi konjektur sebaiknya diserahkan juga kepada siswa untuk menyusunnya. 6) Guru menyediakan soal latihan. Oleh karena itu dilakukan penelitian dengan judul 2
Pengembangan Lembar Kegiatan Siswa (LKS) berbasis Penemuan Terbimbing Pada Materi Perbandingan Untuk Siswa Kelas VII SMP Negeri 12 Padang. Tujuan pengembangan ini adalah untuk menghasilkan Lembar Kegiatan Siswa (LKS) berbasis penemuan terbimbing yang valid, praktis dan efektif valid pada materi Materi Perbandingan Untuk Siswa Kelas VII SMP. Rujukan dari penelitian ini adalah Asber Ipesi (2015) yaitu berbasis Penemuan Terbimbing Pada Materi Logika Matematika Untuk Siswa Kelas X SMA BUNDA Padang. METODE PENGEMBANGAN Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian dan pengembagan (Research and Development/R&D) dengan model 4-D. Pada penelitian ini dilakukan tiga tahap yaitu, define, design dan develop. Tahap define dimulai dengan wawancara guru dan siswa, menganalisis silabus, buku teks, karakteristik siswa dan literatur. Tahap design dilakukan perancangan LKS berdasarkan hasil pada tahap define. Selanjutnya, pada tahap develop dilakukan validitas, praktikalitas dan efektivitas LKS. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah lembar validasi, angket, pedoman wawancara dan tes akhir. Lembar validasi digunakan untuk memvalidasi produk yang dilakukan oleh validator. Validator dalam penelitian ini adalah satu orang dosen Program Studi Pendidikan Matematika STKIP PGRI Sumatera Barat, satu orang guru matematika SMPN 12 Padang, dan satu orang guru bahasa SMPN 12 Padang. Angket dan pedoman wawancara digunakan untuk melakukan praktikalitas produk. Praktikalitas produk bertujuan untuk melihat keterpakaian produk yang telah disusun, dengan melakukan ujicoba produk secara terbatas pada enam siswa dan satu guru Matematika SMPN 12 Padang. Tes akhir digunakan untuk melihat hasil belajar siswa guna mengetahui efektivitas LKS. Hasil validasi dari validator terhadap seluruh aspek yang dinilai, disajikan dalam bentuk tabel. Skor dari masing-masing validator dapat 3
dihitung dengan menggunakan rumus: dengan NV = NV = Nilai akhir validasi dari masing-masing validator S = Skor yang diperoleh SM = Skor maksimum Kemudian dihitung semua aspek pada LKS. Kriteria tingkat kevalidan terlihat pada Tabel 1. Tabel 1. Kriteria Validasi Persentase (%) Kriteria 25 43 Sangat Tidak Valid 43 < 62 Tidak Valid 62 < 81 Valid 81 < 100 Sangat Valid Analisis data praktikalitas dilakukan dengan memberikan angket dan wawancara kepada enam orang siswa dan satu orang guru matematika. Data angket diperoleh dengan cara menghitung skor siswa dan guru yang menjawab masingmasing item sebagaimana terdapat dalam angket. Data uji praktikalitas LKS dianalisis dengan menghitung persentase menggunakan rumus : NA = 100% Kemudian dihitung semua aspek pada LKS. Kriteria tingkat kepraktisan terlihat pada Tabel 2. Tabel 2. Kriteria Praktikalitas Persentase (%) Kriteria 25 43 Sangat Tidak Praktis 43 < 62 Tidak Praktis 62 < 81 Praktis 81 < 100 Sangat Praktis Tes hasil belajar dianalisis dengan meggunakan perhitungan persentase siswa yang memenuhi kriteria ketuntasan minimal (KKM). Untuk pengembangan LKS ini dikatakan efektif jika dari 75% siswa mendapat nilai KKM, Harjanto (2010:285). Hasil wawancara dengan siswa dianalisis dengan menggunakan analisis kualitatif. Analisis kualitatif terdiri dari tiga alur kegiatan yang terjadi secara bersamaan yaitu reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan/verifikasi. HASIL DAN PEMBAHASAN Pengembangan LKS berbasis penemuan terbimbing dilakukan dalam tiga tahap yaitu define, design, dan develop. LKS yang telah dinyatakan valid diimplementasikan untuk dapat memperoleh data praktikalitas. Kemudian LKS diujicobakan pada kelas sesungguhnya untuk mengetahui 4
keefektifan LKS tersebut. Berikut ini dijelaskan hasil analisis validitas, praktikalitas dan efektivitas LKS berbasis penemuan terbimbing. Analisis data dari lembar validasi LKS matematika berbasis penemuan terbimbing didasarkan atas tiga indikator yaitu materi, penyajian dan bahasa dan keterbacaan. Hasil validasi dari ketiga aspek yang dinilai diperoleh rerata 81,39% dengan kategori sangat valid. Dan berikut ini tampilan unsur-unsur LKS yang telah dinyatakan valid oleh validator : a.cover LKS b.petunjuk Penggunaan LKS c. KD dan Indikator d. Informasi pendukung e. Tugas f. Penilaian Praktikalitas LKS berbasis penemuan terbimbing bertujuan untuk melihat keterpakaian LKS. Hasil analisis secara keseluruhan menunjukkan bahwa nilai akhir LKS matematika berbasis penemuan terbimbing dari guru dikategorikan sangat praktis dengan persentase 88,54%, sedangkan dari 6 siswa dikategorikan sangat praktis dengan persentase 82,71%. Hasil tes yang dianalisis diperoleh persentase siswa yang tuntas berjumlah 83,33%. Hal ini menunjukkan penggunaan LKS berbasis penemuan terbimbing efektif. 5
KESIMPULAN Berdasarkan hasil analisis data yang dilakukan dapat disimpulkan bahwa: 1. Lembar Kegiatan Siswa (LKS) berbasis penemuan terbimbing pada materi perbandingan dilihat dari segi materi, penyajian serta bahasa dan keterbacaan dinyatakan sangat valid dengan persentase 81,39%. 2. Lembar Kegiatan Siswa (LKS) berbasis penemuan terbimbing pada materi perbandingan sudah sangat praktis digunakan oleh guru dan siswa setelah diujicobakan secara terbatas ada enam orang siswa dengan persentase 88,54% dan 82,71%. 3. Efektifitas untuk melihat hasil belajar siswa diperoleh persentase 83,33%. Hal ini menunjukkan bahwa LKS berbasis penemuan terbimbing efektif bagi siswa kelas VII.2 SMPN 12 Padang. Harjanto, (2010). Perencanaan Pengajaran. Jakarta: Rineka Cipta. Ipesi, Asber.(2015).Pengembangan Lembar Siswa (LKS) Berbasis Penemuan Terbimbing Pada Materi Logika Matematikagi Kelas X SMA BUNDA. Padang: STKIP PGRI Padang. Markaban. (2006). Model Penemuan Terbimbing pada Pembelajaran Matematika. Yogyakarta:Departemen Pendidikan Nasional. Riduwan. (2012). Belajar Mudah Penelitian Untuk Guru, Karyawan Dan Penulis Pemula. Bandung: Alfabeta. DAFTAR RUJUKAN Hamdani. (2011). Strategi Belajar Mengajar. Bandung: Pustaka Setia. 6