LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKIP) DITRESKRIMSUS POLDA KEPRI TAHUN 2016 BAB I PENDAHULUAN

dokumen-dokumen yang mirip
PERJANJIAN KINERJA POLDA NTB TAHUN

BAB II PERENCANAAN KINERJA

TARGET KINERJA DAN PENDANAAN POLRES BIMA KOTA TAHUN

DIT RESKRIMSUS. Dalam melaksanakan tugas tersebut Dirreskrimsus menyelenggarakan fungsi sbb :

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) BAG OPS POLRES PARIAMAN

LAPORAN PENGUKURAN KINERJA

STANDAR OPERATION PROCEDURE (SOP) BID PROPAM POLDA BENGKULU TENTANG PENYUSUNAN LAPORAN BERKALA

PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016

LKIP Biro Rena Polda NTB PENDAHULUAN

2011, No Menetapkan : Negara Republik Indonesia Tahun 2002 Nomor 2, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4168); 2. Undang-Undang No

PERATURAN DIREKTUR RESERSE KRIMINAL KHUSUS KEPOLISIAN DAERAH NUSA TENGGARA BARAT NOMOR TAHUN 2016 TENTANG

PEMERINTAH KABUPATEN SIAK

BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA

PERATURAN DIREKTUR RESERSE KRIMINAL KHUSUS POLDA KALTIM NOMOR 03 TAHUN 2012 TENTANG STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR PEDOMAN DALAM PEMBERIAN SP2HP

INISIATIF BAGIAN PERENCANAAN TAHUN 2016 SOP BAGIAN PERENCANAAN POLRES SUMBAWA 1

Adapun yang melatarbelakangi perlunya penyusunan Penetapan Kinerja Tahun 2013

KETUA PENGADILAN AGAMA JAKARTA PUSAT

KATA PENGANTAR. Page i. Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Direktorat Jenderal Badan Peradilan Umum Mahkamah Agung RI Tahun 2014

RENCANA STRATEGIS (RENSTRA)

Penataan sistem perencanaan yang akuntabel, yaitu perencanaan yang. terukur dan dapat dipertanggungjawabkan akan mewujudkan suatu manajemen

DAFTAR PIRANTI LUNAK PADA SAT RESKRIM LOMBOK TENGAH

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR

RENSTRA PENGADILAN AGAMA JAKARTAA PUSAT

BAB I PENDAHULUAN A. KONDISI UMUM

Terlampir. Terlampir

STANDART OPERASIONAL PROSEDUR ( SOP ) BAGIAN PERENCANAAN POLRES MATARAM

INSPEKTORAT PENGAWASAN UMUM DAERAH POLDA D.I.YOGYAKARTA

P a g e 21. Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Kabupaten Lingga BAB. AKUNTABILITAS KINERJA

KATA PENGANTAR. lingkungan yang terus berubah, yakni lingkungan internal dan eksternal.

BERITA NEGARA. KEPOLISIAN. LAKIP. Penyusunan. Laporan.

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) BADAN PELAYANAN PERIZINAN TERPADU KABUPATEN BADUNG

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH PENGADILAN NEGERI DENPASAR

PERJANJIAN KINERJA TAHUNAN (PKT) PENGADILAN TINGGI MANADO TAHUN 2016

BAB II RENCANA STRATEGIS & PENETAPAN KINERJA. Kepaniteraan dan Kesekretariatan Mahkamah Syar iyah Aceh sudah

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP)

EXECUTIVE SUMMARY ( IKHTISAR EKSEKUTIF )

RL/LAKIP 2011/PTA Samarinda-2012

PEMERINTAH KOTA SALATIGA DAFTAR INFORMASI PUBLIK RINGKASAN EVALUASI KINERJA KESBANGPOL KOTA SALATIGA TAHUN 2017

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) TAHUN 2013 KECAMATAN RAMBATAN

Jl. Pengadilan No.8, Telp/Fax : (061) , P.O Box 1247 Medan 20112

KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA DAERAH NUSA TENGGARA BARAT RESORT LOMBOK BARAT STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR ( SOP ) BAGREN POLRES LOMBOK BARAT

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR PELAKSANAAN TUGAS SUB BIN POLMAS BAB I PENDAHULUAN

PENGADILAN MILITER III-17 MANADO Jln. SamRatulangi No. 16 Manado No. Telp/Fax ;

BAB I PENDAHULUAN. pemerintahan yang berdayaguna, berhasil guna, bersih dan. bertanggungjawab, telah diterbitkan Peraturan Presiden Nomor 29

BAB I PENDAHULUAN 1.1. KONDISI UMUM

SUMBER DAYA KELAUTAN DAN PERIKANAN KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PENGAWASAN SUMBER DAYA KELAUTAN DAN PERIKANAN NOMOR 56/KEP-DJPSDKP/2015 TENTANG

PENINGKATAN KINERJA MELALUI ANGGARAN BERBASIS KINERJA PADA SEKSI ANGGARAN DINAS PENDAPATAN DAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH KABUPATEN BINTAN

BAB I PENDAHULUAN. dipertanggungjawabkan akan mewujudkan suatu manajemen peradilan yang baik.

RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) TAHUN

BAB I PENDAHULUAN. dipertanggungjawabkan akan mewujudkan suatu manajemen peradilan yang baik.

PEMERINTAH KABUPATEN SAMBAS PENYIDIK PEGAWAI NEGERI SIPIL DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN SAMBAS

KECAMATAN UJUNGBERUNG KOTA BANDUNG KATA PENGANTAR

Rencana Kerja Tahunan (RKT) INSPEKTORAT KABUPATEN MALANG

PENGADILAN NEGERI SLAWI RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) TAHUN JL. A. YANI NO. 99 PROCOT, SLAWI

PENGADILAN NEGERI GIANYAR TAHUN

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR PELAKSANAAN TUGAS SUBDIT KERMA TAHUN 2017

KATA PENGANTAR. Kepala Badan Pengawasan, Dr. H.M. SYARIFUDDIN, SH., MH.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

RENCANA STRATEGIS (RENSTRA)

BAB I PENDAHULUAN. salah satu cita cita yang ingin dicapai oleh instansi pemerintah maupun bagi

Perubahan Anggaran berdasarkan sumber Pendapatan. dan Jenis Belanja

KATA PENGANTAR. Ponorogo, 26 Januari 2013 KETUA PENGADILAN NEGERI PONOROGO M U S L I M, SH. NIP

Administrasi, Organisasi, Perencanaan dan Keuangan. Pengadilan Agama Brebes, merupakan lingkungan Peradilan Agama di bawah Mahkamah Agung Republik

Revisi ke 06 Tanggal : 14 Oktober 2016

Pada hakekatnya reformasi birokrasi pemerintah merupakan proses

KATA PENGANTAR. Bandung, Januari 2015 KEPALA BADAN PENANAMAN MODAL DAN PERIJINAN TERPADU PROVINSI JAWA BARAT

BAB I PENDAHULUAN. a. Kondisi umum Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah.

KEPOLISIAN DAERAH NUSA TENGGARA BARAT DIREKTORAT BINMAS BAG BINOPSNAL STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR PELAKSANAAN TUGAS BAG BINOPSNAL

RINGKASAN LAKIP MAHKAMAH SYAR IYAH ACEH TAHUN 2011

Rencana Strategis (Renstra) Pengadilan Negeri Lubuk Sikaping 1

RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) TAHUN

Bab I Pendahuluan A. LATAR BELAKANG

RENCANA KINERJA TAHUNAN TAHUN 2012

Kebijakan Bidang Pendayagunaan Aparatur Negara a. Umum

PENGADILAN NEGERI SAMBAS

BAB I PENDAHULUAN 1.1. KONDISI UMUM

RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) TAHUN HASIL REVIU PENGADILAN NEGERI BANGLI. Jl. Brigjen Ngurah Rai No. 61

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP)

IKHTISAR EKSEKUTIF. Ikhtisar Eksekutif

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP)

Purwodadi, 29 Januari 2016 KETUA PENGADILAN NEGERI PURWODADI R.HENDRAL,SH.MH NIP H a l i

RANCANGAN KESIMPULAN/KEPUTUSAN

Sasaran Strategis I Terwujudnya proses peradilan yang pasti, transparan dan akuntabel. Indikator Kinerja Target Realisasi

Bab I Pendahuluan A. LATAR BELAKANG

IKHTISAR EKSEKUTIF. Pencapaian kinerja sasaran Pemerintah Kabupaten Rote Ndao Tahun 2015 dapat digambarkan sebagai berikut : iii

BAB III TUJUAN, SASARAN, PROGRAM DAN KEGIATAN

RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) TAHUN

RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) TAHUN PENGADILAN AGAMA KEBUMEN

Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Kabupaten Gunungkidul Tahun 2013 KATA PENGANTAR

RENCANA STRATEGIS PENGADILAN NEGERI MUARA TEWEH

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP)

LEMBAGA PENDIDIKAN POLRI PUSAT PENDIDIKAN ADMINISTRASI LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) SATKER PUSDIKMIN LEMDIKPOL T.A.

BAB III ORGANISASI POLDA JAWA TENGAH

PELAKSANAAN PENANGGUNG I II III IV V VI VII VIII IX X XI XII JAWAB KET. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur Polri.

RENCANA STRATEGIS (RENSTRA)

PENERIMAAN DAN PENANGANAN PENGADUAN KOMPLAIN MASYARAKAT/ PUBLIC COMPLAIN RESERSE KRIMINAL POLRES loteng

BAB I PENDAHULUAN. Latar Belakang. Sejak bergulirnya era reformasi di Indonesia yang dimulai pada tahun 1998,

BAB I PENDAHULUAN. Daerah, penyelenggaraan urusan pemerintahan oleh daerah otonom sesuai dengan

PEMERINTAH KOTA BANDUNG KECAMATAN BANDUNG KULON

Transkripsi:

KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA DAERAH KEPULAUAN RIAU DIREKTORAT RESERSE KRIMINAL KHUSUS LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKIP) DITRESKRIMSUS POLDA KEPRI TAHUN 2016 BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Kondisi umum yang melatarbelakangi pelaksanaan tugas pokok Direktorat Reserse Kriminal Khusus Polda Kepulauan Riau TA 2016, ditinjau dari perkembangan lingkungan strategis dan kondisi keamanan tahun 2016. Secara umum kondisi keamanan wilayah Kepulauan Riau cukup kondusif, berbagai permasalahan dibidang Kamtibmas cukup terkendali khususnya kejahatan konvensional, kejahatan transnasional, kejahatan terhadap kekayaan negara dan kejahatan yang memiliki kecenderungan kontijensi masih berada dalam ambang toleransi sehingga tidak terjadi perkembangan yang sangat fluktuatif yang dapat menimbulkan keresahan bagi masyarakat secara luas. Beberapa permasalahan Kamtibmas masih tetap menjadi prioritas Direktorat Reserse Kriminal Khusus Polda Kepulauan Riau dalam penyelenggaraan tugas penyelidikan dan penyidikan tindak pidana khusus (tindak pidana ekonomi, tindak pidana korupsi, dan tindak pidana tertentu), analisa kasus dan kaji efektifitas tugas Ditreskrimsus, pembinaan teknis, koordinasi pengawasan operasional dan administrasi penyidikan tindak pidana khusus dilingkungan Ditreskrimsus Polda Kepri dan jajaran, mengumpul dan mengolah data serta menyajikan informasi Ditreskrimsus. Menyikapi terhadap situasi dan kondisi sebagaimana diuraikan diatas, baik yang bersifat internal yang terkait dengan kondisi sumber daya Direktorat Reserse Kriminal Khusus Polda Kepulauan Riau maupun eksternal terkait dengan perkembangan lingkungan strategis dan kriminalitas, maka perlu disusun perencanaan dan strategi yang lebih komprehensif sehingga kekuatan dan kemampuan yang dimiliki oleh Direktorat Reserse Kriminal Khusus Polda Kepulauan Riau dan jajaran dapat dimanfaatkan secara optimal dan terarah dalam mendukung tugas operasional sehingga terwujud pelayanan yang prima, untuk mewujudkan Ditreskrimsus Polda Kepri yang dicintai dan dipercaya oleh masyarakat.

B. KEDUDUKAN, TUGAS DAN FUNGSI 2 Sesuai peraturan Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia Nomor 22 tahun 2010 tanggal 28 September 2010 tentang Susunan dan Tata Kerja pada tingkat Kepolisian Daerah maka tugas pokok Ditreskrimsus yaitu : Menyelenggarakan Penyelidikan dan Penyidikan Tindak Pidana Khusus, Koordinasi, Pengawasan Operasional dan administrasi Penyidikan PPNS sesuai dengan ketentuan Peraturan Perundang-Undangan yang berlaku. 1. Kedudukan Direktorat Reserse Kriminal Khusus Polda Kepri disingkat dengan Ditreskrimsus merupakan unsur pelaksana tugas pokok yang berada dibawah Kapolda 2. Tugas Pokok Ditreskrimsus a. Menyelenggarakan Penyelidikan dan Penyidikan Tindak Pidana Khusus b. Melaksanakan Koordinasi c. Pengawasan Operasional Penyelidikan dan Penyidikan d. Melaksanakan administrasi Penyidikan PPNS sesuai dengan ketentuan Peraturan Perundang-Undangan 3. Fungsi Ditreskrimsus; a. Penyelidikan dan Penyidikan Tindak Pidana Khusus, antara lain Tindak Pidana Ekonomi, Korupsi dan Tindak Pidana Tertentu di Wilayah Hukum Polda Kepri b. Penganalisa kasus beserta penanganannya, serta mempelajari dan mengkaji efektifitas pelaksanaan tugas Ditreskrimsus c. Pembinaan Teknis, Koordinasi dan pengawasan Operasional serta Administrasi Penyidikan oleh PPNS; d. Pelaksanaan pengawasan Penyidikan Tindak Pidana Khusus dilingkungan Polda Kepri e. Pengumpulan dan Pengolahan data serta menyajikan informasi dan dokumentasi program kegiatan Ditreskrimsus. C. STRUKTUR ORGANISASI 1. Unsur Pimpinan a. Direktur Reserse Kriminal Khusus b. Wakil Direktur Reserse Kriminal Khusus 2. Unsur Pembantu Pimpinan dan Pelayanan Staff : a. Sub Bagian Perencanaan dan Administrasi disingkat dengan SUBBAGRENMIN b. Bagian Pembinaan Operasional disingkat dengan BAGBINOPSNAL c. Bagian Pengawasan dan Penyidikan disingkat dengan BAGWASSIDIK d. Seksi Koordinasi Pengawasan PPNS disingkat SIKORWAS PPNS e. Sub Direktorat disingkat SUBDIT (ada 4 Subdit)

3 3. Personel Data Personel Ditreskrimsus Polda Kepri dan jajaran PANGKAT PNS NO KESATUAN PAMEN PAMA JML GOL JML BA JML KBP AKBP KP AKP IP I/II 1. DITRESKRIMSUS 1 9 2-5 48 60 2 2 62 JUMLAH 1 9 2-5 48 60 2 2 62 D. PERMASALAHAN a. Kuantitas dan Kualitas personel khususnya penyidik dan penyidik pembantu kurang memadai sehingga diharapkan setiap penyidik dan penyidik pembantu harus memiliki kemampuan khusus dibidang tugasnya masing-masing melalui pendidikan dan pelatihan maupun Dikbangspes; b. Kecendrungan meningkatnya empat jenis kejahatan (Konvensional, transnasional, terhadap kekayaan negara dan kejahatan berimplikasi kontijensi) baik secara kualitas maupun kwantitas membawa konsekwensi bagi pelaksanaan tugas Ditreskrimsus Polda Kepulauan Riau; c. Kewenangan dan komitmen internal instansi terkait sebagai bagian dari upaya mewujudkan pemerintah yang bersih apabila tidak sepakat dalam penanggulangan kejahatan di perairan, pertambangan dan kehutanan dapat menimbulkan kerugian negara yang semakin besar; d. Meningkatnya kasus-kasus yang merugikan negara, masyarakat/individu diantaranya kasus korupsi dan money loundring, dikarenakan ringannya putusan hakim terhadap terdakwa serta masih adanya putusan bebas murni; e. wilayah hukum Polda Kepulauan Riau memiliki pelabuhan laut baik pelabuhan domestik, pelabuhan internasional maupun pelabuhan illegal (tikus) yang merupakan wilayah transit bagi mobilitas orang dan barang, hal tersebut sangat memberikan peluang bagi masuknya barang-barang ilegal serta Peopple Smunggling para pelaku kejahatan dari daerah lain maupun pelaku teroris. E. SISTEM PENYAJIAN Sistem penyajian dalam laporan Kinerja Instansi Polri (LKIP) Ditreskrimsus Polda Kepri dilakukan dengan perbandingan pencapaian kinerja (performance Result) dengan Penetapan Kinerja (Performance Agreement) sebagai tolak ukur keberhasilan dan kegagalan kinerja pada Ditreskrimsus Polda Kepri. disamping itu penyajian dilakukan dengan menganalisa atas pencapaian kinerja terhadap rencana kerja dalam melakukan identifikasi terhadap sejumlah celah/kelemahan (Performance Gap) untuk perbaikan kinerja pada tahun berikutnya. sehingga sistem penyajian LKIP ini dengan menggunakan sistematika sebagai berikut : BAB I : PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG B. TUGAS POKOK DAN FUNGSI C. STRUKTUR ORGANISASI

BAB II : PERENCANAAN KINERJA A. RENCANA DAN STRATEGIS POLRI 4 B. PENETAPAN KINERJA BAB III : AKUNTABILITAS KINERJA BAB IV : PENUTUP A. CAPAIAN KINERJA ORGANISASI B. REALISASI ANGGARAN Kesimpulan umum atas capaian kinerja organisasi serta langkah dimasa mendatang yang akan dilakukan organisasi untuk meningkatkan kinerjanya. Lampiran-lampiran 1. Perjanjian Kinerja 2. Lain-lain yang dianggap perlu BAB II PERENCANAAN KINERJA TAHUN 2016 A. RENCANA KERJA DITRESKRIMSUS POLDA KEPRI TAHUN 2016 Adapun Rencana Kerja Ditreskrimsus Polda Kepri tahun 2016 sebagai berikut : a. Meningkatkan kualitas penyidik dan penyidik pembantu yang handal dalam melakukan penyelidikan dan penyidikan tindak pidana khusus diwilayah Polda Kepri; b. Meningkatkan kerjasama dengan seluruh Satker jajaran Polda Kepri dan kewilayahan serta dengan Instansi terkait lainnya. a. Pengembangan organisasi Ditreskrimsus dengan menambah personel Tipidkor. B. PERJANJIAN KINERJA DITRESKRIMSUS POLDA KEPRI Perjanjian Kinerja pada dasarnya adalah pernyataan komitmen yang mempresentasikan tekad dan janji untuk mencapai kinerja yang jelas dan terukur dalam rentang waktu satu tahun tertentu dengan mempertimbangkan sumber daya yang dikelola. Berdasarkan Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 29 Tahun 2010 tentang Pedoman Penyusunan Penetapan Kinerja dan Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah dikatakan bahwa Penetapan Kinerja adalah dokumen perjanjian kinerja antara atasan dan bawahan untuk mewujudkan target kinerja tertentu berdasarkan pada sumber daya yang dikelolanya. Tujuan khusus Perjanjian Kinerja adalah untuk meningkatkan akuntabilitas, transparansi, dan kinerja aparatur sebagai wujud nyata, komitmen antara atasan dengan bawahan sebagai bahan penilaian baik keberhasilan maupun kegagalan pencapaian tujuan dan sasaran organisasi, menciptakan

5 tolak ukur kinerja sebagai bahan dasar evaluasi kinerja aparatur dan sebagai dasar pemberian penghargaan dan sanksi. Laporan Kinerja Ditreskrimsus Polda Kepri (LKIP) Tahun 2016 merupakan wujud Perjanjian Kinerja dari pelaksanaan Rencana Strategis Polda Kepri Tahun 2015-2019 dan Rencana Kinerja Tahunan 2016 yang telah ditetapkan melalui Penetapan Kinerja Tahun 2016. Penyusunan Laporan Kinerja (LKIP) Ditreskrimsus Polda Kepri Tahun 2016 ini pada hakekatnya merupakan kewajiban dan upaya untuk memberikan penjelasan mengenai akuntabilitas terhadap kinerja yang telah dilakukan selama Tahun 2016. Adapun Sasaran Strategis yang ingin dicapai Ditreskrimsus Polda Kepri sebagai berikut: No Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target 1 2 3 4 1. Terwujudnya peningkatan pelayanan Jumlah SP2HP yang 130 Doc prima kepada masyarakat baik di bidang diterbitkan Oleh Fungsi kegiatan preemtif, preventif maupun Reserse dalam penegakan hukum (represif) untuk mewujudkan keamanan dan ketertiban 2. terlindunginya rasa aman masyarakat Persentase 65% dari 4 (empat) jenis kejahatan (kejahatan pengungkapan dan konvensional, kejahatan terhadap penyelesaian kekayaan negara, kejahatan penanganan tindak transnasional dan kejahatan berimplikasi pidana kontijensi) 3. Tersusun dan terimplementasikan SOP Jumlah SOP tentang 1 Doc tentang Standar pelayanan publik yang Standar pelayanan unggul dalam rangka menyelenggarakan publik yang disusun fungsi Ditreskrimsus Polda Kepri yang oleh Ditreskrimsus good govermance dan clean goverment Polda Kepri Dalam rangka mencapai sasaran strategis, Ditreskrimsus Polda Kepri juga melaksanakan Program Reformasi Birokrasi Polri dengan Terwujudnya Postur Personel Ditreskrimsus Polda Kepulauan Riau sebagai sosok penolong,pelayan dan sahabat masyarakat serta penegak Hukum yang jujur, benar, adil, transparan dan akuntabel guna memelihara keamanan wilayah Propinsi Kepri yang mantap didukung sinergitas Polisional dalam rangka keberlangsungan pembangunan Propinsi Kepri melalui kemitraan dengan berbagai lapisan masyarakat, sehingga dengan adanya program Reformasi Birokrasi Polri dapat mengawal tugas dan fungsi Ditreskrimsus Polda Kepri, melalui Laporan Kinerja (LKIP) Ditreskrimsus Polda Kepri Tahun 2016 ini diharapkan dapat menjadi bahan perbaikan kinerja kegiatan untuk tahun selanjutnya. BAB III AKUNTABILITAS KINERJA Perjanjian kinerja adalah proses sistematis dan berkesinambungan untuk menilai keberhasilan/ kegagalan pelaksanaan kegiatan sesuai dengan program, kebijakan, sasaran, dan tujuan yang telah ditetapkan dalam mewujudkan visi misi dan strategi Ditreskrimsus Polda Kepri. Proses ini dimaksud untuk menilai pencapaian setiap indikator kinerja guna memberikan gambaran tentang keberhasilan dan kegagalan pencapaian tujuan dan sasaran.

6 Dengan adanya Perjanjian kinerja ini, maka akan dapat diambil suatu tindakan yang diperlukan untuk mengevaluasi dan mengoreksi atas program/ kegiatan pada tahun-tahun mendatang. A. CAPAIAN KINERJA ORGANISASI Pengukuran capaian kinerja Ditreskrimsus Polda Kepri tahun 2016 dilakukan dengan cara membandingkan antara target dengan realisasi masing-masing indikator kinerja sasaran strategis. Rincian capaian kinerja masing-masing indikator dapat dilihat dalam tabel lampiran Perjanjian Kinerja sebagai berikut : SASARAN STRATEGIS terwujudnya peningkatan pengungkapan dan penyelesaian terhadap 4 jenis kejahatan (konvensional, terhadap kekayaan negara, transnasional dan berimplikasi kontijensi) secara transparan, akuntabel, objektif tidak melanggar HAM dan terpenuhinya hak tersangka maupun korban dalamproses penyelidikan dan penyidikan tindak pidana Terwujudnya Peningkapan pelayanan prima kepada masyarakat baik di bidang kegiatan preemtif, preventif maupun dalam penegakan hukum (represif) untuk mewujudkan keamanan dan ketertiban Tersusun dan terimplementasikan SOP tentang Standar Pelayanan publik yang unggul dalam rangka menyelenggarakan fungsi Ditreskrimsus Polda Kepri yang good govermance dan clean goverment INDIKATOR KINERJA a. prosentase pengungkapan dan penyelesaian tindak pidana : - TP Khusus b. jumlah surat pemberitahuan perkembangan hasil penyidikan (SP2HP) - TP Khusus c. Jumlah SOP tentang Standar pelayanan publik yang disusun oleh Ditreskrimsus Polda Kepri TARGET REALISASI % 65% (63 kss) 130 Lmbr 71% (45 kss) 1 Dokumen 10 Doc Terwujudnya peningkatan pengungkapan dan penyelesaian terhadap 4 jenis kejahatan (konvensional, terhadap kekayaan negara, transnasional dan berimplikasi kontijensi) secara transparan, akuntabel, objektif tidak melanggar HAM dan terpenuhinya hak tersangka maupun korban dalam proses penyelidikan dan penyidikan tindak pidana. 6% 88 -

1. presentase pengungkapan dan penyelesaian tindak pidana : - TP Khusus 7 Indikator kinerja Target Realisasi Capaian prosentase pengungkapan dan penyelesaian tindak pidana : - TP Khusus 65% (63 kss) 71% (45 kss) 6% Indikator kinerja 2015 2016 prosentase pengungkapan dan TP khusus 66% 71% penyelesaian tindak pidana : Ket: +/-: 66% +/-: 71% perbandingan penyelesaian perkara tindak pidana khusus: 2015 2016 LP S % LP S % 92 61 66% 63 45 71% Analisa : Pada tahun 2015 jumlah kasus tindak pidana khusus sebanyak 92 kasus dengan penyelesaian 61 kasus (66%), dibandingkan pada tahun 2016 jumlah kasus tindak pidana khusus sebanyak 63 kasus dengan penyelesaian 45 kasus (71%). Hal ini adanya peran pengawasan khusus dari Subdit Wassidik dalam melakukan terhadap penanganan perkara tindak pidana khusus. Penyebab keberhasilan pengungkapan dan penyelesaian Tindak Pidana Khusus pada tahun 2016 sebanyak 6% dari target 65% adalah karena adanya : a. Diterapkannya pengawasan yang melekat kepada penyidik dalam penanganan perkara melalui sistem gelar perkara; b. Meningkatnya peran Wassidik dalam melakukan pengawasan terhadap penanganan perkata tindak pidana khusus; c. Meningkatnya dedikasi, integritas dan peran penyidik / penyidik pembantu dalam melaksanakan tugas dan tanggungjawab terhadap penyelidikan dan penyidikan tindak pidana khusus; d. Diterapkannya sistem reward dan punishment pada Satker Ditreskrimsus dan Satreskrim Jajaran Polda Kepri untuk memotivasi personel agar lebih berprestasi. diharap kinerja Krimsus pada tahun 2017 lebih meningkat sesuai program Polda Kepri yaitu tahun prestasi. Jumlah surat pemberitahuan perkembangan hasil penyidikan (SP2HP) yang dikeluarkan dengan jumlah kasus yang ditangani - TP Khusus Indikator kinerja Target Realisasi Capaian jumlah surat pemberitahuan perkembangan hasil penyidikan (SP2HP) yang dikeluarkan dengan jumlah kasus yang ditangani - TP Khusus 130 Lmbr 88 Lmbr

8 Indikator kinerja Satker 2014 2015 2016 jumlah surat pemberitahuan Ditreskrimsus 110 154 88 perkembangan hasil penyidikan Lmbr Lmbr Lmbr (SP2HP) yang dikeluarkan dengan jumlah kasus yang ditangani Ket: +/-:..% +/-:..% Penjelasan: Penyebab tidak tercapainya target SP2HP sebagai berikut : a. Berkurangnya pengaduan / Laporan Polisi yang diterima Ditreskrimsus Polda Kepri tahun 2016; b. Cepatnya proses waktu penyelesaian perkara yang dilakukan oleh penyidik sehingga mengurangi jumlah penerbitan SP2HP yang dikirimkan ke Pelapor 2. Tersusun dan terimplementasikan SOP tentang Standar Pelayanan publik yang unggul dalam rangka menyelenggarakan fungsi Ditreskrimsus Polda Kepri yang good govermance dan clean goverment prosentase praperadilan yang diajukan oleh pemohon yang dimenangkan oleh Polri/ditolak pengadilan Indikator kinerja Target Realisasi Capaian Jumlah SOP tentang Standar pelayanan publik 1Doc 10 Doc 9 Doc yang disusun oleh Ditreskrimsus Polda Kepri Penjelasan : penyebab tercapainya SOP sebagai berikut : a. Adanya surat Edaran dari Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi RI Nomor : 35 tahun 2015 tentang Pedoman Penyusunan SOP Administrasi Pemerintah; b. Adanya Peraturan Kapolri Nomor 14 tahun 2012 tentang Manajemen Penyidikan Tindak Pidana; c. Peraturan Kabareskrim Polri Nomor 2 tahun 2014 tentang Standar Operasional Prosedur Pengorganisasian Penyidikan Tindak Pidana B. REALISASI ANGGARAN Pagu awal anggaran Ditreskrimsus Polda Kepri pada tahun 2016 sebesar Rp. 4.882.249.000, pagu anggaran Ditreskrimsus setelah di revisi terakhir sebesar Rp 5.662.205.000 dengan realisasi sebesar Rp.5.621.828.021 (102.26%). 1. Per program NO SATKER PAGU REALISASI % BLOKIR % NET 1 2 3 4 5 6 7 1 2 Sarana Prasarana dan 131.300.000 116.578.643 88.79 14.500.000 99.81% Penyelidikan dan Penyidikan 5.530.905.000 5.505.249.378 99.52 150.000.000 102.31% Jumlah 5.662.205.000 5.621.828.021 94.15 164.500.000 101.06%

Penjelasan : 9 1. Jumlah Pagu Sarana dan Prasarana Rp 131.300.000, Realisasi Rp 116.578.643, dana yang di blokir (save block) Rp 14.500.000, penyerapan anggaran sebesar 88.79% 2. Jumlah Pagu Penyelidikan dan Penyidikan Rp 5.530.905.000, Realisasi Rp 5.505.249.378, dana yang di blokir (save block) Rp 150.000.000, penyerapan anggaran sebesar 99.52% 2. Per Belanja Uraian Pagu Realisasi Sisa % Serap Bel. Pegawai 3.959.759.000 4.084.103.378 (124.344.378) 103.14% Bel. Barang 1.702.446.000 1.537.724.643 164.721.357 90.32% Jumlah 5.662.205.000 5.621.828.021 40.376.979 99.29% Penjelesan : a. Jumlah pagu Bel. Pegawai Rp 3.959.759.000, Realisasi Rp 4.084.103.378, penyerapan 103.14%, minus (124.344.378) di karenakan adanya penambahan personel; b. Jumlah pagu Bel. Barang Rp 1.702.446.000, Realisasi Rp 1.537.724.643, penyerapan 90.32%, sisa Rp 164.721.357 dimana sisa sebesar, Rp 164.721.357 terdiri dari Rp 164.500.000 di blokir oleh negara dan Rp 221.357.000 dana belum terserap. BAB IV P E N U T U P 1. Pelaksanaan tugas-tugas Ditreskrimsus Polda Kepulauan Riau yang telah ditetapkan dalam Renja Ditreskrimsus Polda Kepri T.A. 2016 serta Perjanjian Kinerja Ditreskrimsus Polda Kepri T.A. 2016 telah dapat dilaksanakan oleh Satker Ditreskrimsus Polda Kepulauan Riau; 2. Langkah-langkah yang akan dilakukan untuk meningkatkan kinerja masa mendatang yaitu: a. Meningkatkan kemampuan profesionalisme penyidik / penyidik pembantu melalui pendidikan dan pelatihan pengembangan di bidang Reserse Kriminal Khusus melalui pengawasan melekat. b. Mengupayakan pemenuhan kebutuhan sarana dan prasarana untuk menunjang pelaksanaan tugas penyelidikan dan penyidikan Tindak Pidana Khusus dilapangan Pelayanan prima, memberikan pelayanan secara tepat, murah dan tidak diskriminasi, dengan standar etika yang tinggi sampai dengan masyarakat di pulau terluar berpenghui (perbatasan); c. Melaksanakan upaya upaya penguatan organisasi Ditreskrimsus Polda Kepri dan satuan kewilayahan dalam bentuk Jukrah, Supervisi, Asistensi dan sosialisasi.

10 Demikian Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Ditreskrimsus Polda Kepri T.A. 2016 ini dibuat, diharapkan dapat memberikan gambaran tentang capaian kinerja dan merupakan wujud transparansi dan akuntabilitas dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsi serta peran Ditreskrimsus Polda Kepri sebagai Penyelidik dan Penyidik Tindak Pidana Khusus yang terjadi di wilayah Hukum Polda Kepulauan Riau. DIREKTUR RESERSE KRIMINAL KHUSUS POLDA KEPRI BUDI SURYANTO, SH, M.Si KOMISARIS BESAR POLISI NRP 69090613