BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan perusahaan konstruksi saat ini mengalami peningkatan yang cukup pesat. Agar dapat tetap bertahan dalam dunia persaingan, perusahaan perlu melakukan berbagai upaya agar proyek dapat lebih efisien dan menghasilkan kinerja yang baik. Berdasarkan data BPS Jawa Tengah pada tahun 2014 jumlah perusahaan Jasa Pelaksana Konstruksi di Jawa Tengah kualifikasi menengah (M) dengan nilai pekerjaan diatas Rp. 2,5 Milyar s/d Rp. 50 Milyar adalah sebanyak 867 perusahaan. Kemudian pada tahun 2015 meningkat menjadi 909 perusahaan. Dengan persaingan yang semakin tinggi ini, perusahaan harus memiliki implementasi manajemen proyek yang baik agar dapat sukses dalam bisnisnya. Proyek disusun untuk menciptakan suatu produk, pelayanan, maupun untuk mencapai tujuan yang ingin dicapai. Proyek hanya bersifat sementara dan bisa dikatakan berakhir apabila tujuan dari proyek sudah tercapai. Proyek juga dapat dihentikan ketika proyek tidak mencapai tujuannya atau ketika kebutuhan dari proyek sudah tidak diperlukan lagi (PMBOK, 2013). Konsep proyek yang sukses dikembangkan dalam serangkaian kriteria dan standar yang ditentukan oleh manajer proyek, dimana proyek yang berjalan dapat dikatakan sukses apabila dapat memberikan hasil yang baik. Terdapat beragam
pandangan mengenai proyek yang sukses. Pandangan tradisional menyatakan bahwa proyek dikatakan sukses harapan dan tujuan dari proyek dapat tercapai (Chan, 2007). Dalam pandangan modern, kesuksesan proyek sebagian besar ditentukan oleh kebutuhan klien yang dapat dipenuhi oleh pelaksana proyek. Terdapat empat dimensi kesuksesan di dalam proyek: efisiensi proyek, dampak terhadap konsumen, kesuksesan bisnis, dan persiapan untuk masa depan (Shenhar et al., 1997). Fokus pada kesuksesan manajemen proyek adalah pemenuhan dalam kebutuhan waktu (time), biaya (cost), dan kualitas (scope) yang sering disebut dengan the iron triangle (Atkinson, 1999). Waktu merupakan durasi yang diperlukan hingga proyek selesai. Biaya didefinisikan sebagai sejauh mana kondisi umum dapat mendukung penyelesaian proyek berdasarkan anggaran yang diperkirakan. Biaya tidak terbatas hanya pada saat pelaksanaan lelang tetapi merupakan keseluruhan biaya dari awal pelaksanaan proyek hingga proyek selesai, yang meliputi biaya yang timbul dari berbagai macam sumber, biaya perubahan konstruksi dan biaya-biaya yang timbul dari tuntutan hukum (Chan, 2004). Kualitas dapat didefinisikan sebagai sejauh mana kondisi yang ada dapat memenuhi persyaratan yang telah ditentukan sebelum proyek berjalan. Kualitas berhubungan dengan keseluruhan kemampuan yang diperlukan oleh produk atau jasa dalam memenuhi kebutuhan pokok dan kesesuaian dengan tujuan (Parfitt et al., 1993). Beberapa literatur oleh White and Fortune,2002,2006; Chua et al., 1999; Belout dan Gavreau, 2004; White dan Fortune, 2006 (sebagaimana dikutip dalam Alias et al. 2014) menunjukkan hubungan dari berbagai faktor yang berpengaruh terhadap
kesuksesan proyek dilihat dari outcomes proyek yang terdiri dari biaya, jadwal dan operasional. Faktor faktor kesuksesan proyek dapat digunakan untuk mengevaluasi kinerja dari tiap proyek (Young dan Samson, 2008). Semakin tinggi pengaruh faktorfaktor kesuksesan terhadap kinerja proyek maka persentase proyek sukses akan semakin meningkat. Literatur lainnya Enshassi et al., 2009; Takin dan Akintoye, 2002 (sebagaimana dikutip dalam Alias et al., 2014) menunjukkan indikator kinerja proyek yang dapat diketahui berdasarkan indikator biaya konstruksi, waktu konstruksi, kualitas, kemungkinan konstruksi, kemungkinan biaya, kemungkinan adanya cacat dan kepuasan klien terhadap produk dan jasa. PT New Cakti adalah perusahaan yang berjalan dalam bidang konstruksi jalan, gedung dan jembatan. Dalam menjalankan proyeknya hanya didasarkan pada terselesainya proyek tanpa perlu tahu faktor apa saja yang berpengaruh terhadap kinerja proyek. Hal ini menyebabkan perusahaan tidak mengetahui faktor apa saja yang perlu ditingkatkan agar mencapai kesuksesan proyek. Mengetahui faktor kesuksesan maupun kegagalan proyek akan membuat perusahaan tahu faktor apa saja yang mempengaruhi keberhasilan dan kegagalan manajemen proyek yang diterapkan. Faktor-faktor tersebut kemudian dapat menjadi evaluasi kinerja proyek untuk mengukur hubungan faktor keberhasilan dengan latar belakang organisasi (Hyvari, 2006). Pada penelitian ini, penulis mencari hubungan antara faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja dari PT New Cakti berdasarkan pada sisi biaya, jadwal dan operasional (variabel dependen). Faktor-faktor yang ditentukan akan menjadi evaluasi
pada proyek PT New Cakti untuk mengetahui faktor apa yang turut meningkatkan kesuksesan serta menjadi kendala proyek. Penelitian ini dilakukan pada proyek konstruksi di PT New Cakti. Untuk itu penelitian ini diberi judul Implementasi Manajemen Proyek terhadap Kesuksesan Proyek Studi Kasus di PT New Cakti. Masalah ini menarik karena faktor-faktor yang terlibat di dalam kesuksesan maupun kegagalan suatu proyek masih belum diketahui. 1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang yang telah disampaikan sebelumnya bahwa evaluasi kinerja perlu dilakukan untuk melihat faktor apa saja yang dapat ikut meningkatkan keberhasilan bisnis dari perusahaan. Untuk itu agar PT New Cakti dapat terus bertahan dalam persaingan dengan perusahaan lain maka perlu membuat manajemen proyek yang mempunyai standarisasi metodologi sehingga dapat meningkatkan kualitas proyek untuk mencapai kesuksesan bisnis perusahaan. Rumusan masalah yang diangkat pada tesis ini adalah mengenai faktor apa saja yang dapat mempengaruhi kinerja proyek yang dilihat berdasarkan dari biaya, jadwal dan operasional pada PT New Cakti. Pengukuran kinerja proyek merupakan evaluasi atas implementasi manajemen proyek yang dilakukan. Evaluasi atas implementasi manajemen proyek dapat dilihat melalui hubungan antara manajemen tim proyek dengan kesuksesan proyek. Dengan adanya pengukuran kinerja, PT New Cakti dapat mengetahui faktor apa saja yang berpengaruh terhadap hasil proyek. Faktor-faktor
yang berpengaruh positif terhadap kinerja proyek dapat terus ditingkatkan sehingga proyek di masa depan akan mencapai level kesuksesan yang lebih baik. Dalam penelitian ini, kesuksesan proyek yang terdiri dari biaya, jadwal dan kualitas merupakan variabel dependen (Y) dan hanya dibatasi pada pengaruh sembilan variabel independen yaitu clear project goal (X1), team experience (X2), project manager continuity (X3), project manager incentive (X4), problem solving (X5), communication (X6), team potency/efficacy (X7), Schedule or plan (X8), monitoring and controlling (X9). 1.3 Pertanyaan Penelitian Kesuksesan sebuah proyek akan dapat dicapai apabila perusahaan mampu mengidentifikasi menghadapi kendala-kendala yang berpengaruh terhadap proyek yang dikerjakan. Penelitian ini membatasi pada pertanyaan penelitian, bagaimana pengaruh faktor-faktor kesuksesan proyek terhadap kinerja proyek di PT New Cakti? 1.4 Tujuan Penelitian Sesuai dengan rumusan masalah diatas, tujuan penelitian ini adalah mengembangkan hipotesa terhadap faktor-faktor yang berpengaruh signifikan dan positif terhadap kinerja proyek ditinjau dari waktu, biaya dan operasional.
1.5 Manfaat Penelitian 1. Bagi Penulis a. Memperoleh pengetahuan mengenai penerapan manajemen proyek yang baik. b. Memperoleh pengetahuan mengenai evaluasi kinerja proyek dilihat dari sisi biaya, jadwal dan kualitas. 2. Bagi Perusahaan a. Mengetahui manfaat dari manajemen proyek dalam pelaksanaan pekerjaan konstruksi. b. Meningkatkan pemahaman manajemen proyek agar dapat mengevalusi kesalahan di masa lalu dan memperbaiki kesalah tersebut di masa yang akan datang. 3. Bagi Perguruan Tinggi a. Sebagai acuan literatur yang berguna bagi pendidikan dan penelitianpenelitian selanjutnya. b. Sebagai pembendaharaan perpustakaan agar lebih berguna bagi mahasiswa.
1.6 Lingkup Penelitian Penelitian dilakukan pada proyek di PT New Cakti pada seluruh area manajemen proyek agar bisa mendapatkan jawaban yang lebih komprehensif. Penelitian ini dibatasi hanya pada hasil proyek yang dipengaruhi oleh faktor clear project goal, team experience, project manager continuity, project manager incentive, problem solving, communication, team potency/efficacy, schedule or plan, monitoring and controlling yang diperoleh berdasarkan sintesa literatur. Untuk mendapatkan data kinerja proyek penulis menggunakan data pelaksanaan proyek dari tahun 2010-2015. 1.7 Sistematika Penulisan Dalam sistematika penulisan, dimaksudkan untuk memberikan gambaran secara garis besar mengenai masalah dan materi yang akan dibahas pada penulisan penelitian. Sistematika dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: BAB 1 : PENDAHULUAN Menguraikan latar belakang masalah, perumusan masalah, pertanyaan penelitian, tujuan penelitian, metode penelitian, manfaat penelitian dan sistematika penelitian.
BAB 2 : LANDASAN TEORI Menguraikan teori dan rumusan yang melandasi penelitian yang berhubungan dengan tujuan penelitian, konsep-konsep pengolahan data dan hipotesis dari setiap variabel. BAB 3: METODE PENELITIAN Menjelaskan langkah-langkah yang dilakukan dalam penelitian, yang terdiri dari: tempat dan objek penelitian, populasi dan sampel, teknik pengumpulan data, alat ukur, evaluasi alat ukur, prosedur pengumpulan data dan metode analisis data. BAB 4: HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Menguraikan hasil penelitian baik secara deskriptif melalui tabel-tabel maupun pengujian hipotesis dengan menggunakan kerangka statistik serta pembahasan hasil penelitian. BAB 5: SIMPULAN Merupakan bab penutup yang menjelaskan kesimpulan yang didapat dari penelitian dan saran yang diberikan kepada perusahaan maupun terhadap penelitian ini untuk menjadi rekomendasi penelitian selanjutnya. Lampiranlampiran disertakan dalam tesis ini untuk memperjelas penelitian.