PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF DISERTAI TEKNIK OPERAN KERTAS IDE DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA SISWA KELAS XI DPK (DESAIN PRODUK KRIA) TEKSTIL SMKN 8 PADANG Ira Oktaviani*, Anna Cesaria**, Alfi Yunita** *) Mahasiswa Program Studi Pendidikan Matematika STKIP PGRI Sumbar **) Staf Pengajar Program Studi Pendidikan Matematika STKIP PGRI Sumbar ABSTRACT Purpose of the research was to find out whether student s mathematical learning outcome by applying cooperative learning model completed with idea paper passing technique is better than conventional learning at XI class Kria Product Design of Textile SMKN 8 Padang Academic Year 2016/2017. Type of the research was an experiment with a research design i.e. random subject. Population was all students at XI class Kria Product Design of Textile SMKN 8 Padang Academic Year 2016/2017 consisting three classes. Sampling technique was random sampling where XI Textile 1class as the experiment class and XI Textile 3 as the control class. The instrument used was an essay test of mathematical learning outcome with its test reliability r 11 0,8302. Hypothesis testing used one party t test. Result of data analysis shows that both samples have normal distribution and homogen variance with a significance level 0, 05. Result of hypothesis testing states that tcount 1, 879and ttable 1, 6695. It means that tcount ttable so that the hypothesis is accepted. It can be concluded that, whether student s mathematical learning outcome by applying cooperative learning model completed with idea paper passing technique is better than conventional learning at XI class Kria Product Design of Textile SMKN 8 Padang Academic Year 2016/2017. Keywords: Cooperative Learning Model, Idea Paper Passing Technique, Learning Outcomes. PENDAHULUAN Matematika merupakan ilmu universal yang mendasari perkembangan teknologi modern, mempunyai peranan penting dalam berbagai displin ilmu dan mengembangkan daya fikir manusia. Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan pada tanggal 25 Januari-08 Februari 2016 di SMKN 8 Padang, ditemukan bahwa pembelajaran di kelas masih terpusat pada guru yang mengakibatkan siswa kurang terlibat aktif dalam proses pembelajaran. Tidak ada umpan balik dari siswa saat guru menerangkan pembelajaran, begitu juga saat guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya tentang materi yang belum dipahami. Saat guru memberikan
pertanyaan kepada siswa tentang topik pembelajaran, hanya beberapa orang siswa yang menjawab atau menanggapi pertanyaan tersebut, sedangkan siswa lainnya hanya diam. Siswa tidak mampu mengeluarkan ide-ide atau hasil pemikiran mereka untuk menjawab atau menanggapi pertanyaan yang diberikan guru. Siswa juga mudah lupa dengan konsep-konsep yang telah dipelajari. Pada saat guru meminta siswa untuk mengerjakan soal latihan ke depan kelas, hanya beberapa orang siswa yang berpartisipasi dan itupun orangnya hampir sama disetiap proses pembelajaran. Saat mengerjakan latihan, siswa lebih suka menunggu dan menyalin pekerjaan temannya dibanding berpikir dan bertanya kepada guru maupun teman. Selama proses pembelajaran berlangsung masih banyak siswa yang berbicara dengan temannya dan tidak memperhatikan penjelasan guru. Kualitas pembelajaran merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi hasil belajar. Guru sebaiknya mampu menggunakan model pembelajaran yang tepat untuk menyikapi masalah-masalah yang ditemui pada siswa. Salah satu model pembelajaran yang dapat digunakan adalah pembelajaran kooperatif. Istarani dan Muhammad Ridwan (2014:11) menyebutkan bahwa pembelajaran kooperatif adalah suatu metode belajar yang menekankan untuk saling membantu satu sama lain, bekerjasama menyelesaikan masalah, dan menyatukan pendapat untuk memperoleh keberhasilan yang optimal baik kelompok maupun individual. Untuk meningkatkan pemahaman siswa terhadap suatu materi pembelajaran, agar siswa mampu untuk mengingat kembali suatu materi pelajaran dan mampu mengemukakan ide-ide atau hasil pemikiran mereka, maka salah satu teknik yang dapat digunakan adalah teknik operan kertas ide. Gunawan (2007:359) menyatakan bahwa teknik operan kertas ide adalah salah satu teknik yang dapat digunakan guru dalam melakukan proses peninjauan ulang, sehingga teknik ini dapat menguatkan daya ingat siswa dalam proses pembelajaran. Penggunaan teknik operan kertas ide juga memberikan kesempatan kepada siswa untuk mengeluarkan ide-ide mereka tentang
topik yang ada di kertas kelompoknya. Berdasarkan latar belakang yang telah dijelaskan, maka penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah hasil belajar matematika siswa dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif disertai teknik operan kertas ide lebih baik dari pada hasil belajar matematika siswa dengan menggunakan pembelajaran konvensional di kelas XI DPK (Desain Produk Kria) Tekstil SMKN 8 Padang. Pembahasan ini telah dilakukan melalui sebuah penelitian, dan penelitian yang relevan dilakukan oleh Retni (2013) dengan kesimpulan yang diperoleh bahwa Pemahaman konsep matematika siswa dengan menerapkan teknik operan kertas ide lebih baik dari pada hasil belajar matematika siswa yang menerapkan pembelajaran konvensional. METODE PENELITIAN Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimen dengan rancangan penelitian random terhadap subjek. Populasi dalam penelitian ini dipilih secara acak untuk mengetahui untuk mentukan kelas eksperimen dan kelas kontrol. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah pembelajaran yang menggunakan model pembelajaran kooperatif disertai teknik operan kertas ide di kelas eksperimen dan pembelajaran konvensional di kelas kontrol. Variabel terikat adalah hasil belajar matematika siswa kelas XI DPK (Desain Produk Kria) Tekstil SMKN 8 Padang. Instrumen yang digunakan adalah tes akhir hasil belajar siswa. Teknik analisis data dalam pengujian hipotesis menggunakan uij t, untuk mengetahui apakah hipotesis diterima atau ditolak. Sebelum melakukan uji hipotesis, terlebih dahulu dilakukan uji normalitas menggunakan uji kolomogrovsmirnov dan uji homogenitas variansi menggunakan uji F. Hipotesis dalam penelitian ini adalah hasil belajar matematika siswa yang menerapkan model pembelajaran kooperatif disertai teknik operan kertas ide lebih baik dari pada hasil belajar matematka siswa dengan pembelajaran konvensional.
HASIL PENELITIAN Hasil perhitungan skor hasil belajar matematika siswa dilihat pada Tabel 1. dapat Tabel 1. Hasil Tes Akhir Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol Kelas Sampel Eksperimen 78,3 13,3 100 45,1 Kontrol 71,1 16,5 100 41,2 Berdasarkan tes akhir kelas eksperimen dan kontrol di atas akan dilakukan uji hipotesis menggunakan uji t. Hasil uji hipotesis diperoleh t 1,879 dan t 1, 6695 hitung tabel didapat dari daftar distribusi t dengan dk = 59 dan. terima H 0 jika Menurut Sudjana (2005: 239) dengan derajat kebebasan ( dk) ( n1 n2 2), tolak H 0 jika t mempunyai harga yang lain. Karena t maka hipotesis penelitian diterima, sehingga dapat disimpulkan bahwa hasil belajar matematika siswa dengan menerapkan model pembelajaran disertai teknik operan kertas ide lebih baik dari pada hasil belajar matematika siswa dengan menerapkan t hitung t tabel ( 1 ) hitung t tabel pembelajaran konvensional di kelas XI DPK (Desain Produk Kria) Tekstil SMKN 8 Padang. PEMBAHASAN Berdasarkan pengamatan pada saat penelitian, terlihat bahwa siswa di kelas eksperimen lebih bersemangat dalam mengikuti proses pembelajaran, hal ini disebabkan karena mereka dituntut untuk dapat memahami materi terlebih dahulu. Setelah memahami materi selanjutnya siswa berdiskusi dengan teman kelompoknya untuk mengemukakan ide-ide mereka atau hasil pemikiran mereka berdasarkan materi yang telah mereka fahami sebelumnya. Pertemuan 1-3 kegiatan yang dilakukan sama, yaitu Guru memulai proses pembelajaran dengan menyiapkan siswa baik secara fisik maupun psikis untuk mengikuti proses pembelajaran serta memberikan motivasi dan tujuan pembelajaran. Selanjutnya Guru menyampaikan informasi dengan memberikan bahan bacaan, siswa membaca dan memahami bahan bacaan tersebut. Kemudian Guru mengorganisasikan siswa dalam kelompok belajar dengan membagi siswa menjadi beberapa kelompok
dan masing-masing siswa duduk berdasarkan kelompoknya. Selanjutnya Guru membimbing kelompok belajar dan bekerja siswa. Agar siswa mampu untuk berpartisipasi mengemukakan ide-ide atau hasil pemikiran mereka dalam proses pembelajaran, maka untuk membimbing kelompok belajar siswa diterapkan suatu teknik pembelajaran yang dapat menumbuhkan kerjasama dan keberanian siswa untuk saling bertukar informasi dalam memecahkan suatu permasalahan yaitu teknik operan kertas ide. Pada tahap teknik operan kertas ide ini, guru membagikan kertas ide (kertas chart) kepada masing-masing kelompok dengan pembahasan atau topik yang berbeda-beda agar siswa dapat bertukar informasi atau bertukar ide dengan kelompok yang lain. Selanjutnya siswa bekerjasama untuk mengumpulkan ide-ide dan menuliskannya dalam bentuk brainstorming atau dalam bentuk peta konsep. Setelah menuliskan brainstorming, kemudian siswa menjabarkan ide-ide tersebut ke dalam kertas ide yang telah dibagikan (kerta chart). Selanjutnya siswa melakukan pengoperan dengan memberikan kertas ide mereka kepada kelompok lain untuk bertukar informasi atau bertukar ide, apabila masih terdapat kekurangan dari kelompok sebelumnya. Setelah semuanya selesai, siswa mengembalikan kertas ide kepada kelompok asal. Guru mengarahkan siswa untuk mencari sumber dari ide yang mereka dapatkan untuk melihat kebenaran ide tersebut selanjutnya siswa menempelkan kertas ide mereka di dinding kelas untuk mengevaluasi hasil diskusi atau kerja kelompok mereka. Guru memberikan penghargaan berupa hadiah bagi kelompok yang telah berhasil mempresentasikan hasil diskusi mereka. Pembelajaran yang berlangsung pada kelas kontrol adalah pembelajaran konvensional. Pada kelas kontrol terlihat bahwa siswa kurang aktif dalam belajar, siswa kurang tertarik pada cara penyajian materi yang banyak berpusat pada guru yang menggunakan metode ceramah dan siswa malas mengerjakan soal yang diberikan guru. Untuk lebih jelasnya perhatikan jawaban tes akhir siswa pada kelas eksperimen dan kelas kontrol berikut:
Gambar 1. Contoh lembar jawaban tes akhir kelas eksperimen Berdasarkan Gambar 1 terlihat bahwa sudah menjawab soal dengan tepat dan benar. Siswa mampu memahami perintah dalam soal yang ditugaskan guru. Sehingga siswa dapat memperoleh nilai yang baik. KESIMPULAN Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh maka dapat disimpulkan bahwa Hasil belajar matematika siswa dengan menerapkan model pembelajaran kooperatif disertai teknik operan kertas ide lebih baik dari pada hasil belajar matematika siswa dengan menerapkan pembelajaran konvensional pada siswa kelas XI DPK (Desain Produk Kria) Tekstil SMKN 8 Padang. DAFTAR RUJUKAN Gunawan, Adi W. (2007). Genius Learning Strategy. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama. Gambar 2. Contoh lembar jawaban tes akhir kelas kontrol Berasarkan Gambar 2 terlihat bahwa masih ada soal yang tidak terselesaikan dengan baik oleh siswa. Sehingga berdasarkan rubrik penilaian karena terdapat sedikit kekurangan pada jawaban siswa maka skor yang diperoleh siswa belum sempurna. Istarani & Muhammad Ridwan. 2014. 50 Tipe Pembelajaran Kooperatif. Medan: CV MEDIA PERSADA. Retni. (2013). Pengaruh Penerapan Teknik Operan Kertas Ide terhadap Pemahaman Konsep Matematis Siswa Kelas VIII SMPN 3 Lengayang. Skripsi. Padang: STKIP PGRI SUMBAR. Sudjana, Nana. (2005). Metode Statistika. Bandung: Tasito Bandung.