1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kabupaten Cilacap adalah salah satu Kabupaten terluas di Jawa Tengah dengan luas wilayah ± 225.360.480 Ha. jika dibanding dengan luas wilayah kabupaten-kabupaten lainnya. Jumlah penduduk Kabupaten Cilacap ± 1.860.240 jiwa, untuk memenuhi kebutuhan pasokan air bersih pada masyarakatnya berdasarkan Perda No. 10 tahun 1989 didirikan Perusda dengan nama PDAM (Perusahaan Daerah Air Minum) Kabupaten Cilacap. Dengan perkembangan yang sangat pesat pada saat sekarang PDAM memiliki beberapa kantor cabang yang terletak di beberapa Kecamatan. Iklim investasi yang didukung oleh masyarakat Cilacap sangat kondusif sehingga pertumbuhan industri besar dan kecil setiap tahun selalu bertambah. Pertumbuhan penduduk di Kabupaten Cilacap setiap tahunnya selalu meningkat pesat sehingga banyak bermunculan Perumnas /perumahan rakyat yang setiap rumah memakai fasilitas pasokan air bersih dari supply eksisting PDAM. Untuk menjalankan proses bisnisnya PDAM pada saat sekarang, semua manajemen kantor cabang dan kantor pusat dapat melayani pendaftaran pelanggan baru dan pembayaran tagihan rekening air yang tercatat pada water meter. Masing-masing cabang melaporkan hasil rekapitulasi transaksi ke pusat pada setiap akhir bulan. Sebagai salah satu aset daerah PDAM dituntut untuk selalu 1
2 dapat meningkatkan kontribusi dalam memperoleh PAD (Pendapatan Asli Daerah). Dengan kemajuan teknologi saat sekarang kebutuhan akan adanya informasi terpercaya dalam proses pengambilan keputusan yang cepat dan akurat sangatlah diperlukan. Terkait dengan data di PDAM yaitu data keuangan, data pelanggan, data pegawai dan yang lainnya. Kebutuhan informasi untuk dapat melakukan proses pengambilan keputusan yang baik dan benar, mengharuskan adanya suatu sarana informasi yang disiapkan untuk menyimpan dan mengolah data yang diperlukan. Wadah ini diharapkan dapat menampung semua informasi dan ringkasan knowledge yang dimiliki oleh manajemen PDAM akan tetapi, penyimpanan data operasional yang berjalan pada saat sekarang masih berupa raw data (data mentah). Sehingga untuk mendapatkan informasi yang sesuai dengan fungsi yang diharapkan prosesnya sangat lamban. Dalam pengambilan keputusan sebaiknya digunakan suatu data yang sudah diolah sebelumnya sehingga dapat dikenali pola data yang ada, maka dapat diperkirakan hasil yang ingin dicapai untuk beberapa waktu kedepan. Adapun teknik pengolahan data seperti ini merupakan suatu cara yang sudah dikenal dengan nama data mining. Dalam melakukan data mining dibutuhkan adanya penyedia data yang sesuai dengan kreteria, karena untuk mengenali pola dari suatu kumpulan data diperlukan data yang bersifat informasi strategis bukannya operasional. Penyedia data tersebut ditampung dalam sebuah Data Warehouse, sebagai suatu penyimpanan data yang lengkap, konsisten dan bersumber dari
3 banyak source sehingga dapat digunakan dan dimengerti oleh end-user dalam sebuah kontek bisnis. Untuk mengatasi permasalahan-permasalahan tersebut diatas perlu dikembangkan sistem yang dapat membantu dan mendukung perusahaan dalam mengoptimalkan operasional pengelolaan perusahaan dengan baik. Merancang bangun Data Warehouse sebagai upaya untuk membantu para pengambil kebijakan dalam sistem strategi pengambilan keputusan agar hasil kebijakan yang diambil tepat sasaran. 1.1.1 Perumusan Masalah Dari latar belakang masalah diatas maka dapat dirumuskan suatu rumusan masalah sebagai berikut Bagaimanakah merancang dan membangun Data Warehouse yang efektif pada sebuah instansi/perusahaan studi kasus di PDAM Kabupaten Cilacap. Data Warehouse tersebut bersumber pada data pelanggan, data keuangan, data produksi air bersih, dan data SDM. Sehingga dapat mendukung dan membantu para pengambil kebijakan untuk menghasilkan keputusan yang strategis. 1.1.2 Batasan Masalah Proses bisnis pada PDAM sangat luas diantaranya yaitu proses produksi air bersih memakai IPA (Instalasi Pengolahan Air), menentukan jumlah produksi air bersih setiap periode waktu tertentu, memantau dan mengawasi pipa eksisting dari kebocoran air, melayani pendaftaran bagi pelanggan baru, menghitung pemakaian air pada water meter, menghitung tagihan rekening air, menghitung
4 rekapitulasi tagihan pemakaian air pada setiap bulan, menghitung gaji karyawan pada setiap bulan, dan mengamankan data transaksi dsb. Pada penelitian ini hanya membatasi pada hal-hal sebagai berikut: 1. Khususnya memantau hasil rekapitulasi pembayaran tagihan pemakaian air yang tercatat pada water meter setiap pelanggan, dimana hasil transakai ini akan dijadikan obyek penelitian yang akan diolah sebagai basis data. 2. Penelitian penerapan Data Warehouse pada pengelolaan manajemen di PDAM ini difokuskan untuk memberikan informasi yang akurat pada tingkat sistem pengambilan keputusan. 1.1.3 Keaslian Penelitian Beberapa penelitian dengan obyek berbeda yang terkait dengan Data Warehouse pernah dilakukan, yaitu penelitian mengenai penerapan Data Warehouse dilakukan oleh Raharjo, dkk. (2001) dalam penelitiannya memberikan gambaran informasi yang terkait dengan penerimaan PBB dan BPHTB serta peranannya terhadap penerimaan negara dan daerah untuk periode 1996 sampai dengan tahun 2000. Analisa yang digunakan berupa analysis collection ratio, tax ratio dan perbandingan penerimaan PBB terhadap PAD. Penelitian lain dilakukan oleh Zein (2008) membahas mengenai implementasi Data Warehouse pada PT. Indosat Tbk. Dengan memakai tools SQL Server 2005 dan RapidMiner dapat membantu melihat informasi kinerja jaringan dengan lebih cepat, detil dan akurat. Sedangkan pengimplementasian data mining melalui time series analysis dapat membantu perusahaan dalam pengambilan keputusan yang tepat, dengan kemampuan time series analysis untuk melakukan
5 prediksi (forecasting) terhadap data elemen sistem jaringan yang dimiliki oleh PT. Indosat Tbk. Sehingga pengumpulan data ke dalam Data Warehouse dan penerapan data mining (times series analysis) dapat membantu perusahaan menghadirkan quality of service yang baik dengan target KPI (Key Performance Indicator) yang ditetapkan dapat tercapai. Penelitian serupa dilakukan oleh Tjahjaningsih (2002) yang membahas mengenai Data Warehouse di Bursa Efek Jakarta. Penelitian ini bertujuan untuk menerapkan data mining yaitu bagaimana data dianalisa menjadi suatu informasi yang dapat dikerjakan untuk mengetahui faktor likuiditas, posisi kas, profitabilitas, potensi pertumbuhan, debt to equity ratio, dan ukuran perusahaan berpengaruh terhadap rasio pembayaran dividen di Bursa Efek Jakarta. Metode yang digunakan untuk menggabungkan proses data mining adalah metode pengclusteran data dengan model fuzzy c-means clustering. Berbeda dengan penelitian sebelumnya, penelitian ini akan fokus pada rancang bangun Data Warehouse. Sistem tersebut bertujuan untuk membantu dalam mengelola PDAM untuk mendukung sistem pengambilan keputusan yang strategis pada tingkat manajemen direksi dalam pengelolaan perusahaan air bersih. 1.1.4 Manfaat Penelitian Penelitian rancang bangun Data Warehouse ini diharapkan dapat membantu manajemen operasional PDAM. Dengan adanya sistem ini, proses sistem penggambilan keputusan akan lebih mudah cepat dan terarah, keputusan yang diambil dapat menghasilkan kebijakan yang tepat sasaran dan produktip
6 sehingga akan berdampak pada peningkatan profit yang ideal sesuai dengan harapan Pemerintah Kabupaten Cilacap. 1.1.5 Tujuan Penelitian Tujuan penelitian ini adalah mengimplementasikan Data Warehouse sebagai basis data SSPK (Sistem Strategi Pengambilan Keputusan) di sebuah perusahaan air minum (studi kasus di PDAM Kabupaten Cilacap). Dengan harapan dapat membantu sistem pengambilan keputusan pada manajemen ditingkat direksi PDAM Cilacap dalam mendapatkan informasi valid yang bersumber dari sistem. Agar setiap pengambilan keputusan dapat menghasilkan kebijakan yang ideal, sehingga menghasilkan keputusan yang strategis. Hal-hal yang akan diperhatikan dalam rancang bangun Data Warehouse adalah antar muka dan tampilan informasi sebagai hasil keluaran sistem yang mudah dipahami oleh pemakai. Hasil penelitian ini diharapkan dapat menghasilkan sebuah sistem yang user friendly, untuk mendukung proses-proses pengambilan keputusan strategis yang efektif, efisien, tepat sasaran, akurat dan terorganisasi.