PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PAIR CHECK DISERTAI KARTU SOAL TERHADAP HASIL BELAJAR KIMIA MATERI HIDROKARBON PADA SISWA KELAS X SMAN 7 MATARAM THE EFFECT OF PAIR CHECK LEARNING MODEL WITH QUESTION CARD TOWARD CHEMISTRY LEARNING OUTCOME ON HYDROCARBON TOPIC AMONG CLASS X STUDENTS OF SMAN 7 MATARAM Inges Putri Illahi Robby 1, Lalu Rudyat Telly Savalas 2, Mukhtar Haris 2 1 Mahasiswa Program Studi Pendidikan Kimia, FKIP, Universitas Mataram 2 Dosen Program Studi Pendidikan Kimia, FKIP, Universitas Mataram E-mail: Putriillahi27@gmail.com ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran pair check disertai kartu soal terhadap hasil belajar kimia materi hidrokarbon pada siswa kelas X SMAN 7 Mataram. Penelitian ini merupakan jenis penelitian eksperimen semu dengan rancangan penelitian kelompok kontrol non equivalen. Populasi penelitian yaitu siswa kelas X-H, X-I, dan X-J SMAN 7 Mataram tahun pelajaran 2016/2017. Teknik pengambilan sampel berdasarkan pertimbangan guru dan data awal siswa yang tidak berbeda signifikan sehingga sampel yang diambil yaitu kelas X-I dan X-J. Variabel bebasnya adalah model pembelajaran pair check disertai kartu soal dan model pembelajaran konvensional, sedangkan variabel kontrolnya adalah hasil belajar kimia (ranah kognitif). Teknik pengumpulan data dengan tes awal dan tes akhir berupa soal pilihan ganda dan uji hipotesis menggunakan gain uji-t. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan model pembelajaran pair check disertai kartu soal memberikan hasil yang lebih baik dibandingkan dengan model pembelajaran konvensional. Hal ini terlihat dari nilai rata-rata kelas eksperimen (81) yang lebih tinggi dibandingkan kelas kontrol (65.8). Hasil uji hipotesis dengan menggunakan gain uji-t didapatkan thitung (7.87) > ttabel (1.67) sehingga Ho ditolak, artinya model pembelajaran pair check disertai kartu soal memberikan pengaruh yang lebih baik daripada model pembelajaran konvensional terhadap hasil belajar kimia materi hidrokarbon pada siswa kelas X SMAN 7 Mataram. Kata kunci: pair check, kartu soal, hidrokarbon. ABSTRACT The objective of this research was to know the effect of pair check learning model with question card toward chemistry learning outcome on hydrocarbon topic among class X students of SMAN 7 Mataram. This quantitative research assumed quasi experimental design and employed nonequivalent control group design. The population were students of X-H, X-I, and X-J classes of SMAN 7 Mataram in academic year of 2016/2017. Sampling was done purposively and classes X-I and X-J were chosen as sample classes. The independent variable was pair check learning model with question card, whereas the dependent variable was the chemistry learning outcome (cognitive aspect). The data were collected by giving pre test and post test of multiple choice test and the hypothesis was tested using gain t-test. The result of this research showed that the use of pair check learning model with question card gave a better result in comparison to the conventional learning model. This notion is supported by comparing the average score of the experimental class to that of conventional class, i.e. 81 and 65.8, respectively. The hypothesis tested by using gain t-test showed that tcount (7.87) > ttable (1.67) and hence the alternative hypothesis was accepted. It is concluded pair check learning model with question card gave better influence than conventional model toward the chemistry learning outcome on topic hydrocarbon of class X SMAN 7 Mataram. Keywords: pair check, question card, hydrocarbon.
PENDAHULUAN Berdasarkan hasil observasi dengan salah satu guru kimia di SMAN 7 Mataram, didapatkan data nilai Ulangan Tengah Semester (UTS) siswa kelas X yang memiliki nilai rata-rata dan ketuntasan rendah. Berikut tabel hasil belajar kimia (hasil UTS) siswa kelas X-H, X-I, dan X-J. Tabel 1.1 Hasil belajar kimia (hasil UTS) siswa kelas X-H, X-I, dan X-J Kelas Nilai rata-rata Ketuntasan X-H 57 10% X-I 53 10,5 % X-J 54 9,8 % Sumber data: Arsip guru kimia Kelas X SMAN 7 Mataram tahun 2016. Hasil wawancara dengan guru mata pelajaran kimia di SMAN 7 Mataram menunjukkan bahwa masalah yang biasanya terdapat di kelas X khususnya siswa kelas X-I dan X-J SMAN 7 Mataram, yaitu malu bertanya langsung kepada guru sehingga mengakibatkan siswa lebih suka belajar berkelompok. Hal ini mengakibatkan siswa menjadi kurang mandiri dan kurang percaya diri untuk mengerjakan soal yang diberikan oleh guru. Oleh karena itu, guru harus menggunakan model pembelajaran yang sesuai dengan permasalahan yang terdapat di kelas. Pembelajaran yang menarik dan menyenangkan dapat terwujud jika guru memilih model pembelajaran yang tepat. Salah satu model pembelajaran yang menarik dan menyenangkan adalah model pembelajaran pair check. Model pembelajaran tersebut dapat meningkatkan keterlibatan fisik dan mental, serta emosional siswa. Siswa mendapat kesempatan untuk melatih keterampilan proses agar memperoleh hasil belajar yang maksimal. Pengalaman yang dialami langsung oleh siswa dapat tertanam dalam ingatannya. Model pembelajaran pair check merupakan model pembelajaran berkelompok antar dua orang atau berpasangan. Model ini menerapkan pembelajaran kooperatif yang menuntut kemandirian dan kemampuan siswa dalam menyelesaikan persoalan serta melatih tanggung jawab sosial siswa, kerja sama, dan kemampuan memberi penilaian [1]. Model pembelajaran yang pertama kali dikembangkan oleh Spencer Kagan (1993) ini bertumpu pada kerja kelompok kecil, berlawanan dengan pembelajaran klasikal (satu kelas penuh). Adapun langkah pelaksanaan pembelajarannya adalah, bekarja berpasangan, pelatih mengecek, bertukar peran, pasangan mengecek, dan penegasan guru [2]. Selain menggunakan model pembelajaran yang menarik, media pembelajaran yang tepat juga membantu untuk meningkatkan hasil belajar siswa. Media kartu soal adalah sarana agar siswa dapat belajar aktif dan terlibat dalam kegiatan pembelajaran, berfikir aktif dan kritis di dalam belajar dan secara inovatif dapat memecahkan masalah. Pembelajaran dengan menggunakan media kartu soal menerapkan proses belajar kelompok dalam bentuk kegiatan menyelesaikan soal untuk meningkatkan pemahaman siswa. Dengan adanya media kartu soal, diharapkan akan meningkatkan keaktifan siswa dalam menyelesaikan soal mengenai materi hidrokarbon. Dengan dasar seperti tersebut di atas, maka penulis ingin melakukan penelitian yang berjudul Pengaruh Model Pembelajaran Pair Check Disertai Kartu Soal terhadap Hasil Belajar Kimia Materi Hidrokarbon pada Siswa Kelas X SMAN 7 Mataram. METODOLOGI PENELITIAN Penelitian eksperimen merupakan jenis penelitian yang bertujuan untuk melihat pengaruh tertentu terhadap suatu kondisi yang terkendalikan [3]. Jenis eksperimen yang digunakan dalam penelitian ini adalah eksperimen semu (Quasi Experimental Design) yang terdiri atas kelas eksperimen dan kelas kontrol. Rancangan eksperimental-semu berfungsi untuk memperoleh informasi yang merupakan perkiraan bagi informasi yang diperoleh dengan eksperimen yang sebenarnya dalam keadaan yang tidak memungkinkan untuk mengontrol dan/atau memanipulasikan semua variabel yang relevan [4]. Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah nonequivalent control group design, dimana peneliti tidak memilih secara acak untuk menetapkan subyek yang dilibatkan dalam perlakuan. Penelitian ini dilakukan di SMAN 7 Mataram dengan populasi kelas X-H, X-I, dan X-J tahun pelajaran 2016/2017. Sampel dalam penelitian ini yaitu siswa kelas X-I (37 siswa) sebagai kelas eksperimen dan kelas X-J (40 siswa)
sebagai kelas kontrol. Teknik pengambilan sampelnya yaitu purposive sampling, yaitu teknik penentuan sampel atas dasar tujuan tertentu sehingga memenuhi keinginan dan kepentingan peneliti dengan kata lain atas pertimbangan tertentu [5]. Dalam hal ini, pertimbangan yang digunakan didasarkan pada data nilai hasil UTS siswa kelas X- I dan X-J SMAN 7 Mataram. Pemberian perlakuan dimulai pada bulan April hingga Mei 2017. Penelitian ini dilakukan sebanyak tujuh kali pertemuan yang terdiri dari satu kali pertemuan untuk pelaksanaan tes awal (diluar jam pelajaran yang terdapat dalam silabus), lima kali pertemuan tatap muka belajar dan satu kali pertemuan untuk pelaksanaan tes akhir. Pada kelas kontrol digunakan model pembelajaran konvensional, sedangkan pada kelas eksperimen digunakan model pembelajaran pair check disertai kartu soal. Analisis data menggunakan korelasi point biserial [6] untuk mengetahui validitas soal, KR-20 [3] untuk mengetahui reliabilitas instrumen, dan gain uji-t [7] untuk menguji hipotesis penelitian. Pengujian normalitas digunakan rumus chi-kuadrat dan uji hipotesis digunakan uji-f [3]. HASIL DAN PEMBAHASAN Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui hasil belajar siswa materi pokok hidrokarbon pada siswa kelas X SMAN 7 Mataram menggunakan model pembelajaran pair check disertai kartu soal. Penggunakan model pembelajaran pair check disertai kartu soal diyakini dapat meningkatkan hasil belajar kimia siswa. Hal ini dapat dilihat pada Gambar 5.1. 100 80 60 40 20 0 37 40 jumlah siswa 21,8 26,8 rata-rata tes awal rata-rata tes akhir Gambar 5.1 Nilai Rata-rata Tes Awal dan tes Akhir 81 65,8 eksperimen kontrol Berdasarkan grafik di atas, kelas eksperimen yang diajarkan dengan model pembelajaran pair check disertai kartu soal memiliki nilai rata-rata yang lebih tinggi daripada kelas kontrol yang diajarkan dengan model pembelajaran konvensional. Hasil dari tes awal menunjukkan siswa dari kedua kelas memiliki nilai rata-rata yang rendah. Hal ini dapat dimengerti sebab materi hidrokarbon memang belum pernah diajarkan. Berdasarkan hasil perhitungan menggunakaan gain uji-t, diperoleh nilai thitung = 7,87 dan ttabel = 1,67 yang artinya thitung > ttabel. Hasil ini menunjukkan bahwa secara statistik penerapan model pembelajaran pair check disertai kartu soal memberikan pengaruh yang lebih baik daripada model pembelajaran konvensional terhadap hasil belajar kimia materi hidrokarbon pada siswa kelas X SMAN 7 Mataram. Penerapan model pembelajaran pair check disertai kartu soal memberi perubahan yang positif pada perilaku belajar siswa. Siswa yang sebelumnya cenderung pasif dalam kegiatan belajar menjadi lebih aktif dalam bertanya dan berdiskusi dengan teman kelompoknya. Awal penerapan model pembelajaran pair check disertai kartu soal ini terkesan sulit karena biasanya pembelajaran hanya disampaikan dengan metode ceramah. Meskipun awalnya sintak model pembelajaran pair check belum terlaksana dengan baik, namun karena model pembelajaran pair chek terus-menerus diterapkan, beberapa siswa menjadi terbiasa menjalankan model pembelajaran tersebut. Hasil penelitian ini adalah model pembelajaran pair check disertai kartu soal memberikan pengaruh yang lebih baik daripada model pembelajaran konvensional terhadap hasil belajar kimia materi hidrokarbon. Hal ini disebabkan model pembelajaran pair check merupakan model pembelajaran yang lebih menekankan pada kemandirian siswa dalam proses pembelajaran, sehingga setiap siswa dituntut untuk lebih menguasai materi yang telah diajarkan. Selain itu model pembelajaran pair check juga akan membuat siswa lebih aktif untuk menjawab persoalan yang diberikan melalui kerja kelompok sehingga kendala belajar siswa secara mandiri dan adanya siswa yang kurang aktif dalam proses
pembelajaran dapat diminimalisir. Hal ini didukung oleh penelitian terkait yang dilakuan oleh Lestari dan Linuwih (2012) yang meneliti tentang penerapan model pembelajaran kooperatif tipe pair check pemecahan masalah untuk meningatkan social skill siswa. Lestari dan Linuwih menyataan bahwa dengan adanya kerjasama dan komunikasi antar siswa dalam satu kelompok pada pembelajaran pair check akan menyababkan keterlibatan siswa dalam pembelajaran menjadi maksimal sehingga siswa memiliki kesempatan untuk meningkatan pemahamannya [8]. Penelitian yang dilakukan oleh Ma arif (2016) juga menunjukkan bahwa penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Pair Check dapat meningkatkan hasil belajar siswa [9]. Wijayanti dan Munandar (2015) menyatakan bahwa pembelajaran model kooperatif tipe pair check dapat membantu dosen untuk mengembangkan kemampuan mahasiswa dapat menyusun dan berlatih mengkomunikasikan hasil diskusi [10]. Adanya kartu soal ini akan menyebabkan siswa lebih fokus pada materi yang diajarkan. Selain itu, melalui kartu soal siswa dilatih untuk mengerjakan latihanlatihan soal sambil berdisusi dengan kelomponya sehingga dapat meningatkan pemahaman siswa tentang materi yang diajarkan. Kartu soal dipilih karena mudah diaplikasikan dan dapat meningkatkan minat siswa dalam mengerjakannya dibandingkan dengan apabila siswa diberi soal secara langsung (Perdana dkk, 2014) [11]. Hal ini didukung oleh penelitian terkait (Qurniawati, dkk, 2013) yang meneliti tentang efektivitas model pembelajaran koopertif tipe NHT dengan media kartu pintar dan kartu soal terhadap prestasi belajar siswa pada materi pokok hidrokarbon yang menyatakan bahwa dengan adanya kartu soal siswa akan terlatih untuk menjawab soal yang akan berdampak pada peningkatan pemahaman siswa [12]. Perpaduan antara model pembelajaran pair check dengan media kartu soal menghasilkan suasana belajar yang baru bagi siswa sehingga siswa lebih tertarik dalam proses pembelajaran. Namun dalam proses pelaksanaannya, masih terdapat beberapa kendala. Adapun kendala-kendala pelaksanaan penelitian pada kelas eksperimen dan kontrol yaitu manajemen waktu yang kurang maksimal, sehingga pelajaran baru bisa dimulai setelah 5-10 menit setelah bel pergantian jam. Pada kelas kontrol, beberapa siswa tidak memperhatikan guru menjelaskan materi di depan kelas dan sibuk sendiri. KESIMPULAN Berdasarkan hasil analisis data, dapat disimpulkan bahwa penerapan model pembelajaran pair check disertai kartu soal memberikan pengaruh yang lebih baik daripada model pembelajaran konvensional terhadap hasil belajar kimia materi hidrokarbon pada siswa kelas X SMAN 7 Mataram. SARAN Berdasarkan penelitian yang sudah dilakukan, peneliti mengajukan saran untuk penelitian selanjutnya agar melakukan penelitian dengan menggunaan model pembelajaran pair check dengan media pembelajaran yang berbeda serta materi yang berbeda pula. DAFTAR PUSTAKA [1]. Huda, M. 2016. Model-model Pengajaran dan Pembelajaran. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. [2]. Aqib, Z. 2013. Model-model, Media, dan Strategi Pembelajaran Kontekstual (Inovatif). Bandung: Yrama Widya. [3]. Sugiyono. 2014. Statistika untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta. [4]. Noor, J. 2011. Metodologi Penelitian: Skripsi, Tesis, Disertasi, dan Karya Ilmiah Edisi Pertama. Jakarta: Kharisma Putra Utama. [5]. Sudjana, N. 2009. Tuntunan Penyusunan Karya Ilmiah Makalah-Tesis-Disertasi. Bandung: Sinar Baru Algensido. [6]. Arikunto, S. 2013. Manajemen Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta. [7]. Arikunto, S. 2010. Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta. [8]. Lestari, R., dan Linuwih, S. 2012. Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Pair Check Pemecahan Masalah untuk Meningkatkan Social Skill Siswa. Jurnal Pendidikan Fisika Indonesia. [9]. Ma arif, S. 2016. Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Pair Check pada Mata Pelajaran Konstruksi Bangunan dalam Meningkatkan Hasil Belajar Siswa
Kelas X TGB 1 SMKN 1 Madiun. Jurnal Kajian Pendidikan Teknik Bangunan. [10]. Wijayanti, A. dan Munandar, A. 2015. Implementasi Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Pair Check untuk Meningkatkan Kemampuan Bertanya Produktif Mahasiswa. Jurnal Sosiohunaniora. [11]. Perdana, D. D., Utomo, S. B., dan Yamtinah, S. 2014. Upaya Peningkatan Minat dan Prestasi Belajar Materi Hidrokarbon melalui Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Student Team Achievement Division (STAD) Berbantuan Kartu Soal pada Siswa Kelas X Semester Genap SMAN 8 Surakarta Tahun Pelajaran 2012/2013. [12]. Qurniawati, A., Sugiharto, dan Saputro, A. N. C. 2013. Efektivitas Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Number Head Together (NHT) dengan Media Kartu Soal terhadap Prestasi Belajar Siswa pada Materi Pokok Hidrokarbon Kelas X Semester Genap SMA Negeri 8 Surakarta Tahun Pelajaran 2012/2013. Jurnal Pendidikan Kimia.