ANGGARAN CUPET PEMBANGUNAN MACET. Oleh : Florentinus Sudiran. Dosen Fakultas Ilmu-Ilmu Politk dan Ilmu Sosial Universitas 1 Agustus 1945 Samarinda

dokumen-dokumen yang mirip
Karakteristik Anggaran

BAB I PENDAHULUAN. Anggaran merupakan hal penting bagi suatu pemerintah untuk. menjalankan roda pemerintahannya.anggaranadalah dokumen yang berisi

6 Universitas Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. Januari 2001 telah memberikan kewenangan yang luas, nyata dan. bertanggungjawab kepada daerah secara proporsional mengatur dan

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN. Pengertian anggaran menurut Mardiasmo (2004:62) menyatakan bahwa :

BAB I PENDAHULUAN. termasuk diantaranya pemerintah daerah. Penganggaran sector publik terkait

local accountability pemerintah pusat terhadap pembangunan di daerah.

I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. finansial Pemerintah Daerah kepada pihak-pihak yang berkepentingan. Undang-undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan

BAB III GAMBARAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH

BAB II BAHAN RUJUKAN

I. PENDAHULUAN. Di era Otonomi Daerah sasaran dan tujuan pembangunan salah satu diantaranya

BAB II BAHAN RUJUKAN. memiliki ciri khas tersendiri, oleh karena anggaran perusahaan tersebut

BAB I PENDAHULUAN. berbagai hal, salah satunya pengelolaan keuangan daerah. Sesuai dengan Undang-

KEBIJAKAN PENDANAAN KEUANGAN DAERAH Oleh: Ahmad Muam

PERATURAN DAERAH KOTA TASIKMALAYA NOMOR 12 TAHUN 2008 TENTANG TATA CARA PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

I. PENDAHULUAN. Pelaksanaan Undang Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang. dan Undang Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan

5.1. KINERJA KEUANGAN MASA LALU

BAB I PENDAHULUAN. Otonomi daerah merupakan peluang dan sekaligus juga sebagai tantangan.

BAB I PENDAHULUAN. penting. Otonomi daerah yang dilaksanakan akan sejalan dengan semakin

BAB I PENDAHULUAN. yang membawa kepada suatu perubahan adalah reformasi hubungan pemerintah

ANALISIS BELANJA DAERAH PADA PEMERINTAH KABUPATEN MINAHASA TAHUN ANGGARAN

BAB III GAMBARAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH SERTA KERANGKA PENDANAAN

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. penting yang dilakukan yaitu penggantian sistem sentralisasi menjadi

HUBUNGAN KEUANGAN ANTARA PEMERINTAH PUSAT DAN DAERAH

BAB I PENDAHULUAN. otonomi daerah merupakan wujud reformasi yang mengharapkan suatu tata kelola

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. diterapkan otonomi daerah pada tahun Undang-Undang Nomor 32 Tahun

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perkembangan akuntansi sektor publik, khususnya di indonesia

BAB I PENDAHULUAN. Dalam sistem negara kesatuan, pemerintah daerah merupakan bagian yang

BAB I PENDAHULUAN. kebijakan baru dari pemerintah Republik Indonesia yang mereformasi

BAB III GAMBARAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH SERTA KERANGKA PENDANAAN Kinerja Keuangan Masa lalu

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Era reformasi memberikan kesempatan untuk melakukan perubahan pada

BAB I PENDAHULUAN. Pelaksanaan otonomi daerah ditandai dengan diberlakukannya UU No.

BAB II LANDASAN TEORI DAN PERUMUSAN HIPOTESIS. kesatuan masyarakat hukum yang mempunyai batas-batas wilayah yang

BAB I PENDAHULUAN. provinsi terbagi atas daerah-daerah dengan kabupaten/kota yang masing-masing

FARIDA NUR HIDAYATI B

I. PENDAHULUAN. sendiri adalah kemampuan self supporting di bidang keuangan.

BAB I PENDAHULUAN. memberikan proses pemberdayaan dan kemampuan suatu daerah dalam. perekonomian dan partisipasi masyarakat sendiri dalam pembangunan

BAB I PENDAHULUAN. daerah, ketimpangan pembiayaan pembangunan antar daerah kian menonjol.

BAB II BAHAN RUJUKAN. Penyusunan anggaran merupakan proses pembuatan rencana kerja untuk

BAB I PENDAHULUAN. meningkatkan layanan tersebut di masa yang akan datang (Nabila 2014).

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

Analisis Kinerja Keuangan Pemerintah Daerah Provinsi Kalimantan Timur

BAB 1 PENDAHULUAN. dalam bidang pengelolaan keuangan negara maupun daerah. Akuntabilitas

BAB I PENDAHULUAN. dan aspirasi masyarakat yang sejalan dengan semangat demokrasi.

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR SUMATERA SELATAN,

BAB I PENDAHULUAN. aspek transparasi dan akuntabilitas menjadi hal penting dalam pengelolaan

BAB I PENDAHULUAN. Pelaksanaan Desentralisasi di Indonesia ditandai dengan adanya Undangundang

BAB I PENDAHULUAN. keuangan negara. Hal ini diindikasikan dengan telah diterbitkannya Undangundang

PENINGKATAN KINERJA MELALUI ANGGARAN BERBASIS KINERJA PADA SEKSI ANGGARAN DINAS PENDAPATAN DAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH KABUPATEN BINTAN

- 1 - MENTERI DESA, PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL, DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. merupakan salah satu bidang dalam akuntansi sektor publik yang menjadi

BAB I PENDAHULUAN. tertentu berwenang mengatur dan mengurus kepentingan masyarakat setempat

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. yang menggambarkan kondisi keuangan dari suatu organisasi yang meliputi

BAB I PENDAHULUAN. baik pusat maupun daerah, untuk menciptakan sistem pengelolaan keuangan yang

BAB III GAMBARAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH SERTA KERANGKA PENDANAAN

BAB 1 PENDAHULUAN. mengelola daerahnya sendiri. Namun dalam pelaksanaannya, desentralisasi

BAB VII KEBIJAKAN UMUM DAN PROGRAM PEMBANGUNAN DAERAH

Buku Profil DJPK COVER DEPAN. Selayang Pandang DJPK

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Rencana Kerja Unit Kerja Biro Pemerintahan Setda Provinsi Banten tahun 2016 PENDAHULUAN. Pendahuluan 1.1

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Asli Daerah (PAD), Dana Alokasi Umum (DAU), Dana Bagi Hasil (DBH), Sisa

BAB II BAHAN RUJUKAN

BERITA DAERAH KABUPATEN SUMEDANG NOMOR 18 TAHUN 2008 PERATURAN BUPATI SUMEDANG NOMOR 18 TAHUN 2008 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN. No.12 Tahun Menurut Undang-Undang Nomer 23 Tahun 2014 yang

PEMERINTAH ALOKASIKAN ANGGARAN DANA DESA TAHUN 2015 SEBESAR RP9,1 TRILIUN

I. PENDAHULUAN. A. Latar belakang

BAB I PENDAHULUAN. Seiring adanya clean and good goverment governance dalam pengelolaan. pendekatan yang lebih sistematis dalam penggunaan anggaran.

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUB NOMOR 165/PMK.07/2012 TENTANG PENGALOKASIAN ANGGARAN TRANSFER KE DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan, yang diukur melalui elemen Pendapatan Asli Daerah (PAD). Diharapkan

BAB I PENDAHULUAN. Tap MPR Nomor XV/MPR/1998 tentang Penyelenggaran Otonomi Daerah, Pengaturan, Pembagian dan Pemanfaatan Sumber Daya Nasional yang

BAB I PENDAHULUAN. kesejahteraan rakyat, termasuk kewenangan untuk melakukan pengelolaan

BAB III PENGELOLAAN KEUANGAN DAN KERANGKA PENDANAAN

BUPATI TANAH BUMBU PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN BUPATI TANAH BUMBU NOMOR 15 TAHUN 2016 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KOTA SUKABUMI

BAB 1 PENDAHULUAN. menjadi suatu fenomena global termasuk di Indonesia. Tuntutan demokratisasi ini

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Sesuai dengan Undang-Undang Nomor 22 Tahun 1999 yang telah direvisi menjadi Undang-

BAB II CATATAN ATAS LAPORAN ALIRAN KAS DAERAH

Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah memberi peluang

APBD BANTEN 2013 CAPAI RP6.052 TRILIUN

BAB III RANCANGAN KERANGKA EKONOMI DAERAH DAN KEBIJAKAN KEUANGAN DAERAH

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Mahi (2001)

I. PENDAHULUAN. Penyelenggaraan pemerintahan sesuai Undang-Undang (UU) Nomor 32. berdasarkan asas otonomi dan tugas pembantuan.

Yth. Wakil Walikota Balikpapan, Yth. Ketua dan Para Wakil Ketua Beserta Anggota DPRD Kota Balikpapan, Yth. Forum Komunikasi Pimpinan Daerah Kota

BAB I PENDAHULUAN. Reformasi yang terjadi pada bidang politik mulai merambah pada bidang

BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. setiap anggaran tahunan jumlahnya semestinya relatif besar. publik. Beberapa proyek fisik menghasilkan output berupa bangunan yang

BAB III PEMERINTAH KABUPATEN BERAU

BUPATI ROKAN HULU PROVINSI RIAU

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Dalam mewujudkan pemerataan pembangunan di setiap daerah, maka

BAB I PENDAHULUAN. Otonomi daerah merupakan suatu bentuk perwujudan pendelegasian. wewenang dan tanggung jawab dari Pemerintah Pusat kepada Pemerintah

BAB I PENDAHULUAN. kesejahteraan dan pelayanan publik, mengoptimalkan potensi pendapatan daerah

BAB II KAJIAN PUSTAKA. terdiri dari dua kata yakni antos yang berarti sendiri dan nomos yang berarti Undang-

BAB I PENDAHULUAN. ikatan Negara Kesatuan Republik Indonesia. Perwakilan Rakyat sebagai lembaga legislatif terlebih dahulu menentukan

Transkripsi:

ANGGARAN CUPET PEMBANGUNAN MACET Oleh : Florentinus Sudiran Dosen Fakultas Ilmu-Ilmu Politk dan Ilmu Sosial Universitas 1 Agustus 1945 Samarinda ====================================================================== ABSTRACT The aim of this research is to know about the budget of Samarinda Local Government. The forms of the budget of the organization has the characteristics as follow,(1).it is stated in the unity of monitory by the supporting nonmoneter like production unit or sold unit,(2).to cover the defined period usually one year,(3).to estimate the potencial profit of the bisness unit,(4). As the commitment,(5).the udget being reviewed and agreed,(6). After it is being appointed so never change again withou the special reason.the location of it is in Samarinda in 2016.The method of the research is qualitative by taking from newspaper,magazine and reports.the data is also taken by observation and interview.the budget here was falling down until 2 tryllion rupiah.the results are that (1).The budget falling down until Rp. 2 Trylion,(2).The budget is just the rest namely Rp 2632,79 milyard.the suggestions are that the government, (1). has to cut the budget of the expense,(2).has to economize the budget, (3).To increase the real income by tax. Keywords : Budget, estimate, expense,government,income I. PENDAHULUAN A. Latarbelakang Latar Belakang Anggaran merupakan hal penting bagi suatu pemerintah untuk menjalankan roda pemerintahannya.anggaranadalah dokumen yang berisi estimasi kinerja, baik berupa penerimaan dan pengeluaran, yang disajikan dalam ukuran moneter yang akan dicapai pada periode waktu tertentu dan menyertakan data masa lalu sebagai bentuk pengendalian dan penilaian kinerja (Halim & Kusufi 2012).Anggaran dapat diartikan sebagai perumusan dan pengelolaan rencana strategis untuk aktivitas yang akan dilakukan atau tujuan yang hendak dicapai, dalam hal sektor publik ini tujuan yang dimaksud yaitu penyediaan pelayanan publik yang baik dan bermanfaat bagi masyarakat. Sebelum menetapkan sebuah anggaran, harus terlebih dahulu melalui proses penetapan anggaran yang disebut dengan penganggaran. anggaran pendapatan dan belanja daerah harus memenuhi asas tertib, transparansi, akuntabilitas, konsistensi, komparabilitas, akurat, dapat dipercaya dan mudah untuk dimengerti perlu disusun arah dan kebijakan umum APBD yang diawali dengan mendengarkan aspirasi atau masukan dari masyarakat untuk memperoleh informasi dan data yang nyata sebagai masukan dalam proses perencanaan APBD. Prioritas APBD selanjutnya akan menjadi dasar untuk penyusunan rencana kerja dan anggaran satuan kerja pemerintah daerah yang berisi usulan berbagai program atau kegiatan yang 52

akan dilakukan yang disusun berdasarkan prinsipprinsip anggaran kinerja dengan mempertimbangkan kondisi ekonomi dan keuangan daerah. Kepmendagri menjelaskan bahwa semua pengeluaran daerah dalam rangka pelaksanaan desentralisasi fiskal dilakukan sesuai dengan jumlah dan sasaran yang ditetapkan APBD, sehingga dapat dilakukan pengendalian, pemeriksaan, dan pengawasan keuangan daerah.kemudian perlu ditekankan mengenai komitmen pemerintah daerah dalam mengimplementasikan APBD yang tercermin dari komposisi APBD tersebut dan dapat diketahui prioritas penyediaan pelayanan publik dan pembangunan daerah. Dalam proses penyusunan rancangan APBD dan kesejahteraan masyarakat, agar tercipta pemerataan dalam rangka melayani kebutuhan masyarakat. Anggaran daerah digunakan sebagai alat untuk menentukan besarnya pendapatan dan pengeluaran yang akan terjadi pada satu periode anggaran. Anggaran daerah yang tercermin dalam APBD merupakan instrumen kebijakan utama pemerintah, hal ini dikarenakan APBD adalah rangkuman dari apa yang harus dilakukan oleh pemerintah daerah pada satu periode anggaran. Perlu di ketahui bahwa kebijakan APBDyang akan disusun dan diterapkan pada periode berjalan tidak akan terpisahkan dari kebijakan masa lalu dan tujuan yang akan dicapai di masa mendatang. 4 Berdasarkan permendagri Nomor 59 tahun 2007 maka untuk menyusun anggaran pendapatan dan belanja daerah harus memenuhi asas tertib, transparansi, akuntabilitas, konsistensi, komparabilitas, akurat, dapat dipercaya dan mudah untuk dimengerti perlu disusun arah dan kebijakan umum APBD yang diawali dengan mendengarkan aspirasi atau masukan dari masyarakat untuk memperoleh informasi dan data yang nyata sebagai masukan dalam proses perencanaan APBD. Prioritas APBD selanjutnya akan menjadi dasar untuk penyusunan rencana kerja dan anggaran satuan kerja pemerintah daerah yang berisi usulan berbagai program atau kegiatan yang akan dilakukan yang disusun berdasarkan prinsipprinsip anggaran kinerja dengan mempertimbangkan kondisi ekonomi dan keuangan daerah. Kepmendagri menjelaskan bahwa semua pengeluaran daerah dalam rangka pelaksanaan desentralisasi fiskal dilakukan sesuai dengan jumlah dan sasaran yang ditetapkan APBD, sehingga dapat dilakukan pengendalian, pemeriksaan, dan pengawasan keuangan daerah.kemudian perlu ditekankan mengenai komitmen pemerintah daerah dalam mengimplementasikan APBD yang tercermin dari komposisi APBD tersebut dan dapat diketahui prioritas penyediaan pelayanan publik dan pembangunan daerah. B. Rumusan masalah Rumusan masalah pada penelitian ini adalah, Bagaimana mengatasi anggaran Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur? defisit C.Tujuan penelitian Tujuan dari penelitian ini adalah agaimana mengatasi defisit anggaran Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur D.Manfaat penelitian Manfaat penelitian ini adalah untuk mengembangkan ilmu administrasi negara dan memberikan masukan kepada Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur dalam mengendalikan budget. 53

II. KERANGKA DASAR TEORI Bentuk anggaran dalam sebuah organisasi adalah bercirikan hal-hal berikut : 1). Dinyatakan dalam satuan moneter, dengan didukung dengan satuan nonmoneter seperti unit produksi atau unit terjual, (2). Mencakup periode waktu tertentu, biasanya satu tahun, (3). Mengestimasi profit potensial dari suatu unit bisnis, (4). Merupakan komitmen manajemen, artinya manajemen bertanggung jawab atas pencapaian tujuan yang telah dianggarkan, (5). Usulan anggaran direview dan disetujui oleh orang yang berwenang, (6). Pada saat anggaran sudah disetujui, maka anggaran hanya bisa diubah karena kondisi tertentu. Kegiatan yang dilakukan sebelum disahkan adalah melakukan perbandingan antara anggaran dengan realisasinya secara berkala dengan urutan sebagai berikut : Perencanaan yang rinci untuk masa depan yang dinyatakan secara kuantitatif dan lebih spesifik memperlihatkan bagaimana sumber daya didapat dan digunakan pada periode tertentu dengan mengidentifikasi tujuan dan tindakan yang perlukan untuk mencapainya. Menyatakan perencanaan atas pendapatan dan biaya untuk tahun bersangkutan. Realistis, anggaran diharapkan dapat dicapai sesuai dengan keadaan saat ini, tidak terlalu optimis dan juga tidak terlalu pesimis. Luwes, tidak kaku dan berpeluang untuk disesuaikan dengan keadaan yang berubah. Berkesinambungan, membutuhkan perhatian yang terus menerus. Partisipatif, membutuhkan partisipasi dari keseluruhan perusahaan untuk mencapai tujuan perusahaan yang telah tercermin dalam anggaran. Edukatif, dapat mendidik karyawan dan manajemen untuk berkerja sesuai dengan komitmennya. Komunikatif, anggaran digunakan sebagai alat komunikasi antar departemen. Integratif, anggaran harus dapat menyatukan pelaksanaan kegiatan semua bagian dalam suatu laporan anggaran. Koordinatif, dapat mengkoordinasikan seluruh kegiatan departemen untuk mencapai tujuan perusahaan. Master budget/profit plan, merupakan anggaran komprehensif yang mencakup semua fase operasi perusahaan untuk periode waktu tertentu, Jangka pendek biasanya satu tahun. Budget financial statements/proforma financial statement, memperlihatkan bagaimana laporan keuangan perusahaan akan terlihat pada periode waktu tertentu, apakah hasil kegiatan operasi sesuai dengan rencana capitalseperti gedung dan peralatan. Anggaran yang dipersiapkan untuk proyek proyek khusus. Financial budget, merupakan sebuah perencanaan yang memperlihatkan bagaimana perusahaan akan menghasilkan sumber daya keuangannya, seperti dengan cara mengeluarkan saham atau surat hutang. Budget, merupakan anggaran yang secara periodik dan terus menerus terbaharui dengan menambah periode waktu baru tambahan, seperti, kwartal dengan tidak menggunakan lagi periode yang sudah selesai. Anggaran ini sejenis master budget yang mana selalu tersedia anggaran untuk yang akan datang. Manfaat anggaran adalah untuk hal-hal berikut : Perencanaan Memfasilitasi komunikasi dan koordinasi 54

Mengalokasi sumber daya Mengendalikan keuntungan dan operasi. Menyediakan standar untuk mengevaluasi kinerja dan menyediakan insentif Menyediakan informasi yang dapat digunakan untuk membantu dalam pengambilan keputusan. Angka anggaran tidak selalu tepat karena angka tersebut ditetapkan dengan menggunakan asumsi dan taksiran. Anggaran terus menerus disesuaikan dengan keadaan yang selalu berubah-ubah. Pelaksanaan anggaran tidak terjadi dengan otomatis, oleh sebab itu diperlukan partisipasi dari semua pihak untuk terealisasinya anggaran yang telah direncanakan. penganggaran tidak menghilangkan kebutuhan akan pertimbangan manajemen. Jadi anggaran berfungsi sebagai alat bantu manajemen dalam tugasnya, bukan untuk menggantikan kebijakan atau peranan manajemen tersebut ditetapkan dengan menggunakan asumsi dan taksiran. Anggaran terus menerus disesuaikan dengan keadaan yang selalu berubah-ubah. Pelaksanaan anggaran tidak terjadi dengan otomatis, oleh sebab itu diperlukan partisipasi dari semua pihak untuk terealisasinya anggaran yang telah direncanakan, penganggaran tidak menghilangkan kebutuhan akan pertimbangan manajemen. Jadi anggaran berfungsi sebagai alat bantu manajemen dalam tugasnya, bukan untuk menggantikan kebijakan atau peranan manajemen tersebut ditetapkan dengan menggunakan asumsi dan taksiran. Anggaran terus menerus disesuaikan dengan keadaan yang selalu berubah-ubah. Pelaksanaan anggaran tidak terjadi dengan otomatis, oleh sebab itu diperlukan partisipasi dari semua pihak untuk terealisasinya anggaran yang telah direncanakan,penganggaran tidak menghilangkan kebutuhan. Anggaran bermanfaat untuk rencana perusahaan secara keseluruhann dan perencanaan dan pengendalian laba menyeluruh.perencanaan - melihat kedepan, tindakan apa yang seharusnya diambil untuk mencapai tujuan tertentu. Pengendalian - lebih melihat kebelakang, menentukan apa yang sebenarnya telah terjadi dan membandingkannya dengan perencanaanakan pertimbangan manajemen. Jadi anggaran berfungsi sebagai alat bantu manajemen dalam tugasnya, bukan untuk menggantikan kebijakan atau peranan manajemen III. PEMBAHASAN Menurut Tribun Kaltim hari Senin, 11 Juli 2016 09:35,APBD Perubahan Terjun Bebas, Tembus Rp 2 Triliun,Nihil Program Baru, Pemprov Fokus Bankeu.APBD Perubahan Kaltim 2016 bisa dipastikan terjun bebas. Dari rancangan yang telah disusun, berselisih Rp 2,19 triliun dibanding APBD murni Rp 11,09 triliun.pemerintah Provinsi Kalimanta Timur kini memasang angka realistis. Item pendapatan dalam batang tubuh Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Perubahan (RAPBD-Perubahan) mengalami penurunan drastis. Dana bagi hasil, khususnya sektor pertambangan batu bara, minyak, dan gas bumi, yang tak bisa lagi diharap, menjadi penyebab. Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kaltim Zairin Zain bahkan menyebut, proyeksi pendapatan dalam RAPBD-P menyampingkan dana transfer dari pemerintah pusat ke daerah. Pasalnya, sampai sejauh ini informasi penambahan belum ada. 55

Menurut keterangan kepala Dinas Pendapatan Kaltim kepada dirinya, bahkan tidak mungkin sampai pengujung tahun. Padahal, merujuk APBD 2016 komposisi dana perimbangan dalam pendapatan sebesar 42,83 persen, digit itu masih di bawah pendapatan asli daerah sebesar 52,2 persen. Namun, sumbangsih dana perimbangan masih cukup signifikan dalam menopang penerimaan Kaltim. Jadi, dana tambahan yang bisa dibelanjakan sebanyak Rp 392,79 miliar. Dari jumlah tersebut, sekitar Rp 130 miliar sudah terplot untuk Badan Layanan Umum Daerah. Artinya, dana pembangunan hanya mengandalkan sisa anggaran sehingga Kebijakan penundaan belanja 35 persen itu akan terus jalan.diharapkan pada triwulan kedua ini ada penambahan. Menurut Sekprov Kaltim Rusmadi di rumah jabatan, belum lama ini bahwa Pil pahit harus diterima. Dengan kondisi tersebut, hampir dipastikan tak ada kegiatan baru yang didanai anggaran perubahankarena yang tertunda dan prioritas yang dialokasikan. Dalam APBD-P ini, pemprov akan fokus mengucurkan bantuan keuangan (bankeu) ke pemerintah kabupaten/kota. Semisal, penyelesaian Jembatan Mahakam Kota 2 di Samarinda, Balikpapan Islamic Center, dan Stadion Balikpapan di Batakan. Sekalipun belanja bankeu bukan merupakan belanja wajib atau tergolong belanja prioritas ketiga. Namun, terang Rusmadi, jika ingin melakukan akselerasi di kabupaten/kota, mau tak mau pemprov harus hadir melalui bankeu yaitu rasionalisasi (belanja 35 persen), masuk salah satu yang dipotong. Saat defisit seperti ini, tinggal bergantung kejelian pemerintah daerah menyalurkan pembiayaan program. Paling ekstrem, terang dia, kebijakan yang akan ditempuh ialah ada bidang kerja di Satuan Kerja Perangkat Daerah yang tak didanai. Ini lantaran pemerintah tak lagi menganggarkan dengan pendekatan money follow function, melainkan money follow program. Jadi apa yang jadi program prioritas itu yang didanai. Terpisah, Kepala Biro Keuangan Setprov Kaltim Fadliansyah menyatakan, tak bisa anggaran disusun dalam posisi defisit. Pendapatan dengan belanja mesti seimbang. Bila ada yang berpikiran diperbolehkan dengan dibayarkan pada tahun anggaran berikutnya, justru keliru.duitnya harus tersedia. Tidak bisa memaksakan(kaltimpost, ril/zal/k8) IV. PENUTUP A. Kesimpulan Kesimpulan dalam penelitian ini adalah (1). Anggaran Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur jatuh atau menurun hingga 2 trilun (2). Anggaran yang bisa dibelanjakan adalah anggaran sisa yaitu sejumal Rp. 392,79 miliar,(3). Dari jumlah tersebut, sekitar Rp 130 miliar sudah dianggarkan jadi tinggal Rp 262,79 miliar, (4). Dengan anggaran yang menurun berarti banyak proyek ditunda atau mangkrak, (5). Pemerintah harus berhitung ulang untuk menyesuaikan anggaran, (6). Pemerintah daerah harus menaikkan Pendapatan Asli Daerah. B.Saran-saran Saran saran yang dapat diberikan kepada pemerintah adalah bahwa pemerintah provinsi harus (1). Memotong anggaran untuk belanja yang tidak perlu, (2). Menghemat belanja perjalanan dinas, (3). Mencari jalan yang kreatif untuk menciptakan PAD baru melalui retribusi 56

DAFTAR PUSTAKA Surat kabar Harian Kaltimpost, 2016/17, Jawapos Group, Samarinda. Surat kabar Harian Tribun Kaltim,2016/17,Kompas Group, Samarinda. APBD Kota Samarinda, 2016/17, Samarinda, Kalimantan Timur. 57