LATIHAN 1 MENGERJAKAN BERBAGAI MACAM SAMBUNGAN KABEL

dokumen-dokumen yang mirip
PRAKTIKUM INSTALASI PENERANGAN LISTRIK SATU FASA SATU GRUP

MEMASANG INSTALASI PENERANGAN SATU PASA

BIDANG KEAHLIAN TEKNIK INSTALASI TENAGA LISTRIK JURUSAN TEKNIK ELEKTRO SMKN 2 WONOSARI

UNIT II INSTALASI PENERANGAN RUANG PENTAS SATU FASE

LAPORAN PRAKTIKUM INSTALASI PENERANGAN

FUNGSI DAN JENIS GAMBAR DALAM PERANCANGAN INSTALASI LISTRIK

SOAL PRAKTIK KEJURUAN

UNIT I INSTALASI PENERANGAN PERUMAHAN SATU FASE

JOBSHEET PRAKTEK INSTALASI LISTRIK RESIDENTIAL

MENYAMBUNG DAN MENCABANG KABEL F.20.05

PEMBAHASAN UAS ONLINE TIL 1. Alat ukur yang digunakan untuk mengukur tegangan listrik adalah... Jwb : Volt Meter

SOAL PRAKTIK KEJURUAN

Lab. Instalasi Dan Bengkel Listrik Job II Nama : Syahrir Menjalankan Motor Induksi 3 Fasa. Universitas Negeri Makassar On Line) Tanggal :

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

LOMBA KOMPETENSI SISWA SMK TINGKAT PROPINSI JAWA TIMUR SEPTEMBER 2014 KELOMPOK TEKNOLOGI LEMBAR TUGAS PRAKTIK

MENGENAL ALAT UKUR. Amper meter adalah alat untuk mengukur besarnya arus listrik yang mengalir dalam penghantar ( kawat )

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA LAB SHEET RANGKAIAN LISTRIK. Pengukuran Daya 3 Fasa Beban Semester I

MERANGKAI INSTALASI LISTRIK PENERANGAN SEDERHANA F.20.07

LOMBA KOMPETENSI SISWA SMK TINGKAT PROPINSI JAWA TIMUR SEPTEMBER 2015 KELOMPOK TEKNOLOGI LEMBAR TUGAS PRAKTIK

SOAL DAN PEMBAHASAN. : SMK Negeri Nusawungu. KELAS / SEMESTER : XI /3 KOMP. KEAHLIAN : Teknik Instalasi Tenaga Listrik : Siswanta, S.

KATA PENGANTAR. Yogyakarta, Tim Penyusun. Tim Penyusun :

PRAKTIKUM I N S T A L A S I L I S T R I K

DESAIN DAN INSTALASI TENAGA LISTRIK

Percobaan 8 Kendali 1 Motor 3 Fasa Bekerja 2 Arah Putar dengan Menggunakan Timer Delay Relay (TDR)

BAB III PERANCANGAN DAN PERAKITAN ALAT

LISTRIK DINAMIS (RANGKAIAN SERI DAN PARALEL) PERTEMUAN 10 HARLINDA SYOFYAN, S.Si., M.Pd PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU

LISTRIK DALAM RUMAH TANGGA

IDENTIFIKASI KEBUTUHAN KOMPONEN INSTALASI LISTRIK

DAFTAR ISI BAB I (Pendahuluan) BAB II (Landasan Teori) Rizky Maulana S, 2014 Perencanaan Instalasi Listrik Hotel Prima Cirebon

HANDOUT KENDALI MESIN LISTRIK

Percobaan 1 Hubungan Lampu Seri Paralel

PANDUAN PELAKSANAAN UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA BIDANG LOMBA : COMMERCIAL WIRING [LKS SMK TINGKAT PROPINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA] FT UNY 2014

OLEH : NAMA : SITI MALAHAYATI SARI KELAS : EL-3E NIM :

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT

MATERIAL / PERALATAN INSTALASI DOMESTIK & NON DOMESTIK

b. Jika pernyataan benar, alasan benar, dan keduanya tidak menunjukkan hubungan sebab akibat

KOMPONEN INSTALASI LISTRIK

ULANGAN MID SEMESTER GENAP. Mata Pelajaran : Ketrampilan Elektronika : VII (Tujuh) Hari/tanggal : Waktu :

B. TUJUAN PEMBELAJARAN LISTRIK RUMAH TANGGA

PENYULUHAN DAN PELATIHAN INSTALASI LISTRIK RUMAH TANGGA BAGI MASYARAKAT DESA MADUSARI KEC. SECANG KAB. MAGELANG

PK.TPL.J.02.M PENGOPERASIAN INSTALASI LISTRIK PADA KAPAL PERIKANAN

Percobaan 3 Kendali Motor 3 Fasa 2 Arah Putar

Commercial Wiring / Electrical Installation. LKS SMK Tingkat Provinsi Bali. Tahun 2012 KISI-KISI SOAL BIDANG LOMBA : Tingkat Provinsi Bali

Percobaan 5 Kendali 3 Motor 3 Fasa Bekerja Secara Berurutan

BAB I PENDAHULUAN. mengikuti perkembangannya.dalam kehidupan sehari hari kita tidak pernah lepas

Percobaan 6 Kendali 3 Motor 3 Fasa Bekerja Secara Berurutan dengan Menggunakan Timer Delay Relay (TDR)

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN. pembebanan pada sistem tenaga listrik tiga fasa. Percobaan pembebanan ini

JOBSHEET PRAKTIKUM 4 WORKSHOP INSTALASI PENERANGAN LISTRIK

KATA PENGANTAR. Meulaboh,15 Januari Penulis. Afrizal Tomi

KARTU SOAL BENTUK PILIHAN GANDA

BAB III LANDASAN TEORI

JOBSHEET PRAKTIKUM 2 WORKSHOP INSTALASI PENERANGAN LISTRIK

JOBSHEET PRAKTIKUM 3 WORKSHOP INSTALASI PENERANGAN LISTRIK

SATUAN ACARA PERKULIAHAN

UNIT IV MENJALANKAN DAN MEMBALIK PUTARAN MOTOR INDUKSI TIGA FASE DENGAN MAGNETIC CONTACTOR DALAM HUBUNGAN-BINTANG

LANGKAH LANGKAH MERANCANG INSTALASI. Langkah langkah dalam merancang instalasi yaitu sebagai berikut :

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA LAB SHEET RANGKAIAN LISTRIK. Sambungan Bintang Segitiga dan Semester I

TEORI LISTRIK TERAPAN

Membuat Lampu Dim dengan Resistor Variabel (Reostat) Sederhana dari Grafit

UNIT V MENJALANKAN MOTOR INDUKSI TIGA FASE DENGAN MAGNETIC CONTACTOR SECARA BINTANG-DELTA

PERAWATAN DAN PERBAIKAN PERLENGKAPAN INSTALASI LISTRIK

JOBSHEET PRAKTIKUM 5 WORKSHOP INSTALASI PENERANGAN LISTRIK

[Listrik Dinamis] Lembar Kerja Siswa (LKS) Fisika Kelas X Semester 2 Waktu : 48 x 45 menit UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA NAMA ANGGOTA :

JOB SHEET MESIN LISTRIK 2. Percobaan Paralel Trafo

Dengan cara pemakaian yang benar, Anda akan mendapatkan manfaat yang maksimal selama bertahun-tahun.

BAB I KOMPONEN DAN RANGKAIAN LATCH/PENGUNCI

Bab III ENERGI LISTRIK

BAB IV ANALISIS HASIL PEKERJAAN. Sebelum suatu instalasi listrik dinyatakan layak untuk dapat digunakan,

PEDOMAN PEMERIKSAAN (KOMISIONING) INSTALASI TENAGA LISTRIK

MODUL TIK/PTD SMP SBI KELAS IX MODUL 17 BUKU KERJA PENGETAHUAN DASAR TEKNOLOGI

LAPORAN PRAKTIKUM DASAR-DASAR KELISTRIKAN INSTALASI SAKLAR TPDT(Three Pole Double Throw Switch) UNTUK MOTOR KAPASITOR 1 FASA

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB III TEORI DASAR.

Tabel 4.1. Komponen dan Simbol-Simbol dalam Kelistrikan. No Nama Simbol Keterangan Meter analog. 1 Baterai Sumber arus

TUGAS MAKALAH INSTALASI LISTRIK

Percobaan 1 Hubungan Lampu Seri Paralel

PERANCANGAN MESIN LISTRIK PEMOTONG RUMPUT DENGAN ENERGI AKUMULATOR ABSTRAKSI

TUGAS RANGKAIAN LISTRIK

RANGKAIAN KOMBINASI SAKLAR. KELOMPOK 2 Dwi Melati Nova Maulana

SMP kelas 9 - FISIKA BAB 2. RANGKAIAN LISTRIK DAN SUMBER ENERGI LISTRIKLatihan Soal coulomb. 50 coulomb. 180 coulomb.

Mata Pelajaran : IPA Hari/Tanggal : Kelas : VI Waktu : 90 Menit

Peralatan Instalasi Listrik Rumah Tangga dan Fungsinya

Komponen instalasi tenaga listrik

SOP PEMELIHARAAN APP PENGUKURAN TDK LANGSUNG

Mekatronika Modul 5 Triode AC (TRIAC)

Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) Kelistrikan

Gambar Lampu kepala

MODUL 7 SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA. (Listrik) TINGKAT : XI PROGRAM KEAHLI AN TEKNI K PEMANFAATAN TENAGA LI STRI K

BAB II DASAR-DASAR PERENCANAAN INSTALASI PENERANGAN

ANALISA SISTEM INSTALASI LISTRIK DAN PEMBAGIAN DAYA 900 WATT PADA RUMAH 2 TINGKAT

FORMAT JAWABAN INQUIRY RANGKAIAN LISTRIK

Antiremed Kelas 10 FISIKA

LISTRIK DINAMIS B A B B A B

BAB II LANDASAN TEORI

Setting Konfigurasi Fire Alarm Control Panel

MANAGEMENT PEMELIHARAAN DAN PERBAIKAN PHBTR

INSTALASI PENERANGAN DAN TENAGA

BAB 13 SISTEM KELISTRIKAN TAMBAHAN (ASESORIS)

Transkripsi:

LATIHAN 1 MENGERJAKAN BERBAGAI MACAM SAMBUNGAN KABEL 1. Tujuan : Setelah menyelesaikan latihan ini mahasiswa mampu : - Mengerjakan alat-alat kerja tangan tukang listrik secara tepat dan benar - Menggunakan alat ukur seperti mistar baja, rol meter, sigmat secara benar - Memilih bahan instalasi listrik yang diperlukan menurut standar PLN/LMK 2. Bahan-bahan : Kabel NYA 2,5 mm² = 30 cm 3. Alat-alat perkakas : - Tang kombinasi - Tang potong - Tang lancip - Tang pengupas - Kabel - Mistar baja 4. Informasi singkat :

- Sambungan yang baik adalah yang kuat, mempunyai kontak yang sempurna dan rapi - Bentuk sambungan seperti ini hanya dapat dilakukan pada kabelkabel berpenampang kecil - Agar mendapatkan hasil sambungan yang baik, perhatikan ukuran-ukuran dan langkah kerjanya 5. Langkah kerja : - Siapkan alat dan bahan-bahan yang diperlukan - Ukur dan potonglah kanel NYA sesuai dengan ukuran yang diperlukan yaitu 2 x 15 cm ( 30 cm ) 6. Analisa : - Sambungan pig tail untuk menyambung beberapa kabel yg ujungnya di putar. - Sambungan joint Long and short joint made up digunakan menyambung satu kabel dan untuk sambungan lurus. - Sambungan Turn Back joint sambungan kabel dipelintir setelah itu diputar berlawanan arah. - Sambungan duplex cross joint sambungan 3 kabel yang dimana satu kabel dikupas bagian isolasiny dikupas kemudian 2 kabel lainny yg akan disambung dipelintir ditempat kabel yang sudah dibuka isolasinya. - Sambungan bell hunger joint sambungan dibuat pita dan disambung model silang.

- Sambungan western union sambungan yang dipelintir terlebih dahulu lalu ujungnya dililit. - Sambungan plain joint 2 sambungan kabel dimana dikupas isolasinya tanpa diputus kemudian kabel yg akan disambung dililitkan di kabel yg sudah dikupas isolasinya. - Sambungan plain cross joint,adalah sambungan 3 kabel dimana satu kabel dikupas isolasinya tanpa diputus,kemudian 2 kabel yg akan disambung dililitkan secara tolak belakang. - Sambungan knotted tap joint, adalah sambungan seperti plain joint ujungnya dibuat simpul sebelum dililit. 7. Kesimpulan : - Setiap kabel dalam instalasi listrik mempunyai jenis dan fungsi tang berbeda sesuai dengan kebutuhannya - Dalam instalasi listik terdapat berbagai jenis kabel maupun cara penyambungan kabel. Setiap instalasi listrik mempunyai kebutuhan dan kegunaanya sesuai kebutuhan yang diperlukan. Dalam mengerjakan sebuah instalasi listrik atau yang berhubungan dengan listrik utamakanlah keselamatan kerja.

LATIHAN 2 INSTALASI PENERANGAN 1 FASA UNTUK MELAYANI 1 BEBAN 1. Tujuan : Setelah menyelesaikan latihan ini mahasiswa mampu : - Mengerjakan pemasangan instalasi listrik penerangan 1 fasa dengan benar menggunakan saklar tunggal dan fiting duduk serta stop kontak lengkap dengan kawat pentanahannya - Dapat menghitung kapasitas MCB Utama ; Kapasitas MCB Group ; Kapasitas Saklar ; serta Kapasitas Penghantar

SKEMA HUBUNGAN SKEMA SATU GARIS Keterangan : L1 : Dapat mati dan hidup ( lampu ) SK SKT : Saklar tunggal : Stop kontak 2. Langkah kerja : - Siapkan alat-alat dan bahan-bahan yang diperlukan - Ukur dan potonglah kabel NYA sesuai dengan ukuran yang diperlukan - Kerjakan instalasi listrik penerangan 1 fasa sesuai dengan gambar 3. Analisa : - Lampu L1 dapat hidup dan mati - Stop kontak standbye tegangan 4. Kesimpulan : Lampu L1 dapat hidup dan mati dipengaruhi oleh saklar tunggal SK yang terpasang, saklar yang terpasang menjadi titik point hidup dan matinya lampu L1. Untuk stop kontak selalu standbye tegangan, stop kontak ini sebagai penyedia tegangan bila ada alat listrik / elektronik

yang akan digunakan, yang memerlukan suply listrik. Instalasi ini sering dijumpai di pengawatan instalasi rumah. LATIHAN 3 INSTALASI PENERANGAN 1 FASA UNTUK MELAYANI 2 BEBAN YANG DISERIKAN DAN 1 BEBAN TUNGGAL 1. Tujuan :

Setelah menyelesaikan latihan ini mahasiswa mampu : - Mengerjakan pemasangan instalasi listrik penerangan 1 fasa dengan benar menggunakan saklar tunggal dan fiting duduk - Dapat menghitung kapasitas MCB Utama ; Kapasitas MCB Group ; Kapasitas Saklar ; serta Kapasitas Penghantar SKEMA HUBUNGAN SKEMA SATU GARIS Keterangan : redup L1 dan L2 L2 : Dapat mati dan hidup secara bersamaan tetapi : Dapat mati dan hidup serta menyala terang SK 1 dan SK 2 : Saklar tunggal 2. Langkah Kerja : - Siapkan alat-alat dan bahan-bahan yang diperlukan - Ukur dan potonglah kabel NYA sesuai dengan ukuran yang diperlukan - Kerjakan instalasi listrik penerangan 1 fasa sesuai dengan gambar 3. Analisa : - Lampu L1 dan L2 dapat hidup dan mati secara bersamaan tetapi redup

- Lampu L2 dapat mati dan hidup dan menyala dengan terang 4. Kesimpulan : Lampu L1 dan L2 dapat mati dan hidup bersamaan, tetapi saat hidup bersamaan nyala lampu L1 dan L2 redup, ini dipengaruhi oleh saklar SK 1, dan untuk saklar SK 2 dalam posisi off, pada kondisi ini lampu L1 dan L2 terpasang secara seri, diketahui bahwa seri adalah pembagi tegangan, maka kedua lampu L1 dan L2 nyalanya redup. Bila pada kondisi ini saklar SK 2 di on kan, maka L1 akan padam dan L2 akan menyala terang, karena posisi saklar SK 2 dan lampu L2 terhubung paralel maka tegangan untuk lampu L2 tidak terbagi. Saat saklar SK1 dan SK2 diposisikan off maka kedua lampu L1 dan L2 akan padam bersamaan, karena tegangan putus di saklar SK1 dan SK2.

LATIHAN 4 INSTALASI PENERANGAN 1 FASA UNTUK MELAYANI 2 BEBAN DAN 1 STOP KONTAK 1. Tujuan : Setelah menyelesaikan latihan ini mahasiswa mampu : - Mengerjakan pemasangan instalasi listrik penerangan 1 fasa dengan benar menggunakan saklar seri dan fiting duduk serta stop kontak lengkap dengan kawat pentanahannya - Dapat menghitung kapasitas MCB Utama ; Kapasitas MCB Group ; Kapasitas Saklar ; serta Kapasitas Penghantar SKEMA HUBUNGAN SKEMA SATU GARIS Keterangan :

L1 dan L2 sendiri-sendiri SK SKT : Dapat mati / hidup secara bersamaan atau : Saklar seri : Stop kontak 2. Langkah kerja : - Siapkan alat-alat dan bahan-bahan yang diperlukan - Ukur dan potonglah kabel NYA sesuai dengan ukuran yang diperlukan - Kerjakan instalasi listrik penerangan 1 fasa sesuai dengan gambar 3. Analisa : - Lampu L1 dan L2 dapat hidup dan mati secara bersamaan atau sendiri-sendiri tanpa saling mempengaruhi satu sama lain - Stopk kontak standbye tegangan listrik 4. Kesimpulan : Lampu L1 dan L2 dapat hidup dan mati secara bersamaan atau sendiri-sendiri karena sumber tegangan sendiri-sendiri di salar SK. Saklar SK adalah saklar seri dimana di saklar SK terdapat dua pemutus dan penyambung tegangan, sehingga lampu L1 dan L2 mendapat sumber tegangan sendiri-sendiri, pengaturan lampu L1 dan L2 diatur dari saklar SK. Sedangkan Stop kontak selalu standbye tegangan listrik yang dapat digunakan untuk alat elektronika atau alat listrik lainnya. Instalasi ini ditemui pada instalasi-instalasi rumah.

LATIHAN 5 INSTALASI PENERANGAN 1 FASA UNTUK MELAYANI 2 BEBAN SECARA BERGANTIAN 1. Tujuan : - Setelah menyelesaikan latihan ini mahasiswa mampu mengerjakan pemasangan instalasi penerangan 1 fasa dengan menggunakan saklar tukar atau saklar hotel dengan lampu TL - Dapat menghitung kapasitas MCB Utama ; Kapasitas MCB Group ; Kapasitas Saklar ; serta Kapasitas Penghantar SKEMA HUBUNGAN SKEMA SATU GARIS

Keterangan : L1 dan L2 : Lampu TL masing-masing 10 Watt SK1 dan SK2 : Saklar tukar / saklar hotel 2. Langkah kerja : - Siapkan alat-alat dan bahan-bahan yang diperlukan - Ukur dan potonglah kabel NYA sesuai dengan ukuran yang diperlukan - Kerjakan instalasi listrik penerangan 1 fasa tersebut sesuai dengan gambar 3. Analisa : - Lampu L1 dan L2 dapat hidup dan mati bersama-sama

- Lampu L1 dan L2 tidak dapat hidup dan mati sendiri-sendiri - Saklar SK1 dan SK2 mempengaruhi hidup dan matinya lampu L1 dan L2 4. Kesimpulan : Lampu L1 dan L2 dapat hidup dan mati bersama-sama, dan lampu L1 dan L2 tidak dapat hidup atau mati sendiri-sendiri, ini dikarenakan lampu L1 dan L2 dipasang secara paralel. Hidup dan matinya lampu L1 dan L2 dikontrol dari saklar SK1 an SK2, karena saklar SK1 dan SK2 adalah saklar hotel / saklar tukar serta di pasang sesuai gambar diatas, maka saklar SK1 dan SK2 dapat mengatur hidup dan matinya lampu L1 dan L2. Dengan kata lain saklar SK1 dapat menghidup dan mematikan lampu L1 dan L2, dan saklar SK2 juga dapat menghidup dan mematikan lampu L1 dan L2. Instalasi ini biasa ditemui di kamar hotel, dan juga bisa dipasang di kamar tidur di rumah. Pemasangan saklarnya biasanya satu di dekat pintu dan satunya di dekat tempat tidur.

LATIHAN 6 INSTALASI PENERANGAN 1 FASA UNTUK MELAYANI 3 BEBAN DENGAN HUBUNGAN SERI PARALEL 1. Tujuan : - Setelah menyelesaikan latihan ini mahasiswa mampu mengerjakan pemasangan instalasi listrik penerangan 1 fasa dengan sistem hubungan seri paralel atau sistem DIM - Dapat menghitung kapasitas MCB Utama ; Kapasitas MCB Group ; Kapasitas Saklar ; serta Kapasitas Penghantar SKEMA HUBUNGAN SKEMA SATU GARIS Keterangan : L1,L2,L3 SK1 : Lampu pijar : Saklar tunggal

SK2 SKT : Saklar seri paralel : Stop kontak 2. Langkah kerja : - Siapkan alat-alat dan bahan-bahan yang diperlukan - Ukur dan potonglah kabel NYA sesuai dengan ukuran yang diperlukan - Kerjakan instalasi listrik penerangan 1 fasa tersebut sesuai dengan gambar 3. Analisa : - Lampu L1, L2, dan L3 dapat menyala bersamaan dengan terang - Lampu L1 dan L3 dapat menyala bersamaan tetapi redup dan lampu L2 mati sendiri - Lampu L1, L2, dan L3 dapat mati bersama-sama, kecuali lampu L2 bisa mati sendiri tetapi L1 dan L2 hidup tetapi redup - Stop kontak selalu standbye tegangan listrik 4. Kesimpulan : - Jika SK1 posisi ON dan SK2 posisi on maka lampu L1,L2 dan L3 terangkai secara paralel,maka lampu L1,L2 dan L3 hidup bersamaan terang. - Jika SK1 posisi OFF dan SK2 posisi OFF atau ON maka lampu L1,L2 dan L3 mati,karena tidak ada supply tegangan. - Jika SK1 posisi ON dan SK2 posisi off maka lampu L1,L2 dan L3 terangkai secara seri,maka lampu L1 dan L3 hidup tetapi redup dan L2 padam.

LATIHAN 7 INSTALASI PENERANGAN 1 FASA UNTUK SISTEM PENERANGAN RUANG PENTAS / PERTUNJUKAN 1. Tujuan : - Setelah menyelesaikan latihan ini mahasiswa mampu mengerjakan pemasangan instalasi listrik penerangan 1 fasa dengan sistem penerangan pentas / panggung pertunjukkan - Dapat menghitung kapasitas MCB Utama ; Kapasitas MCB Group ; Kapasitas Saklar ; serta Kapasitas Penghantar SKEMA HUBUNGAN SKEMA SATU GARIS

Keterangan : SK SK1, SK2 : Saklar tunggal : Saklar tukar / hotel L1, L2, L3 : Lampu warna 2. Langkah kerja : - Siapkan alat-alat dan bahan-bahan yang diperlukan - Ukur dan potonglah kabel NYA sesuai dengan ukuran yang diperlukan - Kerjakan instalasi listrik penerangan 1 fasa tersebut sesuai dengan gambar 3. Analisa : - Lampu L1, L2, dan L3 hidup sendiri-sendiri tidak bisa hidup bersamaan - Lampu L1, L2, dan L3 dapat padam bersamaan

- Saklar SK off maka lampu L1, L2, dan L3 padam semuanya - Saklar SK on maka lampu L1, L2, dan L3 ada yang hidup satu, tinggal control dari saklar SK1 dan SK2 4. Kesimpulan : Saklar SK adalah saklar utama, bila saklar SK off maka lampu L1, L2, dan L3 tidak ada yang akan menyala walaupun saklar SK1 dan SK2 kita operasikan, karena tegangan putus di saklar SK. Bila saklar SK on maka tegangan akan mengalir ke SK1, dimana saklar SK1 adalah saklar tukar dan dipasang sesuai gambar di atas. Tegangan listrik di saklar SK1 dapat ditukar-tukar. Saklar SK1 dapat mengatur tegangan baik ke lampu L1 atau ke saklar SK2. Tegangan dapat ditukar-tukar, bisa ke arah lampu L1 atau ke arah saklar SK2. Bila tegangan di alirkan ke lampu L1 maka lampu L1 akan hidup, sedangkan saklar SK2 tidak dapat aliran tegangan. Karena saklar SK2 mendapat aliran tegangan maka lampu L1 dan L2 tidak ada yang hidup. Bila di saklar SK1 tegangan di tukar ke arah saklar SK2 maka lampu L1 tidak dapat tegangan dan lampu L1 mati. Di saklar SK2 ( dimana saklar SK2 juga saklar tukar ) tegangan dapat ditukartukar yaitu ke arah lampu L2 atau L3. Bila tegangan di alirkan ke arah lampu L2 maka lampu L2 akan hidup sedangkan lampu L3 mati. Kemudian bila saklar SK2 ditukar aliran tegangan kea rah lampu L3 maka lampu L3 yang akan hidup dan lampu L2 akan mati. Instalasi ini biasa dipasang di penerangan ruang pentas / pertunjukan.

LATIHAN 8 INSTALASI PENERANGAN 1 FASA DENGAN SISTEM PENERANGAN HUBUNGAN PEMERIKSA 1. Tujuan : - Setelah menyelesaikan latihan ini mahasiswa mampu mengerjakan pemasangan instalasi listrik penerangan 1 fasa dengan sistem penerangan hubungan pemeriksa - Dapat menghitung kapasitas MCB Utama ; Kapasitas MCB Group ; Kapasitas Saklar ; serta Kapasitas Penghantar SKEMA HUBUNGAN SKEMA SATU GARIS Keterangan : LO : Lampu periksa L1, L2 : Lampu-lampu pemakai

SKO SK1, SK2 : Saklar periksa : Saklar pemakai 2. Langkah kerja : - Siapkan alat-alat dan bahan-bahan yang diperlukan - Ukur dan potonglah kabel NYA sesuai dengan ukuran yang diperlukan - Kerjakan instalasi listrik penerangan 1 fasa tersebut sesuai dengan gambar 3. Analisa : - Lampu L1,L2 dan L3 dapat hidup dan mati bersamaan. - Lampu L1,L2 bisa menyala bersamaan dan lampu L3 padam, bisa juga lampu L1 padam L2 menyala dan L3 padam. - Lampu L1 dan L3 bisa menyala dan lampu L2 padam, bisa juga lampu L1 padam L2 padam tetapi lampu L3 menyala. - Lampu L1 tidak dapat hidup sendiri kecuali ada lampu L2 atau L3 yang hidup. 4. Kesimpulan : - Lampu L1,L2 dan L3 dapat hidup dan mati bersamaan karena dikontrol dari SK1 dan SK2, bila SK1 dan SK 2 on atau off. - Lampu L1,L2 bisa menyala bersamaan dan lampu L3 padam jika SK2 off dan SK1 on maka L3 padam dan lampu L2 menyala. Lampu L3 padam karena tidak mendapat supply dari SK2. Saat saklar SK1 on maka tegangan dialirkan yaitu ke lampu L2 dan saklar SK0.saat tegangan dari SK1 ke lampu L2 sampai maka

lampu L2 menyalas edangakan aliran listrik yg mengalir menuju ke SK0 ini berfungsi untuk menghidupkan atau mematikan lampu L1,sebagai pemeriksa saklar SK1. - Saat saklar Sk1 off dan saklar Sk2 on maka tegangan akan dialirkan ke titik lampu L3 dan saklar SK0.pada lampu L2 tidak menyala karena tidak mendapat tegangan karena tidak mendapat tegangan dari saklar Sk1.pada saklar SK2 tadi posisi on maka lampu L3 akan menyala dan satu tegangan lagi ke arah saklar Sk0 untuk pengaturan lampu L1 ingin dihidupkan atau dimatikan lampunya.bila saklar Sk1 dan SK 2 posisi off,maka lampu L2 dan L3 padam begitupun dengan lampu L1.Lampu L1 ini ikut padam walaupun saklar Sk0 off,ini dikarenakan tegangan yang didapatkan dari SK0 berasal dari saklar Sk1 atau Sk2. - Instalasi ini dipasang untuk melakukan pemeriksaan terhadap saklar SK1 dan SK2. LATIHAN 9 INSTALASI PENERANGAN 3 FASA UNTUK MELAYANI BEBAN-BEBAN BERUPA MOTOR 1. Tujuan : - Setelah menyelesaikan latihan ini mahasiswa mampu mengerjakan pemasangan instalasi listrik penerangan perangkat hubung bagi (PHB) 3 fasa. Tujuan rangkaian tersebut adalah jika pada beban akan dipasang beban berupa motor-motor listrik 3 fasa maupun pada beban-beban lain yang membutuhkan aliran listrik 3 fasa

- Dapat menghitung kapasitas MCB Utama ; Kapasitas MCB Group ; Kapasitas Saklar ; serta Kapasitas Penghantar SKEMA SATU GARIS SKEMA HUBUNGAN Keterangan gambar : Dari saluran JTR (Jaringan Tegangan Rendah) ke KWH meter menggunakan kabel jenis TC 4 x 10 mm 2. Dari KWH meter sampai ke PHB (Perangkat Hubung Bagi) menggunakan kabel NYM 5 x 4 mm 2. Beban diasumsikan berupa : a. Beban Untuk group I : 1 buah AC (Air Conditioner) ½ HP = 372,5 Watt 1 buah mesin pompa ½ HP = 372,5 Watt 3 buah lampu TL 40 Watt = 120 Watt

2 buah lampu Pijar 20 Watt = 40 Watt + = 905 Watt b. Beban Untuk group II : 1 buah AC (Air Conditioner) ½ HP = 372,5 Watt 1 buah mesin cuci = 372,5 Watt 4 buah lampu TL 40 Watt = 160 Watt 4 buah lampu Pijar 20 Watt = 80 Watt + = 985 Watt 2. Langkah kerja : - Siapkan alat-alat dan bahan-bahan yang diperlukan - Ukur dan potonglah kabel NYA sesuai dengan ukuran yang diperlukan - Kerjakan instalasi listrik penerangan 3 fasa tersebut sesuai dengan gambar 3. Analisa : - Untuk kapasitas MCB utama 15 Ampere - Kapasitas MCB group 1 dan 2 masing masing 6 Ampere - Untuk membagi ke 2 group menggunakan PHB. 4. Kesimpulan : - MCB utama haruslah lebih besar dari MCB group - Untuk beban yg besar lebih baik dibuat group group,dengan sebab apabila terjadi gangguan instalasi mudah dicari titik gangguannya. - Kapasitas MCB group adalah pembagian dari kapasitas MCB utama