Perancangan Model Alat Pemotong Rumput Otomatis Berbasis Mikrokontroler AT89C51

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. aspek kehidupan manusia. Hal ini dapat dilihat dari pembuatan robot-robot cerdas dan otomatis

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN

APLIKASI MIKROKONTROLER AT89S51 PADA SISTEM ANTRIAN DENGAN PENAMPIL DAN SUARA

BAB II PENDEKATAN PEMECAHAN MASALAH. Tombol kuis dengan Pengatur dan Penampil Nilai diharapkan memiliki fiturfitur

BAB III METODE PENELITIAN. diperlukan dengan beberapa cara yang dilakukan, antara lain:

BAB III PERANCANGAN. Perancangan tersebut mulai dari: spesifikasi alat, blok diagram sampai dengan

BAB III PERANCANGAN DAN KERJA ALAT

BAB III PERANCANGAN ALAT

BAB III PERENCANAAN PERANGKAT KERAS DAN LUNAK

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA. mana sistem berfungsi sesuai dengan rancangan serta mengetahui letak

BAB IV CARA KERJA DAN PERANCANGAN SISTEM. ketiga juri diarea pertandingan menekan keypad pada alat pencatat score, setelah

SISTEM ROBOT PENGIKUT GARIS DAN PEMADAM API BERBASIS MIKROKONTROLER AT89C51. Budi Rahmani, Djoko Dwijo Riyadi ABSTRAK

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA

BAB III ANALISIS MASALAH DAN RANCANGAN ALAT

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM

PERANCANGAN ALAT UKUR GOLONGAN DARAH BERBASIS MIKROKONTROLER AT89S52

APLIKASI MIKROKONTROLER AT89C51 PADA MODEL ALAT PEMBERSIH LANTAI

Rancang Bangun Prototype Alat Sistem Pengontrol Kemudi Kapal Berbasis Mikrokontroler

BAB IV PENGUJIAN ALAT DAN PEMBAHASAN

ROBOT LABA-LABA PENJEJAK GARIS (HEXAPOD LINE FOLLOWER)

BAB V PENGUJIAN DAN ANALISIS. dapat berjalan sesuai perancangan pada bab sebelumnya, selanjutnya akan dilakukan

BAB III RANCANGAN SISTEM. dirancanag. Setiap diagram blok mempunyai fungsi masing-masing. Adapun diagram

BAB IV PENGUJIAN ALAT DAN ANALISA

BAB III ANALISA SISTEM

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB III ANALISA DAN CARA KERJA RANGKAIAN

BAB IV PERANCANGAN. Gambar 4. 1 Blok Diagram Alarm Rumah.

BAB IV PENGUJIAN ALAT DAN ANALISA

Robot Bergerak Penjejak Jalur Bertenaga Sel Surya

PRESENTASI TUGAS AKHIR. Oleh : M. NUR SHOBAKH

BAB III PERANCANGAN. Pada bab ini akan dibahas mengenai beberapa hal dasar tentang bagaimana. simulasi mobil automatis dirancang, diantaranya adalah :

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM

BAB III PERANCANGAN ALAT

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA SIMULASI SISTEM PEGENDALI LAMPU JARAK JAUH DAN DEKAT PADA KENDARAAN SECARA OTOMATIS

BAB I PENDAHULUAN. 1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan uraian di atas, dapat dikemukakan permasalahan sebagai berikut:

ALAT PENDETEKSI KETINGGIAN AIR DENGAN SENSOR LEVEL BERBASIS MICROCONTROLER. Nama Tulis Sendiri Sistem Komputer, Universitas Narotama Surabaya ABSTRAK

BAB III PERANCANGAN DAN CARA KERJA RANGKAIAN

PURWARUPA ALAT PEMILAH BARANG BERDASARKAN UKURAN DIMENSI BERBASIS PLC OMRON SYSMAC CPM1

V. HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB III. Perencanaan Alat

PENGUKUR KECEPATAN GERAK BENDA MENGGUNAKAN SENSOR PHOTOTRANSISTOR BERBASIS MIKROKONTROLER Atmega 8535

BAB 3 PERANCANGAN ALAT DAN PROGRAM

BAB 3 PERANCANGAN DAN PEMBUATAN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN

DETEKTOR JUMLAH BARANG DI MINIMARKET MENGGUNAKAN SENSOR INFRARED DAN PPI 8255 SEBAGAI INTERFACE

BAB III PERENCANAAN. operasi di Rumah Sakit dengan memanfaatkan media sinar Ultraviolet. adalah alat

KENDALI NIRKABEL DENGAN INFRA MERAH PENGGERAK LENGAN ROBOT BERBASIS MIKROKONTROLER AT89S52

BAB I PENDAHULUAN. Dalam kurun waktu singkat perkembangan teknologi melaju dengan sangat pesat.

BAB IV PEMBAHASAN ALAT

Aplikasi Mikro-Kontroller AT89C51 Pada Pengukur Kecepatan Kendaraan

Pengembangan Sistem Mekatronika Pemindah dan Penyusun Barang tanpa Sensor Berbasis Mikrokontroller AT89S51

Sistem Keamanan Pintu Gerbang Berbasis AT89C51 Teroptimasi Basisdata Melalui Antarmuka Port Serial

MANAJEMEN ENERGI PADA SISTEM PENDINGINAN RUANG KULIAH MELALUI METODE PENCACAHAN KEHADIRAN & SUHU RUANGAN BERBASIS MIKROKONTROLLER AT89S51

BAB III PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

PENGEPRES KANTONG PLASTIK OTOMATIS BERBASIS MIKROKONTROLER

Bidang Information Technology and Communication 336 PERANCANGAN DAN REALISASI AUTOMATIC TIME SWITCH BERBASIS REAL TIME CLOCK DS1307 UNTUK SAKLAR LAMPU

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA RANGKAIAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Line follower robot pada dasarnya adalah suatu robot yang dirancang agar

III. METODE PENELITIAN. Penelitian tugas akhir ini dilaksanakan di Laboratorium Elektronika Dasar

BAB III PERANCANGAN ALAT. Gambar 3.1 Diagram Blok Pengukur Kecepatan

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

BAB IV HASIL PENGUKURAN DAN PENGUJIAN ALAT SISTEM PENGONTROL BEBAN DAYA LISTRIK

BAB IV PENGUJIAN DAN EVALUASI SISTEM. Pengujian dan evaluasi sistem pada tugas akhir ini meliputi perangkat

UNIVERSITAS GUNADARMA FAKULTAS ILMU KOMPUTER DAN TEKNOLOGI INFORMASI

Input ADC Output ADC IN

BAB III PEMBUATAN ALAT Tujuan Pembuatan Tujuan dari pembuatan alat ini yaitu untuk mewujudkan gagasan dan

BAB III PERANCANGAN ALAT. menjadi acuan dalam proses pembuatannya, sehingga kesalahan yang mungkin

BAB III PERANCANGAN ALAT. Dalam perancangan dan realisasi alat pengontrol lampu ini diharapkan

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA ALAT

BAB III PERANCANGAN ALAT

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III PERANCANGAN ALAT

IMPLEMENTASI REMOTE TV UNIVERSAL SEBAGAI PENGATUR KARAKTER PADA DOT MATRIK BERBASIS MIKROKONTROLER ATMEGA 16

Desain Tracker Antena Parabola Berbasis Mikrokontroler

Media Informatika Vol. 15 No. 2 (2016) SIMULASI ROBOT LINE FOLLOWER DENGAN PROTEUS. Sudimanto

RANCANG-BANGUN PROTOTYPE SISTEM KONTROL PINTU BERBASIS MIKROKONTROLER AT89S51 MENGGUNAKAN KARTU BER-PASSWORD DAN SENSOR FOTODIODA

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT

BAB III PERANCANGAN Gambaran Alat

SISTEM KONTROL LISTRIK MENGGUNAKAN MEDIA HANDPHONE BERBASIS MIKROKONTROLER AT89S51

BAB III PERANCANGAN ALAT. eletronis dan software kontroler. Konstruksi fisik line follower robot didesain

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISIS

BAB I PENDAHULUAN. Pada saat ini, perusahaan yang membuat aki baru masih melakukan

Perancangan Dan Pembuatan Robot Beroda Dan Berlengan Yang Dilengkapi Dengan Kamera Video Berbasis Mikrokotroler AT89S51

BAB IV PENGUJIAN ALAT DAN ANALISA

SISTEM KENDALI PERALATAN RUMAH TANGGA BERBASIS HT DAN MIKROKONTROLER AT89S51

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT

BAB III PERANCANGAN ALAT

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Adapun blok diagram modul baby incubator ditunjukkan pada Gambar 3.1.

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. Pada Bab IV ini menjelaskan tentang spesifikasi sistem, rancang bangun

Tugas Akhir PERANCANGAN DAN PEMBUATAN THERMOMETER DIGITAL BERBASIS MIKROKONTROLER AT89S51 OLEH : PUTU SEPTIANI UTAMI DEWI

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN

PENGENDALI PERALATAN RUMAH TANGGA MENGGUNAKAN TELEPON SELULER BERBASIS MIKROKONTROLER

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT

ROBOT CERDAS BERKAKI PEMADAM API

BAB III PERANCANGAN KECERDASAN-BUATAN ROBOT PENCARI JALUR

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN

BAB III PERANCANGAN SISTEM

Transkripsi:

21 Perancangan Model Alat Pemotong Rumput Otomatis Berbasis Mikrokontroler AT89C51 Ahmad Yusup, Muchlas Arkanuddin, Tole Sutikno Program Studi Teknik Elektro, Universitas Ahmad Dahlan Abstrak Penggunaan pemotong rumput manual tidak efisien dan juga mengandung resiko kecelakaan yang akan berakibat fatal bagi operator. Untuk itu perlu dirancang suatu alat pemotong rumput yang efisien dan dapat mengurangi resiko kecelakaan dalam menggunakan peralatan tersebut. Penelitian ini bertujuan merancang dan menguji model alat pemotong rumput otomatis berbasis mikrokontroler AT89C51sebagai pengembangan dari alat pemotong rumput manual. Route perjalanan alat ini berbentuk zig-zag dengan sudut belok sebesar 180 derajat. Rancangan sistem ini terdiri dari keypad sebagai peripheral input untuk memasukkan data area rumput yang akan dipotong yaitu berupa jarak tempuh dan jumlah belok yang dilakukan oleh alat, sensor putaran roda untuk menghitung jarak yang ditempuh, kendali motor untuk mengendalikan arah putaran motor DC untuk arah maju dan mundur, motor DC untuk arah belok kanan dan belok kiri, dan motor DC untuk pemotong rumput. Setting jarak, jumlah belok, dan jarak yang ditempuh oleh alat ketika berjalan ditampilkan oleh rangkaian display yang terdiri dari seven segment dan decoder BCD ke seven segment. Hasil pengujian berupa perbandingan jarak tempuh dengan setting pada keypad, jumlah belok yang dilakukan dengan setting pada keypad, dan sudut belok yang dilakukan oleh pemotong rumput. Perbandingan setting keypad dengan jarak yang ditempuh oleh alat adalah linear dan jarak yang diinginkan dapat diperoleh. Alat ini mempunyai ketepatan sudut belok kanan untuk mencapai sudut 180 0 adalah 95,7% dan ketepatan sudut belok kiri 98%. Kata kunci: keypad, mikrokontroler, kendali motor, sensor putaran roda. 1. Pendahuluan Peralatan elektronika ada yang bersifat manual, semi otomatis dan otomatis. Penggunaan alat terutama yang bersifat masih manual memerlukan operator untuk mengendalikan peralatan tersebut agar dapat bekerja, hal ini memungkinkan resiko yang tinggi jika terjadi kelalaian ketika mengoperasikan alat tersebut, selain itu banyak waktu dan tenaga yang tersita hanya utuk mengoperasikannya. Salah satu contoh pekerjaan yang sering dilakukan adalah pemotongan rumput halaman. Dalam melakukan pekerjaan ini, jika menggunakan alat yang masih bersifat manual, resiko kecelakaan kerja menjadi lebih tinggi. Pada penelitian ini dirancang sistem elektronis alat pemotong rumput berbasis mikrokontroler AT89C51, yang didalamnya telah tersedia RAM dan peralatan I/O pendukung [1-5]. Perancangan alat pemotong rumput ini merupakan pengembangan teknologi dari pemotong rumput manual, selain resiko kecelakaan dalam bekerja lebih kecil, juga dalam melakukan pekerjaan tersebut dapat melakukan pekerjaan yang lain dalam waktu yang bersamaan. 2. Metode Penelitian 2.1 Perancangan Perangkat keras Blok diagram sistem yang akan dibuat dapat dilihat pada Gambar 1

22 Gambar 1. Blok diagram model alat pemotong rumput berbasis mikrokontroler AT89C51 a. Keypad Keypad berfungsi untuk memasukkan data daerah rumput yang akan dipotong dan untuk mengoperasikan alat. Data yang dimasukkan yaitu jarak tempuh dan jumlah belok alat pemotong rumput dengan menekan tombol-tombol yang ada. Tabel 1. Keadaan tombol keypad P2.4 P2.5 P2.6 P2.7 P3.7 0 1 2 3 P3.6 Start 4 5 6 P3.5 Rout e 7 8 9 b. Mikrokontroler AT89C51 Sistem minimum mikrokontroler [3] di atas dalam aplikasinya terbagi dalam beberapa bagian, yaitu: 1) P2.4, P2.5, P2.6, P2.7, P3.5, P3.6 dan P3.7 digunakan untuk sistem matrik keypad 3x4. 2) P3.2 dipasang pada kaki kolektor phototransistor yaitu untuk menghitung putaran roda. 3) P0.0 dan P0.1 terhubung dengan rangkaian kendali motor untuk mengendalikan motor arah maju dan mundur. P0.2 terhubung dengan rangkaian kendali untuk motor pemotong rumput. P0.3 dan P0.4 terhubung dengan rangkaian kendali motor untuk mengendalikan motor arah belok kanan dan belok kiri. 4) Port 1 terhubung dengan rangkaian display. c. Sensor putaran ban Sensor putaran ban berfungsi untuk mendeteksi banyaknya ban berputar untuk setiap ukuran, misalnya untuk ukuran 23 cm ban akan berputar sebanyak 1 kali. Sensor putaran ini dipasang pada salah satu roda belakang yaitu roda untuk arah gerak maju dan mundur

23 + 5 V 1 K 1 K BD139 Lubang Pelg P3.2 Led IR Phototransistor Ban (a) Pelg Roda (b) Gambar 2. (a) Rangkaian sensor putaran ban (b) Lubang pelg roda d. Kendali motor 1) Rangkaian kendali motor DC pemotong rumput Rangkaian kendali motor pemotong rumput terdiri dari transistor BD435, dioda, relai 6 V dan catu daya driver serta motor DC Gambar 3. Rangkaian kendali motor DC pemotong rumput 2) Rangkaian kendali motor untuk arah gerak maju mundur dan belok kiri belok kanan.

24 Gambar 4. Rangkaian kendali motor DC dan relai e. Display Gambar 5. Sistem display Prinsip kerja alat ini yaitu setelah catu daya diberikan maka sistem akan menguji keadaan komponen sistem yang digunakan dan alat akan berada dalam kondisi diam, siap untuk menerima masukan data area yang akan ditempuh oleh pemotong rumput, jarak yang akan ditempuh pemotong rumput = Setingan Jarak x 11,5 cm, misalnya akan dimasukkan data

25 jarak 115 m dan jumlah belok adalah 2 kali. Melalui keypad data dimasukkan,untuk memasukkan data area pada keypad adalah sebagai berikut: a. Masukkan data 1000 untuk mewakili jarak 115 m dengan menekan tombol-tombol angka dan setting akan ditampilkan pada display. b. Tekan tombol route. c. Masukkan data 2 untuk route (jumlah belok) dengan menekan tombol-tombol angka dan setting akan ditampilkan pada display. d. Tekan tombol start agar alat dapat mulai bekerja. Pertama alat tersebut akan berjalan lurus sejauh 115 m dan pemotong rumput akan bekerja, pada waktu alat berjalan, maka sensor putaran roda akan menghitung jarak yang telah ditempuh oleh alat dan menampilkannya pada display sampai hitungan 1000 untuk mewakili jarak 115 m, setelah mencapai 115 m alat tersebut akan belok ke kanan sebesar 180 0, dan akan berjalan lurus kembali sejauh 115 m, kemudian alat akan belok kiri 180 0 dan berjalan lurus kembali sejauh 115 m. Untuk lebih jelasnya bentuk route perjalanan alat tersebut adalah seperti Gambar 18 di bawah ini: 1 3 5 7. FINISH START 2 4 6 8 Gambar 6. Route perjalanan sistem pemotong rumput

26 2.2. Perancangan Perangkat lunak Gambar 7. Diagram flowchart Program dibuat menggunakan bahasa assembly yang kemudian dikompilasi menggunakan Program HB2000 untuk MCS-51 yang dapat mengkompilasi secara otomatis mulai dari mengubah bahasa assembly ke dalam bentuk objek file dan listing file (OBJ dan.lst), kemudian mengubah ke dalam bentuk HEX dan dalam bentuk BIN dan mengisikannya ke flash PEROM dalam bentuk BIN setelah tidak ada kesalahan program. 3. Hasil dan Pembahasan Setelah dilakukan perancangan dan pembuatan Model Alat Pemotong Rumput berbasis mikrokontroler AT89C51, maka untuk dapat mengetahui hasilnya dilakukan uji coba prototype tersebut. Uji coba prototype dilakukan secara bertahap dan setelah mendapatkan hasil yang baik, maka langkah selanjutnya dilakukan percobaan untuk mengetahui unjuk kerja alat. 3.1. Rangkaian Keypad Pengujian tombol keypad dilakukan dengan mengirimkan logika 0 pada P2.4, P2.5, P2.6, P2.7 secara bergantian dan hasilnya dibaca pada P3.5, P3.6 dan P3.7, Hasil pengujian keypad dapat dilihat pada tabel dibawah ini:

27 Tabel 2. Pengujian rangkaian keypad Logika 0 Pin Penekanan Tombol Pembacaan Port 3 P3.7 P3.6 P3.5 P2.7 0 0 1 1 Start 1 0 1 Route 1 1 0 P2.6 1 0 1 1 4 1 0 1 7 1 1 0 P2.5 2 0 1 1 5 1 0 1 8 1 1 0 P2.4 3 0 1 1 6 1 0 1 9 1 1 0 Berdasarkan hasil pengujian keypad, dapat dinyatakan bahwa keypad dapat bekerja dengan baik. Keypad yang digunakan terdiri dari 12 buah tombol tekan, karena menggunakan saklar tekan maka dalam menekan akan terdapat bouncing (sinyal kejut). Untuk mengatasi itu maka pada program dibuat untuk mengatasi bouncing tersebut, yakni apabila tombol ditekan dan selama belum dilepas maka program akan mendeteksi hanya satu kali tekan (ini digunakan pada program subroutine tombol). Pengujian juga dilakukan untuk membandingkan angka yang ditekan pada keypad dengan angka yang ditampilkan pada display. 3.2. Rangkaian Sensor Putaran Ban Pengujian rangkaian sensor putaran ban dengan cara memberikan tegangan pada LED infra merah dan mengarahkan LED tersebut ke phototransistor. Hasilnya adalah jika antara LED infra merah dan phototransistor berhadapan, maka kolektor pada phototransistor berlogika 0 dan jika antara LED infra merah dan phototransistor diberi halangan kolektor akan berlogika 1. Dengan demikian rangkaian ini sudah dapat digabungkan dengan komponen lainnya pada sistem pemotong rumput. 3.3. Rangkaian Display Pengujian dilakukan dengan mengaktifkan semua segmen dengan menghubungkan masing-masing Common Cathode ke ground. Tabel 3. Pengujian rangkaian display INPUT DEKODER C4511 SEGMEN / DISPLAY D C B A Segmen 1 Segmen 2 Segmen 3 Segmen 4 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 1 1 1 0 0 1 0 2 2 2 2 0 0 1 1 3 3 3 3 0 1 0 0 4 4 4 4 0 1 0 1 5 5 5 5 0 1 1 0 6 6 6 6 0 1 1 1 7 7 7 7 1 0 0 0 8 8 8 8 1 0 0 1 9 9 9 9

28 1 0 1 0 Mati Mati Mati Mati 1 0 1 1 Mati Mati Mati Mati 1 1 0 0 Mati Mati Mati Mati 1 1 0 1 Mati Mati Mati Mati 1 1 1 0 Mati Mati Mati Mati 1 1 1 1 Mati Mati Mati Mati Hasil pengujian rangkaian display menunjukan bahwa tampilan pada display sangat dipengaruhi oleh input seven segment. Karena input seven segment dihubungkan dengan dekoder BCD ke seven segment maka display hanya dapat menampilkan angka saja, hal ini terlihat pada tabel 4 pada saat input mencapai nilai 10 desimal (1010 2 ) maka semua seven segment tidak menampilkan apa-apa atau blank. Keuntungan menggunakan dekoder BCD yaitu dalam membentuk suatu angka tidak perlu menentukan bit yang nyala dan bit yang mati, karena output dekoder sudah terpasang pada semua pin seven segment. 3.4. Sistem Minimum AT89C51. Pengujian sistem minimum AT89C51 dilakukan dengan menghubungkan rangkaian keypad pada sistem minimum dan memberikan program sistem pemotong rumput berupa pembacaan tombol dan menampilkannya pada display dan menghubungkan Port 0 yang akan dihubungkan dengan rangkaian kendali motor dan mengujinya dengan LED, hasilnya adalah sebagai berikut: a. Program pengecekan tombol dapat bekerja dan penekanan tombol dapat ditampilkan pada display sesuai dengan angka yang ditekan. b. Program untuk mengendalikan motor DC hasilnya ialah untuk program arah maju sinyal yang diberikan oleh Port 0 pada LED adalah 06H atau 00000110b, untuk arah maju belok kanan maka sinyal yang diberikan oleh Port 0 pada LED adalah 0EH atau 00001110b, untuk arah mundur belok kiri maka sinyal yang diberikan oleh Port 0 pada LED adalah 15H atau 00010101b, untuk arah maju belok kiri maka sinyal yang diberikan oleh Port 0 pada led adalah 16H atau 00010110b dan untuk arah mundur belok kanan maka sinyal yang diberikan oleh Port 0 adalah 0DH atau 00001101b. Dari hasil pengujian sistem minimum dapat disimpulkan bahwa sistem minimum sudah dapat bekerja sesuai dengan rancangan software yang dimasukkan ke flash PEROM mikrokontroler AT89C51. 3.5. Rangkaian Kendali Motor Pengujian rangkaian kendali motor untuk arah maju mundur dan belok kiri belok kanan dilakukan dengan menghubungkan P0.0, P0.1, P0.2, P0.3, dan P0.4 dengan rangkaian kendali dan hasilnya adalah sebagai berikut: a. Jika sinyal yang diberikan oleh Port 0 adalah 06H atau 00000110b maka alat akan berjalan lurus dan motor pemotong rumput bekerja. b. Jika sinyal yang diberikan oleh Port 0 adalah 0EH atau 00001110b maka alat akan berjalan maju belok kanan dan motor pemotong rumput bekerja. c. Jika sinyal yang diberikan oleh Port 0 adalah 15H atau 00010101b maka alat akan berjalan mundur belok kiri dan motor pemotong rumput bekerja. d. Jika sinyal yang diberikan oleh Port 0 adalah 16H atau 00010110b maka alat akan berjalan maju belok kiri dan motor pemotong rumput bekerja. e. Jika sinyal yang diberikan oleh Port 0 adalah 0DH atau 00001101b maka alat akan berjalan mundur belok kanan dan motor pemotong rumput bekerja. Motor untuk gerak arah maju dan mundur menggunakan catu daya battery 6 V 6,5 Ah. Agar gerak motor tidak terlalu cepat maka digunakan resistor 1,5 Ω dengan rangkaian seri paralel seperti Gambar 8.

29 Gambar 8. Rangkaian untuk mengurangi arus ke motor DC Motor arah gerak belok kiri dan belok kanan menggunakan catu daya battery 6 V 6,5 Ah dihubungkan ke rangkaian relai. Relai yang digunakan adalah relai 6V. Arus yang digunakan oleh motor ini tidak dikurangi agar motor dapat menggerakan mekanik ke arah kiri dan kanan dengan maksimal. Motor untuk pemotong rumput catu daya dan rangkaian kendalinya menggunakan battery 9,6 V 700 mah. Catu daya ini tidak digabung dengan catu daya motor lainnya agar tidak mempengaruhi gerak belok yang dilakukan oleh alat. 3.6. Pengujian Kinerja Alat Pengujian Jarak Tempuh Tabel 4. Pengujian jarak tempuh (a) Pengujian 1 (b) Pengujian 2 Data Keypad Jarak Sebenarnya Data Keypad Jarak Sebenarnya 1 11,5 cm 1 11,5 cm 2 24,0 cm 2 24,0 cm 3 38,0 cm 3 34,5 cm 4 51,5 cm 4 44,0 cm 5 60,0 cm 5 61,5 cm 6 76,5 cm 6 71,0 cm 7 89,0 cm 7 81,5 cm 8 102,0 cm 8 96,0 cm 9 109,0 cm 9 107,0 cm 10 125,5 cm 10 124,5 cm 11 137,5 cm 11 134,0 cm 12 149,5 cm 12 146,0 cm 13 163,0 cm 13 157,0 cm

30 14 174,0 cm 14 168,5 cm 15 187,0 cm 15 181,0 cm 16 203,5 cm 16 199,0 cm 17 209,0 cm 17 210,5 cm 18 225,5 cm 18 220,5 cm 19 236,5 cm 19 232,5 cm 20 245,0 cm 20 242,0 cm 21 261,0 cm 21 251,0 cm 22 272,5 cm 22 264,5 cm 23 282,5 cm 23 274,0 cm 24 294,0 cm 24 285,0 cm 25 300,0 cm 25 296,5 cm 26 319,0 cm 26 312,0 cm 27 322,0 cm 27 323,0 cm 28 334,5 cm 28 331,0 cm 29 342,5 cm 29 343,0 cm 30 354,0 cm 30 354,5 cm Dari hasil pengujian 1 dan pengujian 2, membuktikan bahwa perbandingan jarak sebenarnya dengan data yang dimasukkan melalui keypad linear. Hal ini bisa dilihat pada pada grafik perbandingan jarak tempuh dengan setting pada keypad seperti pada Gambar 9. 400 350 300 jarak tempuh (cm) 250 200 150 100 y1 = 11.94x + 4.9126 y2 = 11.911x + 1.4057 Pengujian 1 Pengujian 2 Linear (Pengujian 2) Linear (Pengujian 1) 50 0 0 10 20 30 40 data keypad Gambar 9. Grafik perbandingan jarak tempuh dengan setting pada keypad Harga y atau jarak yang ditempuh oleh alat dapat diperoleh dengan pendekatan linear yaitu:

31 y 1 11,94x 4,9126 atau y 2 11,911x 1, 4057 Pengujian Jumlah Belok Hasil pengujian jumlah belok adalah jumlah belok yang dilakukan oleh alat sama dengan setting belok yang dimasukkan pada keypad. Pengujian Sudut Belok Tabel 5. Pengujian besar sudut belok kanan dan belok kiri Percobanan ke Belok Kanan ( 0 ) Belok Kiri ( 0 ) 1 170 180 2 180 180 3 175 170 4 178 175 5 165 170 6 178 180 7 178 180 8 178 175 9 177 180 10 175 180 11 176 178 12 165 178 13 165 175 14 160 165 15 165 175 Dari hasil pengujian sudut belok yang dapat dilihat pada Tabel 5, sudut yang dicapai ketika melakukan gerak belok tidak konstan 180 0. Rata-rata sudut yang dicapai ketika melakukan gerak belok kanan 172,33 0, maka ketelitian sudut belok kanan adalah 172,33 0 180 0 100% 95,7% dan rata-rata sudut yang dicapai untuk belok kiri adalah 176,06 0 176,06 0 0, maka ketelitian sudut belok kiri adalah 100 98% hal ini disebabkan oleh: 0 180 a. Desain mekanik untuk belok kanan dan belok kiri belum sempurna. b. Start awal yang tidak lurus. c. Arus catu daya battery yang berkurang karena sering digunakan. Untuk itu diperlukan desain mekanik yang presisi agar belok dapat stabil dengan sudut belok 180 0 untuk arah kiri dan kanan dan pengaturan start awal agar alat dapat berjalan lurus. 4. Simpulan Telah dapat dirancang Model alat pemotong rumput otomatis berbasis mikrokontroler AT89C51. Perbandingan jarak yang ditempuh oleh alat dan setting pada keypad linear dan jarak yang diinginkan dapat diperoleh dengan pendekatan linear yaitu: y 1 11,94x 4, 9126 atau y 2 11,911x 1, 4057. Model alat pemotong rumput otomatis berbasis mikrokontroler

32 AT89C51 mempunyai ketepatan sudut belok kanan untuk mencapai sudut 180 0 adalah 95,7 % dan ketepatan sudut belok kiri adalah 98 %. Daftar Pustaka [1] Muchlas, Tole Sutikno, Sahnan. Sistem Kendali Peralatan Rumah Tangga Berbasis HT dan Mikrokontroler AT89C52. TELKOMNIKA. 2006; 4(1): 33-38. [2] Fahmi Fardiyan Arief, Muchlas, Tole Sutikno. Kompas Digital Dengan Output Suara Berbasis Mikrokontroler AT89S52. TELKOMNIKA. 2008; 6(1): 1-6. [3] Mulyadi, Tole Sutikno, Iswanjono. Purwarupa Alat Penghitung Kertas Dan Harga Jasa Pemakaian Mesin Fotokopi Berbasis Mikrokontroler AT89S51. TRANSMISI. 2009; 11(2): 60-64. [4] Joko Purwono, Muchlas, Tole Sutikno. Sistem Kendali Penjejak Sinar Matahari Dua Lintasan Kebebasan Berbasis Mikrokontroler AT89C51. TELKOMNIKA. 2008; 6(3): 191-198. [5] Deo Roseno, Muchlas, Tole Sutikno. Aplikasi Mikrokontroler AT89S51 Pada Sistem Antrian dengan Penampil dan Suara. TELKOMNIKA. 2007; 5(3): 153-158.