41 BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Penelitian Uji kesukaan hasil jadi kue kering nastar menggunakan tepung terigu dan tepung beras ketan hitam ini akan dilakukan dalam bentuk eksperimen. Penelitian eksperimen menurut Arikunto tahun 2013 yaitu suatu cara yang untuk mencari hubungan sebab akibat antara dua faktor yang secara sengaja ditimbulkan oleh peneliti dengan mengeliminasi atau mengurangi atau menyisihkan faktor-faktor lain. Eksperimen yang dilakukan oleh penulis, bertujuan untuk mencari tahu hasil jadi kue kering nastar yang menggunakan tepung terigu dengan tepung beras ketan hitam dan mengetahui perbandingan tingkat kesukaan jadi hasil eksperimen kue kering nastar menggunakan tepung terigu dan tepung beras ketan hitam. Penulis akan menguji atau meneliti kue kering nastar yang menggunakan tepung terigu dengan tepung beras ketan hitam. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah pengumpulan data primer yaitu yang didapat langsung melalui pembagian kuesioner kepada sumber langsung. Kuesioner adalah sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk mendapatkan informasi dari responden langsung. Kuesioner tersebut dapat dibedakan beberapa jenis, yang digunakan oleh penulis adalah kuesioner secara tertutup yaitu sudah disediakan kolom jawaban skala hedonik, sehingga responden bisa langsung memilih (Arikunto,2013). Kuesioner berisikan mengenai pertanyaaan terhadap rasa, aroma, tekstur dan warna dari kue nastar yang menggunakan tepung terigu dengan tepung beras ketan hitam. Melalui kuesioner ini penulis dapat mengetahui tingkat kesukaan kue nastar mana yang lebih disukai dari sumber asli yaitu responden. Dan dilakukan pengumpulan data sekunder yaitu dikumpulkan berdasarkan buku buku yang terkait dengan penelitian ini. 41
42 Tabel 3. 1 Desain penelitian Desain penelitian Jenis Penelitian Tempat Pelaksanaan Sumber Data Unit Analisis Teknik Pengumpulan Data Metode penelitian Eksperimental Rumah penulis Primer dan Sekunder Individual Kuesioner 3.2 Operasional Variabel Pada penelitian ini, menurut Sugiyono tahun 2013 operasional variabel adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh penulis untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi untuk data tersebut lalu kemudian dapat ditarik kesimpulannya. Pada penelitian Uji Kesukaan Hasil Jadi Kue Nastar menggunakan Tepung Terigu dengan Tepung Beras Ketan Hitam, penulis menggunakan dua variabel yaitu operasionalisasi variabel Kue Nastar tepung terigu dan operasionalisasi variabel kue nastar tepung beras ketan hitam. 3.2. 1 Operasionalisasi Variabel Tepung Terigu Tepung terigu adalah bahan yang diambil berupa (ekstrak) dari bagian dalam (endosperm) biji gandum, yang berwarna putih sedikit kekuningan dan mengandung protein yang biasa disebut gluten. Gluten inilah yang membedakan tepung terigu dengan tepung jenis lain, seperti tepung beras, tepung kentang, dan lain-lain, bisa dikatakan gluten hanya dimiliki oleh tepung terigu. Gluten merupakan protein yang tidak larut dalam air, yang bersifat kenyal dan elastis. Gluten ini yang menentukan kualitas dari produk seperti biscuits, cookies dan wafer (Bogasari,2011). 3.2. 2 Operasionalisasi Variabel Tepung Beras Ketan Hitam Tepung beras ketan hitam merupakan salah satu bentuk dari hasil modifikasi tepung. Berdasarkan fisiknya beras ketan hitam memiliki warna yang pekat,
43 mengkilap dan sangat pulen. Bulir beras ketan hitam terdiri dari tiga bagian : aleuron, endosperm, dan embrio. Dalam aleuron dan embrio terdapat komponen gizi seperti vitamin, lemak, protein dan mineral, sedangkan pada bagian endosperm adalah seluruhnya pati. Pada hampir seluruh tumbuhan ketan hitam terkandung pati. Pati merupakan cadangan makanan yang terdapat pada biji atau umbi. Dan senyawa yang besar lainnya adalah protein,yang disebut dengan oryzenin, sedangkan komponen lemak pada beras ketan hitam tidak begitu tinggi. Tepung beras merupakan tepung lokal yang tidak mengandung gluten (Harry,2012). 3. 3 Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian Uji Kesukaan Hasil Jadi Kue Nastar menggunakan Tepung Terigu dan Tepung Beras Ketan Hitam ini dilakukan dari bulan Maret sampai bulan Juni. Tabel 3. 2 Jadwal penelitian Tahapan penelitian Maret April Mei Juni 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 Pengumpulan data pendukung X X X X X X X Analisa data X X X X X X Eksperimen pembuatan kue X X X X X Pengumpulan data melalui kuesioner Proses penyusunan X X X X X X X X X X X X
44 tugas akhir 3. 3. 2 Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan di rumah penulis Alamat : Perumahan Poris Indah blok G1 no 27 Telepon : 021-55740411 3.4 Uji Hipotesis Hipotesis merupakan suatu pernyataan yang penting kedudukannya dalam penelitian, maka hipotesis dapat diartikan sebagai suatu jawaban yang bersifat sementara terhadap permasalahan penelitian, sampai terbukti melalui data yang terkumpul (Arikunto, 2013 : 110). Hipotesis merupakan dugaan sementara pada rumusan masalah penelitian (Sugiyono, 2010 : 93). Hipotesis memiliki beberapa kegunaan antara lain : a. Memberikan batasan serta memperkecil jangkauan penelitian dan kerja penelitian. b. Menyiagakan peneliti kepada fakta dan kaitannya antarfakta yang kadang hilang begitu saja. c. Alat sederhana yang memfokuskan fakta yang bercerai berai kedalam kesatuan penting dan menyeluruh. d. Sebagai panduan dalam pengujian serta penyesuaian dengan fakta dan antar fakta. Maka dari itu penulis merancang beberapa hipotesis yaitu : Hipotesis 1 H0 : Tidak ada kesukaan dari panelis mengenai rasa dari Kue kering Nastar H1 : Ada kesukaan dari panelis mengenai rasa dari Kue kering Nastar menggunakan Tepung Beras Ketan Hitam Hipotesis 2
45 H0 : Tidak ada kesukaan dari panelis mengenai aroma dari Kue kering Nastar H1 : Ada Kesukaan dari panelis mengenai aroma dari kue kering Nastar Hipotesis 3 H0 : Tidak ada kesukaan dari panelis mengenai tekstur dari Kue kering Nastar H1 : Ada kesukaan dari panelis mengenai tekstur dari kue kering Nastar Hipotesis 4 H0 : Tidak ada kesukaan dari panelis mengenai warna dari Kue kering Nastar H1: Ada kesukaan dari panelis mengenai warna dari Kue kering Nastar Hipotesis 5 H0 : Tidak ada daya terima dari masyarakat terhadap Kue kering Nastar H1 : Ada daya terima dari masyarakat terhadap Kue kering Nastar menggunakan Tepung Beras Ketan Hitam Untuk mengetahui Signifikasi bandingkan antara nilai probabilitas 0.05 dengan nilai probabilitas Sig sebagai berikut ( Duwi Priyatno, 2013) Jika nilai sig > 0.05 maka H0 diterima dan H1 ditolak Jika nilai sig < 0.05 maka H0 ditolak dan H1 diterima. 3.5 Populasi dan Sampel Penelitian 3. 5. 1 Populasi Penelitian
46 Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian atau wilayah generalisasi yang terdiri atas objek/subjek yang berkualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan diambil kesimpulannya. Populasi tidak hanya berlaku pada orang tetapi bisa pada subjek atau benda alam lainnya (Sugiyono 2013 : 115). Pada penelitian Uji Kesukaaan Hasil Jadi Kue Nastar menggunakan Tepung terigu dan Tepung Beras Ketan Hitam populasi yang digunakan oleh penulis adalah Mahasiswa mahasiswi aktif Binus University dengan total 21.400 Mahasiswa/i. 3. 5. 2 Sampel Penelitian Sampel merupakan perwakilan dari populasi yang diteliti, dimaksud dengan sampel karena untuk menggeneralisasikan hasil penelitian sampel (Arikunto, 2013 : 174). Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Peneliti mengambil sampel dari populasi(sugiyono, 2013 : 116). Sampel yang diambil merupakan dari Mahasiswa Mahasiswi aktif Binus University yang tidak terlatih. Jumlah minimal panelis yang harus diteliti adalah sebanyak 80 orang yang tidak terlatih. 3. 6 Skala Pengukuran dan Instrumen Penelitian Pada penelitian Uji kesukaan Hasil Jadi Kue Nastar menggunakan Tepung Terigu dan Tepung Beras Ketan Hitam instrumen yang digunakan untuk mengumpulkan data berupa kuesioner. Kuesioner tersebut akan dibagikan pada bulan Mei 2014. Sedangkan skala pengukuran merupakan kesepakatan yang digunakan sebagai acuan untuk menentukan panjang pendeknya interval yang ada dalam alat ukur sehingga alat ukur tersebut bila digunakan dalam pengukuran menghasilkan data kuantitatif (Sugiyono,2013 : 132). Dengan skala pengukuran, maka variabel yang diukur berdasarkan variabel tertentu dapat dinyatakan dalam bentuk angka sehingga lebih akurat dan efisien. Skala yang digunakan dalam uji kesukaan ini adalah uji hedonik (tingkat kesukaan). Dalam penganalisaan skala hedonik ditransformasikan menjadi skala numerik, dimana melalui data yang bersifat numerik ini dapat diambil data analisis
47 statistiknya (Betty Tjuju, 2008 : 116). Skala hedonik yang digunakan untuk kuesioner ini adalah : Amat sangat suka, sangat suka, suka, agak suka, netral, tidak suka (Betty Tjuju, 2008 : 115). Tabel 3. 3 Skala hedonik Skala Hedonik Skala Numerik Amat sangat suka 6 Sangat suka 5 Suka 4 Agak suka 3 Netral 2 Tidak suka 1 3.7 Uji Validitas dan Realibilitas 3. 7. 1 Uji Validitas Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat tingkat kevalidan suatu instrumen. Suatu instrumen dikatakan valid apabila mampu mengukur apa yang diinginkan dan dapat mengungkap data dari variabel yang diteliti secara tepat (Arikunto, 2013: 211). Menurut (Sugiyono, 2013 : 206), merupakan derajat ketepatan antara data yang terjadi pada objek penelitian dan dengan daya yang dapat dilaporkan oleh peneliti. Hasil penelitian yang valid bila terdapat kesamaan antara data yang terkumpul dengan data sesungguhnya terjadi pada objek yang diteliti. Instrumen yang valid berarti alat ukur yang digunakan untuk mendapatkan data itu valid atau dapat digunakan untuk mengukur yang seharusnya di ukur. Uji validitas yang akan digunakan oleh penulis adalah Validitas item kuesioner. Untuk mengukur ketepatan dan kecermatan suatu item dalam mengukur sesuatu yang ingin di ukur. 3. 7. 2 Uji Realibilitas Realibilitas merupakan sesuatu instrumen yang cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data karena instrumen tersebut sudah baik. Instrumen yang dapat dipercaya, yang reliabel yang akan menghasilkan data yang
48 dapat dipercaya juga ( Arikunto, 2013 : 221). Uji realibilitas digunakan untuk menetapkan apakah instrumen yang digunakan dalam kuesioner dapat digunakan lebih dari satu kali yang dibagikan kepada panelis yang sama. Alat ukur dikatakan reliabel bila alat itu mengukur suatu gejala pada waktu yang berlainan tetapi menunjukkan hasil yang sama dan apabila dipecah menjadi dua tetap tidak menunjukkan data yang berbeda ( Sugiyono, 2013 : 172). Dasar pengambilan keputusannya adalah sebagai berikut: Bila r hitung > 0,6 maka kuesioner tersebut dinyatakan reliabel. Bila r hitung < 0,6 maka kuesioner tersebut dinyatakan tidak reliabel. 3. 8 Uji Organoleptik Evaluasi sensori adalah pengukuran ilmiah yang berguna untuk mengukur, melakukan analisa karakteristik bahan pangan dan bahan lain yang diterima oleh indera penglihatan, pencicipan, penciuman, perabaan, dan pendengaran serta mengintreprestasikan penginderaan yang diterima (Waysiman & Adawiyah, 2010). Pada penelitian ini penulis ingin menggunakan uji organoleptik yang memfokuskan pada uji kesukaan untuk mengetahui disukai atau tidak disukainya kue kering nastar menggunakan Tepung beras ketan hitam. 3.9 Jenis dan Sumber Data Jenis dan sumber data yang didapat dibagi menjadi dua yaitu data primer dan data sekunder. Data primer dan data sekunder menurut Sugiyono tahun 2013 : 173 adalah sumber data primer adalah sumber data yang langsung memberikan data kepada pengumpul data. Misalnya dapat dilakukan dengan cara interview (wawancara), kuisioner (angket), dan obeservasi (pengamatan). Data sekunder adalah sumber data yang tidak langsung memberikan data kepada pengumpul data. Misalnya buku buku yang berkaitan dengan penelitian.kuesioner berisikan mengenai pertanyaan, penulis akan membuat beberapa pertanyaan dalam bentuk kuesioner. Metode ini memberikan tanggung jawab kepada responden untuk membaca serta menjawab pertanyaan yang sudah diberikan. Dalam penelitian ini penulis memberikan kuesioner secara personal yaitu antar responden yang berdekatan atau sekitar penulis.
49 3.10 Teknik Pengumpulan Data Teknik yang digunakan untuk mengumpulkan data dalam penelitian ini adalah: a. Penelitian Kepustakaan Dilakukan untuk mengumpulkan data - data sekunder atau bahan yang bersifat teoritis dan relevan melalui buku, majalah, internet, dan lain-lain. b. Penelitian Lapangan Bertujuan untuk memperoleh data secara langsung dari responden yang menjadi objek penelitian. Caranya dengan memberikan kuesioner. Kuesioner adalah suatu cara pengumpulan data dengan memberikan atau menyebarkan daftar pertanyaan kepada responden, dengan hadapan mereka akan memberikan respon atas daftar pertanyaan tersebut. Tabel 3. 4 Contoh Kuesioner Nama : Kue Nastar A Kue Nastar B Rasa Aroma Tekstur Warna Rasa Aroma Tekstur Warna Amat Sangat Suka 6 6 6 6 6 6 6 6 Sangat Suka 5 5 5 5 5 5 5 5 Suka 4 4 4 4 4 4 4 4 Agak Suka 3 3 3 3 3 3 3 3 Netral 2 2 2 2 2 2 2 2 Tidak Suka 1 1 1 1 1 1 1 1
50 3.11 Metode Analisis Data Ada 2 metode yang digunakan oleh penulis yaitu yang pertama Statistik frekuensi Kue kering Nastar A dan B dari segi rasa, aroma, tekstur dan warna. Yang kedua menggunakan Statistik deskriptif adalah statistik yang digunakan untuk menganalisa data dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah terkumpul sebagaimana adanya tanpa maksud membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum(sugiyono, 2013 : 206). Pada penelitian ini, penulis akan menggambarkan kesimpulan yang ada mengenai topik tersebut. Penyajian datanya bisa melalui tabel, grafik, dan diagram lingkaran. 3. 12 Paired Sample T- test Uji berpasangan adalah untuk menguji dua sampel data yang berhubungan. T- test ini berfungsi untuk membandingkan data keduanya dari contoh atau sampel yang sama. Alat yang sering digunakan untuk menghitung paired sample t-test adalah SPSS (Statistical Product and Service Solution). Menurut Duwi Priyatno (2013), SPSS merupakan paket program aplikasi computer untuk menganalisis data statistik terutama analisis stratistik untuk ilmu-ilmu sosial maupun penelitian. Dengan menggunakan SPSS, paired sample t-test akan dihasilkan nilai rata-rata (mean) dan Sig.2-tailed untuk mengetahui signifikan produk kue kering nastar A dan B.