BABI PENDAHULUAN. A. Judul. B. Batasan Pengertian Judul Pondok Pesantren :Asrama pendidikan Islam tradisional dimanasiswanya

dokumen-dokumen yang mirip
1. BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR

BAB III METODE PERANCANGAN

ISLAMIC CENTRE BAB I PENDAHULUAN

masjidlah Rasulullah membina generasi pertama Islam. Maka pertanyaan tentang keterlibatan masjid kampus dalam pusat perkembangan Islam, adalah

BAB I PENDAHULUAN. A. JUDUL Terminal Bus Tipe A di Surakarta, dengan penekanan pada tampilan arsitektur modern.

BAB I PENDAHULUAN. Service), serta media alam sebagai media pembelajaran dan tempat. school melalui penyediaan fasilitas yang mengacu pada aktivitas

BAB I PENDAHULUAN. pemukiman kumuh di kota yang padat penduduk atau dikenal dengan istilah urban

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB III METODE PERANCANGAN. kualitatif. Dimana dalam melakukan analisisnya, yaitu dengan menggunakan konteks

Konsep perencanaan dan perancangan

BAB I PENDAHULUAN. Directorat Data Center UBiNus)

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB IV ANALISIS PERANCANGAN. 4.1 Analisis Obyek Rancangan Terhadap Kondisi Eksisting

Bab I. Pendahuluan. Selatan, pemerintah telah membuat kebijakan dan program yang tertuang dalam

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Existensi proyek

ISLAMIC CENTRE DI SLAWI KABUPATEN TEGAL

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. berkualitas, bertanggung jawab, dan bermanfaat bagi kehidupannya. Dalam

UNIVERSITAS DIPONEGORO YOUTH CENTER KUDUS DENGAN PENEKANAN DESAIN ARSITEKTUR ORGANIK TUGAS AKHIR PERIODE JANUARI JULI 2015

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB 3 METODE PERANCANGAN. berisi sebuah paparan deskriptif mengenai langkah-langkah dalam proses

LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR ISLAMIC CENTRE DI MALANG

BAB III METODE PERANCANGAN. data-data sesuai dengan yang sebenarnya kemudian data-data tersebut disusun,

BAB 1 PENDAHULUAN. Gambar 1.1 Kota Balikpapan di pulau Kalimantan Timur Sumber: RTRW Kota Balikpapan

Penataan Bukit Gombel, Semarang dengan Bangunan multifungsi Penekanan pada Green Architecture

BAB I PENDAHULUAN. Buku DP3A ini berjudul Penataan Permukiman Lingkungan Masjid Al-

Kurikulum Dan Sistem Pembelajaran Sustainable Landscape Tinjauan Interaksi Pengertian Interaksi...

Oleh : Anggono Ariebowo, Bambang Suprijadi, Bambang Adji Murtomo

PONDOK PESANTREN MODERN DI BEKASI. Nama : Jaenudin NPM : Dosen Pembimbing 1: Dr. Ir. Raziq Hasan, MT. Dosen Pembimbing 2: Dimyati, ST., MT.

BAB III METODOLOGI PERANCANGAN. Taman Wisata Budaya dan Seni Madura. Hal ini merupakan rincian dari langkahlangkah

ISLAMIC CENTRE DI KABUPATEN DEMAK

BAB I PENDAHULUAN. Diagram 1.1. Data Statistik Kenaikan Angka Lansia Sumber: Badan Pusat Statistik,2010

BAB IV TINJAUAN WILAYAH KOTA YOGYAKARTA

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

ABSTRAK. Kata Kunci: pendidikan, Pasraman, pengetahuan, agama Hindu

BAB III METODE PERANCANGAN

BAB III METODOLOGI PERANCANGAN. dibutuhkan salah satu metode yang dapat memudahkan perancangan dalam

BAB III METODE PERANCANGAN

BAB IV ANALISA PERENCANAAN

Bab I Pendahuluan BAB 1 PENDAHULUAN

BAB III METODE PERANCANGAN

BAB III METODE PERANCANGAN. di Kota Malang dibutuhkan suatu metode yang merupakan penjelas tentang

TINJAUAN PULO CANGKIR

BAB I PENDAHULUAN. Ruang Komunal Kelurahan Kemlayan sebagai Kampung Wisata di. Surakarta dengan Pendekatan Arsitektur Kontekstual

BAB III METODE PERANCANGAN. dengan objek perancangan. Kerangka rancangan yang digunakan dalam proses

Pondok Pesantren Modern di Semarang KATA PENGANTAR

BAB I PENDAHULUAN. ibid 3 Profil Universitas Darussalam Gontor, Jawa Timur Dalam Angka 2013, Badan Pusat Statistik Provinsi Jawa Timur.

BAB I Pendahuluan Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Latar Belakang Pengadaan Proyek

BAB III METODE PERANCANGAN

BAB I. : 1. Masa muda, 2. Kaum muda, 3. Remaja. : Tempat yang dianggap penting/pumpunan dari berbagai kedudukan/kegiatan sesuai dengan golongannya 2

BAB 1 PENDAHULUAN UKDW. Provinsi Kalimantan Barat yang memiliki wilayah yang cukup luas dan

BAB III METODE PERANCANGAN. Ide perancangan muncul setelah melihat potensi kebudayaan di Madura

BAB III METODE PERANCANGAN. pengumpulan data, analisis, dan proses sintesis atau konsep perancangan.

BAB I PENDAHULUAN 1. 1 Latar belakang

LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR ISLAMIC CENTER DI KABUPATEN DEMAK

MAKALAH TUGAS AKHIR 2014 Wedding Hall BAB I PENDAHULUAN

BAB 3 METODOLOGI PERANCANGAN. Dalam kajian perancangan ini berisi tentang penjelasan dari proses atau

fauna, gua masegit sela (disepanjang Pulau Nusakambangan) dan suasana alam yang

BAB III METODE PERANCANGAN. Pada perancangan pusat seni tradisi Sunda ini banyak metode yang

Panti Asuhan Anak Terlantar di Solo BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. Pertumbuhan penduduk kota Yogyakarta berdasarkan BPS Propinsi UKDW

BAB III TINJAUAN LOKASI. 3.1 Tinjauan Umum Kabupaten Kulon Progo sebagai Wilayah Sasaran Proyek

1BAB I PENDAHULUAN. KotaPontianak.Jurnal Lanskap Indonesia Vol 2 No

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan suatu hal yang mempunyai prioritas penting saat ini.

BAB 3 METODOLOGI PERANCANGAN

BAB I PENDAHULUAN. I. 1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN.

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

Halaman Judul... i Abstrak... ii Kata Pengantar... iii Daftar Isi... iv Daftar Gambar... viii Daftar Tabel... x Daftar Diagram...

BAB III TINJAUAN WILAYAH

Jonggol Islamic City yang kini mengusung citra menuju Kota Serambi Madinah.

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR

BAB 1 PENDAHULUAN. kota santri yang lain seperti kota Jombang dan juga kota Lamongan. Setiap tahunnya,

PONDOK PESANTREN TERPADU. DAAR EL-ISHLAH PUTRA, ingin BAB I PENDAHULUAN

ASRAMA MAHASISWA MALUKU DI YOGYAKARTA TUGAS AKHIR 2009 DAFTAR ISI

SEKOLAH MENENGAH TUNANETRA BANDUNG

BAB III METODE PERANCANGAN. sebuah proses perancangan, metode ini dibutuhkan untuk memudahkan perancang

SEMINAR TUGAS AKHIR UNIVERSITAS UDAYANA FAKULTAS TEKNIK. Kata Pengantar

MILIK UKDW BAB I PENDAHULUAN. 1.1.Latar belakang

BAB III: DATA DAN ANALISA

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Lampung. Secara geografis Kota Bandar Lampung terletak pada sampai

BAB IV : KONSEP. 4.1 Konsep Dasar. Permasalahan & Kebutuhan. Laporan Perancangan Arsitektur Akhir

BAB VI HASIL RANCANGAN

(Dengan Penekanan Desain Arsitektur Neo Vernakular)

LAPORAN PERANCANGAN ARSITEKTUR AKHIR

BELAWAN INTERNATIONAL PORT PASSANGER TERMINAL 2012 BAB I. PENDAHULUAN

KOMPLEK GEDUNG KESENIAN SOETEDJA PURWOKERTO

BAB III METODE PERANCANGAN. Perancangan Pusat Aktivitas Dakwah Islam di Malang ini bermula dari

UKDW. UU Reepublik Indonesia no.40 Tahun 2009 Tentang Kepemudaan

WEDDING CENTRE DI SURAKARTA

BAB 3 METODE PERANCANGAN. Metode perancangan yang digunakan dalam perancangan Convention and

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Permasalahan Isu Perkembangan Properti di DIY

BAB I PENDAHULUAN. Re-Desain Stasiun Besar Lempuyangan Dengan Penekanan Konsep pada Sirkulasi, Tata ruang dan Pengaturan Fasilitas Komersial,

BAB VI KONSEP RANCANGAN

BAB IV PENUTUP. (tradisional) adalah pesantren yang tetap mempertahankan pengajaran kitab-kitab

Transkripsi:

P01ufof..Pesantren 1fUfayatuffafi '1(fiusus Santri anjut Vsia tfi 'Wonosari Inclra V Agustika M BAH I PENDAHULUAN BABI PENDAHULUAN A. Judul Pondok Pesantren Hidayatullah Khusus Santri Lanjut Usia di Wonosari Pendekatan karakter orang lanjut usia sebagai pendukung keselamatan bergerak pada tata ruang dan sirkulasi. B. Batasan Pengertian Judul Pondok Pesantren :Asrama pendidikan Islam tradisional dimanasiswanya tinggal dan belajar bersama dibawah bimbingan guru dan 'kyai', asrama terletak di komplek dimana kyai tinggal, yang juga tersedia masjid untuk beribadah, ruang-ruang belajar dan kegiatan lain.(dhofier Z, 1982, ha4) Hidayatullah :Nama Lembaga yang mengelola pesantren. Khusus :Tidak umum; khas; istimewa.(kamus Besar Bahasa Indonesia, ha37) Santri :Orang yang mendalami agama Islam; orang yang beribadat dengan sungguh-sungguh; orang saleh (kamus Besar Bahasa Indonesia, h. 783) Lanjut Usia :Tua; sudah berumur (Kamus Desar Dahasa Indonesia, h. 496) Wonosari :Menunjukan nama tempat, kabupaten Gunung Kidul Kecamatan Wonosari. Karakter :Sifat-sifat kejiwaaan, akhlak atau budi pekerti yang membedakan seseorang dengan yang lain; tabiat; watak.(kamus Besar Bahasa Indonesia, h.389) Orang :Manusia (Kamus Besar Bahasa Indonesia, h.628) Pendukung :Penyokong; pembantu; penunjang (Kamus Besar Bahasa Indonesia, h. 215) 1

PorufollPesantren 1fidayatuffan 'l(nusus Santri Lanjut Vsia di 'Wonosari Keselamatan Bergerak Tata Ruang Sirkulasi :Perihal (keadaan dsb) selamat; kesejahteraan; kebahagiaan dsb.(kamus Besar Bahasa Indonesia, h. 799) :Berpindah dari tempat atau kedudukan (tidak diam saja);(mulai) melakukan suatu usaha; melakukan aksi; berusaha giat (dl lapangan politik, sosial).(kamus Besar Bahasa Indnesia, h. 272) :Cara mengatur ruang (Kamus Besar Bahasa Indonesia, h. 906) :Peredaran (Kamus Besar Bahasa Indonesia, h. 847) " 1.1 Latar belakang Kemajuan bangsa akan tercapai bila masyarakat terdidik dan terbina dengan baik. Waktu demi waktu ilmu pengetahuan makin berkembang mengikuti jaman yang makin moderen. Pendidikan sendiri berasal dari terdapatnya suatu masalah yang timbul dan memiliki keinginan untuk dipecahkan. Terkadang manusia lupa akan datangnya ilmu pengetahuan itu sendiri datangnya dari AI-Quran, yang didalamnya terdapat banyak sekali problem, masalah dan pemecahannya. Dan manusia akan ingat akan hal itu jika tidak menekankan pendidikan formal saja namun non formal hams tidak ketinggalan manusia gali makna kehidupan. Pondok pesantren merupakan alternative dari pencarian pendidikan selain mendengarkan ceramah agama di TV, pengajian rutin, Khotbah jum'at. Sistem pendidikannya sendiri lebih luas dan terarah, karena pembagian pendidikan formal dan non formal telah diatur oleh ponpes, misalkan waktu pagi untuk belajar formal dan untuk malamnya belajar non formal. Pondok pesantren Hidayatullah berdiri pertama kali dipulau Kalimantan Timur (Balikpapan), kemudian dipulau jawa yaitu Surabaya, Jakarta, Yogyakarta. Untuk wilayah jawa tengah didirikan oleh Bapak Kamto sendiri, dari mendakwah hingga mendirikan tempat untuk Yayasan. Namun kebanyakan pesantren yang berdiri digunakan atau yang berpenghuni adalah 2

C1'OMOR..C1'esantren Jfitfayatutrali 'l(liusus Santri aniut Vsia di 'Wonosari para santri muda, yang berkisar 9-18 tahoo. Bagaimana dengan para lanjut usia yang dahulu pemah berbuat dosa namoo tidak mengetahui dan sekarangpoo tidak tahu apa itu dosa. Dengan berdirinya pondok pesantren ootuk para lanjut usia maka akan timbulnya rasa berdosa dan bertaubat. Dengan data yang telah diperoleh dari sumber statistik mengatakan bahwa: JUMLAH PENDUDUK 60,Ooo~"--~-- 50,ooo-U---..-:-lHHI.... I 40,000 -J.H1----/l-4HHHHHHHI-I-~~~--j ANGKA 30,000 20,000 m Kola + Pedesaan Laki-Iaki Kola + Pedesaan PererTl>uan [] Kola + Pedesaan Laki-Jaki + '10,000 o 0-4 11-14 20-24 30-34 40-4<1 SO-54 80-6<1 70-74 UMUR Gambar 1.1 Jumlah penduduk th 2000 Sumber: Sensus penduduk 2000 kabupaten Gunung Kidul Dilihat tabel diatas menoojukkan jumlah penduduk ootuk wilayah Goooog Kidullebih banyak para usia 15-19 tahun. Namun untuk wilayah Wonosari : Jumlah 2"00 '" 20000 ANOKA 5)00 ~ f.,00 0 : iidiij1"'-""'1 " 14 20-24 30-34..0... ".S< liiiilr Gambar 1.2 Jumlah penduduk menurut usia di wonosari Sumber: Sensus penduduk 2000 Kabupaten Gunung Kidul Dengan melihat table diatas terdapat kesimpulan bahwa jumlah umur makin lama makin banyak jumlah penduduknya. Sehingga dapat disimpulkan 3

--l Pornfo~Pesantren J(Ufayatuffafi '1(fiusus Santri aniut Vsia tfi 'Wonosari bahwa wilayah Wonosari jumlah lanjut usianya lebih banyak ketimbang usia dewasa dan anak-anak. Maka keberadaan Pondok Pesantren Hidayatullah untuk lanjut usia sangat dibutuhkan. Santri yang dididik dipesantren ini adalah berumur 60 tahun keatas. Rentang umur sekitar 60 tahun merupakan umur yang tepat karena lebih berpikir kearah hari akhir atau sadar akan kelakuannya semasa muda, dengan mempertimbangkan karakteristik lansia yang takut akan kematian, minder karena didalam pesantren adalah sama, dan tertekan karena keluarganya tidak memberikan rasa kasih sayang. Pendidikan yang hams ditempuh se1ama menjadi santri adalah 4 tahun. Pelajaran yang diajarkan selama 4 tahun mengellai pellyesalan perbuatan yang te1ah dilakukan semasa hidup dan persiapan han besok atau kehidupan setelah kematian. 1.2. Rumusan Masalah 1.2.1 Permasalahan Umum Bagaimana menciptakan pondok pesantren Hidayatu1lah dengan santri orang lanjut usia untuk beribadah dan bersosialisasi. 1.2.2 Permasalahan khusus Bagaimana menciptakan pondok pesantren khusus lansia dengan pendekatan karakter orang lanjut usia untuk mendukung keselamatan dalam bergerak yang mudah, mandiri dan mewujudkan aksesibilitas. 1.3. Tujuan Mendapat rumusan merancang pesantren Hidayatullah dengan keselamatan bergerak, sehingga dapat membantu dalam aktifitas beribadah maupun bersosialisasi. 4

CPorufotCPesantren Jiufo:yatullafi 1(fiusus Santri aniut Vsia di 'Wonosari 1.4. Sasaran Menghasilkan rancangan pesantren dengan sistem keselamatan bergerak dengan tata ruang dan sirkulasi yang mudah, mandiri dan mewujudkan aksesibilitas. 1.5 Lingkup pembahasan 1.5.1 Non Arsitektural Pembahasan tentang hal-hal diluar lingkup disiplin ilmu Arsitektur yang plenentukan faktor perencanan dan perancangan, antara lain: 1). Pembahasan tentang beribadah dan bersosialisai bagi para lanjut usia. 2). Pesantren dikhususkan untuk yang telah sendiri atau pasangannya telah meninggal. 1.5.2 Arsitektural Pembahasan yang spesifik akan dititik beratakan pada masalah - masalah arsitektural, yang dibatasi pada masalah - masalah : - Menciptakan keselamatan bergerak dengan menggunakan tata ruang dan sirkulasi yang dapat dilalui dengan mudah. mandiri dan aksesibilitas. - menciptakan fisik bangunan pesantren yang mendukung pola program pendidikan non formal. - membahas hal yang mengarah kepada konsep bangunan yaitu program keselamatan yang telah di tetapkan oleh UU nomor 468/KPTS/1998 tcntang Persyaratun Teknis Aksesibilitas Pada Bangunan Umum dan Lingkwlgan. - pengolahan fasilitas penunjang seperti tempat parkir, entrance, dan sebagainya. - pengolahan tapak dan site. 5

'Potufo/t'Pesantren J[Ufayatuffafi 'l(fiusus Santri aniut Vsia di 'Wonosari 1.6 Metode pengamatan Metode pendekatan yang digunakan dalam pembahasan untuk mendapatkan pemecahan masalah adalah: 1.6.1 Identitlkasi Masalah Identifikasi masalah secara Umum Bagaimana menciptakan pondok pesantren hidayatullah dengan penghuni orang lanjut usia untuk beribadah dan bersosialisasi. Secara Khusus Bagaimana menciptakan pondok pesantren khusus lansia dengan pertimbangan karakter orang lanjut usia untuk mendukung keselamatan dalam bergerak yang mudah, mandiri, aksesibilitas. 1.6.2 Observasi / Pencarian dan Pengumpulan Data Pengumpulan data ini dilakukan dengan cara: 1). Studi lapangan atau observasi langsung terhadap objek, dengan melihat dan mendokumentasikan lokasi site, suasana sekitar, kontur. 2). Studi literatur atau observasi tidak langsung, yaitu berupa studi literatur yang berkaitan dengan teori-teori standar, data-data statistik, serta peraturan atau peruntukan yang berhubungan dengan fisik maupun non fisiknya. 1.6.3 Tahap Anatisa dan Sintesa Tahap analisa dan sintesa digunakan unutk memperoleh pendekatan konsep perencanaan dan perancangan tata ruang di Pondok Pesantren Hidayatullah dengan penekanan pada sistem keselamatan bangunan dengan mempertimbangkan furnitur, kontur, sirkulasi, dan panca indera. Sehingga dapat memberikan rasa bebas bergerak dan terhindar dari perasaan tertekan. 1.6.4 Tahap Merumuskan Konsep Tahap perumusan konsep digunakan untuk mendapatkan konsep yang sesuai dengan penekanan pada sistem keselamatan bergerak para lanjut usia dalam beraktifitas maupun menjangkau ruangan. 6

(j>ontfo~(j>esantren Jfitfayatuffafi 'l(fiusus Santri Lanjut Vsia rfi 'Wonosari 1.7 Spesifikasi Proyek 1.7.1 Nama Proyek Pondok Pesantren Hidayatullah khusus santri lanjut Usia di Wonosari. 1.7.2 Lokasi proyek l ) Letak lokasi proyek berada di jalan raya wonosari kabupaten Gunung Kidul, kecamatan wonosari. Sebagaian besar wilayah Wonosari adalah pertanian. Tanah bergelombang dengan kemiringan 2-15% dan 100-500 m diatas permukaan laut. Wonosari berada 110 21' - 110 50' Bujur Timur dan 7 46' - 7 09' Lintang Selatan. Ibukota Wonosari berbatasan dengan kecamatan Playen, Nglipar, KarangMojo, Semanu, Tangjungsari, Paliyan. --l----,---- I -1- --- ---_. EWnAIlnI~!i --PraoitlIIi ---.c.tr.oilm _Kwmrt<ekwllll'l -""'.. ) 1:0 10hrn Lokasi site dikabupaten Gunung Kidul, Kccamatan Wonosari Gambar 1.3 Peta Kabupaten Gunung Kidul Sumber : Atlas Wilayah Gunung KiduJ I). Atlas Kabupaten Gunung Kidul 7

<Pomfo/t<Pesantren JfUfayatuffali 'l(liusus Santri Laniut Vsia di 'Wonosari... IZl I ""'... Iiil Ir====- B ~~=:;":... =,"'=(1 ~A ~ I< ~ Gambar 1.4 Lokasi site terletak didekat Lembaga Pennasyarakatan Wonosari. Sumber : Observasi Lokasi 1.7.3 Potensi Berdasarkan pengamatan, site yang dipilih untuk: Pondok Pesantren Hidayatullah khusus lansia tresebut memiliki potensi-potensi sebagai berikut: a. Hubungan dengan fasilitas umum 1. Dekat dengan Lembaga permasyarakatan. 2. Dekat dengan KUA. 3. Dekat dengan gedung kesenian. b. Budaya Site berada dalam lingkungan permukiman penduduk, yang belum begitu padat. Hal ini akan sangat membantu dalam belajar mengajar. Mnsyarakat sekitar mayoritas beragama kristen. Dengan berdirinya pondok pesantren ini diharapkan dapat menghentikan penyebaran beragama non muslim. c. Kontur kontur di wilayah kecamatan Wonosari dengan kemiringan 2-15% d. Air ketinggian daerah di kecamatan Wonosari adalah 100-500 m, dan merupakan daerah daratan. 8

(j'ondoll(j'esantren J{Ufayatuffali 1(liusus Santri Lanjut Vsia di 'Wonosari BABIPENDAHULUAN f. Kebisingan Site tidak berada tepat di pinggir jalan raya sehingga kebisingan tidak terlalu tinggi. Hal ini mendukung pencapaian suasana tenang di lingkungan pondok pesantren. 1.7.4 Kendala Jalan menuju lokasi site terlalu sempit hanya dapat dilalui oleh 1 buah mobil, sehingga dalam pencapai lokasi terpaksa dilalui dengan berjalan kaki. 1.8 Keaslian pennlisan Keaslian penulisan dimaksutkan supaya tetap terjaganya keorisinilan pemikiran-pemikiran atau ide-ide serta gaasan tentang studi Tugas Akhir. Di bawah ini beherapa judul yang dapat digunakan scbagai pcmbangding dari Tugas akhir yang pemah diangkat: 1. Antony Alfin, No Mhs: 97512163 Judul : Pondok Pesantren di Kudus Konsep : Arsitektur perilaku dengan menciptakan ruang dan lingkungan sebagai unsur utama. 2. Abdullah, No. Mhs: 98512203 Judul : Youth Islamic Center Pennasalahan : -bagaimana sistem dan layout pada bangunan YIC yang mewadahi kegiatan pelaku berdasar gender (jenis kelamin). -bagaimana mewuj udkan bentuk penampilan bangunan YIC berdasarkan pada arsitektur Ottoman. Konsep : Jender ruang dan bentuk tampilan arsitektur ottman. 9

Potufo{Pesantren J[idayatuffafi 1(fiususSantri Laniut Vsia di 'Wonosari BAH I PENDAHULUAN 3. Fiena Indriasari, No. Mhs : 99512081 Judul : Pondok Pesantren Khusus penyandang Cacat Tubuh di Bantul. Permasalahan : bagaimana merancang pondok pesantren khusus bagi para penyandang cacat tubuh dengan memperhatikan tata ruang dan sirkulasi, agar memberikan kemudahan bagi para santri dalam memperoleh pendidikan. Konsep : Penataan ruang dan sirkulasi sehingga memberikan kemudahan dalam menjalankan kehidupan sehari-hari. 4. Muhammad Arief S., No. Mhs : 99512095 Judul : Pondok Pesantren Moderen di Jogjakarta. Permasalahan : bagaimana merancang sebuah bangunan yang memiliki konsep arsitektur sarang lebah sebagai faktor penentu perancangan. Konsep : Mentranform bentuk sarang lebah dan 1ebah ke dalam bangunan. 10

--- --'-'--J P01U[O{Pesantren 1fitfayatuffali 1(liusus Santri Lanjut Vsia tfi 'Wonosari 1.9 Pola Pikir Latar Belakang Masalah Kondisi Wonosari Beribadah dan sosialisasi Permasalahan Bagaimana menciptakan pondok pesantren hidayatullah dengan penghuni orang lanjut usia untuk beribadah dan bersosialisasi Bagaimana menciptakan pondok pesantren khusus lansia dengan pertimbangan karakter orang lanjut usia untuk mendukung keselamatan aksesibilitas. Arsitektur Tinjauan Faktual dalam bergerak yang mudah, mandiri, Menciptakan keselamatan bergerak dengan menggunakan tata ruang dan sirkulasi yang dapat dilalui dengan mudah, mandiri dan aksesibilitas. Non Arsitektur Pembahasan tentang beribadah dan bersosialisai bagi para lanjut usia. Analisa Analisa Zoning dan Tapak Site Analisa karakter pengguna pada kegiatan dan ruang. Konsep Dasar Pendekatan karakter lanjut usia sebagai pendukung keselamatan bergerak pada tata ruang dan sirkulai Gambar 1.5 Pola Pikir Sumber : pemikiran 11