BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Profil Perusahaan

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Profil Perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Profil Umum PT. Pos Indonesia (Persero)

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Profil Umum Perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. menjaga kelangsungan usaha atau bisnisnya agar selalu tetap maju. Salah satu

BAB I PENDAHULUAN. mencapai tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya. Satu hal yang penting yaitu

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Efektifitas suatu perusahaan tergantung dari berbagai faktor salah satunya yaitu

Pengaruh Kedisiplinan Kerja dan Kompensasi Karyawan Terhadap Kinerja Karyawan (Studi Kasus di PT. Telekomunikasi Indonesia, Tbk. (Kandatel) Cibinong)

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

BAB I PENDAHULUAN Gambaran Umum Objek Studi Gambar 1.1 Logo Perusahaan PT. Telekomunikasi Indonesia, Tbk.

BAB V PEMBAHASAN MASALAH. karyawan. Jenis-jenis kompensasi yang dibahas adalah kompensasi finansial baik

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penilitian Sejarah Yayasan Kesehatan Telkom (Yakes Telkom)

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Manusia sebagai makhluk sosial tentu membutuhkan orang lain dalam

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Tinjauan Terhadap Objek Studi. a. Profil Perusahaan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Gambaran Objek Penelitian

Gambar 1.1 Logo PT. Telkom Tbk

BAB I PENDAHULUAN. tergantung pada tenaga kerja yang dimiliki oleh organisasi. yang lebih serius dibandingkan dengan sumber daya lainnya

BAB I PENDAHULUAN. pencapaian tujuan yang telah ditetapkan oleh organisasi/instansi. Tercapainya

BAB V PENUTUP. dilaksanakan soft launching suatu transformasi dan perubahan landscape bisnis

BAB I PENDAHULUAN. sumber daya lainnya tidak dapat memberikan manfaat jika tidak dikelola oleh

BAB I PENDAHULUAN. dalam suatu organisasi. Karyawan merupakan aset utama dalam organisasi serta menjadi

Karakteristik Budaya Organisasi Tahapan Budaya Organisasi Tipe Budaya Organisasi Kepemimpinan...

BAB I PENDAHULUAN. dan dapat mencapai tujuan sesuai apa yang diharapkan perusahaan. Sumber daya

BAB 2 TINJAUAN TEORETIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. 1. Kompensasi yang diberikan PT Asuransi Jasa Indonesia kepada. karyawan adalah Kompensasi langsung dan Kompensasi tidak

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. penggerak dan penentu jalannya suatu organisasi. Dari sudut pandang manajemen

GAMBAR 1.1 LOGO TELKOM PROPERTY

BAB I PENDAHULUAN. Saat ini globalisasi sedang terjadi di berbagai bidang, hal ini sudah pasti

BAB I. PENDAHULUAN. karyawan mulai dari pimpinan puncak hingga ke lapisan paling bawah.

BAB I PENDAHULUAN. dan kepuasan kerja yang berbeda-beda. Oleh karena itu, perusahaan harus

BAB I PENDAHULUAN. Dalam era globalisasi yang ditandai oleh dunia usaha yang semakin

DAFTAR ISI... INTISARI... ABSTRACT... KATA PENGANTAR... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR LAMPIRAN... BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang...

PENGARUH UPAH LEMBUR DAN TUNJANGAN KESEHATAN TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN PADA CV. SUMBER MULYO KLATEN

BAB II LANDASAN TEORI

DAFTAR ISI.. KATA PENGANTAR DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR.. DAFTAR LAMPIRAN... BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang... 1

BAB I PENDAHULUAN. menjadi kumpulan resources yang tidak berguna. Selain itu, sumber daya manusia

BAB I PENDAHULUAN. Paradigma lama dari manajemen pemerintahan yang berfokus pada

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. dimilikinya termasuk sumber daya manusia itu sendiri. untuk pencapaian tujuan-tujuan dari organisasi Handoko (2012).

ABSTRAK ABSTRACT KATA PENGANTAR DAFTAR ISI DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR DAFTAR LAMPIRAN BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. diperlukan adanya suatu koordinasi yang baik antara fungsi-fungsi yang ada di dalam

BAB I PENDAHULUAN. bersaing dan salah satu alat yang dapat digunakan oleh perusahaan adalah

BAB I PENDAHULUAN. Sumber daya manusia bagi perusahaan merupakan salah satu aset

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Profil Umum PT Pos Indonesia (Persero)

Gambar 1. 2 Struktur Organisasi Direktorat HCM Telkom Indonesia

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Sejarah PT Pos Indonesia (Persero)

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Tinjauan Umum Perusahaan

1. Economic Challenges Awards (November 2012) Kategori: Pemenang Perusahaan Kebanggan Indonesia untuk Sektor Ritel (Metro TV)

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Liqa Yasifa, 2013

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG. Di era globalisasi ini, untuk menghadapi persaingan bisnis yang kompetitif,

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan yang memiliki kinerja yang optimal. yang mumpuni (tenaga ahli ) di bidangnya.

BAB IV ANALISA DAN HASIL PEMBAHASAN. berbeda dengan aset-aset lainnya, karyawan mempunyai potensi dasar untuk

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Profil Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Ketenagakerjaan

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. PT Bank bjb Tbk Bandung adalah salah satu Bank Pembangunan Daerah

BAB II TINJAUAN TEORI. 1. Angga Putra Samudra dengan judul Pengaruh Kompensasi Finansial

BAB I PENDAHULUAN. hukum dan perundang-undangan republik Indonesia. Dituntut untuk selalu

BUSINESS ETHIC AND GOOD GOVERNANCE

BAB I PENDAHULUAN Gambaran Umum Objek Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Sumber Daya Manusia dari waktu ke waktu masih menjadi topik menarik

BAB 1 PENDAHULUAN. perusahaan dan hasil kerja karyawan, maka karyawan diharapkan mampu

BAB I PENDAHULUAN. tujuan yang telah ditentukan. Bagian atau unit yang biasanya mengurusi SDM adalah

BAB I PENDAHULUAN. negara maju. Setiap organisasi pemerintah dituntut untuk dapat mengoptimalkan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Gambaran Umum Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. perannya sebagai subyek pelaksana kebijakan dan kegiatan operasional

BAB I PENDAHULUAN. mampu memanfaatkan sumberdaya- sumberdaya lainnya. Beberapa hal yang perlu diantisipasi adalah kondisi yang tidak didukung

BAB I PENDAHULUAN. Dalam era globalisasi seperti sekarang ini, pembangunan dilakukan disegala bidang

BAB I PENDAHULUAN. tujuan. Aktivitas suatu perusahaan dalam pencapaian tujuan tersebut diperlukan

1.3.1 Sejarah Perusahaan

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. dari kehidupan manusia yang dilakukan sehari-hari untuk berinteraksi dan

BAB I PENDAHULUAN. mempunyai peranan penting, di mana maju mundurnya suatu organisasi bergantung

BAB I PENDAHULUAN. tujuan. Aktivitas suatu perusahaan dalam pencapaian tujuan tersebut diperlukan

BAB I PENDAHULUAN. berusaha untuk bersaing dengan perusahaan-perusahaan yang sudah berdiri

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Keberadaan sumber daya manusia di dalam suatu perusahaan

DAFTAR ISI. ABSTRAK... iii. ABSTRACT... iv. KATA PENGANTAR... v. DAFTAR ISI... ix. DAFTAR TABEL... xvi. DAFTAR GAMBAR... xx. DAFTAR LAMPIRAN...

BAB 1 PENDAHULUAN. didalam suatu organisasi maupun instansi yang bergerak dalam sektor pelayanan

BAB I PENDAHULUAN. sesuatu yang penting, karena pendidikan merupakan akar dari peradaban

BAB I PENDAHULUAN. pemerintahan, tanpa aspek manusia sulit kiranya instansi untuk mengembangkan

DAFTAR KUESIONER. 1. Umur Responden : 2. Jenis Kelamin : a. Pria b. Wanita (silang salah satu) 3. Lama bekerja : 4.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Profil Umum Perusahaan Visi, Misi dan Logo perusahaan 1. Visi

BAB I PENDAHULUAN. tujuan organisasi adalah meningkatkan kinerja karyawan. yang meliputi fasilitas, perlalatan, serta sumber daya manusia.

BAB I PENDAHULUAN. pengelolaan faktor-faktor produksi yang terdiri dari sumber daya alam, sumber

BAB I PENDAHULUAN. cepat, untuk itu para pelaku usaha harus mampu menyesuaikan diri dengan

BAB I PENDAHULUAN. yang dimilki agar dapat bertahan dalam menghadapi persaingan. Setiap perusahaan dalam menghadapi persaingan yang semakin ketat

BAB 1 PENDAHULUAN. agar dapat berkembang. Sehingga perusahaan dapat memperoleh keunggulan

SKRIPSI. ANALISIS PENERAPAN BALANCED SCORECARD (Studi Kasus pada PT. Telkom Divisi Consumer Service Barat )

BAB I PENDAHULUAN. Pusat Sumber Daya Air Tanah dan Geologi Lingkungan (PAG) Bandung

BAB I PENDAHULUAN. Kompensasi merupakan bagian manajemen sumber daya manusia yang sulit

BAB I PENDAHULUAN. Pesan adalah inti dari komunikasi yang dijalankan oleh Public Relations

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. tercantum dalam maksud dan tujuan perusahaan. Misi tidak akan tercapai tanpa

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian 1.1.1 Profil Perusahaan Kandatel Cibinong adalah Kantor Daerah Telekomunikasi Cibinong yang berada dalam Wilayah Telekomunikasi Bogor (Witel Bogor). Telkom Cibinong memiliki 51 karyawan organik yang terbagi dalam tiga Kantor Cabang Telekomunikasi (Kancatel), yaitu Kancatel Cibinong, Kancatel Bojong Gede, dan Kancatel Cilengsi. Kandatel Cibinong dipimpin oleh seorang manajer dan dibantu oleh asisten manajer serta para staff. Kandatel Cibinong bertempat di gedung Plasa Telkom Cibinong, Jalan Tegar Beriman, Cibinong, Kab. Bogor, Jawa Barat, hal ini tentunya sangat bermanfaat sekali bagi pelanggan. Biasanya pelanggan akan merasa nyaman dengan datang ke gedung ini, dengan harapan akan mendapat kemudahan bila menghendaki sesuatu yang diinginkan karena mereka menganggap Plasa Cibinong adalah kantor Telkom pusat bagi daerah Cibinong. Oleh karena itu dengan dibentuknya Cabang Kandatel (Catel) Cibinong menjadi Kandatel merupakan keputusan yang tepat. Cibinong merupakan daerah yang semakin lama semakin berkembang. PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk. sebagai penyelenggara telekomunikasi Badan Usaha Milik Negara, sudah sepantasnya memperhatikan dan mendukung perkembangan pertelekomunikasian dan teknologi daerah ini. Sebagai perusahaan telekomunikasi, portofolio bisnis Kandatel Cibinong mengacu kepada PT. Telekomunikasi Indonesia, Tbk. dalam meningkatkan business value Telkom, yaitu TIMES (Telecommunication, Information, Media Edutainment & Service). 1

1.1.2 Makna dan Logo Perusahaan Gambar 1.1 Logo Telkom Sumber: Divisi Consumer Service, 2013 Logo tersebut mencakup empat aspek dasar perusahaan, yaitu transformasi bisnis, infrastruktur, sistem dan modal operasi serta sumber daya manusia. Berikut filosofi warna dari logo tersebut: Merah Berani, Cinta, Energi, Ulet Mencerminkan spirit Telkom untuk selalu optimis dan berani dalam menghadapi tantangan perusahaan. Putih Suci, Damai, Cahaya, Bersatu Mencerminkan spirit Telkom untuk memberikan yang terbaik bagi bangsa. Hitam Warna Dasar Melambangkan kemauan keras. Abu Warna Transisi Melambangkan teknologi. Dengan tetap mengacu kepada core values Telkom, yaitu solid, speed, smart dan filosofi perusahaan Telkom, yaitu Always The Best sebuah keyakinan dasar untuk selalu memberikan yang terbaik dalam setiap pekerjaan yang dilakukan, senantiasa memperbaiki hal-hal yang biasa menjadi sebuah kondisi yang lebih baik, dan pada akhirnya akan membawa menjadi yang terbaik. 1.1.3 Visi Perusahaan To become a leading Telecommunication, Information, Edutainment and Services (TIMES) player in the region. Media, 2

1.1.4 Misi Perusahaan 1. Menyediakan layanan more for less TIMES. 2. Menjadi model pengelolaan korporasi terbaik di Indonesia. 1.1.5 Struktur Organisasi Perusahaan Gambar 1.2 Struktur Organisasi Perusahaan Sumber: Distinct Job Manual Portal Telkom, 2014 1.2 Latar Belakang Menurut Kovacs & Gergely dalam penelitian Chaundry et al (2012:52) menggambarkan bahwa manajamen sumber daya manusia merupakan bagian integral dari setiap organisasi yang merupakan aset dan pendapatan dari suatu organisasi. Sumber daya manusia dengan kinerja yang tinggi memungkinkan dapat tercapainya tujuan perusahaan yang diinginkan, karena tidak hanya tergantung pada alat produksi modern, sarana, dan prasarana yang lengkap, tetapi juga sumber daya manusia sebagai bagian yang vital bagi keberhasilan suatu organisasi. Kinerja merupakan elemen terpenting dalam mencapai tujuan perusahaan. Kinerja mengacu kepada prestasi kerja yang dihasilkan dari implementasi rencana 3

kerja untuk mencapai tujuan organisasi. Dalam penelitian Okendu (2012:216) mengatakan bahwa setiap organisasi harus memperhatikan apa yang harus dilakukan untuk mencapai dan mempertahakankan kinerja tinggi. Oleh karena itu, perusahaan harus memberikan dorongan dan dukungan untuk memotivasi karyawannya. Dalam mencapai kinerja yang tinggi, perusahaan membuat aturan baik bagi individu maupun perusahaan. Perusahaan sendiri harus memperhatikan aturan yang dibuat agar jelas, mudah dipahami, dan adil. Aturan tersebut yang akan membentuk kedisiplinan setiap individu. Setiap lingkungan kerja memiliki perbedaan budaya kedisiplinan oleh karena itu individu yang bersangkutan juga memerlukan penyesuaian diri terhadap lingkungan kerja. Kedisiplinan kerja pada hakekatnya menumbuhkan kesadaran bagi para pekerjanya untuk melakukan tugas yang telah ditetapkan, dimana kedisiplinan tersebut dibentuk melalui konseling atau pendidikan dari perusahaan (Harlie,2010:117). Hal lain yang dapat mempengaruhi kinerja adalah pemberian kompensasi. Kompensasi juga mempunyai pengaruh dalam meningkatkan kinerja karyawan. Kompensasi merupakan salah satu fungsi yang penting dalam manajemen sumber daya manusia, karena merupakan aspek yang paling sensitif dalam hubungan kerja. Dikatakan dalam penelitian Nwede & Uduji (2013:10) bahwa kompensasi yang adil dan memadai secara signifikan mempengaruhi kinerja karyawan. Untuk mewujudkan pengelolaan perusahaan yang baik, PT Telkom mengelola pertanggungjawaban kinerja karyawan dalam sebuah Sistem manajemen performansi karyawan, yaitu membuat evaluasi kinerja (performance appraisal). Sistem tersebut mengacu pada pedoman pengukuran dan penilaian kinerja yang bertanggung jawab dalam mekanisme kontrak manajemen. Penetapan indikator kinerja sesuai dengan ruang lingkup tugas dan peran unit serta individu di perusahaan tersebut. Penetapan target yang disepakati juga mengacu pada target kinerja perusahaan yang telah ditetapkan dalam rencana perusahaan. Saat ini, sistem yang digunakan PT Telkom untuk pengukuran kinerja adalah metode balance scorecard, dimana terdapat empat perspektif yang menjadi tolok ukur keberhasilan kinerja perusahaan, yaitu aspek keuangan, aspek pelanggan, aspek bisnis internal, dan aspek pembelajaran dan pertumbuhan (HR 4

Witel Bogor, 2014). Terkait hal tersebut, salah satu manfaat performance appraisal, yaitu untuk menyediakan suatu dasar bagi distribusi penghargaan (Irham, 2011; dalam Pratiwi, 2013, hal. 6). Terkait dengan performance appraisal, PT Telkom Kandatel Cibinong juga mendapatkan nilai kinerja yang mengacu kepada indikator dari setiap sasaransasaran kinerja yang telah ditetapkan. Berikut nilai kinerja Kandatel Cibinong sejak tahun 2012 hingga 2014: Tabel 1.1 Nilai Kinerja Kandatel Cibinong Tahun 2012-2014 2012 2013 2014 No SKU Target Real Target Real Target Real 1 Financial 60% 60% 35% 35% 30% 30% Perspective 2 Customer 21% 21% 18% 18% 40% 35% Stakeholder 3 Internal 14% 16% 37% 35% 20% 18% Business Process 4 Learning& Growth 5% 5% 10% 10% 10% 10% Jumlah (%) 100% 102% 100% 98% 100% 93% Sumber: Performance Divre II, 2014 Berdasarkan tabel 1.1 diatas, kinerja Kandatel Cibinong pada tahun 2012 menduduki angka 102% dari target 100%, tahun 2013 menduduki angka 98% dari target 100%, dan tahun 2014 menduduki angka 93% dari target 100%. Angkaangka ini dapat digambarkan melalui grafik berikut ini: 5

Gambar 1.3 Nilai Kinerja Kandatel Cibinong Tahun 2012 2014 Sumber: Performance Divre II, 2014 Berdasarkan grafik diatas, terlihat semakin menurunnya angka pencapaian kinerja Kandatel Cibinong dari tahun 2012 hingga 2014. Hal ini dapat dikatakan belum optimal karena pada realisasi disetiap tahunnya selalu mengalami penurunan, kinerja karyawan pun dapat dikatakan menurun. Oleh karena itu, karyawan belum memiliki kinerja yang optimal, sehingga belum dapat mengimplementasikan program-program yang sesuai dengan tujuan perusahaan yang mengakibatkan kinerja perusahaan kurang baik. Kinerja karyawan yang kurang baik akan mempengaruhi kinerja perusahaan yang kurang baik sehingga target atau tujuan perusahaan tidak tercapai. Dikatakan bila kinerja karyawan baik maka kemungkinan besar kinerja perusahan juga baik (Prawirosentono 1999; dalam Wahyudin, 2012, hal. 9). Salah satu upaya dalam meningkatkan kinerja adalah dengan mendorong karyawan mementingkan kedisiplinan. PT Telkom pun menerapkan kedisiplinan dalam bekerja. Berdasarkan informasi yang diberikan oleh pihak Kandatel Cibinong, disiplin di Kandatel Cibinong meliputi disiplin waktu dan disiplin Iman Budaya Raga (IBO). Peraturan jam Dinas PT Telkom, yaitu mulai jam 08.00 17.00 WIB, Untuk kegiatan Binroh (Bimbingan Rohani) dilakukan satu minggu satu kali setiap hari kamis jam 09.00 s/d jam 10.00. Sedangkan olahraga dilakukan setiap hari jumat jam 07.00 s/d 08.00 yang dilakukan dalam bentuk SKJ. Disiplin waktu dan disiplin IBO adalah merupakan hal yang sangat penting. 6

Jika karyawan tidak mengindahkan waktu tentunya pekerjaan menjadi lambat dan akan selesai tidak sesuai dengan rencana. Sedangkan bagi karyawan yang malas mengikuti Binroh dan SKJ dapat menyebabkan terganggunya kesehatan rohani dan jasmani. Berdasarkan hasil observasi, dari 51 karyawan organik di Kandatel Cibinong masih ada karyawan yang datang tidak tepat waktu dan tidak hadir tanpa keterangan. Hal tersebut didukung oleh data rekapitulasi dari bagian Human Resource (HR), PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk. Witel Bogor yang dapat digambarkan seperti pada tabel berikut. Tabel 1.2 Rekapitulasi Absensi Karyawan PT Telkom Kandatel Cibinong Keterangan Waktu Rata rata TL dan TR Tahun 2012-2014 Jumlah Hari Kerja Jumlah Absensi/Target Absensi TL TR Realisasi Absensi 2012 21 1080 24 13 981 2013 21 1067 30 20 946 2014 21 1054 37 22 939 Sumber: HR PT Telkom Witel Bogor, 2015 Keterangan: TL : Terlambat TR : Tanpa Keterangan Berdasarkan hasil rekapitulasi absensi melalui sistem online, seperti pada tabel 1.2 yang terlampir diatas, menunjukkan bahwa rata-rata frekuensi karyawan yang terlambat dan tidak hadir tanpa keterangan meningkat di setiap tahunnya, yaitu tahun 2012 yang terlambat rata-rata ada 24 kali dalam setiap bulannya dan yang tidak hadir tanpa keterangan rata-rata ada 13 kali dalam setiap bulannya, tahun 2013 yang terlambat rata-rata ada 30 kali dalam setiap bulannya dan yang tidak hadir tanpa keterangan rata-rata ada 20 kali dalam setiap bulannya, serta tahun 2014 yang terlambat ada 37 kali dalam setiap bulannya dan yang tidak hadir tanpa keterangan ada 22 kali dalam setiap bulannya. Terlihat bahwa angka tersebut meningkat disetiap tahunnya. Hal tersebut dapat digambarkan dengan grafik dibawah ini. 7

Gambar 1.4 Rekapitulasi Absensi Karyawan PT Telkom Kandatel Cibinong Rata rata TL dan TR Tahun 2012-2014 Sumber: HR PT Telkom Witel Bogor, 2015 Dari tabel dan grafik diatas menunjukkan bahwa karyawan di PT Telkom Kandatel Cibinong belum mencerminkan sikap kedisiplinan yang optimal karena masih ada yang datang tidak tepat waktu, bahkan tidak hadir tanpa keterangan. Jumlahnya pun meningkat disetiap tahunnya. Jika karyawan tidak mencerminkan sikap kedisiplinan, maka akan berdampak pada tidak tercapainya tujuan perusahaan. Dikatakan dalam penelitian Krisnanda & Sudibya (2014) bahwa tingkat kehadiran merupakan indikator umum yang dapat mencerminkan tingkat disiplin kerja karyawan dalam suatu organisasi. Selain perusahaan menerapkan kedisiplinan untuk meningkatkan kinerja karyawan, PT Telkom juga memberikan kompensasi terhadap karyawannya agar karyawan merasa termotivasi untuk meningkatkan kinerja. Menurut teori dalam penelitian Pratiwi (2013), jenis jenis kompensasi yang diberikan, yaitu kompensasi finansial langsung berupa base pay bonus, insentif serta finansial tidak langsung berupa tunjangan dan kompensasi nonfinansial berupa kepuasan pekerjaan dan kondisi lingkungan kerja. Berdasarkan informasi yang diberikan oleh HR PT Telkom Witel Bogor, dalam konteks pemberian sistem kompensasi, PT Telkom memberikan 8

kompensasi baik finansial langsung maupun finansial tidak langsung, dengan rincian sebagai berikut: Tabel 1.3 Kompensasi Finansial PT Telkom Kandatel Cibinong Jenis Kompensasi Komponen Indikator Keterangan Finansial langsung Finansial Tidak Langsung (bersambung) Base Pay Gaji Dasar Penghasilan bulanan yang diberikan rutin setiap bulan Diberikan setiap tanggal satu, dengan catatan jika di tanggal satu tersebut adalah hari libur, maka dibayarkan ditanggal berikutnya Besarnya berdasarkan masa kerja karyawan di perusahaan dan jabatan yang diduduki Base Pay Tunjangan Diberikan rutin bersamaan dasar dengan gaji dasar disetiap bulannya Diberikan berdasarkan hasil nilai kompetensi Diberikan berdasarkan tingkat biaya hidup di suatu daerah dimana karyawan tersebut ditempatkan Variable Insentif Diberikan setiap tiga bulan Cost sekali (triwulan) 9

Finansial Tidak Variable Langsung Cost Variable Cost Variable Cost Variable Cost (bersambung) Tabel 1.3 (sambungan) Insentif Berdasarkan tugas yang diberikan perusahaan dan tergantung hasil pencapaian kinerja Didasarkan pada Band Posisi karyawan selama masa triwulan sebelumnya Bonus/jasa Diberikan setiap satu tahun produksi sekali tergantung dari keuntungan yang didapatkan perusahaan Uang lembur Diberikan setiap karyawan yang mendapatkan tugas lembur/piket pada setiap bulannya (lima jam dalam sehari) Diberikan hanya untuk karyawan dengan jabatan officer-3 dan jika ada surat tugas untuk karyawan yang bersangkutan Jumlah uang yang didapatkan dihitung dari 0.75% gaji dasar per jam-nya Diberikan jika karyawan yang bersangkutan hadir saat lembur/piket (absensi) Tunjangan Diberikan rutin bersamaan posisi dengan gaji dasar disetiap bulannya 10

Finansial Tidak Variable Langsung Cost Benefit (bersambung) Tabel 1.3 (sambungan) Tunjangan Diberikan berdasarkan posisi posisi/jabatan struktural maupun non stuktural Tunjangan Jaminan Hari Tua (JHTjaminan Jamsostek), sistem tabungan sosial hari tua, yang iurannya ditanggung pengusaha dan tenaga kerja, dibayarkan pada saat tenaga kerja mencapai usia 55 tahun atau telah memenuhi persyaratan tertentu. Jaminan Kecelakaan Kerja (JKK-Jamsostek), memberikan kompensasi dan rehabilitasi bagi tenaga kerja yang mengalami kecelakaan pada saat mulai berangkat bekerja sampai tiba kembali dirumah atau menderita penyakit akibat hubungan kerja Jaminan Kematian (JKM- Jamsostek), dibayarkan kepada ahli waris tenaga kerja dari peserta yang meninggal dunia bukan karena kecelakaan kerja, sebagai tambahan bagi jaminan hari tua yang jumlahnya belum optimal 11

Finansial Tidak Langsung Benefit Benefit Variable Cost Variable Cost Tabel 1.3 (sambungan) Tunjangan jaminan sosial Tabungan dan asuransi pensiun Tunjangan ekstra/hari raya Tunjangan diluar kerja jam Sumber: HR PT Telkom Witel Bogor, 2014 12 Jaminan Kesehatan, bersifat dasar diberikan kepada tenaga kerja dan keluarga maksimum dengan 3 orang anak Diberikan kepada karyawan yang telah melewati batas masa kerjanya untuk perusahaan, yaitu umur 55 tahun Sebelum pensiun, karyawan menjalani masa persiapan pensiun (MPP) selama dua tahun, karyawan sudah tidak bekerja tetapi masih mendapatkan gaji Diberikan saat hari raya Idul Fitri (satu tahun sekali) kepada seluruh karyawan tetap PT Telkom Cuti tahunan (12 hari) Cuti besar (45 hari) Dari sistem kompensasi yang ditawarkan PT Telkom tersebut, perusahaan berharap pemberian kompensasi tersebut memacu peningkatan kinerja karyawan dan karyawan juga berharap pemberian kompensasi tersebut sesuai dan layak. Dikatakan dalam penelitian Pratiwi (2013) bahwa program kompensasi harus diterapkan dengan adil dan layak serta dengan memperhatikan perundangundangan yang berlaku, supaya merangsang gairah dan kepuasan karyawan. Disamping itu, dilakukan penyebaran kuesioner untuk mengetahui sejauh mana sistem kompensasi yang berjalan di PT Telkom Kandatel Cibinong kepada 10 responden karyawan PT Telkom Kandatel Cibinong. Berdasarkan hasil survei

awal dengan 10 responden karyawan PT Telkom Kandatel Cibinong, dinyatakan bahwa karyawan tidak mendapatkan uang lembur yang sesuai dengan tugas yang karyawan tersebut lakukan di luar jam dinas, selain itu, kompensasi yang diberikan masih belum optimal karena masih ada beberapa jenis kompensasi yang tidak sesuai dengan sebagaimana mestinya. Dengan demikian, PT Telkom Indonesia, Tbk. (Kandatel) Cibinong belum memberikan kompensasi yang optimal sebagaimana mestinya. Dikatakan dalam penelitian Pratiwi (2013) bahwa tujuan sistem kompensasi adalah menarik karyawan yang cakap untuk masuk dalam perusahaan, mendorong karyawan untuk berprestasi tinggi, serta mempertahankan karyawan yang produktif dan berkualitas agar tetap setia. Dari penjabaran diatas, dikatakan bahwa kedisiplinan dapat menghasilkan target kerja yang memuaskan, secara langsung akan mempengaruhi kinerja karyawan itu sendiri. Hal ini tentunya didukung oleh penelitian yang dilakukan oleh Harlie (2010) dan Krisnanda & Sudibya (2014), dalam penelitiannya menyatakan bahwa disiplin kerja secara signifikan mempengaruhi kinerja karyawan. Jika target kerja tercapai, perusahaan akan memberikan penghargaan kepada karyawan tersebut. Penghargaan tersebut merupakan bentuk dari kompensasi yang diberikan kepada karyawan kepada perusahaan. Selain penghargaan, kompensasi tersebut dapat berupa tunjangan, gaji pokok atau bonus, serta fasilitas kerja yang sesuai. Kompensasi yang sesuai juga akan meningkatkan kinerja karyawan karena mereka akan termotivasi dan semangat dalam bekerja untuk mencapai tujuan perusahaan. Hal ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Pratiwi (2013), Susanta et al. (2013), dan Krisnanda & Sudibya (2014) bahwa kompensasi memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kinerja karyawan. Atas dasar uraian tersebut maka penulis berkeinginan melakukan penelitian untuk melihat pengaruh kedisiplinan kerja dan kompensasi karyawan terhadap kinerja karyawan di PT. Telkom Kandatel Cibinong dengan judul penelitian Pengaruh Kedisiplinan Kerja dan Kompensasi Karyawan Terhadap Kinerja Karyawan (Studi Kasus di PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk. (Kandatel) Cibinong). 13

1.3 Rumusan Masalah 1. Bagaimana kedisiplinan kerja karyawan PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk. (Kandatel) Cibinong? 2. Bagaimana Sistem Kompensasi karyawan PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk. (Kandatel) Cibinong? 3. Bagaimana kinerja karyawan PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk. (Kandatel) Cibinong? 4. Seberapa besar pengaruh kedisiplinan kerja dan kompensasi karyawan terhadap kinerja karyawan PT Telekomunikasi, Tbk. Indonesia (Kandatel) Cibinong baik secara simultan maupun parsial? 1.4 Tujuan Penelitian Tujuan yang akan dicapai melalui penelitian ini adalah: 1. Mengetahui kedisiplinan kerja karyawan PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk. (Kandatel) Cibinong. 2. Mengetahui sistem kompensasi karyawan PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk. (Kandatel) Cibinong. 3. Mengetahui kinerja karyawan PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk. (Kandatel) Cibinong. 4. Mengetahui seberapa besar pengaruh kedisiplinan kerja dan kompensasi karyawan terhadap kinerja karyawan PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk. (Kandatel) Cibinong baik secara simultan maupun parsial. 1.5 Kegunaan Penelitian Kegunaan dengan melakukan penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Aspek Teoritis Kegunaan aspek teoritis bagi penulis dapat menambah pengetahuan bagi peneliti mengenai kedisiplinan kerja dan sistem kompensasi terhadap kinerja karyawan PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk. (Kandatel) Cibinong. Bagi peneliti selanjutnya, hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai referensi untuk pengembangan serta menjadi sumber informasi atau masukan bagi penelitian selanjutnya dalam bidang penelitian yang sama. 14

2. Aspek Praktis Hasil penelitian pengaruh kedisiplinan dan sistem kompensasi terhadap kinerja karyawan PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk. (Kandatel) Cibinong, diharapkan dapat menjadi masukan atau pertimbangan bagi perusahaan dalam meningkatkan kedisiplinan kerja, sistem kompensasi karyawan, dan kinerja karyawan. 1.6 Sistematika Penulisan Penelitian Penulisan terdiri atas lima bab yang memiliki hubungan keterkaitan satu sama lain. Sistematika penelitian ini disajikan sebagai berikut: BAB I PENDAHULUAN Dalam bagian ini dijelaskan tinjauan terhadap objek studi, latar belakang masalah, perumusan masalah, tujuan penelitian, kegunaan penelitian, batasan penelitian, dan tinjauan penelitian. BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LINGKUP PENELITIAN Tinjauan pustaka dan lingkup penelitian yang dibahas dalam bagian ini adalah yang terkait dengan permasalahan yang ingin ditelaah secara lebih mendalam, yaitu kedisiplinan kerja, sistem kompensasi karyawan, dan kinerja karyawan, yang berpengaruh pada penelitian di PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk. (Kandatel) Cibinong. BAB III METODE PENELITIAN Dalam bagian ini dijelaskan mengenai jenis penelitian yang akan dilakukan, meliputi jenis penelitian yang digunakan, operasionalisasi variabel dan skala pengukuran, teknik pengumpulan data, teknik sampling dan pengambilan sampel, pengujian validitas, pengujian reliabilitas, teknik analisis data dan pengujian hipotesis. BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Pada bagian ini dijelaskan tentang analisis dan pengolahan data yang dilakukan dan pembahasan hasil penelitian. 15

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN Pada bagian ini akan dijelaskan kesimpulan dari hasil penelitian beserta rekomendasi bagi perusahaan maupun untuk penelitian selanjutnya. 16

17