BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Bedasarkan hasil rancangan alat dan penyusunan program. Selanjutnya dilakukan pengujian alat dengan menggunakan beban lampu pijar 40 W. 4.1 Pengujian Rangkaian Menggunakan beban Lampu Dalam system pengujian ini, beban lampu 40 Watt dihubungkan lansung dengan alat dan system penyulutan rangkaian triac diatur dengan menggunakan potensiometer pada rangkaian dan lalu diamati hasil percobaan berupa, PWM, Angel (sudut Penyulutan), perubahan tegangan pada beban. Berikut spesifikasi beban yang digunakan : Jenis = Lampu Pijar Tegangan = 220 Volt Daya = 40 Watt 34
35 Bedasarkan hasil pengujian didapatkan hasil seperti berikut ini : Tabel 4.1 Hasil Pengujian No Sudut penyalaan PWM Tegangan Keterangan 1 0 255 0 Lampu mati 2 10 240 225 Lampu nyala 3 20.94 225.34 220 Lampu nyala 4 30.62 211.63 220 Lampu nyala 5 40.65 197 215 Lampu nyala 6 50.67 183 208.9 Lampu nyala 7 60.18 169.75 198.2 Lampu nyala 8 70.38 155.29 186 Lampu nyala 9 80.59 140.84 173.8 Lampu nyala 10 90.26 127.13 159.7 Lampu nyala 11 100 112 143.6 Lampu nyala 12 110.15 98.95 127.3 Lampu nyala 13 120 85 112.2 Lampu nyala 14 130 69.25 92.4 Lampu nyala 15 140 56.09 77.4 Lampu nyala
36 6 150 42 61.2 Lampu nyala 17 160 28 39.2 Lampu nyala 18 170 13 28.9 Lampu nyala 19 180 0 0 Lampu mati Bedasarkan hasil pengujian diatas, dapat diketahui bahwa teknik penyulutan untuk triac, untuk rangkaian pengontrolan AC 1 fasa dengan arduino bisa dilakukan. Dari hasil percobaan terlihat bahwa semakin besar penyulutan, maka tegangan semakin mengecil dan lampu untuk rangkaian semakin meredup dan hal itu dikarenakan nilai PWm yang semakin mengecil. 4.2.Bentuk Gelombang dan Hasil Percobaan Tabel 4.2 Bentuk Gambar Hasil Percoban no Sudut Display Beban (α) 1 0
37 2 10 3 30 4 60 5 90
38 6 100 7 120 8 9 180
39 4.3 Bentuk Gelombang Rangkaian Zero Crossing Rangkaian Zero crossing dalam percobaan menggunakan jenis IC LM 358 dimana rangkaian ini terdiri dari Op-Amps dengan tegangan masukan dengan menggunakan diode bridge yang merupakan sebuah rangkaian penyearah. Rangkaian Op-Amps mempunyai masukan (Vin) dan tegangan referensi (Vref). Dari percobaan dihasilkan bentuk gelombang hasil percobaan seperti berikut ini. Gambar 4.1 Bentuk gelombang komparator zero crossing detector
40 4.4 Analisa Hasil Percobaan Bedasarkan Hasil percobaan, rangkaian menghasilkan variable tegangan. Semakin besar sudut penyalaan untuk trigger triac, maka lampu semakin merudup dikarenakan tegangan yang semakin berkurang. Secara umum bedasarkan percobaan tegangan keluaran dari peralatan ini dapat dinyatakan dengan persamaan berikut ini : Bedasarkan rumus diatas maka dapat dilakukan proses perhitugan tegangan ouput rangkaian seperti berikut ini : 1. Untuk penyulutan α = 0, maka Volt, dari hasil percobaan dihasilkan teganga saat α = 0 adalah 0 volt, maka dapat disimpulkan terjadi error pada proses penyulutan.
41 2. Untuk penyulutan α = 30, Maka Vo =200.7 Volt, Sedangkan dalam perconaan dihasilkan tegangan keluaran adalah 220 Volt. Disini terjadi selisih error tegangan sebesar 19.3 v 3. Untuk penyulutan α = 60 Vo = 178.2 Volt, dari hasil percobaan dihasilkan teganga saat α = 60 adalah 198.2 volt. Disini terjadi selisih error tegangan sebesar 20 Volt.
42 4. Untuk penyulutan α = 90 Vo = 154.0 Volt, dari hasil percobaan dihasilkan teganga saat α = 90 adalah 159.7 volt. Disini terjadi selisih error tegangan sebesar 5. 7 Volt. 5. Untuk penyulutan α = 120 Vo = 127.40 Volt, dari hasil percobaan dihasilkan teganga saat α = 120 adalah 112 volt. Dan disini terjadi selisih error tegangan sebesar 15.4 Volt.
43 6. Untuk penyulutan α = 150 Vo = 88.0 Volt, dari hasil percobaan dihasilkan teganga saat α = 150 adalah 61.2 volt. Disini terjadi error selisih tegangan sebesar 26.8 Volt. 7. Untuk penyulutan α = 180 Vo = 0 Volt, dari hasil percobaan dihasilkan teganga saat α = 180 adalah 0 volt. Disini terjadi error selisih tegangan sebesar 0 Volt.
44 Bedasarkan hasil perhitungan dengan mengunakan persamaan ; Dapat kita lihat bahwa hasil percobaan dan perhitungan mendekati nilai yang sama seperti perbandingan tabel berikut ini : Tabel 4.3 Perbandingan hasil hitungan dan percobaan NO α Perhitungan Tegangan Output (Volt) Percobaan Tegangan Output (Volt) Error selisih tegangan (Volt) 1 30 200,7 220 19.3 2 60 178.2 198.2 20 3 90 154.0 159.7 5.7 4 120 127.40 112 15.4 5 150 88 61.2 26.8 6 180 0 0 0 Bedasarkan percobaan rata-rata selisih hasil perhitungan dan percobaan adalah 14.5 volt. Pada hakekatnya masalah tersebut dapat disebabkan oleh pengambilan nilai percobaan dan tingkat presisi alat ukur,akan tetapi rangkaian tersebut memiliki nilai mendekati dan cukup bisa dibilang presisi.