OPTIMASI CONSTRUCTION SITE LAYOUT MENGGUNAKAN METODE METAHEURISTIC ALGORITHM PADA PROYEK GREAT HOTEL DIPONEGORO

dokumen-dokumen yang mirip
Optimasi (Equal) Site Layout Menggunakan Multi Objectives Function Pada Proyek The Samator Surabaya

OPTIMASI SITE LAYOUT MENGGUNAKAN MULTI-OBJECTIVES FUNCTION (Studi Kasus Proyek Pembangunan Gedung B PTIIK Universitas Brawijaya Malang)

Optimasi (Unequal) Site Layout Menggunakan Multi-Objectives Function Pada Proyek Pembangunan Apartemen Puncak Kertajaya Surabaya

OPTIMASI SITE LAYOUT MENGGUNAKAN MULTI-OBJECTIVES FUNCTION PADA PROYEK PEMBANGUNAN GEDUNG KULIAH TERPADU TAHAP III POLITEKNIK NEGERI MALANG

Optimasi Tata Letak Fasilitas Menggunakan Metode Multi Objective Function pada Pembangunan Proyek Apartemen Nine Residence Jakarta

OPTIMASI SITE LAYOUT MENGGUNAKAN MULTI- OBJECTIVES FUNCTION

Optimasi Site Layout Menggunakan Multi-Objectives Function pada Proyek Pembangunan Transmart Rungkut Surabaya

PREPROCESSING DATA DAN REPRESENTASI ORGANISME ALGORITMA SYMBIOTIC ORGANISMS SEARCH PADA PERMASALAHAN PENJADWALAN PRAKTIKUM PERGURUAN TINGGI

Implementasi Metode Metaheuristik Symbiotic Organisms Search dalam Penentuan Tata Letak Fasilitas Proyek Konstruksi Berdasarkan Jarak Tempuh Pekerja

DAFTAR ACUAN. Sites Through Gis And Bim Integration. Journal of. Information Technology in Construction, 17,

Daniel Tri Effendi NRP Dosen Pembimbing : Tri Joko Wahyu Adi, ST., MT., Ph.D Yusroniya Eka Putri, ST., MT

JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 3, No. 2, (2014) ISSN: ( Print) D-131

JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (Juli, 2014) ISSN: ( Print)

Optimisasi Dynamic Economic Dispatch Menggunakan Algoritma Artificial Bee Colony

PENYELESAIAN TRAVELLING SALESMAN PROBLEM ( TSP ) DENGAN MENGGUNAKAN ARTIFICIAL BEE COLONY

SWARM GENETIC ALGORITHM, SUATU HIBRIDA DARI ALGORITMA GENETIKA DAN PARTICLE SWARM OPTIMIZATION. Taufan Mahardhika 1

Optimasi Site Layout pada Proyek Pembangunan Apartemen Pavilion Permata Tower 2

Penempatan Dan Penentuan Kapasitas Optimal Distributed Generator (DG) Menggunakan Artificial Bee Colony (ABC)

Jaringan Syaraf Tiruan dengan Pembelajaran Algoritma Genetika dan Diversitas untuk Deteksi Kelas Penyakit

MODIFIKASI ALGORITMA SYMBIOTIC ORGANISMS SEARCH UNTUK TRAVELING SALESMAN PROBLEM

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. betapa penting fungsi dan kegunaannya hingga saat ini. Listrik bahkan sudah

OPTIMASI FUZZY INFERENCE SYSTEM SUGENO DENGAN ALGORITMA HILL CLIMBING UNTUK PENENTUAN HARGA JUAL RUMAH

Perbandingan Produktivitas Static Tower Crane dan Mobile Crane dengan Modifikasi Posisi Titik Supply

OPTIMASI SITE LAYOUT MENGGUNAKAN MULTI-OBJECTIVES FUNCTION PADA PROYEK PEMBANGUNAN TRANSMART RUNGKUT SURABAYA

PENENTUAN JALUR TERPENDEK PADA APLIKASI OJEK ONLINE GO-JEK DENGAN PROBABILISTIC NEURAL NETWORK (PNN) DAN PARTICLE SWARM OPTIMIZATION (PSO)

MENEMUKAN AKAR PERSAMAAN POLINOMIAL MENGGUNAKAN PARTICLE SWARM OPTIMIZATION

BAB I PENDAHULUAN PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

1 BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

SURVEI MENGENAI BIAYA OVERHEAD SERTA FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHINYA

PENENTUAN SLACK BUS PADA JARINGAN TENAGA LISTRIK SUMBAGUT 150 KV MENGGUNAKAN METODE ARTIFICIAL BEE COLONY

PENEMPATAN KAPASITOR DAN OPTIMASI KAPASITASNYA MENGGUNAKAN ARTIFICIAL BEE COLONY (ABC) PADA SALURAN DISTRIBUSI PRIMER

Optimasi Penempatan Group Tower Crane pada Proyek Pembangunan My Tower Surabaya

Improved Particle Swarm Optimization untuk Menyelesaikan Permasalahan Part Type Selection dan Machine Loading pada Flexible Manufacturing System (FMS)

Dynamic Economic Dispatch Mempertimbangkan Prohibited Operating Zones Menggunakan Algoritma Improved Artificial Bee Colony

Amalia Utami¹, Suyanto², Retno Novi Dayawati³. ¹Teknik Informatika, Fakultas Teknik Informatika, Universitas Telkom

Rekonfigurasi Jaring Distribusi untuk Meminimalkan Kerugian Daya menggunakan Particle Swarm Optimization

Penempatan Dan Penentuan Kapasitas Optimal Distributed Generator (DG) Menggunakan Artificial Bee Colony (ABC)

Implementasi automatic clustering menggunakan particle swarm optimization dan genetic algorithm pada data kemahasiswaan

MONITORING PENJADWALAN PROYEK & EVALUASI JUMLAH TOWER CRANE PADA PROYEK CONDOMINIUM & PODIUM SEBUAH PLAZA DI TENGAH KOTA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI

PENGEMBANGAN ALGORITMA DIFFERENTIAL EVOLUTION UNTUK PENJADWALAN FLOW SHOP MULTI OBYEKTIF DENGAN BANYAK MESIN ABSTRAK

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

PENJADWALAN OPERASIONAL PEMBANGKIT BERBASIS ALGORITMA GENETIK PADA SISTEM PEMBANGKIT SUMATERA BAGIAN TENGAH

PENERAPAN ALGORITMA HARMONY SEARCH DALAM PENYELESAIAN RESOURCE-CONSTRAINED PROJECT SCHEDULING PROBLEM

ANALISA PEMILIHAN ALTERNATIF PROYEK MANAJEMEN AIR DI PT X DENGAN METODE MULTI CRITERIA DECISION MAKING (MCDM)

Penentuan MVar Optimal SVC pada Sistem Transmisi Jawa Bali 500 kv Menggunakan Artificial Bee Colony Algorithm

OPTIMASI ECONOMIC DISPATCH PADA UNIT PEMBANGKIT PLTG DI PLTGU TAMBAK LOROK MENGGUNAKAN ALGORITMA ARTIFICIAL BEE COLONY

OPTIMASI PENEMPATAN DISTRIBUTED GENERATION PADA IEEE 30 BUS SYSTEM MENGGUNAKAN BEE COLONY ALGORITHM

Prosiding ISSN : Algoritma Penjadwalan Perkuliahan dengan Kasus Team Teaching dengan Metode Vertex Coloring Graph

Gde Agus Yudha P. A., Alwafi Pujiraharjo, Saifoe El Unas

Spektrum Sipil, ISSN Vol. 1, No. 1 : 13-20, Maret 2014

IMPLEMENTASI ALGORITMA CAT SWARM OPTIMIZATION DALAM MENYELESAIKAN JOB SHOP SCHEDULING PROBLEM (JSSP)

Analisis Komparasi Genetic Algorithm dan Firefly Algorithm pada Permasalahan Bin Packing Problem

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

MINIMASI WAKTU PENGERJAAN PRODUK MELANIE SLEIGH CHANGING TABLE MELALUI PENDEKATAN SIMULASI DAN TABU SEARCH

PENELITI : Fiqihesa Putamawa

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Job shop scheduling problem (JSSP) adalah permasalahan optimasi

Framework Penjadwalan Beban pada Konsumsi Rumah Tangga Berbasis Agen Berdasarkan Pengenalan Pola Konsumsi Energi Listrik

Blending Agregat Menggunakan Algoritma Genetika

PROGRAM MAGISTER TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK UNIVERITAS JANABADRA

INSPEKSI PROSES PELAKSANAAN DAN CACAT PADA DINDING PANEL PRACETAK SUATU PROYEK APARTEMEN

Optimasi Bobot Jaringan Syaraf Tiruan Mengunakan Particle Swarm Optimization

Perancangan Proses Produksi Penanganan Bahan dan Perancangan Tata Letak Fasilitas

Dynamic Optimal Power Flow dengan kurva biaya pembangkitan tidak mulus menggunakan Particle Swarm Optimization

BAB 1 PENDAHULUAN. selalu bertambah disetiap tahunnya. Hal ini dapat menimbulkan semakin. memperoleh keuntungan yang maksimal, maka diperlukan

TINGKAT KEPENTINGAN FAKTOR FAKTOR PRODUKTIVITAS PEKERJA BERDASARKAN TINGKAT PENGARUH DAN TINGKAT FREKUENSI

DAFTAR PUSTAKA. Bowersox, D.J., Closs, D.J., Cooper, M.B., 2002, Supply Chain Logistics Management, New York: McGraw-Hill.

BAB I PENDAHULUAN. lebih efektif dan efisien karena akan melewati rute yang minimal jaraknya,

RASIO KEBUTUHAN BETON, BESI TULANGAN, DAN BEKISTING UNTUK PEKERJAAN STRUKTUR PADA PROYEK APARTEMEN & HOTEL

ANALISA REWORK PADA KONSTRUKSI GEDUNG DI KABUPATEN BONDOWOSO

Metoda Penelitian dengan Metoda Taguchi

PENYELESAIAN PERMASALAHAN TRAVELLING SALESMAN PROBLEM MENGGUNAKAN ALGORITMA DIFFERENTIAL EVOLUTION

Perbandingan Kombinasi Genetic Algorithm Simulated Annealing dengan Particle Swarm Optimization pada Permasalahan Tata Letak Fasilitas

PERBANDINGAN PRODUKTIVITAS ALAT HYDRAULIC HAMMER DAN JACK IN PILE DI SURABAYA

Pelatihan Bobot Jaringan Syaraf Tiruan Menggunakan Particle Swarm Optimization untuk Peramalan Tingkat Inflasi

Penyelesaian {0,1}-Knapsack Problem dengan Algoritma Soccer League Competition

Kata kunci: graph, graph database, GIndex, subgraph query, size-increasing support constraint, discriminative fragments, index, subgraph matching

1 BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang dan Permasalahan

Penerapan Adaptive Genetic Algorithm dengan Fuzzy Logic Controller pada Capacitated Vehicle Routing Problem

BAB 1 PENDAHULUAN. Crane konstruksi pertama kali diciptakan oleh orang Yunani kuno dan didukung

PENILAIAN KINERJA DOSEN DENGAN MENGGUNAKAN METODE SUGENO

Implementasi Algoritma Bee Colony Optimization pada Prototype Intelligent Logistics System

OPTIMASI PENEMPATAN DAN KAPASITAS SVC DENGAN METODE ARTIFICIAL BEE COLONY ALGORITHM

PERANCANGAN KONFIGURASI JARINGAN DISTRIBUSI PRODUK BISKUIT MENGGUNAKAN METODE ALGORITMA GENETIKA (Studi Kasus: PT. EP)

OPTIMASI ECONOMIC DISPATCH PADA UNIT PEMBANGKIT PLTG DI PLTGU TAMBAK LOROK MENGGUNAKAN ALGORITMA ARTIFICIAL BEE COLONY

Analisis Penjadwalan Produksi Flowshop dengan Membandingkan Metode Harmony Search dan Algoritma Nawaz, Enscore and Ham

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. ialah rework tidak dapat sepenuhnya dihindari dari dunia konstruksi.

BAB I PENDAHULUAN. Kemunculan minimarket yang begitu banyak membuat manajemen

PENERAPAN ALGORITMA GENETIKA UNTUK PENENTUAN BATASAN FUNGSI KENGGOTAAN FUZZY TSUKAMOTO PADA KASUS PERAMALAN PERMINTAAN BARANG

Optimasi Rute Distribusi Bantuan Logistik Bencana Erupsi Gunung Merapi Menggunakan Algoritma Sweep

Jurnal Ilmiah Komputer dan Informatika (KOMPUTA) OPTIMASI FUNGSI KEANGGOTAAN FUZZY BERBASIS ALGORITMA MODIFIED PARTICLE SWARM OPTIMIZATION

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

OPTIMASI PART TYPE SELECTION AND MACHINE LOADING PROBLEMS PADA FMS MENGGUNAKAN METODE PARTICLE SWARM OPTIMIZATION

BAB III. Methodologi

PENYELESAIAN PERMASALAHAN MULTI-OBJECTIVE HYBRID FLOW SHOP SCHEDULING DENGAN ALGORITMA MODIFIED PARTICLE SWARM OPTIMIZATION

Optimasi Pemilihan Pekerja Bangunan Proyek Pada PT. Citra Anggun Pratama Menggunakan Algoritma Genetika

PENERAPAN METODE LINEAR PROGRAMMING UNTUK ANALISIS PEMOTONGAN BESI TULANGAN PADA PROYEK BANGUNAN GEDUNG DI JAKARTA

K-PROTOTYPE UNTUK PENGELOMPOKAN DATA CAMPURAN

PENYELESAIAN NURSE ROSTERING PROBLEM (NRP) MENGGUNAKAN CUCKOO SEARCH (CS)

Transkripsi:

OPTIMASI CONSTRUCTION SITE LAYOUT MENGGUNAKAN METODE METAHEURISTIC ALGORITHM PADA PROYEK GREAT HOTEL DIPONEGORO Vincent Jonathan 1, Adrian Kristian Sugiarto 2, Effendy Tanojo 3, Doddy Prayogo 4 ABSTRAK : Construction site layout merupakan komponen penting dalam proyek yang memiliki fasilitas fasilitas yang bersifat sementara untuk menunjang pembangunan proyek. Tata letak tiap fasilitas yang efektif berpengaruh pada kelancaran pembangunan proyek, terutama dalam hal waktu dan biaya. Penelitian ini dilakukan untuk melakukan optimasi pada site layout menggunakan metode metaheuristik, dengan kondisi equal site layout, pada proyek Great Hotel Diponegoro. Metode yang digunakan dalam studi ini ada tiga, yaitu Particle Swarm Optimization (PSO), Artificial Bee Colony (ABC), dan Symbiotic Organisms Search (SOS). Dengan tiga metode ini, dilakukan perbandingan untuk mencari metode terbaik yang menghasilkan nilai objective function yang paling optimal. Objective function yang dicari adalah Travelling Distance (TD) yang paling kecil. Penelitian ini menunjukan bahwa metode yang terbaik adalah metode SOS. KATA KUNCI : construction site layout, metaheuristik, optimasi, PSO, ABC, SOS 1. PENDAHULUAN Pada site layout di proyek-proyek zaman sekarang sering kali di temui terjadinya penataan fasilitas site layout yang kurang efisien dan kurang tertata dengan baik seperti: peletakan tempat fasilitas di proyek yang tidak di perhitungkan, fasilitas pada proyek yang di letakkan sembarangan dan alokasi lahan untuk fasilitas yang tidak sesuai. Untuk menyelesaikan permasalahan dalam site layout dan keterbatasan sumber daya yang ada di lokasi proyek, seperti: tempat, waktu, energi dan dana, maka perlu di selesaikan dengan cara optimasi site layout. Dengan di optimalkannya site layout dapat mengurangi waktu berpindah untuk pekerja dan alat, menghemat biaya, meningkatkan safety index (SI) di lingkungan proyek dan meningkatkan produktivitas (Papadaki & Chassiakos, 2016). Tujuan dari optimasi site layout adalah untuk menemukan tempat yang cocok untuk masing-masing fasilitas di proyek dan menimimalkan total jarak tempuh antara tiap fasilitas. 2. TEORI PENDUKUNG 2.1. Construction Site Layout Merencanakan Construction Site layout melibatkan proses identifikasi, mengukur, dan mengatur posisi dari fasilitas fasilitas sementara seperti pagar proyek, akses jalan, gudang material, kantor, tempat fabrikasi, fasilitas sanitasi, generator listrik, stok penggalian, dan batch plant (Khalafallah & El-Rayes, 2004). Penempatan fasilitas site layout ada 2 jenis yaitu equal site layout dan unequal site layout. Equal site layout adalah jumlah fasilitas sama dengan jumlah tempat yang tersedia, sedangkan unequal site layout adalah jumlah fasilitas tidak sama dengan jumlah tempat yang tersedia (Li & Love, 2000). Dua 1 Mahasiswa Program Studi Teknik Sipil Universitas Kristen Petra Surabaya, m21413006@petra.ac.id 2 Mahasiswa Program Studi Teknik Sipil Universitas Kristen Petra Surabaya, m21413009@petra.ac.id 3 Dosen Program Studi Teknik Sipil Universitas Kristen Petra Surabaya, effendy@petra.ac.id 4 Dosen Program Studi Teknik Sipil Universitas Kristen Petra Surabaya, prayogo@petra.ac.id 224

hal yang umum dipakai untuk mengoptimasi construction site layout adalah total distance (jarak total), dan frekuensi pekerja (Li & Love, 2000). Total distance merupakan jarak gabungan antar fasilitas fasilitas sementara proyek, atau bisa disebut sebagai total travelling distance yang dilakukan oleh seorang pekerja di proyek (Li & Love, 2000). Frekuensi yang dimaksud adalah frekuensi pekerja di proyek. Dengan mengetahui frekuensi pekerja dan jarak antar fasilitas, kita bisa mencari travelling distance dengan persamaan berikut: Minimize Travelling Distance (TD) = d mi dengan : n = jumlah fasilitas total f mi = frekuensi perjalanan dari fasilitas m menuju i d mi = jarak dari fasilitas m menuju i n m,i=1 f mi (1) Objective function atau fungsi objektif merupakan suatu fungsi yang akan dicapai dalam penelitian untuk dioptimalkan (Kurniawan, Unas, & Zacoeb, 2015). Perlu dicatat bahwa total travelling distance sebagai objective function, memudahkan mengintegrasi waktu dan biaya menjadi satu pertimbangan. Karena waktu dan biaya adalah dua hal yang menjadi fokus utama proyek konstruksi, kami percaya bahwa ini sudah sesuai untuk menggunakan objective function ini sebagai optimasi masalah site layout (Li & Love, 2000). 2.2. Metaheuristic Algorithm Metaheuristik sendiri merupakan sebuah algoritma yang sebagian besar terinspirasi oleh kejadian yang ada di alam, atau lebih dikenal dengan nature-inspired algorithm. Metode ini sendiri telah banyak diteliti untuk menyelesaikan berbagai macam permasalahan optimasi yang kompleks (M.-Y. Cheng, Prayogo, Ju, Wu, & Sutanto, 2016; M.-Y. Cheng, Firdausi, & Prayogo, 2014; M.-Y. Cheng, Prayogo, Wu, & Lukito, 2016; M.-Y. Cheng & Prayogo, 2016, 2017; M.-Y. Cheng, Wibowo, Prayogo, & Roy, 2015). Metode optimasi metaheuristik yang akan dipakai kali ini ada tiga, yaitu Particle Swarm Optimization (PSO), Atrificial Bee Colony (ABC), dan Symbiotic Organisms Search Algorithm (SOS). 2.2.1. Particle Swarm Optimization (PSO) Particle Swarm Optimization adalah algoritma berbasis kecerdasan buatan yang digunakan untuk menyelesaikan persoalan optimasi. Algoritma ini terinspirasi dari perilaku sosial kolektif dari kecerdasan koloni binatang, seperti burung dan ikan. Perilaku sosial ini berupa tindakan individu dan pengaruh dari individu-individu lain dalam suatu kelompok. Setiap individu atau partikel berperilaku secara terdistribusi dengan cara menggunakan kecerdasannya sendiri dan juga dipengaruhi perilaku kelompok kolektifnya. 2.2.2. Artificial Bee Colony (ABC) Artificial Bee Colony (ABC) merupakan kecerdasan buatan yang menirukan koloni lebah dalam mencari sumber nektar (sari bunga), diperkenalkan oleh Dervis Karaboga pada tahun 2005. Kemampuan koloni lebah dalam menentukan sumber makanan terbagi menjadi tiga kelompok yaitu lebah pekerja, lebah penjelajah dan lebah pengintai. lebah-lebah ini melakukan suatu fungsi untuk menentukan letak dan besar suatu sumber nektar kemudian mengingat dan membandingkan dengan sumber lain. Pada akhir fungsi dipilih suatu lokasi dengan sumber nektar yang paling optimal (Karaboga, 2005). Dua konsep dasar untuk kinerja kolektif konsep swarm disajikan dibawah ini, yaitu self organization dan pembagian kerja. 225

2.2.3 Symbiotic Swarm Optimization (SOS) Symbiotic Organisms Search adalah salah satu metode yang sangat menjanjikan dalam perkembangan terbaru di bidang algoritma metaheuristik. Secara umum, organisme mengembangkan hubungan simbiosis sebagai strategi untuk beradaptasi dengan perubahan dalam lingkungan mereka (M.-Y. Cheng & Prayogo, 2014; Prayogo, 2015). Menurut Cheng dan Prayogo (2014), tiga siklus yang dipakai meniru tiga hubungan simbiosis antar organisme, yaitu mutualism phase, commensalism phase, dan parasitism phase. SOS sudah banyak dipakai untuk optimasi dalam banyak penelitian (M.-Y. Cheng et al., 2014; M.-Y. Cheng & Prayogo, 2016; M.-Y. Cheng, Prayogo, & Tran, 2016; Prayogo, Cheng, & Prayogo, 2017; Tran, Cheng, & Prayogo, 2016). 3. HASIL DAN PENELITIAN 3.1. Identifikasi Construction Site Layout Dari Proyek Great Hotel Diponegoro Surabaya yang di jadikan model studi kasus untuk penelitian ini, Proyek Great Hotel Diponegoro Surabaya merupakan proyek pembangunan hotel yang terdiri dari 11 lantai dan 1 basement. Saat kami meninjau ke proyek tersebut, proyek sedang dalam fase struktur utama. Saat kami berada di sana untuk mengumpulkan data proyek sudah berjalan sudah sampai ke lantai 8, kami mengumpulkan data selama 6 minggu pada lokasi proyek tersebut. Dari hasil pengamatan kami, terdapat 14 fasilitas di dalam proyek seperti pada Gambar 1. Keterangan : A. Main Gate (Fixed) B. Side Gate (Fixed) C. Pos Penjaga D. Kantor E. Toilet Pekerja F. Tempat Wiremash G. Tower Crane (Fixed) Gambar 1. Letak Fasilitas Fasilitas Pada Proyek Great Hotel Diponegoro H. Toilet Pekerja I. Sumber Listrik (Fixed) J. Pos P3K K. Gudang Material L. Barak Pekerja M. Tempat Fabrikasi Tulangan N. Tempat Bekisting Kolom 3.2. Observasi Lapangan Observasi dilakukan untuk mendapatkan data data seperti pada Tabel 1 dan Tabel 2. Proses pengumpulan data frekuensi pekerja dilakukan secara pengamatan secara langsung dilapangan selama 226

dua jam perhari dan melakukan sampling terhadap dua pekerja perhari, kemudian data tersebut akan direkap pada akhirnya, untuk validasi data yang diperoleh tersebut, dilakukan wawancara terhadap site manager. Tabel 1. Jarak antar Lokasi 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 1 0 65 60 43 38 37 25 17 10 8 11 17 0 51 2 65 0 7 14 15 7 23 33 51 45 40 36 47 15 3 60 7 0 7 12 4 20 30 43 37 31 28 45 8 4 43 14 7 0 9 9 12 23 26 20 15 11 32 6 5 38 15 12 9 0 2 4 14 22 23 15 14 34 18 6 37 7 4 9 2 0 8 18 26 25 19 18 35 12 7 25 23 20 12 4 8 0 2 10 10 6 10 12 28 8 17 33 30 23 14 18 2 0 8 9 5 13 10 38 9 10 51 43 26 22 26 10 8 0 12 5 15 1 42 10 8 45 37 20 23 25 10 9 12 0 1 9 6 36 11 11 42 34 15 15 19 6 5 5 1 0 6 4 36 12 17 36 28 11 14 18 10 13 15 9 6 0 15 27 13 0 47 45 32 34 35 12 10 1 6 4 15 0 51 14 51 15 8 6 18 12 28 38 42 36 36 27 51 0 Tabel 2. Frekuensi antar Fasilitas A B C D E F G H I J K L M N A 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 B 0 0 1 1 1 30 1 1 1 3 15 2 2 0 C 0 1 0 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 0 D 0 1 1 0 3 1 1 1 1 2 2 3 2 2 E 0 1 0 3 0 0 1 0 0 2 0 4 0 0 F 0 30 0 1 0 0 0 1 0 4 2 4 4 0 G 0 1 1 1 1 0 0 1 1 1 0 1 0 0 H 0 1 1 1 0 1 1 0 1 2 2 2 2 2 I 0 1 1 1 0 0 1 1 0 0 0 1 0 0 J 0 3 1 2 2 4 1 2 0 0 3 3 2 2 K 0 15 1 2 0 2 0 2 3 3 0 2 15 2 L 0 2 1 3 4 4 1 2 3 3 2 0 2 2 M 0 2 1 2 0 4 0 2 2 2 15 2 0 0 N 0 0 0 2 0 0 0 2 2 2 2 2 0 0 227

Total Travelling Distance 3.3. Hasil Site Layout Optimal Proyek Data-data yang telah terkumpul pada Tabel 1 dan Tabel 2 kemudian akan di masukkan ke dalam program yang telah dibuat. Selanjutnya hasil dari setiap metode akan di bandingkan untuk menilai kinerja masing-masing metode dan memperoleh site layout optimal untuk proyek ini. Pada studi kasus ini akan digunakan parameter-parameter pada Tabel 3 untuk setiap metodenya. Tabel 3. Parameter yang Digunakan pada Metode Metaheuristic Algortihm PSO ABC SOS popsize 100 100 100 iterasi 50 50 50 variabel 14 14 14 w=1 faktor perubahan posisi partikel c1=1 c2=2 Dari hasil perbadingan kinerja metode seperti pada grafik di Gambar 2, metode SOS merupakan metode yang yang terbaik, karena dari hasil awal inisiasi memberikan hasil terkecil dan hasil site layout yang paling optimal daripada 2 metode yang lainnya. Setelah dilakukan run sebanyak 40 kali, dari hasil dari ketiga metode yang digunakan yaitu PSO, SOS dan ABC, ditemukan hasil seperti yang ditunjukan pada Tabel 4. Convergence Graphic dari ketiga metode metaheuristik 16400 16000 15600 15200 14800 14400 14000 13600 13200 12800 12400 12000 11600 1 3 5 7 9 1113151719212325272931333537394143454749 Iterasi ke- Gambar 2. Hasil Perbandingan dari Ketiga Metode PSO ABC SOS Tabel 4. Perbandingan Hasil Total Travelling Distance dari Ketiga Metode PSO ABC SOS Min 12.328 ft 12.232 ft 11.560 ft Max 14.944 ft 14.000 ft 13.632 ft Rata-rata 13.348,8 ft 13.268,4 ft 12.634,8 ft Standard Deviasi 639,525 ft 469,658 ft 463,8463 ft 228

Metode SOS merupakan metode yang terbaik karena metode SOS memberikan hasil yang terbaik karena memberikan hasil yang paling optimal dari setiap kategori yang ada, terutama nilai objective function yang paling kecil, yaitu 11.560 ft. Letak fasilitas pada lokasi yang baru ditunjukan pada Tabel 5. Tabel 5. Letak Fasilitas setelah Optimasi lokasi 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 fasilitas A B C D E M G N I H K F J L 3.4. Penambahan Constraint Dengan hasil dari program sebelumnya menunjukkan bahwa metode SOS adalah metode yang terbaik. Oleh karena itu, untuk mencari site layout yang dapat diterapkan di lapangan pada proyek ini, maka akan digunakan metode SOS dan akan dilakukan penambahan constraint atau hambatan yang di sesuaikan pada keadaan di lapangan pada saat ini (pada fase pengerjaan struktur). Constraint yang akan ditambahkan seperti pada Tabel 6. Tabel 6. Penambahan Constraint pada Beberapa Fasilitas sebelum penambahan constraint sesudah penambahan constraint A. Main Gate (Fixed) A. Main Gate (Fixed) B. Side Gate (Fixed) B. Side Gate (Fixed) C. Pos penjaga C. Pos penjaga** D. Kantor D. Kantor E. Toilet pekerja E. Toilet pekerja F. Tempat wiremash F. Tempat wiremash* G. Tower crane (Fixed) G. Tower crane (Fixed) H. Toilet pekerja H. Toilet pekerja I. Sumber Listrik (Fixed) I. Sumber Listrik (Fixed) J. Pos P3K J. Pos P3K K. Gudang Material K. Gudang Material L. Barak Pekerja L. Barak Pekerja M. Tempat Fabrikasi Tulangan M. Tempat Fabrikasi Tulangan* N. Tempat Bekisting Kolom N. Tempat Bekisting Kolom* Keterangan : *= tidak dapat berada di dalam area bangunan (lokasi 4,10,11 dan 12). **= hanya dapat berada di lokasi 3 atau 5 atau 6. Fasilitas tempat wiremash, tempat fabrikasi tulangan dan tempat bekisting kolom tidak dapat didalam area bangunan karena fasilitas-fasilitas tersebut untuk tempat barang-barang yang akan di transportasikan menggunakan tower crane. Fasilitas pos penjaga harus berada di dekat side gate karena untuk melakukan fungsinya, yaitu melakukan penjagaan terhadap proyek dan mengatur lalu lintas dari transportasi alat dan bahan yang akan masuk ke dalam lokasi proyek. Setelah melakukan 30 kali run metode SOS, hasil yang paling optimal adalah 16.528 ft, dengan lokasi fasilitas pada Tabel 7. 229

Tabel 7. Lokasi Fasilitas Optimal setelah Penambahan Constraint lokasi 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 fasilitas A B C J H F G L I E D K N M 4. KESIMPULAN DAN SARAN Metode SOS adalah metode metaheuristik yang terbaik karena menemukan hasil yang teroptimal. Penambahan constraint pada program yang dijalankan dan menggunakan metode SOS sebagai metode algoritma metaheuristik yang terbaik, Metode SOS memberikan total jarak tempuh sejauh 16.528 ft yang 29% lebih pendek daripada keadaan asli di lapangan yaitu sejauh 22.992 ft. Hasil site layout ini dapat menjadi masukan untuk site manager dalam menentukan bentuk dari site layout berikutnya pada proyek yang serupa. Untuk penelitian berikutnya dapat melakukan pendekatan terhadap gerak vertikal dari pekerja dan atau barang, karena gerak vertikal pada saat ini lebih banyak di gunakan karena lebih efisien. Selain itu, juga dapat melakukan pendekatan terhadap biaya dari proyek terhadap posisi site layout yang ada karena biaya sering kali menjadi pertimbangan yang paling penting dalam penentuan posisi site layout. Optimasi dari peletakan tower crane juga sebaiknya di perhitungkan dalam penelitianpenelitian berikutnya karena pada saat ini posisi dari tower crane sangat mempengaruhi aktivitasaktivitas pada proyek. Penambahan objective function menjadi dua atau lebih juga bisa dilakukan untuk mendapatkan hasil yang lebih lengkap, seperti Safety Index (SI), dan biaya. 5. DAFTAR REFERENSI Cheng, M.-Y., Chiu, C.-K., Chiu, Y.-F., Wu, Y.-W., Syu, Z.-L., Prayogo, D., & Lin, C.-H. (2014). SOS Optimization Model for Bridge Life Cycle Risk Evaluation and Maintenance Strategies. Journal of the Chinese Institute of Civil and Hydraulic Engineering, 26(4), 293 308. Cheng, M.-Y., & Prayogo, D. (2016). Modeling the Permanent Deformation Behavior of Asphalt Mixtures Using a Novel Hybrid Computational Intelligence. ISARC 2016-33rd International Symposium on Automation and Robotics in Construction, (Isarc). Cheng, M.-Y., Prayogo, D., Ju, Y.-H., Wu, Y.-W., & Sutanto, S. (2016). Optimizing Mixture Properties of Biodiesel Production Using Genetic Algorithm-Based Evolutionary Support Vector Machine. International Journal of Green Energy, 13(15). Cheng, M.-Y., Prayogo, D., & Tran, D.-H. (2016). Optimizing Multiple-Resources Leveling in Multiple Projects Using Discrete Symbiotic Organisms Search. Journal of Computing in Civil Engineering, 30(3), 4015036. Cheng, M.-Y., Wibowo, D. K., Prayogo, D., & Roy, A. F. V. (2015). Predicting Productivity Loss Caused by Change Orders Using The Evolutionary Fuzzy Support Vector Machine Inference Model. Journal of Civil Engineering and Management, 21(7), 881 892. Cheng, M. Y., Firdausi, P. M., & Prayogo, D. (2014). High-Performance Concrete Compressive Strength Prediction Using Genetic Weighted Pyramid Operation Tree (GWPOT). Engineering Applications of Artificial Intelligence, 29, 104 113. Cheng, M. Y., & Prayogo, D. (2014). Symbiotic Organisms Search: A New Metaheuristic Optimization Algorithm. Computers and Structures, 139, 98 112. Cheng, M. Y., & Prayogo, D. (2016). Fuzzy Adaptive TeachingLearning-Based Optimization for Global Numerical Optimization. Neural Computing and Applications, pp. 1 19. Cheng, M. Y., & Prayogo, D. (2017). A Novel Fuzzy Adaptive Teaching-Learning-Based Optimization (FATLBO) for Solving Structural Optimization Problems. Engineering with Computers, 33(1), 55 69. Cheng, M. Y., Prayogo, D., Wu, Y. W., & Lukito, M. M. (2016). A Hybrid Harmony Search Algorithm for Discrete Sizing Optimization of Truss Structure. Automation in Construction, 69, 21 33. 230

Karaboga, D. (2005). An Idea Based on Honey Bee Swarm for Numerical Optimization. Technical Report TR06, Erciyes University, (TR06), 10. Khalafallah, A., & El-Rayes, K. (2004). Safety and Cost Considerations in Site Layout Planning. Housing and Building Research Centre Journal, 1(1), 141 150. Kurniawan, D., Unas, S. El, & Zacoeb, A. (2015). Optimasi Site Layout Menggunakan Multi-Objectives Function (Studi Kasus pada Proyek Pembangunan Graha Rektorat Universitas Negeri Malang Tahap III). Jurnal Mahasiswa Jurusan Teknik Sipil, Universitas Brawijaya. Li, H., & Love, P. E. D. (2000). Genetic Search for Solving Construction Site-Level Unequal-Area Facility Layout Problems. Automation in Construction, 9(2), 217 226. Papadaki, I. N., & Chassiakos, A. P. (2016). Multi-objective Construction Site Layout Planning Using Genetic Algorithms. Procedia Engineering, 164(June), 20 27. Prayogo, D., Cheng, M.-Y., & Prayogo, H. (2017). A Novel Implementation of Nature-Inspired Optimization for Civil Engineering: A Comparative Study of Symbiotic Organisms Search. Civil Engineering Dimension, 19(1), 36 43. Prayogo, D. (2015). An Innovative Parameter-Free Symbiotic Organisms Search (SOS) for Solving Construction-Engineering Problems. PhD Thesis, National Taiwan University of Science and Technology. Tran, D. H., Cheng, M. Y., & Prayogo, D. (2016). A Novel Multiple Objective Symbiotic Organisms Search (MOSOS) for Time-Cost-Labor Utilization Tradeoff Problem. Knowledge-Based Systems, 94, 132 145. 231