III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juli sampai dengan Agustus 2015 di

dokumen-dokumen yang mirip
III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada September hingga Desember 2015 di

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada bulan Februari hingga Mei 2012 di Laboratorium. Fisika Material, Laboratorium Kimia Bio Massa,

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan selama tiga bulan, yaitu pada bulan Januari 2012

III. METODE PENELITIAN. Penelitian telah dilaksanakan selama tiga bulan, yaitu pada bulan September 2012

METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan terhitung sejak bulan Januari 2015 sampai dengan Juni

III. METODE PENELITIAN. Tempat penelitian dilakukan di beberapa tempat yang berbeda yaitu ; preparasi

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini mulai dilaksanakan pada bulan September 2012 sampai dengan

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juni 2013 sampai dengan Oktober 2013.

BAB V RANCANGAN PENELITIAN

METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan terhitung sejak bulan Desember 2014 sampai dengan Mei

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Mulai. Persiapan alat dan bahan. Meshing AAS. Kalsinasi + AAS. Pembuatan spesimen

III. METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret sampai Juni 2013 di

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian ini dilakukan pembuatan keramik CSZ-NiO untuk elektrolit padat

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Desember 2012 hingga bulan April 2013 di

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan selama dua bulan, yaitu pada bulan Oktober 2011

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode eksperimen

III. METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan pada bulan Juni 2013 sampai selesai. Penelitian dilakukan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Untuk mendapatkan jawaban dari permasalahan penelitian ini maka dipilih

PEMBUATAN DAN KARAKTERISASI MAGNET PERMANEN BAO.(6-X)FE2O3 DARI BAHAN BAKU LIMBAH FE2O3

III. METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan pada bulan April sampai bulan Agustus Penelitian

I PENDAHULUAN. Cordierite adalah material zat padat dengan formula 2MgO.2Al 2 O 3.5SiO 2 yang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metoda eksperimen.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Riset Kimia dan Laboratorium

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan metode

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang dilakukan adalah dengan metode eksperimen murni.

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Februari 2013 sampai dengan Juni 2013 di

Bab III Metodologi. III.1 Alat dan Bahan. III.1.1 Alat-alat

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Oktober sampai dengan November 2014.

LAMPIRAN. Lampiran 1 Dokumentasi Serbuk Rami padi yang telah di blender.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan metode eksperimen.

III. METODE PENELITIAN. dilakukan, pembuatan sampel mentah dilaksanakan di Laboratorium Mikrobiologi

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini akan dilakukan pada bulan Mei sampai dengan Agustus 2014, yang

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Riset Kimia dan Laboratorium

BAB III METODOLOGI A. Alat dan Bahan A.1Alat yang digunakan : - Timbangan - Blender - Panci perebus - Baskom - Gelas takar plastik - Pengaduk -

METODE PENELITIAN. Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan April sampai September 2015 dengan

III. PROSEDUR PERCOBAAN. XRD dilakukan di Laboratorium Pusat Survey Geologi, Bandung dan

Bab III Metodologi Penelitian

Direndam dalam aquades selama sehari semalam Dicuci sampai air cucian cukup bersih

METODOLOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN. di laboratorium Kimia Analitik Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Diagram Alir Penelitian Pada penelitian ini langkah-langkah pengujian mengacu pada diagram alir pada Gambar 3.1.

III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini direncanakan dilakukan pada bulan Agustus 2012 sampai bulan

III. METODE PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN. a. Motor diesel 4 langkah satu silinder. digunakan adalah sebagai berikut: : Motor Diesel, 1 silinder

LAMPIRAN C GAMBAR C.1 PEMBUATAN SELULOSA 1. PEMBERSIHAN, PENGERINGAN, DAN PREPARASI SERAT

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. preparsai sampel dan pembakaran di furnace di Laboratorium Fisika Material

PASI NA R SI NO L SI IK LI A KA

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Riset Kimia Lingkungan Jurusan

BAB III METODE PENELITIAN. A. Subjek dan Objek Penelitian 1. Subjek Penelitian Subjek penelitian ini adalah senyawa zeolit dari abu sekam padi.

METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Februari - Juni 2015 di Balai Besar

Metodologi Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Kegiatan penelitian ini dilaksanakan selama 6 bulan, dimulai dari bulan

Bab III Metodologi III.1 Waktu dan Tempat Penelitian III.2. Alat dan Bahan III.2.1. Alat III.2.2 Bahan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB V METODOLOGI. digester, kertas ph secukupnya, cawan porselin 3 buah, kurs porselen 3 buah,

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Analisis Hasil Pertanian Jurusan

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan dari bulan Juli sampai bulan Oktober 2011 di

BAB III METODELOGI PENELITIAN

KETERAMPILAN LABORATORIUM DAFTAR ALAT LABORATORIUM

3 Metodologi Penelitian

III.METODELOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan selama tiga bulan terhitung pada bulan Februari Mei

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret 2015 sampai Mei 2015 di

METODOLOGI PENELITIAN

BAB V METODELOGI. 5.1 Pengujian Kinerja Alat. Produk yang dihasilkan dari alat pres hidrolik, dilakukan analisa kualitas hasil meliputi:

BAB III METODE PENELITIAN. Untuk mengetahui kinerja bentonit alami terhadap kualitas dan kuantitas

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI. Laporan Tugas Akhir Pembuatan Mouthwash dari Daun Sirih (Piper betle L.)

BAB 3 METODE PERCOBAAN

III. METODOLOGI PENELITIAN. Dalam penelitian ini, mesin yang digunakan untuk pengujian adalah

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada tanggal 11 sampai 28 November 2013

Gambar 10. Skema peralatan pada SEM III. METODE PENELITIAN. Untuk melaksanakan penelitian digunakan 2 jenis bahan yaitu

3 Percobaan. Untuk menentukan berat jenis zeolit digunakan larutan benzena (C 6 H 6 ).

III. BAHAN DAN METODA 3.1. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini akan dilakukan di laboratorium Kimia Analitik Fakultas matematika dan Ilmu

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Mei sampai Juli 2015 di Laboratorium

III. METODOLOGI PENELITIAN. Universitas Muhammadiyah Malang mulai bulan April 2014 sampai Januari 2015.

BAB III METODE PENELITIAN

L A M P I R A N. Lampiran 1. Dokumentasi. Gambar 1. Mesin Operator MBE. Gambar 2. Mesin Operator MBE

BAB 3 METODE PENELITIAN. Neraca Digital AS 220/C/2 Radwag Furnace Control Indicator Universal

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

3 Metodologi Penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. furnace, desikator, timbangan analitik, oven, spektronik UV, cawan, alat

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Pengolahan Hasil Pertanian dan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Bab III Metodologi Penelitian

3 Percobaan. Garis Besar Pengerjaan

METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI III.1

METODE PENELITIAN. Penelitian ini telah di laksanakan pada bulan Desember 2014 sampai April 2015

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian ini dilakukan pembuatan keramik Ni-CSZ dengan metode kompaksi

Transkripsi:

III. METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juli sampai dengan Agustus 2015 di Laboratorium Fisika Material Universitas Lampung, Laboratorium Kimia Instrumentasi Universitas Lampung, Laboratorium SMK SMTIN Bandar Lampung. Uji dan karakterisasi sampel dilakukan di Laboratorium Biomassa Universitas Lampung dan Laboratorium Gedung 42 BATAN Puspitek Serpong. B. Bahan dan Alat Penelitian 1. Bahan-bahan yang digunakan dalam penelitian ini antara lain: Sekam padi, larutan KOH 5%, larutan HCl 10%, aquades, alkohol 70%, Magnesium Oxide (MgO) Sigma-Aldrich product of Israel (63093-250G-F) dan Aluminium Oxide (Al 2 O 3 ) Sigma-Aldrich product of Germany (11028-500G). 2. Peralatan yang digunakan dalam penelitian ini antara lain: Kompor listrik, beaker glass, spatula, kertas saring, selang infus, ph meter, timbangan digital merk ACIS, stirrer merk PMC, oven pemanas, cawan kuarsa, mortar dan pastel, saringan 63 m, tissue, aluminium foil, kertas press, alat press GRASEBY SPECAC, furnace Bamstead Thermolyne 48000, jangka sorong, LCR HIOKI, dan SEM-EDS.

26 C. Prosedur Penelitian 1. Preparasi Sampel Preparasi sampel pada penelitian ini meliputi preparasi sekam padi, ekstraksi silika dari sekam padi, pembuatan bubuk cordierite, pembuatan bubuk cordierite dengan variasi penambahan alumina, dan pembentukan pelet. a. Ekstraksi silika dari sekam padi Sebelum digunakan sekam padi dicuci terlebih dahulu menggunakan air hingga bersih dan direndam selama 1 jam. Sekam padi yang terapung dibuang dan diambil yang tenggelam kemudian direndam dalam air panas selama 6 jam. Setelah perendaman, sekam padi ditiriskan dan dijemur di bawah sinar matahari sampai benar-benar kering. Sekam yang telah dicuci dan dikeringkan kemudian diekstraksi dengan langkah-langkah sebagai berikut: Sekam padi sebanyak 50 gram dimasukkan ke dalam beaker glass, kemudian ditambah larutan KOH 5% sebanyak 500 ml sesuai dengan prosedur sebelumnya (Suka dkk, 2008; Daifullah dkk, 2006) hingga sekam terendam seluruhnya. Campuran sekam padi dan larutan KOH dididihkan pada suhu 100 menggunakan kompor listrik dengan daya 600 Watt selama 30 menit sambil terus diaduk agar pemanasan merata dan busa tidak tumpah. Setelah uap panasnya hilang, ampas sekam padi dipisahkan dari ekstrak sekam menggunakan corong bucher dan diperoleh filtrat silika yang terlarut (sol). Sol tersebut diaging dengan cara menutup sol silika menggunakan aluminium foil selama 24 jam. Sol yang telah diaging ditetesi larutan HCl 10% menggunakan selang infus untuk

27 memperoleh gel silika. Gel yang telah didapat diaging selama 24 jam kemudian dicuci menggunakan larutan pemutih dan dibilas dengan air hangat sampai berwarna putih bersih dan tidak berbau. Langkah selanjutnya adalah mengeringkan gel menggunakan oven pada suhu 110 selama 7 jam, gel kering kemudian digerus menggunakan mortar sampai halus. Bubuk halus silika dioven kembali pada suhu 110 selama 3 jam. Bubuk silika yang telah dikalsinasi diayak untuk mendapatkan ukuran yang homogen. b. Pembuatan bubuk cordierite Pembuatan bubuk cordierite dimulai dengan menimbang bahan baku MgO, Al 2 O 3 dan SiO 2 dengan perbandingan mol 2 : 2 : 5 atau perbandingan persen massa 14 : 35 : 51. Komposisi bahan baku yang telah ditimbang kemudian dicampur dan diaduk menggunakan mortar selama 3 jam. Bubuk cordierite kemudian diayak menggunakan ayakan dengan ukuran lubang 63 m agar ukuran butir cordierite menjadi homogen. c. Pembuatan cordierite dengan penambahan alumina Penambahan alumina pada penelitian ini adalah 0, 10, dan 15 wt% dari total massa campuran cordierite dan alumina. Cordierite dan alumina ditimbang sesuai presentasi massa masing-masing dalam paduan kemudian kedua bahan tersebut dicampur. Pencampuran dilakukan dengan melarutkan kedua bahan ke dalam larutan alkohol 70% dan diaduk dengan kecepatan 120 rpm selama 4 jam. Larutan yang telah distirer kemudian disaring menggunakan kertas saring untuk memisahkan cairan alkohol dari paduan cordierite-alumina. Paduan yang telah kering dioven pada suhu 70 selama 3 jam dan kemudian digerus agar berbentuk

28 bubuk. Bubuk hasil penggerusan diayak menggunakan ayakan dengan ukuran lubang 63 m untuk mendapatkan paduan cordierite-alumina yang homogen. d. Pencetakan pelet Bubuk paduan cordierite-alumina dengan variasi 0, 10, dan 15 wt% masingmasing ditimbang sebanyak 2 gram. Bubuk yang telah ditimbang kemudian dioven pada suhu 110 sampai benar-benar kering. Bubuk hasil pengovenan tersebut langsung dituang dalam cetakan pelet yang terbuat dari stainless steel lalu dicetak menggunakan alat press dengan tekanan 50 ton untuk menghasilkan pelet. e. Sintering Pelet ditata di dalam cawan tahan panas dari bahan kuarsa kemudian dimasukkan ke dalam tungku furnace. Pembakaran pelet untuk proses sintering dilakukan pada suhu 1200 dengan kenaikan suhu 5 /menit. Setelah mencapai suhu 1200 dilakukan penahanan selama 3 jam. 2. Karakterisasi Sampel Karakterisasi yang dilakukan pada penelitian ini adalah berupa pengukuran penyusutan, uji densitas dan porositas, pengukuran konduktivitas listrik, dan SEM-EDS. Pengkodean sampel cordierite dengan penambahan alumina 0, 10, dan 15 wt% berturut-turut adalah C 0, C 10 dan C 15.

29 a. Penyusutan Pengukuran penyusutan pada sampel dilakukan dengan cara sebagai berikut: 1. Menyiapkan sampel C 0, C 10, dan C 15. 2. Menimbang massa sampel C 0, C 10, dan C 15 sebelum dan sesudah proses sintering. 3. Menghitung besarnya penyusutan dengan persamaan (1). b. Densitas dan Porositas Uji densitas dan porositas dilakukan secara bersamaan dalam satu waktu menggunakan prinsip Archimedes dengan langkah-langkah sebagai berikut: 1. Menyiapkan sampel C 0, C 10 dan C 15 2. Menimbang sampel dengan neraca digital dalam keadaan kering untuk menentukan berat sampel kering (W k ) dan dilakukan pengulangan sebanyak tiga kali. 3. Menyiapkan beaker glass yang diisi air, kemudian memasukkan sampel paduan cordierite-alumina ke dalamnya dan merebus sampel tersebut selama 5 jam. 4. Sampel hasil perebusan didiamkan selama 24 jam agar sampel menjadi jenuh. 5. Setelah dijenuhkan selama 24 jam, sampel dilap dengan tissue dan dilakukan penimbangan untuk memperoleh berat sampel jenuh (W j ). Melakukan pengulangan penimbangan sebanyak tiga kali. 6. Mengikat sampel dengan benang kemudian menimbang sampel di tengahtengah air pada gelas plastik yang sebelumnya sudah dikalibrasi untuk

30 memperoleh berat sampel basah (W b ). Melakukan pengulangan penimbangan sebanyak tiga kali. 7. Melakukan perhitungan densitas dan porositas dari data yang telah diperoleh menggunakan Persamaan (2) dan (3). c. Konduktivitas Listrik Untuk mengetahui nilai konduktivitas listrik sampel dilakukan pengukuran konduktivitas listrik menggunakan LCR. Langkah-langkah pengukuran adalah sebagai berikut: 1. Menyiapkan sampel C 0, C 10, dan C 15 2. Menyiapkan perangkat pengukuran konduktivitas listrik dengan program LCR pada komputer dan LCR tester dalam kondisi hidup. 3. Memasang sampel yang akan diukur konduktivitas listriknya pada sample hoolder. 4. Memasang kabel dari perangkat LCR tester yang terhubung langsung pada komputer dengan dua elektroda di kedua sisi sample hoolder. 5. Menjalankan program LCR pada frekuensi listrik yang diinginkan. 6. Mengambil data berupa nilai konduktivitas listrik dan grafik hubungan antara frekuensi listrik dengan konduktivitas listrik. d. SEM-EDS Pengujian sampel menggunakan SEM-EDS dilakukan untuk memperoleh gambaran mikroskopik sampel dan mengetahui komposisi senyawa yang terkandung didalamnya. Prosedur pengujian sampel pada SEM-EDS adalah sebagai berikut:

31 1. Menyiapkan sampel C 0, C 10, dan C 15 yang telah mengalami proses pemolesan (polishing) dan pembersihan. 2. Menaruh sampel pada specimen holder dengan menggunakan double sticky tip dan mengatur posisi sampel. 3. Memberikan lapisan tipis (coating) dengan emas (Au) menggunakan mesin ion sputter. 4. Memasukkan sampel ke dalam specimen chamber untuk melakukan observasi pada spesimen uji sebelum dilakukan pemotretan. 5. Pemotretan dilakukan dengan perbesaran 1.000, 5.000, dan 10.000. 6. Diperoleh hasil pemotretan berupa gambar SEM yang kemudian dianalisis struktur mikronya. 7. Menentukan pengambilan titik yang akan ditembak EDS dengan hasil gambar SEM yang diperoleh. Hasil dari EDS yaitu tampilan grafik presentase berupa (mass%) dan (atom%) dari unsur yang terkandung didalam bahan. 8. Memilih unsur yang ingin ditampilkan pada grafik seperti yang dikehendaki.

32 D. Diagram Alir Proses ekstraksi silika dai sekam padi ditunjukkan oleh diagram alir pada Gambar 11. Sekam padi Sol Gel Silika Padatan Silika Bubuk silika (SiO 2 ) - direbus dalam larutan KOH 5% - disaring - diaging 24 jam - ditetesi larutan HCl 10% - diaging 24 jam - dicuci menggunakan pemutih - ditiriskan - dioven 7 jam pada suhu 110 o C - digerus sampai halus - dioven 3 jam pada suhu 110 o C - disaring dengan saringan 63 m Gambar 11. Diagram alir pembuatan bubuk silika.

33 Pembuatan bubuk codierite ditunjukkan oleh diagam alir pada Gambar 12. MgO + Al 2 O 3 + SiO 2 Campuran bahan Cordierite Bubuk Cordierite - ditimbang dengan perbandingan massa (14 : 35 : 51) - dicampur - diaduk dan digerus 3 jam - disaring dengan saringan 63 m Gambar 12. Diagram alir pembuatan bubuk cordierite. Proses pembuatan bubuk codierite dengan penambahan alumina ditunjukkan oleh diagam alir pada Gambar 13. 2MgO.2Al 2 O 3.5SiO 2 + Al 2 O 3 Paduan Cordierite-Alumina Bubuk paduan Cordierite-Alumina - ditimbang dengan komposisisi variasi penambahan Al 2 O 3 0,10, dan 15 wt% - distrirrer dalam larutan alkohol 70% selama 4 jam - disaring dan ditiriskan - dioven 3 jam pada suhu 70 o C - digerus sampai halus - disaring dengan saringan 63 m Gambar 13. Diagram alir pembuatan bubuk paduan cordierite-alumina.

34 Pembuatan sampel codierite dengan penambahan alumina dalam bentuk pelet hingga proses karakterisasi ditunjukkan oleh diagam alir pada Gambar 14. Bubuk paduan Cordierite-Alumina Pelet Paduan Cordierite-Alumina Data uji dan karakterisasi Kesimpulan - ditimbang masing-masing 2 gram - dioven 2 jam pada suhu 110 o C - dicetak dengan alat pess pada tekanan 50 ton - diukur densitas, porositas, penyusutan dan konduktivitas listrik - dikarakterisasi menggunakan SEM-EDS - dianalisis Gambar 14. Diagram alir pembuatan dan karakterisasi sampel cordierite dengan penambahan alumina.