Bab 1. Pendahuluan. Menurut Kridalaksana dalam Kushartanti (2005:3), di dalam kehidupan sehari-hari

dokumen-dokumen yang mirip
Bab 5. Ringkasan. Bahasa Jepang merupakan salah satu bahasa asing yang dipelajari di Indonesia.

Bab 1. Pendahuluan. Bahasa merupakan alat dalam berkomunikasi. Berbagai macam definisi mengenai

Bab 1. Pendahuluan. Sejak zaman dahulu kala, manusia menggunakan bahasa sebagai alat komunikasi

Bab 1. Pendahuluan. Manusia berkomunikasi dengan menggunakan bahasa. Menurut Sutedi (2004:2),

Bab 1. Pendahuluan. Bahasa adalah penggunaan kode yang merupakan gabungan fonem sehingga

BAB 1 PENDAHULUAN. Jumlah orang asing yang belajar Bahasa Jepang dari tahun ke tahun pada umumnya

Bab 1. Pendahuluan. Bahasa adalah suatu sistem lambang bunyi yang bersifat arbitrer yang digunakan

BAB 1 PENDAHULUAN. kehidupan manusia itu sendiri. Dalam (9 Januari 2006), definisi

Bab 1. Pendahuluan. tulisan maupun isyarat) orang akan melakukan suatu komunikasi dan kontak sosial.

BAB I PENDAHULUAN. ucap yang bersifat arbiter dan konvensional, yang dipakai sebagai alat komunikasi

Bab 1. Latar Belakang. Pembelajaran merupakan upaya membelajarkan siswa (Degeng:1989). Kegiatan

Bab 3. Analisis Data Analisis Kemampuan Penggunaan Kalimat Pasif pada Mahasiswa Binus

Bab 1. Pendahuluan. Linguistik merupakan ilmu bahasa yang di perlukan sebagai dasar untuk meneliti

Bab 1. Pendahuluan. Kushartanti dan Untung (2005,hal.3) menyatakan bahwa bahasa merupakan sistem

Bab 1. Pendahuluan. seseorang perlu untuk mempelajari bahasa negara tersebut. Selain sebagai bahasa negara,

Bab 1. Pendahuluan. Keterampilan berbahasa secara umum dapat dikategorisasikan ke dalam empat

Bab 1. Pendahuluan. Bahasa merupakan alat komunikasi yang penting dalam kehidupan seharihari.dalam

Bab 1. Pendahuluan. berbeda-beda. Lain bahasa, lain pula bunyinya, dan tidaklah mudah mempelajari suatu

BAB 1. Pendahuluan. Dalam kesehariannya, manusia pasti tidak akan pernah lepas dari penggunaan

Bab 1. Pendahuluan. digunakan dalam berkomunikasi pada saat bersosialisasi dengan orang lain sehingga

TINDAK TUTUR DALAM BERCERITA SISWA KELAS X SMA NEGERI 2 CIAMIS

Bab 1. Pendahuluan. bahkan dunia seseorang dengan Tuhannya (Pateda, 1993:6). Tanpa adanya bahasa

BAB 1. Pendahuluan. Ilmu tidaklah luput dari suatu bahasa, salah satunya bahasa Jepang. Bahasa

Bab 1. Pendahuluan. Jepang telah dianggap sebagai bahasa yang patut diperhitungkan, mengingat negara

Bab 5. Ringkasan. Bahasa yang digunakan untuk melakukan interaksi tersebut, tidak hanya. yang harmonis dan hubungan interkasi yang lancar.

BAB 1. Pendahuluan. Bahasa adalah sistem lambang bunyi yang arbiter, yang digunakan oleh para

BAB III METODE PENELITIAN

Bab 1. Pendahuluan. Setiap negara memiliki ciri khas masing-masing yang membedakannya

BAB I PENDAHULUAN. anggota kelompok tertentu dalam bekerja sama, berkomunikasi, dan

BAB I PENDAHULUAN. hubungan manusia dan dunia sekitarnya (Sudaryanto, 1990:65 via Hidayati, 2004:1).

Bab 5. Ringkasan. baik tata bahasa, bunyi, dan hal lainnya. Khususnya dari segi bunyi bahasa, pasti

BAB I PENDAHULUAN. dimengerti dan digunakan untuk berinteraksi dengan orang lain. Adapun cara-cara

ANALISIS PENGGUNAAN DIKSI PADA ARTIKEL SURAT KABAR SOLOPOS EDISI APRIL - MEI 2010

BAB I PENDAHULUAN. melibatkan bahasa sebagai sarana untuk berinteraksi antar manusia.

Bab 1. Pendahuluan. wujud budaya manusia. Salah satu jenis pemakaian bahasa adalah bahasa tulisan.

Bab 1. Pendahuluan. Bahasa merupakan alat komunikasi yang sangat vital untuk manusia. Bahasa yang

Bab 1. Pendahuluan. kemampuan memori, kognisi, konsentrasi, dan kreativitas. lebih aman di kepala kita adalah dengan cara memakai musik.

BAB I PENDAHULUAN. Dalam kehidupan sehari-hari manusia terus melakukan komunikasi yang

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa merupakan alat komunikasi bagi manusia. Dengan bahasa, seseorang

DAFTAR ISI. Purnama Sari Sirait, 2015 PENGGUNAAN METODE RESPON FISIK TOTAL DALAM PEMBELAJARAN MENYIMAK BAHASA PERANCIS

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Bab 1. Pendahuluan. tidak menyebabkan gangguan pada komunikasi yang terjadi, sehingga komunikasi yang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Bab 1. Pendahuluan. Komunikasi merupakan hal terpenting dalam kehidupan manusia. Tanpa

Bab 1. Pendahuluan. sejak zaman dahulu. Selain untuk menyampaikan suatu pesan, bahasa juga merupakan

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan manusia. Bahasa disebut sebagai alat komunikasi karena bahasa

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa adalah bahan utama kesusastraan. Harus disadari bahwa bahasa

I. PENDAHULUAN. Bahasa memiliki fungsi yang terpenting yaitu sebagai alat komunikasi untuk

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 1 PENDAHULUAN. Dalam masyarakat kata bahasa sering digunakan dalam berbagai konteks

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Berawal dari asumsi bahwa bahasa merupakan sarana berkomunikasi antar

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. komunikasi, sebab bahasa adalah alat komunikasi yang sangat penting,

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa merupakan salah satu unsur budaya yang dapat menunjukkan

Bab1. Pendahuluan. Dalam usaha pemenuhan kebutuhannya manusia saling bergantung dengan manusia

BAB I PENDAHULUAN. dalam masyarakat. Salah satu fungsi bahasa adalah sebagai alat untuk

BAB I PENDAHULUAN. akal dan pikiran yang sempurna diantara makhluk-makhluk ciptaannya.

BAB I PENDAHULUAN. eksternal diantaranya adalah keluarga, sekolah, dan masyarakat. Sekolah

BAB I PENDAHULUAN. berbicara dan cara penyampaiannya. Dalam beberapa masyarakat, percakapan

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa merupakan suatu sistem komunikasi menggunakan simbol-simbol vokal

BAB I PENDAHULUAN. realitas, dan sebagainya. Sarana yang paling utama dan vital untuk memenuhi

BAB I PENDAHULUAN. dikembangkan melalui bahasa. Di dunia terdapat bermacam-macam bahasa

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Ghyna Amanda Putri, 2013

BAB I PENDAHULUAN. mendapatkan ilmu pengetahuan dari guru dalam proses belajar-mengajar. membimbing dan memfasilitasi siswa dalam kegiatan belajar.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. lambang bunyi yang arbitrer, yang digunakan oleh anggota suatu masyarakat untuk

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Bab 1. Pendahuluan. satu pihak dengan yang lain. Komunikasi adalah proses di mana seseorang, kelompok,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Banyak keterampilan yang harus dikuasai oleh manusia baik sebagai makhluk

ANALISIS KEMAMPUAN PENGGUNAAN BENTUK PASIF PADA MAHASISWA SEMESTER DELAPAN UNIVERSITAS BINA NUSANTARA

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Komunikasi berfungsi sebagai hubungan antara seseorang dengan orang lain untuk mengetahui hal yang terjadi.

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa merupakan alat komunikasi sosial yang bersifat konvensional dan arbitreir.

PENANDA KOHESI SUBSITUSI PADA WACANA KOLOM TAJUK RENCANA SUARA MERDEKA BULAN AGUSTUS 2009 SKRIPSI

Bab 1. Pendahuluan. tersebut dituangkan melalui bahasa. (Sutedi, 2003: 2). pada masyarakat untuk belajar bahasa Jepang.

BAB 1 PENDAHULUAN. Bahasa dalam kehidupan manusia menduduki fungsi yang utama. sebagai alat komunikasi. Bahasa dapat meningkatkan potensi diri manusia

BAB I PENDAHULUAN. Manusia adalah makhluk sosial yang perlu berinteraksi dengan manusia

BAB I PENDAHULUAN. Manusia merupakan makhluk sosial yang selalu berinteraksi antara satu

ANALISIS TINDAK TUTUR DALAM TUTURAN PERANGKAT DESA PECUK KECAMATAN MIJEN KABUPATEN DEMAK

BAB I PENDAHULUAN. Dalam kehidupan sehari-hari, kita menggunakan bahasa sebagai alat untuk

IMPLIKATUR PERCAKAPAN DAN DAYA PRAGMATIK PADA IKLAN PRODUK KOSMETIK DI TELEVISI SKRIPSI

Bab 1. Pendahuluan. Bahasa dibentuk oleh kaidah aturan serta pola yang tidak boleh dilanggar agar tidak

Bab 1. Pendahuluan. Bahasa sebagai sistem lambang bunyi yang arbitrer, yang digunakan oleh anggota

Bab 2. Landasan Teori. Menurut Mathias dan Habein (Mathias & Habein, 2000:15), mempelajari huruf kanji

BAB I PENDAHULUAN. ada dua proses yang terjadi, yaitu proses kompetensi dan proses performansi.

BAB I PENDAHULUAN. gagasan serta apa yang ada dalam pikirannya. Agar komunikasi dapat berlangsung

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pembelajaran bahasa Indonesia pada dasarnya merupakan upaya untuk

2015 EFEKTIVITAS DRAMA CD DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENYIMAK

BAB I PENDAHULUAN. Manusia dalam menjalani kehidupan sehari-hari sering menemukan banyak tanda,

BAB I PENDAHULUAN. maupun tulisan. Oleh karena itu, memahami kosakata adalah hal yang terpenting

BAB 1 PENDAHULUAN. Bahasa adalah alat komunikasi untuk menyampaikan gagasan, konsep, dan

BAB I PENDAHULUAN. maupun tulisan. Menurut Haviland (dalam Fahrin, 2012), bahasa adalah suatu

BAB 1 PENDAHULUAN. Sebagai alat berkomunikasi, manusia menggunakan bahasa sebagai sarananya.

BAB I PENDAHULUAN. Sarana yang paling utama dan vital untuk memenuhi kebutuhan tersebut adalah

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa digunakan manusia untuk mengungkapkan ide, gagasan, dan

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa merupakan sarana bagi manusia untuk dapat berkomunikasi dan

JENIS-JENIS IMPLIKATUR PERCAKAPAN BERDASARKAN PELANGGARAN PRINSIP KERJASAMA DALAM TALK SHOW BUKAN EMPAT MATA DI TRANS 7

BAB 1. Pendahuluan. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa memegang peranan penting dalam kehidupan sehari-hari karena

Transkripsi:

Bab 1 Pendahuluan 1.1. Latar Belakang Menurut Kridalaksana dalam Kushartanti (2005:3), di dalam kehidupan sehari-hari interaksi sosial manusia tidak luput dari yang namanya berbahasa. Namun, apakah bahasa itu? Dalam masyarakat kata bahasa sering dipergunakan berbagai macam makna. Namun dalam kalangan terbatas, terutama di dalam kalangan orang yang membahas soal-soal tentang bahasa, ada yang berbicara tentang bahasa tulisan, bahasa lisan, bahasa tutur, dan sebagainya. Brown (2008:6) mengisyaratkan bahasa dalam berbagai definisi. Brown menyatakan bahasa itu bersifat sistematis, seperangkat simbol manasuka, simbol-simbol itu utamanya adalah vokal, tetapi bisa juga visual, simbol mengonvensionalkan makna yang dirujuk, bahasa dipakai untuk berkomunikasi, bahasa beroperasi dalam sebuah komunitas atau budaya wicara, bahasa pada dasarnya untuk manusia walaupun bisa jadi tak hanya terbatas untuk manusia, dan bahasa dikuasai oleh semua orang dalam cara yang sama; bahasa dan pembelajaran bahasa sama-sama mempunyai karakteristik universal. Oleh karena itu, pembelajaran bahasa tidak hanya bersifat vokal, tetapi juga bersifat visual yakni berupa tulisan. Selebihnya, Kridalaksana (2005:3) menyebutkan bahwa bagi linguistik ilmu yang khusus mempelajari bahasa yang dimaksudkan dengan bahasa ialah sistem tanda bunyi yang disepakati untuk dipergunakan oleh para anggota kelompok masyarakat tertentu dalam bekerja sama, berkomunikasi, dan mengidentifikasi diri. 1

Bangsa yang multietnik seperti bangsa Indonesia, penggunaan bahasa nasional penting keberadaannya karena banyaknya bahasa daerah yang dimiliki oleh setiap etnik di Indonesia (Pujiono, 2008:1). Meskipun hal ini tidak hanya berlaku di Indonesia, melainkan di banyak negara seperti misalnya Jepang, yang juga memiliki banyak etnik dan bahasa daerah. Pembelajaran mengenai bahasa itu sendiri erat kaitannya dengan karya sastra. Menurut Zuchridin dan Hariyanto (2003:153), karya sastra lebih mengandung unsur ekspresi si sastrawan dan kesan khusus yang ingin ditimbulkan kepada si pembaca. Karya sastra juga mengandung unsur-unsur emosional, efek keindahan kata dan ungkapan, efek keindahan bunyi, dengan segala nuansa yang mengiringinya. Bahasa Jepang merupakan salah satu bahasa asing yang dipelajari di Indonesia. Tetapi perbedaan struktur kalimat antara bahasa Indonesia dan bahasa Jepang sering menjadi kendala bagi pemelajar bahasa Jepang di Indonesia. Hal ini diungkapkan oleh Yusuf (2008:2) yang juga mengatakan bahwa tidak hanya struktur kalimat yang berbeda, tetapi juga susunan gramatikal bahasa Indonesia dan bahasa Jepang berbeda. Secara non-spesifik, kalimat-kalimat yang terdapat dalam bahasa Jepang dan bahasa Indonesia tidak jauh berbeda. Untuk jenis kalimat utama, baik bahasa Jepang maupun bahasa Indonesia memiliki susunan kalimat aktif, pasif, tanya, berita dan lain sebagainya. Namun secara susunan gramatikal, bahasa kedua negara memiliki susunan yang jauh berbeda. Hal inilah yang harus diperhatikan dengan seksama oleh pemelajar bahasa Jepang agar terhindar dari kesalahan penyusunan kalimat. 2

Karena perbedaan susunan gramatikal inilah membuat setiap pemelajar bahasa Jepang harus memiliki kompetensi komunikatif untuk menunjang pemahaman bahasa Jepang ke tingkat yang hampir sempurna (Brown, 2008:240). Selain kompetensi komunikatif, para pemelajar bahasa Jepang atau bahasa asing dituntut untuk memiliki kemampuan pemahaman lebih dahulu. Hal ini diungkapkan Alwi dan Moeliono (2002:202) bahwa kemampuan pemahaman meliputi kemampuan pemahaman lisan, tulisan, dan menyimak. Lebih jauh lagi, Savignon dalam Brown menyatakan bahwa para pemelajar bahasa Jepang tidak hanya dituntut untuk dapat memahami kalimat dengan kualitas baik hampir sempurna, para pemelajar bahasa Jepang juga harus mengetahui tentang sosiolinguistik bahasa Jepang tersebut (2008:242). Karena mempelajari bahasa tidak hanya mengisi pengetahuan kita tentang pemahaman lisan, tulisan, ataupun menyimak bahasa asing tersebut, melainkan juga mengisi pengetahuan kita akan budaya negara tersebut di dalam berbahasa. Berkaitan dengan hal tersebut, penulis akan meneliti fungsi-fungsi kalimat pasif yang ada di dalam komik Sailormoon jilid dua, sebagai korpus data instrumen soal penelitian. Kemudian dihubungkan dengan teori fungsi pasif yang ada dalam buku Donna Toki Dou Tsukau Nihongo Hyougen Bunkei 200 yang ditulis oleh Tomomatsu et al (2004) yang mengungkapkan bahwa pasif dibagi atas lima termasuk pasif kausatif. Ada pun objek penelitian ini adalah mahasiswa semester delapan. Penulis akan meneliti kemampuan mahasiswa semester delapan dalam memahami fungsi penggunaan kalimat pasif, yang terdapat di dalam dialog komik. Pada komik tersebut berisi situasi cerita (bamen) dan 3

perasaan sang pembicara sebagai faktor pendukung agar para mahasiswa lebih memahami konteks dialog. 1.2. Rumusan Permasalahan Penulis akan menganalisis kemampuan penggunaan fungsi kalimat pasif pada mahasiswa semester delapan jurusan sastra Jepang Universitas Bina Nusantara. 1.3. Ruang Lingkup Permasalahan Penulis akan membatasi permasalahan penelitian pada komik Sailormoon jilid dua bahasa Jepang berupa lima dialog kalimat pasif, berdasarkan teori pasif Tomomatsu et al, penulis membuat instrumen soal, kemudian dibagikan kepada sepuluh responden. Ada pun fungsi kalimat pasif yang diungkapkan oleh Tomomatsu et al (2004) dalam bukunya Donna Toki Dou Tsukau Nihongo Hyougen Bunkei 200. Hanya satu jenis fungsi kalimat pasif yang tidak dibahas yaitu pasif netral, dikarenakan fungsi tersebut tidak terdapat di dalam komik. Oleh karena itu penulis hanya mengangkat pembahasan mengenai fungsi pasif dasar, pasif kepemilikan, pasif pengorbanan, dan pasif kausatif. Penulis membatasinya dengan hanya membagikan soal kepada sepuluh mahasiswa yang memiliki IPK di atas 3,50. Selain menyebarkan soal, penulis juga menyebarkan angket dan soal skala Likert untuk dapat mengetahui sampai sejauh mana pemahaman mahasiswa mengenai penggunaan fungsi kata kerja pasif dalam bahasa Jepang. 4

1.4. Tujuan dan Manfaat Penelitian Tujuan penelitian ini agar para pemelajar bahasa Jepang dapat menggunakan bentuk kalimat pasif dan tidak mengalami kesalahan yang serupa. Manfaat penelitian ini adalah untuk memberikan sumbangsih bagi kemajuan pemelajar bahasa Jepang pada khusunya dan ilmu pengetahuan pada umumnya. 1.5. Metode Penelitian Penulis akan menggunakan metode penelitian berupa metode studi kepustakaan deskriptif analitis, yang menjelaskan dan menganalisis penggunaan kalimat pasif. Selain itu penulis juga membagikan sepuluh soal kalimat pasif yang diambil dari komik Sailormoon jilid dua bahasa Jepang, dan juga pertanyaan angket yang terdapat di tiaptiap soal. 1.6. Sistematika Penulisan Bab 1 merupakan bab pendahuluan, yang berisi latar belakang, rumusan permasalahan, ruang lingkup permasalahan, tujuan dan manfaat penelitian, metode penelitian dan sistematika penulisan. Bab 2 berisi landasan teori dari para pemerhati dan ahli linguistik, baik bahasa Jepang maupun bahasa Indonesia. Bab 3 berisi analisis data yang akan menganalisis data-data yang sudah saya dapatkan dengan teori-teori yang ada. 5

Bab 4 berisi simpulan yang merupakan jawaban dari rumusan permasalahan penelitian. Bab 5 berisi ringkasan yang akan menjelaskan kembali mulai dari bagian latar belakang penelitian, rumusan permasalahan, sampai hasil penelitian secara singkat dan padat. 6