BAB III METODE PENELITIAN. mengemukakan definisi metode penelitian sebagai berikut: mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu.

dokumen-dokumen yang mirip
BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. Jawa Tengah terletak di antara B.T B.T dan 6 30 L.S --

BAB III METODE PENELITIAN. kepada pemerintah pusat. Penulis melakukan pengambilan data

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. kabupaten/kota di provinsi Jawa Tengah yang terdiri dari : 1. Kab. Banjarnegara 13. Kab. Demak 25. Kab.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN

BAB IV GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN. Provinsi Jawa Tengah sebagai salah satu Provinsi di Jawa, letaknya diapit

BAB 5 PEMBAHASAN. Tabel 5.1 Ringkasan Hasil Regresi

BAB 3 METODE PENELITIAN. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh dari Pajak Daerah, Retribusi

BAB I PENDAHULUAN. pemerintah daerah dan masyarakatnya mengelola sumber-sumber yang ada

BAB III METODELOGI PENELITIAN

BAB lll METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh Pemerintahan Kota/Kabupaten

BAB III METODE PENELITIAN


BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan merangsang proses produksi barang. maupun jasa dalam kegiatan masyarakat (Arta, 2013).

BAB I PENDAHULUAN. (Khusaini 2006; Hadi 2009). Perubahan sistem ini juga dikenal dengan nama

BAB III METODE PENELITIAN. Lokasi penelitian ini di lakukan dikantor Dinas Pendapatan Pengelolaan

BAB III METODE PENELITIAN. Jadwal penelitian dilaksanakan mulai Maret 2016

BAB III METODE PENELITIAN. Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) 32 Provinsi di Seluruh

BAB III METODE PENELITIAN. variabel independennya adalah pajak daerah, retribusi daerah, dana alokasi umum dan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. (independent variable) adalah sumber-sumber penerimaan daerah yang terdiri dari

Lampiran 1. Data Penelitian No Kabupaten Y X1 X2 X3 1 Kab. Cilacap Kab. Banyumas Kab.

1. REKAP DATA REALISASI APBD DAN (PDRB) PROVINSI JAWA TENGAH. TAHUN 2011 (dalam jutaan rupiah)

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 1 PENDAHULUAN. dan Jusuf Kalla, Indonesia mempunyai strategi pembangunan yang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menguji hipotesis (hypothesis testing) yang telah dirumuskan

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian yang berdasarkan pada filsafat positivisme, digunakan untuk

BAB V ANALISIS DAN PEMBAHASAN. hasil dari uji heterokedastisitas tersebut menggunakan uji Park. Kriteria

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini berlokasi di Kota Gorontalo. dilaksanakan dari bulan Januari 2014 sampai dengan Maret 2014.

INNEL ROSA APRINELITA FAKULTAS EKONOMI AKUNTANSI

BAB I PENDAHULUAN. berinteraksi mengikuti pola yang tidak selalu mudah dipahami. Apabila

METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. laporan keuangan perusahaan transportation services yang terdaftar di Bursa

BAB III METODE PENELITIAN. Salah satu komponen dari penelitian adalah menggunakan metode yang

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada bulan November 2013 sampai Maret 2014

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

DAFTAR LAMPIRAN. Data Variabel Pertumbuhan Ekonomi Atas Dasar Harga Berlaku. Kabupaten/Kota Provinsi Jawa Tengah Tahun

BAB 3 OBJEK DAN DESAIN PENELITIAN. Secara umum pengertian objek penelitian yaitu inti permasalahan yang dijadikan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Ruang lingkup penelitian ini adalah menganalisis Pengaruh Pajak Daerah,

BAB I PENDAHULUAN. sampai ada kesenjangan antar daerah yang disebabkan tidak meratanya

BAB I PENDAHULUAN. kebijakan tersendiri dalam pembangunan manusia,hal ini karena. sistem pemerintahan menjadi desentralisasi.

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat setempat sesuai dengan peraturan peundang-undangan. Hal tersebut

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. karakteristik tertentu (Indriantoro dan Supomo, 2003). Populasi dalam penelitian

BAB 3 GAMBARAN UMUM PEREKONOMIAN DAN KEUANGAN DAERAH KAB/KOTA DI JAWA TENGAH

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Data kuantitatif adalah data yang diukur dalam suatu skala numerik atau

PERATURAN GUBERNUR JAWA TENGAH NOMOR 7 TAHUN 2018 TAHUN 2012 TENTANG

BAB III METODELOGI PENELITIAN. yaitu penelitian yang menekankan analisisnya pada data-data numerical atau

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. berupa data kuantitatif, yaitu Data Laporan Realisasi Anggaran APBD pemerintah

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan nasional. Pembangunan di Indonesia secara keseluruhan

BAB III METODE PENELITIAN. dan pertumbuhan ekonomi adalah laporan keuangan pemerintah daerah

BAB III METODE PENELITIAN. sektor perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI). Subyek pada

BAB 3 GAMBARAN UMUM PEREKONOMIAN DAN KEUANGAN DAERAH KAB/KOTA DI JAWA TENGAH

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menguji pengaruh rasio keuangan terhadap pertumbuhan laba. Dalam penelitian ini

BAB III METODE PENELITIAN. B. Populasi dan Teknik Pengambilan Sampel. Sampling Jenuh, yaitu teknik Sampling yang semua anggota populasi

BAB I PENDAHULUAN. yang melibatkan seluruh kegiatan dengan dukungan masyarakat yang. berperan di berbagai sektor yang bertujuan untuk meratakan serta

I. PENDAHULUAN. cepat, sementara beberapa daerah lain mengalami pertumbuhan yang lambat.

BAB III METODE PENELITIAN. Prima Artha, Sleman. Sedangkan subjek penelitiannya adalah Data

BAB III METODE PENELITIAN. metode analisis data serta pengujian hipotesis.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

GUBERNUR JAWA TENGAH

GUBERNUR JAWA TENGAH

BAB III METODE PENELITIAN. tentang laporan APBD tahunan. Sampel yang di ambil. dalam penelitian ini adalah kabupaten/kota provinsi Sumatera Selatan.

BAB III METODE PENELITIAN. Indonesia dari tahun Daftar perusahaan ritel didapat dari sahamok.com

GUBERNUR JAWA TENGAH PERATURAN GUBERNUR JAWA TENGAH NOMOR 27 TAHUN 2015 TENTANG

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. mengetahui hubungan antara dua variabel atau lebih ( Sugiyono, 2006;11). Hubungan yang

GUBERNUR JAWA TENGAH

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Pada bab ini dilakukan analisis model Fixed Effect dan pengujian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. (Sugiyono, 2010). Populasi dalam penelitian ini adalah Bank Umum Milik

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah kuantitatif. Penelitian kuantitatif merupakan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini berlokasi di Kabupaten Gorontalo. Penelitian ini dilaksanakan dari

ASPEK : PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PEMAKAIAN KONTRASEPSI INDIKATOR : HASIL PEROLEHAN PESERTA KB BARU

BAB I PENDAHULUAN. berbeda dengan pembangunan ekonomi tradisional. Indikator pembangunan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. mengenai situasi dan kondisi latar penelitian. Menurut Arikunto (1989),

BAB III METODE PENELITIAN. Lokasi penelitian ini yakni pada Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan Aset

ANALISIS BELANJA MODAL DAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHINYA (Studi Empiris pada Kabupaten dan Kota di Provinsi Jawa Tengah Tahun )

BAB III METODE PENELITIAN. misalnya berupa laporan-laporan, buku-buku, jurnal penelitian yang berkaitan

BAB I PENDAHULUAN. meningkat. Kemampuan yang meningkat ini disebabkan karena faktor-faktor. pembangunan suatu negara (Maharani dan Sri, 2014).

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Data hasil penelitian dapat dikelompokkan menjadi, yaitu data kualitatif dan

BAB I PENDAHULUAN. terhadap kebijakan-kebijakan pembangunan yang didasarkan kekhasan daerah

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN. 5.1 Trend Kesenjangann Ekonomi Antar Wilayah di Provinsi Jawa Tengah

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Waktu penelitian ini dilakukan pada bulan Februari 2015 sampai dengan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. didapatkan secara langsung oleh peneliti tetapi diperoleh dari orang atau

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. pemerintahan ke arah desentralisasi. Salinas dan Sole-Olle (2009)

Transkripsi:

BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Metode penelitian merupakan cara penelitian yang digunakan untuk mendapatkan data untuk mencapai tujuan tertentu. Menurut Sugiyono (2010:2) mengemukakan definisi metode penelitian sebagai berikut: Metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Rancangan suatu penelitian umumnya terdiri dari jenis penelitian, time horizone dari penelitian tersebut, serta unit analisis. Jenis penelitian ini adalah pengujian hipotesis. Time horizone dalam penelitian ini adalah cross section. Data yang dikumpulkan berupa data dari satu atau beberapa subyek peneliti yang mencakup satu atau beberapa periode waktu (hari, minggu, bulan atau tahun). B. Desain Penelitian Metode yang digunakan peneliti dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. Menurut Sugiyono (2010:147) mengemukakan metode deskriptif sebagai berikut: Metode penelitian deskriptif adalah metode yang digunakan untuk menganalisis data dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah terkumpul sebagaimana adanya tanpa bermaksud membuat kesimpulan yang berlaku umum atau generalisasi. 50

51 Sedangkan Menurut Sugiyono (2010: 8) pendekatan kuantitatif adalah Pendekatan yang digunakan untuk meneliti populasi atau sampel tertentu, dimana pengumpulan data menggunakan instrumen penelitian, analisis data bersifat kuantitatif/statistik, dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang telah ditetapkan. Tujuan penelitian ini adalah untuk menjelaskan aspek-aspek yang relevan dengan fenomena yang diamati. Dalam hal ini, penelitian kuantitatif dilakukan untuk mengidantifikasikan dan menganalisis pengaruh pajak daerah, retribusi daerah dana alokasi umum dan dana alokasi khusus terhadap belanja modal Pemerintah Daerah Kabupaten / Pemerintah Daerah Kota di Jawa Tengah. C. Definisi Dan Operasionalisasi Variabel 1. Definisi Variabel 1.1. Pajak Daerah Undang-Undang No. 18 Tahun 1997 tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah sebagaimana diubah terakhir dengan UU No. 34 Tahun 2000, yang dimaksud dengan pajak daerah adalah sebagai berikut: Pajak daerah ialah iuran wajib yang dilakukan oleh orang pribadi atau badan kepada daerah tanpa imbalan langsung yang seimbang, yang dipaksakan berdasarkan perundangundangan yang berlaku yang digunakan untuk membiayai penyelenggaraan pemerintah daerah dan pembangunan daerah.

52 1.2. Retribusi Daerah Berdasarkan Undang-undang Nomor 34 Tahun 2000, tentang Perubahan Atas Undang-undang Nomor 18 Tahun 1997, tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah, Retribusi daerah didefenisikan sebagai pungutan daerah sebagai pembayaran atas jasa atau pemberian izin tertentu yang khusus disediakan dan/atau diberikan oleh pemerintah kepada masyarakat. 1.3. Dana Alokasi Umum Menurut UU No. 25 tahun 1999, DAU adalah dana yang berasal dari APBN yang dialokasikan dengan tujuan pemerataan kemampuan keuangan antar-daerah untuk membiayai kebutuhan pengeluarannya dalam rangka pelaksanaan desentralisasi. 1.4. Dana Alokasi Khusus Menurut UU No. 25 tahun 1999, Dana alokasi khusus adalah dana yang bersumber dari pendapatan APBN yang dialokasikan kepada daerah tertentu dengan tujuan untuk membantu mendanai tujuan khusus yang merupakan urusan daerah dan sesuai dengan prioritas nasional. 1.5. Belanja Modal Menurut Halim (2004 : 18) : Belanja modal merupakan belanja pemerintah daerah yang manfaatnya melebihi satu tahun anggaran dan akan menambah asset atau kekayaan daerah dan selanjutnya akan menambah belanja yang bersifat rutin seperti biaya pemeliharaan pada kelompok belanja administrasi umum.

53 2. Operasionalisasi Variabel Setelah mengetahui definisi operasional dari masing-masing variabel yang digunakan, selanjutnya ditentukan indikator-indikator yang akan diukur. Untuk memudahkan penyusunan instrumen, maka digunakan operasionalisasi variabel penelitian sebagaimana tampak dalam tabel 3.1 berikut : Tabel 3.1 Operasionalisasi Variabel Penelitian Variabel Dimensi Indikator Skala Pajak Daerah (X1) Realisasi Pajak Daerah Jumlah Rp. realisasi pajak daerah yang dimiliki daerah. Rasio Retribusi Daerah (X2) Realisasi Retribusi Daerah Jumlah Rp. realisasi retribusi daerah yang dimiliki daerah. Rasio DAU (X3) Realisasi DAU Jumlah Rp. realisasi DAU yang dimiliki daerah. Rasio DAK (X4) Realisasi DAK Jumlah Rp. realisasi DAK yang dimiliki daerah. Rasio Belanja Modal (Y) Realisasi Belanja Modal Jumlah Rp. realisasi belanja modal yang telah ditetapkan setiap tahunnya Rasio Sumber : Penulis (2014)

54 D. Populasi dan Sampel Penelitian 1. Populasi Pengertian populasi menurut Sugiyono (2010:80) adalah, Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek/subjek, yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Berdasarkan penjelasan tersebut dapat disimpulkan bahwa populasi adalah objek atau subjek yang memiliki karakteristik tertentu yang telah ditetapkan untuk diteliti dan dipelajari untuk kemudian ditarik kesimpulannya. Dalam penelitian ini populasi yang digunakan adalah Laporan APBD Pemerintah Daerah Kabupaten / Pemerintah Daerah Kota di Jawa Tengah. 2. Sampel Penelitian Dengan meneliti secara sampel, diharapkan hasil yang diperoleh akan memberikan kesimpulan gambaran sesuai dengan karakteristik populasi. Menurut Sugiyono (2010:81): Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini dengan menggunakan metode purposive sampling. Metode purposive sampling merupakan metode pengambilan sampel dengan memilih sampel berdasarkan kriteria yang sesuai dengan data yang dibutuhkan dalam penelitian. Kriteria sampel dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

55 a) Kabupaten/Kota di Jawa Tengah yang telah memasukkan data Laporan Realisasi APBD di situs Dirjen Perimbangan Keuangan Pemerintah Daerah secara rutin dari tahun 2010 hingga 2012. b) Kabupaten/Kota melaporkan anggaran dari sektor pajak daerah, retribusi daerah, dana alokasi umum, dan dana alokasi khusus yang digunakan sebagai bahan penelitian ini. Tabel 3.2 Daftar 35 Pemerintahan Kabupaten/Kota di Jawa Tengah PEMERINTAHAN KABUPATEN Kab. Banjarnegara Kab. Banyumas Kab. Batang Kab. Blora Kab. Boyolali Kab. Brebes Kab. Cilacap Kab. Demak Kab. Grobogan Kab. Jepara Kab. Kebumen Kab. Kendal Kab. Klaten Kab. Kudus Kab. Magelang Kab. Pati Kab. Pekalongan Kab. Pemalang Kab. Purbalingga Kab. Purworejo Kab. Rembang Kab. Semarang Kab. Sragen PEMERINTAHAN KOTA Kota Magelang Kota Pekalongan Kota Salatiga Kota Semarang Kota Surakarta Kota Tegal

56 Kab. Tegal Kab. Temanggung Kab. Wonogiri Kab. Wonosobo Kab. Sukoharjo Kab. Karanganyar Sumber : http:// wikipedia.com Alasan pengambilan provinsi Jawa Tengah dikarenakan kondisi perekonomian yang relatif terus membaik sejak krisis global tahun 2008. Salah satu indikatornya adalah Pertumbuhan ekonomi Jawa Tengah tahun 2010 yang ditunjukkan oleh laju pertumbuhan Produk Domestik Regional bruto (PDRB) atas dasar harga konstan 2000, lebih tinggi dari tahun sebelumnya, yaitu 5,84 % sedangkan tahun 2009 sebesar 5,14%. Kabupaten/Kota yang telah memenuhi kriteria untuk dipergunakan sebagai sampel dalam penelitian ini adalah 33 Kab/Kota. Berdasarkan informasi tersebut, maka data dalam penelitian ini adalah sebanyak 33 daerah. Perhitungan tersebut diperoleh dari : N daerah : 33 Kab/Kota N tahun : 3 tahun N total : 33 x 3 = 99 Berdasarkan teori diatas maka dalam penelitian ini, semua jumlah populasi yaitu 33 Pemerintahan Kabupaten/Kota di Jawa Tengah akan menjadi sampel dalam penelitian ini.

57 Daftar Pemerintah Daerah Kabupaten dan Pemerintah Daerah Kota tampak dalam tabel 3.2 berikut : Tabel 3.3 Daftar 33 Pemerintahan Kabupaten/Kota di Jawa Tengah PEMERINTAHAN KABUPATEN Kab. Banjarnegara Kab. Banyumas Kab. Batang Kab. Blora Kab. Boyolali Kab. Brebes Kab. Cilacap Kab. Demak Kab. Grobogan Kab. Jepara Kab. Kebumen Kab. Kendal Kab. Klaten Kab. Kudus Kab. Magelang Kab. Pati Kab. Pekalongan Kab. Pemalang Kab. Purbalingga Kab. Purworejo Kab. Rembang Kab. Semarang Kab. Sragen Kab. Tegal Kab. Temanggung Kab. Wonogiri Kab. Wonosobo Sumber : http://djkd.depdagri.go.id&http://djpk.depkeu.go.id PEMERINTAHAN KOTA Kota Magelang Kota Pekalongan Kota Salatiga Kota Semarang Kota Surakarta Kota Tegal

58 E. Teknik Pengumpulan Data Dimensi waktu penelitian adalah time series yang berarti penelitian hanya dilakukan sekali pada waktu tertentu. Metode yang digunakan adalah metode studi kepustakaan dan dokumenter. 1. Studi Kepustakan Pengumpulan data sekunder yang diperoleh melalui buku-buku ilmiah, tulisan, karangan ilmiah yang berkaitan dengan penelitian. 2. Dokumentasi Dalam penelitian ini metode dokumentasi dilakukan dengan mengumpulkan data dari dokumen yang ada di Jawa Tengah berupa laporan yang menunjukkan pajak daerah,retribusi daerah, DAU, DAK dan belanja modal selama tahun 2010-2012. F. Metode Analisis Data penelitian dianalisis dengan alat statistik, yang terdiri dari : 1. Statistik Deskriptif Statistik deskriptif untuk memberikan gambaran mengenai deskripsi variabel penelitian pajak daerah, retribusi daerah, DAU dan DAK terhadap belanja modal. Peneliti menggunakan tabel distribusi frekuensi absolut yang menunjukkan angka rata-rata, kisaran dan deviasi standar. 2. Uji Hipotesis Hipotesis yang dikemukakan dalam penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi dan menganalisis apakah variabel pajak daerah, retribusi daerah,

59 DAU dan DAK berpengaruh terhadap belanja modal. 1. 2. 3. 3.1. 3.2. 3.3. 3.4. 3.5. 3.6. 3.6.1. 3.6.2. 2.1. Analisis Regresi Linier Berganda Analisis regresi linear berganda digunakan untuk menjawab hipotesis dalam penelitian ini. Dalam analisis Regresi linear berganda, selain mengukur kekuatan pengaruh antara dua variabel (independen dan dependen) dan juga menunjukkan arah pengaruh antara variabel independen (pajak daerah, retribusi daerah, DAU dan DAK) dengan variabel dependen (belanja modal). Variabel dependen diasumsikan random, yang berarti mempunyai distribusi probabilistik. Variabel independen diasumsikan memiliki nilai tetap. Dengan persamaan regresi linier berganda sebagai berikut : Y=b 0 +b 1 X 1 +b 2 X 2 +b 3 X 3 +b 4 X 4 Dimana : Y = Belanja Daerah X1 = Pajak Daerah X2 = Retribusi Daerah

60 X3 = DAU X4 = DAK b1,b2 =Koefesien regresi b0 =konstanta Untuk menguji validitas dari model regresi linier berganda yang telah diperoleh, maka dilakukan uji asumsi klasik terhadap model regresi dalam penelitian ini dengan menggunakan bantuan SPSS 22.0. 3. 3. Uji Asumsi Klasik 3.1. Uji Normalitas Uji ini dilakukan untuk melihat apakah variabel bebas dan variabel tak bebas mempunyai distribusi normal. Untuk Menguji hal tersebut dapat dipergunakan metode grafis Normal P-P Plot dari stndartdized residual cumulative probability, dengan identifikasi apabila sebarannya berada di sekitar garis normal, maka asumsi kenormalan dapat dipenuhi. Selain itu Uji Kolmogrov-Smonov juga dapat dipergunakan untuk melihat kenormalan dengan identifikasi jika nilai p-value lebih besar dari alpha, maka asumsi kenormalan dapat diterima. 3.2. Uji Autokorelasi Uji ini dilakukan untuk mengetahui ada tidaknya korelasi

61 antara faktor pengganggu yang satu dengan yang lainnya (non autokorelasi). Untuk menguji ada tidaknya autokorelasi dapat digunakan tes Durbin Watson. 3.3. Uji Multikolinieritas Multikolinearitas yaitu ada hubungan linier yang pasti antara peubah -peubah bebasnya. Untuk mengetahui ada tidaknya masalah multikolinearitas dapat mempergunakan nilai VIF (Variance Inflation Factory). Menurut Hair, dkk (1998:45) dalam Purwoto & Wahyuni, 2010:127-131, jika nilai VIF masih kurang dari nilai 10 maka disimpulkan tidak terjadi multikolinieritas. Dengan terpenuhinya semua asumsi-asumsi dalam regresi linier tersebut diatas, maka model yang dihasilkan dianggap baik untuk digunakan melihat pengaruh variabel-variabel bebas terhadap variabel tak bebasnya. 3.4. Uji Homoskedastisitas Menurut Pedoman Penulisan dan Bimbingan Skripsi ABFI Institute Perbanas (2010:22) menyatakan bahwa pengujian ini dilakukan dengan tujuan untuk menguji ada tidaknya kesamaan varians dari residual dari satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Untuk menguji hal ini digunakan Scatterplot, di mana sumbu X adalah nilainilai prediksi ZPRED= Regresion standardized predicted value dengan sumbu Y adalah nilai yaitu ZRESID= Regression standardized predicted value. Bila grafik yang diperoleh menunjukkan adanya pola

62 tertentu yang dihasilkan oleh titik-titik yang ada, maka dikatakan terjadi Heteroskedastisitas, namun bila tidak membentuk pola tertentu maka dikatakan tidak terjadi heteroskedastisitas. Setelah model regresi linier sederhana ini telah dinyatakan valid secara statistik, maka langkah selanjutnya adalah menguji apakah variabel-variabel independen mempunyai pengaruh secara signifikan terhadap variabel dependen. Pengujian-pengujian yang dilakukan sebagai berikut : a) Koefisien Determinasi (R²) Ghozali (2005:82) mengatakan bahwa koefisien determinasi pada intinya mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan varian variabel dependen/terikat. Nilai koefisian determinasi adalah antara nol dan satu. Nilai R² yang kecil berarti kemampuan variabel-variabel independen/bebas dalam menjelaskan variasi variabel dependen amat terbatas. Nilai yang mendekati satu berarti variabel-variabel independen memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variasi variabel dependen. Karena kelemahan mendasar penggunaan R² adalah bias terhadap jumlah variabel independen yang dimasukan ke dalam model. Setiap tambahan satu variabel independen maka R² pasti meningkat tidak perduli apakah variabel tersebut berpengaruh secara signifikan terhadap variabel

63 dependen. Sedangkan nilai Adjusted R² dapat naik atau turun apabila satu variabel independen ditambahkan ke dalam model, maka dalam hal ini peneliti akan menggunakan nilai Adjusted R² untuk mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan varian variabel dependen. b) Uji Signifikansi Parameter Individual (Uji Statistik t) Uji statistik t pada dasarnya menunjukan seberapa jauh pengaruh suatu variabel penjelas atau independen secara individual dalam menerangkan variasi variabel dependen. Uji t untuk mengetahui pengaruh variabel independen secara parsial terhadap variabel dependen, apakah pengaruhnya signifikan atau tidak. Ho : b 0, artinya pajak daerah, retribusi daerah, DAU dan DAK tidak berpengaruh terhadap belanja modal. Ho : b = 0, artinya pajak daerah, retribusi daerah, DAU dan DAK tidak berpengaruh terhadap belanja modal. Dengan menggunakan signifikansi 5 %, jika signifikasi t lebih kecil dari 5 %, maka H O ditolak dan H 1 diterima. c) Uji Signifikansi Simultan ( Uji Statistik F ) Ghozali (2005:92) menyatakan bahwa uji statistik F pada dasarnya menunjukan apakah semua variabel independen/bebas yang dimasukan dalam model mempunyai pengaruh secara bersama-sama terhadap variabel dependen/terikat. Uji F akan

64 digunakan untuk menguji hipotesis alternatif. Untuk menguji kedua hipotesis yaitu uji t dan F kriteria pengambilan keputusan sebagai berikut : Apabila probabilitas > 0,05 maka H0 tidak dapat ditolak (diterima) Apabila probabilitas < 0,05 maka H0 ditolak dan menerima H1 Jika F hitung > F tabel maka H0 ditolak dan menerima H1 G. Jenis dan Sumber Data 1. Jenis Data Jenis data dalam penelitian ini adalah data dokumenter (documentary data), Data dokumenter adalah jenis data penelitian yang antara lain berupa: faktur, jurnal, surat-surat, notulen hasil rapat, memo, atau alamat dalam bentuk laporan program. Data dokumenter memuat apa dan kapan suatu kejadian atau transaksi, serta siapa yang terlibat dalam suatu kejadian. Data dokumenter dalam penelitian ini adalah Laporan-laporan potensi dan realiasasi APBD di Jawa Tengah. 2. Sumber Data Sumber data dalam penelitian ini adalah Data sekunder, yaitu berupa data dokumen pemerintah daerah, seperti dokumen keuangan yang terkait dengan APBD.

65