PENGARUH PENGGUNAAN PEMBENAH TANAH TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL JAGUNG, DI KECAMATAN JUNREJO, KOTA BATU.

dokumen-dokumen yang mirip
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN. 4.1 Hasil Sifat Kimia dan Fisik Latosol sebelum Percobaan serta Komposisi Kimia Pupuk Organik

HASIL DAN PEMBAHASAN

HASIL DAN PEMBAHASAN. perlakuan Pupuk Konvensional dan kombinasi POC 3 l/ha dan Pupuk Konvensional

BAB I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

HASIL DAN PEMBAHASAN

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

V. HASIL DAN PEMBAHASAN

HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

PENDAHULUAN. Latar Belakang. Jagung manis atau lebih dikenal dengan nama sweet corn (Zea mays

PENGGUNAAN BAHAN ORGANIK UNTUK MENINGKATAN PRODUKSI JAGUNG (Zea Mays L.) DI LAHAN KERING KALIMANTAN SELATAN

HASIL PERCOBAAN. C N C/N P K Ca Mg ph Cu Zn Mn (%) (%) ppm Kompos 9,5 0,5 18,3 0,5 0,8 0,6 0,2 7,2 41,9 92,4 921,8 Kompos diperkaya

APLIKASI PUPUK UREA PADA TANAMAN JAGUNG. M. Akil Balai Penelitian Tanaman Serealia

Pengaruh Pemberian Pupuk Cair Terhadap Produksi Rumput Gajah Taiwan (Pennisetum Purpureum Schumach)

UJI GENOTIPE JAGUNG HIBRIDA UMUR GENJAH TOLERAN LAHAN MASAM DI KALIMANTAN SELATAN

EFEKTIFITAS PUPUK HAYATI ECOFERT TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN JAGUNG. Syafruddin Balai Penelitian Tanaman Serealia

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

IV HASIL DAN PEMBAHASAN

II. TINJAUAN PUSTAKA. Mentimun dapat diklasifikasikan kedalam Kingdom: Plantae; Divisio:

I. PENDAHULUAN. terpenting setelah padi. Sebagai sumber karbohidrat utama di Amerika Tengah

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil

I. PENDAHULUAN. cruciferae yang mempunyai nilai ekonomis tinggi. Sawi memiliki nilai gizi yang

Pengaruh Vermikompos terhadap Perubahan Kemasaman (ph) dan P-tersedia Tanah ABSTRAK

Lampiran 1. Deskripsi Tanaman Jagung Manis Varietas Bonanza. : Dikembangkan oleh Departemen Pendidikan dan Pengembangan PT. East West Seed Indonesia.

PENERAPAN SISTEM TANAM JAJAR LEGOWO JAGUNG HIBRIDA UNTUK PENINGKATAN PRODUKTIVITAS DI LAHAN INCEPTISOLS GUNUNGKIDUL

II. TINJAUAN PUSTAKA. Tanaman kedelai termasuk family leguminosae yang banyak varietasnya.

V. HASIL DAN PEMBAHASAN

VII. KEHARAAN DAN PEMUPUKAN

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

REHABILITASI LAHAN KERING ALANG ALANG DENGAN OLAH TANAH DAN AMANDEMEN KAPUR TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI TANAMAN JAGUNG

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

I. PENDAHULUAN. Ubikayu merupakan salah satu tanaman penting di Indonesia. Ubikayu

KLOROFIL XII - 1 : 25 29, Juni 2017 ISSN

IV. HASIL PENELITIAN

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

I. PENDAHULUAN. Bawang merah (Allium ascalonicum L.) adalah tanaman semusim yang tumbuh

I. PENDAHULUAN. pertambahan jumlah penduduk dan peningkatan konsumsi per kapita akibat

Seminar Nasional : Menggagas Kebangkitan Komoditas Unggulan Lokal Pertanian dan Kelautan Fakultas Pertanian Universitas Trunojoyo Madura

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

Efektivitas Pupuk NPK Cornalet pada Jagung

I. PENDAHULUAN. Kedelai (Glycine max [L.] Merr.) merupakan tanaman pangan terpenting ketiga

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. 1.1 Hasil Hasil yang diamati dalam penelitian ini adalah tinggi tanaman, umur berbunga, jumlah buah, dan berat buah.

I. PENDAHULUAN. Kacang tanah (Arachis hypogaea L.) merupakan salah satu komoditi tanaman

(Shanti, 2009). Tanaman pangan penghasil karbohidrat yang tinggi dibandingkan. Kacang tanah (Arachis hypogaea) merupakan salah satu tanaman pangan

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

APPLICATION OF MANURE AND Crotalaria juncea L. TO REDUCE ANORGANIC FERTILIZER ON MAIZE (Zea mays L.)

PENGARUH PEMBERIAN PUPUK NPK PELANGI TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI TANAMAN TERUNG (Solanum Melongena L)

PENDAHULUAN BAHAN DAN METODE

Lampiran 1. Nama unsur hara dan konsentrasinya di dalam jaringan tumbuhan (Hamim 2007)

I. PENDAHULUAN. Cabai (Capsicum annuum L.) merupakan komoditas sayuran yang mempunyai

I. PENDAHULUAN. tanpa mengurangi tingkat kesuburan tanah atau kelestariannya. Dalam usaha

TINJAUAN PUSTAKA Botani Tomat

BAHAN DAN METODE Waktu dan Tempat Penelitian Bahan Metode Penelitian Pembuatan Pupuk Hayati

I. PENDAHULUAN. Mentimun merupakan suatu jenis sayuran dari keluarga labu-labuan

HASIL DAN PEMBAHASAN Karakteristik Awal Tanah Gambut

I. PENDAHULUAN. atau jamu. Selain itu cabai juga memiliki kandungan gizi yang cukup

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. kubis adalah kalori (25,0 kal), protein (2,4 g), karbohidrat (4,9 g), kalsium (22,0

BAB I PENDAHULUAN. setiap hari tumbuhan membutuhkan nutrisi berupa mineral dan air. Nutrisi yang

IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Tabel 1. Tinggi tanaman padi akibat penambahan jenis dan dosis amelioran.

I. PENDAHULUAN. Ultisols merupakan salah satu jenis tanah di Indonesia yang mempunyai sebaran

KERAGAAN PERTUMBUHAN JAGUNG DENGAN PEMBERIAN PUPUK HIJAU DISERTAI PEMUPUKAN N DAN P

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

PUPUK DAN PEMUPUKAN PADA BUDIDAYA CABAI PUSAT PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN HORTIKULTURA

II. TINJAUAN PUSTAKA. menunjang pertumbuhan suatu jenis tanaman pada lingkungan dengan faktor

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

HASIL DAN PEMBAHASAN

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. faktor penting dalam pertumbuhan dan perkembangan tanaman. Dilihat dari

I. PENDAHULUAN. Tomat (Lycopersicum esculentum Miil.) termasuk tanaman sayuran yang sudah

UJI ADAPTASI BEBERAPA PADI HIBRIDA DI LAHAN SAWAH IRIGASI BARITO TIMUR, KALIMANTAN TENGAH

BAB I PENDAHULUAN. sayur yang paling diminati oleh masyarakat Indonesia. Harga tanaman

HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. tanaman kedelai, namun hasilnya masih kurang optimal. Perlu diketahui bahwa kebutuhan

EFISIENSI PENGGUNAAN PUPUK N PADA JAGUNG KOMPOSIT MENGGUNAKAN BAGAN WARNA DAUN. Suwardi dan Roy Efendi Balai Penelitian Tanaman Serealia

PROSIDING SEMINAR HASIL PENELITIAN/PENGKAJIAN BPTP KARANGPLOSO

I. PENDAHULUAN. Jagung (Zea mays L.) merupakan tanaman serealia sumber karbohidrat kedua

HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Pertumbuhan Vegetatif Tanaman Jagung Manis. dalam siklus kehidupan tanaman. Pertumbuhan dan perkembangan berlangsung

I. PENDAHULUAN. manis dapat mencapai ton/ha (BPS, 2014). Hal ini menandakan bahwa

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

TINJAUAN PUSTAKA. Tanah Inceptisol

HASIL DAN PEMBAHASAN

TINJAUAN PUSTAKA. Jagung

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. gandum dan padi. Biji Jagung menjadi makanan pokok sebagian penduduk Afrika

PENGUJIAN PUPUK TULANG AYAM SEBAGAI BAHAN AMELIORASI TERHADAP PERTUMBUHAN TANAMAN SORGHUM DAN SIFAT- SIFAT KIMIA TANAH PODZOLIK MERAH KUNING PEKANBARU

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

II. TINJAUAN PUSTAKA. Jagung manis (Zea mays Saccharata) merupakan salah satu jenis tanaman yang

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Lapang Terpadu Fakultas Pertanian

I. PENDAHULUAN. Tanaman jagung merupakan salah satu komoditas strategis yang bernilai

BAB III HASIL DAN PEMBAHASAN. Tabel 1 Rekapitulasi hasil analisis sidik ragam pertumbuhan bibit saninten

Respon Beberapa Sifat Kimia dan Hasil Tanaman Kakao terhadap Pemberian Pupuk Organik dan Pupuk Hayati

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

TINJAUAN PUSTAKA. kalium dari kerak bumi diperkirakan lebih dari 3,11% K 2 O, sedangkan air laut

TINJAUAN PUSTAKA. Botani Tanaman. diikuti oleh akar-akar samping. Pada saat tanaman berumur antara 6 sampai

I. PENDAHULUAN. Tanaman jagung (Zea mays L.) merupakan salah satu jenis tanaman pangan bijibijian

Transkripsi:

PENGARUH PENGGUNAAN PEMBENAH TANAH TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL JAGUNG, DI KECAMATAN JUNREJO, KOTA BATU. Lilia Fauziah 1 dan Sri Zunaini Sa adah 2 1 BPTP Jatim/ Peneliti, Malang 2 BPTP Jatim/ Penyuluh, Malang Alamat: Jl. Raya Karangploso KM. 4, Malang, Telp. 0341-494052, 0812-3245-6054 E-mail: liliafauziah@gmail.com Abstrak Pengelolaan lahan jagung dengan pemupukan secara rasional merupakan upaya meningkatkan efisiensi biaya produksi dan mengoptimalkan peningkatan produksi jagung. Penambahan unsur melalui pemupukan yang dilakukan secara tidak berimbang dapat menyebkan terjadinya pengurasan beberapa unsur hara dalam tanah secara cepat. Kondisi semacam ini mengakibatkan terjadinya penurunan kesuburan tanah (Tisdale et al., 1985; Karama, 2000). Salah satu faktor penyeb tidak optimalnya sarapan unsur hara oleh tanaman termasuk tanaman jagung adalah tingkat keasaman tanah (ph). Pada tingkat keasaman yang rendah, unsur hara dapat menjadi tidak tersedia akibat unsur tersebut tidak dapat dimanfaatkan oleh tanaman (Tisdel and Nelson, 1975). Tujuan penelitian yaitu untuk mengetahui pengaruh pemberian pembenah tanah terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman jagung. Percobaan dilaksanakan di desa Jeding, kecamatan Junrejo, Kota Batu. Percobaan dilaksanakan pada musim penghujan (MH) 2016-2017. Penelitian menggunakan Rancangan Acak Kelompok yang diulang 3 kali, kemudian data dianalisa dengan ANOVA dilanjutkan Uji Beda Nyata Duncan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa hasil penambahan pembenah tanah berpengaruh terhadap pertumbuhan dan hasil jagung. Pemupukan sesuai anjuran yaitu NPK 450 kg/ha + Urea 350 kg/ha yang diikuti dengan pemberian pembenah tanah dengan dosis 500 kg/ha, menghasilkan performa tanaman jagung yang paling baik dan hasil yang paling tinggi, yaitu 11,92 ton/ha. Kata kunci: jagung, pembenah tanah, pemupukan. 1. PENDAHULUAN Jagung merupakan tanaman pangan terpenting kedua setelah padi sebagai sumber karbohidrat, serta digunakan sebagai bahan baku industi, seperti minyak goreng (corn oil), gula rendah kalori, tepung jagung (maizena), bahan bakar ramah lingkungan (bioetanol) dan bahan baku makanan ternak. Jagung tumbuh baik di wilayah tropis hingga 50 o LU dan LS maupun sub-tropis, dari dataran rendah hingga tinggi (3.000 m dpl), di berbagai tipe iklim dengan curah hujan rendah hingga tinggi (500 5.000 mm/tahun), akan tetapi skala optimal antara 1.000.500 mm/tahun. Suhu optimal untuk pertumbuhan tanaman jagung adalah 16-32 o C, akan tetapi yang sangat sesuai adalah pada 20-26 o C (1). Pada periode 2014 2015 produksi jagung di Jawa Timur mengalami peningkatan sebesar 393.781 ton. Jika pada tahun 2014, produksi jagung di Jawa Timur sebesar 5.737.382 ton dengan luas tanam 1.202.300 ha dan produktivitas 47,72 ton/ha, maka pada tahun 2015 produksinya mencapai 6.131.163 ton dengan luas tanam 1.213.654 ha dan produktivitasnya 50,52 ton/ha (2). Pengelolaan lahan jagung dengan pemupukan secara rasional merupakan upaya meningkatkan efisiensi biaya produksi dan mengoptimalkan peningkatan produksi jagung. Penggunaan pupuk yang efisien pada dasarnya adalah memberi pupuk baik unsur hara makro maupun hara mikro dalam jumlah, macam dan bentuk yang sesuai dengan kebutuhan tanaman, dengan cara dan saat pemberian yang tepat sesuai kebutuhan dan tingkat pertumbuhan tanaman jagung. Kelebihan pemberian pupuk selain merupakan pemborosan dana, juga mengganggu keseimbangan unsur-unsur hara dalam tanah dan pencemaran lingkungan. Penambahan unsur 572 SENASPRO 2017 Seminar Nasional dan Gelar Produk

melalui pemupukan yang dilakukan secara tidak berimbang dapat menyebkan terjadinya pengurasan beberapa unsur hara dalam tanah secara cepat. Kondisi semacam ini mengakibatkan terjadinya penurunan kesuburan tanah (3). Salah satu faktor penyeb tidak optimalnya sarapan unsur hara oleh tanaman termasuk tanaman jagung adalah tingkat keasaman tanah (ph). Pada tingkat keasaman yang rendah, unsur hara dapat menjadi tidak tersedia akibat unsur tersebut tidak dapat dimanfaatkan oleh tanaman (4). Tujuan penelitian yaitu untuk mengetahui pengaruh pemberian pembenah tanah terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman jagung. 2. METODE 2.1 Waktu dan Tempat Penelitian di laksanakan pada bulan November 2016 Maret 2017 atau musim hujan (MH) 2016-2017. Bertempat di Desa Jeding Kec. Junrejo Kota Batu (Gambar 1.). Lokasi penelitian adalah lahan kering/ ladang, dengan pertanaman sayuran monokultur. Gambar 1. Peta Lokasi Penelitian di Desa Jeding, Kec. Junrejo, Kota Batu 2.2 Rancangan Percobaan Percobaan menggunakan Rancangan Acak Kelompok yang diulang 3 kali, dengan 7 perlakuan termasuk kontrol (Tel 1), petak percobaan berukuran 4m x 5m. Bahan bahan yang digunakan dalam penelitian adalah jagung hibrida varietas Pertiwi, pupuk NPK, Urea dan pembenah tanah. Tel 1. Perlakuan pada Pengujian Dosis pupuk (kg/ha) No Perlakuan Urea Phonska Pembenah Tanah 1 A 0 0 0 2 B 350 450 0 3 C 0 0 1.000 4 D 350 450 500 5 E 350 450 1.000 6 F 350 450 1.500 7 G 200 450 2.000 Seminar Nasional dan Gelar Produk SENASPRO 2017 573

2.3 Analisis Pada awal penelitian dilakukan pengambilan contoh tanah untuk mengetahui status kesuburan tanah. Analisis dilakukan di loratorium tanah BPTP Jawa Timur pada tahun 2017, meliputi: kadar air (%), ph (H2O dan KCl), Nitrogen (%), P 2 O 5 (%), C-organik, kation dapat ditukar (K-dd) yang meliputi K, Na, Ca, Mg, Kapasitas Tukar Kation (KTK), serta tekstur tanah. Data pertumbuhan dan hasil yang tekumpul kemudian dianalisis dengan analisis sidik ragam, untuk mengetahui perbedaan antar perlakuan dilanjutkan dengan uji Duncan taraf 5% sesuai dengan rancangan percobaan (5). 3. HASIL DAN PEMBAHASAN 3.1. Karakteristik Kesuburan Lokasi Penelitian Sebelum lahan ditanami jagung, terlebih dahulu di lakukan uji tanah untuk mengetahui kandungan hara tanah pada awal sebelum pertanaman jagung. Hasil uji tanah di sajikan dalam Tel 2. Berdasarkan hasil analisis awal tanah menunjukkan bahwa kandungan ph tanah 6,2 dengan kriteria agak masam, dan c-organik 1,28 % dengan kriterian rendah. Menurut Hardjowigeno pada tanah dengan ph yang masam, unsur-unsur mikro juga menjadi mudah larut sehingga ditemukan unsur mikro yang terlalu banyak. Sedangkan unsur mikro sendiri adalah unsur yang dibutuhkan tanaman dalam jumlah sedikit, apila ditemukan dalam tanah dalam jumlah yang besar maka akan menjadi racun, termasuk unsur mikro dalam jenis ini adalah Fe, Mn, Zn, Cu dan Co (6). Kandungan hara makro nitrogen adalah 0,17 % yang termasuk kedalam kelas rendah, nilai total P 2 O 5 24 ppm yang termasuk kedalam kelas sangat tinggi dan hara makro kalium dengan nilai 0,51 me.100g yang masuk kedalam kriteria sedang. Tel 2. Hasil Analisis Tanah sebelum dilakukan pertanaman jagung No. Parameter Uji Satuan Hasil Kriteria Analisis 1. Kadar Air % 4,28 2. ph H2O - 6,2 Agak Masam ph KCl - 4,8 3. C-organik % 1,28 Rendah 4. N-Total % 0,17 Rendah 5. P2O5 ppm 24 Sangat Tinggi 6. K me.100g 0,28 Rendah 7. Na me.100g 8. Ca me.100g 9. Mg me.100g 10. KTK (Kapasitas Tukar Kation) me.100g 574 SENASPRO 2017 Seminar Nasional dan Gelar Produk 0,51 Sedang 5,74 Sedang 1,35 Sedang 13,68 Rendah 11. Tekstur Lempung Berliat Pasir % 40 Debu % 27 Liat % 33 Sumber: Loratorium tanah BPTP Jawa Timur Hasil analisis untuk kapasitas tukar kation adalah 13,68 me.100g yang termasuk kedalam kriteria rendah. Kandungan hara mikro Na, Ca dan Mg secara berturut turut adalah 0,51 me.100g (sedang) ; 5,74 me.100g (sedang) ; dan 1,35 me.100g (sedang). Sedangkan tekstur tanah masuk kedalam kriteria lempung berliat, dengan persentase pasir (40 %), debu (27 %) dan liat (33 %). Berdasarkan hasil analisis tanah dapat disimpulkan, bahwa tanah di lokasi pecobaan tergolong tanah yang cukup subur.

3.2 Komponen Pertumbuhan Analisis statistik menunjukkan bahwa pemberian pembenah tanah berpengaruh terhadap tinggi tanaman pada umur 40, 60 dan 80 hari setelah tanam (HST). Pemberian pupuk anorganik sesuai anjuran dengan pemberian pembenah tanah dosis 500 kg/ha, menghasilkan pertumbuhan jagung paling baik berdasarkan tinggi tanaman pada umur 40, 60 dan 80 HST (Tel. 3). Sebagai pelengkap bagi peranannya dalam sintesa protein, nitrogen (N) baik yang berasal dari Urea, NPK Phonska, dan ZA marupakan bagian tidak terpisahkan dari molekul khlorofil, karena suatu pemberian N dalam jumlah cukup akan mengakibatkan pertumbuhan vegetatif yaitu vigor dan warna hijau segar. Selain itu nitrogen juga penting sebagai penyusun enzim yang sangat besar peranannya dalam proses metolisme tanaman, karena enzim tersusun dari protein (7). Tel 3. Pengaruh pembenah tanah pada tinggi tanaman tanaman jagung pada umur 40, 60 dan 80 HST (Junrejo, MH 2016-2017) Perl Tinggi Tanaman (cm) 40 HST 60 HST 80 HST A 28,30 b 101,83 116,07 b bc B 36,83 125,77 137,90 C 26,83 b 87,37 c 108,60 b D 43,05 a 138,07 a 150,70 a E 40,67 a 132,43 148,87 a F 36,95 125 137,23 G 32,90 125,27 151,10 a BNT 5% 0,029 0,044 0,025 Keterangan: HST = hari setelah tanam Analisis statistik menunjukkan bahwa pemberian pembenah tanah tidak berpengaruh terhadap jumlah daun pada umur 40 dan 80 HST, tetapi pada umur 40 HST pemberian pembenah tanah berpengaruh terhadap jumlah daun. (Tel. 4). Tel 4. Pengaruh pembenah tanah pada jumlah daun tanaman jagung (Junrejo, MH 2016-2017) Perl Jumlah Daun 40 HST 60 HST 80 HST A 4,3 a 9,5 10,27 b B 4,6 a 10,37 a 10,47 C 4,2 a 8,97 b 10,10 b D 4,3 a 9,47 10,27 a E 4,6 a 10,37 a 10,47 F 4,2 a 8,97 b 10,10 b G 4,5 a 10,30 a 11,4 a BNT 5% 0,818 0,018 0,122 Ketengan: HST = hari setelah tanam Peningkatan jumlah pemberian pupuk yang mempunyai kandungan nitrogen dapat meningkatkan jumlah daun. Peningkatan jumlah daun dan bertambahnya tinggi tanaman mengindikasikan bahwa terjadi peningkatan peroses fotosintesis, laju fotosintesis akan meningkat dengan meningkatnya luas daun tanaman, sehingga pertumbuhan tanaman menjadi semakin baik (8). Seminar Nasional dan Gelar Produk SENASPRO 2017 575

3.3 Komponen Produksi Pada hasil analisis statistik menunjukkan bahwa pemberian pembenah tanah berpengaruh terhadap hasil jagung gelondongan, dengan nilai signifikan 0,001. Sedangkan uji lanjut Duncan menunjukkan bahwa hasil yang paling berbeda nyata adalah pada perlakuan D dengan hasil 11,92 ton/ha yaitu dengan kombinasi dosis pemupukan NPK 450 kg/ha + Urea 350 kg/ha + pembenah tanah 500 kg/ha, dan hasil yang paling rendah adalah pada perlakuan C yaitu 2,25 kg/ha dengan kombinasi pemupukan NPK 0 kg/ha+ Urea 0 kg/ha + pembenah tanah 1.000 kg/ha. (Tel. 5). Tel 5. Pengaruh pembenah tanah pada hasil dan komponen panen tanaman jagung (Junrejo, MH 2016-2017) Perl Hasil (ton/ha) Berat Glondongan/ sample (g) 576 SENASPRO 2017 Seminar Nasional dan Gelar Produk Berat Tongkol/ sample (g) 3,15 c 190,13 c 140,53 A c B 7,18 b 313 bc 240 bc C D E F G BNT 5% 2,25 c 228,60 c 186,07 c 11,92 a 591 a 506,33 a 8,38 421,53 360,33 8,37 541,67 a 440,53 a 5,17 bc 545,27 a 466,60 a 0,001 0,001 0,002 Hasil analisis statistik untuk berat glondongan/sample dan berat tongkol per sample sejalan dengan hasil panen. Menurut hasil uji anova berat glondongan/sample dan berat tongkol/sample mempunyai nilai signifikan kurang dari 0,05 sehingga antar perlakuan mempunyai nilai yang berbeda nyata. Hasil uji lanjut Duncan menunjukkan bahwa berat glondongan/sample yang paling tinggi adalah pada perlakuan D dengan hasil 591 g/sample yaitu dengan kombinasi dosis pemupukan NPK 450 kg/ha + Urea 350 kg/ha + pembenah tanah 500 kg/ha, dan paling rendah pada perlakuan A dengan nilai 190,13 g/sample yang merupaka perlakuan kontrol tanpa pemberian pupuk. Sedangkan hasil uji lanjut berat tongkol/sample yang paling baik adalah pada perlakuan D, dengan hasil 506,33 g, dan paling rendah pada perlakuan A dengan nilai 140,53 g. Tanaman jagung menyerap N sekitar 16,5 20 kg/ton biji dan batang/ha, kemudian diikuti unsur P sekitar 2,5 4 kg/ton biji dan batang/ha, dan unsur K sekitar 16,5 20 kg/ton biji dan batang/ha atau perbandingan N:P:K sekitar 5:1:5. Sebanyak 65-70 % N yang diserap berada di biji, sekitar 80% P yang diserap berada di biji dan sekitar 80% K yang diserap berada di batang (9). Pembenah tanah mempunyai kandungan utama Calsium sebagai CaCO 3 (97,41 %) dan Magnesium MgCO 3 (2,94 %) yang mempunyai fungsi menurunkan ph tanah. Menurut (6) ph tanah sangat menentukan mudah tidaknya unsur-unsur hara diserap tanaman. Pada tanah masam unsur P tidak dapat diserap tanaman karena diikat (difiksasi) oleh Al, sedangkan pada tanah alkalis unsur P juga tidak dapat diserap tanaman karena difiksasi oleh Ca. Sedangkan fungsi unsur P salah satunya adalah pembentukan bunga, buah, biji serta mempercepat pematangan. Sehingga dengan penambahan pembenah tanah dengan dosis 500 kg/ha dapat memperbaiki ph tanah sehingga unsur unsur hara yang diperlukan oleh tanaman dapat dengan mudah terserap dan dimanfaatkan oleh tanaman. KESIMPULAN 1. Pemberian pembenah tanah berpengaruh terhadap pertumbuhan dan hasil jagung.

2. Pemupukan sesuai anjuran yaitu NPK 450 kg/ha + Urea 350 kg/ha yang diikuti dengan pemberian pembenah tanah 500 kg/ha, menghasilkan panen tanaman jagung yang paling baik dan hasil yang paling tinggi, yaitu 11,92 ton/ha. UCAPAN TERIMA KASIH Penelitian ini merupakan kerjasama Uji Efektifitas Pupuk Pebenah Tanah Cap Tawon,antara Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Jawa Timur dengan PT. Kertopaten Kencana. DAFTAR PUSTAKA [1] Paat, P. C dan L.A. Taulu. 2007., dalam Arifin, Z., Kasmiyati., S.S. Antarlina., dan D. Hardini. Teknologi Usahatani Jagung Spesifik Lokasi Jawa Timur. Rekomendasi Teknologi Spesifik Lokasi Tujuh Komoditi Utama di Jawa Timur. 2016. IAARD Press. Jakarta. [2] Badan Pusat Statistik Jawa Timur. 2015. Jawa Timur Dalam Angka. Suraya: BPS. 455 hlm [3] Karama, S. 2000. Tanah Sakit Perlu Sistem Pertanian Organik. Mimbar 27 (305) : 8. P3GI. 2006. Teknologi pengkomposan dengan Inopos. Pasuruan. [4] Tisdale, S.L., W.L. Nelson, dan J.D. Beaton, 1985. Soil fertility and Fertilizers. 4th ed. Macmillan Pub. Co., New York. [5] Gomez, A.K dan A. Gomez. 1993. Statistical Prosedures for Agricultural Research. 2nd Edition. Los Banos. [6] Haedjowigeno, S. 2015. Ilmu Tanah. Penerbit Akademika Pressindo. Edisi ketujuh. Jakarta [7] Nugraha, Y.M. 2010. Kajian Penggunaan Pupuk Organik dan Jenis Pupuk N terhadap kadar N tanah, Serapan N dan Hasil Tanaman Sawi (Brassica juncea L.) pada tanah Litosol Gemolong. Skripsi. Dipublikasikan Fakultas Pertanian Universitas Sebelas Maret Surakarta. http://eprint.uns.ac.id/7313/1/122833107202011261.pdf. Diakses 19 April 2017. [8] Gardner, F. B., Pearch, R. B., dan R. I. Mitchell. 1991. Fisiologi Tanaman Budidaya. Universitas Indonesia. Jakarta. [9] Arifin, Z., Kasmiyati., S.S. Antarlina., dan D. Hardini. Teknologi Usahatani Jagung Spesifik Lokasi Jawa Timur. Rekomendasi Teknologi Spesifik Lokasi Tujuh Komoditi Utama di Jawa Timur. 2016. IAARD Press. Jakarta. Seminar Nasional dan Gelar Produk SENASPRO 2017 577