TEORI WEBER DAN. 2 7 S e p t e m b e r NI MAH MAHNUNAH U N I V E R S I T A S A M I K O M PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA

dokumen-dokumen yang mirip
TEORI CHRISTALLER DAN LOSCH dalam kaitannya dengan Central Place

RANCANGAN PEMBELAJARAN BERBASIS KOMPETENSI MATAKULIAH ANALISIS LOKASI DAN KERUANGAN (RP )

JURUSAN PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan ITS Surabaya

MENENTUKAN LOKASI INDUSTRI

BAB IV AKTIVITAS EKONOMI SEKUNDER

Ayu Emilda Fatmawati Mahasiswa S1 Pendidikan Muzayanah, ST, MT Dosen Pembimbing Mahasiswa

IMPLIKASI TEORI WEBER, CHRISTALLER, DAN LOSCH SEBAGAI PENENTUAN LOKASI BANK DARAH DI KOTA MAKASSAR

I. PENDAHULUAN. Definisi industri dalam istilah ekonomi dikategorikan dalam lingkup mikro dan

Representasi Graf dalam Menjelaskan Teori Lokasi Industri Weber

PENERAPAN TEORI LOKASI INDUSTRI PT PETROJAYA BORAL PLASTERBOARD, GRESIK

KAJIAN FAKTOR GEOGRAFIS TERHADAP EKSISTENSI INDUSTRI TEMPE DI KECAMATAN KERTOSONO KABUPATEN NGANJUK

EKSISTENSI INDUSTRI KERAJINAN RUMAH TANGGA ANYAMAN TIKAR PANDAN DI KECAMATAN SAMBENG KABUPATEN LAMONGAN DITINJAU DARI TEORI ORIENTASI LOKASI

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MENENTUKAN PEMILIHAN LOKASI INDUSTRI PENGOLAHAN KARET DI KOTA PADANG

Nilai Sewa Lahan - Von Thunen dan Analisis Lokasi Industri berorientasi Bahan Baku - Weber

Ketergantungan Lokasi & Keseimbangan Spasial. Adipandang Yudono 2012

I. PENDAHULUAN Latar Belakang

Pola Gunalahan Perkotaan dan Teori Lokasi Kegiatan Ekonomi. Adipandang Yudono 2013

BAB 2 KAJIAN LITERATUR

Pola Gunalahan Perkotaan dan pengantar Lokasi Industri

II. TINJAUAN PUSTAKA. satu wilayah dengan wilayah lain. Ilmu bumi ekonomi adalah ilmu yang mempelajari

10 poin arah pengembangan tembakau dan industri hasil tembakau yang direncanakan sebagai berikut :

II. TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PIKIR. beberapa pendapat ahli yang berkaitan dengan penelitian ini yaitu sebagai berikut:

Analisis Indeks Kekompakan Bentuk Wilayah Terhadap Laju Pertumbuhan Studi Kasus: Daerah Kabupaten/Kota Pesisir di Jawa Barat Abstrak Kata kunci

PAPER GEOGRAFI INDUSTRI Implementasi Range Concept Dalam Penentuan Lokasi Industri

Pembangunan Ekonomi Perkotaan

EVALUASI BIAYA PRODUKSI DENGAN PENDEKATAN METODE ABC

Tugas Teori Lokasi. Analisis Penentuan Lokasi Perumahan Residence Kampung Baru, Bandar Lampung. Nama Anggota : Deri Firnanda Tampi

Teori Pertumbuhan dan Pembangunan Daerah. Saat ini tidak ada satu teori pun yang mampu menjelaskan pembangunan ekonomi daerah secara komprehensif.

TERAPAN TEORI LOKASI INDUSTRI (CONTOH KASUS PENGEMBANGAN KAWASAN INDUSTRI KRAGILAN KABUPATEN SERANG)

PERENCANAAN DAN PENGEMBANGAN WILAYAH. Tetty Harahap, ST, M.Eng

II. TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PIKIR. pendapat para ahli yang berkaitan dengan variabel-variabel pada penelitian ini.

PENGEMBANGAN SEKTOR INDUSTRI PENGOLAHAN BERBASIS PRODUK PERTANIAN DI KABUPATEN-KABUPATEN PROVINSI JAWA BARAT

V GAMBARAN UMUM WILAYAH PENELITIAN

Kajian Konseptual Pengembangan Kawasan Industri Tembakau

TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PIKIR

A. Pengertian Pusat Pertumbuhan Pusat pertumbuhan dapat diartikan sebagai suatu wilayah atau kawasan yang pertumbuhannya sangat pesat sehingga dapat

TUJUAN POKOK-POKOK PERKULIAHAN

Teori, Konsep, Metode & Teknik Analisis Dasar Geografi Ekonomi

I. PENDAHULUAN. Pembangunan industri memiliki peranan penting dalam rangka mewujudkan

Perencanaan Pengembangan Wilayah - 6

Riset Operasional TABEL TRANSPORTASI. Keterangan: S m = Sumber barang T n = Tujuan barang X mn = Jumlah barang yang didistribusikan

II. TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PIKIR. Geografi merupakan ilmu pengetahuan yang mencitrakan (to describe),

PEMBAHASAN SISTEM BIAYA TAKSIRAN

PEMBANGUNAN MINAPOLIS DAN HINTERLAND KAWASAN MINAPOLITAN

PLANT LOCATION. Iman P. Hidayat

Teori Analisis Lokasi Industri Dengan Segitiga Lokasionalnya (Alfred Weber, 1909) Alfian Haris Aryawan

Noansa Damayanti Mahasiswa S1 Pendidikan Geografi, Fakultas Ilmu Sosial dan Hukum, Universitas Negeri Surabaya,

Kata Kunci : Systems Development, Information systems management, Software quality, TQM theory, Software process improvement.

PERTUMBUHAN KOTA DI AKSES UTAMA KAWASAN INDUSTRI: Studi kasus SIER, Surabaya. Rully Damayanti Universitas Kristen Petra, Surabaya

USULAN PENJADWALAN PRODUKSI DENGAN METODE CAMPBELL DUDEK AND SMITH (STUDI KASUS PADA PT PAN PANEL PALEMBANG)

BAB 2 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

Ekonomi Tata Ruang Wilayah, oleh Prof. Dr. Rahardjo Adisasmita, M.Ec. Hak Cipta 2014 pada penulis

UMMU KALSUM UNIVERSITAS GUNADARMA

Tentukan alokasi hasil produksi dari pabrik pabrik tersebut ke gudang gudang penjualan dengan biaya pengangkutan terendah.

ANALISIS GEOGRAFIS KONSENTRASI INDUSTRI KULIT DI KABUPATEN GARUT. Bagja Waluya 1) ; Citra Adhitya 2) 1)

TINJAUAN GEOGRAFIS PT. KALIREJO LESTARI DI KAMPUNG KALIREJO KECAMATAN KALIREJO LAMPUNG TENGAH

ABSTRAK. Kemampuan dan keterampilan manajemen mengelola sumber daya yang ada

BAB 2 LANDASAN TEORI

Operations Management

TEORI PUSAT PERTUMBUHAN (GROWTH POLE THEORY)

Manajemen Persediaan. Manajemen Pembelian. Dinar Nur Affini, SE., MM. Modul ke: Fakultas Ekonomi & Bisnis. Program Studi Manajemen

II. TINJAUAN PUSTAKA. proses di mana terjadi kenaikan produk nasional bruto riil atau pendapatan

TEORI-TEORI PEMBANGUNAN EKONOMI

APLIKASI PREDETERMINED TIME SYSTEM DAN RANKED POSITIONAL WEIGHT PADA OPTIMALISASI LINTASAN PRODUKSI UPPER-SHOE DI PT. ECCO INDONESIA, SIDOARJO

TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PIKIR. Landasan teori merupakan suatu konsep mengenai cara yang akan digunakan

ANALISIS TIPOLOGI WILAYAH DALAM PERSPEKTIF PEMBANGUNAN PERDESAAN BERBASIS SUMBERDAYA LOKAL PENDAHULUAN

II. RUANG LINGKUP DAN METODE PENGHITUNGAN. 2.1 Ruang Lingkup Penghitungan Pendapatan Regional

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Penentuan Pusat Pertumbuhan dan Wilayah Pengaruhnya Berbasis Z-score Analysis dan Gravity Index (Studi Kasus: Provinsi Maluku)

Tipologi Industri Kreatif Pada Subsektor Kerajinan Di Kota Surabaya

Lita Mandasari, Kusni Hidayati, Widya Susanti Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Bhayangkara Surabaya

Akuntansi Biaya. Bahan Baku: Pengendalian, Perhitungan Biaya, dan Perencanaan. Yulis Diana Alfia, SE., MSA., Ak., CPAI. Modul ke:

Studi Kelayakan Bisnis (Aspek Teknis dan Operasi)

II. RUANG LINGKUP DAN METODE PENGHITUNGAN. 2.1 Ruang Lingkup Penghitungan Pendapatan Regional

SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS PENENTUAN PRIORITAS WILAYAH INDUSTRI DI KABUPATEN KUBU RAYA. Priskha Caroline

Rahmat Hidayat SE., MM

Definisi ilmu seni memindahkan menyimpan melindungi mengontrol/ mengawasi material

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB II LANDASAN TEORI. A. Tinjauan Pustaka

BAB III METODOLOGI. Jenis data Data Cara pengumpulan Sumber data 1. Jenis dan jumlah produk yang dihasilkan

Pengendalian Persediaan Bahan Baku dengan Model Sistem Dinamik (Studi Pada Perusahaan Furniture)

IDENTIFIKASI PUSAT PERTUMBUHAN DAN AKTIVITAS PELAYANAN

BAB I PENDAHULUAN. daerah memberikan wewenang dan jaminan bagi masing-masing daerah untuk

TRANSPORTASI NORTH WEST CORNER (NWC)

BEBERAPA PERTIMBANGAN DI DALAM PENENTUAN LOKASI

Economics Development Analysis Journal

BAB I PENDAHULUAN. tempat lain, atau dari tempat asal ke tempat tujuan (Adisasmita 2011:1).

BAB VII METODE TRANSPORTASI

Algoritme Least Angle Regression untuk Model Geographically Weighted Least Absolute Shrinkage and Selection Operator

Keterkaitan Sektor Ekonomi di Provinsi Jawa Timur

Swara Bhumi. Volume 3 Nomer 3 Tahun 2016, 30-41

PENTINGNYA INVENTORY CONTROL BAHAN BAKU UNTUK MEMPERLANCAR PROSES PRODUKSI PADA PERUSAHAAN

ELEKTROLISIS AIR (ELS)

RENCANA PROGRAM KEGIATAN PEMBELAJARAN SEMESTER SYSTEM PRODUKSI OLEH WAHYU PURWANTO

Garis Entry Behavior. Mata kuliah: Praktikum Perancangan Teknik Industri 4 (AK043349) / 3 sks

TRANSPORTASI LEAST COST

TIN314 Perancangan Tata Letak Fasilitas. h t t p : / / t a u f i q u r r a c h m a n. w e b l o g. e s a u n g g u l. a c. i d

Pertama-tama perkenankanlah kami memanjatkan puji dan syukur yang sebesar-besarnya kepada Tuhan Yang KATA PENGANTAR

ANALISIS INDEKS KEKOMPAKAN BENTUK WILAYAH DI DAERAH PESISIR JAWA BARAT

BAB VII ASPEK PRODUKSI SYAFRIZAL HELMI

Transkripsi:

T E O R I K E R U A N G A N P e r t e m u a n k e - 4, 10 O k t o b e r 2017 TEORI WEBER DAN KAITANNYA DENGAN LOKASI INDUSTRI 2 7 S e p t e m b e r 2 0 1 7 NI MAH MAHNUNAH U N I V E R S I T A S A M I K O M PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA

Pertanyaan Dasar? Definisi Industri? Mengapa kegiatan industri perlu dialokasikan di dalam suatu ruang?

Pendahuluan Industri merupakan salah satu komponen pengisi ruang. Industri itu merupakan suatu kegiatan ekonomi yang didalamnya terdapat suatu proses pengolahan baik itu bahan mentah menjadi barang setengah jadi maupun barang setengah jadi menjadi barang jadi, yang didalamnya terdapat perubahan nilai yang lebih tinggi dari bahan/ barang awal. 3

Prinsip Dasar Teori kalau ada sebuah industri berlokasi di dalam ruang, bagaimana? Tingkat penjualan ditentukan? Bagaimana pembeli dapat dipengaruhi? Bagaimana keberadaan pesaing mempengaruhi usaha/keuntungan? Atau pada akhirnya: Bagaimana sebuah lokasi optimal (optimum location) dapat ditentukan sehingga mampu memenuhi tujuan eksistensi sebuah industri? 4

Alfred Weber Alfred Weber seorang ekonom Jerman dalam bukunya Theory of the Location of Industries, 1929 Pendekatan deduktif, yang berbasis kepada tiga asumsi utama: Lokasi bahan baku ada di tempat tertentu saja (given) Situasi dan ukuran tempat konsumsi adalah tertentu juga, sehingga terdapat suatu persaingan yang sempurna Ada beberapa tempat pekerja, yang bersifat tak mudah bergerak (immobile) lokasi optimal dapat dicapai? Cenderung memilih lokasi yang memberikan biaya terkecil (least-cost theory) Bagaimana biaya terkecil dapat dicapai mekanisme perhitungan rasio hasil-bahan (indeks bahan) 5

Konsep Dasar Indeks Bahan Bahan baku yang bersifat ubiquitous (ada di manamana), tidak ada kendala produksi Bahan baku yang bersifat localised (keberadaannya tergantung kepada lokasi), yaitu: pure localised materials yaitu seluruh berat bahan baku masuk dalam produksi gross localised materials yaitu beratnya berkurang selama proses produksi Perhitungan Indeks material (IM) Bobot bahan baku lokal yang digunakan dibagi dengan bobot produksi akhir. IM > 1 berorientasi ke lokasi bahan baku IM < 1 berorientasi ke lokasi pasar IM = 1 berorientasi antara bahan baku dan pasar 6

TEORI LOKASI INDUTRI WEBER Least Cost Location Menurut teori lokasi industri, lokasi yang terbaik adalah lokasi yang mampu memberikan keuntungan maksimum (keuntungan maksimum diperoleh biaya produksi rendah, pendapatan hasil produksinya tinggi). Menurut Weber, ada 3 faktor yang menjadi alasan penentuan lokasi: 1) Perbedaan Biaya Lokasi cenderung mencari lokasi yang memberikan keuntungan berupa penghematan biaya transportasi 2) Perbedaan Biaya Upah cenderung mencari lokasi dengan tingkat upah tenaga kerja yang lebih rendah dalam melakukan aktivitas ekonomi 3) Keuntungan dari Konsentrasi secara spasial penghematan lokalisasi dan urbanisasi 7

TEORI LOKASI INDUSTRI WEBER Penentuan lokasi perusahaan (industri) menggunakan penekanan pada besarnya biaya transportasi. Lokasi industri ditempatkan pada tempat-tempat yang biayanya paling minimal. Sebagai pembuktian pra-kondisi yang diasumsikan tersebut, maka weber menyusun model berupa segitiga lokasional (locational triangle). R1 P M R2 Keterangan : P = Lokasi optimum R1 dan R2 = Sumber bahan baku M = Pasar Menunjukkan posisi ideal, sehingga menyebabkan biaya untuk mengangkut bahan mentah dan hasil produksi sama besarnya. 3 hal yang merupakan faktor utama penentu lokasi adalah : 1. Material (bahan baku) 2. Konsumsi (pasar) 3. Tenaga kerja Lokasi industri paling ideal mempunyai biaya transport untuk pengangkutan bahan mentah dan hasil produksi paling rendah 8

Case Study PABRIK TEH SOSRO

Lokasi Pabrik Teh Sosro Untuk mendapatkan bahan baku terbaik dengan kualitas unggul, maka SOSRO memiliki perkebunan Teh affiliasi yang tersebar dibeberapa wilayah di Jawa Barat, yaitu : Di Garut dengan luas 455 hektar dengan ketinggian 1.000s/d 1.250 meter diatas permukaan laut. Di Tasikmalaya dengan luas 732 hektar dengan ketinggian 800 s/d 950 meter diatas permukaan laut. Di Cianjur dengan luas 400 hektar dengan ketinggian 1.000 s/d 1.250 meter diatas permukaan laut. 10

Penerapan Teori Weber dalam Penentuan Lokasi Industri Melihat pemilihan lokasi industri (pabrik) Sosro di Pandeglang - Jawa Barat dapat diketahui bahwa PT Sosro mempertimbangkan kedekatan atau jarak pabrik sebagai pusat produksi dengan perkebunan teh sebagai pusat bahan baku, khususnya di Cianjur. Maka dengan demikian hal ini sesuai dengan teori lokasi industri Webber. 11

Daftar Pustaka Adisasmita, Rahardjo. 2008. Pengembangan Wilayah: Konsep dan Teori. Edisi 1. Graha Ilmu. Yogyakarta. Alonso, William. 1964. Location Theory, In John Friedman And William Alonso, Regional Development and Planning. MIT Press. Cambridge. Djojodipuro, Marsudi. 1992. Teori Lokasi. Lembaga Penelitian FE UI. Jakarta. Eiselt, G.A. Vladimir Marianov, Eds. 2011. Foundations of Location Analysis. Springer. New York. Rustiadi, Ernan dkk. 2009. Perencanaan dan Pengembangan Wilayah. Crestpent Press dan Yayasan Obor Indonesia. Jakarta. Spillane, James J. & Usman, Wan. 1988. Materi Pokok Ekonomi Regional. Penerbit Karunika Jakarta. Universitas Terbuka. Smith, David. 1971. Industrial Location: An Economic Geographical Analysis. John Wiley And Sons. New York. Stefan Nickel, Justo Puerto. 2005. Location Theory: A Unified Approach. Springer Verlag. Berlin. 12

Tugas Pertemuan 5 Review Pengertian dan konsep Teori Losch and Christaller Ditulis tangan pada kertas Dikumpulkan pada pertemuan ke-5 13

TERIMAKASIH 14