PERANCANGAN DAN PEMBUATAN PENGATURAN SUHU INKUBATOR BAYI BERBASIS MIKROKONTROLER AT89S51

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "PERANCANGAN DAN PEMBUATAN PENGATURAN SUHU INKUBATOR BAYI BERBASIS MIKROKONTROLER AT89S51"

Transkripsi

1 PERANCANGAN DAN PEMBUATAN PENGATURAN SUHU INKUBATOR BAYI BERBASIS MIKROKONTROLER AT89S51 OLEH : GEDE PANCA SETIAWAN JURUSAN TEKNIK ELEKTRONIKA FAKULTAS TEKNIK DAN KEJURUAN UNIVERSITAS PENDIDIKAN GANESHA SINGARAJA 2010

2 BAB III METODELOGI PENELITIAN 3.1 Perancangan Perancangan alat ini dimulai dengan perancangan di atas kertas. Komponen yang digunakan berdasar pada teori yang sudah ada dan nilai-nilai yang digunakan sesuai dengan datasheet, agar memberikan hasil sesuai harapan Rancangan Penelitian Langkah-langkah yang dilakukan dalam perancangan dan pembuatan rangkaian pengatur suhu inkubator bayi berbasis mikrokontroler AT89S51, adalah sebagai berikut:

3 Muliai A Perancangan Rangkaian dan Penentuan Catu Daya Pengecekan Rangkaian Perbaikan Rangkaian Pembuatan Jalur pada Papan PCB Perakitan Jalur Papan PCB Rangkaian Catu daya mengeluarkan tegangan 12 V, 15 V, -15 V? Ya Perancangan dan Penentuan Komponen Rangkaian Kontrol Pembuatan Rangkaian Kontrol pada PCB Pengecekan Rangkaian Kontrol Tidak Perbaikan rancangan Pengujian Rangkaian dan Jalur-Jalurnya Pengujian Rangkian Keseluruhan Rangkaian catu daya dan rangkaian kontrol Bekerja dengan Baik? Ya Pengambilan Data Alat Tidak Analisa Jalur PCB Rangkaian dapat Mengontrol Lampu Redup dan Terang? Perancangan dan Pembuatan Program Pengujian Program Program dapat mengontrol nyala lampu redup dan terang? A Ya Ya Tidak Tidak Perbaikan Program Analisa Data Pembuatan Laporan Selesai Gambar 3.1 Flowchart pembuatan tugas akhir

4 a. Perancangan dan pembuatan rangkaian catu daya pada PCB lubang Dalam merancangan dan pembuatan rangkaian catu daya ada beberapa tahapan yang diantaranya: 1. Penentuan tegangan yang digunakan, sehingga dalam penggunaannya tidak terjadi kerusakan pada komponennya. 2. Penentuan komponen regulator yang digunakan, sehingga hasil catu daya sesuai dengan kebutuhan rangkaian. 3. Merangkai komponen pada PCB b. Pengujian awal rangkaian power supply 1. Pengujian dilakukan pada rangkaian yang telah dirangkai pada papan PCB lubang yaitu pengujian rangkaian per blok (cek masing-masing blok jika sesuai dengan rancangan maka dilakukan pengecekan pada blok selanjutnya). c. Perancangan dan pembuatan rangkaian kontrol Dalam pembuatan rangkaian kontrol ada beberapa langkah yang harus diperhatikan diantaranya: 2. Menentukan komponen-komponen apa yang harus dibutuhkan sehingga rangkaian sesuai dengan rancangan yang dibuat. 3. Melakukan perhitungan untuk mengetahui berapa tegangan dan arus yang mampu dilewatkan dan dikontrol oleh rangkaian kontrol. 4. Pembuatan rangkaian pada papan PCB

5 d. Pengujian rangkaian kontrol Dalam pengujian rangkaian kontrol dilakukan per blok rangkaian mulai dari blok sensor dan penguatannya, blok driver ADC0804, modul penanam mikrokontroler, blok DAC0808, dan driver pengatur intensitas lampu. e. Perancangan dan pembuatan program Dalam perancangan dan pembuatan program harus mengacu pada keluaran dari rangkaian keluaran ADC0804, kemudian disesuaikan dengan pembacaan yang dapat dilakukan oleh mikrokontroler. Setelah itu, keluaran dari mikrokontroler harus disesuaikan dengan komponen apa yang yang dikontrol. f. Penguajian program 1. Pengujian program penampil suhu: dilakukan dengan menyesuaikan tegangan yang terukur pada keluaran sensor dengan multimeter dan tegangan yang ditampilkan seven segment, jika sudah mendekati pembacaan pada multimeter maka lakukan pengujian pada program kontrol. 2. Pengujian program kontrol; pengujian program kontrol dilakukan dengan mengambil nilai output sensor yang telah diproses oleh driver ADC jika nilai sensor sebanding dengan nilai inputan pada program maka keluaran ADC akan mengaktifkan DAC dan menghidupkan lampu dengan intensitas yang terang pada tegangan 0,29 V sampai dengan tegangan 0,38 V dan meredupkan lampu pada saat tegangan 0,38 V telah tercapai, sehingga tegangan output sensor menurun dan

6 kembali menerangkan lampu saat output sensor bernilai 0,36 V, begitu seterusnya. g. Pembuatan jalur pada papan PCB Dalam pembuatan papan PCB tercetak adapun pertimbangan yang harus diperhatikan seperti: 1. Penentuan tata letak komponen yang akan digunakan sehingga lebih efesien tempat. 2. Penyablonan adalah yang harus diperhatikan dalam pembuatan papan PCB tercetak sehingga gambar yang disablon benar-benar tampak jelas pada papan PCB. 3. Pelarutan dan pengeboran, dalam melarutkan papan PCB tercetak perlu diperhatikan bahan pelarutnya yang digunakan. Pada pengeboran ini harus menggunakan mata bor yang sesuai dengan lubang sehingga komponen-komponen yang terpasang tidak longar. h. Pengujian alat Pengujian alat dilakukan di Jln. Bukit Patas No.7 Singaraja yang dilakukan secara acak yaitu dari bulan Desember sampai Januari, jika terdapat kejanggalan-kejanggalan seperti alat tidak bekerja dengan normal dan terjadi error yang berlebihan maka alat harus dilakukakan pengecekan per blok. Jika terdapat permasalahan maka harus dilakukan perbaikan sampai alat bekerja secara normal, pada saat ini dilakukan pengambilan data. i. Pembuatan laporan Bilamana alat berjalan dengan normal maka pengambilan data dapat dilakukan. Setelah melakukan pengambilan data maka langkah selanjutnya

7 adalah pembuatan laporan, laporan ini berisi tentang langkah-langkah dalam perancangan dan pembuatan alat dan analisa permasalahan yang mungkin terjadi dan melakukan pemecahan masalahan Perancangan Sistem Adapun perancangan sistem Tugas Akhir ini sesuai dengan gambar diagram blok dibawah ini. Gambar 3.2 Blok Diagram Sistem Sistem pengontrolan suhu pada rentang ukur 36 C sampai dengan 38 C yang terancang menggunakan metode pangaturan intensitas lampu. Sensor yang dipilih untuk mengukur suhu adalah diode IN4148. Diode IN4148 dapat berfungsi sebagai sensor karena tegangan barriernya masi tergantung pada suhu lingkungan. Output sensor akan berbanding terbalik dengan suhu plant, bilamana suhu plant naik maka nilai output sensor akan turun, begitu pula sebaliknya, bila suhu plant turun, maka nilai output sensor akan naik. Tegangan sensor ini umumnya kecil maka dibutuhkan pengkondisi sinyal atau op-amp, op-amp yang digunakan adalah

8 tipe LM324N yang memiliki empat buah op-amp dalam IC nya. Keluaran op-amp ini yang kemudian dikonversikan menjadi data digital oleh ADC0804. Sistem antarmuka ke mikrokontroler AT89S51 melalui port parallel. Mikrokontroler AT89S51 digunakan mengolah data dan pengaturan dengan perangkat lunak yang dirancang menggunakan bahasa assembly. Keluaran mikrokontroler AT89S51 akan dikonversikan kembali menjadi data analog oleh DAC0808 agar dapat mengendalikan dan mengatur intensitas lampu serta menampilakan suhu pada seven segment sebagai outputnya Perancangan Hardware PerancanganHardware tugas akhir ini meliputi blok-blok sebagai berikut: a.catu daya Catu daya yang dipakai dalam tugas akhir ini mengeluarkan output tegangan 12 V, 15 V dan tegangan -!5 V. Tegangan 12 V dipakai untuk catu daya modul penanam mikrokontroler AT89S51, ouput tegangan 15 volt digunakan untuk catu daya PWM kontrol, dan output tegangan -15 V digunakan sebagai catu daya DAC0808. Gambar rangkaian sebagai berikut: Gambar 3.3 Rangkaian Catu Daya

9 b. Sensor suhu dan op-amp Output sensor diode IN4148 akan masuk ke input LM324, fungsi LM324 sebagai op-amp dimana tegangan keluaran dari sensor diode IN4148 berbanding terbalik dengan suhu oleh sebab itu maka keluaran sensor diode IN4148 perlu dikuatkan dan selanjutnya akan menjadi input dari sistem. Setelah masuk ke op-amp maka tegangan keluaran dari diode IN4148 ini nilainya berbanding lurus dengan suhu, selain itu karena tegangan dari diode sangat kecil maka diperlukan op-amp sebagai penguat tegangan. Dimana dapat dilihat pada gambar di bawah ini. Gambar 3.4 Rangkaian sensor Untuk mendapatkan suhu yang sebenarnya, maka tegangan masukan op-amp A1 harus sebagai penguat tak pembalik sederhana dengan metode hubung singkat agar diperoleh vo vs, vo/vs = 1 karena masukan pada op-

10 amp ini adalah pambagi tegangan jadi besarnya input dan output op-amp ini adalah 2,5 Volt. Gambar 3.5 Penguat tak pembalik sederhana dan pembagi tegangan Pembagi tegangan gambar 3.6 dibawah ini menunjukkan gambar sumber arus konstan. Gambar 3.6 Rangkaian Sumber Arus Konstan

11 I Rin = V R in in Dimana I f =I rin, selama tegangan input tetap konstan maka arus input atau arus referensi juga akan tetap konstan. Jika tahanan R f diganti dengan dioda (gambar 3.6), maka arus yang mengalir pada dioda adalah: I D = V R in in V = V out D + V in Gambar 3.7 Modifikasi Rangkaian Sumber Arus Konstan Tegangan diode sebesar 0,57 V maka keluaran op-amp ini adalah: V out = V in + V diode V out = 2,5 V + 0,57 V V out = 3,07 V Op-amp A3 merupakan rangkaian penguat selisih, adapun rumus yang berlaku di penguat selisih yakni:

12 Dimana R 1 = R 2 dan R 3 = R 4, diinginkan bahwa pada saat suhu ruangan, tegangan output op-amp A3 berkisar antara 0,3 volt. Sedangkan saat suhu ruangan Vout A2 sebesar 3,07 volt. Sehingga didapat nilai-nilai sebagai berikut: Hal tersebut diatas dapat dilihat pada gambar dibawah ini. Gambar 3.8 Rangkaian Penguat Selisih Op-amp A4 berfungsi sebagai penguat tak pembalik sederhana maka output-nya akan sama dengan op-amp A3 yaitu 0.32 volt.

13 Nilai output akhir dari op-amp masih berupa besaran analog, sedangkan mikrokontroler hanya dapat memproses data digital, sehingga diperlukan ADC (Analog to Digital Converter). c. ADC (Analog to Digital Converter) ADC0804 dapat dioperasikan pada mode kontrol agar ADC dapat bekerja, CS harus berlogika 0. Ketika WR berlogika 0, register SAR akan di-reset, sedangkan ketika sinyal WR kembali 1, maka proses konversi segera dimulai. Selama konversi sedang berlangsung, sinyal INTR akan tidak aktif (berlogika 1 ), sedangkan saat konversi selesai ditandai dengan aktifnya sinyal INTR (logika 0 ). Setelah proses konversi selesai data hasil konversi tetap tertahan pada buffer ADC. Data hasil konversi tersebut akan dikeluarkan dengan mengirim sinyal RD berlogika 0. Setelah adanya sinyal RD ini, maka sinyal INTR kembali tidak aktif perancangan untuk rangkaian ADC digunakan mode free running. Mode ini dipilih karena waktu konversi ADC jauh lebih cepat terhadap tingkat perubahan suhu dari plant, sehingga setiap kali suhu berubah,, sensor suhu yang dibuat memiliki rentang suhu 36ºC sampai dengan 38ºC. Saat suhu ruangan, output sensor berkisar antara 0,30volt sampai dengan 0,31volt, sedangkan saat suhu mencapai 38ºC, output sensor akan bernilai 0,38 volt. Agar pembacaan ADC lebih teliti, maka nilai V ref haruslah setengah dari nilai input-an tertinggi. 1 V ref = V in 2 1 V ref = x1volt 2 V ref = 0, 5volt

14 Gambar 3.9 Rangkaian ADC 0804 Output dari ADC selanjutnya akan diproses oleh mikrokontroler AT89S51 dan nilai suhu yang terukur akan tampil pada seven segment. d. Perancangan Rangkaian Penampil Suhu (Seven Segment) IC BCD to seven segment digunakan untuk menentukan angka yang tampil pada seven segment. IC ini berfungsi mengubah data biner menjadi tampilan pada seven segment. Gambar 3.9 menunjukkan rangkaian seven segment dengan IC Gambar 3.10 Rangkaian Seven Segmen dengan IC 7447 Dari gambar 3.9 diatas dapat dilihat bahwa P1.0 sampai dengan P1.3 digunakan untuk memberikan cacahan pada IC Sedangkan P1.4 sampai dengan P1.6 digunakan untuk menscanning transistor, dimana

15 transistor ini difungsikan sebagai saklar untuk memberika Vcc pada masingmasing segmen. Adapun fungsi dari IC 7447 adalah sebagai decorder input, dimana input yang berupa 4bit BCD di decorder menjadi seven segmen BCD. Tabel 3.1 Tabel kebenaran IC 7447 Heksa Input 7447 Output 7447 A B C D a b c d e f g A B C D E F (Sumber : Hasil Pengamatan)

16 e.modul Penanam Mikrokontroler AT89S51 Gambar 3.11 Skema modul penanaman mikrokontroler AT89S51 Pada konektor downloader yang digunakan adalah komunikasi serial dengan menggunakan konektor DB25 yang digunakan adalah DB25 on board. Sedangkan untuk software yang digunkan adalah software compailer yaitu ASM51 dan software isp30.exe. f. DAC (Digital to Analog Converter) Gambar 3.12 Rangkaian DAC dan Op-amp

17 DAC0808 akan mengubah output dari mikrokontroler AT89S51 dari data digital menjadi data analog, dimana catu daya DAC berkisar pada level ± 12 V hingga ± 18 V seperti yang dibutuhkan oleh amplifier internal. Dimana output DAC ini akan memicu PWM (Pulse Width Modulation) untuk mengatur intensitas lampu. g. PWM (Pulse Width Modulation) Gambar 3.13 Rangkaian PWM Salah satu cara yang paling mudah untuk membangkitkan sebuah tegangan analog dari sebuah nilai digital adalah dengan menggunakan pulse width modulation (PWM). Dalam PWM gelombang kotak, frekuensi tinggi dibangkitkan sebagai output digital. Untuk contoh, sebuah port bit secara kontinyu melakukan kegiatan saklar on dan off pada frekuensi yang relatif tinggi. PWM ini menggunakan IC SG3524 dimana nilai komponenkomponen pada rangkaian ini merupakan nilai bawaan dari IC SG3524.

18 PWM ini berfungsi sebagai pengatur intensitas lampu, saat suhu sama dengan suhu ruangan maka intensitas lampu akan terang dan pada saat suhu sama dengan 38 C maka lampu akan mati, dimana saat suhu mencapai 38 C lampu akan diatur redup dengan cara mengatur V ref pada PWM. Saat suhu mencapai 36 C maka lampu akan kembali terang, dan begitu seterusnya. h. Dimmer Digital Gambar 3.14 Rangkaian dimmer digital Dimmer digital ini menggunakan IC MOC3021 atau fototriac. MOC3021 merupakan jenis octocoupler sehingga relatif aman jika terjadi ketidaknornalan pada bagian beban. Rangkaian dimmer ini ditunjukkan gambar Mengaktifkan TRIAC dengan cara menirimkan pulsa low (0 volt) pada kaki 2 pada MOC3021 maka akan terjadi beda potensial antara kaki 1 dan kaki 2 pada MOC3021 sehingga arus mengalir dan diode dalam MOC3021 memancarkan cahaya sehingga bilateral switch on, arus mengalir

19 dari kaki 6 ke kaki 4 pada MOC3021 akan mengaktifkan TRIAC menjadi on sehingga TRIAC mengalirkan arus. i. Desain Alat Desain alat meliputi desain kotak inkubator dan kotak rangkaian 90 cm 40 40cm 10 cm Lampu Fan Kotak Rangkaian ventilasi Gambar 3.15 kotak Inkubator Kotak inkubator ini merupakan kotak dengan ukuran yang sama dengan kotak inkubator aslinya yang memiliki dimensi kotak dengan panjang 90cm, lebar 60 cm dan tinggi 40 cm. Bagian bawah pada inkubator merupakan kotak alat dan lampu yang digunakan sebagai penghangat.

20 3.1.4 Perancangan Software Perancangan Software meliputi program kontrol dan tampilan a. Program Tampilan Program tampilan terdiri dari dua tahap yaitu: 1. Alur Program Gambar 3.16 Algoritma program 2. Flowcart Program

21 Gambar 3.17 Flowchart program tampilan b. Program Kontrol

22 1. Alur Program START Inisialisasi suhu Hidupkan lampu Isi nilai R4=0 Ambil data ADC R4=0? tidak Ya tidak Data ADC=38? Ya Nilai R4=1 Redupkan lampu Ya Data ADC=36? tidak Gambar 3.18 Alur Program kontrol 2. Flowcart Program Kontrol Lampu

23 Start P2=# b R4=# b A P3 R3 A tidak R4=# b? Ya tidak R3=# b? Ya R4=# b Acall Tunda R3=# b? tidak Ya Gambar 3.19 Flowchart program kontrol lampu Data yang diterima ADC akan dipindahkan ke Akumulator, selanjutnya memindahkan data yang terdapat pada akumulator ke P1 (LED

24 sebagai bahan pengambilan data), dan pindahkan juga nilai akumulator ke P3. Kemudian dilakukan pengecakan apakah nilai akumulator sama dengan suhu ruangan (30 C), jika iya maka lampu akan terang, jika tidak maka data akan terus diambil dari P0 (ADC dan sensor). Saat nilai akumulator sama dengan suhu ruangan maka lampu akan terang. Setelah pengecekan maka suhu akan terus dicek sampai nilai akumulator sama dengan 38 C, jika iya maka lampu akan redup sedangkan jika tidak maka lampu akan tetap terang. Pada saat suhu mencapai 38 C maka lampu akan redup dan pada saat ini juga dilakukan pengecekan setelah nilai akumulator bernilai 36 C. Pada saat suhu mencapai 36 C maka suhu akan akan kembali naik karena lampu terang, begitu seterusnya. 3.2 Lokasi Penelitian Adapun tempat dilakukan penelitian adalah di LAB 1 Jurusan D3 Teknik Elektro, Kampus Tengah Jln. Udayana, Jln. Bukit Patas, Lingkungan Bakung, Kecamatan Sukasada, Jln. Bisma Gg Nusa Indah No.7B, dan Jln Sudirman N0.41 Singaraja. 3.3 Subyek Penelitian Subyek penelitian dijadikan sebagai bahan penelitian yang dibutuhkan dalam pembuatan tugas akhir ini adalah berupa alat kontrol suhu inkubator bayi secara otomatis sehingga nantinya alat pengontrol suhu inkubator agar lebih efisien.

25 3.4 Pengumpulan Data Metode Pengumpulan Data Pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan metode observasi (pengamatan). Observasi adalah teknik pengumpulan data dengan cara melakukan pengamatan terhadap obyek yang mengalami permasalahan dengan cara mencari jawaban terhadap permasalahan yang dihadapi. Adapun langkah-langkah observasi yaitu: mengukur tegangan keluaran sensor, memantau keluaran sensor yang dihubungkan dengan ADC dan menterjemahkan kedalam bilangan biner dengan bantuan LED yang tersusun sesuai dengan port keluaran mikrokontroler. Serta mengamati intensitas lampu sebagai penghangat inkubator bayi Langkah-langkah Pengambilan Data 1. Mengukur tegangan keluaran sensor Pengukuran dilakukan dengan memanaskan sensor dengan sorder kemudian hasil keluaran sensor diukur dengan menggunakan multimeter selanjutnya data yang diperoleh dicatat. 2. Mengamati keluaran ADC a. Memprogram ADC dengan mode kontrol yang programnya sebagai berikut :

26 Gambar 3.20 Program ADC Kontrol b. Memanaskan sensor dengan solder kemudian mengamati keluaran ADC pada LED sehingga didapatkan data binernya. 3. Mengamati display seven segment

27 Meletakkan sensor, thermometer digital dan thermometer analog pada ruangan inkubator bayi, kemudian melakukan pemanasan dengan mengunakan lampu yang terletak pada bagian bawah inkubator bayi. Kemudian mengamati seven segmen, membandingkan tampilan seven segmen dengan thermometer digital dan analog kemudian mencatat data hasil pengamatan. 4. Mengamati keluaran DAC Mengamati keluaran DAC saat lampu hidup terang, redup dan mati, dimana pengambilan data dengan bantuan LED untuk mengetahui tegangan yang keluaran DAC. Kemudian keluaran DAC diukur dengan multimeter. 5. Mengamati pulsa yang dikeluarkan PWM Dimana masukan tegangan PWM tergantung pada keluaran DAC, saat terang maka pulsa yang dikeluarkan PWM lebar, saat redup maka keluaran PWM menyempit dan saat lampu mati maka keluaran PWM akan datar Instrument Penelitain Di dalam perancangan TA ini digunakan instrument instrument penelitian sebagai berikut:

28 1. Multimeter Digital dan Multimeter Analog Di dalam perancangan TA ini mutimeter digital dan multimeter analog berfungsi untuk mengukur besar tegangan yang dihasilkan pada rangkaian yang diuji. 2. Thermometer Digital dan Thermometer Analog Di dalam perancangan TA ini thermometer digital dan thermometer analog berfungsi sebagai alat penguji dan pembanding dari hasil pendeteksian suhu pada inkubator bayi berbasis mikrokontroler AT89S51. Di dalam proses pengujian ini digunakan thermometer digital buatan China dengan tipe TPM-10G yang mempunyai rentang suhu -50 ºC 80 ºC, sedangkan thermometer analog yang digunakan adalah thermometer alkohol yang mempunyai rentang suhu -10 ºC 110 ºC. 3. Oscilloscope Dalam perancangan TA ini, oscilloscope digunakan untuk mendeteksi keluaran gelombang rangkaian PWM Data Hasil Pengamatan 1. Data Tegangan

29 Di dalam penelitian Tugas Akhir ini diamati beberapa data tegangan yang dihasilkan oleh sensor suhu dengan menggunakan diode IN4148, dan rangkaian Op amp. Tabel 3.2 Pengamatan suhu dengan tegangan keluaran sensor No Suhu ( C) Tegangan (mv) (Sumber : Hasil Pengamatan) 2. Data Bilangan Desimal Di dalam penelitian Tugas Akhir ini diamati beberapa data bilangan desimal yang dihasilkan oleh rangkaian ADC Tabel 3.3 Data Biner Sensor No Tegangan Biner

30 MSB LSB , (Sumber : Hasil Pengamatan) 3. Data Output DAC dan Tegangan Output PWM Tabel 3.4 Data DAC dan Tegangan Output PWM Biner Set Poin Tegangan DAC Tegangan PWM (V) (V) Kondisi Lampu Mati ,7 2,46 Terang (Sumber : Hasil Pengamatan) 4. Data Suhu dan Waktu Di dalam penelitian Tugas Akhir ini diamati beberapa data suhu pada inkubator bayi berbasis mikrokontroler, thermometer digital, dan thermometer analog. Adapun data yang diamati antara lain: 1. Data suhu dan waktu sejak inkubator dihidupkan hingga lampu mati secara otomatis Tabel 3.5 Data Hasil Pengamatan Suhu dan Waktu1

31 Waktu (menit) Sensor Thermometer Digital 0 29,6 30,8 29, , , ,3 32, ,3 32,9 33,9 5 32,3 33,5 34,6 6 33,3 34, ,3 34,6 35,6 8 34,9 35, ,3 35,6 36, , , ,9 36,4 36, ,3 36, ,9 37,1 37, ,9 37,3 37, ,6 37,5 37, ,3 37,8 37,9 Thermometer Analog Waktu yang diperlukan untuk mencapai suhu 38,3 adalah 16 menit 12 detik. 2. Data suhu dan waktu sejak lampu inkubator mati secara otomatis hingga hidup lagi secara otomatis Tabel 3.6 Data Hasil Pengamatan Suhu dan Waktu2 Waktu (menit) Sensor Thermometer Digital Thermometer Analog 0 38,0 37,8 37,9 1 37, ,5 2 36,3 36,5 37 (Sumber : Hasil Pengamatan) Waktu yang diperlukan untuk mencapai suhu 36,3 adalah 2 menit.

32 3. Data suhu dan waktu sejak lampu inkubator hidup hingga mati lagi secara otomatis Tabel 3.7 Data Hasil Pengamatan Suhu dan Waktu3 Waktu (menit) Sensor Thermometer Digital Thermometer Analog 0 36,3 36, ,2 37,5 2 37,3 37,3 37,9 3 37,6 37,5 38,2 4 38,3 37,7 38,5 (Sumber : Hasil Pengamatan) Waktu yang diperlukan untuk mencapai suhu 38,3 adalah 4 menit. 4. Data suhu dan waktu dari lampu inkubator mati hingga hidup lagi secara otomatis Tabel 3.8 Data Hasil Pengamatan Suhu dan Waktu4 Waktu (menit) Sensor Thermometer Digital Thermometer Analog 0 38,0 37,8 37,9 1 37,9 37,5 37,5 2 37,3 36,6 37,2 3 36,3 36,3 37 (Sumber : Hasil Pengamatan) Waktu yang diperlukan untuk mencapai suhu 36,3 adalah 2menit. 3.5 Analisa Data

33 Dalam analisa data dibutuhkan data-data yang akurat untuk mendukung kinerja alat yang dibuat dengan membandingkannya dengan hasil perhitungan sehingga diketahuai error yang terjadi. 1. Error yang terjadi pada waktu pertama kali inkubator dihidupkan hingga lampu mati secara otomatis a. Perbandingan dengan Thermometer Digital Tabel 3.9 Kondisi1 Thermometer Digital Sensor Thermometer Digital Selisih 29,6 30,8 1, ,1 0, ,5 0,5 31,3 32,2 0,9 31,3 32,9 1,6 32,3 33,5 1,2 33,3 34,1 0,8 34,3 34,6 0,3 34,9 35,1 0,2 35,3 35,6 0,3 35,3 36 0,7 35,9 36,4 0,5 36,3 36,8 0,5 36,9 37,1 0,3 36,9 37,3 0,4 37,6 37,5 0,1 38,3 37,8 0,5 Error 9,6 å error 0,56 (Sumber : Hasil Pengamatan) å error å error = å data 9, 6 å error = 17

34 å error = 0,56 C b. Perbandingan dengan Thermometer Analog Tabel 3.10 Kondisi1 Thermometer Analog Sensor Thermometer Analog Selisih 29,6 29,8 0, ,3 33 1,7 31,3 33,9 2,6 32,3 34,6 2,3 33,3 35 1,7 34,3 35,6 1,3 34,9 36 1,1 35,3 36,4 1,1 35,3 36,5 1,2 35,9 36,7 0,8 36,3 37 0,7 36,9 37,3 0,4 36,9 37,5 0,6 37,6 37,6 0 38,3 37,9 0,4 Error 16,3 å error 0,95 (Sumber : Hasil Pengamatan) å eror å error = å data 16, 3 å error = 17 å error = 0,95 C

35 2. Error yang terjadi pada waktu lampu mati hingga hidup kembali secara otomatis a. Perbandingan dengan Thermometer Digital Tabel 3.11 Kondisi2 Thermometer Digital Sensor Thermometer Digital Selisih 37,9 37,8 0,1 37,6 37 0,6 36,3 36,5 0,2 Error 0,9 å error 0,3 (Sumber : Hasil Pengamatan) å error å error = å data 0, 9 å error = 3 å error = 0,3 C b. Perbandingan dengan Thermometer Analog Tabel 3.12 Kondisi2 Thermometer Analog Sensor Thermometer Analog Selisih 37,9 37,9 0

36 37,6 37,5 0,1 36,3 37 0,7 error 0,8 å error 0,26 (Sumber : Hasil Pengamatan) å error å error = å data 0, 8 å error = 3 å error = 0,26 C 3. Error yang terjadi pada waktu lampu hidup hingga mati kembali secara otomatis a. Perbandingan dengan Thermometer Digital Tabel 3.13 Kondisi3 Thermometer Digital Sensor Thermometer Digital Selisih 36,3 36,4 0, ,2 0,2 37,3 37,3 0 37,6 37,5 0,1 38,3 37,7 0,6 Error 1,0 å error 0,2 (Sumber : Hasil Pengamatan) å error å error = å data 1, 0 å error = 5 å error = 0,2 C

37 b. Perbandingan dengan Thermometer Analog Tabel 3.14 Kondisi3 Thermometer Analog Sensor Thermometer Analog Selisih 36,3 37 0, ,5 0,5 37,3 37,9 0,3 37,6 38,2 0,6 38,3 38,5 0,2 Error 2,3 å error 0,46 (Sumber : Hasil Pengamatan) å error å error = å data 2, 3 å error = 5 å error = 0,46 C 4. Error yang terjadi pada waktu lampu mati hingga hidup kembali secara otomatis a. Perbandingan dengan Thermometer Digital Tabel 3.15 Kondisi4 Thermometer Digital

38 Sensor Thermometer Digital Selisih 38,0 37,8 0,2 37,9 37,5 0,4 37,3 36,6 0,7 36,3 36,3 0 Error 1,3 å error 0,325 (Sumber : Hasil Pengamatan) å error å error = å data 1, 3 å error = 4 å error = 0,325 C b. Perbandingan dengan Thermometer Analog Tabel 3.16 Kondisi4 Thermometer Analog Sensor Thermometer Analog Selisih 38,0 37,9 0,1 37,9 37,5 0,4 37,3 37,2 0,1 36,3 37 0,7 error 1,3 å error 0,325 (Sumber : Hasil Pengamatan) å error å error = å data 1, 3 å error = 4 å error = 0,325 C

Tugas Akhir PERANCANGAN DAN PEMBUATAN THERMOMETER DIGITAL BERBASIS MIKROKONTROLER AT89S51 OLEH : PUTU SEPTIANI UTAMI DEWI

Tugas Akhir PERANCANGAN DAN PEMBUATAN THERMOMETER DIGITAL BERBASIS MIKROKONTROLER AT89S51 OLEH : PUTU SEPTIANI UTAMI DEWI Tugas Akhir PERANCANGAN DAN PEMBUATAN THERMOMETER DIGITAL BERBASIS MIKROKONTROLER AT89S51 UNIVERSITAS PENDIDIKAN GANESHA DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL UNDIKSHA OLEH : PUTU SEPTIANI UTAMI DEWI 0605031063

Lebih terperinci

TUGAS AKHIR PENDINGIN CPU OTOMATIS BERBASIS PC (PERSONAL COMPUTER)

TUGAS AKHIR PENDINGIN CPU OTOMATIS BERBASIS PC (PERSONAL COMPUTER) 1 TUGAS AKHIR PENDINGIN CPU OTOMATIS BERBASIS PC (PERSONAL COMPUTER) Oleh GEDE EKA ARYANTARA NIM 0605031035 JURUSAN DIII TEKNIK ELEKTRONIKA FAKULTAS TEKNIK DAN KEJURUAN UNIVERSITAS PENDIDIKAN GANESHA SINGARAJA

Lebih terperinci

TUGAS AKHIR PERANCANGAN DAN PEMBUATAN SIMULASI WATER LEVEL CONTROL SYSTEM BERBASIS PC OLEH: I MADE BUDHI DWIPAYANA NIM

TUGAS AKHIR PERANCANGAN DAN PEMBUATAN SIMULASI WATER LEVEL CONTROL SYSTEM BERBASIS PC OLEH: I MADE BUDHI DWIPAYANA NIM TUGAS AKHIR PERANCANGAN DAN PEMBUATAN SIMULASI WATER LEVEL CONTROL SYSTEM BERBASIS PC UNIVERSITAS PENDIDIKAN GANESHA DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL UNDIKSHA OLEH: I MADE BUDHI DWIPAYANA NIM. 0605031010

Lebih terperinci

BAB III DESAIN DAN IMPLEMENTASI

BAB III DESAIN DAN IMPLEMENTASI BAB III DESAIN DAN IMPLEMENTASI 3.1 Pendahuluan Pada tugas akhir ini akan membahas tentang pengisian batere dengan metode constant current constant voltage. Pada implementasinya mengunakan rangkaian konverter

Lebih terperinci

BAB III DESAIN DAN PERANCANGAN

BAB III DESAIN DAN PERANCANGAN 13 BAB III DESAIN DAN PERANCANGAN 3.1 Perancangan Sistem Aplikasi ini membahas tentang penggunaan IC AT89S51 untuk kontrol suhu pada peralatan bantal terapi listrik. Untuk mendeteksi suhu bantal terapi

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. Teknik Elektro Universitas Lampung dilaksanakan mulai bulan Februari Instrumen dan komponen elektronika yang terdiri atas:

METODE PENELITIAN. Teknik Elektro Universitas Lampung dilaksanakan mulai bulan Februari Instrumen dan komponen elektronika yang terdiri atas: III. METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian dan perancangan tugas akhir dilakukan di Laboratorium Terpadu Teknik Elektro Universitas Lampung dilaksanakan mulai bulan Februari 2013 sampai dengan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Pelaksanaan tugas akhir ini dilakukan di Laboratorium Terpadu Jurusan Teknik Elektro

III. METODE PENELITIAN. Pelaksanaan tugas akhir ini dilakukan di Laboratorium Terpadu Jurusan Teknik Elektro 22 III. METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat. Pelaksanaan tugas akhir ini dilakukan di Laboratorium Terpadu Jurusan Teknik Elektro Fakultas Tekik, Universitas Lampung, yang dilaksanakan mulai bulan Oktober

Lebih terperinci

BAB III DESAIN BUCK CHOPPER SEBAGAI CATU POWER LED DENGAN KENDALI ARUS. Pada bagian ini akan dibahas cara menkontrol converter tipe buck untuk

BAB III DESAIN BUCK CHOPPER SEBAGAI CATU POWER LED DENGAN KENDALI ARUS. Pada bagian ini akan dibahas cara menkontrol converter tipe buck untuk BAB III DESAIN BUCK CHOPPER SEBAGAI CATU POWER LED DENGAN KENDALI ARUS 3.1. Pendahuluan Pada bagian ini akan dibahas cara menkontrol converter tipe buck untuk menghidupkan HPL (High Power LED) dengan watt

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian dan perancangan tugas akhir ini telah dimulai sejak bulan Agustus

III. METODE PENELITIAN. Penelitian dan perancangan tugas akhir ini telah dimulai sejak bulan Agustus III. METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian dan perancangan tugas akhir ini telah dimulai sejak bulan Agustus 2009, dilakukan di Laboratorium Konversi Energi Elektrik dan Laboratorium Sistem

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENULISAN

BAB III METODOLOGI PENULISAN BAB III METODOLOGI PENULISAN 3.1 Blok Diagram Gambar 3.1 Blok Diagram Fungsi dari masing-masing blok diatas adalah sebagai berikut : 1. Finger Sensor Finger sensor berfungsi mendeteksi aliran darah yang

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENGUKURAN DAN PENGUJIAN ALAT SISTEM PENGONTROL BEBAN DAYA LISTRIK

BAB IV HASIL PENGUKURAN DAN PENGUJIAN ALAT SISTEM PENGONTROL BEBAN DAYA LISTRIK BAB IV HASIL PENGUKURAN DAN PENGUJIAN ALAT SISTEM PENGONTROL BEBAN DAYA LISTRIK 4.1 Pengukuran Alat Pengukuran dilakukan untuk melihat apakah rangkaian dalam sistem yang diukur sesuai dengan spesifikasi

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian tugas akhir ini dilaksanakan di Laboratorium Elektronika Dasar

III. METODE PENELITIAN. Penelitian tugas akhir ini dilaksanakan di Laboratorium Elektronika Dasar 28 III. METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian tugas akhir ini dilaksanakan di Laboratorium Elektronika Dasar dan Laboratorium Pemodelan Jurusan Fisika Universitas Lampung. Penelitian

Lebih terperinci

BAB 3 PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT

BAB 3 PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT BAB 3 PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT 3.1 Blok Diagram Blok diagram ini dimaksudkan untuk dapat memudahkan penulis dalam melakukan perancangan dari karya ilmiah yang dibuat. Secara umum blok diagram dari

Lebih terperinci

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISIS

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISIS BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISIS Pengujian alat dilakukan untuk mengetahui dan menunjukkan hasil kerja dari keseluruhan sistem yang telah dirancang dan direalisasikan. Pengujian alat yang dilakukan meliputi

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Teknik Elektro Universitas Lampung dilaksanakan mulai bulan Desember 2011

III. METODE PENELITIAN. Teknik Elektro Universitas Lampung dilaksanakan mulai bulan Desember 2011 III. METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian dan perancangan tugas akhir dilakukan di Laboratorium Terpadu Teknik Elektro Universitas Lampung dilaksanakan mulai bulan Desember 2011 sampai dengan

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN SISTEM. untuk efisiensi energi listrik pada kehidupan sehari-hari. Perangkat input untuk

BAB III PERANCANGAN SISTEM. untuk efisiensi energi listrik pada kehidupan sehari-hari. Perangkat input untuk BAB III PERANCANGAN SISTEM 3.1 Dasar Perancangan Sistem Perangkat keras yang akan dibangun adalah suatu aplikasi mikrokontroler untuk efisiensi energi listrik pada kehidupan sehari-hari. Perangkat input

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. DIAGRAM ALUR PENELITIAN Metode penelitian merupakan sebuah langkah yang tersusun secara sistematis dan menjadi pedoman untuk menyelesaikan masalah. Metode penelitian merupakan

Lebih terperinci

BAB III DESKRIPSI MASALAH

BAB III DESKRIPSI MASALAH BAB III DESKRIPSI MASALAH 3.1 Perancangan Hardware Perancangan hardware ini meliputi keseluruhan perancangan, artinya dari masukan sampai keluaran dengan menghasilkan energi panas. Dibawah ini adalah diagram

Lebih terperinci

Tugas Akhir PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT UKUR JARAK PADA KENDARAAN BERBASIS MIKROKONTROLER ATMEGA8535 OLEH : PUTU TIMOR HARTAWAN

Tugas Akhir PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT UKUR JARAK PADA KENDARAAN BERBASIS MIKROKONTROLER ATMEGA8535 OLEH : PUTU TIMOR HARTAWAN Tugas Akhir PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT UKUR JARAK PADA KENDARAAN BERBASIS MIKROKONTROLER ATMEGA8535 UNIVERSITAS PENDIDIKAN GANESHA DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL UNDIKSHA OLEH : PUTU TIMOR HARTAWAN

Lebih terperinci

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA RANGKAIAN

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA RANGKAIAN BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA RANGKAIAN Dalam bab ini penulis akan mengungkapkan dan menguraikan mengenai persiapan komponen-komponen dan peralatan yang dipergunakan serta langkahlangkah praktek, kemudian

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian dan perancangan tugas akhir ini telah dimulai sejak bulan Juli 2009

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian dan perancangan tugas akhir ini telah dimulai sejak bulan Juli 2009 III. METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian dan perancangan tugas akhir ini telah dimulai sejak bulan Juli 2009 dilakukan di Laboratorium Konversi Energi Elektrik dan Laboratorium

Lebih terperinci

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM BAB 3 PERACAGA SISTEM Pada bab ini penulis akan menjelaskan mengenai perencanaan modul pengatur mas pada mobile x-ray berbasis mikrokontroller atmega8535 yang meliputi perencanaan dan pembuatan rangkaian

Lebih terperinci

Input ADC Output ADC IN

Input ADC Output ADC IN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN IV.1. Hasil Dalam bab ini akan dibahas mengenai hasil yang diperoleh dari pengujian alat-alat meliputi mikrokontroler, LCD, dan yang lainnya untuk melihat komponen-komponen

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN DAN REALISASI ALAT

BAB III PERANCANGAN DAN REALISASI ALAT BAB III PERANCANGAN DAN REALISASI ALA 3.1 Perancangan Hardware 3.1.1 Perancangan Alat Simulator Sebagai proses awal perancangan blok diagram di bawah ini akan sangat membantu untuk memberikan rancangan

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS MASALAH DAN RANCANGAN ALAT

BAB III ANALISIS MASALAH DAN RANCANGAN ALAT BAB III ANALISIS MASALAH DAN RANCANGAN ALAT III.1. Analisa Permasalahan Masalah yang dihadapi adalah bagaimana untuk menetaskan telur ayam dalam jumlah banyak dan dalam waktu yang bersamaan. Karena kemampuan

Lebih terperinci

BAB III RANCANGAN DAN CARA KERJA ALAT

BAB III RANCANGAN DAN CARA KERJA ALAT BAB III RANCANGAN DAN CARA KERJA ALAT 3.1 Perancangan Alat 3.1.1 Blok Diagram Perancangan Alat Rancangan dan cara kerja alat secara blok diagram yaitu untuk mempermudah dalam menganalisa rangkaian secara

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB III PERANCANGAN SISTEM BAB III PERANCANGAN SISTEM Pada bab ini membahas perencanaan dan pembuatan dari alat yang akan dibuat yaitu Perencanaan dan Pembuatan Pengendali Suhu Ruangan Berdasarkan Jumlah Orang ini memiliki 4 tahapan

Lebih terperinci

3.2. Tempat Penelitian Penelitian dan pengujian alat dilakukan di lokasi permainan game PT. EMI (Elektronik Megaindo) Plaza Medan Fair.

3.2. Tempat Penelitian Penelitian dan pengujian alat dilakukan di lokasi permainan game PT. EMI (Elektronik Megaindo) Plaza Medan Fair. BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Metode Penelitian Dalam penulisan tugas akhir ini metode yang digunakan dalam penelitian adalah : 1. Metode Perancangan Metode yang digunakan untuk membuat rancangan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Pada bab ini akan dijelaskan langkah-langkah yang akan digunakan dalam menyelesaikan perangkat keras (hardware) yang berupa komponen fisik penunjang seperti IC AT89S52 dan perangkat

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN DESAIN POMPA AIR BRUSHLESS DC. DENGAN MENGGUNAKAN dspic30f2020

BAB III PERANCANGAN DESAIN POMPA AIR BRUSHLESS DC. DENGAN MENGGUNAKAN dspic30f2020 BAB III PERANCANGAN DESAIN POMPA AIR BRUSHLESS DC DENGAN MENGGUNAKAN dspic30f2020 3.1. Pendahuluan Pada bab III ini akan dijelaskan mengenai perancangan Pompa Air Brushless DC yang dikendalikan oleh Inverter

Lebih terperinci

BAB III DESAIN DAN PENGEMBANGAN SISTEM

BAB III DESAIN DAN PENGEMBANGAN SISTEM BAB III DESAIN DAN PENGEMBANGAN SISTEM 3.1 Perangkat Keras Perancangan perangkat keras untuk sistem kontrol daya listrik diawali dengan merancangan sistem sensor yang akan digunakan, yaitu sistem sensor

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan September 2014 sampai November

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan September 2014 sampai November 23 III. METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada bulan September 2014 sampai November 2014 di Laboratorium Pemodelan Fisika dan Laboratorium Elektronika Dasar Jurusan

Lebih terperinci

BAB III RANCANG BANGUN SISTEM KARAKTERISASI LED. Rancangan sistem karakterisasi LED diperlihatkan pada blok diagram Gambar

BAB III RANCANG BANGUN SISTEM KARAKTERISASI LED. Rancangan sistem karakterisasi LED diperlihatkan pada blok diagram Gambar BAB III RANCANG BANGUN SISTEM KARAKTERISASI LED 3.1. Rancang Bangun Perangkat Keras Rancangan sistem karakterisasi LED diperlihatkan pada blok diagram Gambar 3.1. Sistem ini terdiri dari komputer, antarmuka

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT 3.1 Pendahuluan Bab ini akan membahas pembuatan seluruh perangkat yang ada pada Tugas Akhir tersebut. Secara garis besar dibagi atas dua bagian perangkat yaitu: 1.

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian, perancangan, dan pembuatan tugas akhir ini dilakukan di Laboratorium

III. METODE PENELITIAN. Penelitian, perancangan, dan pembuatan tugas akhir ini dilakukan di Laboratorium III. METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian, perancangan, dan pembuatan tugas akhir ini dilakukan di Laboratorium Terpadu Teknik Elektro Universitas Lampung (khususnya Laboratorium

Lebih terperinci

BAB IV CARA KERJA DAN PERANCANGAN SISTEM. ketiga juri diarea pertandingan menekan keypad pada alat pencatat score, setelah

BAB IV CARA KERJA DAN PERANCANGAN SISTEM. ketiga juri diarea pertandingan menekan keypad pada alat pencatat score, setelah BAB IV CARA KERJA DAN PERANCANGAN SISTEM 4.1 Diagram Blok Sistem Blok diagram dibawah ini menjelaskan bahwa ketika juri dari salah satu bahkan ketiga juri diarea pertandingan menekan keypad pada alat pencatat

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB III PERANCANGAN SISTEM BAB III PERANCANGAN SISTEM 3.1 Diagram blok sistem secara umum Pada sub bab ini dibahas tentang uraian keseluruhan dari diagram blok sistem. Diagram blok sistem ini diperlihatkan pada gambar 3.1. Sensor

Lebih terperinci

ADC-DAC 28 IN-3 IN IN-4 IN IN-5 IN IN-6 ADD-A 5 24 IN-7 ADD-B 6 22 EOC ALE msb ENABLE CLOCK

ADC-DAC 28 IN-3 IN IN-4 IN IN-5 IN IN-6 ADD-A 5 24 IN-7 ADD-B 6 22 EOC ALE msb ENABLE CLOCK ADC-DAC A. Tujuan Kegiatan Praktikum - : Setelah mempraktekkan Topik ini, anda diharapkan dapat :. Mengetahui prinsip kerja ADC dan DAC.. Mengetahui toleransi kesalahan ADC dan ketelitian DAC.. Memahami

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Alat dan Bahan Adapun alat dan bahan yang digunakan oleh penulis dalam merancang alat ini adalah sebagai berikut: 3.1.1 Alat Dalam melakukan penelitian ini penulis menggunakan

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN DAN REALISASI PERANGKAT KERAS DAN PERANGKAT LUNAK SISTEM. Dari diagram sistem dapat diuraikan metode kerja sistem secara global.

BAB III PERANCANGAN DAN REALISASI PERANGKAT KERAS DAN PERANGKAT LUNAK SISTEM. Dari diagram sistem dapat diuraikan metode kerja sistem secara global. BAB III PERANCANGAN DAN REALISASI PERANGKAT KERAS DAN PERANGKAT LUNAK SISTEM 3.1 Perancangan Perangkat Keras 3.1.1 Blok Diagram Dari diagram sistem dapat diuraikan metode kerja sistem secara global. Gambar

Lebih terperinci

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM. pada sistem pengendali lampu telah dijelaskan pada bab 2. Pada bab ini akan dijelaskan

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM. pada sistem pengendali lampu telah dijelaskan pada bab 2. Pada bab ini akan dijelaskan BAB 3 PERANCANGAN SISTEM Konsep dasar mengendalikan lampu dan komponen komponen yang digunakan pada sistem pengendali lampu telah dijelaskan pada bab 2. Pada bab ini akan dijelaskan perancangan sistem

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Kegiatan penelitian ini dilakukan pada bulan Januari 2012 sampai bulan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Kegiatan penelitian ini dilakukan pada bulan Januari 2012 sampai bulan BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Tempat dan Waktu Penalitian Kegiatan penelitian ini dilakukan pada bulan Januari 2012 sampai bulan Juni 2012 yang dilaksanakan di Laboratorium Biofisika Departemen Fisika

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Adapun blok diagram modul baby incubator ditunjukkan pada Gambar 3.1.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Adapun blok diagram modul baby incubator ditunjukkan pada Gambar 3.1. 23 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Blok Diagram Modul Baby Incubator Adapun blok diagram modul baby incubator ditunjukkan pada Gambar 3.1. PLN THERMOSTAT POWER SUPPLY FAN HEATER DRIVER HEATER DISPLAY

Lebih terperinci

No Output LM 35 (Volt) Termometer Analog ( 0 C) Error ( 0 C) 1 0, , ,27 26,5 0,5 4 0,28 27,5 0,5 5 0, ,

No Output LM 35 (Volt) Termometer Analog ( 0 C) Error ( 0 C) 1 0, , ,27 26,5 0,5 4 0,28 27,5 0,5 5 0, , 56 Tabel 4.1 Hasil Perbandingan Antara Output LM 35 dengan Termometer No Output LM 35 (Volt) Termometer Analog ( 0 C) Error ( 0 C) 1 0,25 25 0 2 0,26 26 0 3 0,27 26,5 0,5 4 0,28 27,5 0,5 5 0,29 28 1 6

Lebih terperinci

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN. Hasil dari perancangan perangkat keras sistem penyiraman tanaman secara

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN. Hasil dari perancangan perangkat keras sistem penyiraman tanaman secara IV. HASIL DAN PEMBAHASAN A. Realisasi Perangkat Keras Hasil dari perancangan perangkat keras sistem penyiraman tanaman secara otomatis menggunakan sensor suhu LM35 ditunjukkan pada gambar berikut : 8 6

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Kegiatan penelitian ini dilakukan pada bulan Desember 2011 sampai dengan bulan Juli 2012 yang dilaksanakan di laboratorium Elektronika dan Robotika

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA DAN PENGUJIAN SISTEM

BAB IV ANALISA DAN PENGUJIAN SISTEM BAB IV ANALISA DAN PENGUJIAN SISTEM 4.1 Pengujian Perangkat Keras (Hardware) Pengujian perangkat keras sangat penting dilakukan karena melalui pengujian ini rangkaian-rangkaian elektronika dapat diuji

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN DAN CARA KERJA RANGKAIAN

BAB III PERANCANGAN DAN CARA KERJA RANGKAIAN BAB III PERANCANGAN DAN CARA KERJA RANGKAIAN 3.1 Diagram Blok Rangkaian Secara Detail Pada rangkaian yang penulis buat berdasarkan cara kerja rangkaian secara keseluruhan penulis membagi rangkaian menjadi

Lebih terperinci

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA Pada bab ini akan dibahas tentang pengujian berdasarkan perencanaan dari sistem yang dibuat. Pengujian ini dilaksanakan untuk mengetahui kemampuan dari sistem dan untuk mengetahui

Lebih terperinci

BAB III PERENCANAAN DAN REALISASI SISTEM

BAB III PERENCANAAN DAN REALISASI SISTEM 42 BAB III PERENCANAAN DAN REALISASI SISTEM Pada bab ini dijelaskan pembuatan alat yang dibuat dalam proyek tugas akhir dengan judul rancang bangun sistem kontrol suhu dan kelembaban berbasis mirkrokontroler

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB III PERANCANGAN SISTEM III PERNCNGN SISTEM Pada bab ini akan dibahas tentang diagram blok sistem yang menjelaskan tentang prinsip kerja alat dan program serta membahas perancangan sistem alat yang meliputi perangkat keras dan

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB III PERANCANGAN SISTEM 21 BAB III PERANCANGAN SISTEM 3.1 Rangkaian Keseluruhan Sistem kendali yang dibuat ini terdiri dari beberapa blok bagian yaitu blok bagian plant (objek yang dikendalikan), blok bagian sensor, blok interface

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN ALAT

BAB III PERANCANGAN ALAT BAB III PERANCANGAN ALAT Perancangan merupakan proses yang kita lakukan terhadap alat, mulai dari rancangan kerja rangkaian hingga hasil jadi yang akan difungsikan. Perancangan dan pembuatan alat merupakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Pada pengerjaan tugas akhir ini metode penelitian yang dilakukan yaitu. dengan penelitian yang dilakukan.

BAB III METODE PENELITIAN. Pada pengerjaan tugas akhir ini metode penelitian yang dilakukan yaitu. dengan penelitian yang dilakukan. BAB III METODE PENELITIAN 3.1. METODE PENELITIAN Pada pengerjaan tugas akhir ini metode penelitian yang dilakukan yaitu sebagai berikut : Studi literatur, yaitu dengan mempelajari beberapa referensi yang

Lebih terperinci

INSTRUMENTASI INDUSTRI (NEKA421) JOBSHEET 14 (DAC 0808)

INSTRUMENTASI INDUSTRI (NEKA421) JOBSHEET 14 (DAC 0808) INSTRUMENTASI INDUSTRI (NEKA421) JOBSHEET 14 (DAC 0808) I. TUJUAN 1. Mahasiswa dapat memahami karakteristik pengkondisi sinyal DAC 0808 2. Mahasiswa dapat merancang rangkaian pengkondisi sinyal DAC 0808

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini mulai dilaksanakan pada bulan April 2015 sampai dengan Mei 2015,

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini mulai dilaksanakan pada bulan April 2015 sampai dengan Mei 2015, III. METODE PENELITIAN 3.1. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini mulai dilaksanakan pada bulan April 2015 sampai dengan Mei 2015, pembuatan alat dan pengambilan data dilaksanakan di Laboratorium

Lebih terperinci

SEBAGAI SENSOR CAHAYA DAN SENSOR SUHU PADA MODEL SISTEM PENGERING OTOMATIS PRODUK PERTANIAN BERBASIS ATMEGA8535

SEBAGAI SENSOR CAHAYA DAN SENSOR SUHU PADA MODEL SISTEM PENGERING OTOMATIS PRODUK PERTANIAN BERBASIS ATMEGA8535 3 PENERAPAN FILM Ba 0,55 Sr 0,45 TiO 3 (BST) SEBAGAI SENSOR CAHAYA DAN SENSOR SUHU PADA MODEL SISTEM PENGERING OTOMATIS PRODUK PERTANIAN BERBASIS ATMEGA8535 23 Pendahuluan Indonesia sebagai negara agraris

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. paling populer adalah mikroprosesor. Pada prinsipnya mikroprosesor adalah pusat

BAB 1 PENDAHULUAN. paling populer adalah mikroprosesor. Pada prinsipnya mikroprosesor adalah pusat BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Belakangan ini perkembangan teknologi pemrosesan IC (Integrated Circuit) telah sangat luas menyentuh aspek kehidupan kita. Salah satu produk tekhnologi pemrosesan

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS MASALAH DAN RANCANGAN PROGRAM

BAB III ANALISIS MASALAH DAN RANCANGAN PROGRAM BAB III ANALISIS MASALAH DAN RANCANGAN PROGRAM III.1. Analisa Masalah Dalam perancangan sistem otomatisasi pemakaian listrik pada ruang belajar berbasis mikrokontroler terdapat beberapa masalah yang harus

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini akan dilaksanakan pada Juni 2014 sampai dengan Desember 2014.

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini akan dilaksanakan pada Juni 2014 sampai dengan Desember 2014. III. METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini akan dilaksanakan pada Juni 2014 sampai dengan Desember 2014. Perancangan alat penelitian akan dilaksanakan di Laboratorium Elektronika

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian dan perancangan tugas akhir ini dilakukan di Laboratorium Terpadu

III. METODE PENELITIAN. Penelitian dan perancangan tugas akhir ini dilakukan di Laboratorium Terpadu 37 III. METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian dan perancangan tugas akhir ini dilakukan di Laboratorium Terpadu Teknik Elektro Universitas Lampung dan dilaksanakan mulai bulan Maret 2012 sampai

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN 4.1. Tujuan Pengukuran 4.2. Peralatan Pengukuran

BAB IV PEMBAHASAN 4.1. Tujuan Pengukuran 4.2. Peralatan Pengukuran BAB IV PEMBAHASAN Setelah perancangan dan pembuatan peralatan selesai, maka tahap selanjutnya akan dibahas mengenai pembahasan dan analisa dari pengukuran yang diperoleh. Untuk mengetahui apakah rangkaian

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN DAN REALISASI ALAT

BAB III PERANCANGAN DAN REALISASI ALAT BAB III PERANCANGAN DAN REALISASI ALAT Pada bab ini akan dijelaskan perancangan skripsi yang dibuat yang terdiri dari perancangan perangkat keras dan perancangan perangkat lunak. Perancangan perangkat

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juli 2012 sampai dengan Januari 2013.

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juli 2012 sampai dengan Januari 2013. III. METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juli 2012 sampai dengan Januari 2013. Perancangan alat penelitian dilakukan di Laboratorium Elektronika, Laboratorium

Lebih terperinci

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM BAB 3 PERANCANGAN SISTEM 3.1 RANCANGAN PERANGKAT KERAS 3.1.1. DIAGRAM BLOK SISTEM Gambar 3.1 Diagram Blok Sistem Thermal Chamber Mikrokontroler AT16 berfungsi sebagai penerima input analog dari sensor

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN. Pada bab ini akan menjelaskan perancangan alat yang akan penulis buat.

BAB III PERANCANGAN. Pada bab ini akan menjelaskan perancangan alat yang akan penulis buat. BAB III PERANCANGAN Pada bab ini akan menjelaskan perancangan alat yang akan penulis buat. Perancangan tersebut mulai dari: blok diagram sampai dengan perancangan rangkaian elektronik, sebagai penunjang

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN ALAT

BAB III PERANCANGAN ALAT BAB III PERANCANGAN ALAT Pada bab ini menjelaskan tentang perancangan sistem alarm kebakaran menggunakan Arduino Uno dengan mikrokontroller ATmega 328. yang meliputi perancangan perangkat keras (hardware)

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1. LED (Light Emitting Diode) LED (Light Emitting Diode) adalah dioda yang memancarkan cahaya jika diberi tegangan tertentu. LED terbuat dari bahan semikonduktor tipe-p (pembawa

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN ALAT

BAB III PERANCANGAN ALAT BAB III PERANCANGAN ALAT 3.1 Definisi Perancangan Perancangan adalah proses menuangkan ide dan gagasan berdasarkan teoriteori dasar yang mendukung. Proses perancangan dapat dilakukan dengan cara pemilihan

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT 39 BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT 3.1 Gambaran Umum Pada bab ini akan dibahas mengenai perencanaan perangkat keras elektronik (hardware) dan pembuatan mekanik Eskalator. Sedangkan untuk pembuatan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. dari bulan November 2014 s/d Desember Alat dan bahan yang digunakan dalam perancangan Catu Daya DC ini yaitu :

III. METODE PENELITIAN. dari bulan November 2014 s/d Desember Alat dan bahan yang digunakan dalam perancangan Catu Daya DC ini yaitu : III. METODE PENELITIAN 3.1. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian tugas akhir ini dilakukan di laboratorium Teknik Kendali Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Universitas Lampung yang dilaksanakan

Lebih terperinci

BAB III KEGIATAN PENELITIAN TERAPAN

BAB III KEGIATAN PENELITIAN TERAPAN BAB III KEGIATAN PENELITIAN TERAPAN Pada bab ini akan dijelaskan langkah-langkah yang akan digunakan dalam menyelesaikan Alat Simulasi Pembangkit Sinyal Jantung, berupa perangkat keras (hardware) dan perangkat

Lebih terperinci

MANAJEMEN ENERGI PADA SISTEM PENDINGINAN RUANG KULIAH MELALUI METODE PENCACAHAN KEHADIRAN & SUHU RUANGAN BERBASIS MIKROKONTROLLER AT89S51

MANAJEMEN ENERGI PADA SISTEM PENDINGINAN RUANG KULIAH MELALUI METODE PENCACAHAN KEHADIRAN & SUHU RUANGAN BERBASIS MIKROKONTROLLER AT89S51 MANAJEMEN ENERGI PADA SISTEM PENDINGINAN RUANG KULIAH MELALUI METODE PENCACAHAN KEHADIRAN & SUHU RUANGAN BERBASIS MIKROKONTROLLER AT89S51 TUGAS UTS MATA KULIAH E-BUSSINES Dosen Pengampu : Prof. M.Suyanto,MM

Lebih terperinci

BAB 3 PERANCANGAN DAN PEMBUATAN SISTEM

BAB 3 PERANCANGAN DAN PEMBUATAN SISTEM BAB 3 PERANCANGAN DAN PEMBUATAN SISTEM 3.1. Spesifikasi Sistem Sebelum merancang blok diagram dan rangkaian terlebih dahulu membuat spesifikasi awal rangkaian untuk mempermudah proses pembacaan, spesifikasi

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan mulai pada November 2011 hingga Mei Adapun tempat

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan mulai pada November 2011 hingga Mei Adapun tempat III. METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan mulai pada November 2011 hingga Mei 2012. Adapun tempat pelaksanaan penelitian ini adalah di Laboratorium Elektronika Dasar

Lebih terperinci

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM BAB 3 PERANCANGAN SISTEM 3.1 Gambaran sistem Gambaran cara kerja sistem dari penelitian ini adalah, terdapat sebuah sistem. Yang didalamnya terdapat suatu sistem yang mengatur suhu dan kelembaban pada

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN 3.1 Perancangan Perancangan merupakan proses perencanaan sebelum melakukan pembuatan alat. Pembuatan alat merupakan serangkaian kegiatan yang dilakukan berdasarkan rancangan

Lebih terperinci

PENGATUR KADAR ALKOHOL DALAM LARUTAN

PENGATUR KADAR ALKOHOL DALAM LARUTAN Jurnal Teknik Komputer Unikom Komputika Volume 2, No.1-2013 PENGATUR KADAR ALKOHOL DALAM LARUTAN Syahrul 1), Sri Nurhayati 2), Giri Rakasiwi 3) 1,2,3) Jurusan Teknik Komputer, Fakultas Teknik dan Ilmu

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN ALAT

BAB III PERANCANGAN ALAT BAB III PERANCANGAN ALAT 3.1. Identifikasi Kebutuhan Proses pembuatan alat penghitung benih ikan ini diperlukan identifikasi kebutuhan terhadap sistem yang akan dibuat, diantaranya: 1. Perlunya rangkaian

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN III.1. Analisis Permasalahan Dalam Perancangan dan Implementasi Pemotong Rumput Lapangan Sepakbola Otomatis dengan Sensor Garis dan Dinding ini, terdapat beberapa masalah

Lebih terperinci

BAB III PERENCANAAN DAN PEMBUATAN ALAT

BAB III PERENCANAAN DAN PEMBUATAN ALAT BAB III PERENCANAAN DAN PEMBUATAN ALAT 3.1. Gambaran Umum Merupakan alat elektronika yang memiliki peranan penting dalam memudahkan pengendalian peralatan elektronik di rumah, kantor dan tempat lainnya.

Lebih terperinci

ADC (Analog to Digital Converter)

ADC (Analog to Digital Converter) ADC (Analog to Digital Converter) Analog to Digital Converter (ADC) adalah sebuah piranti yang dirancang untuk mengubah sinyal-sinyal analog menjadi sinyal sinyal digital. IC ADC 0804 dianggap dapat memenuhi

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB III PERANCANGAN SISTEM 18 BAB III PERANCANGAN SISTEM Pada pembahasan perancangan sistem ini akan menjelaskan cara kerja dari keseluruhan sistem kendali on/off dan intensitas lampu menggunakan frekuensi radio. Pengiriman data

Lebih terperinci

INSTRUMENTASI INDUSTRI (NEKA421)

INSTRUMENTASI INDUSTRI (NEKA421) INSTRUMENTASI INDUSTRI (NEKA421) JOBSHEET 13 (ADC 2 Bit) I. TUJUAN 1. Mahasiswa dapat mengetahui prinsip kerja dan karakteristik rangkaian ADC 2 Bit. 2. Mahasiswa dapat merancang rangkaian ADC 2 Bit dengan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret 2015 sampai dengan Agustus 2015.

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret 2015 sampai dengan Agustus 2015. 44 III. METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret 2015 sampai dengan Agustus 2015. Perancangan, pembuatan dan pengambilan data dilaksanakan di Laboratorium

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. diperlukan dengan beberapa cara yang dilakukan, antara lain:

BAB III METODE PENELITIAN. diperlukan dengan beberapa cara yang dilakukan, antara lain: BAB III METODE PENELITIAN Dalam pembuatan kendali robot omni dengan accelerometer dan keypad pada smartphone dilakukan beberapa tahapan awal yaitu pengumpulan data yang diperlukan dengan beberapa cara

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN DAN PERANCANGAN SISTEM. secara otomatis. Sistem ini dibuat untuk mempermudah user dalam memilih

BAB III METODE PENELITIAN DAN PERANCANGAN SISTEM. secara otomatis. Sistem ini dibuat untuk mempermudah user dalam memilih BAB III METODE PENELITIAN DAN PERANCANGAN SISTEM 3.1 Model Penelitian Pada perancangan tugas akhir ini menggunakan metode pemilihan locker secara otomatis. Sistem ini dibuat untuk mempermudah user dalam

Lebih terperinci

RANCANG BANGUN WHIRLPOOL DENGAN MENGGUNAKAN MIKROKONTROLLER

RANCANG BANGUN WHIRLPOOL DENGAN MENGGUNAKAN MIKROKONTROLLER RANCANG BANGUN WHIRLPOOL DENGAN MENGGUNAKAN MIKROKONTROLLER Cahya Firman AP 1, Endro Wahjono 2, Era Purwanto 3. 1. Mahasiswa Jurusan Teknik Elektro Industri 2. Dosen Jurusan Teknik Elektro Industri 3.

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada bulan Oktober 2013 sampai dengan Maret 2014,

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada bulan Oktober 2013 sampai dengan Maret 2014, 41 III. METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan pada bulan Oktober 2013 sampai dengan Maret 2014, bertempat di Laboratorium Instrumentasi Jurusan Fisika Fakultas Matematika

Lebih terperinci

NASKAH PUBLIKASI KARYA ILMIAH PEMASANGAN MOTOR DC PADA SEKUTER DENGAN PENGENDALI PULSE WIDTH MODULATION

NASKAH PUBLIKASI KARYA ILMIAH PEMASANGAN MOTOR DC PADA SEKUTER DENGAN PENGENDALI PULSE WIDTH MODULATION NASKAH PUBLIKASI KARYA ILMIAH PEMASANGAN MOTOR DC PADA SEKUTER DENGAN PENGENDALI PULSE WIDTH MODULATION Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Menyelesaikan Program Studi S-1 Jurusan Teknik Elektro Fakultas

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN ALAT

BAB III PERANCANGAN ALAT BAB III PERANCANGAN ALAT Pada bab ini akan dijelaskan perancangan alat, yaitu perancangan perangkat keras dan perancangan perangkat lunak. Perancangan perangkat keras terdiri dari perangkat elektronik

Lebih terperinci

Bab IV PENGOLAHAN DATA DAN ANALISA

Bab IV PENGOLAHAN DATA DAN ANALISA 51 Bab IV PENGOLAHAN DATA DAN ANALISA Dalam perancangan perangkat keras dan perangkat lunak suatu sistem yang telah dibuat ini dimungkinkan terjadi kesalahan karena faktor-faktor seperti human error, proses

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB III PERANCANGAN SISTEM BAB III PERANCANGAN SISTEM Didalam merancang sistem yang akan dibuat ada beberapa hal yang perlu diperhatikan sebelumnya, pertama-tama mengetahui prinsip kerja secara umum dari sistem yang akan dibuat

Lebih terperinci

BAB IV PENGUJIAN ALAT DAN ANALISA HASIL PENGUJIAN

BAB IV PENGUJIAN ALAT DAN ANALISA HASIL PENGUJIAN 34 BAB IV PENGUJIAN ALAT DAN ANALISA HASIL PENGUJIAN Pada bab ini dilakukan proses akhir dari pembuatan alat Tugas Akhir, yaitu pengujian alat yang telah selesai dirakit. Tujuan dari proses ini yaitu agar

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN ALAT. dimmer atau terang redup lampu dan pengendalian pada on-off lampu. Remote

BAB III PERANCANGAN ALAT. dimmer atau terang redup lampu dan pengendalian pada on-off lampu. Remote BAB III PERANCANGAN ALAT Dalam merancang alat pengendali nyala lampu menggunakan media infra merah berbasis mikrokontroler terbagi atas dua pengendalian yaitu pengendalian dimmer atau terang redup lampu

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN III.1. Analisis Permasalahan Dalam Perancangan dan Implementasi Alat Pendeteksi Uang Palsu Beserta Nilainya Berbasis Mikrokontroler ini, terdapat beberapa masalah yang

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN DAN REALISASI SISTEM

BAB III PERANCANGAN DAN REALISASI SISTEM BAB III PERANCANGAN DAN REALISASI SISTEM Pada bab ini akan dijabarkan mengenai perancangan dan realisasi dari perangkat keras dan perangkat lunak dari setiap modul yang menjadi bagian dari sistem ini.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Berikut sistem dari modul Hot Plate Magnetic Stirrer dapat dilihat pada

BAB III METODE PENELITIAN. Berikut sistem dari modul Hot Plate Magnetic Stirrer dapat dilihat pada 20 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Sistem Hot Plate Magnetic Stirrer Berikut sistem dari modul Hot Plate Magnetic Stirrer dapat dilihat pada Gambar 3.1. Gambar 3.1 Diagram Blok alat 20 21 Fungsi masing-masing

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN III.1. Analisis Permasalahan Dalam Perancangan dan Implementasi Penyaji Minuman Otomatis Berbasis Mikrokontroler ini, terdapat beberapa masalah yang harus dipecahkan. Permasalahan-permasalahan

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Februari 2015 sampai dengan bulan Juli

METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Februari 2015 sampai dengan bulan Juli 36 III. METODE PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Februari 2015 sampai dengan bulan Juli 2015. Perancangan, pembuatan dan pengambilan data dilaksanakan di

Lebih terperinci