LAPORAN SINGKAT RAPAT KERJA KOMISI III DPR RI DENGAN MENTERI HUKUM DAN HAM RI

dokumen-dokumen yang mirip
(BIDANG HUKUM, HAM DAN KEAMANAN)

RANCANGAN KESIMPULAN/KEPUTUSAN

RANCANGAN KESIMPULAN/KEPUTUSAN

RANCANGAN KESIMPULAN/KEPUTUSAN

(BIDANG HUKUM, PERUNDANG-UNDANGAN, HAM DAN KEAMANAN)

LAPORAN SINGKAT RAPAT DENGAR PENDAPAT KOMISI III DPR RI DENGAN SEKRETARIS MAHKAMAH AGUNG RI DAN SEKJEN KOMISI YUDISIAL

RANCANGAN KESIMPULAN/KEPUTUSAN

RANCANGAN KESIMPULAN/KEPUTUSAN

RANCANGAN KESIMPULAN/KEPUTUSAN

RANCANGAN KESIMPULAN/KEPUTUSAN

LAPORAN SINGKAT KOMISI VIII DPR-RI

RANCANGAN KESIMPULAN/KEPUTUSAN

RANCANGAN KESIMPULAN/KEPUTUSAN

LAPORAN SINGKAT RAPAT DENGAR PENDAPAT KOMISI III DPR RI DENGAN KPK, KOMNAS HAM DAN PPATK

RANCANGAN KESIMPULAN/KEPUTUSAN

LAPORAN SINGKAT RAPAT DENGAR PENDAPAT KOMISI III DPR RI DENGAN SEKJEN MPR RI, SEKJEN DPD RI DAN SEKRETARIS MAHKAMAH AGUNG RI

: Hj. Ledia Hanifa Amaliah, S.Si.,M.Psi.T. : Hadir 40 Anggota, Izin 8 Anggota dari 45 Anggota Komisi VIII DPR RI

RANCANGAN KESIMPULAN/KEPUTUSAN

DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA

RANCANGAN KESIMPULAN/KEPUTUSAN

(BIDANG HUKUM, PERUNDANG-UNDANGAN, HAM DAN KEAMANAN)

(BIDANG HUKUM, PERUNDANG-UNDANGAN, HAM DAN KEAMANAN)

DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESI ---- RANCANGAN

DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA

LAPORAN KUNJUNGAN LAPANGAN KOMISI III DPR RI KE LAPAS KEROBOKAN, DENPASAR BALI NOVEMBER

-1- LAPORAN SINGKAT KOMISI IV DPR RI (BIDANG PERTANIAN, LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN, KELAUTAN DAN PERIKANAN, SERTA PANGAN)

RANCANGAN DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESI

LAPORAN SINGKAT KOMISI VIII DPR RI

TERBATAS (Untuk Kalangan Sendiri)

RAPAT DENGAR PENDAPAT BADAN PERTANAHAN NASIONAL RI DENGAN KOMISI II DEWAN PERWAKILAN RAKYAT RI. Kamis, 8 Maret 2012

RANCANGAN KESIMPULAN/KEPUTUSAN

DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA

RANCANGAN KESIMPULAN/KEPUTUSAN

LAPORAN SINGKAT KOMISI VIII DPR RI

RANCANGAN KESIMPULAN/KEPUTUSAN

RANCANGAN KESIMPULAN/KEPUTUSAN

LAPORAN SINGKAT RAPAT KERJA KOMISI III DPR RI DENGAN JAKSA AGUNG REPUBLIK INDONESIA

RANCANGAN KESIMPULAN/KEPUTUSAN

LAPORAN SINGKAT KOMISI VIII DPR RI

RANCANGAN KESIMPULAN/KEPUTUSAN

RANCANGAN KESIMPULAN/KEPUTUSAN

PROGRAM LEGISLASI NASIONAL RANCANGAN UNDANG-UNDANG TAHUN

RANCANGAR DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESI RANCANGAN

RANCANGAN KESIMPULAN/KEPUTUSAN

DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA

DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA

RANCANGAN KESIMPULAN/KEPUTUSAN

RANCANGAN KESIMPULAN/KEPUTUSAN

(BIDANG HUKUM, PERUNDANG-UNDANGAN, HAM DAN KEAMANAN)

Bagian Ketiga Tugas dan Wewenang Pasal 71. Bagian Ketiga Tugas dan Wewenang. Pasal 6

RANCANGAN KESIMPULAN/KEPUTUSAN

LAPORAN SINGKAT KOMISI I DPR RI

RANCANGAN DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESI

PROGRAM LEGISLASI NASIONAL RANCANGAN UNDANG-UNDANG TAHUN

DHAHANA PUTRA DIREKTORAT JENDERAL PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN, KEMENTERIAN HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA R.I

RANCANGAN KESIMPULAN/KEPUTUSAN

LAPORAN SINGKAT KOMISI XI DPR RI

RANCANGAN KESIMPULAN/KEPUTUSAN

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK TAHUN ANGGARAN 2016 NOMOR : SP DIPA /2016

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN INDUK

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK TAHUN ANGGARAN 2017 NOMOR : SP DIPA /2017

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK

LAPORAN SINGKAT RAPAT KERJA KOMISI III DPR RI DENGAN JAKSA AGUNG REPUBLIK INDONESIA

PROGRAM LEGISLASI NASIONAL RANCANGAN UNDANG-UNDANG TAHUN

LAPORAN SINGKAT RAPAT KOMISI IV DPR RI BIDANG PERTANIAN, KEHUTANAN, KELAUTAN DAN PERIKANAN, PERUM BULOG, DAN DEWAN KELAUTAN INDONESIA

-1- LAPORAN SINGKAT KOMISI IV DPR RI (BIDANG PERTANIAN, KEHUTANAN, KELAUTAN DAN PERIKANAN, SERTA PANGAN)

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

RANCANGAN KESIMPULAN/KEPUTUSAN

RANCANGAN KESIMPULAN/KEPUTUSAN

MEKANISME PENYUSUNAN ANGGARAN TA 2015 DAN REVISI ANGGARAN TA 2014

KEBIJAKAN PENGANGGARAN SEKTOR PERTANIAN

PEDOMAN PELAKSANAAN RENCANA AKSI PENANGGULANGAN DAN PEMBERANTASAN NARKOBA DI LAPAS/RUTAN DIREKTORAT JENDERAL PEMASYARAKATAN

(BIDANG HUKUM, PERUNDANG-UNDANGAN, HAM DAN KEAMANAN)

A. PENDAHULUAN. I. Latar Belakang

2015, No Undang-undang Nomor 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 14

BAB V PENUTUP. dijabarkan pada bab sebelumnya, dapat disimpulkan :

RANCANGAN KESIMPULAN/KEPUTUSAN

Monitoring Implementasi Renaksi GN-SDA oleh CSO. Korsup Monev GN-SDA Jabar Jateng DIY Jatim Semarang, 20 Mei 2015

LAPORAN KUNJUNGAN KERJA KOMISI III DPR-RI KE PROVINSI JAWA BARAT PADA MASA RESES PERSIDANGAN III TAHUN SIDANG

Tahun Sidang : Masa Persidangan : IV Rapat ke :

JAKARTA, 22 FEBRUARI 2017

PERATURAN BERSAMA KEPALA BADAN NARKOTIKA NASIONAL REPUBLIK INDONESIA TENTANG

PERANAN KEMENKEU DALAM IMPLEMENTASI JAKSTRANAS P4GN TAHUN

No. HARI, TGL. WAKTU JENIS RAPAT ACARA KETERANGAN 1. Senin, 12 Januari 2015 Pk WIB

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

MENTERI KEUANGAN R I

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

LAPORAN SINGKAT RAPAT DENGAR PENDAPAT KOMISI II DPR RI

RANCANGAN. Tahun Sidang : Masa Persidangan : III Rapat ke :

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK TAHUN ANGGARAN 2016 NOMOR : SP DIPA /2016

(3) Bendahara Penerimaan wajib menyampaikan Laporan

: Menteri Dalam Negeri, Kepala BNPP, Ketua KPU, Ketua Bawaslu

DAFTAR PROGRAM LEGISLASI NASIONAL RANCANGAN UNDANG-UNDANG PRIORITAS TAHUN 2017

PENJELASAN ATAS UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2010 TENTANG PERTANGGUNGJAWABAN ATAS PELAKSANAAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA NEGARA

LAPORAN SINGKAT KOMISI XI DPR RI

2016, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 1995 tentang Pemasyarakatan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1995 Nomor 77, Tamba

Revisi ke 03 Tanggal : 05 Juli 2017

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 40 / PMK.07 / 2007 TENTANG

-1-1. NAMA JABATAN : Direktur Anggaran II

Transkripsi:

LAPORAN SINGKAT RAPAT KERJA KOMISI III DPR RI DENGAN MENTERI HUKUM DAN HAM RI --------------------------------------------------- (BIDANG HUKUM, PERUNDANG-UNDANGAN, HAM DAN KEAMANAN) Tahun Sidang : 2014-2015 Masa Persidangan : IV Rapat ke : Sifat : Terbuka Jenis Rapat : Rapat Kerja Komisi III DPR RI Hari/tanggal : Rabu, 10 Juni 2015 Waktu : Pukul 10.30 s.d.12.40 WIB Tempat : Ruang Rapat Komisi III DPR RI Hadir : 28 orang Anggota dari 52 orang Anggota Komisi III DPR-RI. Izin : 2 orang Anggota. Acara : Rapat Kerja khusus Pengawasan dan Pembahasan RKAK-L dan Pembicaraan Pendahuluan dalam Rangka Penyusunan RAPBN 2016 Kementerian Hukum dan HAM RI. I. PENDAHULUAN KESIMPULAN/KEPUTUSAN Rapat Kerja Komisi III DPR RI dibuka pukul 10.30 WIB oleh Wakil Ketua Komisi III DPR RI, Desmond Junaidi Mahesa, SH.,MH dengan agenda rapat sebagaimana tersebut diatas. II. POKOK-POKOK PEMBICARAAN 1. Beberapa hal yang disampaikan oleh Komisi III DPR RI, diantaranya, sebagai berikut : Penjelasan tentang Rencana Kerja Pemerintah (RKP) Tahun 2016 Kementerian Hukum dan HAM Penjelasan tentang realisasi Anggaran Kementerian Hukum dan HAM dan capaian-capaian program pada tahun anggaran 2015. Dengan anggaran yang diterima Kementerian Hukum dan HAM cukup besar, mengapa masih sering terjadi peredaran narkoba yang melibatkan petugas lapas. 1

Meminta penjelasan Menteri Hukum dan HAM terkait dengan berbagai RUU yang saat ini di tangani Kementerian Hukum dan HAM beserta perkembangannya. Terkait dengan kebutuhan pembangunan sarana dan prasarana di daerahdaerah, meminta Kementerian Hukum dan HAM untuk menyampaikan rencana kinerja yang telah dilakukan atau sedang dilakukan. Meminta gambaran penegakan hukum ke depan dilihat dari postur anggaran yang telah disampaikan, serta hambatan yang dihadapi. Meminta kepada Menteri Hukum dan HAM RI membuat sistem pengawasan yang lebih ketat di lembaga pemasyarakatan, begitu pula dengan punishment terhadap yang bermasalah. Bukan lagi menjadi rahasia umum bahwa banyaknya oknum petugas lapas yang melakukan berbagai pungutan liar. Berdasarkan hasil Kunjungan Spesifik Komisi III DPR RI ke berbagai lembaga pemasyarakatan di daerah, ditemukan berbagai lapas yang tidak memiliki fasilitas yang memadai dan manusiawi, oleh karena itu Komisi III DPR RI meminta Menteri Hukum dan HAM RI meningkat sarana prasarana Lapas, serta membentuk badan otonom untuk mengawasi Lapas serta masalah overkapasitas Terkait usulan penambahan anggaran, perlu untuk didukung guna mengatasi persoalan-persoalan di lapangan terutama di sektor imigrasi dan meminta menindak WNA yang sebagian besar dari Tiongkok yang masuk secara illegal. Meminta penjelasan terkait dengan sistem promosi, mutasi, dan promosi yang lebih komprehensif serta sistem kesejahteraan petugas. Komisi III DPR RI meminta Menteri Hukum HAM untuk menjelaskan terkait dengan revisi PP No. 99 Tahun 2012. 2. Beberapa hal yang disampaikan oleh Menteri Hukum dan HAM RI, diantaranya sebagai berikut : 1) Realisasi s.d. Juni 2015 dan Penganggaran 2016 Sampai dengan bulan Juni 2015, realisasi anggaran Kementerian Hukum dan HAM sebesar Rp.2.756.422.087.293,-- atau sebesar 24,66 %. Pagu Anggaran Kementerian Hukum dan HAM Tahun 2016 sejumlah Rp.10.346.011.304.000,- yang bersumber pada Rupiah Murni sebesar Rp.7.366.784.062.000,- dan PNBP Rp.2.979.227.242.000,-. Jumlah tersebut digunakan untuk membiayai 12 (dua belas) program yang diemban oleh Kementerian Hukum dan HAM RI. Pagu Indikatif Tahun 2016 mengalami Penurunan dari Alokasi Anggaran Tahun 2015 sebesar 7,45% atau sejumlah Rp.832.576.397.000,-. 2) Pagu Indikatif Kementerian Hukum dan HAM tahun 2016 berdasarkan surat Sekjen Kementerian Hukum dan HAM nomor : SEK.PR.01.04-37 tanggal 20 April 2015 hal Pagu Indikatif 2015, mengalami pergeseran sebagai berikut : Program Pengawasan dan Peningkatan Akuntabilitas Aparatur Kementerian Hukum dan HAM semula Rp. 35.425.493.000,- menjadi Rp. 39.766,797,000,- 2

Program Penelitian dan Pengembangan Hukum dan HAM semula Rp. 26.701.832.000,- menjadi Rp. 28.152.242.000,- Program Pembinaan dan Penyelenggaraan Pemasyarakatan semula Rp. 3.511.879.131.000,- menjadi Rp. 3.600,960.327.000,- Perubahan pada ketiga program tersebut dengan menggeser : Program Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya semula Rp. 2.542.385.785.000,- menjadi Rp. 2.455.383.945.000,- Program Sarana dan Prasarana Aparatur Kementerian Hukum dan HAM semula Rp. 85.456.147.000,- menjadi Rp. 77.586.077.000,- 3) Kementerian Hukum dan HAM mengusulkan penambahan anggaran Tahun 2016 sebesar Rp.1.614.218.466.000,- 4) Perkembangan pelaksanaan rancangan legislasi yang dilakukan oleh Menteri Hukum dan HAM 3 (tiga) RUU telah menjadi Undang-undang yaitu tentang : Pengesahan Perjanjian Ektradisi antara Republik Indonesia dan Republik Sosialis Vietnam; Pengesahan perjanjian Ektradisi antara Republik Indonesia dan Pemerintah Republik Papua Nugini; Penetapan Perpu Nomor 1 Tahun 2015 tentang Perubahan atas Undang-undang Nomor 30 Tahun 2002 tentang Komisi Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi. 4 (empat) RUU yang sedang dan siap dibahas, yaitu : RUU tentang pengesahan Perjanjian Bantuan Timbal Balik dalam Masalah Pidana antara Republik Indonesia dan Republik Sosialis Vietnam; RUU tentang Paten; RUU tentang KUHP; RUU tentang Merk. 8 (delapan) RUU yang masih dalam tahap penyusunan/harmonisasi yaitu : RUU tentang Komisi Kebenaran dan Rekonsiliasi; RUU tentang Perampasan Aset Tindak Pidana; RUU tentang Pembatasan Transaksi Penggunaan Uang Kartal; RUU tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 12 Tahun 1995 tentang Pemasyarakatan; RUU tentang Ekstradisi (Mengganti UU No. 1 Tahun 1979 tentang Ekstradisi); RUU tentang Pemindahan Narapidana Antarnegara; RUU tentang Perkumpulan dan RUU tentang Hukum Acara Perdata. 4) Langkah Menteri Hukum dan HAM terkait hasil Pemeriksaan BPK Atas Laporan Keuangan Kementerian Hukum dan HAM Tahun 2013 (LHP No.15A/HP/XIV/05/2014) Kementerian Hukum dan HAM selalu mendorong percepatan penyelesaian tindak lanjut hasil pemeriksaan BPK tersebut melalui langkah-langkah sebagai berikut: Melakukan monitoring dan evaluasi ke Satker oleh Inspektorat Jenderal terkait dengan temuan hasil pemeriksaan BPK. 3

Mendorong Satker terkait untuk menindaklanjuti temuan BPK baik langsung melalui kegiatan pengawasan ke Kantor Wilayah maupun secara tidak langsung melalui surat dari Inspektur Jenderal. Dari hasil pemantauan/monitoring Inspektorat Jenderal terhadap Laporan Hasil Pemeriksaan BPK atas Laporan Keuangan Kementerian Hukum dan HAM TA. 2013 terdapat perkembangan tindak lanjut yaitu nilai rekomendasi yang dipantau sebanyak 42 rekomendasi dengan nilai Rp.11.111.152.291,62,- dan telah ditindaklanjuti sebanyak 15 rekomendasi dengan nilai Rp.4.346.772.328,00,- dan dalam proses tindak lanjut sebanyak 27 rekomendasi dengan nilai Rp.6.764.379.963,62,-. Tehadap temuan BPK Tahun 2008 s.d Tahun 2014 dengan nilai dan jumlah rekomendasi yang dipantau sebanyak 212 rekomendasi dengan nilai Rp.21.024.238.978,46,- telah ditindaklanjuti sebanyak 93 rekomendasi dengan nilai Rp5.210.705.992,87,- dan dalam proses tindak lanjut sebanyak 119 rekomendasi dengan nilai Rp.15.813.532.985,59,-. 5) Langkah dan upaya yang dilakukan Kementerian Hukum dan HAM dalam melakukan penanganan peredaran narkoba, diantaranya sebagai berikut: Menempatkan bandar narkoba pada Lapas kelas III Gunung Sindur dengan pengamanan maksimal (maksimum security); Peningkatan Sarana dan Prasarana, dilakukan melalui pemasangan kamera pengintai (CCTV) yang dioperasikan sebagai alat bantuan pengawasan selama 24 Jam; MoU dengan TNI dalam rangka isu darurat narkotika dengan menempatkan pos disekitar Lapas bertujuan untuk memberikan kekuatan dalam fungsi pengawasan dan pengamanan terhadap barang yang masuk dan keluar pada penjagaan Lapas/Rutan; Membentuk Tim Penataan Pemasyarakatan; Peningkatan Kualitas Petugas, melalui aktivitas program-program revolusi mental yaitu mengubah mindset petugas pemasyarakatan khususnya dalam mencegah keterlibatan peredaran narkoba di Lapas/Rutan; Inventarisasi petugas yang terindikasi terlibat dalam peredaran narkotika baik sebagai pengedar, pemakai, maupun sebagai kurir untuk dilakukan rehabilitasi dan pembinaan; Melakukan tindakan tegas terhadap petugas yang terbukti melanggar atau terlibat dalam peredaran narkoba di dalam lapas/rutan; Melakukan Rehabilitasi terhadap narapidana pengguna narkotika berdasarkan Perjanjian Kerjasama antara Dirjenpas dengan Deputi Rehabilitasi BNN dan telah dilakukan layanan pasca rehabilitasi oleh 25 Balai Pemasyarakatan (BAPAS) kepada 5.025 orang Narapidana; Melakukan revisi Peraturan Pemerintah Nomor 99 Tahun 2012 tentang Tata Cara dan Syarat Pemberian Hak Warga Binaan Pemasyarakatan. Bahwa saat ini masih dalam tahap pembahasan pagu indikatif. Soal permasalahan kesejahteraan Petugas masih menjadi permasalahan utama dan perlu mendapat perhatian untuk mengatasi berbagai permasalahan di Lapas. Anggaran makanan dinilai masih kurang. Memaksimalkan 4

Penggunaan Teknologi pada berbagai satker terutama di bidang pemasyarakatan dan pelayanan publik. Banyaknya tenaga pekerja asing yang melanggar UU tentang Keimigrasian dan seringkali melakukan tindak pidana. Kementerian Hukum dan HAM telah melakukan operasi besar-besaran dan telah menangkap kurang lebih 1098 orang yang terbanyak berasal dari Tiongkok. Sebagian besar telah dideportasi dan sebagian lagi dalam proses pro justisia. Terkait dengan rencana pembahasan RUU tentang KUHP dan beberapa RUU lainnya, Menteri Hukum dan HAM RI telah membentuk satu tim untuk melakukan pembahasan RUU yang akan dilaksanakan secara bersamaan oleh DPR, sehingga pembahasan RUU dapat dimaksimalkan. Bahwa permasalahan Narapidana terorisme di lembaga pemasyarakatan Cibinong, Bogor dirasakan menjadi beban bagi lembaga pemasyarakatan dikarenakan kurangnya tenaga pembina khusus. Mengenai kebutuhan penggunaan senjata api pada petugas Lapas. Kementerian Hukum dan HAM membutuhkan penanganan khusus terkait dengan pembelian peluru dan dukungan sarana dan prasarana lainnya. Menteri Hukum dan HAM akan menyampaikan jawaban lengkap per topik permasalahan sebagaimana yang telah disampaikan Anggota Komisi III dan akan disampaikan secara tertulis. III. PENUTUP Rapat Kerja Komisi III dengan Menteri Hukum dan RI mengambil keputusan/ kesimpulan, sebagai berikut : 1. Komisi III DPR RI mendukung Menteri Hukum dan HAM RI dalam pengajuan penambahan anggaran Kementerian Hukum dan HAM RI tahun 2016 sebesar Rp. 1.614.218.466.000,00 (Satu triliun enam ratus empat belas miliar dua ratus delapan belas juta empat ratus enam puluh enam ribu Rupiah) untuk dibahas bersama Badan Anggaran DPR RI. 2. Komisi III DPR RI meminta Menteri Hukum dan HAM RI untuk segera menindaklanjuti berbagai Rancangan Undang-Undang yang masih disusun oleh Pemerintah sehingga dapat segera dilakukan pembahasan.* Catatan : * Menteri Hukum dan HAM RI meminta RUU KUHP dapat dibahas bersama Komisi III DPR RI. 3. Komisi III DPR RI meminta Menteri Hukum dan HAM RI untuk segera melaksanakan berbagai kebijakan strategis untuk mengatasi permasalahan peredaran Narkoba, Overkapasitas, dan kurang memadainya Sarana Kebersihan/Kesehatan di berbagai Lembaga Pemasyarakatan. 5

4. Komisi III DPR RI mendesak Menteri Hukum dan HAM RI untuk mengoptimalkan fungsi pengawasan pada Imigrasi untuk melakukan pengawasan terhadap Warga Negara Asing atau Tenaga Kerja Asing yang berpotensi melanggar peraturan perundang-undangan. Rapat ditutup pukul 12.40 WIB 6