ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN HIPERPITUITARISME

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

MAKALAH ASUHAN KEPERAWATAN HIPERPITUITARI. Untuk Memenuhi Tugas Sistem Endokrin. Dosen Pengampu: Ns. Biyanti Dwi Winarsih, M.Kep

Apa Obat Diabetes Untuk Komplikasi Neuropati Otonom?

Penyebab kanker ovarium belum diketahui secara pasti. Akan tetapi banyak teori yang menjelaskan tentang etiologi kanker ovarium, diantaranya:

LAPORAN PENDAHULUAN ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN CA OVARIUM DI RUANG B3 GYNEKOLOGI RS Dr. KARIADI SEMARANG

LAPORAN PENDAHULUAN ANEMIA

Jenis hormon berdasarkan pembentuknya 1. Hormon steroid; struktur kimianya mirip dengan kolesterol. Contoh : kortisol, aldosteron, estrogen,

DIVISI ENDOKRINOLOGI ANAK FKUSU/RSHAM Dr. HAKIMI, SpAK. Dr. MELDA DELIANA, SpAK. DR. SISKA MAYASARI LUBIS, SpA

: Ikhsanuddin Ahmad Hrp, S.Kp., MNS. NIP : Departemen : Kep. Medikal Bedah & Kep. Dasar

BAB I PENDAHULUAN. sampai 6 gram. Ovarium terletak dalam kavum peritonei. Kedua ovarium melekat

ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN DENGAN DEMAM CHIKUNGUNYA Oleh DEDEH SUHARTINI

BAB I PENDAHULUAN. 1. Apa pengertian dari sindrom cushing? 2. Apa klasifikasi dari sindrom cushing? 3. Apa etiologi dari sindrom cushing?

Kanker Payudara. Breast Cancer / Indonesian Copyright 2017 Hospital Authority. All rights reserved

LAPORAN PENDAHULUAN Soft Tissue Tumor

LAPORAN PENDAHULUAN Konsep kebutuhan mempertahankan suhu tubuh normal I.1 Definisi kebutuhan termoregulasi

BAB I PENDAHULUAN. yang terdiri dari dataran tinggi atau pegunungan. Gangguan Akibat. jangka waktu cukup lama (Hetzel, 2005).

BAB I PENDAHULUAN. kedokteran disebut dengan Systemic Lupus Erythematosus (SLE), yaitu

Kanker Prostat. Prostate Cancer / Indonesian Copyright 2017 Hospital Authority. All rights reserved

BAB XIV. Kelenjar Hipofisis

DAFTAR TABEL JUDUL. Distribusi frekuensi klien DM berdasarkan usia. Distribusi frekuensi klien DM berdasarkan jenis kelamin

BAB I PENDAHULUAN. dimana saja baik dirumah, tempat kerja, maupun dijalan atau ditempattempat

Rijalul Fikri FISIOLOGI ENDOKRIN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Hemoroid adalah bagian vena yang berdilatasi dalam kanal anal.

BAB I PENDAHULUAN. meluas ke rongga mulut. Penyakit-penyakit didalam rongga mulut telah menjadi perhatian

Obat-obat Hormon Hipofisis anterior

BAB II LANDASAN TEORI. mengeluarkan hormon estrogen (Manuaba, 2008). Menarche terjadi di

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 1. Gangguan Sistem Reproduksi Wanita. kesehatan reproduksi (Manuaba, 2008). Hal ini mencakup infeksi,

BAB I PENDAHULUAN. penyakit semakin dikenal oleh masyarakat. Salah satu diantaranya adalah apa yang

Selamat Membaca dan Memahami Materi e-learning Rentang Perkembangan Manusia II Oleh Dr Triana Noor Edwina DS, M.Si

BAB I PENDAHULUAN. yang menderita penyakit ini adalah Amerika Serikat dengan penderita

BAB I PENDAHULUAN. Kista ovarium merupakan salah satu bentuk penyakit repoduksi yang banyak

BAB I PENDAHULUAN dan 2000, kelompok umur tahun jumlahnya meningkat dari 21 juta

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Diabetes Mellitus (DM) merupakan gangguan metabolisme dengan. yang disebabkan oleh berbagai sebab dengan karakteristik adanya

BAB I PENDAHULUAN. Apendisitis adalah peradangan pada apendiks vermiforis, biasanya

BAB I PENDAHULUAN. Kanker merupakan penyakit yang menakutkan karena berpotensi menyebabkan

Kanker Testis. Seberapa tinggi kasus kanker testis dan bagaimana kelangsungan hidup pasiennya?

UNIVERSITAS GUNADARMA

Gangguan Hormon Pada wanita

IMPLIKASI PROSES KEPERAWATAN DALAM PEMBERIAN TERAPI OBAT (II)

AMENOREA SEKUNDER M. Thamrin Tanjung

BAB I PENDAHULUAN. jaringan aktual dan potensial yang menyebabkan seseorang mencari. perawatan kesehatan ( Smeltzer & Bare, 2012).

1. Perbedaan siklus manusia dan primata dan hormon yang bekerja pada siklus menstruasi.

Bagi pria, kewaspadaan juga harus diterapkan karena kanker payudara bisa menyerang

BAB I PENDAHULUAN. Masa menopause merupakan suatu transisidimana ditandai. perubahan siklus menstruasi yang sebelumnya regular, siklik, bisa

LAPORAN PENDAHULUAN GANGGUAN PEMENUHAN KEBUTUHAN NUTRISI DI RS ROEMANI RUANG AYUB 3 : ANDHIKA ARIYANTO :G3A014095

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. termasuk penyakit yang menjadi perhatian serius pada bidang kedokteran. Kanker

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Mual (nausea) dan muntah (emesis gravidarum) adalah gejala yang wajar dan

HIPOKALSEMIA DAN HIPERKALSEMIA. PENYEBAB Konsentrasi kalsium darah bisa menurun sebagai akibat dari berbagai masalah.

BAB I KONSEP DASAR. Berdarah Dengue (DBD). (Aziz Alimul, 2006: 123). oleh nyamuk spesies Aedes (IKA- FKUI, 2005: 607 )

BAB I PENDAHULUAN. perhatian khusus pada masa remaja yang dimana terjadi proses pertumbuhan

PMR WIRA UNIT SMA NEGERI 1 BONDOWOSO Materi 3 Penilaian Penderita

BAB V PEMBAHASAN. titik pericardium 6 terhadap morning sickness pada ibu hamil trimester I di

Fisiologi poros GnRH-LH/FSH- Estrogen

BAB I PENDAHULUAN. Kanker payudara adalah keganasan yang terjadi pada sel-sel yang terdapat

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Kelenjar prostat adalah salah satu organ genitalia pria yang terletak

TANDA-TANDA AWAL KEHAMILAN. Ditulis oleh Rabu, 02 May :10 -

1. Bagian sel saraf yang membungkus akson dan berfungsi sebagai isolator adalah

LAPORAN PENDAHULUAN HEPATOMEGALI

BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA. Perkembangan fase prapubertas menjadi pubertas membutuhkan jalur yang

BAB I PENDAHULUAN. menggunakan sistem simbol (Wilkinson, 2012) keseluruhan terhenti. Hal ini disebabkan oleh aterosklerosis yaitu

BAB I PENDAHULUAN. Gangguan Akibat Kekurangan Iodium (GAKI) merupakan salah satu masalah gizi utama di Indonesia.

BAB I PENDAHULUAN. metode deteksi dini yang akurat. Sehingga hanya 20-30% penderita kanker

BAB I PENDAHULUAN. memberikan prioritas pada upaya promotif dan preventif tanpa

Peristiwa Kimiawi (Sistem Hormon)

BAB I PENDAHULUAN. Kanker leher rahim (kanker servik) merupakan pembunuh perempuan

BAB I PENDAHULUAN. Meningioma adalah tumor jinak pada CNS yang. berasal dari selubung meninges pada otak dan korda

BAB I PENDAHULUAN. beragam. Masalah gizi di Indonesia dan di Negara berkembang pada

ASUHAN KEPERAWATAN DEMAM TIFOID

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Kadang kanker paru (terutama adenokarsinoma dan karsinoma sel alveolar) terjadi pada orang

1. Pengertian Plasenta previa merupakan plasenta yang letaknya abnormal yaitu pada segmen bawah rahim sehingga menutupi sebagian atau seluruh

Ni Ketut Alit A. Airlangga University. Faculty Of Nursing.

BAB I PENDAHULUAN. pada semua organ dan jaringan tubuh. Keadaan demikian itu tampak pula pada semua

ASUHAN KEPERAWATAN CA.LAMBUNG

BAB I PENDAHULUAN. tuba falopi kemudian berimplantasi di endometrium. (Prawiroharjho, ketidakpuasan bagi ibu dan bayinya (Saifuddin. 2000).

Definisi Bell s palsy

OLEH : KELOMPOK 5 WASLIFOUR GLORYA DAELI

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

KECEMASAN (ANSIETAS) Niken Andalasari

BAB I PENDAHULUAN. jalan operasi atau sectio caesarea hal ini disebabkan karena ibu memandang

BAB I PENDAHULUAN. yang terjadi pada usus kecil yang disebabkan oleh kuman Salmonella Typhi.

BAB I PENDAHULUAN. langsung, kelelahan otot, atau karena kondisi-kondisi tertentu seperti

BAB I PENDAHULUAN. uteri. Hal ini masih merupakan masalah yang cukup besar dikalangan masyarakat Di

SIROSIS HEPATIS R E J O

glukosa darah melebihi 500 mg/dl, disertai : (b) Banyak kencing waktu 2 4 minggu)

BAB I PENDAHULUAN. kesehatan adalah meningkatnya usia harapan hidup (UHH) yang. berdampak terhadap meningkatnya populasi Lanjut Usia (Lansia).

EATING DISORDERS. Silvia Erfan

BAB I PENDAHULUAN. langsung, kelelahan otot, atau karena kondisi-kondisi tertentu seperti

IMPLIKASI PROSES KEPERAWATAN DALAM PEMBERIAN TERAPI OBAT

BAB I PENDAHULUAN. dan akhirnya bibit penyakit. Apabila ketiga faktor tersebut terjadi

BAB I KONSEP DASAR. sepanjang saluran usus (Price, 1997 : 502). Obstruksi usus atau illeus adalah obstruksi saluran cerna tinggi artinya

BAB I PENDAHULUAN. Pada zaman modern ini banyak ibu yang memilih melakukan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar belakang. Kista ovarium merupakan suatu tumor, baik kecil maupun yang besar,

BAB 1 PENDAHULUAN. pada usia 6-12 tahun. Dimana anak ketika dalam keadaan sakit akan. masalah maupun kejadian yang bersifat menekan.

BAB 1 : PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Status kesehatan masyarakat ditunjukkan oleh angka kesakitan, angka

BAB I PENDAHULUAN. kecemasan yang tidak terjamin atas prosedur perawatan. 2 Menurut penelitian, 1

Menurut beberapa teori keperawatan, kenyamanan adalah kebutuhan dasar klien yang merupakan tujuan pemberian asuhan keperawatan. Pernyataan tersebut

BAB I PENDAHULUAN. Berdasarkan Survei Demografi Kesehatan Indonesia (SDKI) yang. terakhir dilaksanakan pada tahun 2007, walaupun menunjukkan

Transkripsi:

ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN HIPERPITUITARISME A. Pengertian Hiperfungsi kelenjar hipofisis atau sering disebut hiperpituitarisme yaitu suatu kondisi patologis yang terjadi akibat tumor atau hiperplasi hipofisiss sehingga sehingga menyebabkan peningkatan sekresi salah satu hormone hipofisis atau lebih. B. Patofisiologi Hiperfungsi hipofisis dapat terjadi dalam beberapa bentuk bergantung pada sel mana dari kelima sel-sel hipofisis yang mengalami hiperfungsi. Kelenjar biasanya mengalami perbesaran, disebut adenoma makroskopik bila diameternya lebih dari 10 mm atau adenoma mikroskopik bila diameternya kurang dari 10 mm, yang terjadi atas satu jenis sel atau beberapa jenis sel. Kebanyakan adalah tumor yang terdiri atas sel-sel laktotropik (prolaktinomas). Tumor yang kurang umum terjadi adalah adenoma somatotropik dan kortikotropik. Tumor yang terdiri atas sel-sel pensekresi TSH-,LH- atau FSH- sangat jarang terjadi. Prolaktinoma (adenoma laktropin) biasanya adalah tumor kecil, jinak yang terdiri atas sel-sel pensekresi prolaktin. Gejala yang khas pada kondisi ini sangat jelas pada wanita usia reproduktif dan dimana terjadi (tidak menstruasi, yang bersifat primer dan sekunder), galaktorea(sekresi ASI tidak spontan yang tidak ada hubungannya dengan kehamilan), dan infertilitas. Adenoma somatotropik terdiri atas sel-sel yang mensekresi hormone pertumbuhan. Gejala klinik hipersekresi hormone pertumbuhan bergantung pada usia klien saat terjadi kondisi ini. Misalnya saja pada klien prepubertas, dimana lempeng epifise tulang panjang belum menutup, mengakibatkan pertumbuhan tulang-tulang memanjang sehingga mengakibatkan gigantisme. Pada klien postpubertas,adenoma somatotropik mengakibatkan akromegali, yang di tandai dengan pembesaran ekstremitas (jari,tangan,kaki), lidah, rahang,dan hidung. Organ-organ dalam juga turut membesar (kardiomegali). Kelebihan hormone pertumbuhan menyebabkan gangguan metabolic,

seperti hiperglikemia dan hiperkalsemia. Pengangkatan tumor dengan pembedahan merupakan pengobatan pilihan. Gejala metabolic dengan tindakan ini dapat mengalami perbaikan, namun perubahan tulang tidak mengalami regrasi. Adenoma kortikotropik terdiri atas sel-sel pensekresi ACTH. Kebanyakan tumor ini adalah mikroadenoma dan secara klinis dikenal dengan tanda khas penyakit cushing s. C. Penatalaksanaan klien dengan Hiperfungsi Hipofisis I. Pengkajian 1. Riwayat Penyakit; manifestasi klinis tumor hipofise berfariasi tergantung pada hormon mana yang di sekresi berlebihan. Tanyakan manifestasi klinis dari peningkatan prolaktin, GH dan ACTH mulai dirasakan. 2. Kaji usia, jenis kelamin dan riwayat penyakit yang sama dalam keluarga. 3. Keluhan utama mencakup: a. Perubahan ukuran dan bentuk tubuh serta organ-organ tubuh seperti jari-jari, tangan, dsb. b. Perubahan tingkat energi, kelelahan dan lateragi. c. Nyeri pada punggung dan perasaan tidak nyaman. d. Dispaneuria dan pada pria disertai dengan impotensia. e. Nyeri kepala, kaji P, Q, R, S, T. f. Gangguan penglihatan seperti menurunnya ketajaman penglihatan, penglihatan ganda, dsb. g. Kesulitan dalam hubungan seksual. h. Perubahan siklus menstruasi (pada klien wanita) mencakup keteraturan, kesulitan hamil. i. Libido seksual menurun. j. Impotensia. 4. Pemeriksaan fisik mencakup:

a. amati bentuk wajah, khas pada hipersekresi GH seperti bibir dan hidung besar, tulang supraorbita menjolok. b. Kepala, tangan/lengan dan kaki juga bertambah besar, dagu menjorok kedepan. c. Amati adanya kesulitan mengunyah dan geligi yang tidak tumbuh dengan baik. d. Pemeriksaan ketajaman penglihatan akibat kompresi saraf optikus, akan dijumpai penurunan visus. e. Amati perubahan pada persendian dimana klien mengeluh nyeri dan sulit bergerak. Pada pemeriksaan ditemukan mobilitas terbatas. f. Peningkatan perspirasi pada kulit menyebabkan kulit basah karena berkeringat. g. Suara membesar karena hipertropi laring. h. Pada palpasi abdomen, didapat hepatomegali dan splenomegali. i. Hipertensi. j. Disfagia akibat lidah membesar. k. Pada perkusi dada dijumpai jantung membesar. 5. Pemeriksaan diagnostik mencakup: a. kadar prolaktin serum: ACTH, GH. b. Foto tengkorak. c. CT dan skan otak. d. Angiografi. e. Tes supresi dengan Dexamethason. f. Tes toleransi glukosa. II. Diagnosa Keperawatan Diagnosa keperawatan utama yang dapat dijumpai dengan klien gangguan hiperpituitarisme adalah: a. Perubahan citra tubuh yang berhubungan dengan perubahan penampilan fisik. b. Disfungsi seksual yang berhubungan dengan penurunan

libido; infertilitas. Diagnosa keperawatan tambahan yang juga dijumpai adalah: c. Nyeri (kepala, punggung) yang berhubungan dengan penekanan jaringan oleh tumor; hormon pertumbuhan yang berlebihan. d. Midun yang berhubungan dengan ancaman kematian akibat tumor otak. e. Ansietas yang berhubungan dengan ancaman terhadap perubahan status kesehatan. f. Koping individu tidak efektif yang berhubungan dengan hilangnya kontrol terhadap tubuh. g. Intoleransi aktifitas yang berhubungan dengan kelemahan fisik, letargi. h. Perubahan sensori-perseptual (penglihatan) yang berhubungan dengan gangguan transmisi impuls akibat kompresi tumor pada nervu optikus. III. Rencana Tindakan Keperawatan Berikut ini akan diuraikan dua diagnosa keperawatan pertama: Diagnosa Keperawatan: Perubahan citra tubuh yang berhubungan dengan perubahan penampilan fisik. Tujuan: Dalam waktu 2-3 minggu klien akan memiliki kembali citra tubuh yang positif. Intervensi Keperawatan: A. Non Pembedahan a. Klien dengan kelebihan GH Dorong klien agar mau mengungkapkan pikiran dan perasaannya terhadap perubahan penampilan tubuhnya. Bantu klien mengidentifikasi kekuatannya

serta segi-segi positif yang dapat dikembangkan oleh klien. b. Klien dengan kelebihan prolaktin Yakinkan klien bahwa sebagian gejala dapat berkurang dengna pengobatan (ginekomastia, galaktorea). Dorong klien untuk mengungkapkan perasaannya. B. Pemberian Obat-Obatan a. Kolaborasi pemberian obat-obat seperti: Bromokriptin (Parlodel). Merupakan obat pilihan pada kelebihan prolaktin. Pada mikroadenoma, prolaktin dapat normal kembali. Juga diberikan pada klien dengan akromegali untuk mengurangi ukuran tumor. b. Observasi efek samping pemberian bromokriptin, seperti: hipotensi ortostatik, iritasi lambung, mual, kram abdomen, konstipasi. Bila ada efek samping diatas kolaborasi dengan dokter. Berikan obat-obatan setelah klien makan (tidak diberikan diantara waktu makan). c. Kolaborasi pemberian terapi radiasi. Teapi radiasi tidak diberikan pada hiperpituitarisme akut. Partikel alfa atau proton beam sebagai sumber radiasi lebih efektif tetapi responnya lambat. d. Awasi efek samping terapi radiasi, seperti: hipopituitarisme, kerusakan nervus optikus, disfungsi okulomotorius, dan perubahan lapang pandang. e. Kolaborasi tindakan pembedahan. Diagnosa Keperawatan: Disfungsi seksual yang berhubungan dengan penurunan libido; infertilitas. Tujuan:

Klien akan mencapai tingkat kepuasan pribadi dari fungsi seksual. Intervensi Keperawatan: a. Identifikasi masalah spesifik yang berhubungan dengan pengalaman klien terhadap fungsi seksualnya. b. Dorong agar klien mau mendiskusikan masalah tersebut dengan pasangannya. c. Kolaborasi pemberian obat-obatan bromokriptin. d. Bila masalah ini timbul setelah hipofisektomi, kolaborasi pemberian gonadotropin.

DAFTAR PUSTAKA Rumahorbo, Hotma.1999.Asuhan Keperawatan Klien dengan gangguan Sistem Endokrin.Jakarta:EGC.