11/10/2017 KELARUTAN CAIRAN DALAM CAIRAN. Larutan ideal dan larutan nyata

dokumen-dokumen yang mirip
KELARUTAN ZAT PADAT DALAM CAIRAN

Kelarutan & Gejala Distribusi

KELARUTAN DAN GEJALA DISTRIBUSI. Oleh : Nur Aji, S.Farm., Apt

20 % w/w = 100% 26.67% x =

BAB 1 SIFAT KOLIGATIF LARUTAN. STANDART KOMPETENSI Mendeskripsikan sifat-sifat larutan, metode pengukuran serta terapannya.

Larutan dan Konsentrasi

SIFAT KOLIGATIF LARUTAN

KESETIMBANGAN FASA. Sistem Satu Komponen. Aturan Fasa Gibbs

Kimia Fisika Bab 6. Kesetimbangan Fasa OLEH: RIDHAWATI, ST, MT

D. Tinjauan Pustaka. Menurut Farmakope Indonesia (Anonim, 1995) pernyataan kelarutan adalah zat dalam

Sifat Dasar Larutan Kelarutan Pengaruh Jenis Zat pada Kelarutan

Sifat-sifat Fisis Larutan

SIFAT KOLIGATIF LARUTAN

SIFAT KOLIGATIF LARUTAN

Pilihan Ganda Soal dan Jawaban Sifat Koligatif Larutan 20 butir. 5 uraian Soal dan Jawaban Sifat Koligatif Larutan.

Diagram Segitiga dan Kesetimbangan Cair-Cair

I Sifat Koligatif Larutan

SIFAT KOLIGATIF LARUTAN

KELARUTAN DAN LARUTAN. Ivan Isroni, S.Si., Apt.

BAB 4. WUJUD ZAT 1. WUJUD GAS 2. HUKUM GAS 3. HUKUM GAS IDEAL 4. GAS NYATA 5. CAIRAN DAN PADATAN 6. GAYA ANTARMOLEKUL 7. TRANSISI FASA 8.

Farmasi fisika. Arif Budiman

TUGAS FISIKA FARMASI TEGANGAN PERMUKAAN

Sulistyani M.Si

BAB 5 KONSEP LARUTAN 1. KOMPOSISI LARUTAN 2. SIFAT-SIFAT ZAT TERLARUT 3. KESETIMBANGAN LARUTAN 4. SIFAT KOLIGATIF LARUTAN

DAFTAR ISI HALAMAN PERNYATAAN KATA PENGANTAR DAFTAR SIMBOL DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR ABSTRACT Latar Belakang Keaslian Penelitian 5

Perhatikan gambar diagram P-T berikut:

Bilamana beberapa fase berada bersama-sama, maka batas di antara fase-fase ini dinamakan antarmuka (interface).

Kesetimbangan Fasa Bab 17

SIFAT KOLIGATIF LARUTAN

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

KESETIMBANGAN FASA. Komponen sistem

DAFTAR ISI LEMBAR PENGESAHAN ABSTRAK ABSTRACT

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ORGANIK. Pemisahan dan Pemurnian Zat Cair. Distilasi dan Titik Didih. Nama : Agustine Christela Melviana NIM :

Memiliki bau amis (fish flavor) akibat terbentuknya trimetil amin dari lesitin.

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Dalam bidang farmasetika, kata larutan sering mengacu pada suatu larutan dengan pembawa air.

Film adalah lapisan suatu zat yang menyebar melalui permukaan dengan ketebalan sangat kecil, dan pengaruh gravitasi dapat diabaikan.

PERTEMUAN VI DAN VII SIFAT KOLIGATIF LARUTAN

Sifat Koligatif Larutan

KISI-KISI PENULISAN SOAL USBN

Struktur atom, dan Tabel periodik unsur,

Fraksi mol tiga komponen dari sistem terner (C = 3) sesuai dengan X A + X B + Xc =

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA FISIKA II

MAKALAH KIMIA ORGANIK FISIK GEJALA SOLVASI

2. Fase komponen dan derajat kebebasan. Pak imam

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ORGANIK PERCOBAAN II SIFAT-SIFAT KELARUTAN SENYAWA OGANIK

Kumpulan Laporan Praktikum Kimia Fisika PERCOBAAN VI

PERCOBAAN I PENENTUAN BERAT MOLEKUL BERDASARKAN PENGUKURAN MASSA JENIS GAS

TINGKAT PERGURUAN TINGGI 2017 (ONMIPA-PT) SUB KIMIA FISIK. 16 Mei Waktu : 120menit

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI EKSTRASI

SEJARAH. Pertama kali digunakan untuk memisahkan zat warna (chroma) tanaman

HUKUM RAOULT. campuran

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

WUJUD ZAT (GAS) Gaya tarik menarik antar partikel sangat kecil

SIFAT KIMIA DAN FISIK SENYAWA HIDROKARBON

SIFAT KOLIGATIF LARUTAN

Gaya Antarmolekul dan Cairan dan Padatan

FISIKA 2. Pertemuan ke-4

ISOLASI BAHAN ALAM. 2. Isolasi Secara Kimia

L A R U T A N d a n s i f a t k o l i gat if l a r u t a n. Putri Anjarsari, S.S.i., M.Pd

BAB II DASAR TEORI. FeO. CO Fe CO 2. Fe 3 O 4. Fe 2 O 3. Gambar 2.1. Skema arah pergerakan gas CO dan reduksi

DAFTAR ISI. HALAMAN JUDUL... ii. HALAMAN PENGESAHAN... iii. PERSEMBAHAN... v. DEKLARASI... vi. KATA PENGANTAR... vii. DAFTAR ISI...

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA FISIKA II ENERGI KESETIMBANGAN FASA Sabtu, 19 April 2014

Kromatografi Gas-Cair (Gas-Liquid Chromatography)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Soal dan Pembahasan. Soal dan Pembahasan Fraksi Mol. 1.Tentukan kemolalan larutan dari 0,01 mol NaOH dalam 200 gram air!

Sistem tiga komponen

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. KENAIKAN TITIK DIDIH DAN PENURUNAN TITIK BEKU

Senyawa Alkohol dan Senyawa Eter. Sulistyani, M.Si

Alkena dan Alkuna. Pertemuan 4

BAB 4 TEMUAN DAN PEMBAHASAN. merumuskan indikator dan konsep pada submateri pokok kenaikan titik didih

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PENENTUAN KOEFISIEN DISTRIBUSI

Kegiatan Belajar 1: Sifat Koligatif Larutan. Menguasai teori aplikasi materipelajaran yang diampu secara mendalam pada kimia larutan.

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA FISIKA KELARUTAN TIMBAL BALIK SISTEM BINER FENOL AIR

Laporan Praktikum Kimia Fisik

MAKALAH ILMU ALAMIAH DASAR

I. PENDAHULUAN. untuk peningkatan devisa negara. Indonesia merupakan salah satu negara

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA DASAR I

HASIL DAN PEMBAHASAN. dicatat volume pemakaian larutan baku feroamonium sulfat. Pembuatan reagen dan perhitungan dapat dilihat pada lampiran 17.

Materi Penunjang Media Pembelajaran Kimia Organik SMA ALKENA

F L U I D A S U P E R K R I T I K. Nosy Awanda Amrina Malahati Wilujeng Sulistyorini A

HASIL DAN PEMBAHASAN. Skema interaksi proton dengan struktur kaolin (Dudkin et al. 2004).

Oleh: Dhadhang Wahyu Kurniawan 4/16/2013 1

Stoikiometri. Berasal dari kata Stoicheion (partikel) dan metron (pengukuran). Cara perhitungan dan pengukuran zat serta campuran kimia.

TITIK DIDIH LARUTAN. Disusun Oleh. Kelompok B-4. Zulmijar

Ahmad Zaki Mubarok Kimia Fisik Pangan 2014

KEGIATAN PEMBELAJARAN 1 SIFAT KOLIGATIF LARUTAN

Makalah Termodinamika Pemicu 4: Kesetimbangan Fasa Uap-Cair

A. Pengertian larutan B. Jenis-jenis larutan C. Sifat larutan

DAFTAR LAMPIRAN...xi

Sifat koligatif larutan. Pak imam

KIMIA TERAPAN LARUTAN

BAB III HASIL PENELITIAN

Lemak dan minyak adalah trigliserida atau triasil gliserol, dengan rumus umum : O R' O C

I. ISOLASI EUGENOL DARI BUNGA CENGKEH

BAB I PENDAHULUAN. 1 Prarancangan Pabrik Dietil Eter dari Etanol dengan Proses Dehidrasi Kapasitas Ton/Tahun Pendahuluan

Difusi adalah Proses Perpindahan Zat dari konsentrasi yang tinggi ke konsentrasi yang lebih rendah.

Transkripsi:

/0/207 Air dalam alkohol Minyak atsiri dalam air Minyak atsiri dalam alkohol Eter dan alkohol hidroalkohol air beraroma spirit dan eliksir collodion KELARUTAN CAIRAN DALAM CAIRAN Larutan ideal dan larutan nyata Campuran dikatakan ideal bila kedua komponen larutan biner mengikuti hukum Raoult untuk seluruh komposisi. Hukum Raoult : Oleh : Lusia Oktora RKS, S.F.,M.Sc., Apt P A = X A. P A P A = tekanan uap larutan X A = fraksi mol P A = tekanan uap jenuh Penyimpangan negatif dari Hukum Raoult : Penyimpangan positif dari Hukum Raoult : Ikatan hidrogen antara senyawa polar kenaikan kelarutan

/0/207 Penyimpangan positif Asosiasi molekul salah satu konstituen yang membentuk molekul ganda (dimers) atau polimer penurunan kelarutan. Contoh soal : Hildebrand Gaya kohesi yang mengakibatkan adanya penyimpangan positif. Gaya kohesi dalam gas, cairan, atau padatan disebut tekanan dalam. ΔH v -RT P i = V ΔH v = panas penguapan V = volume molar cairan pada temperatur T Panas penguapan molar air pada 25 C adalah 0.500 kal dan V 8,0 cm 3. Konstanta gas R adalah,987 kal/mol derajat. Hitung tekanan dalam dari air! Pi = P i = ΔHv-RT V 0.500 (,987 x 298) 8,0 = 550, kal / cm 3 Sistem cairan-cairan dapat dibagi ke dalam 2 kategori : - tercampur sempurna - tercampur sebagian Tercampur Sempurna Pelarut polar dan semi polar seperti air dan alkohol, gliserin dan alkohol, aseton dan alkohol bercampur sempurna Pelarut nonpolar mis benzena dan karbontetraklorida bercampur sempurna Tercampur Sebagian Mis : air dan eter atau air dan fenol, dicampur dalam jumlah tertentu, akan terbentuk dua lapisan cairan, masing-masing cairan mengandung cairan lain dalam keadaan terlarut. 2

/0/207 Contoh soal : Suatu campuran fenol dan air pada 20 C mempunyai komposisi total 50 % fenol. Tie line pada temperatur ini memotong binodal pada titik ekuivalen 8,4 dan 72,2 %. Berapakah berat lapisan air dan lapisan fenol dalam 500 g campuran dan berapa gram fenol terdapat dalam masing-masing lapisan tersebut? Misal Z = berat lapisan air (g), maka : Berat lapisan fenol = (500 Z) g Komposisi keseluruhan = 50 % x 500 g = 250 g Z(8,4/00) + (500-Z)(72,2/00) = 250 berat lapisan air, Z = 74 g berat lapisan fenol,(500-z) = 326 g berat fenol dalam lapisan air = 74 x 0,084 = 5 g berat fenol dalam lapisan fenol = 326 x 0,722 = 235 g Pengaruh zat asing Penambahan zat asing dalam sistem biner sistem tersier Jika zat yang ditambahkan hanya larut dalam salah satu komponen atau kelarutan dalam kedua komponen jelas berbeda, maka : Contoh : - kelarutan timbal balik pasangan cairan akan turun - jika campuran memiliki suhu kritik larutan minimum maka temperatur tersebut akan turun dengan adanya zat ketiga - jika campuran biner memiliki suhu kritik larutan maksimum maka suhu tersebut akan naik - campuran fenol-air + naftalen 0, M, suhu konsulut naik 20 C - campuran fenol-air + KCl 0, M, suhu konsulut naik 8 C Sistem Tiga Komponen Jika zat yang ditambahkan sama banyak larut dalam kedua komponen biner, - suhu kritik larutan maksimum turun - suhu kritik larutan minimum naik Larutan cairan nonpolar dalam air + surfaktan terjadi kelarutan obat dalam misel. kelarutan naik karena Diagram segitiga yang memperlihatkan kelarutan minyak permen dalam berbagai perbandingan air dan polietilen glikol. 3

/0/207 Tetapan dielektrik dan kelarutan Paruta et al mempelajari : - hubungan antara kelarutan zat dengan tetapan dielektrik pada bahan obat : - barbiturat - xantin -paraben, dll - kelarutan kafein dalam campuran dioksan-air umumnya zat dengan perbedaan polaritas yang besar tidak dapat campur, tapi dioksan dan air dapat campur pada semua perbandingan. Hubungan Molekuler 2 3 Indeks struktural : X X = (.2) -½ + (.2) -½ =,44 2 3 4 Kafein dalam campuran dioksan-air pada 25 C. Profil kelarutan diperoleh dari dua penelitian, A dan B. Kelarutan dalam mg/ml diplot terhadap tetapan dielektrik (skala atas) dan parameter kelarutan pelarut (skala bawah). X = (.2) -½ + (2.2) -½ + (.2) -½ =,94 4

/0/207 Isobutana Luar Permukaan Molekuler dan Kelarutan Amidon et al mengamati kelarutan nonelektrolit cair dalam pelarut polar. Ln S sebanding dengan luas permukaan total (TSA) dari zat terlarut. Log S = 0,068 (TSA) + 4,44 X = (.3) -½ + (.3) -½ + (.3) -½ =,732 Pada 25 C, Kier dan Hall menemukan : ln S = -,505 2,533 X Jadi, untuk isobutana : ln S = -,505 (2,533 x,732) = 5,8922 S = 2,76 x 0-3 Pengamatan percobaan untuk kelarutan isobutana dalam air pada 25 C adalah 2,83 x 0-3 molal. TSA suatu senyawa dihitung dengan menggunakan program komputer yang ditemukan oleh Hermann. Oleh Amidon et al : Ln S = 0,0430 (HYSA) 0,0586 (FGSA) + 8,003 (I) + 4,420 HYSA = hydrocarbon surface area FGSA = functional group surface area I = variabel indikator harga I = untuk alkohol harga I = 0 untuk hidrokarbon Untuk n-butanol : Ln S = 0,0430 (HYSA) 0,0586 (FGSA) + 8,003 (I) + 4,420 Ln S = 0,0430 (22,9) 0,0586 (59,2) + 8,003 () + 4,420 Ln S = -0,20082 S = 0,88 molal (hasil percobaan =,006 molal) Metode Amidon et al terbukti dapat diterapkan untuk memperkirakan kelarutan molekul obat organik kompleks yang mempunyai kelarutan terbatas dalam air. 5